4701 - UPT Perpustakaan Universitas Ngudi Waluyo

advertisement
NGUDI WALUYO SCHOOL OF HEALTH
PHARMACY STUDY PROGRAM
THE ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST OF RED GRAPE JUICE(Vitis
vinifera) AGAINST BACILLUS SUBTILIS AND ESCHERICHIA COLI
Dhede Wanaarta Putra Irawan*050110a014
Richa Yuswantina** andNiken Dyahariesti***
FINAL ASSIGNMENT, February 2016
ABSTRACT
Red wine contains chemical compounds of flavonoid, saponins and
polyphenols thought to inhibit and kill bacteria Bacillus subtilis and E.coli. This
study aims to determine the antibacterial activity of red grape juice (Vitis vinifera)
to kill bacillus subtilis and e. coli comparable to ciprofloxacin
This study design was experimental research and this study used post
test control design by using 5 treatment groups, positif control Ciprofloxacin
group, negatif controlAquadest groups, treatment 1 concentration of 25 %,
treatment 2 concentration of 50 %, treatment 3 concentration of 100 %.
Antibacterial activity test used liquid dilution method of the data obtained in the
form of a clear solution at no bacterial growth media .
The results show that the concentration of red grape juice 100 % v / v
has the ability to kill the bacteria Bacillus subtilis shown by the kill diameter zone
of the average of 12.0 mm , while the E. colisuccessfully kill bacteria shown by
the diameter of the kill zone of the average of 10.5 mm
Keywords : Red wine ( Vitis vinifera ) , antibacterial , Bacillus subtilis , E. coli .
*
**
***
: Student
: First Advisor
: Second Advisor
STIKES NGUDI WALUYO
PROGRAM STUDI FARMASI
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SARI BUAH ANGGUR MERAH (Vitis
vinifera) TERHADAP BACILLUS SUBTILIS DAN ESCHERICHIA COLI
Dhede Wanaarta Putra Irawan*050110a014
Richa Yuswantina** dan Niken Dyahariesti***
SKRIPSI, February 2016
INTISARI
Anggur merah mengandung senyawa kimia flavonoid, saponin, dan
polifenol yang diduga dapat menghambat dan membunuh bakteri Bacillus subtilis
dan E. coli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri sari
buah anggur merah (Vitis vinifera) dapat membunuh Bacillus subtilis dan E. coli
yang sebanding dengan ciprofloxacin.
Rancangan penelitian ini adalah penelitian eksperimental dan penelitian ini
menggunakan post tes control design menggunakan 5 kelompok perlakuan.
Kelompok control positif Ciprofloxacin, kelompok control negatif Aquadest,
Perlakuan 1 konsentrasi 25%, Perlakuan 2 konsentrasi 50%, Perlakuan 3
konsentrasi 100%. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode dilusi cair data
yang diperoleh berupa larutan bening pada media tidak ada pertumbuhan bakteri.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sari buah anggur merah
konsentrasi 100% v/v memiliki kemampuan membunuh bakteri Bacillus subtilis
yang ditunjukkan dengan diameter zona bunuh rata-rata sebesar 12,0 mm,
sedangkan bakteri E. coli ditunjukkan dengan diameter zona bunuh rata-rata
sebesar 10,5 mm.
Kata kunci :Anggur merah (Vitis vinifera), antibakteri, Bacillus subtilis, E. coli.
PENDAHULUAN
Penyakit infeksi sampai saat
ini masih menjadi masalah utama
kesehatan masyarakat Indonesia.
Pengobatan terhadap penyakit infeksi
biasanya
digunakan
antibiotik
sintetis.
Namun
penggunaan
antibiotik sintetis ini kadang-kadang
memberikan efek samping terhadap
tubuh yang tidak diinginkan (Aliero
et al., 2008). Beberapa bakteri dapat
menyebabkan timbulnya penyakit
pada manusia. Bakteri Eschericha
coli dapat menyebabkan penyakit
diare. Adapun jenis bakteri yang
merugikan antara lain Bacillus
subtilis bakteri tersebut dapat
menyebabkan penyakit infeksi pada
saluran pencernaan. Bacillus subtilis
termasuk kelompok bakteri famili
Bacillaceae yang hidup di dalam
saluran pencernaan manusia dan
bersifat
patogen.
Bakteri
ini
merupakan bakteri gram positif yang
berbentuk batang, dan sering
ditemukan di tanah,air, udara, serta
tumbuh-tumbuhan.
Bakteri
ini
menghasilkan toksin ekstraseluler
subtilisin yang dapat menyebabkan
reaksi hipersensitivitas jika terpapar
berkali-kali
(Dwidjoseputro,
2005:189). Berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2013 menunjukkan prevalensi ratarata infeksi di Indonesia sebesar 3,5
persen. Dari prevalensi tersebut
tertinggi adalah Provinsi Jawa
Tengah sebesar 3,3 persen dan
terendah adalah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta sebesar 3,1
persen (Depkes RI, 2013). Dewasa
ini penggunaan antibiotik sangat
banyak terutama dalam pengobatan
yang berhubungan dengan infeksi
bakteri. Walaupun telah banyak
antibiotik yang ditemukan, kenyataan
menunjukkan
bahwa
masalah
penyakit terus berkelanjutan. Hal
tersebut terjadi akibat pergeseran
pada bakteri penyebab penyakit dan
perkembangan
resisten
bakteri
terhadap
antibiotik.
Karena
berkembangnya populasi bakteri
yang resisten, maka antibiotik yang
pernah efektif untuk mengobati
penyakit-penyakit
tertentu
kehilangan nilai kemoterapeutiknya.
Oleh karena itulah dicari alternatif
pengobatan untuk penyakit infeksi
menggunakan tanaman obat ( Pelczar
dan Chan1998).
Anggur merah (Vitis
vinifera)
dalam
masyarakat
banyak terdapat dalam bentuk
minuman, salah satunya ialah jus.
Jus yang dimaksud ialah sari
buah yang didapat dengan cara
diperas tangan atau dengan
menggunakan juicer ekstraktor.
Jus buah anggur mengandung
flavonoid, karotenoid, polifenol
dan senyawa saponin. Dengan
kadar bunuh minimal pada
konsentrasi 50% (Natarini et al
2007). Berdasarkan data tersebut,
maka penelitian ini dilakukan
untuk menguji aktivitas sari buah
anggur merah (Vitis vinifera)
terhadap Bacillus subtilis dan
E.coli
BAHAN
DAN
PENELITIAN
CARA
Bahan
Tanaman yang digunakan
dalam penelitian ini adalah buah
anggur merah yang didapat dari
daerah Ungaran. Bakteri yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah bakteri Bacillus subtilis dan
Escherichia coli. senyawa kimia
flavonoid,
saponin,
polifenol,
aquadest dan ciprofloxacin.
Cara Penelitian
1. Determinasi
tanaman
dilakukan di Laboratorium
Ekologi dan Biosistematik
Jurusan Biologi Fakultas
MIPA
Universitas
Diponegoro Semarang.
2. Pembuatan sari buah anggur
merah (Vitis vinifera) Dari
hasil orientasi anggur merah
sebanyak 100 g menhasilkan
45ml
dibuat
dalam
3
konsentrasi yaitu 25% v/v,
50% v/v, dan 100 v/v.
3. Dimasukkan media Na sebanyak
10 ml  Dimasukkan sari
sebanyak 1 ml kedalam cawan
dengan

masing-masing
konsentrasi  Ditambahkan
100 µl suspensi bakteri

Masing-masing cawan petri
digoyang hingga homogen
homogen  Ditunggu hingga
padat  Diinkubasi pada suhu
37oC selama 24 jam
Diamati larutannya

ANALISA DATA
Data yang diperoleh yaitu berupa
larutan bening pada media tidak ada
pertumbuhan bakteri pada media dan
untuk mengetahui sari buah tersebut
bisa membunuh bakteri atau tidak
maka dilakukan penanaman ulang
pada media dan dihitung Mean±SD
(mm) pada setiap bakteri untuk
melihat perbedaan antara kedua
bakteri dan hasil yang diperoleh
berbeda dan memiliki aktivitas
antibakteri yang berbeda. Sari buah
kosentrasi 100% v/v telah berhasil
KBM bakteri ditunjukkan dengan
diameter zona bunuh
rata-rata
sebesar 12,0 mm, sedangkan pada E.
coli
berhasil
KBM
bakteri
ditunjukkan dengan diameter zona
bunuh rata-rata sebesar 10,5 mm.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Konfirmasi Zat Bioaktif
Flavonoid
Polifenol
Saponin
Hasil Penelitian
Tabel 1.1 Daya hambat
Kontrol positif
Jernih
Jernih
Jernih
Kontrol negatif
Keruh
Keruh
Keruh
Bacilus subtilis
Konsentrasi 25%
Jernih
Jernih
Jernih
Berdasarkan uji aktivitas
antibakteri sari buah anggur merah
(Vitis vinifera) terhadap bakteri
Bacillus subtilis pada konsentrasi
25% v/v, 50% v/v, dan 100% v/v
Konsentrasi 50%
Jernih
Jernih
Jernih
Konsentrasi 100%
Jernih
Jernih
Jernih
memiliki aktivitas menghambat
bakteri dengan diperoleh larutan
bening pada media tidak ada
pertumbuhan bakteri dan memiliki
aktivitas antibakteri yang sama.
Tabel 1.2 Daya Hambat
Berdasarkan uji aktivitas
antibakteri sari buah anggur merah
Kontrol positif
Jernih
Jernih
Jernih
Kontrol negatif
Keruh
Keruh
Keruh
aktivitas antibakteri yang sama. dan
untuk mengetahui sari buah tersebut
bisa membunuh bakteri atau tidak
maka dilakukan penanaman ulang
Escherichia coli
Konsentrasi 25%
Jernih
Jernih
Jernih
Konsentrasi 50%
Jernih
Jernih
Jernih
Konsentrasi 100%
Jernih
Jernih
Jernih
(Vitis vinifera) terhadap bakteri
pada media dan hasil yang diperoleh
Escherichia coli pada konsentrasi
berbeda dan memiliki aktivitas
25% v/v, 50% v/v, dan 100% v/v
antibakteri yang berbeda. Sari buah
memiliki aktivitas menghambat
kosentrasi 100% v/v telah berhasil
bakteri dengan diperoleh larutan
KBM bakteri ditunjukkan dengan
bening pada media tidak ada
diameter zona bunuh.
pertumbuhan bakteri dan memiliki
Tabel 1.3 Parameter Zona Bunuh Bakteri Bacillus subtilis
Kelompok Perlakuan
Mean±SD (mm)
Kontrol +
4,5±0,5
Kontrol 0±0
P1
0±0
P2
0±0
P3
12,0±0,5
Keterangan : K +
KP1
P2
P3
= Ciprofloxacin 15 µg/ml
= Aquadest
= Sari buah25% v/v
= Sari buah 50% v/v
= Sari buah 100% v/v
Tabel diatas menunjukkan
pada konsentrasi 100% v/v (P3) telah
terbukti dapat membunuh bakteri
dengan zona bakteri. Tetapi pada
konsentrasi 25% v/v (P1) dan
50%v/v (P2) hanya bisa menghambat
tetapi tidak bisa membunuh seperti
(P3) dengan ditunjukkannya kadar
zona bunuh bakteri disekitar area
yang ditanam ulang.
Tabel 1.4 Parameter Zona Bunuh Bakteri Eschericha coli
Kelompok Perlakuan
Mean±SD (mm)
Kontrol +
2,5±0,5
Kontrol 0±0
P1
0±0
P2
0±0
P3
10,5±0,5
Keterangan : K +
KP1
P2
P3
= Ciprofloxacin 0,015 µg/ml
= Aquadest
= Sari buah25% v/v
= Sari buah 50% v/v
= Sari buah 100% v/v
Tabel diatas menunjukkan
pada konsentrasi 100% v/v (P3) telah
terbukti dapat membunuh bakteri
dengan zona bakteri. Tetapi pada
konsentrasi 25% v/v (P1) dan
50%v/v (P2) hanya bisa menghambat
tetapi tidak bisa membunuh seperti
(P3) dengan ditunjukkannya kadar
zona bunuh bakteri disekitar area
yang ditanam ulang.
PEMBAHASAN
Berdasarkan uji aktivitas
antibakteri sari buah anggur merah
(Vitis vinifera) terhadap bakteri E.
coli
dan Bacillus subtilis pada
konsentrasi 25%, 50%, dan 100%
memiliki aktivitas menghambat
bakteri dengan diperoleh larutan
bening pada media tidak ada
pertumbuhan bakteri dan memiliki
aktivitas antibakteri yang sama.
Tetapi setelah dilakukan penanaman
ulang pada media hasil yang
diperoleh berbeda dan memiliki
aktivitas antibakteri yang berbeda.
Sari buah kosentrasi 100% v/v telah
berhasil KBM bakteri ditunjukkan
dengan diameter zona bunuh rata-
rata sebesar 12,0 mm, sedangkan
pada E. coli berhasil KBM bakteri
ditunjukkan dengan diameter zona
bunuh rata-rata sebesar 10,5 mm. Hal
ini juga berlaku pada kontrol positif
yang menunjukan hasil yang berbeda
pada kedua bakteri. Kontrol positif
pada Bacillus subtilis dengan kadar
15 µg/ml menunjukan kadar zona
bunuh bakteri rata-rata sebesar 4,5
mm. Sedangkan kontrol positif pada
E. coli dengan kadar 0,015 µg/ml
telah menunjukan kadar zona bunuh
bakteri rata-rata sebesar 2,5 mm.
Dari hasil yang didapat dapat dilihat
bahwa
ciprofloxacin
dapat
membunuh bakteri Gram positif dan
bakteri Gram negatif. Uji aktivitas
antibakteriini
bertujuan
untuk
mengetahui aktivitas antibakteri dari
sari buah anggur merah (Vitis
vinifera) terhadap bakteri Bacillus
subtilis dan E. coli. Dari hasil yang
telah didapat, dapat dilihat bahwa
aktivitas
antibakteri
dari
ciprofloxacin dan sari buah anggur
merah memiliki pengaruh kadar zona
bunuh bakteri yang berbeda pada
bakteri Gram positif yaitu Bacillus
subtilis dan Gram negatif E. Coli.
Hasil tersebut ditunjukkan dengan
konsentrasi 100% v/v sari buah
anggur merah dan ciprofloxacin telah
berhasil menimbulkan daya bunuh
bakteri pada Bacillus subtilis dan E.
coli.
Uji aktivitas antibakteri sari buah
anggur merah menunjukkan hasil
dapat membunuh zona bakteri
Bacillus subtilis sebesar 12,0 mm
dan membunuh zona E. coli sampai
10,5 mm, dan dari hasil penelitian
dapat ditarik kesimpulan bahwa sari
buah anggur merah lebih poten
terhadap bakteri gram positif karena
Bacillus subtilis tidak memiliki
antigen O, K dan H seperti E. coli
dimana antigen O tersusun dari
komplek
polisakarida-phospolipid
dengan fraksi protein yang tahan
terhadap
pemanasan,
sehingga
antigen O dikenal sebagai antigen
permukaan yang tahan panas (heatstable). Antigen K merupakan
antigen kapsul atau amplop. Antigen
K terletak di atas antigen O dan
mencegah antigen O kontak dengan
antibodi
O.
tersusun
dari
lipopolisakarida antigen fimbria
terletak pada fimbria (pili), yang
merupakan penonjolan pada dinding
sel dan tersusun dari protein. Antigen
H merupakan antigen flagela, protein
dan tidak tahan panas (Gross,1997
dalam Apriani 2011).
Pada sari buah anggur merah
mengandung senyawa kimia berupa
flavonoid, saponin dan polifenol.
Senyawa flavonoid bekerja dengan
cara mendenaturasi protein dari sel
bakteri dan merusak membran sel
tanpa diperbaiki lagi, pada senyawa
saponin bekerja dengan cara merusak
membran sitoplasma sel bakteri
sehingga dapat menggangu protein
membran, dan senayawa polifenol
bekerja dengan cara merusak
membran
sel
bakteri
dan
menginduksi
ikatan
senyawa
kompleks terhadap enzim/substrat
mikroba. Senyawa-senyawa kimia ini
yang dapat melisiskan bakteri dan
dapat bekerja sebagai antibakteri
alami.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah diperoleh maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sari buah anggur merah
(Vitis
vinifera)
terbukti
mempunyai
aktivitas
antibakteri terhadap bakteri
Bacillus subtilis
dan
Escherichia coli.
2. Konsentrasi 100% v/v sari
buah anggur merah (Vitis
vinifera) dapat membunuh
bakteri sebagai aktivitas
antibakteri terhadap bakteri
Bacillus subtilis dan bakteri
Escherichia
coli
yang
sebanding
dengan
ciprofloxacin
Saran
1. Perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut untuk mengetahui
KHM dan KBM pada bakteri
jenis
lainnya
dengan
menggunakan
sari
buah
anggur merah (Vitis vinifera)
2. Perlu dilakukan uji aktivitas
antibakteri pada sari buah
anggur merah (Vitis vinifera)
dengan menggunakan metode
yang berbeda.
UCAPAN TERIMA KASIH
Peneliti
mengucapkan
terimaksih kepada Bapak dan Ibu dosen
prodi Farmasi dan staf karyawan
STIKES Ngudi Waluyo Ungaran yang
telah
banyak
membantu
dalam
kelancaran penyusunan skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aliero, A.A., Aliero, B.L., and
Buhari,
U.,
2008,
Preliminary Phytochemical
and
Antibacterial Screening of
Scadoxus
multiflorus,
International Journal of
Pure and Applied Science,
vol. 4, pp. 13-17.
Apriani, N., 2011, Eschericia Coli,
From:
http://nillaaprianinaim.word
press.com/.
Dwidjoseputro, 2005. Dasar-Dasar
Mikrobiologi, cetakan ke16. Jakarta.
Depkes RI, 2013, Riset Kesehatan
Dasar Tahun 2013, 72-74,
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI,
Jakarta.
Pelczar, M.J., dan Chan, E,C.S.,
1988,Dasar-Dasar
Mikrobiologi Jilid 1,809812, UI Press, Jakarta.
Download