- muhammad zainul arifin

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
PERCOBAAN 7
MORFOLOGI MIKROBA
OLEH :
Ange Cindi Angriani
(1506354)
Laurensius Wilfran Nainggolan
(1505339)
Muhammad Zainul Arifin
(1504013)
Nadhira Auliya Shabrina
(1505533)
Nita Septa Dilla
(1505406)
Kelompok 5
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
I.
TEORI
Menurut bentuk dan struktur selnya makhluk hidup dibedakan menjadi dua
yaitu makhluk hidup bersel banyak dan makhluk hidup bersel satu, makhluk ini tidak
dapat terlihat dengan mata kita, karena panca indra manusia memiliki kemampuan
daya pisah atau daya lihat yang sangat terbatas. Oleh karena itu, banyak masalah
mengenai benda atau organisme yang akan diamati dan pengamatan itu hanya bisa
dilakukan dengan menggunakan alat bantu. Morfologi suatu mikroba dapat diperiksa
dalam keadaan hidup maupun mati. Pemeriksaan morfologi ini penting untuk
mengenal nama bakteri, pengenalan sifat fisiologisnya yang kebanyakan merupakan
faktor penentu dalam mengenal nama spesies. Bagian-bagian sel dapat dilihat dengan
terlebih dahulu memberi warna dimana warna bisa bersifat asam, netral, maupun basa.
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil
(Kusnadi, dkk, 2003). Sel bakteri amat beragam panjangnya; sel beberapa spesies
dapat berukuran 100 kali lebih panjang daripada sel spesies yang lain (Alcamo, 2001).
Satuan ukuran bakteri ialah micrometer yang setara dengan 1/1000mm. bakteri yang
paling umum dipelajari di dalam praktikum mikrobiologi dasar berukuran kira-kira
0,5 – 1 x 2-5 µm. sebagai contoh, bakteri stafilokokus dan streptokokus yang
berbentuk bola mempunyai diameter yang berkisar dari 0,75 sampai 1,25 µm. Bentuk
batang yang berukuran rata-rata seperti bakteri tifoid dan disentri mempunyai lebar
0,5-1 µm dan panjang 2-3 µm. Sel beberapa spesies bakteri amat panjang;
panjangnya dapat melebihi 100 µm dan diameternya berkisar dari 0,1-0,2 µm.
sekelompok bakteri yang dikenal sebagai mikoplasma, ukurannya khas amat kecil
demikian kecilnya sehingga hamper-hampir tak tampak di bawah mikroskop cahaya.
Mereka juga pleomorfik; yaitu morfologinya amat beragam. Ukurannya berkisar dari
0,1-0,3 µm (Atlas, 1995).
Walaupun bakteri amat kecil ukurannya, namun dapat diukur dengan relatif
mudah serta tepat. Untuk tujuan ini, mikroskop dilengkapi dengan mikroskop ocular,
suatu piringan yang diukir dengan garis-garis berjarak sama. Jarak antara garis-garis
tersebut ditentukan sebelumnya dengan berpedomankan micrometer pentas, suatu alat
yang berfungsi sebagai mistar pada kerja mikroskopis. Pemeriksaan bakteri melalui
mikroskop yang dilengkapi mikroskop ocular akan menampakkan garis-garis yang
sudah diketahui ukurannya di atas mikroorganisme yang diperiksa sedemikian rupa
sehingga panjang dan lebar sel dapat ditentukan dengan mudah (Martinko dan
Madigan, 2005).
Sel-sel individu bakteri dapat berbentuk seperti elips, bola, batang, atau
spiral.Masing-masing ciri ini penting dalam mencirikan morfologi suatu spesies. Sel
bakteri yang berbentuk seperti bola atau elips dinamakan kokus. Kokus mucul dalam
beberapa penataan yang khas tergantung pada spesiesnya. Sel berbentuk silindris atau
batang dinamakan basilus.Ada banyak perbedaan dalam ukuran panjang dan lebar di
antara berbagai spesies basilus. Ujung beberapa basilus tampak persegi, yang lain
bundar, dan yang lain lagi meruncing atau lancip seperti ujung cerutu. Kadangkadang basilus tetap saling melekat satu sama lainnya, ujung dengan ujung, sehingga
memberikan
penampilan
rantai
(Funke
et
al,
2004).
Bakteri berbentuk spiral terutama dijumpai sebagai individu-individu sel yang tidak
saling melekat. Tercakup di dalam kelompok morfologis ini adalah spiroketa,
beberapa diantaranya menyebabkan penyakit yang berbahaya bagi manusia.Individuindividu sel dari spesies yang berbeda-beda menunjukkan perbedaan-perbedaan yang
mencolok dalam hal panjang, jumlah, dan amplitudo spiralnya serta kekakuan
dinding selnya. Sebagai contoh, beberapa spirilum berukuran pendek, spiralnya
berpilin ketat; yang lain sangat panjang dan menunjukkan sederetan pelintiran dan
lengkungan. Spiral yang pendek dan tidak lengkap disebut sebagai bakteri koma, atau
vibrio (Holt dan Bergey, 1994).
II.
TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut.
-
Mengetahui bentuk dan morfologi sel dan koloni bakteri
-
Mengamati motilitas bakteri
-
Mengamati morfologi koloni yeast (khamir)
III.
Mengamati morfologi sel yeast (khamir)
ALAT DAN BAHAN
Alat
:
-
Bunsen
-
Mikroskop cahaya
-
Object glass
-
Jarum ose
Bahan :
-
Cristal violet
-
Lugol/ iodine
-
Alkohol (etanol) 95%
-
Safranin
-
Aquades
-
Biakan murni
-
Fuchin
IV.
PROSEDUR KERJA
A. Melihat Morfologi Bakteri
Pertama-tama diletakan preparat jadi yang sudah diberi minyak
imersi pada mikroskop. Bakteri diamati di bawah mikroskop dengan
perbesaran sesuai. Bakteri yang telah diamati kemudian
dicatat dan
digambar sesuai dengan apa yang terlihat.
B. Melihat morfologi khamir
Khamir atau ragi yang digunakan adalah Saccharomyces cereviceae
yang biasa digunakan untuk membuat roti. Pertama-tama gelas objek
dibersihkan dengan menggunakan kapas beralkohol. Suspensi khamir yang
telah disediakan lalu letakkan di atas gelas objek. Gelas objek kemudian
ditutup dengan gelas penutup. Khamir diamati di bawah mikroskop dengan
perbesaran yang telahdisesuaikan. Terakhir khamir yang telah diamati
kemudian dicatat dan digambar sesuai dengan apa yang terlihat.
V.
HASIL PENGAMATAN
Nama : Ange Cindi Angriani
Tanggal praktikum
: 17 Nopember 2015
NIM
Tanggal laporan
: 24 Nopember 2015
: 1506354
MORFOLOGI MIKROBA
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum “Morfologi Mikroba” yang dilaksanakan pada Hari
Selasa Tanggal 17 November 2015, dilakukan untuk mengenal bentuk dan
morfologi sel dan koloni mikroorganisme. Adapun mikroba yang diteliti yaitu
Bacillus subtilis, Streptococcus thermophilus, Saccharomyces cereviceae.
Praktikum dilakukan dengan mengamati mikrobiologi pada preparat yang
telah melalui proses pewarnaan, preparat yang telah diberi minyak imersi diamati
dengan bantuan mikroskop. Yang terlihat di mikroskop untuk Bacillus subtilis
yaitu terdapat bentuk batang dan coccus, Streptococcus thermophilus yaitu
terdapat bentuk batang dan coccus yang saling menempel membentuk rantai,
Saccharomyces cereviceae yaitu banyak koloni yang bentuknya coccus.
Bakteri merupakan mikroba prokariotik uniselular yang berkembang biak
secara aseksual dengan pembelahan sel. Bakteri tidak berklorofil kecuali
beberapa yang bersifat fotosintetik. Bakteri ada yang dapat hidup bebas, parasit,
saprofit, patogen pada manusia, hewan dan tumbuhan. Bakteri tersebar luas di
alam, dalam tanah, atmosfer (sampai +10 km di atas bumi), di dalam lumpur, dan
di laut (Regobiz, 2010 dalam Muina, 2013).
Bakteri mempunyai bentuk bulat, batang dan lengkung, namun bentuk
bakteri juga dapat dipengaruhi oleh umur. Bakteri dapat mengalami perubahan
bentuk yang disebabkan faktor makanan, suhu dan lingkungan. Bakteri juga
dapat mengalami pleomofil, yaitu bentuk yang bermacam-macam dan teratur
walaupun ditumbuhkan pada syarat prtumbuhan yang sesuai. Umumnya bakteri
berukuran 0,5-10 µm (Regobiz, 2010 dalam Muina, 2013).
Bentuk dan ukuran bakteri dapat diamati dengan cara yaitu dengan
mengamati sel-sel pewarnaan (Muina, 2013). Menurut Sutedjo (1991) dalam
Anita (2013), tujuan dari pewarnaan yaitu:
1. untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop,
2. memperjelas ukuran dan bentuk sel,
3. melihat struktur luar dan dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola,
4. menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas pada bakteri dengan zat
warna.
Menurut Ahira (2010) dalam Muina (2013), ada dua macam bakteri
berdasarkan pewarnanaan gram yaitu bakteri gram negatif dan bakteri gram
positif. Perbedaan antara bakteri gram positif dan bakteri gram negatif berdasar
pada struktur dinding sel keduanya. Bakteri gram positif hanya memiliki satu
membran plasma dengan dinding sel yang tersusun atas peptidoglikan. Sebagian
besar dinding sel bakteri memang dibangun dari peptidoglikan, sedangkan
sebagian kecil terdiri atas asam teikoat. Sementara itu, bakteri gram negatif
mempunyai susunan membran sel yang rangkap dua atau memiliki membran
ganda. Selain terdiri atas peptidoglikan, membran plasmanya diselubungi oleh
membran luar yang permeable atau membran yang mudah dilewati oleh air.
Taksonomi Bacillus subtilis menurut MikrobeWiki yaitu domain:
Bacteria, phylum: Firmicutes, class: Bacilli, order: Bacillales, family:
Bacillaceae (Entrez Genome Project), genus: Bacillus subtilis.
Gambar 1. Bacillus subtilis
Sumber: https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Bacillus_subtilis.
Bacillus subtilis merupakan bakteri gram positif yang berbentuk batang
dan secara alami sering ditemukan di tanah dan vegetasi. Bacillus subtilis
tumbuh diberbagai mesophilic suhu berkisar 25-35 derajat Celcius. Bacillus
subtilis juga telah berevolusi sehingga dapat hidup walaupun di bawah kondisi
keras dan lebih cepat mendapatkan perlindungan terhadap stres situasi seperti
kondisi pH rendah (asam), bersifat alkali, osmosa, atau oxidative kondisi, dan
panas atau etanol. Bakteri ini hanya memiliki satu molekul DNA yang berisi
seperangkat sel kromosom. DNAnya berukuran BP 4214814 (4,2 Mbp) (TIGR
CMR). 4,100 kode gen protein. Beberapa keunggulan dari bakteri ini adalah
mampu mensekresikan antibiotik dalam jumlah besar ke luar dari sel (Junaidi,
2010 dalam Muina, 2013).
Taksonomi Streptococcus thermophilus menurut MirobeWiki yaitu
kingdom: Bacteria, phylum: Firmicutes, class: Bacilli, order: Lactobacillales,
family:
Streptococcaceae,
genus:
Streptococuss,
species:
Streptococcus
thermophilus.
Gambar 2. Streptococcus thermophilus
Sumber: https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Streptococcus_thermophilus.
Bakteri Streptococcus thermophilus adalah organisme yang serupa
dengan Lactobacillus yang merupakan bakteri yang dikembangkan karena
fungsinya. Karakteristik bakteri Streptococcus thermophilus ini adalah
bentuknya yang elips atau bulat memanjang secara berantai atau seperti
bergandengan (anonim, ).
Bakteri ini juga mirip seperti sel karena bersifat uniseluler dan tidak
membentuk spora. Karena bakteri ini merupakan bakteri positif dan berkatalase
negatif, maka tingkat pertumbuhannya bergantung pada tingkat keasaman atau
pH. Selain itu diperlukan juga suhu secara optimal berkisar antara 37˚ hingga
42˚C untuk pertumbuhan bakteri Streptococcus thermophilus ini (anonim, ).
Menurut Wikipedia fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar
makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh
lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Kalangan ilmuwan kerap
menggunakan istilah cendawan sebagai sinonim bagi fungi.
Taksonomi Saccharomyces cereviceae menurut MikrobeWiki yaitu
domain: Eukarya, kingdom: Fungi, subkingdom: Dikarya, phylum: Ascomycota,
subphylum:
Saccharomycotina,
Saccharomycetales,
family:
class:
Saccharomycetes,
Saccharomycetaceae,
genus:
order:
Saccharomyces,
spesies: Cerevisiae.
Gambar 3. Saccharomyces cereviceae
Sumber: https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Saccharomyces_cerevisiae
Menurut Wikipedia Saccharomyces cereviceae berkembang biak dengan
cara:
1. Pertunasan multipolar, dimana tunas muncul dari sekitar ujung sel
2. Pembelahan tunas, yaitu gabungan antara pertunasan dan pembelahan
3. Pembentukan askospora. Spora berbentuk bulat atau oval dengan
permukaan halus.
Menurut Wikipedia Saccharomyces cereviceae adalah nama spesies yang
termasuk dalam khamir berbentuk oval. Saccharomyces cereviceae mempunyai
mikrostruktur yang terdiri dari:
1. Kapsul
2. Dinding sel
Dinding sel khamir pada sel-sel yang muda sangat tipis, namun
semakin lama semakin menebal seiring dengan waktu. Pada dinding
sel terdapat struktur yang disebut bekas lahir (bekas yang timbul dari
pembentukan oleh sel induk) dan bekas tunas (bekas yang timbul
akibat pembentukan anak sel). Setiap sel hanya dapat memiliki satu
bekas
lahir,
namun
bisa
membentuk
banyak
bekas
tunas.
Saccharomyces cereviceae dapat membentuk 9 sampai 43 tunas
dengan rata-rata 24 tunas per sel dan paling banyak lahir pada kedua
ujung sel yang memanjang. Dinding sel khamir terdiri dari komponenkomponen sebagai berikut: glukan khamir (30-35% berat kering
dinding sel), mannan (30% dari berat kering dinding khamir), protein
(6% berat kering dinding sel), kitin (1-2%), lipid (8,5-13,5%).
3. Membran sitoplasma
4. Nukleus
5. Vakuola
6. Mitokondria
7. Grobula lipid
Saccharomyces cereviceae mengandung lipid dalam jumlah sangat
sedikit. Lipid ini disimpan dalam bentuk grobula yang dapat dilihat dengan
mikroskop setelah diberi pewarna lemak seperti Hitam Sudan atau Merah
Sudan.
8. Sitoplasma.
VII . KESIMPULAN
-
Yang terlihat di mikroskop untuk Bacillus subtilis yaitu terdapat bentuk
batang dan coccus.
-
Yang terlihat di mikroskop untuk Streptococcus thermophilus yaitu
terdapat bentuk batang dan coccus yang saling menempel membentuk
rantai.
-
Yang terlihat di mikroskop untuk Saccharomyces cereviceae yaitu banyak
koloni yang bentuknya coccus.
Nama : Laurensius Wilfran N
Tanggal Praktikum
: 17 Nopember 2015
NIM
Tanggal Laporan
: 24 Nopember 2015
: 1505339
MORFOLOGI MIKROBA
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yang menjadi pembahasan yakni mengenai morfologi
mikroba. Morfologi itu sendiri merupakan cabang linguistik yang mengidentifikasi
satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari selukbeluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap
golongan dan arti kata Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi
mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata
itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik. Kata Morfologi berasal dari kata
morphologie. Kata morphologie berasal dari bahasa Yunani morphe yang
digabungkan dengan logos. Morphe berarti bentuk dan logos berarti ilmu. Bunyi [o]
yang terdapat diantara morphe dan logos ialah bunyi yang biasa muncul diantara dua
kata yang digabungkan. Jadi, berdasarkan makna unsur-unsur pembentukannya itu,
kata morfologi berarti ilmu tentang bentuk. Dalam kaitannya dengan kebahasaan,
yang dipelajari dalam morfologi ialah bentuk kata. Selain itu, perubahan bentuk kata
dan makna (arti) yang muncul serta perubahan kelas kata yang disebabkan perubahan
bentuk kata itu, juga menjadi objek pembicaraan dalam morfologi. Dengan kata lain,
secara struktural objek pembicaraan dalam morfologi adalah morfem pada tingkat
terendah dan kata pada tingkat tertinggi (Basariyadi, 2015).
Arti dari bakteri, bakteri berasal dari kata "bakterion" (bahasa Yunani) yang
berarti tongkat atau batang. Istilah bakteri ini sekarang banyak dipakai untuk tiap
mikroba yang bersel satu. Bakteri ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Belanda
bernama Anthony van Leewenhoek. Leeuwenhoek kemudian menerbitkan aneka
ragam gambar bentuk bakteri pada tahun 1684. Sejak saat itu, ilmu yang mempelajari
bakteri mulai berkembang. Ilmu yang mempelajari bakteri disebut bakteriologi.
Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas
dibandingkan makhluk hidup lainnya. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang
hidup di gurun pasir, salju atau es, hingga lautan. Bagi manusia, bakteri ada yang
menguntungkan
dan
ada
yang
merugikan.
Bakteri
memiliki
ciri
yang
membedakannya dengan makhluk hidup lainnya. Bakteri adalah organisme uniseluler,
prokariot, dan umumnya tidak memiliki klorofil. Ukuran tubuh bakteri bervariasi,
dari berdiameter 0,12 mikron sampai yang panjangnya ratusan mikron. Bakteri dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Bakteri
yang paling renik adalah Mycoplasma yang berukuran 0,12 mikron. Sebaliknya
bakteri terbesar adalah Thiomargarita yang berukuran 200 mikron. Bentuk dasar
bakteri beraneka ragam, yaitu kokus (bulat), basil (batang), dan spirilia (spiral) (Zaka,
2013). Sedangkan khamir, Khamir adalah mikroorganisme eukariotik bersel tunggal
yang tergolong fungi. Berukuran antara 5 dan 20 mikron. Khamir termasuk
organisme uniseluler yang bersifat aerob. Tetapi jenis khamir fermentatif dapat hidup
secara anaerob meski pertumbuhannya lambat. Khamir termasuk organisme
uniseluler namun memiliki ukuran yang lebih besar daripada bakteri. Dapat
membentuk miselium palsu sehingga disebut sebagai pseudomiselium. Berdasarkan
alat perkembangbiakannya, khamir dibagi menjadi: 1) khamir sejati (true yeast) yang
berkembang biak dengan spora dan khamir yang tidak membentuk spora dan; 2)
khamir palsu (false yeast) yang berkembang biak dengan pertunasan, pembelahan
atau kombinasi pertunasan dan pembelahan. Klasifikasi khamir menggunakan
karakteristik ascospore, sel dan koloni. Karakteristik Fisiologis juga digunakan untuk
mengidentifikasi spesies. Salah satu karakteristik yang terkenal adalah kemampuan
untuk memfermentasi gula untuk produksi etanol. Budding yeast adalah khamir sejati
dari filum Ascomycetes , kelas Saccharomycetes (disebut Hemiascomycetes juga).
Khamir sejati dipisahkan menjadi satu urutan utama Saccharomycetales. (Pranadi,
2011).
Pada praktikum kali ini ada tiga macam mikroba yang diteliti Bacillus subtilis,
Streptococcus thermophyllus, Saccharomyces cerevisiae.
A. Bacillus Subtilis
Klasifikasi taksonomi dari Bacillus subtilis adalah sebagai berikut
(Madigan, 2005).
Kingdom :Bacteria
Phylum
:Firmicutes
Class
:Bacilli
Ordo
:Bacillales
Family
:Bacillaceae
Genus
:Bacillus
Species
: Bacillus Subtilis
Karakteristik dari bakteri Bacillus Subtilis (Gaumann, 2007).
Karakter
Bentuk
Bacillus Subtilis
Batang (tebal maupun tipis), rantai maupun
tunggal
Gram
Positif
Sumber
tanah, air, udara dan materi tumbuhan yang
terdekomposisi
Berdasarkan spora
Bakteri penghasil endospora
Respirasi
Aerob obligat
Pergerakan
Motil dengan adanya flagella
Suhu Optimum Pertumbuhan
25-350C
pH Optimum Pertumbuhan
7-8
Katalase
Positif
Media perantara pertumbuhan Bacillus subtilis antara lain adalah tanah, air,
udara dan materi tumbuhan yang terdekomposisi. Selain itu, B.subtilis juga
ditemukan pada produk makanan seperti produk susu, daging, nasi dan pasta. Bakteri
ini dapat tumbuh pada produk makanan karena produk-produk makanan tersebut
menyediakan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan Bacillus subtilis.
B. Streptococcus thermophyllus
Klasifikasi taksonomi dari Bacillus subtilis adalah sebagai berikut.
Kingdom :Bacteria
Phylum
:Firmicutes
Class
: Cocci
Ordo
: Lactobacillales
Family
:Streptococcaceae
Genus
:Streptococcus
Species
: S. salivarius
Subspecies:S. salivarius subsp. Thermophiles
Streptococcus thermophilus memiliki bentuk sel yang bulat atau elips dengan
diameter 0,7-0,9 run, tumbuh secara berpasangan atau berbentuk rantai pendek.
Suhu pertumbuhan optimum untuk Streptococcus thermophilus adalah 37-42°C.
Streptococcus thermophilus merupakan bakteri gram positif, katalase negatif,
tidak berspora, uniseluler, anaerob, heterotropik, tumbuh baik pada media berisi
karbohidrat dan ekstrak yeast. Tumbuh optimum pada pH 6,5 dan akan terhenti
pertumbuhanrya pada pH 4,2-4,4
C. Saccharomyces cerevisiae
Taksonomi Saccharomyces spp. menurut SANGER (dalam Ahmad, 2005),
sebagai berikut:
Super Kingdom
: Eukaryota
Phylum
: Fungi
Subphylum
: Ascomycota
Class
: Saccharomycetes
Order
: Saccharomycetales
Family
: Saccharomycetaceae
Genus
: Saccharomyces
Species
: Saccharomyces cerevisiae
S. Cerevisiae merupakan kelompok mikroba yang tergolong dalam khamir (yeast).
S. Cereviceae secara morfologis umumnya memiliki bentuk elipsodial dengan
diameter yang tidak besar, hanya sekitar 1-3µm sampai 1-7µm. Yeast yang sangat
berperan dalam pembuatan roti ini termasuk eukariota uniseluler yang
mempunyai keunggulan yaitu mudah dikulturkan, pertumbuhannya cepat, peta
genomnya sudah dapat dipetakan dengan jelas serta mudah menerima transfer gen.
S. Cerevisiae dapat ditumbuhkan di laboratorium dengan menumbuhkannya pada
media tertentu, baik media padat maupun media cair. Dari segi warna, yeast yang
juga sangat berperan dalam proses fermentasi alkohol ini mempunyai warna putih
kekuningan yang dapat dilihat diatas permukaan tumbuh koloni, sehingga tidak
seperti khamir lainnya yang seringkali tidak terlihat dibawah miskroskop karena
tidak kontras dengan mediumnya. Penampilan makroskopisnya yaitu bentuk
koloni yang bulat, warna yang kuning muda-keputihan, permukaan berkilau, licin,
tekstur lunak dan memiliki sel bulat dengan askopora 1-8 buah. Dilihat dari
dinding selnya, S.Cerevisiae memiliki dinding sel yang mengandung a-D-Glukan,
kitin, dan manoprotein. Dinding selnya ini diketahui mempunyai 3 lapisan, yaitu
lapisan dalam alkali in-soluble (30-35%), lapisan tengah alkali-soluble a glukan
(20-22%), serta lapisan luar adalah glikoprotein(30%) yaitu suatu karbohidrat
yang tersusun dari manan yang terfosforilasi3. Saccahromyses Cerevisiae bersifat
fakultatif anaerobik mengandung 68-83% air, nitrogen, karbohidrat, lipid, vitamin,
mineral dan 2,5-14% kadar N total. Cara hidupnya kosmopolitan dan mudah
dijumpai pada permukaan buah-buahan, nektar bunga dan dalam cairan yang
mengandung gula, namun ada pula yang ditemukan pada tanah dan serangga.
Selain kosmopolitan, S. Cerevisiae ini dapat pula hidup secara saprofit maupun
bersimbiosis.
VII. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari pembuatan laporan praktikum tentang
morfologi mikroba adalah:
a. Bacillus
subtilis
tergolong
ke
dalam
jenis
bakteri.
Bacillus
subtilismerupaka salah satu anggota genus Bacillus yang diketahui mampu
memproduksi berbagai macam zat antimikrob, spesies ini dapat
memproduksi lebih dari 24 jenis antibiotik dengan berbagai struktur dan
bakteriosin.Media perantara pertumbuhan Bacillus subtilis antara lain
adalah tanah, air, udara dan materi tumbuhan yang terdekomposisi.
b. Streptococcus thermophyllus memiliki bentuk sel yang bulat atau elips
dengan diameter 0,7-0,9 run, tumbuh secara berpasangan atau berbentuk
rantai pendek. Suhu pertumbuhan optimum untuk Streptococcus
thermophilus adalah 37-42°C. Streptococcus thermophilus merupakan
bakteri gram positif, katalase negatif, tidak berspora, uniseluler, anaerob,
heterotropik, tumbuh baik pada media berisi karbohidrat dan ekstrak yeast.
Tumbuh optimum pada pH 6,5 dan akan terhenti pertumbuhanrya pada pH
4,2-4,4
c. Saccharomyces cerevisiaemerupakan khamir sejati tergolong eukariot
yang secara morfologi hanya membentuk blastospora dan pada enampilan
makroskopisnya yaitu bentuk koloni yang bulat, warna yang kuning
muda-keputihan, permukaan berkilau, licin, tekstur lunak dan memiliki sel
bulat dengan askopora 1-8 buah. Reproduksinya dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan sekitar khamir ini serta jumlah nutrisi yang tersedia bagi
pertumbuhan selnya untuk membelah diri.
Nama : Muhammad Zainul Arifn
Tanggal Praktikum
: 17 Nopember 2015
NIM
Tanggal Laporan
: 24 Nopember 2015
: 1504013
MORFOLOGI MIKROBA
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
Nama : Nadhira Auliya Shabrina
Tanggal praktikum
: 17 Nopember 2015
NIM
Tanggal laporan
: 24Nopember 2015
:1505533
MORFOLOGI BAKTERI
VI.
PEMBAHASAN
D. Bacillus Subtilis
Klasifikasi taksonomi dari Bacillus subtilis adalah sebagai berikut.
Kingdom :Bacteria
Phylum
:Firmicutes
Class
:Bacilli
Ordo
:Bacillales
Family
:Bacillaceae
Genus
:Bacillus
Species
: Bacillus Subtilis
Genus Bacillus merupakanbakteri yang sangat baik digunakan
segagai agen biokontrol (Jack dalam Sopyan, 2009). Bakteri ini
merupakan bakteri gram positif berbentuk batang, bersifat aerobik, serta
dapat menghasilkan endospora (Schilinger dalam Sopyan, 2009).
Bacillus subtilis
merupaka salah satu anggota genus Bacillus yang
diketahui mampu memproduksi berbagai macam zat antimikrob, spesies
ini dapat memproduksi lebih dari 24 jenis antibiotik dengan berbagai
struktur dan bakteriosin (Sopyan, 2009). Bakteriosin yang banyak
diproduksi oleh
Bacillus subtilis
ialah subtilin, ericin, mersacidin,
sublancin, dan subtilosin A (Stein dalam Sopyan, 2009). Bacillus subtilis
dari tanah juga diketahui dapat menghasilkan antibiotik dan antifungi
seperti: subtilin, aterimin, basitrasin, subtilosin, mycobacillin, subsporin,
ituirin, Cerexin, surfactin, bacillomycin, bacilysin, asam 10 sianida,
fengymycin dan bacilysocin (Katz and Demain dalam Erivina, 2012).
Bacillus subtilis adalah salah satu bakteri yang bersifat termofilik
fakultatif (Kosim, 2010). Protease merupakan enzim proteolitik yang
mengkatalisis pemutusan ikatan peptida pada protein (Kosim, 2010).
Pada penelitian ini, protease diisolasi dari Bacillus subtilis dan diuji
pengaruh suhu pada aktivitasnya yaitu pada 35o C-50oC dengan
menggunakan kasein sebagai substrat. Protease dipekatkan dengan
metode liofilisasi (Kosim, 2010). Kadar protein diuji dengan metode
Bradford, sedangkan aktivitasnya diuji dengan metode Nakanishi
menggunakan spektrofotometer (Kosim, 2010). Kadar protein diperoleh
1.68 mg tiap 1 mg sel kering. Aktivitas optimumnya adalah 0.278 U/mg
dan dicapai pada suhu 40oC (Kosim, 2010).Keuntungan dari bakteri ini
adalah memiliki protein yang dapat bekerja pada kondisi lingkungan
dengan suhu tinggi dimana protein/ enzim lain dapat mengalami
denaturasi(Kosim, 2010). Salah satu protease termostabil dapat
dihasilkan dari mikroorganisme termofilik yaitu Bacillus subtilis(Kosim,
2010).
E. Streptococcus thermophyllus
Klasifikasi taksonomi dari Bacillus subtilis adalah sebagai berikut.
Kingdom :Bacteria
Phylum
:Firmicutes
Class
: Cocci
Ordo
: Lactobacillales
Family
:Streptococcaceae
Genus
:Streptococcus
Species
: S. salivarius
Subspecies:S. salivarius subsp. thermophilus
Yoghurt pada umumnya menggunakan starter kultur strain
campuran, yakni S. thermophillus dan L. bulgaricus. Saat ini, sudah ada
yoghurt yang juga mengandung bifidiobacteria dan kadang-kadang L.
acidophilus (Ranken dalam Sibarani, 2010).Streptococcus salivarius
sub sp.thermophilus (sebelumnya nama Streptococcus thermophilus)
adalah bakteri Gram-positif anaerob fakultatif dan homofermentative, dari
kelompok viridans (Alisandi, 2011). Menurut Crawford (dalam Yunita,
2011) aktivitas proteolitik Streptococcus thermophilus menghasilkan
asam formiat yang dapat merangsang pertumbuhan Lactobacillus
bulgaricus. Selanjutnya Lactobacillus bulgaricus menghasilkan asam
amino glisin dan histidin yang dibutuhkan oleh Streptococcus
thermophiles (Yunita, 2011).Silvia (dalam Agustina, 2010) melaporkan
bahwa Strepcoccus thermophilus dapat tumbuh baik pada susu kedelai
dan meghasilkan flavor yang paling baik.
F. Saccharomyces cerevisiae
Taksonomi Saccharomyces spp. menurut SANGER (dalam
Ahmad, 2005), sebagai berikut:
Super Kingdom : Eukaryota
Phylum
: Fungi
Subphylum
: Ascomycota
Class
: Saccharomycetes
Order
: Saccharomycetales
Family
: Saccharomycetaceae
Genus
: Saccharomyces
Species
: Saccharomyces cerevisiae
S. cerevisiae merupakan khamir sejati tergolong eukariot yang
secara morfologi hanya membentuk blastospora berbentuk bulat lonjong,
silindris, oval atau bulat telur yang dipengaruhi oleh strainnya (Ahmad,
2005). Dapat berkembang biak dengan membelah diri melalui "budding
cell" (Ahmad, 2005). Reproduksinya dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan sekitar khamir ini serta jumlah nutrisi yang tersedia bagi
pertumbuhan selnya untuk membelah diri.Saccharomyces cerevisiae
merupakan salah satu jenis cendawan tergolong khamir yang bermanfaat
untuk manusia dan ternak (Ahmad, 2005). Pertamakali dimanfaatkan
untuk pembuatan makanan namun seiring dengan berjalannya waktu.
Saccharomyces cerevisiaekemudian mulai dipakai untuk keperluan
bioteknologi dan industri. S. cerevisiae dipakai sebagai probiotik dan
imunostimulan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak
seperti ruminansia, unggas ataupun ikan (Ahmad, 2005).Saccharomyces
cerevisiae (S. cerevisiae) merupakan jenis khamir yang diketahui dapat
mensintesis β-glukan pada dinding selnya (Kusmiati, 2007).Fermentasi
atau konversi glukosa menjadi etanol menggunakan jenis khamir
Saccharomyces
cerevisiae.
Yeast
atau
khamir
ini
merupakan
mikroorganisme yeast atau kamir yang memiliki kemampuan untuk
menghidrolisis suatu polisakarida menjadi monomer monosakarida yang
selanjutnya
monosakarida
tersebut
diubah
menjadi
etanol
dan
karbondioksida. Saccharomyces cerevisiae juga tahan terhadap alkohol
dari hasil fermentasi yang cukup tinggi (12-18% v/v), tahan terhadap
kadar gula yang tinggi dan tetap aktif melakukan fermentasi pada suhu 432oC (Zely, 2014).
VII.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat daitarik dari pembuatan laporan praktikum
tentang morfologi mikroba adalah:
d. Bacillus
subtilis
tergolong
ke
dalam
jenis
bakteri.
Bacillus
subtilismerupaka salah satu anggota genus Bacillus yang diketahui mampu
memproduksi berbagai macam zat antimikrob, spesies ini dapat
memproduksi lebih dari 24 jenis antibiotik dengan berbagai struktur dan
bakteriosin.
e. Streptococcus thermophyllus termasuk ke dalam golongan bakteri.
Streptococcus
thermophyllus
adalah
bakteri
Gram-positif anaerob
fakultatif dan homofermentative, dari kelompok viridans. aktivitas
proteolitik Streptococcus thermophilus menghasilkan asam formiat yang
dapat merangsang pertumbuhan Lactobacillus bulgaricus. Selanjutnya
Lactobacillus bulgaricus menghasilkan asam amino glisin dan histidin
yang dibutuhkan oleh Streptococcus thermophiles.
f. Saccharomyces cerevisiaemerupakan khamir sejati tergolong eukariot
yang secara morfologi hanya membentuk blastospora berbentuk bulat
lonjong, silindris, oval atau bulat telur yang dipengaruhi oleh strainnya.
Reproduksinya dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitar khamir ini
serta jumlah nutrisi yang tersedia bagi pertumbuhan selnya untuk
membelah diri.Saccharomyces cerevisiae merupakan salah satu jenis
cendawan tergolong khamir yang bermanfaat untuk manusia dan ternak.
Nama : Nita Septa Dilla
Tanggal Praktikum
: 17 Nopember 2015
NIM
Tanggal Laporan
: 24 Nopember 2015
: 1505406
MORFOLOGI MIKROBA
VI. PEMBAHASAN
Bakteri merupakan mikroba prokariotik uniselular yang berkembang biak
secara aseksual dengan pembelahan sel. Bakteri tidak berklorofil kecuali beberapa
yang bersifat fotosintetik. Bakteri ada yang dapat hidup bebas, parasit, saprofit,
patogen pada manusia, hewan dan tumbuhan. Bakteri tersebar luas di alam, dalam
tanah, atmosfer (sampai + 10 km diatas bumi), di dalam lumpur, dan di laut. Bakteri
mempunyai bentuk bulat, batang, dan lengkung, namun bentuk bakteri juga dapat
dipengaruhi oleh umur. Bakteri dapat mengalami perubahan bentuk yang disebabkan
faktor makanan, suhu, dan lingkungan, juga dapat mengalami pleomorfi, yaitu bentuk
yang bermacam-macam dan teratur walaupun ditumbuhkan pada syarat pertumbuhan
yang sesuai.
Sel-sel individu bakteri dapat berbentuk seperti elips, bola, batang (silindris)
atau spiral (heliks). Masing-masing ciri ini penting dalam mencirikan morfologi suatu
spesies. Sel bakteri yang berbentuk seperti bola atau elips dinamakan kokus. Bakteri
ini terdapat dalam beberapa pola atau pengelompokan yang berbeda, dan karena
pengelompokkan sel yang khusus ini mungkin merupakan ciri marga tertentu maka
pengetahuan tentang pengelompokan ini akan membantu dalam mengidentifikasi
organisme tidak dikenal.
Koloni sel bakteri merupakan sekelompok masa sel yang dapat dilihat dengan
mata langsung. Semua sel dalam koloni itu sama dan dianggap semua sel itu
merupakan keturunan koloni itu sama dan dianggap semua sel itu
merupakan keturunan (progeny) satu mikroorganisme dan karena itu mewakili
sebagai biakan murni. Penampakan koloni bakteri dalam media lempeng agar
menunjukkan bentuk dan ukuran koloni yang khas, dapat dilihat dari
bentuk keseluruhan penampakan koloni, tepi dan permukaan koloni. Dapat juga
dilihat dari elevasi koloni bakteri yang bisa berupa datar, timbul, cembung,
sepertitetesan, seperti tombol, berbukit-bukit, tumbuh ke dalam medium, dan seperti
kawah.
Koloni bakteri mempunyai bermacam-macam bentuk, diantaranya adalah
berbentuk bundar, bundar dengan tepian kerang, bundar dengan tepian timbul, keriput,
konsentris, tak beraturan dan menyebar, berbenang-benang, bentuk L, bundar dengan
tepian menyebar, filliform, rizoid dan kompleks. Tepian koloni bakteri ada yang licin,
berombak, berlekuk, tak beraturan, sikat, bercabang, seperti wol, seperti benang dan
seperti ikat rambut. Sedangkan elevasinya ada yang datar, timbul, cembung, seperti
tombol, berbukit-bukit, tumbuh ke dalam medium dan seperti kawah (Hadioetomo,
1985).
Populasi bakteri tumbuh sangat cepat ketika mereka disertakan dengan gizi
dan kondisi lingkungan yang memungkinkan mereka untuk berkembang. Melalui
pertumbuhan ini, berbagai jenis bakteri kadang-kadang akan menghasilkan koloni
yang khas dalam penampilan. Beberapa koloni mungkin akan berwarna, ada yang
berbentuk lingkaran, sementara yang lain tidak teratur. Karakteristik koloni (bentuk,
ukuran, warna, dll) yang diistilahkan sebagai "koloni morfologi" khas bagi tiap jenis
bakteri (Waluyo, 2004).
Bacillus sp merupakan bakteri berbentuk batang, tergolong bakteri gram
positif, motil, menghasilkan spora yang biasanya resisten pada panas, bersifat aerob
(beberapa spesies bersifat anaerob fakultatif), katalase positif, dan oksidasi bervariasi.
Tiap spesies berbeda dalam penggunaan gula, sebagian melakukan fermentasi dan
sebagian tidak (Barrow, 1993). Ditambahkan Claus & Barkeley (1986) genus
Bacillus mempunyai sifat fisiologis yang menarik karena tiap-tiap jenis mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda, diantaranya : (1) mampu mengdegradasi senyawa
organik seperti protein, pati, selulosa, hidrokarbon dan agar, (2) mampu
menghasilkan antibiotik; (3) berperan dalam nitrifikasi dan dentrifikasi; (4) pengikat
nitrogen; (7) bersifat khemolitotrof, aerob atau fakultatif anaerob, asidofilik,
psikoprifilik, atau thermofilik. (http://digilib.unila.ac.id/2807/13/BAB%20II.pdf)
Streptococcus thermophilus merupakan bakteri termofilik yang dapat tumbuh
pada suhu 45o C. Perbedaan suhu tersebut membedakan bakteri ini dari spesies
Streptococci lainnya. Akan tetapi menurut Waspodo (2001) S. thermophilus tidak
digolongkan ke dalam bakteri probiotik karena tidak dapat hidup dalam usus manusia.
Karakteristik S. thermophilus antara lain : berbentuk bulat yang membentuk rantai,
gram positif, katalase negatif, dapat mereduksi litmus milk, tidak toleran terhadap
konsentrasi garam yang lebih besar dari 6.5 %, tidak berspora, bersifat termodurik,
tidak dapat tumbuh pada suhu 10o C, dan menyukai suasana mendekati netral dengan
pH optimum untuk pertumbuhan adalah 6.5 (Helferich dan Westhoff, 1980). Selain
itu suhu pertumbuhannya berkisar antara 40 – 45o C (Chaitow dan Trener, 1990).
Streptococcus thermophilus merupakan pasangan dari L. bulgaricus dalam
pembuatan yogurt secara tradisional. Bakteri ini bukan mikroflora alami dari usus
manusia dan tidak tergolong bakteri probiotik karena hanya mampu bertahan selama
sekitar dua jam setelah masuk ke dalam usus bersama dengan yogurt yang diminum
(Tirtasujana, 1998). S. thermophilus merupakan BAL homofermentatif yang
menghasilkan asam laktat sebagai produk utama. S. thermophilus merupakan satusatunya spesies bakteri dalam genus Streptococci yang menghasilkan enzim laktase
(Chaitow dan Trener, 1990). Efek menguntungkan dari S. thermophilus selain
menghasilkan asam laktat, 15 yaitu menghasilkan enzim laktase yang berfungsi
mencerna laktosa dalam susu.
Saccharomyces adalah genus dalam kerajaan jamur yang mencakup banyak
jenis ragi. Saccharomyces berasal dari bahasa Latin yang berarti gula jamur. Banyak
anggota dari genus ini dianggap sangat penting dalam produksi makanan. Salah satu
contoh adalah Saccharomyces cerevisiae,yang digunakan dalam pembuatan anggur,
roti, dan bir. Anggota lain dari genus ini termasuk Saccharomyces bayanus,
digunakan dalam pembuatan anggur, dan Saccharomyces boulardii, digunakan dalam
obat-obatan. Koloni dari Saccharomyces tumbuh pesat dan jatuh tempo dalam tiga
hari. Mereka rata, mulus, basah, glistening atau kuyu, dan cream untuk cream tannish
dalam warna. Ketidakmampuan untuk memanfaatkan nitrat dan kemampuan untuk
berbagai menfermentasi karbohidrat adalah karakteristik khas dari Saccharomyces.
Blastoconidia (sel tunas sisi) yang diamati. Mereka adalah unicellular, bundar, dan
ellipsoid untuk memperpanjang dalam bentuk. Multilateral (multipolar) budding ciri
khasnya. Pseudohyphae, jika ada, yang belum sempurna. Hyphae yang absen.
Saccharomyces memproduksi ascospores, khususnya bila tumbuh di V-8
media, asetat ascospor agar, atau Gorodkowa media. Ascospores ini adalah bundar
dan terletak di asci. Setiap ascus berisi 1-4 ascospores. Asci tidak menimbulkan
perpecahan pada saat jatuh tempo. Ascospores yang berwarna dengan Kinyoun noda
dan ascospore noda. Bila dikotori dengan noda Gram, ascospores adalah gram-negatif
sedangkan sel vegetatif adalah gram positif.
Tentu saja kegunaan mikroorganisme ini pun menjadi semakin penting di
dunia industri fermentasi. Saat ini S. cerevisiae tidak saja digunakan dalam bidang
fermentasi tradisional, tetapi mikroorganisme-mikroorganisme S. cerevisiae baru
yang didapatkan dari riset dan aplikasi bioteknologi telah merambah sektor-sektor
komersial yang penting, termasuk makanan, minuman, biofuel, kimia, industri enzim,
pharmaceutical, agrikultur, dan lingkungan. Di masa depan, terutama karena krisis
energi yang semakin sering terjadi, etanol yang diproduksi oleh fermentasi jamur ragi
ini agaknya akan mendapat perhatian khusus karena potensinya sebagai biofuel.
VII. Kesimpulan
1. Sel-sel individu bakteri dapat berbentuk seperti elips, bola, batang (silindris)
atau spiral (heliks). Masing-masing ciri ini penting dalam mencirikan
morfologi suatu spesies.
2. Koloni sel bakteri merupakan sekelompok masa sel yang dapat dilihat dengan
mata langsung. Semua sel dalam koloni itu sama dan dianggap semua sel itu
merupakan keturunan koloni itu sama dan dianggap semua sel itu
merupakan keturunan (progeny) satu mikroorganisme dan karena itu mewakili
sebagai biakan murni.
3. Populasi bakteri tumbuh sangat cepat ketika mereka disertakan dengan gizi
dan kondisi lingkungan yang memungkinkan mereka untuk berkembang.
4. Bacillus sp merupakan bakteri berbentuk batang, tergolong bakteri gram
positif, motil, menghasilkan spora yang biasanya resisten pada panas, bersifat
aerob (beberapa spesies bersifat anaerob fakultatif), katalase positif, dan
oksidasi bervariasi.
5. Streptococcus thermophilus merupakan bakteri termofilik yang dapat tumbuh
pada suhu 45o C.berbentuk bulat yang membentuk rantai, gram positif,
katalase negatif, dapat mereduksi litmus milk, tidak toleran terhadap
konsentrasi garam yang lebih besar dari 6.5 %, tidak berspora, bersifat
termodurik, tidak dapat tumbuh pada suhu 10o C, dan menyukai suasana
mendekati netral
6. Koloni dari Saccharomyces tumbuh pesat dan jatuh tempo dalam tiga hari.
Mereka rata, mulus, basah, glistening atau kuyu, dan cream untuk cream
tannish dalam warna. Ketidakmampuan untuk memanfaatkan nitrat dan
kemampuan untuk berbagai menfermentasi karbohidrat adalah karakteristik
khas dari Saccharomyces.
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Wawan dan Yusuf Andriana. 2010. Karakterisasi Produk Yoghurt Susu
Nabati Kacang Hijau(Phaseolus radiatus L.). Prosiding Seminar Nasional
Teknik Kimia “Kejuangan” ISSN 1693 – 4393 Pengembangan Teknologi
Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia.
Ahmad, Riza Zainuddin. 2005. Pemanfaatan Khamir Saccharomyces Cerevisiae
untuk Ternak. WARTAZOA Vot. 15 No . I Th. 2005.
Alisandi, Aristia. (2011). Mikrobiologi Industri. Universitas Sriwijaya Indralaya.
Anonim.
().
Bacillus
subtilis.
[Online].
Diakses
dari:
https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Bacillus_subtilis.
Basariyadi,
Abdi
(2015).
Pengertian
Morfologi.
[Online]
Diakses
dari
http://www.medrec07.com/2015/02/pengertian-morfologi.html
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan : Jakarta.
Ervina, Yeni Vida. 2012. Pengaruh Pseudomonas fluorescens dan Bacillus subtilis
terhadap Pertumbuhan Jamur Phytohthora palmivora Penyebab Penyakit
Busuk Buah Kakao. (Skripsi). Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan
Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Jember, Jember.
Kosim, Mukhamad dan Surya Rosa Putra. 2010. Pengaruh Suhu pada Protease dari
Bacillus subtilis. Prosiding Skripsi Semester Genap 2009-2010. SK-091304.
Kuntarso, Andal. 2007. Pengembangan Teknologi Pembuatan Low-Fat Fruity BioYogurt (Lo-Bio F). [Skripsi]. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan.
Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Kusmiati. Swasono R.Tamat Dkk. 2007. Produksi dan Penetapan Kadar β-glukan
dari Tiga Galur Saccharomyces cerevisiae dalam Media Mengandung Molase.
Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, April 2007, hal. 7-16 Vol. 5, No. 1 ISSN
1693-1831.
Muchtadi Tien R. dan Fitriyono Ayustaningwarno. Teknologi Proses Pengolahan
Pangan. Bandung: Alfabeta; 2010
Pelczar dan Chan. 2010. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI Press : Jakarta.
Pranadi, Bot (2011). Apa itu khamir? .[Online] Diakses dari
http://www.gagaspertanian.com/2011/05/apa-itu-khamir.html#axzz3sK94Z0V4
Sibarani, ED. 2010.
Sumatera
Chapter II. Pdf-USU Institutional Repository-Universitas
Utara.
(Online).
Diakses
dari
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17233/4/Chapter%20II.pdf
Sopyan, Ade Satria. 2009. Karakterisasi Fisiologi dan Identifikasi Molekuler Isolatisolat Bacillus spp Penghasil Bakteriosin Asal Hutan Wana Wisata
Cangkuang. (Skripsi). Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Alam, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Waluyo, L. 2004. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang Press :
Malang.
Yunita, Dewi Dkk. 2011. Pembuatan Niyoghurt dengan Perbedaan Perbandingan
Streptococcus Thermophilus dan Lactobacillus Bulgaricus serta Perubahan
Mutunya Selama Penyimpanan. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 12 No. 2
(Agustus 2011) 83-90.
Zaka (2013). Apa pengertian bakteri dan jenis-jenis bakteri. [Online] Diakses dari
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-bakteri-dan-jenis-jenis.html
Download