KARBOHIDRAT (C6H12O6=Cn(H2O)n)

advertisement
karbohidrat
Fungsi :
1. Sbg bahan bakar/sumber energi
2. Sbg bahan penyusun struktur sel
mis : - selulosa, berenergi tetapi tdk dpt diambil
energinya oleh makhluk hidup ttt
- Chitin
- lignin
disebut karbohidrat : Carbon yang berhidrat Cn(H2O)n
Lebih tepat disebut POLIHIDROKSI, senyawa yang
banyak terdapat gugus hidroksi
D. Glukosa
Ciri karbohidrat lain :
1.
Terdapat gugus reduksi berupa gugus aldhehida,
disebut ALDOSA, bersifat mereduksi
2. Terdapat gugus keton = KETOSA
Sehingga sering disebut POLIHIDROKSI ALDHEHID atau
POLIHIDROKSI KETON
GULA REDUKSI :
Gula/karbohidrat sederhana yang memiliki gugus
aldhehid/keton bebas.
Mampu mereduksi larutan Fehling Cu 2+
Cu +
merah bata
Deret sepancaran aldosa
DERET SEPANCARAN KETOSA
ISOMER : Senyawa dengan rumus kimia sama
tetapi mempunyai rumus bangun yg berbeda
EPIMER : apabila 2 gula berbeda dalam
konfigurasi/bangun di sekitar satu karbon
spesifik
Mis : D-glukosa dan D-Mannosa (pd C 2)
D-glukosa dan D-galaktosa (pd C 4)
isomer
ISOMER : Senyawa dengan rumus kimia sama
tetapi mempunyai rumus bangun yg berbeda
EPIMER : apabila 2 gula berbeda dalam
konfigurasi/bangun di sekitar satu karbon
spesifik
Mis : D-glukosa dan D-Mannosa (pd C 2)
D-glukosa dan D-galaktosa (pd C 4)
CONTOH EPIMER
Pada deret sepancaran aldosa, tampak bahwa
penulisan nama depan senyawa adalah D
(dexter) >< L (levo)
Pemberian lambang D/L sehubungan dg gugus
OH yg terikat pada atom C yg mengikat gugus
CH2OH (gugus hidroksil pd C no. 2 dari bawah)
Jika gugus OH di sebelah kiri
L
Jika gugus OH di sebelah kanan
D
Disebut peristiwa STEREOISOMERI = Isomer
Optik
Bersft identik dlm reaksi kimia, ttp berbeda sifat
fisik yg khas
CONTOH EPIMER
Pada deret sepancaran aldosa, tampak bahwa
penulisan nama depan senyawa adalah D (dexter) ><
L (levo)
Pemberian lambang D/L sehubungan dg gugus
OH yg terikat pada atom C yg mengikat gugus
CH2OH (gugus hidroksil pd C no. 2 dari bawah)
Jika gugus OH di sebelah kiri
L
Jika gugus OH di sebelah kanan
D
Disebut peristiwa STEREOISOMERI = Isomer
Optik
Bersft identik dlm reaksi kimia, ttp berbeda sifat
fisik yg khas
• Kemampuan untuk memutar cahaya : disebut
sifat optis aktif.
• Senyawa optis aktif memiliki isomer yang
disebut enantiomer
• Senyawa-senyawa enantiomer memutar
cahaya dengan sudut yang sama besar tetapi
dengan arah yang berlawanan.
• Sudut putar spesifik menggambarkan seberapa besar
suatu senyawa akan memutar cahaya.
• +87,6 menunjukkan rotasi searah jarum jam sebesar
87,6o
• Enantiomernya akan memutar bidang cahaya
terpolarisasi dengan besar yang sama tetapi berlawanan
arah jarum jam.
• Campuran rasemik yaitu campuran dua enantiomer
dengan jumlah yang sama tidak akan memiliki putaran
neto, karena besarnya sudut perputaran adalah sama
tetapi berlawanan arah maka akan saling meniadakan.
• Penamaan senyawa yang dapat memutar bidang
polarisasi searah jarum jam diberi notasi awal + atau d
(dekstro) dan sebaliknya senyawa yang memutar bidang
polarisasi berlawanaan arah jarum jam diberi notasi –
atau l (levo).
• Contoh zat-zat yang mempunyai kemampuan
memutar bidang polarisasi /disebut zat optis
aktif :
• D-Glukosa +52,7
Sukrosa +66,5
• D-Fruktosa -92,4 /l92,4
• Asam tartarat +14,1
• Maltosa +130,4
Contoh stereo isomer
Enantiomer gliseraldehid
Aldoheksosa, misal gliseraldehid :
mempunyai 1 atom C asimetri
Mempunyai 2 isomer optik yg berbeda ,
yg bukan merup bayangan cermin dan
tidak saling menutupi sesamanya
ALDOHEKSOSA : 4 atom KHIRAL
Ada 2n = 24 =16 stereoisomer yg berbeda
Proyeksi haworth
Rumus proyeksi Haworth bentuk piranosa D-glukosa dan
bentuk furanosa D-fruktosa
ANOMER = Bentuk isomer dr monosakarida yg berbeda
satu dg lainnya hanya dalam konfigurasi di sekitar atom C
hemiasetal, seperti a-D-glukosa dan b-D-glukosa
Ketoheksosa juga tdpt dlm btk a dan
b.
Gugus hidroksil pd atom C 5 bereaksi dg gugus karbonil pd
atom C2, membtk cincin furanosa beranggota 5
Download