strategi nasional pug melalui pprg dalam pencapaian kesetaraan

advertisement
PENTINGNYA STRATEGI PUG DAN PPRG
DI SEKTOR PERTANIAN
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
Disampaikan pada
Pemantauan Kegiatan Responsif Gender POKJA Kementerian Pertanian
24 – 25 September 2014
PERPRES NO. 5 TAHUN 2010 RPJMN 2010-2014
A.
3 (tiga) agenda prioritas:
a)
b)
c)
Mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis;
Menciptakan Indonesia aman dan damai;
Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
B. 3 (tiga) Strategi Pengarusutamaan (mainstreaming/
terintegrasi) ke dalam semua sektor:
a) Pembangunan berkelanjutan (sustainable
development);
b) Tatalaksana pemerintahan yang baik (good
governance)
c) Gender .
2
DASAR PELAKSANAAN
•
Undang-Undang No. 7 Tahun 1984 tentang
Pengesahan Konvensi mengenai Penghapusan Segala
Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita (Convention
on The Elimination of All Forms of Discrimination
Against Women).
•
•
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
2005-2025.
Instruksi Presiden (lnpres) Republik Indonesia Nomor
9 Tahun 2000 tentang PUG dalam Pembangunan
Nasional,
yang
mengharuskan
semua
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk
3
melaksanakan PUG.
LANJUTAN …
 Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Perencanaan
Pembangunan Daerah;
 Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Di Daerah;
 Peraturan
Menteri Dalam Negeri tentang Penyusunan
RKPD (tahun bersangkutan)
 Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi RKPD (Tahun bersangkutan). 4
IMPLEMENTASI PELAKSANAAN PUG
NASIONAL DAN DAERAH

Diterbitkan Surat Edaran Bersama 4 Menteri Tahun
2013 Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Dalam
Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara PP dan
PA (Nomor : 270/M.PPN/11/2012; SE33/MK.02/2012; 050/4379A/SJ; SE 46/MPP-PA /
11/2012) tentang STRANAS PPRG melalui Perencanaan
dan Penganggaran yang Responsif Gender.
5
STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN
PUG MELALUI PPRG
 Penanggung
jawab pelaksanaan PPRG
sekaligus penggerak PPRG adalah:
Kementerian PPN/Bappenas (Bappenas),
Kementerian Keuangan (Kemenkeu),
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (KPP dan PA).
 K/L dan Pemerintah Daerah agar
menggunakan Stranas Percepatan PUG
melalui PPRG sebagai dasar dalam
berkonsultasi mengenai PPRG
TUJUAN
Memberi rujukan untuk pelaksanaan Percepatan PUG
melalui PPRG di K/L agar lebih terarah, sistematis, dan
sinergis di tingkat PUSAT sektor PERTANIAN
 Menjadi
pedoman dalam pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan PPRG di daerah yang dilaksanakan oleh
Bappenas, Kemendagri dan KPP dan PA.

7
LANJUTAN

Dalam melaksanakan PPRG yang dibiayai APBD,
Pemerintah Daerah agar:
 Mengutamakan program prioritas pembangunan
daerah yang mendukung pencapaian prioritas
nasional dan target MDGs dengan mengacu pada
RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan RKA-SKPD
 Memilih/menentukan program utama untuk
dimasukkan pada awal penerapan PPRG
 Menyerahkan GBS kepada BAKD, dan salinan
kepada Bappeda dan Badan PP serta menyerahkan
salinan GBS bersama dengan salinan Renja Daerah
kepada Menteri Dalam Negeri c/q Dirjen Bina
Pembangunan Daerah
SASARAN




Penetapan dasar hukum PPRG Provinsi
Penetapan mekanisme pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi di pemerintah provinsi, baik untuk tim
penggerak maupun pelaksana PPRG
Pelaksanaan PPRG di provinsi terpilih
Perluasan cakupan PPRG ke tingkat output
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Penguatan dasar hukum
 Pelembagaan PPRG dengan membangun komitmen
pejabat tertinggi Pemerintah Provinsi
 Koordinasi instansi penggerak dengan SKPD teknis
 Re-orientasi fungsi POKJA PUG dan Fokal Point
Gender di Pemerintah Daerah
 Penetapan mekanisme penyediaan data terpilah di
Pemerintah Daerah

STRATEGI KPP dan PA DALAM
PENGUATAN KELEMBAGAAN PUG :
Penguatan komitmen dengan MOU antara KPP & PA
dengan K/L teknis dan Pemda  menyebutkan secara
eksplisit tentang komitmen untuk melaksanakan
PPRG;
Penetapan pelaksana dan mekanisme penyusunan
PPRG di setiap K/L, minimal di setiap unit eselon 1
bagi Kementerian Negara/Lembaga, dan unit eselon 2
bagi Kementerian/Badan;
Re-orientasi fungsi pokja PUG dan Focal Point Gender
di setiap K/L dan Pemda, sebagai pendukung
internalisasi pemahaman gender; dan
11
Penetapan mekanisme penyediaan data terpilah di K/L
dan Pemda.
MENGAPA PPRG ?
1. Agar penggunaan anggaran lebih efektif, efisien, dan adil
(lebih tepat sasaran);
2. Mengurangi kesenjangan gender (gender gap);
3. Menunjukkan komitmen pemerintah terhadap penerapan
PUG;
4. Mengoptimalkan penerima manfaat pembangunan yang adil
bagi seluruh masyarakat baik perempuan dan laki-laki, anak
perempuan dan anak laki-laki, dan difable.
12
PEMAHAMAN PPRG

Serangkaian cara dan pendekatan untuk
mengintegrasikan perspektif gender di dalam
proses perencanaan dan penganggaran.

Perencanaan yang responsif gender 
perencanaan untuk mencapai kesetaraan dan
keadilan gender, yang dilakukan melalui
pengintegrasian
pengalaman,
aspirasi,
kebutuhan, potensi, dan penyelesaian
permasalahan perempuan dan laki-laki, anak
perempuan dan anak laki-laki dan difabel.
13
BAGAIMANA MELAKSANAKANNYA?
Pemilihan
Program/Kegiatan
1. Pilih Program yang strategis
2. Pilih Program yang mendukung pencapaian
MDG’s
3. Pilih Program yang melibatkan masyarakat
Analisis Gender
Gunakan
Gender Analysis Pathway
(GAP)
Gender Budget Statemen
(GBS)
Term Of Reference
(TOR)
14
CAPAIAN KEBIJAKAN YANG RESPONSIF
GENDER SEKTOR PETANIAN
MOU dgn Kementerian PP dan Pa
• Kajian Pengembangan metode analisis gender dgn studi
kasus Desa Pangan Mandiri
• Penyusunan Panduan Data terpilah tenaga kerja laki dan
perempuan
• Panduan Monev dan Pelaporan Kegiatan Responsif Gender
berbasis website
• Laporan Kinerja dan tipologi kelompok tani
•
IMPLEMENTASI PPRG KEMENTERIAN PERTANIAN
Kegiatan Pokja mulai yang dimulai tahun 2003
 MOU dengan KPP - PA
 GBS YANG DIMILIKI KEMENTERIAN
PERTANIAN di 10 eselon I (Direktorat P2HP,
PUAH, Dirjen Ketahanan Pangan, Badan
Litbang, Pusat data pertanian, Dirjen
Perkebunan, Badan Peternakan Pangan, Dirjen
Hortikultura, Dirjen Tanaman
Pangan,penyuluhan dan pengembangan SDM,
Prasarana dan sarana pertanian)
 Buku Pedoman Data Terpilah

LANJUTAN
Buku Monev tingkat Kebijakan
 Buku Panduan PPRG
 Workshop- workshop PUG PPRG dan Pelatihan
PPRG
 Pemantauan koordinasi PPRG
 Dan ada Pokja tingkat eselon I
 Data terpilah tenaga kerja bidang pertanian

Download