Prioritas pelaksanaan PUG di K/L

advertisement
Strategi Percepatan
pelaksanaan PUG di K/L
BY
H. Yusuf Supiandi
1.INPRES NO.9/2000 Tentang PENGARUSUTAMAAN
GENDER DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
Instruksi Presiden kepada :
☞ Menteri;
☞Kepala Lembaga Pemerintah Non
Departemen;
☞ Pimpinan Kesekretariatan Lembaga
Tertinggi/Tinggi;
☞Panglima Tentara Nasional Indonesia;
☞Kepala Kepolisian Republik Indonesia;
Untuk melaksanakan
pengarusutamaan
gender Indonesia;
guna terselenggaranya
☞ Jaksa
Agung Republik
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas
☞pembangunan
Gubernur;
kebijakan, program dan kegiatan
nasional yang berperspektif
gender sesuai dengan bidang
tugas dan fungsi serta kewenangan masing☞ Bupati/Walikota
masing.
YUSUF S, July 2, 2015
2
2.Perpres No 2 Tahun 2015 tentang
RPJMN 2015 - 2019
1. Pengarusutamaan Pembangunan
Berkelanjutan;
2. Pengarusutamaan Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik;
3. Pengarusutamaan Gender
YUSUF S, July 2, 2015
3
3. SE 4 MENETRI TTG STRATEGI NASIONAL
PERCEPATAN PUG MELALUI PPRG
Agar pelaksanaan PUG dalam tataran siklus
pembangunan nasional menjadi lebih terarah,
sistematis, dan sinergis,
baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah.
• Pencapaian Good Governance
• Pencapaian target-target Millenium
Development Goals (MDGs)
YUSUF S, 6 - 9 MEI, 2014
4
Amanat Stranas
Setiap K/L dan Pemerintah Daerah agar memerhatikan hal-hal
sebagai berikut:
• K/L dan Pemerintah Daerah agar menggunakan Strategi
Percepatan PUG melalui PPRG sebagai dasar dalam
berkonsultasi mengenai PPRG.
• K/L dan Pemerintah Daerah agar melaksanakan PPRG
dalam penyusunan RKA-K/L dan RKA-SKPD dengan tetap
mengacu pada peraturan yang berlaku.
YUSUF S, 6 - 9 MEI, 2014
5
Amanat Stranas (lanjutan)
Dalam melaksanakan PPRG yang dibiayai oleh APBD, Pemerintah
Daerah agar:
• mengutamakan program-program prioritas pembangunan daerah
yang mendukung pencapaian prioritas pembangunan nasional dan
target-target MDGs, dengan mengacu kepada RPJMD, Renstra
SKPD, RKPD, dan RKA-SKPD;
• memilih/menentukan program utama untuk dimasukkan pada
awal penerapan PPRG; serta
• menyerahkan dokumen PPRG yang ditunjukkan dengan GBS
(Gender Budget Statement), yang telah disusun, kepada BAKD
(Badan Administrasi Keuangan Daerah), dan salinan kepada
Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) dan
Badan/Biro Pemberdayaan Perempuan, serta menyerahkan salinan
dokumen PPRG bersamaan dengan salinan Renja Daerah kepada
Menteri Dalam Negeri cq Direktorat Jenderal Bina Pembangunan
Daerah.
YUSUF S, 6 - 9 MEI, 2014
6
PENGUATAN
DASAR
HUKUM
PENGUATAN
KOORDINASI
Antar Unit
Penggerak
PenggerakPelaksana
YUSUF S, 6 - 9 MEI, 2014
• Untuk tingkat K/L sudah tercakup di dalam Peraturan
Menteri Keuangan terkait RKA-K/L, sehingga hanya
memerlukan penegasan target pelaksanaan PPRG setiap
tahunnya.
• Sedangkan untuk pelaksanaan percepatan PUG melalui
PPRG di tingkat pemerintah daerah masih memerlukan
penguatan dasar hukum.
• Penetapan Tim Penggerak PPRG di tingkat nasional dan
daerah
• Penguatan komitmen dengan MOU antara Kementerian PP
dan PA dengan K/L dan Pemda
• Pembentukan wadah/mekanisme koordinasi penanggung
jawab PPRG
• Penetapan pelaksana dan mekanisme penyusunan PPRG
• Re-orientasi fungsi pokja PUG dan Focal Point Gender di
setiap K/L dan Pemda
• Penetapan mekanisme penyediaan data terpilah di K/L dan
Pemda
7
4. Permendagri 67/2011
1. Pemda berkewajiban menyusun kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan berperspektif gender yang dituangkan dalam RPJMD,
Renstra SKPD, dan Renja SKPD (Ayat (1) psl 4).
• Penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan
berperspektif gender sbgmn pada ayat (1) dilakukan melalui analisis
gender (ayat (2) psl 4). Analisis gender dapat menggunakan GAP atau
analisis gender lainnya.
2. Pasal 5A (merupakan tambahan yang fundamental):
• Hasil analisis gender sbgmn dimaksud dlm psl 5 ayat (3) dituangkan
dalam penyusunan GBS;
• Hasil analisis gender yg terdapat dalam GBS menjadi dasar SKPD dlm
menyususn kerangka acuan kegiatan dan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dgn dokumen RKA/DPA SKPD
YUSUF S, 6 - 9 MEI, 2014
8
Permendagri 67/2011 Lanjutan...
3. Gub/Bup/Wakot bertanggung jawab atas pelaksanaan PUG
di daerahnya (pasal 7 ayat 1),
Pelaksanaan tanggung jawab Gub/Bup/Walkot sbgmn ayat 1
dibantu oleh Wagub/Wabup/Wawalkot (pasal 7 ayat 2).
4. Gub/Bup/Wakot menetapkan SKPD yang membidangi tugas
PP sebagai koordinator penyelenggaraan PUG di daerahnya
(pasal 8)
5. Dalam upaya percepatan pelembagaan PUG gender di seluruh
SKPD Prov/Kab/Kota dibentuk Pokja PUG Prov/Kab/Kota
(pasal 9)
• Gub/Bup/Wakot. menetapkan Ketua Bappeda sebagai Ketua
Pokja PUG dan Kepala SKPD yang membidangi PP sebagai
Kepala Sekretariat Pokja PUG.
YUSUF S, 6 - 9 MEI, 2014
9
5. Target PUG K/L
Prasyarat:
7 Prasarat awal PUG:
PPRG/ARG
RKA-K/L
> GBS
Komitmen, Jak & Gram,
Klmbagaan PUG, SD, Data
terpilah, Jejaring.
Kompetensi:
1. Memahami & komitmen utk lak
PUG;
2. Mampu menyediakan dan
menggunakan data terpilah;
3. Mampu melakukan anlisis gender
dan GBS
PELAKSANAAN GBS
&TOR/KAK
YUSUF S, June 8, 2015
10
6. PPRG K/L
1.RENSTRA
2.RENJA
PPRG di K/L
RKA-K/L
Perencanaan, Pelaksanaan, Pemantauan dan Evaluasi seluruh
kebijakan, program dan kegiatan K/L Responsfi Gender
7/24/2017
11
11
YUSUF, 28 Maret 2011
7. ARG PMK 136/2014
RKA K/L (SKPD)
Data
terpilah
1
Analysis
Gender
(GAP)
GBS
2
TOR
Ada dua instrumen dalam menyususn
RKA RG yaitu :1. GAP dan 2. GBS/PAG
YUSUF S 14 APRIL 2014
Dokumen ke DJA
12
8. Tahap -Tahap Penyusunan GBS
Pemilihan
Program/Kegiatan
1. Pilih Program yang strategis
2. Pilih Program yang mendukung
pencapaian MDG’s
3. Pilih Program yang melibatkan
masyarakat
Analisis Gender
Gunakan
Gender Analysis Pathway
(GAP)
Gender Budget Statemen
(GBS)
Term Of Reference
(TOR)
YUSUF, 28-29 MEI 2012
13
9. Analisis Gender
Analysis:
Kata “analysis” dalam bahasa Inggeris bersumber dari
kata dalam bahasa Yunani: ana dan lusis, yang berarti
melepaskan atau membongkar (Wadsworth, 1997, hal.
81)
Analisis Gender dengan demikian dapat
digunakan oleh praktisi kebijakan dan
perencanaan untuk ‘melepaskan’ dan
‘membongkar’ topik-topik kebijakan, proyek,
permasalahan atau isu.
YUSUF, 28-29 MEI 2012
14
Pertanyaan-pertanyaan Kunci dalam
Analisis Gender
Analisis Gender mencakup pertanyaan-pertanyaan kunci
sebagai berikut:
– Siapa melakukan apa? (pembagian kerja berdasarkan gender; peran
gender).
– Siapa memiliki apa? (akses kepada, dan kontrol atas sumberdaya).
– Siapa yang memutuskan dan bagaimana keputusan dibuat? (akses
kepada pembuatan keputusan dan kekuasaan politik)
– Siapa yang memperoleh keuntungan? Siapa yang tidak? (tingkat
pemberdayaan, analisis dampak dan manfaat gender).
– Laki-laki dan perempuan, dan anak laki-laki dan anak perempuan yang
mana? (usia, status sosial ekonomi, latar belakang budaya,
kemampuan dan sebagainya).
YUSUF, 28-29 MEI 2012
15
Kerangka Analisis Gender
Kerangka Analisis Gender dibuat untuk membantu kita
memusatkan perhatian pada konsep-konsep dan dimensidimensi gender yang utama dalam pekerjaan kita, seperti:
– Kondisi dan posisi perempuan dan laki-laki dengan menggunakan data
terpilah secara gender
– Mengidentifikasi kebutuhan perempuan dan laki-laki untuk
memastikan bahwa perempuan dan laki-laki mempunyai kesempatan
yang setara dalam berpartisipasi
– Relasi Gender
– Membedakan kebutuhan gender
– Tingkat pemberdayaan perempuan
YUSUF, 28-29 MEI 2012
16
Kerangka analisis yang
digunakan dalam penyusunan
ARG melalui pendekatan GBS
adalah GAP
YUSUF, 28-29 MEI 2012
17
FORMAT GENDER ANALYSIS PATHWAY (GAP)
Langkah 1
Langkah 2
Langkah 3
Langkah 4
Langkah 5
Langkah 6
Langkah 7
Pilih
Data Pembuka Isu Gender
Kebijakan dan Rencana Ke
Kebijakan/
Wawasan
Depan
Program/
Faktor
Sebab
Sebab
Reformulasi
Kegiatan yang
Kesenjangan
Kesenjangan
Kesenjangan
Tujuan
Internal
Eksternal
akan dianalisis
Rencana Aksi
Langkah 8
Langkah 9
Pengukuran Hasil
Data Dasar
Indikator
(Base-line)
Gender
Identifikasi
Sajikan data
Temukenali
Temukenali
Temukenali
Rumuskan
Tetapkan
Tetapkan
Tetapkan
dan tuliskan
pembuka
isu gender di
isu gender di
isu gender di
kembali
rencana aksi
base-line
indikator
tujuan dari
wawasan,
proses
internal
eksternal
tujuan
yang responsif
Kebijakan/
yang terpilah
perencanaan
lembaga dan/
lembaga pada
kebijakan/
gender
Program/
menurut jenis
dengan
atau budaya
proses
program/
Kegiatan
kelamin : -
memperhatika organisasi
pelaksanaan
kegiatan
kuantitatif -
n 4 (empat)
yang dapat
sehingga
kualitatif
faktor
menyebabkan
menjadi
kesenjangan,
terjadinya isu
responsif
yaitu : akses,
gender
gender
gender
partisipasi,
kontrol dan
manfaat
YUSUF S 14 APRIL 2014
18
Adapun langkah-langkah melakukan GAP adalah sebagai
berikut:
 Langkah ke 1: analisis pada prinsipnya dimulai dari program dan kegiatan yang akan
menjadi isu utama untuk dibahas dalam konteks gender. Catatan bahwa tidak semua
anggaran bisa menjadi isu gender. Program kegiatan yan gmenjadi isu selanjutnya
diberikan gambaran tujuan (given) beirkut angkanya (measurable). Ketiga pokok isu
(program, kegiatan, Output,Tujuan) adalah sebagaimana apa yang telah dituliskan dalam
Renstra K/L atau SKPD
 Langkah ke 2 adalah dengan memasukkan data yang membuka wawasan untuk
memperlihatkan adanya permasalahan-permasalahan yang bisa secara langsung fokus
pada data pilah (laki-laki perempuan) atau dimulai secara umum terlebih dahulu. Pada
tahap ini dibutuhkan data kuantitatif yang valid dan update dan bersifat lokal. Langkah
kedua diberikan kesimpulan yang menjadi fokus isu sebagai pembuka wawasan
 Langkah ke 3 pada prinsipnya adalah semakin memfokuskan analisis untuk melihat
perbedaan ketidak adilan (pilah antara laki-laki perempuan. Tahap ini menganalisis gap
(faktor kesenjangan) yang terjadi antara laki-laki dan perempuan secara umum.
YUSUF, 28-29 MEI 2012
19
Langkah2 GAP lanjutan
•
Langkah ke 4 adalah analisis dengan menguraikan faktor kesenjangan yang
diperoleh dari sisi internal institusi / lembaga. Kajian disini akan lebih banyak
membedah dalam konteks manajerial sehingga bisa dibagi dalam
permasalahan input dan proses. Dari sisi input bisa dibedah kembali dari sisi
SDM, sarana dll. Dari sisi proses bisa dikaji dari tradisi budaya kerja, kebijakan
dan lain sebagainya. Dalam bagian ini data-data yang diungkapkan sebaiknya
evidence based
•
Langkah ke 5 adalah analisis dengan menguraikan faktor kesenjangan yang
diambil dari sisi eksternal. Sisi eksternal bisa berarti dari masyarakat, lintas
sektoral, swasta, dll.
•
Langkah ke 6 adalah melakukan reformulasi tujuan dengan melihat tujuan
sebagaimana telah diuraikan pada langkah pertama. Reformulasi tujuan ini untuk
menyempurnakan arah tujuan menjadi lebih responsif gender dengan dasar
pertimbangan dari analisis yang telah dilakukan.
YUSUF, 28-29 MEI 2012
20
Langkah GAP lanjutan
• Langkah ke 7 dengan demikian akan menghasilkan penyempurnakan program
dan kegiatan menjadi lebih responsif gender. Uraian rencana aksi ini akan
menjadi bahan utama dalam penyusunan RKA.
• Langkah ke 8 adalah memberikan data-data awal sebelum intervensi dari
rencana aksi dilaksanakan yang akan menjadi data pembanding dengan data
paska intervensi (pre – postest). Langkah ke sembilan adalah
• Langkah ke 9 adalah menyediakan data post intervensi sebagai penetapan
indikator gender yang akan menjadi outcome sebagai suatu perubahan dari
suatu kegiatan yang dianalisis.
YUSUF, 28-29 MEI 2012
21
10. Contoh: FORM GBS ( PMK 136/2015)
NO
ASPEK
:
:
URAIAN
1
Program
Kegiatan
(langkah 1 Gap)
2
Output kegiatan
Idem
3
Analisa situasi
( langkah 2,3,4,5 Gap)
4
Rencana Aksi
Komponen input 1
Memuat informasi mengenai :
1. Bagian/tahapan pencapaian suatu output
komponen input ini harusnya relevan dengan
output dan kegiatan yang di hasilkan. Dan di
harapakan dapat menangani/ mengurangni
permasalahan kesenjangan gender .
2. Maksud / Tujuan
Berisikan informasi mengenai maksud/tujuan
adanya komponen input
Komponen input 2
Idem
(Langkah 7 Gap)
dst…
5
Alokasi Anggaran
Output Kegiatan
Jml angg(Rp) yg dialokasikn utk mencapai suatu
output kegiataan
6
Dampak/hasil Output
Kegiatan
(langkah
9)2014
22
YUSUF
S 14 APRIL
Dampak/hasil scr luas dr Output keg.yang
dhasilkan&dkaitkn dg issu gender srta perbaikan
ke arah KKG
5. APA YANG HARUS DIEVALUASI
1
I
2
3
TAHAPAN KEGIATAN
PERTANYAAN
Landasan hukum
1. Apakah Pokja dan fokal poin telah terbentuk? (jelaskan
SK/SE dll dlm kolom keterangan)
2. Apakah ada Pergub atau SE yang mengatur mekanisme
penyusunan ARG melalui instrumen GAP dan GBS?
(Jelaskan dalam kolom ket)
II
III
Komitmen, Jak/gram . Lembaga PUG, SDM, data terpilah,
tool, Jejarang
1. Apakah kegiatan yang dipilih sudah merupakan kegiatan
Pemilihan Kegiatan RKA- yang strategis dan prioritas daerah berdasarakan
K/L (SKPD)
RPJMN/RPJMD dan Renstra/da?
Prasayarat awal PUG
2. Apakah kegiatan tersebiut mendukung pencapaian
MDG's?
YUSUF S 14 APRIL 2014
3. Apakah kegiatan tersebut berkaitan dengan masyarakat? 23
APA YANG HARUS DIEVALUASI LANJUTAN……..
1
2
IV Analisis Gender
3
1. Apakah Analisis gender menggunakan GAP atau anlisis lain
2. Apakah dalam langkah 1 telah jelas menjelaskan: Program, Kegiatan, tujuan
dan Output sesuai yang tercantum dalam RKA
3.Apakah data terpilah te;lah menunjukan kesenjangan gender?
4. Apakah dalam langkah 3 telah menunjukan adajya kesejangan gender dari
aspek Akses, Peran, Kontrol dan Manfaat (APKM)?
5. Apakah dalam langkah 4 dan 5 telah menunjukkan adanaya faktor-faktor
internal dan eksternal?
6. Apakah dalam langkah 6 telah menunjukkan adanya reformulasi tujuan?
Dimana perbedaannya? ( jelaskan dalam kolom keteranan)
7. Apakah dalam langkah b7 telah terdapat rencana aksi yang merupakan
adanya masalah dalam langkah 4 dan 5 ?
8. Aoakah base line data telah seasui apa yang tercantung dalam langkah dua
(2)?
9. Apakah indikator gender merupakan indikator OUTPUT dan OUT COME
sekaligu merupakan perubahan positif dari base linedata?
YUSUF S 14 APRIL 2014
24
APA YANG HARUS DIEVALUASI LANJUTAN-…….
1
3
2
V Penyusunan GBS
1. Apakah GBS telah memuat 5 komponen GBS: 1.Program/kegiatan/ouput
dan tujuan; 2. ada analisa situasi; 3. terdapat rencana aksi; 4. Tersedia dana
yang cukup; dan 5. terdapat indikator kinerja yang terukur.
2. Apakah program, kegiatan, tujuan dan output telah sesuai dengan RKA
nya.
3. Apakah analisis situasi telah memuat hasil analisis gender (GAP)
khususnya langkah 2,3,4 dan 5 ?
4. Apakah Rencana Aksi meruoakan jawaban dari analisis situasi?
5. Apakah Rencana Aksi dapat memecahkan kesenjangan gender?
Memasukan
GBS 1. Apakah materi GBS telah disesuaikan atau dimasukan dalam materi
VI dalam TIOR/KAK
penyususnan TOR/KAK?
2. Apakah Tahapan-tahapan kegiatan dalam TOR/KAK telah sesuai dengan
rencana aksi dalam GBS?
3.Apakah jumlah dana dan Indikator kinerja dalam TOR/KAK telah sesuai
denagn apa yang tercantum dalam GBS?
YUSUF S 14 APRIL 2014
Format evaluasi ARG
25
Susunan organisasi LHK (Perpres 16/15)
1.
2.
3.
4.
Sekretariat Jenderal;
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan;
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem;
Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan
Lindung;
5. Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari;
6. Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan;
7. Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun
Berbahaya;
8. Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim;
9. Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan;
10.Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan
Kehutanan;
11.Inspektorat Jenderal;
12.Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
13.Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi;
Yusuf S Juni
4, 2014( 5 staaf ahli)
26
14.Staf
Ahli
Terima kasih &
selamat bekerja
YUSUF S, 6 - 9 MEI, 2014
27
Download