intisari hubungan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat

advertisement
INTISARI
HUBUNGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM MENGKONSUMSI OBAT
CAPTOPRIL TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI
DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN
Reni Sulastri 1; Ratih Pratiwi Sari 2; Maria Ulfah,3
Tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan di dunia yang sangat penting
dikarenakan angka kejadiannya yang tinggi. Prevalensi tekanan darah tinggi meningkat
sesuai usia akibat terjadinya pengapuran/pengerasan pembuluh darah. Jumlah penderita
penyakit hipertensi di dunia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2000
terdapat 972 juta jiwa penderita hipertensi dari seluruh dunia dan diperkirakan akan
meningkat menjadi 1,56 milyar pada tahun 2025. Penyakit hipertensi termasuk sepuluh
penyakit terbanyak di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin tahun 2013. Obat
hipertensi yang paling banyak digunakan adalah captopril. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat captopril dan
hubungan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat captopril terhadap tekanan darah
pada pasien hipertensi di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik. Sampel penelitian yaitu
semua populasi pasien hipertensi primer yang menggunakan obat captopril di Puskesmas
Alalak Selatan Banjarmasin yaitu sebanyak 110 sampel. Teknik pengambilan sampel
adalah Non probability sampling dengan jenis pengambilan sampel purposive sampling.
Penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil bahwa gambaran kepatuhan dari 5
kriteria yang diukur, yaitu frekuensi, waktu, efek samping, dosis, dan jumlah obat yang
terpakai. Ternyata responden paling patuh terhadap parameter jumlah obat yang terpakai
yaitu 72,72%, sedangkan parameter yang paling kecil kepatuhannya adalah tepat waktu
minum obat sebesar 32,70%. Setelah dilakukan analisis uji korelasi dengan uji correlate
bivariate spearman diperoleh nilai (p= 0,401, r= 0,081) yang menunjukkan bahwa tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan pasien mengkonsumsi obat terhadap
tekanan darah.
Kata Kunci : Kepatuhan, Hipertensi, Obat Captopril, tekanan darah.
ABSTRACT
PATIENT RELATIONSHIP IN COMPLIANCE TO CONSUME CAPTOPRIL
DRUG BLOOD PRESSURE IN PATIENTS WITH HYPERTENSION
HEALTH CENTER IN SOUTH ALALAK BANJARMASIN
Reni Sulastri 1; Ratih Pratiwi Sari 2; Maria Ulfah,3
High blood pressure is a health problem in the world is very important due to the
high number of events. The prevalence of high blood pressure increases with age due to
calcification / hardening of the arteries. Number of patients with hypertensive disease in
the world is increasing from year to year. In 2000 there were 972 million people with
hypertension from around the world and is expected to increase to 1.56 billion by 2025.
Diseases including hypertension ten most diseases in PHC South Alalak Banjarmasin in
2013. Medicine for hypertension is the most widely used captopril. This study aims to
describe patient compliance in taking the drug captopril and patient compliance in taking
the relationship of drug captopril on blood pressure in hypertensive patients at the health
center South Alalak Banjarmasin.
The research of study descriptive analytic. The sample population of the study are
all primary hypertension patients who use the drug captopril in PHC South Alalak
Banjarmasin as many as 110 samples. The sampling technique is a type of non
probability sampling with non purposive sampling.
Research conducted to get the result that compliance overview of the 5 criteria are
measured, namely the frequency, time, side effects, dosage, and number of unused drugs.
It turns out that most respondents complied with the parameters of the unused amount of
the drug that is 72.72%, while the smallest parameter compliance is timely to take
medication at 32.70%. After analyzing test bivariate correlation with the Spearman test
values obtained correlate (p = 0.401, r = 0.081), which indicates that there is no
significant relationship between patients taking medication adherence on blood pressure.
Keywords: Compliance, Hypertension, Drug Captopril, blood pressure.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan pola hidup dan pola makan akibat adanya perbaikan tingkat
kehidupan membawa konsekuensi terhadap berkembangnya penyakit degeneratif
hipertensi (Redhani, 2011). Hipertensi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran
darah, yang cukup banyak mengganggu kesehatan masyarakat. Tekanan darah tinggi
merupakan masalah kesehatan di dunia yang sangat penting dikarenakan angka
kejadiannya yang tinggi. Prevalensi tekanan darah tinggi meningkat sesuai usia akibat
bertambahnya pengapuran/pengerasan pembuluh darah (Tjay dan Rahardja, 2002).
Jumlah penderita penyakit hipertensi di dunia semakin meningkat dari tahun ke
tahun. Pada tahun 2000 terdapat 972 juta jiwa penderita hipertensi dari seluruh dunia
dan diperkirakan akan meningkat menjadi 1,56 milyar pada tahun 2025 (Kaemey dkk.,
2005). Peningkatan prevalensi ini juga diikuti dengan peningkatan angka kematian.
Jumlah kematian akibat hipertensi di Indonesia meningkat selama tahun 2004-2008
dari 18,9%, menjadi 43,8% (World Health Organization, 2011). Di dunia, hampir 1
milyar orang dewasa menderita tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi merupakan
penyakit kronis serius yang bisa merusak organ tubuh. Setiap tahun darah tinggi
menjadi penyebab 1 dari setiap 7 kematian (7 juta per tahun) disamping menyebabkan
kerusakan jantung, mata, otak dan ginjal (Irfan Arief, 2007). Prevalensi hipertensi di
Indonesia yang di dapat melalui pengukuran pada umur ≥ 18 tahun sebesar 25,8
persen, dari 25,8 persen tersebut prevalensi tertinggi yang didapat yaitu di Bangka
Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan
Jawa Barat (29,4%) (Riskesdas, 2013).
Pemakaian obat dalam waktu yang lama, perlu diperhatikan adanya angsur untuk
mencegah bahaya meningkatnya tekanan darah tinggi dengan kuat (rebound effect
hypertension) (Tjay dan Rahardja, 2007). Pengobatan pertama pada hipertensi yang
ringan dan sedang, salah satu jenis obat yang dipilih yaitu suatu inhibitor ACE, dan
yang paling sering digunakan adalah captopril, enalapril dan lisinopril. Umumnya
dipilih sebagai alternatif paling murah, efek sampingnya yang paling penting adalah
kecendrungannya untuk menyebabkan darah rendah (hipotensi) setelah pemberian
dosis pertama, sehingga terapi dimulai dari dosis rendah dari obat yang paling kerja singkat yaitu captopri;, kemudian ditingkatkan perlahan-lahan sampai resiko hipotensi
jauh lebih kecil (Tanzil, 2008). Dosis lazim pada pasien dewasa dengan fungsi ginjal
normal untuk awal captopril adalah 25 mg 2/3 x 1. Namun, dosis awal yang lebih
rendah (6,25 mg 2x1 atau 12,5 mg 3x1) mungkin efektif pada beberapa pasien
(American Society Of Health-System Pharmacist, 2010)
ESO yang sering terjadi adalah batuk kering, pasien tertentu menjadi toleran
terhadap efek samping, tetapi beberapa diantaranya ada yang tidak merasakan ESO
tersebut sangat tidak menyenangkan (Tanzil, 2008).
Hipertensi yang memburuk karena ketidakpatuhan pasien dalam mengkonsumsi
obat bisa merusak organ penting di dalam tubuh. Kerusakan tersebut meliputi otak,
karena hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan resiko stroke. Lalu adanya
kerusakan pada jantung, hipertensi meningkatkan beban kerja jantung yang akan
menyebabkan pembesaran jantung sehingga meningkatkan resiko gagal jantung dan
serangan jantung (Akbari, 2009). Biasanya para penderita hipertensi berhenti
meminum obat karena merasa sudah lebih baik, namun hal ini justru dapat
memperparah dan mempengaruhi kerja organ lain (Gunawan, 2006). Tanpa disadari
bahwa keberhasilan suatu pengobatan juga ditentukan oleh kepatuhan dalam
menjalankan terapi. Begitu pula dengan pengobatan farmakologis, hasil tidak akan
diperoleh secara optimal jika penderita tidak patuh dalam minumobat sesuai dengan
anjuran (Utami dkk, 2009). Berbagai faktor dapat mempengaruhi kepatuhan minum
obat meliputi usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi yang rendah, tingkat
keparahan penyakit, golongan obat yang diresepkan, jumlah obat yan diminum, efek
samping obat yang dirasakan, pengetahuan tentang penyakit yang diderita dan
pengetahuan mengenai pentingnya pegobatan (Hashmi dkk, 2007).
Kepatuhan pasien berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pengobatan. Hasil
terapi tidak akan mencapai tingkat optimal tanpa adanya kesadaran dari pasien itu
sendiri, bahkan dapat menyebabkan kegagalan terapi, serta dapat pula menimbulkan
komplikasi yang sangat merugikan dan pada akhirnya akan berakhibat fatal (Hussar,
1995). Terapi obat yang aman dan efektif akan terjadi apabila pasien diberi informasi
yang cukup tentang obat-obat dan penggunaannya (Cipolle dkk, 2004).
Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa lebih banyak jumlah penderita
hipertensi dalam terapi farmakologis dengan tekanan darah tidak terkendali.
Keberhasilan suatu terapi tidak hanya ditentukan oleh diagnosis dn pemilihan obat
yang tepat, tetapi juga oleh kepatuahn (complience) pasien untuk melaksankan terapi
tersebut termasuk kepatuhan dalam meminumobat.maka saya perlu melakukan
penelitian yang berjudul
Berdasarkan data di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin tentang kasus
penyakit terbanyak untuk tahun 2014 didapatkan hasil penyakit hipertensi diurutan
kedua dari sepuluh penyakit terbanyak di Puskesmas Alalak Selatan dengan jumlah
kasus sebanyak 3346 kasus. Captopril merupakan obat antihipertensi yang paling
banyak digunakan di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin dibandingkan obat
antihipertensi lain. Penelitian tentang penggunaan obat maupun penelitian yang lebih
spesifik tentang penggunaan obat captopril yang berhubungan terhadap penurunan
atau pengendalian tekanan darah belum dilakukan di Puskesmas Alalak Selatan
Banjarmasin sehingga saya tertarik untuk meneliti kasus tersebut sebagai bahan
penelitian.
“ Hubungan Kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat captopril terhadap
tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin”
diharapkan nantinya hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam hal
pelayanan informasi obat kepada masyarakat terutama pasien hipertensi, serta
memotivasi tenaga kefarmasian di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin dalam
memberikan segala hal penting yang berkaitan tentang penggunaan obat captopril pada
pasien hipertensi untuk mencapai pengobatan hipertensi yang optimal dan terapi
tercapai.
Download