Uploaded by User55721

Во введении tesis

advertisement
Во введении
Kondisi geografis Indonesia yang dikenal negara kepulawan memiliki banyak potensi
alam. Sebagai negara kepulawan, letak geografis Indonesia juga memberi pengaruh banyak hal
hingga terbentuk kondisi geografis Indonesia yang unik dan beragam. Keadaan geografis
Indonesia pun mempengaruh keadaan penduduk Indonesia seperti pada mata pencaharian, pola
pemukiman serta sektor ekonomi dan perdagangan.. Oleh karena itu Indonesia memiliki banyak
wilayah bantaran sungai dan kawasan pesisir laut di orientasikan oleh masyarakat sebagai daerah
pemukiman dan tempat mata pencaharian. Hal ini terjadi pada kawasan perkotaan maupun
perdesaan yang mulai terbentuk sejak manusia mulai dapat memanfaatkan sungai sebagai sarana
transportasi dan sumber daya alam yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Kawasan tepian
sungai adalah termasuk kawasan tepian air yang memiliki beberapa kelebihan, terutama berkaitan
dengan fungsi dan aksessibilitas yang lebih strategis.
Gambar Peta Geografis Indonesia, sumber https://visa-exp.com/spisok-stran-sbezvizovym-rezhimom-dlya/karta-indonezii
Kawasan tepian sungai adalah termasuk kawasan tepian air yang memiliki beberapa
kelebihan, terutama berkaitan dengan fungsi dan aksessibilitas yang lebih strategis. Dengan
memanfaatkan sungai manusia dapat berpindah-pindah, mendapatkan permukiman baru mereka
untuk selanjutnya menetap dan berkembang menjadi permukiman yang lebih ramai, menjadi desa,
lalu berkembang menjadi kota. Mempertimbangkan laju perkembangan kota yang semakin besar
hal ini berdampak pada wilayah kecil sekitarnya khsususnya wilayah di sekitar kawasan tepian air.
Keberadaan pemukiman kumuh yang sudah menjadi permasalahan besar dan pembangunan liar
tanpa fokus pada pendekatan konservasi wilayah perairan menjadi penyebab penataan kota yang
kurang optimal
Perkembangan kota Banjarmasin sebagai ibukota propinsi Kalimantan Selatan setiap
tahunnya semakin padat. Kota Banjarmasin dikenal dengan kota perdagangan (industri) dan kota
Pelabuhan hal ini dikenal dengan “Kota Seribu Sungai” tidak didukung dengan tatanan kota yang
baik. Kini tidak kurang 30 sungai kehilangan fungsi karena banyak yang tersumbat akibat rapatnya
bangunan, pengurukan tanah, pendangkalan, menjadi buangan sampah, pencemaran limbah rumah
tangga dan kegiatan berbagai usaha masyarakat. Masalah dengan dampak negative limbah industri
dan limbah rumah tangga pada ekologi diperumit oleh fakta bahwa area produksi, dan area
perumahan, berbatasan langsung aliran sungai hal ini membuat ekologi perairan menjadi tercemar
sehingga mengurangi nilai daya tarik wisatawan dan tentu berpengaruh dalam potensi wilayah
tersebut.
Sama halnya dengan Kawasan Alalak Tengah dan Alalak Selatan dalam hal ini, relevansi
pengembangan metode ilmiah-rekonstruksi berbasis lanskap-ekologis dan wisata perairan,
wilayah industri dan wilayah pemukiman, yang implementasinya dapat berkontribusi pada
penerapan prinsip-prinsip perencanaan wisata air, menjaga kelestarian lingkungan dan adaptasi
sosial, serta merangsang pengembangan seimbang terhadap komponen alam dan arsitektur kota
yang baik serta menggabungkan fungsi kawasan sebagai kawasan permukiman dengan kegiatan
lain yaitu perdagangan dan jasa (ekonomi) sehingga memunculkan berbagai macam tipe
keruangan yang terbentuk dari elemen fisik dan non fisik (sosial, budaya dan ekonomi) dalam
kawasan penelitian (ragam keruangan) hingga memiliki nilai daya tarik wisatawan pada Kawasan
tersebut.
Untuk kawasan Alalak Tengah dan Alalak Selatan, hal ini disebabkan oleh kebutuhan
untuk mengoptimalkan nilai wisata perairan sebagai Kawasan wisata yang dapat mengubah rasio
tingkat pendapatan dan kesejahtraan wilayah perairan sebagai julukan kota seribu sungai yang
ditransformasikan di mana mekanisme pengaturan sendiri dapat meningkatkan kualitas tatanan
kota yang baik sebagai Kawasan wisata perairan.
Yang sangat relevan bagi Indonesia adalah pencarian opsi untuk transformasi penataan
kota perairan yang dibuat dengan tetap mempertahankan fungsi produksi wilayah tersebut, karena
pertimbangan ekonomi dan tatanan wilayah memaksa kami untuk mencari solusi untuk masalah
pemukiman kumuh di area sungai kota Banjarmasin khususnya Kawasan Alalak Tengah dan
Alalak Selatan, tanpa melupakan atau menyampingkan kesejahtraan penduduk di dalamnya
Hasil dari penelitian tersebut dimaksudkan untuk menciptakan dasar bagi pemulihan
Kawasan kumuh perairan menjadi Kawasan wisata hingga meningkatkan daya Tarik wisatawan di
wilayah perairan di negara ini, serta memenuhi tujuan utama Proyek jangka Panjang dalam
meningkatkan kualitas Kawasan perairan 2020-2025 di Indonesia
Tingkat perkembangan topik penelitian. Basis teoretis dari karya ini adalah penelitian para
ilmuwan Rusia, Indonesia , dan asing lainnya yang didedikasikan untuk mempelajari:
1) Perencanaan Kawasan untuk Pengembangan Ekowisata Perairan di Teluk Weda
Maluku Utara : Martini Djamhur, Boer Mennofatria, Dietriech Geoffrey Bengen,
Achmad Fachrudin.
2) Pengembangan Metode Multikretria Berbasis SIG Untuk Zoning Kawasan
Konservasi Perairan : Ahmad Faizal, Rani, Natsir Nessa, Jamaluddin Jompa.
3) Analisis Kesesuain Wisata Diving di Kawasan Perairan Pulau Kunyit Sebelah
Timur Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar Kabupaten Kotabaru : Abdul
Koriyandi, Hamdani Hamdani, Dafiuddin Salim.
4) Ragam Keruangan Tepi Sungai Di Kawasan Permukiman Produktif Alalak,
Banjarmasin : Annisa, M.Eng. Ir. Budi Prayitno
5) Территориальноее Планирование Туристско-Рекреационного Комплекса
"Мамай" В Южном Прибайкалье : Абалаков Александр Дмитриевич,
Кузьмин Сергей Борисович, Марышкин Даниил Игоревич.
6) Принципы Экологической Компенсации Города За Счет Градостроительной
Организации Прибрежных Территортй : Бобрышев Д.В.
Таким образом, в работах многих авторов, вопросы экологической реконструкции
преобразования окружающей среды в структуре промышленных зон уже были
рассмотрены, но для условий Вьетнама вопросы проведения подобных реконструкций в
условиях сохранения действующего производства остаются еще мало изученными.
Цель и задачи исследования.
Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan metode perencanaan Kawasan area
sungai menjadi Kawasan wisata dan untuk membangun kembali Kawasan zona pemukiman dan
industri di Alalak kota Banjarmasin yang mempertahankan fungsi produksi mereka, dengan
restorasi pembangunan infrastruktur dan fasilitas modern didasarkan pada ciptaan karakteristik
wilayah tersebut.
Задачи исследования:
1. Analisa keadaan saat ini dan perubahan dari zona pemukiman dan zona industri Alalak
dalam konteks menjalankan konsep "Kawasan wisata perairan" di Negara Indonesia ,dan
mengidentifikasi sumber potensi wilayah untuk melakukan perencanaan dan rekonstruksi.
2. Menentukan peran dan fungsi zona dalam melakukan sebuah perencanaan dan perubahan
serta pemulihan Kawasan, dari pemandangan yang tidak terlihat baik di zona pemukiman
kumuh di Alalak.
3. Merekomendasikan dan mengembangkan metode untuk perencanaan wilayah perairan
didasarkan pada pembangunan wisata sungai yang ditargetkan dalam struktur zona
perumahan dan industri berubah.
4. Melakukan sebuah identifikasi factor perencanaan dan untuk implementasi dari
pembangunan zona pemukiman dan industri di Alalak serta memastikan daya potensi
lingkungan dan kemajuan wilayah secara seimbang.
5. Untuk mengusulkan dan membenarkan program yang konsisten pada perencanaan kota
yang berkelanjutan khususnya dalam perencanaan wisata air di Alalak.
Objek penelitian adalah Kawasan industry dan pemukiman di area bantaran sungai Alalak
Kota Banjarmasin, Indonesia, dengan fungsi yang kompleks, dan daerah yang berdekatan untuk
tujuan transformasi wilayah perairan.
Subjek penelitian mendekati untuk implementasi perencanaan area sungai dan
rekonstruksi wilayah industri
dan pemukiman didasarkan pada prinsip-prinsip yang sudah
direkomendasikan, metode dan model dalam aspek
berkelanjutan.
sebuah pembangunan teritorial yang
Научная новизна исследования заключается в следующем:
Ketergantungan dari situasi terhadap budaya social dan ekonomi Kawasan perairan di daerah
produksi saat ini di desa Alalak Kota Banjarmasin dari rekomendasi dengan melakukan
pendekatan formasi bertahap kompensasi kerangka struktur sungai di wilayah tersebut.
1. Kebutuhan untuk melakukan sebuah revolusi komprehensif dalam struktur wilayah
perairan dengan melihat potensi Kawasan untuk transformasi tujuan ke arah perencanaan
yang lebih baik dengan diperkenalkan elemen infrastruktur dan fasilitas penunjang wisata
tanpa mengurangi kapasitas produksi di Kawasan tersebut.
2. Melakukan sebuah identifikasi pendekatan terbaru untuk implementasi dari perencanaan
dan rekonstruksi area sungai dari daerah pemukiman dan industry Alalak dengan menjaga
proses produksi dan potensi yang ada berdasarkan pengalaman internasional reformasi
serupa dan memperhitungkan kondisi sosio-ekonomi serta budaya Indonesia.
3. Prinsip keseimbangan (keseimbangan stabilisasi daerah lingkungan sungai, keseimbangan
inklusi sosial, keseimbangan profitabilitas ekonomi industry dan wisata) dan
dikembangkan 4 metode perencanaan, perbaikan lingkungan, metode adaptasi sosial,
metode peningkatan ekonomi masyarakat, metode implementasi yang meningkatkan daya
tarik wisatawan]
4. Anlisis Kawasan pemukiman dan zona industri di Indonesia Kota Banjarmasin khususnya
daerah Alalak menggunakan konsep transformasi bertahap fragmen dari daerah depressive
dikecualikan dari zona produksi, menggunakan ke bagian dari kerangka struktur sungai
yang saling berhubungan agar mengurangi dampak negatif pada limbah produksi terhadap
sisa wilayah yang direncanakan.
5. Melakukan pengembangan strategi untuk transformasi daerah bantaran sungai di Alalak
Indonesia sebagai zona wisata perairan dengan melakukan 3 tahap implementasinya
dengan menempatkan zona produksi di zona yang semestinya
Dasar metodologi penelitian disertasi adalah:
1. sebuah perencanaan analisis komprehensif dari permasalahan zona pemukiman dan
indsutri di daerah Alalak Kota Banjarmasin Negara Indonesia dan contoh studi
kasus serupa yang ada di negara lain;
2. studi tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banjarmasin dan dokumen
regulator pada struktur wilayah pemukiman area sungai dan industri;
3. sebuah pemeriksaan yang mengacu pada sosiologi dan budaya tentang status
penggunaan lahan pemukiman dan lahan industry di Alalak, Indonesia;
4. model teoritis dari suatu perubahan struktur Kawasan pemukiman dan zona industri
didasarkan pada arah konsep perencanaan pembangunan kota yang berkelanjutan
Новизна исследования
Menguatkan karakteristik kawasan tepian sungai sebagai bagian dari upaya mewujudkan
kota berbasis Kawasan wisata melalui tahap pembangunan dan rekonstruksi kawasan permukiman
kumuh dan zona produktif (industri kayu) di wilayah Alalak Tengah dan Alalak Selatan,
menciptakan penataan zona yang sesuai dengan fungsi kawasan wisata air serta mengembalikan
peran dan fungsi sungai yang sudah tidak baik di pandang oleh wisatawan maupun penduduk
sekitar yang berada di kawasan tepian sungai Kelurahan Alalak Tengah dan Alalak Selatan, tetap
menjaga perkembangan kawasan sesuai prinsip dari aspek urban design, social budaya, dan
ekonomi masyarakat bantaran sungai guna keseimbangan dan pelestarian kawasan tepian sungai
yang tentu saja tidak merusak fungsi dan peran sungai bagi masyarakat sekitar, Memperhatikan
dan mengawasi perkembangan kawasan dengan aspek ragam area tepian sungai, nilai sosial dan
budaya, ekonomi, karakteristik kawasan sebagai daerah wisata sungai serta mempertahankan
kembali nilai social dan budaya sebagai nilai tambah untuk Kawasan wisata nantinya.
Nilai praktis dan penerapan hasil penelitian.
Proposal penelitian yang dikembangkan untuk setiap instansi perencanaan dari kerangka
kerja wilayah area sungai dalam struktur perencanaan wilayah pemumikman dan zona industry
bantaran sungai berfungsi meningkatkan stabilitas dan kualitas wilayah yang dapat diterapkan
dalam pengembangan konsep mereka
Teori, prinsip dan model penelitian dapat dianalisis ketika menentukan strategi untuk
membentuk pola struktur spasial optimal dari wilayah fungsional utama kota Banjarmasin,
menghitung perawatan dari kapasitas Kawasan utama area sungai.
Результаты исследования могут быть использованы:
1) dalam pekerjaan swasta untuk pembangunan perkotaan kota Manado Negara
Indonesia, Komite untuk perencanaan Kawasan kota wisata;
2) ketika membuat proposal perencanaan kota untuk transformasi dan Pembangunan
Wilayah bantaran sungai terhadap Kawasan bencana banjir
3) ketika menulis sebuah artikel makalah petunjuk tentang perencanaan kota dan
Kawasan Industri pesisir Kota Bitung di Indonesia;
Глава I
обобщение и анализ опыта отечественных и зарубежных специалистов в области
проектирования и развития архитектуры и градостроительства
1. Kondisi Geografis Kota Banjarmasin
Kota Banjarmasin merupakan salah satu ibukota provinsi di Pulau Kalimantan yang
berada di Negara Indonesia, Kota Banjarmasin secara geografis memiliki banyak aliran sungai
sebagai salah satu potensi sumber daya Alamnya. Karakteristik Kota Banjarmasin adalah sebuah
kota delta atau kota kepulauan yang diketahui kurang lebih memiliki 25 buah pulau kecil dan
merupakan sebagian kotanya yang umumnya dibatasi oleh sungai. Dan jika dari sudut pandang
secara skala besar, Kota Banjarmasin merupakan salah satu wilayah dengan batas geografi yang
menurut faktanya banyak memiliki jumlah sungai yang cukup banyak. hal ini tentu saja membuat
dampak pengaruh yang signifikan terhadap terbentuknya sebuah karakter kota pesisir, melihat
karakteristik Banjarmasin secara geografis yang 40% dari wilayahnya terdiri dari sungai besar
maupun kecil hal ini akan berpengaruh pada terhubungnya dinamika perencanaan kota-kota lain
yang berada di sekitar kawasan.
Kota Banjarmasin adalah sebuah kota yang berbasis budaya perairan (water culture), hal
ini bisa ditelusuri dari rekam jejak sejarah yang ada di Kota Banjarmasin. Aliran Sungai serta
perkembangan kehidupan budaya di daerah sekitarnya adalah bukti sejarah terbentuknya Kota
Banjarmasin (Gambar 1.1). Diasumsikan muncul pada perempat kedua abad ke 16, Kota
Banjarmasin awalnya dibangun di daerah muara tepian Sungai Kuin dan Alalak (Subiyakto, 2005).
Dengan jumlah banyaknya sungai yang mengaliri kota ini telah ada secara natural, ditambah juga
adanya kanal-kanal (saluran air/kali) dan aliran sungai kecil yang banyak dibuat oleh pemerintah
Belanda pada jaman penjajahan. Dari sudut pandang analisis geografi dan sejarah sangatlah
memungkin jika suatu saat arah perkembangan kota Banjarmasin akan terpusat pada daerah yang
berdekatan dengan alur sungai.
Gambar 1.1 Daerah bantaran sungai tempo dulu, sumber : bumibanjar.blogspot.com
Download