Sejarah Diplomasi - Data Dosen UTA45 JAKARTA

advertisement
SEJARAH DIPLOMASI
Zaman Mahabharata, Kresna
bertindak sebagai wakil khusus para
Pandawa untuk berunding dan
menyelesaikan masalah secara damai
dengan para Kurawa sebelum
pecahnya perang.
Sebelum penyerangan benteng konstantinopel oleh
pasukan Al Fatih, Kaisar Romawi mengirimkan utusan
untuk membujuk
Al Fatih agar
membatalkan
rencana
penyerangannya
DEFINISI
• KM Panikkar
diplomasi dalam hubungannya dengan politik internasional,
adalah seni mengedepankan kepentingan suatu negara
dalam hubungannya dengan negara lain
• Harold Nicholson
“penyelenggaraan bisnis internasional para diplomat“ atau “seni yang
diselenggarakan seorang diplomat”
• The Oxford English Dictionary
Diplomasi adalah manajemen hubungan internasional melalui negosiasi;
yang mana hubungan ini diselaraskan dan diatur oleh duta besar dan
para wakil resmi negara atau para diplomat
DIPLOMASI??
Diplomasi
Diplomaticus
atau
Diplomatique
Yunani “Diploun”
(Melipat)
Diplomas
(Surat Jalan
berbentuk Logam)
passport
(to pass a port
= izin untuk
melintasi portal)
Demi mencegah kepalsuan keterangan yang tercantum
dalam diploma (passport) itu diadakanlah kantor-kantor
perwakilan yang disebut res diplomatica yang kemudian
disebut dengan kedutaan (embassy)
Negara/
Kelompok A
Negara/
Kelompok B
Penyelesaian Damai
(Diplomasi)
•
Praktek diplomasi mulai muncul semenjak lahirnya negara-negara di dunia.
•
Dalam hubungannya satu sama lain negara-negara mengirim utusan-utusannya untuk
berunding dengan negara-negara lain dalam rangka memeperjuangkan dan mengamankan
kepentingannya masing-masing disamping mengupayakan terwujudnya kepentingan bersama.
•
Milan memainkan peran utama, terutama di bawah Francesco Sforza yang mendirikan
kedutaan permanen pada negara-negara kota lain di Italia Utara. Di Italia banyak terdapat
tradisi diplomasi modern, seperti presentasi dari mandat duta kepada kepala negara.
•
Praktek ini menyebar dari Italia ke negara-negara Eropa lainnya. Milan adalah yang pertama
kali mengirimkan perwakilan ke pengadilan Prancis pada 1455. Sebagai kekuatan asing seperti
Perancis dan Spanyol menjadi semakin terlibat dalam politik Italia, Segera semua negara besar
Eropa itu bertukar perwakilan.
•
Thucydides perang sebagai upaya penyelesaian perselisihan internasional adalah “tidak baik
dan tidak aman”
•
Dalam rangka mempererat hubungan antar bangsa serta kerjasama dan persahabatan maka
Negara-negara mengirimkan perwakilannya ke Negara lain
•
Sampai dengan tahun 1815 ketentuan-ketentuan yang bertalian dengan hubungan diplomatik
berasal dari hukum kebiasaan.
1 September 1814 hingga 9 Juni 1815
• Kongres Wina yang kemudian menjadi dasar dalam diplomasi
modern seperti penggolongan Perwakilan
• Pada Kongres wina 1815, raja-raja yang ikut dalam konferensi
itu sepakat untuk mengodigikasikan hukum kebiasaan tersebut
menjadi hukum tertulis.
• Kongres Wina menjadi tonggak sejarah diplomasi modern
karena telah berhasil mengatur dan membuat prinsip-prinsip
secara sistematis, termasuk didalamnya klasifikasi mengenasi
jabatan kepala perwakilan diplomatik dan mengatur prosedur
dan mekanismenya
• Pada Konggres Wina 1815 menghasilkan penggolongan perwakilan
diplomatik, dimana negara negara yang menghadiri kongres tersebut
menyetujui dibentuknya tiga kelas pejabat diplomatik :
• Duta Besar seta perwakilan kursi suci (Ambassador Papa Legates
Nuncios)
• Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Envoys Extraordinary and
Minister Plenipotentiary)
• Kuasa Usaha (Charge d’affaires)
• Kongres Aix-La Chapelle 1818 dikenal sebagai “Kongres Achen. Kongres
Achen ini menghasilkan suatu protokol yang dikenal sebagai “Protokol
Achen” yang mengatur masalah pangkat jabatan diplomatik
•
Konvensi Wina 1961 mengenai hubungan diplomatik
Dalam Konvensi Wina 1961 ditentukan bahwa Kepala-kepala misi diplomatik dibedakan ke
dalam tiga kelas :
• 1. Ambassador atau Nuncios diakreditasikan pada kepala negara dan kepala misi
lain yang sederajat
• 2.
Envoys, Ministers, dan Internuncios, diakreditasikan kepala negara
• 3.
Charge d’affaires, diakreditasikan kepala menteri luar negeri.
Konvensi Wina 1961 ini terdiri dari 53 pasal yang meliputi hampir semua aspek penting dari
hubungan diplomatik secara permanen antar negara.
•
Konvensi Wina 1963 mengenai hubungan konsuler
•
Konvensi New York 1969 mengenai misi khusus
SUMBER
•
Mowat, R.B, 2013.A History of European Diplomacy 1815-1914. London : Forgotten
Books
•
Malcolm N. Shaw QC (ed), 2008, Hukum Internasional, Cambridge University Press.
•
S. L. Roy, 1991, Diplomasi, Jakarta: Rajawali Press
Download