Modul Komunikasi Antar Budaya [TM3]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Komunikasi
Antar Budaya
Konsep Dasar Komunikasi
Antar Budaya.
Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
FIKOM
Periklanan dan
Komunikasi
Pemasaran
03
Kode MK
Disusun Oleh
B51432EL
Wulansari Budiastuti
Abstract
Kompetensi
Konsep dasar komunikasi antar budaya
mengkaji mengenai subjek, wilayah, dan fokus
kajian komunikasi antar budaya.
Diharapkan mahasiswa mengetahui konsep dasar
dari Komunikasi Antar Budaya.
Konsep Dasar Komunikasi Antar Budaya
Ada dua konsep utama yang mewarnai komunikasi antarbudaya (interculture communication),
yaitu konsep kebudayaan dan konsep komunikasi. Hubungan antara keduanya sangat kompleks.
Budaya mempengaruhi komunikasi dan pada gilirannya komunikasi turut menentukan, menciptakan
dan memelihara realitas budaya dari sebuah komunitas/kelompok budaya (Martin dan Thomas,
2007: 92). Dengan kata lain, komunikasi dan budaya ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan
dan saling mempengaruhi satu sama lain. Budaya tidak hanya menentukan siapa bicara dengan
siapa, tentang apa dan bagaimana komunikasi berlangsung, tetapi budaya juga turut menentukan
bagaimana orang menyandi pesan, makna yang ia miliki untuk pesan dan kondisi-kondisinya untuk
mengirim, memperhatikan dan menafsirkan pesan. Sebenarnya seluruh perbendaharaan perilaku
manusia sangat bergantung pada budaya tempat manusia tersebut dibesarkan. Konsekuensinya,
budaya merupakan landasan komunikasi. Bila budaya beraneka ragam, maka beraneka ragam pula
praktik-praktik komunikasi (Mulyana dan Rakhmat, 2005: 20).
Dengan memahami kedua konsep utama itu, maka studi komunikasi antarbudaya dapat
diartikan sebagai studi yang menekankan pada efek kebudayaan terhadap komunikasi. Adapun
beberapa definisi komunikasi antarbudaya, sebagai berikut:
1. Andrea L. Rich dan Dennis M. Ogawa dalam buku Larry A. Samovar dan Richard E. Porter
Intercultural Communication, A Reader – komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orangorang yang berbeda kebudayaan, misalnya antarsuku bangsa, antaretnik dan ras, antarkelas sosial.
2. Samovar dan Porter juga mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya terjadi di antara produser
pesan dan penerima pesan yang latar belakang kebudayaannya berbeda.
3. Charley H. Dood mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya meliputi komunikasi yang
melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi, antarpribadi dan kelompok dengan tekanan
pada perbedaan latar belakang kebudayaan yang mempengaruhi perilaku komunikasi para peserta.
4. Guo-Ming Chen dan William J. Starosta mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya adalah
proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan
membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok (Liliweri, 2003: 10-11).
2016
2
Komunikasi Antar Budaya
Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Young Yun Kim mengatakan, tidak seperti studi-studi komunikasi lain, hal yang terpenting dari
komunikasi antarbudaya yang membedakannya dari kajian keilmuan lainnya adalah tingkat
perbedaan yang relatif tinggi pada latar belakang pengalaman pihak-pihak yang berkomunikasi (the
communications) karena adanya perbedaan-perbedaan kultural. Dalam perkembangannya,
komunikasi antarbudaya dipahami sebagai proses transaksional, proses simbolik yang melibatkan
atribusi makna antara individu-individu dari budaya yang berbeda. Sedangkan Tim-Toomey
menjelaskan komunikasi antarbudaya sebagai proses pertukaran simbolik dimana individu-individu
dari dua (atau lebih) komunitas kultural yang berbeda menegosiasikan makna yang dipertukarkan
dalam sebuah interaksi yang interaktif.
Menurut Kim, asumsi yang mendasari batasan tentang komunikasi antarbudaya adalah bahwa
individu-individu yang memiliki budaya yang sama pada umumnya berbagi kesamaan-kesamaan atau
homogenitas dalam keseluruhan latar belakang pengalaman mereka daripada orang yang berasal
dari budaya yang berbeda (Rahardjo, 2005: 53).
Dalam rangka memahami kajian komunikasi antar budaya, maka ada beberapa asumsi, yaitu:
1. Komunikasi antarbudaya dimulai dengan anggapan dasar bahwa ada perbedaan persepsi
antara komunikator dengan komunikan
2. Dalam komunikasi antarbudaya terkandung isi dan relasi antarpribadi
3. Gaya personal mempengaruhi komunikasi antarpribadi
4. Komunikasi antarbudaya bertujuan mengurangi tingkat ketidakpastian
5. Komunikasi berpusat pada kebudayaan
6. Efektivitas antarbudaya merupakan tujuan komunikasi antarbudaya (Liliweri, 2003: 15)
Untuk mencari kejelasan dan mengintegrasikan berbagai konseptualisasi tentang kebudayaan
komunikasi antar budaya, ada 3 dimensi yang perlu diperhatikan (kim. 1984 : 17-20).
1. Tingkat masyarakat kelompok budaya dari partisipan-partisipan komunikasi
Istilah kebudayaan telah digunakan untuk menunjuk pada macam-macam tingkat lingkungan
dan kompleksitas dari organisasi sosial. Umumnya istilah kebudayaan mencakup: Kawasan –
kawasan di dunia, seperti : budaya timur/barat, sub kawasan-kawasan di dunia, seperti : budaya
Amerika Utara/AsiaTenggara, Nasional/Negara, seperti, : Budaya Indonesia/Perancis/Jepang,
kelompok-kelompok etnik-ras dalam negara seperti : budaya orang Amerika Hutam, budaya
Amerika Asia, budya Cina Indonesia, macam-macam subkelompok sosiologis berdasarkan
2016
3
Komunikasi Antar Budaya
Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kategorisasi jenis kelamin kelas sosial. Countercultures (budaya orang di penjara, budaya
gelandangan, budaya kemiskinan).
2. Konteks sosial tempat terjadinya Komunikasi Antar Budaya
Macam komunikasi antar budaya dapat diklasifikasi berdasarkan konteks sosial dari terjadinya.
Yang biasanya termasuk dalam studi komunikasi antar budaya : business, organizational,
pendidikan, alkulturasi imigran, politik, penyesuaian perlancong/pendatang sementara,
perkembangan alih teknologi/pembangunan/difusi inovasi, konsultasi terapis. Komunikasi dalam
semua konteks merupakan persamaan dalam hal unsur dasar dan proses komunikasi manusia
(transmitting, receiving, processing). Tetapi adanya pengaruh kebudayaan yang tercakup dalam
latar belakang pengalaman individu membentuk pola-pola persepsi pemikiran. Penggunaan
pesan-pesan verbal/nonverbal serta hubungan-hubungan antaranya. Maka variasi kontekstual,
merupakan dimensi tambahan yang mempengaruhi prose-proses komunikasi antar budaya.
(Lusiana, 2002). Misalnya : Komunikasi antar orang Indonesia dan Jepang dalam suatu transaksi
dagang akan berbeda dengan komunikasi antar keduanya dalam berperan sebagai dua
mahasiswa dari suatu universitas. Jadi konteks sosial khusus tempat terjadinya komunikasi antar
budaya memberikan pada para partisipan hubungna-hubungan antar peran. Ekpektasi, normanorma dan aturan-aturan tingkah laku yang khusus.
3. Saluran yang dilalui oleh pesan-pesan komunikasi antar budaya (baik yang bersifat verbal
maupun nonverbal)
Dimensi lain yang membedakan komunikasi antar budaya ialah saluran melalui mana
komunikasi antar budaya terjadi. Secara garis besar, saluran dapat dibagi atas :

Antarpribadi/interpersonal/person-person

Media massa.
Bersama –sama dengan dua dimensi sebelumnya, saluran komunikasi juga mempengaruhi
proses dan hasil keseluruhan dari KAB. Misalnya : orang Indonesia menonton melalui TV
keadaan kehidupan di Afrika akan memilih pengalaman yang bebeda dengan keadaan
apabila ia sendiri berada disana dan melihat dengan mata kepala sendiri. Umumnya,
pengalaman komunikasi antar pribadi dianggap memberikan dampak yang lebih mendalam.
Komunikasi melalui media kurang dalam hal feedback langsung antar partisipan dan oleh
karena itu, pada pokoknyabersifat satu arah. Sebaliknya, saluran antarpribadi tidak dapat
2016
4
Komunikasi Antar Budaya
Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menyaingi kekuatan saluran media dalam mencapai jumlah besar manusia sekaligus melalui
batas-batas kebudayaan. Tetapi dalam keduanya, proses-proses komunikasi bersifat antar
budaya bila partisipan-partisipannyaberbeda latar belakang budayanya. Ketiga dimensi di
atas dapat digunakan secara terpisah ataupun bersamaan, dalam mengklasifikasikan
fenomena KAB khusus. Misalnya : kita dapat menggambarkan komunikasi antara Presiden
Indonesia dengan Dubes baru dari Nigeria sebagai komunikasi internasional, antarpribadi
dalam konteks politik, komunikasi antara pengacara AS dari keturunan Cina dengan kliennya
orang AS keturunan Puerto Rico sebagai komunikasi antar ras/antar etnik dalam konteks
business; komunikasi immigran dari Asia di Australia sebagai komunikasi antar etnik,
antarpribadi dan massa dalam konteks akulturasi migran. Maka apapun tingkat keanggotaan
kelompok kontkes sosial dan saluran komunikasi, komunikasi dianggap antar budaya apabila
para komunikator yang menjalin kontak dan interaksi mempunyai latar belakang
pengalaman berbeda
Hakikat Komunikasi Antarbudaya
Jelas, karena Komunikasi antar budaya maka mau tidak mau pasti melibatkan kebudayaan
antar kedua belah pihak yang berkomunikasi. Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan
dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi. Jadi sudah pasti adanya
dua fenomena unik, yaitu Enkulturasi dan Akulturasi.
Enkulturasi
Enkulturasi mengacu pada proses dimana kultur (budaya) ditransmisikan dari satu generasi
ke generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui
proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga keagamaan, dan
lembaga pemerintahan merupakan guru-guru utama dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui
mereka. Contoh adalah pembelajaran seni Tari Topeng di sanggar Tari Keraton Kacirebonan.
Akulturasi
Akulturasi mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau
pemaparan langsung dengan kultur lain. Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam di
Amerika Serikat (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur tuan rumah
ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan rumah akan
menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut
berubah.{Jufri 2012)
2016
5
Komunikasi Antar Budaya
Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Liliweri, Alo. Gatra-gatra Komunikasi Antarbudaya,Pustaka Pelajar,Yogyakarta, 2001
Mulyana, Deddy dan Rakhmat, Jalaluddin (Eds.)KOMUNIKASI ANTARBUDAYA : Panduan
Berkomunikasi dengan Orang-orang Berbeda Budaya,PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001
Purwasito,Andrik), Komunikasi Multikultural, Muhammadiyah University Press, Surakarta, 2003
“Definisi,
Hakikat,
dan
uang
Lingkup
Komunikasi
Antar
Budaya”,http://fikri-jufri-
renaissance.blogspot.com/2012/06/definis-hakikat-dan-ruang-lingkup.html,
Sepetember 2014.
2016
6
Komunikasi Antar Budaya
Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
diakses
tanggal
20
Download