Wulansari Budiastuti, ST, M.Si.

advertisement
Modul ke:
Fakultas
FIKOM
Program Studi
Periklanan dan
Komunikasi
Pemasaran.
www.mercubuana.ac.id
Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.
Materi Pembelajaran
ƒ Memahami Pengertian Komunikasi Antar
Budaya
ƒ Memahami Subjek Kajian Komunikasi Antar
Budaya
ƒ Memahami Wilayah Kajian Komunikasi Antar
Budaya
ƒ Memahami Fokus Kajian Komunikasi Antar
Budaya
Subjek, Wilayah, dan Fokus Kajian
Komunikasi Antar Budaya
Pengertian Komunikasi Antar Budaya
• Dedy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat mengartikan komunikasi
antarbudaya sebagai komunikasi yang terjadi bila produsen
pesan adalah anggota satu budaya dan penerimanya adalah
anggota budaya lain.
• Sedangkan
Afdhal
(2005)
mengartikan
komunikasi
antarbudaya sebagai kemampuan untuk berinteraksi secara
verbal dan non-verbal dengan mengirim, menerima dan
melakukan dekod, pesan-pesan secara tepat.
Gangguan Dalam Komunikasi Antar Budaya
• Gangguan dalam Komunikasi Antar Budaya yang paling
berperan adalah gangguan budaya, yang menurut Cangara
(1998) terjadi akibat adanya perbedaan:
1. norma
2. kebiasaan
3. nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang terlibat
dalam komunikasi.
• Suatu budaya cenderung menerima informasi dari sumber
yang banyak memiliki kesamaan dengan budayanya, seperti
bahasa, agama dan kebiasaan-kebiasaan lainnya.
Gangguan Dalam Komunikasi Antar Budaya
• Dedy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat (2006)
mengemukakan bahwa, inti masalah komunikasi
antarbudaya adalah perbedaan latar belakang
kultural dalam menafsirkan pesan, karena tidak ada
bahasa universal—baik verbal maupun nonverbal,
serta kesalahan dalam persepsi sosial yang
disebabkan oleh perbedaan-perbedaan budaya yang
mempengaruhi proses persepsi.
Gangguan Dalam Komunikasi Antar Budaya
• Nilam W. menyatakan bahwa dalam komunikasi antar dua
pihak yang berbeda budaya terdapat etnosentrisme, yaitu
kecenderungan menganggap salah satu budaya lebih baik atau
lebih unggul dari budaya lain.
• Permasalahan dalam komunikasi antarbudaya adalah
perbedaan latar belakang kultural, persepsi, dan
etnosentrisme.
Gangguan Dalam Komunikasi Antar Budaya
• Mengadaptasi pendapat Dedy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat
(2006), solusi yang tepat untuk mengefektifkan komunikasi
antarbudaya adalah dengan mengetahui pola-pola penafsiran
pesan dari budaya yang berlainan serta meminimalis bias
penilaian dan persepsi interpersonal, agar tidak terjebak
dalam stereotip, yang menurut Yuhana dkk. (2006) diartikan
sebagai suatu proses penyederhanaan dan generalisasi
perilaku individu-individu dari anggota kelompok tertentu
(etnis/ras, agama, suku bangsa, jenis kelamin/gender,
pekerjaan dan lainnya).
Gangguan Dalam Komunikasi Antar Budaya
• Myron dkk. dalam Antoni (2004) juga menyatakan
bahwa dalam komunikasi antarbudaya sebaiknya
komunikator dan komunikan menggabungkan
komponen emosional atau motivasional dari budaya,
dan berusaha untuk mengatasi atau mengatur
ketegangan atau kecemasan yang tidak dapat
dielakkan terjadi pada banyak pertemuan
antarbudaya agar komunikasi menjadi efektif.
Subjek Kajian Komunikasi Antar Budaya
• Dalam subjek kajian Komunikasi Antarbudaya khususnya
komunikasi sosial yang membahas komunikasi antar rasial,
antar etnik, anta ragama, antar kelas dan antar jender.
• Komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita untuk
kelangsungan hidup dan memperoleh kebahagiaan.
• Melalui komunikasi kita bekerjasama dengan anggota
masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.
Subjek Kajian Komunikasi Antar Budaya
•
Komunikasi antar ras (interracial communication), yaitu suatu komunikasi
yang terjadi apabila sumber dan komunkan berbeda ras.
•
Ciri penting dari komunikasi antarras ini adalah peserta komunikasi
berbeda ras. Ras adalah sekelompok orang yang ditandai dengan ciri-ciri
biologis yang sama.
•
Contoh, orang Amerika berkulit putih (nenek moyangnya berasal dari
Eropa) dan orang Amerika berkulit hitam (nenek moyangnya berasal dari
Afrika) telah hidup berdampingan di negara yang sama selama berabadabad, tidak dengan sendiri komunikasi diantara mereka harmonis. Hingga
sekarang mereka mempunyai potensi konflik yang tetap besar, mengingat
mereka mempunyai prasangka antar ras.
Subjek Kajian Komunikasi Antar Budaya
• Komunikasi antar etnis (interethnic communication), yaitu
berkaitan dengan keadaan sumber komunikannya, sama
ras/suku bangsa tetapi berbeda asal etnis dan latar
belakangnya.
• Kelompok etnik adalah kelompok orang yang ditandai dengan
bahasa dan asal-usul yang sama.
•
Misalnya, komunikasi antara orang-orang Kanada Inggris
dengan Kanada Prancis. Mereka sama-sama warga negara
Kanada, sama rasnya tetapi mempunyai latar belakang,
perspektif, pandangan hidup, cita-cita, dan bahasa yang
berbeda.
Subjek Kajian Komunikasi Antar Budaya
• Komunikasi antara kelompok agama yang berbeda. Misalnya,
antara orang Katolik Roma dengan Episkop, atau antara orang
Islam dan orang Jahudi.
• Komunikasi antara subkultur yang berbeda. Misalnya, antara
dokter dn pengacara, atau antara tunanetra dan tunarungu.
• Komunikasi antara suatu subkultur dan kultur yang dominan.
Misalnya, antara kaum homoseks dan kaum heteroseks, atau
antara kaum manula dan kaum muda.
• Komunikasi antara jenis kelamin yang berbeda, yaitu antara
pria dan wanita.
Wilayah Kajian Komunikasi Antar Budaya
Level Antar Personal
Dalam wilayah antar persona partisipan komunikasi terdiri atas dua orang
sehingga keduanya melakukan transaksi tatap muka atau face to face
transaction, secara langsung lebih intensif dan lebih memuaskan. Dalam
wilayah antar persona, komunikasi bersifat lebih spesifik, menurut Harris
ada tiga karakteristik dasar :
a)
Keduanya mempunyai hubungan yang dekat yang tidak mempunyai
kendala jarak
b) Keduanya aktif mengrim dan menerima pesan yang langsung dapat
melakukan koreksi jika terjadi kesalahpahaman
c) Pesan tidak saja bersifat verbal, tapi stimuli nonverbal, yang melengkapi
dan mempermudah pesan yang disampaikan seperti ekspresi muka,
lirikan mata, gerakan tangan, baju, wewangian, perhiasan, dan postur
tubuh.
Wilayah Kajian Komunikasi Antar Budaya
Level Kelompok
Disini pelaku komunikasi terdiri dari beberapa orang
yang didasarkan atas dasar beberapa kesamaan
mendasar seperti adanya persepsi, motivasi, dan
tujuan mereka bergabung dalam kelompok tersebut.
Kelompok ini mempunyai peranan spesifik dan saling
ketergantungan anggota satu dengan yang lain untuk
mencapai tujuan yang kurang lebih sama.
Wilayah Kajian Komunikasi Antar Budaya
Level Masyarakat
Disini kita menyelidiki fenomena komunikasi sosial yang
merupakan komunikasi antarkelompok maupun antarpersonal,
tetapi dalam konteks masyarakat yang luas. Dalam wilayah ini,
tidak saja mempelajari tentang bagaimana proses komunikasi
(situasi, tindak dan peristiwa komunikatif) antarkultur
berlangsung, tetapi juga mempelajari hasil-hasil reproduksi
budaya dari masyarakat multikultur tersebut. Kajian pariwisata
di Bali dan di Yogyakarta misalnya, dapat berangkat dari
pertanyaan bagaimana komunikasi sosial masyarakat antara
turis asing dengan penduduk asli dan bagaimana perubahan
sosial budaya yang ditimbulkan.
•
•
Wilayah Kajian Komunikasi Antar Budaya
Level Organisasi
Komunikasi multicultural juga melihat bagaimana komunikasi
berlangsung dalam level organisasi dan sejauh mana
perbedaan latar budaya berpengaruh dalam proses interaksi
antar anggota organisasi.
Level Internasional
Hamid Mowlana menegaskan bahwa komunikasi multikultural
dapat terjadi pada level internasional karena aliran pertemuan
manusia diluar batas yurisdiksi nasionalnya yang sering
bersifat insidental, seperti dalam konferensi pertemuan,
olahraga, pertukaran pelajar, pesta, sekolah dll.
Fokus Kajian Komunikasi Antar Budaya
• Yang termasuk dalam fokus kajian komunikasi
antar budaya adalah bahasa, penyandian,
persepsi, prasangka, empati, feed back, dan
hambatan.
Fokus Kajian Komunikasi Antar Budaya
• Menurut Larry R Barker, bahasa memliki tiga fungsi yaitu
penamaan (naming atau pelabelan), interaksi dan transmisi
informasi penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha
identifikasi subjek, tindakan, atau orang dengan menyebut
namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.
• Fungsi komunikasi menurut Barker menekankan berbagai
gagasan dan emosi yang dapat mengundang simpati dan
pengertian atau kemarahan dan kebingungan. Melalui bahasa
informasi dapat disampaikan kepada orang lain.
Fokus Kajian Komunikasi Antar Budaya
• Encoding dapat dijelaskan sebagai suatu
kegiatan internal seseorang untuk memilih dan
merancang perilaku verbal dan nonverbalnya
yang sesuai dengan aturan-aturan tata bahasa
dan sintaksis guna menciptakan suatu pesan.
Fokus Kajian Komunikasi Antar Budaya
• Persepsi adalah proses dimana kita menafsirkan dan
mengorganisasikan pola stimulus dalam lingkungan. Sebagai cara
pandang, persepsi timbul karena adanya respon terhadap stimulus.
Stimulus yang diterima seseorang sangat komplek, stimulus masuk
ke dalam otak, kernudian diartikan, ditafsirkan serta diberi makna
melalui
proses
yang
rumit
baru
kemudian
dihasilkanlah persepsi. Persepsi meliputi:
1. Penginderaan ( sensasi ), melalui alat – alat indra kita ( indra perasa,
indra peraba, indra pencium, indra pengecap, dan indra pendengar)
2. Atensi atau perhatian adalah, pemrosesan secara sadar sejumlah
kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia
3. Interpretasi adalah, proses komunikasi melalui lisan atau gerakan
antara dua atau lebih pembicara yang tak dapat menggunakan
simbol- simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal sebagai
interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi
berurutan).
Fokus Kajian Komunikasi Antar Budaya
• Prasangka atau prejudice berasal dari kata latin prejudicium
yaitu keputusan yang diambil yang tanpa ada penelitian dan
pertimbangan cermat, tergesa-gesa, tidak matang. Prasangka
adalah dugaan-dugaan yang memilki nilai kearah negatif.
Namun dapat pula dugaan ini bersifat positif. Jadi, Prasangka
sosial adalah suatu sikap yang diperlihatkan oleh individu atau
kelompok terhadap individu lain.
• Umpan balik adalah informasi yang tersedia bagi sumber yang
memungkinkannya menilai keefektifan komunikasi yang
dilakukannya untuk mengadakan penyesuaian-penyesuaian
atau perbaikan-perbaikan dalam komunikasi selanjutnya.
Terima Kasih
Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.
Download