puji-rinawati_1402408076

advertisement
Puji Rinawati
1402408076
Rombel 2
1B
(Kelompok 1)
8. SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK
Studi linguistik telah mengalami tiga tahap perkembangan yaitu, spekulasi,
observasi dan klasifikasi, dan tahap terakhir adalah perumusan teori.
8.1. LINGUISTIK TRADISIONAL
Dalam pendidikan formal ada istilah tata bahasa tradisional dan tata bahasa
struktural .
8.1.1. Linguistik Zaman Yunani (± 5 SM - ± 2 M)
Masalah pokok kebahasaan yang dipertentangkan (1) pertentangan fisis
dan nomos (konversi). (2) pertentangan antara analogi dan anomali.
Kaum anomali sejalan dengan kaum naturalis, dan kaum analogi sejalan
dengan kaum konvensional
8.1.1.1. Kaum Sophis (abad ke 5-6 M)
Mereka dikenal dengan studi bahasa. Melakukan kerja secara
empiris, melakukan secara pasti dengan menggunakan ukuranukuran tertentu, sangat mementingkan bidang retorika dalam
studi
bahasa,
mereka
membedakan
tipe-tipe
kalimat
berdasarkan isi dan makna.
8.1.1.2. Plato (429 – 347 SM), studi bahasa plato terkenal karena :
a. Dia memperdebatkan analogi dan anomali dalam bukunya
Dralog, dan mengemukakan masalah bahasa alamiah dan
bahasa konvensional
b. Dia
menyodorkan
batasan
bahasa.
Bahasa
adalah
pernyataan pikiran manusia dengan perantara anomata dan
rhemata.
c. Dialah yang pertama kali membedakan kata dalam anoma
dan rhema
8.1.1.3. Aristoteles (384 – 322 SM), dia murid plato, dia terkenal
karena :
a. Membedakan tiga macam kelas kata, anoma, rhema,
syndesmoi
b. Membedakan jenis kelamin kata menjadi tiga : maskulin,
feminim, neutrum.
8.1.1.4. Kaum Stoik
Adalah ahli filsafat yang berkembang permulaan abad ke-4
SM. Mereka terkenal karena :
a. Membedakan studi bahasa secara logika dan studi bahasa
secara tata bahasa
b. Menciptakan istilah-istilah khusus untuk studi bahasa
c. Membedakan 3 komponen utama dari studi bahasa yaitu
(1) tanda, simbol, sign, atau semainan; (2) makna apa yang
disebut, semainomen atau lekton; (3) hal-hal diluar bahasa
yakni benda dan situasi
d. Mereka membedakan legern
e. Mereka membagi jenis kata menjadi empat, yaitu kata
benda, kata kerja, syndesmoi dan arthoron
f. Mereka membedakan kata kerja komplet dan kata kerja tak
komplet, serta kata kerja pasif dan kata kerja aktif
8.1.1.5. Kaum Alexandirian (menganut faham analogi)
Buku tata bahasa Dionysius Thrax merupakan hasil kaum
Alexandirian dalam menyelidiki kereguleran bahasa Yunani
(100 SM)
Panini, seorang sarjana Hindu (400 SM) disebut sebagai one of
greatest monument of the human intelegence karena buku tata bahasa
panini yaitu Astdyasi merupakan deskripsi lengkap dari bahasa
sansekerta yang pertama kali.
8.1.2. Zaman Romawi
Orang Romawi mendapat pengalaman dalam bidang linguistik dari orang
Yunani
8.1.2.1. Varro dan “De Lingua Latina”
Yang dibicarakan dalam bukunya adalah :
a. Etimologi adalah cabang linguistik yang mempelajari kata
beserta artinya
b. Morfologi adalah cabang linguistik yang mempelajari kata
dan pembentuknya.
8.1.2.2. Institutiones Gramaticae atau Tata Bahasa Priscia
Buku Priscia sangat penting karena :
a. Merupakan buku bahasa latin yang paling lengkap yang
dihaturkan pembicara aslinya.
b. Teori-teori bahasanya merupakan tonggak-tonggak utama
pembicaraan bahasa secara tradisional
Beberapa segi yang dibicarakan mengenai buku itu :
a. Fanologi
Yang pertama kali dibicarakan adalah tulisan/huruf yang
disebut litterae. Yang dimaksud dengan litterae adalah
bagian terkecil dari bunyi yang dapat dituliskan.
b. Morfologi
Dictio atau kata adalah bagian yang minimum dari sebuah
ujaran dan harus diartikan terpisah dalam makna sebagai
satu keseluruhan. Kata dibedakan atas delapan jenis yang
disebut partes oratonis. Kedelapan jenis kata itu adalah
nomen,
verbum,
participium,
pronomen,
verbium,
praepositiv, interjectiv dan conjuctiv.
c. Sintaktis
Oratio, yaitu tanda susunan kata yang berselaras dan
menunjukkan kalimat itu selesai
8.1.3. Zaman Pertengahan
Kaum Modistae masih membicarakan pertentangan antara fisis dan
nomos; dan pertentangan antara analogi dan anomali. Mereka menerima
konsep analogi, karena menurut mereka bahasa itu bersifat reguler dan
bersifat universal.
Tata bahasa spekulativa merupakan hasil integrasi deskripsi
gramatikal bahasa latin (seperti yang dirumuskan oleh Priscia) kedalam
filsafat skalastik.
Peranan Petrus Hispanus dalam bidang linguistik :
a. Dia telah memasukkan psikologi dalam analisis makna dan bahasa
b. Dia telah membedakan nomen atas dua macam, yaitu nomen sub
stantivum dan nomen adjectivum
c. Dia telah membedakan partes orationes atas categorematik dan
syntategorematik
8.1.4. Zaman Renaisans
Bahasa Ibrani dan bahasa Arab diakui resmi pada akhir abad ke-14.
Linguitik Arab berkembang pesat karena kedudukan bahasa Arab
sebagai bahasa kitab suci agama Islam. Ada dua aliran linguistik Arab
yaitu aliran Basra dan aliran Kufah
8.1.5. Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Kesimpulan mengenai linguistik tradisional
a. Pada tata bahasa tradisional, tidak dikenal adanya perbedaan antara
bahasa ujaran dengan bahasa tulisan. Oleh karena itu deskripsi
bahasa hanya bertumpu pada bahasa tulisan
b. Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan
mengambil patokan-patokan dari bahasa lain terutama bahasa latin
c. Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara preskriptif, yakni benar atau
salah
d. Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan
logika
e. Penemuan-penemuan atau kaidah-kaidah terlalu cenderung untuk
selalu dipertahankan
8.2. LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistik Strukturalis berusaha mendeskripsikan
suatu bahasa
berdasarkan ciri atau sifat khas yang dimiliki bahasa itu.
8.2.1 . Ferdinan de Saussure (1857-1913)
Ferdinan de Saussure dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern
berdasarkan pandangan-pandangan yang dimuat dalam bukunya Course
de Linguistique Generale yang disusun dan diterbitkan oleh Charles
Bally dan Albert Sechehay tahun 1915 berdasarkan catatan kuliah
selama de saussure memberi kuliah di universitas Janewa (1906-1911)
Telaah sinkronik adalah mempelajari suatu bahasa pada kurun
waktu tertentu saja sedangkan telaah bahasa secara diakronik adalah
telaah bahasa sepanjang masa atau zaman bahasa itu digunakan oleh
para penuturnya
La Langue adalah keseluruhan sistem tanda yang berfungsi sebagai
alat komunikasi verbal antara anggota suatu masyarakat bahasa,
sedangkan La Parole adalah pemakaian atau realisasi langue oleh
masing-masing anggota masyarakat bahasa sifatnya konkret.
Signifikan adalah citra bunyi atau kesan psikologis bunyi yang
timbul dalam suatu tuturan, yang tersusun secara berurutan, bersifat
linier, sedangkan hubungan paradigmatik adalah hubungan unsur-unsur
sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan.
8.2.2. Aliran Praha (1926)
Dalam bidang fonologi aliran Praha inilah yang pertama-tama
membedakan dengan tegas akan fonetik dan fonologi, selain itu aliran
Praha ini juga memperkenalkan dan mengembangkan suatu istilah yang
disebut morfonologi. Dalam bidang sintaktis Vilem Mathesius mencoba
menelaah kalimat melalui pendekatan fungsional yang dilihat dari
struktural formalnya dan struktur informasinya. Struktur formal
menyangkut unsur-unsur gramatikal sedangkan informasi menyangkut
unsur tema dan rhema.
8.2.3. Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahir di Denmark; tokohnya Lours Hjemslev
(1899-1965). Analisis bahasa dimulai dari wacana; kemudian ujaran itu
dianalisis atas konstituen-konstituen yang mempunyai hubungan
paradigmatis dalam rangka forma, substansi, ungkapan dan isi.
8.2.4. Aliran Firthian
John R. Firth (1890-1960) terkenal karena teorinya mengenai
fonologi prosodi.
Selain terkenal dengan teori prosodinya, Firt juga terkenal dengan
pandangannya mengenai bahasa.
8.2.5. Linguistik Sistemik
Pokok-pokok pandangan systemic linguistics (SL) adalah :
1. SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa,
terutama mengenai fungsi kemasyarakatan bahasa dan bagaimana
fungsi kemasyarakatan itu terlaksana dalam bahasa.
2. SL memandang bahasa sebagai “pelaksana”
3. Sllebih mengutamakan pemberian ciri-ciri bahasa tertentu beserta
variasi-variasinya, tidak tertarik pada semestaan bahasa
4. SL mengenal adanya gradasi dan kontinum
5. SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
8.2.6. Leonard Bloofield (1877-1949) sangat terkenal karena bukunya yang
berjudul Language (1939), dan selalu dikaitkan dengan aliran struktural
Amerika.
Beberapa faktor yang menyebabkan aliran tersebut berkembang pesat
pada tahun tiga puluh sampai akhir tahun lima puluhan, antara lain :
1. Pada masa itu para linguistik di Amerika menghadapi masalah yang
sama yaitu, banyak sekali bahasa Indian di Amerika yang belum
diberikan.
2. Sikap Bloomfield yang menolak mentalistik sejalan dengan iklim
filsafat yang berkembang pada masa itu di Amerika, yaitu filsafat
behaviorisme.
3. Diantara linguis-linguis itu ada hubungan yang baik, karena adanya
The Linguistics Society of America, yang menerbitkan majalah
Language; wadah tempat melaporkan hasil kerja mereka
8.2.7. Aliran Tagmemik
Dipelopori oleh Kenneth L.Pike. Aliran ini bersifat strukturalis dan
antropologis. Tagmen adalah korelasi antara fungsi gramatikalatau slot
dengan sekelompok bentuk-bentuk kata yang terdapat saling bertukaran
untuk mengisi slot tersebut.
8.3. LINGUISTIK TRANSFOR NASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN
SESUDAHNYA
8.3.1. Tata Bahasa Transformasi
Tata bahasa transformasi lahir dengan terbitnya buku Noam
Chomsky yang berjudul Syntactic structure pada tahun 1957, yang
kemudian dikembangkan karena adanya kritik dan saran berbagai pihak.
8.3.2. Semantik Generatif
Kaum semantik generatif terdiri dari berbagai murid Chomsky
yang memisahkan diri karena ketidak puasan terhadap teori Chomsky.
Menurut teori generatif semantik, struktur semantik dan struktur sintaktis
bersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup
hanya dengan kaidah transformasi saja. Struktur semantik serupa dengan
struktur logika. Struktur logika itu tergambar sebagai bagan berikut :
Proposisi
Predikat
Argumen
1
Argumen 2
8.3.3. Tata Bahasa Kasus
Pertama kali diperkenalkan oleh Charles J.Filmore dalam
karangannya berjudul “The Case of Case” tahun 1968. buku tersebut
membagi kalimat atas (1) modalitas yang bisa berupa unsur negasi, kala,
aspek dan adverba dan (2) proposisi, yang terdiri dari sebuah verba
disertai dengan sejumlah kasus.
Dalam teori tahun 1968 Filmore tidak membatasi jumlah kasus;
tetapi dalam versi 1971 dibatasi atas kasus agent (pelaku perbuatan),
experiencer (yang mengalami peristiwa psikologis), object (sesuatu yang
dikenai perbuatan) means, source (keadaan, tempat atau waktu yang
sudah), goal (keadaan, tempat, atau waktu yang kemudian dan referential
(acuan).
8.3.4. Tata Bahasa Relasional (1970-an)
Menurut teori tata bahasa relasional, setiap struktur terdiri dari 3
macam maujud (entry), yaitu :
a. Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen
didalam suatu struktur
b. Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama
relasi gramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam
hubungan dengan elemen lain.
c. Seperangkat “coordinates” yang dipakai untuk menunjukkan pada
tataran yang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi
gramatikal tertentu terhadap elemen yang lain
8.4. TENTANG LINGUISTIK DI INDONESIA
8.4.1. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 pemerintah kolonial sangat
memerlukan informasi mengenai bahasa-bahasa di Indonesia untuk
melancarkan jalannya pemerintah kolonial di Indonesia seperti
penyebaran agama nasrani dan memudahkan menjalankan administrasi
dan roda pemerintahan kolonial.
Sesuai dengan masanya, penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru
sampai pada tahap deskripsi sederhana mengenai sistem fonologi,
morfologi, sintaktis, serta pencatatan butir-butir leksikal beserta
terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnya,
dalam bentuk kamus.
8.4.2. Konsep linguistik modern baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun
lima puluhan. Pendidikan formal linguistik di fakultas sastra dan di
lembaga-lembaga pendidikan guru sampai akhir lima puluhan masih
terpaku pada konsep-konsep tata bahasa tradisional yang sangat bersifat
normatif. Perubahan baru terjadi, lebih tepat disebut pengenalan dengan
konsep-konsep linguistik modern, kiranya sejak kepulangan sejumlah
linguis Indonesia dari Amerika, seperti Anton M. Moeliono dan T.W.
Kamil
8.4.3. Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) berdiri pada tanggal 15 November
1975, yang anggotanya adalah para linguis yang kebanyakan bertugas
sebagai pengajar di Perguruan Tinggi atas Swasta dan di lembaga
Penelitian Kebangsaan. Sejak tahun 1983 MLI menerbitkan sebuah
jurnal yang diberi nama Linguistik Indonesia. Jauh sebelum terbitnya
Linguistik Indonesia sebenarnya di Indonesia sudah ada majalah
linguistik yang menggunakan pengantar bahasa Inggris yang dikenal
dengan nama NUSA penerbitnya Prof. Dr. J.W.M.Verhaar S.J. dan di
editori oleh sejumlah linguis Indonesia.
Selain kedua majalah diatas ada pula majalah Bahasa dan Sastra
serta Pengajaran Bahasa dan Sastra, dan juga Majalah Pembinaan
Bahasa Indonesia.
8.4.4. Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa
nasional Indonesia, banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
seperti Belanda, London dan Amerika
8.4.5. Bahasa Indonesia menduduki tempat sentral baik di dalam negeri maupun
di luar negeri, karena bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai bahasa
nasional, bahasa persatuan dan bahasa negara.
Download