Identifikasi Potensi WilayaH *Pengumpulan

advertisement
IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH
1. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN
PENAMPILAN DATA
2. ANALISIS DATA
ANDI AMRAN ASRIADI, SP., M.Pd., MP.
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
PENDAHULUAN
Pada dasarnya setiap daerah memilik potensi yang bisa
dikembangkan, namun masyarakat kurang memiliki pengetahuan
untuk menggali potensi yang ada. Disini diperlukan peran
pemerintah untuk memberikan pengetahuan-pengetahuan yang
harus dimiliki masyarakat untuk mengolah sumber daya atau
potensi yang dimiliki alam.

IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH MENGANDUNG
DUA PENGERTIAN YAITU:
1. Upaya pengenalan secara menyeluruh potensi pengembangan
usahatani ataupun peluang-peluang lainnya pada satuan
wilayah tertentu.
2. Kegiatan penggalian data dan informasi potensu wilayah (data
primer/sekunder) dilakukan secara partisipatif.

1. Identifikasi data primer menggunakan pendekatan
partisipatif dan wawancara semi tersetruktur
menggunakan teknik PRA
2. Identifikasi data sekunder dilakukan dengan cara
mengumpulkan seluruh data potensi wilayah dan
agroekosistem
dari
data
monografi
desa/kecamatan/BPP dan sumber lain yang
mendukung.
3. Penetapan impact point. Dengan menggunakan
analisis
masalah
dan
penyebab
masalah,
penetapan prioritas dan menetapkan faktor penentu.
Macam Data Jenis Data Sumber Data
1 Data teknis:
a. Data agroklimat Sekunder Desa, BPP, BPTP
b. Data sumberdaya lahan dan penggunaannya. Sekunder Kecamatan,
Desa, BPP
c. Data teknologi produksi Sekunder dan primer Kecamatan, Desa, BPP,
Petani
d. Data komoditas Sekunder dan primer Kecamatan, Desa, BPP, Petani
e. Data program pembangunan wilayah. Sekunder Kecamatan, Desa, BPP
2.
Data sosial ekonomi
a. Data sumber daya manusia Sekunder Kecamatan, Desa
b. Kelembagaan petani Sekunder Kecamatan, Desa
c. Analisis usaha dan keputusan rumah tangga Primer Petani
d. Sistem pertanian Sekunder dan Primer Kecamatan, Desa, Petani
e. Sistem pemasaran Primer Petani
f. Sistem usaha agribisnis Primer Petani
3. Data profil keluarga Primer Petani
A. JENIS DATA YANG DIPERLUKAN
1.
Data Biofisik :
a.
Deskripsi Umum Wilayah
b.
Karakteristik Lahan dan Iklim
c.
Curah hujan rata-rata (5 tahun)
d.
Luas lahan menurut ekosistem
e.
Luas lahan menurut penggunaan
f.
Luas tanam komoditas utama
g.
Luas pola usahatani
2. Data SDM
- Penduduk
:
- Kelompok tani :
a). Jumlah penduduk menurut golongan umur
b). Jumlah penduduk menurut golongan pendidikan
c). Jumlah penduduk menurut lapangan pekerjaan
a). Karakteristik kelompok tani
1. Kelas kelompok
2. Jumlah anggota, luas garapan dan status pemilikan
3. KUD , Tunggakan dan Tabungan
b). Teknologi di tingkat petani
3. Data Penunjang :
a). Kelembagaan
b). Sarana dan Prasarana
c). Prospek Pasar
1. Tren komoditas
2. Segmen pasar
3. Struktur pasar
4. Rantai pemasaran
5. Nilai usahatani
d). Kebijakan program pembangunan pertanian
IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH
PENGUMPULAN DATA
PENGOLAHAN DATA DAN
PENGAJIAN DATA
ANALISIS DATA
PENGUMPULAN DATA DI TINGKAT KECAMATAN, DESA, DAN
KELOMPOK TANI
Proses pengumpulan data adalah kegiatan survei menginvestarisasi dan
mengumpulkan data yg tersebar sesuai dengan kebutuhan untuk
pengembangan usahatani dan peluang-peluang lainnya yg terdapat di
wilayah tersebut.
Untuk memperoleh data tersebut diatas, dapat bersumber dari 7 pos pengamatan yaitu:
1.
Anggota Masyarakat
2.
Kelompok Tani / Nelayan / KTNA
3.
Petugas teknis setempat (Sperti : Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan)
4.
Kantor Pemerintahan Desa setempat/ Kaur Ekonomi, dan Pembangunan Desa di
Wilayah Kecamatan.
5.
Kantor Pemerintahan Kecamatan setempat / Kaur Ekonomi, dan Pembangunan
Kecamatan.
6.
Kantor Statistik
7.
Kantor Cabang Dinas Pertanian Setempat.
PENGOLAHAN DATA DAN PENAMPILAN DATA
Pengolahan data yg ada dimaksudkan agar terolah dan tersajinya data
dalam bentuk tampilan sederhana dan mudah dibaca dan dipahami.
Adapun tampilan data dapat berupa sebagai berikut:
1. Peta -> Gambarkan batas-batas ekosistem utama (zona agroekologi) pada
peta dan gunakan kriteria yg tampak nyata. Yg biasa digunakan adalah bentuk
lahan, tetapi terkadang dikombinasikan dengan faktor-faktor pertanian,
ekologi, fisik, sosial, dan ekonomi.
2. Transek -> Identifikasi agroekosistem utama yg ada dan gambarkan dalam
bentuk yg berbeda. Setiap agroekosistem menggambarkan tanah, tanaman
ternak/ikan, permasalahan, dan faktor penunjang.
3. Pola tanam -> Menggambarkan sekuen tanaman/iakan dari penanaman
sampai panen
4. Matriks -> Rangkuman keseluruhan data dalam bentuk tabel.
5. Grafik -> Rangkuman keseluruhan data yg menggambarkan fungsi waktu dari
data yaitu: Hasil, Luas Lahan, Jumlah Ternak/Ikan, Harga, Parameter
Kependudukan, dan Lain-Lain.
PELAKSANAAN PENGOLAHAN DARI SEGENAP DATA YG ADA,
PERLU PENGKAJIAN MENDALAM TERHADAP ASPEK-ASPEK
YAITU:
1.
Perspektif Tata Ruang
a.
Sket lokasi, mengambarkan letak sumber daya, kegiatan, fasilitas umum, peluang,
serta dimensi dan cakupan dari aspek serta isu yg akan dihadapi.
b.
Transek, membantu dalam penajaman observasi dari kondisi lokal dan permasalahan
masyarakat serta peluang yg ada.
c.
Peta usahatani, memberikan gambaran mengenai bagaimana keluarga tani mengelola
sumber daya lahannya.
d.
Skor usaha tani dari berbagai ragam kondisi usaha tani dapat menggambarkan
kebiasaan pengelolaan sumber daya alam oleh masyarakat.
2.
Perspektif Waktu
a.
Timeline, membantu memperdalam pengertian masyarakat mengenai kejadian lokal,
nasional / Internasional penting oleh masyarakat , serta bagaimana masyarakat
merespon terhadap kejadian tersebut.
b.
Trend line, membantu menganalisis bagaimana persepsi masyarakat mengenai
perubahan di berbagai bidang (misal: Populasi Penduduk, Produktivitas Lahan,
Hujan, Erosi, Pendidikan).
c.
Kelender Musim (Seasonal Calender), membantu dalam menggambarkan siklus/pola
dari kegiatan yang terjadi pada masyarakat dalam periode 12 – 18 Bulan kelender
musim ke dlm siklus waktu
Lanjutan…….
3.
Perspektif Sosial Ekonomi, Budaya, dan Kelembagaan
a. Sosial ekonomi dan budaya membatu dalam pengelompokan pada strata yg ada di dalam
masyarakat.
b. Kelembagaan, membantu masyarakat dalam mempelajari.
4.
Aspek SDA (Sumberdaya Alam)
a. Tingkat kemasaman tanah (pH)
b. Tingkat Kemiringan Tanah
c. Tekstur Tanah
d. Ketinggian Tempat merujuk kpd daerah temperatur tertentu yg dalam suatu keadaan bisa
membatasi pilihan sistem produksi pertanian yg dikembangkan
e. Kedalaman lapisan gambut., berguna untuk mengetahui apakah di wilayah tersebut dpt
dikembangkan sistem produksi yg memerlukan peralatan berat. Kedlaman lapisan gambut
biasanya dibedakan atas kedalaman <1,5 meter dan kedlman > 1,5 meter.
f. Drainase, kondisi ini erat kaitannya dgn tekstur dan kemiringan tanah
g. Asal (Pembentukan) Tanah, memberikan informasi tentang mineralogi tanah.
5.
Aspek Kependudukan
a. Pertumbuhan Penduduk, Memberikan gambaran tentang dinamika jumlah penduduk yg erat
kaitannya dlm menyusun rencana kebutuhan pangan di masa mendatang.
b. Jumlah penduduk berdasarkan Umur, dan Jenis Kelamin.
c. Jumlah penduduk berdasarkan status perkawinan
d. Jumlah penduduk berdasarkan jenis pekerjaan
e. Jumlah penduduk berdasarkan jenis usahatani
f. Jumlah penduduk berdasarkan luas dan status kepemilikan tanah
g. Upah Rata-Rata (TK Luar dan Dalam)
h. Pasar, yg dimaksudkan data kebutuhan konsumen, permintaan pasar, segmen pasar, struktur
pasar, produsen pesaing, dll.
ANALISIS DATA POTENSI WILAYAH
Analisis potensi wilyah adalah suatu tahapan kegiatan
dalam rangkaian penyusunan program penyuluhan
pertanian yg memproses penganalisisan terhadap
berbagai komponen potensi wilayah untuk merumuskan
berbagai pilihan pola usahatani di suatu wilayah
(Kecamatan).
Pilihan pola usahatani yg dimaksud adalah berupa
rangsangan pemanfaatan sumberdaya yg ada pada tata
ruang wilayah, berikut alternatif pilihan jenis komoditas
dan pola usahatani yg sesuai.
Analisis potensi wilayah bertujuan untuk merumuskan
pilihan pola usahatani di suatu wilayah yg mendasarkan
pada kesesuaiannya dengan kondisi lahan dan iklim,
aspirasi
petani,
aspek
sosial-ekonomi,
dan
keterkaitannya serta keterpaduannya dengan program
pembangunan pertanian.
Tahapan analisis potensi wilayah di lakukan dengan 3 kegiatan berikut ini:
1. Analisis data karakteristik Lahan dan Iklim -> Merumuskan data yg
perlu di analisis dan menganalisis menggunakan sistem pakar.
2. Pertemuan pembahasan pilihan sistem pertanian dan Jenis
komoditas -> Membahas hasil analisis terhadap sistem pertanian
dan pilihan jenis komoditas dan membandingkannya dengan
kondisi aktual.
3. Pertemuan perumusan pilihan pola usahatani -> Menganalisis
pilihan komoditas dengan pertimbangan aspek sosial, ekonomi,
aspirasi petani, dan kaitannya serta keterpaduannya dengan
program pembangunan pertanian yg ada diwilyah.
ANALISIS DATA KARAKTERISTIK LAHAN
DAN IKLIM TINGKAT KECAMATAN
Pada kajian ini hendaknya anda di pilah-pilah data hasil identifikasi
potensi wilayah yg diperlukan dalam cakupannya:
1. Data pertama karakteristik lahan dan iklim minimal di ambil data 8
aspek yaitu: pH, Kemiringan lahan, Tekstur tanah, Ketinggian
tempat, Kedalaman lapisan gambut, Curah hujan, Drinase, dan
Asal pembentukan tanah. Data ini dikumpulkan, untuk di analisis
sistem pertanian dan pilihan jenis komoditas
2. Data kedua yg berkaitan dengan Aspek Sosial –Ekonomi, SDM,
dan Aspirasi Petani untuk menganalisis pola usaha tani yg sesuai.
PEMBAHASAN PILIHAN SISTEM PERTANIAN DAN
JENIS KOMODITAS
Berdasarkan analisis hasil analisis sistem pakar yg ada, hendaknya dicermati
terhadap hal-hal sebagai berikut:
1. Apa saja pilihan jenis komoditas hasil analisis menggunakan para pakar?
2. Apa saja komoditas yang sudah di budidayakan di wilayah tersebut?
PERUMUSAN PILIHAN POLA USAHA TANI
Untuk merumuskan pola usaha tani yg akan dikembangkan maka pilihan jenis
komoditas yg sdh dihasilkan perlu dianalisis dengan pertimbangan sebagai
berikut:
1. Pertimbangan dari aspek sosial, apakah pengembangan suatu jenis
komoditas akan berdampak secara sosial atau tdk. Misalnya: Yang
berkaitan dengan Norma yg berkembang di masyarakat.
2. Pertimbangan dari aspek pasar, Apakah jenis-jenis komoditas tersebut
memiliki prospek pasar yg cerah dan memiliki daya serap yg besar
terhadap komoditas tadi.
3. Pertimbangan dari sisi ketersediaan agroinput-nya dan peluang untuk
mengembangkan agro-industri
4. Pertimbangan keempat pengembangan jenis-jenis komoditas tersebut dari
aspek analisis usahatani, rasio keluaran-masukan (OIR) dan titik impasnya
(BEP), apakah secara teknis menguntungkan dan layak dikembangkan
5. Pertimbangan ke lima dampak lingkungan yg mungkin ditimbulkan apa
suatu jenis komoditas akan dikembangkan
LANJUT……..
6. Pertimbangan keterkaitan dan keterpaduannya
dengan
program-program
pembangunan
pertanian yg ada dan akan dilaksanakan di wilyah
tersebut.
7. Pertimbangan dari aspek pendapatan yg
diperoleh, apakah pola yg dikembangkan dapat
mencapai standar pendapatan yg telah ditetapkan
TUGAS LATIHAN
1.
2.
3.
4.
5.
Mengapa diperlukan penerapan analisis data terhadap
penerapan jenis komoditas yg akan dikembangkan
Bagaimana tahapan analisis potensi wilayah dilakukan?
Mengapa masih diperlukan pembahasan pilihan jenis
komoditas yg perlu dikembangkan setelah ditetapkan
berdasarkan analisis datanya?
Bagaimana tahapan dalam perumusan pilihan pada
usahatani?
Mengapa dalam tahapan satu wilayah kerja Anda ada
perbedaan potensi wilayah kerjanya?
CONTOH
HASIL DAN PEMBAHASAN
LAPORAN PRAKTEK
DAFTAR ISI
HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................................
3.1 Identifikasi Potensi wilayah dan Agroekosistem...................................... …………….
3.1.1 Sumber Daya Alam.........................................................................................................
3.1.1.1 Deskripsi Umum Wilayah.......................................................................................
3.1.1.2 Karakteristik Lahan dan Iklim...............................................................................
1. Keadaan Lahan............................................................................................
2. Iklim dan Curah Hujan....................................................................................
3. Luas usaha tani, produktivitas dan permasahannya...................................
3.1.2 Sumber Daya Manusia..............................................................................
3.1.2.1 Jumlah Penduduk Umum dan Kepadatan...........................................
3.1.2.2 Penduduk menurut umur................................................................. .
3.1.2.3 Komposisi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan...........................
3.1.2.4 Keadaan Penduduk berdasarkan sumber Mata Pencaharian...........
3.1.3 Keadaan Kelembagaan..............................................................................
3.1.3.1 Data Kelembagaan Petani......................................................................
3.1.3.2 Kelembagaan Penunjang Agribisnis....................................................
3.2 Sarana Penunjang Agribisnis................................................................. …………….
3.3 Identifikasi Masalah Dan Program........................................................................
3.4 Kegiatan Penyuluhan Pertanian.................................................................. ………
3.1 Identifikasi Potensi wilayah dan Agroekosistem
3.1.1 Sumber Daya Alam
3.1.1.1 Deskripsi Umum Wilayah.
Desa ……. merupakan salah satu Desa yang ada Kecamatan Belo di Kabupaten
Bima dengan luas wilayah kerja disekitar 11,72 km2.
Secara administrasi Desa Lido teridiri dari 3 Dusun yaitu dusun Tonggondoa, dusun
Lido dan dusun Renggesuma. Adapun batas-batas wilayah Desa Lido adalah sebagai
berikut :
- Sebelah Barat
: Desa Monta Kecamatan Monta
- Sebelah Timur
: Desa Soki Kecamatan Belo
- Sebelah Selatan
: Desa Soki Kecamatan Belo
Untuk mengetahui lebih jelas keadaan wilayah Desa Lido dapat dilihat pada gambar 1
sebagai berikut:
Gambar 1 Peta Wilayah Desa ….. ..Lido
3.1.1.2 Karakteristik Lahan dan Iklim
1. Keadaan Lahan
Wilayah Desa Lido mempunyai topografi yang sangat berfariasi dengan ketinggian
berkisar antara 6-70 meter dpl. dengan berfariasinya. topografi tersebut sangat
pengaruh terhadap fisografi dimana 73 % merupakan pegunungan dan hanya 27 %
berupa daratan rendah.
Untuk mengetahui lebih jelas keadaan lahan dapat dilihat pada gambar 2 sebagai
berikut ini;……..
Gambar 2 Peta Transek Desa Lido
Luas lahan pertanian desa Lido adalah seluas 1.172 hektar terdiri dari tanah darat 143
hektar, tanah tanah sawah irigasi 174 hektar dan tanah perkebunan dan kehutanan
869 Hektar. Data luas lahan Desa Lido dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:
Tabel 1 Luas lahan Pertanian Desa …..Kecamatan …. Tahun
……..
Tanah darat (ha)
Tegalan
Pekarang
an
135
18
No
1
Tanah sawah irigasi (ha)
Jumlah
½ Teknis Tehnis Sederh
ana
143 70
--
20
Tadah
hujan
80
Juml
ah
Lainlain
170 869
Jumlah
tanah
pertania
n
1.172
2. Iklim dan Curah Hujan.
Tahun
NO
Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Sepetember
Oktober
Novemver
Desember
JUMLAH
2008
2009
2010
2011
2012
Mm
HH
mm
HH
mm3
HH
mm
HH
mm
HH
500
200
85
46
30
160
350
15
10
8
8
2
6
15
420
300
92
13
250
300
13
9
3
2
12
10
380
214
60
50
250
300
10
13
4
2
11
15
450
100
70
30
10
200
350
13
5
4
2
1
9
11
550
900
350
50
40
20
-
21
17
10
6
3
2
-
1371
64 1375
49 1264
55
1210
45
1910
59
3. Luas Usaha Tani, Produktifitas dan permasalahannya.
Tabel. 3 Luas usahatani dan Produksi Desa Lido tahun 2012
No
1
2
Komoditi
Tanaman Pangan
a. Padi
b. Jagung
c. Kedele
Tanaman Hortikultura
Buah-buahan
Mangga
Pisang
Sayur-sauran
Cabe
Bawang merah
PETERNAKAN
a. Sapi
3
4
b.
KamBING
c. Ayam
Perkebunan / Kehutanan
·
Jambu Mete
·
Jati
Luas (Ha)
Produksi (Ton)
Produksi rata-rata
tiap Ha (ton)
265
5
48
1338,5
19
81
5,05
4
1,69
5
2
-
-
5
235
20
3250
4
12,6
210
85
1233
42
2,13
0,62
-
40
60
20
10
0,5
-
Sumber : BPP Kecamatan ……………………2012.
Pada Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa …………….
3.1.2 Sumber Daya Manusia..............................................................................
3.1.2.1 Jumlah Penduduk Umum dan Kepadatan...........................................
No
Klasifikasi
Penduduk
Jumlah Jiwa
Persentase
1
Laki-laki
845
49
2
Wanita
869
51
Jumlah
1.714
100
Sex Ratio/Kepadatan
97,24
146,25
Sumber Data : Monografi Desa Lido 2012
Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan bahwa persentase wanita lebih
besar 51% dari laki 49% dan berdasarkan sex ratio maka jumlah wanita
lebih besar dari laki-laki artinya setiap 100 jiwa wanita terdapat 97, 24 lakilaki.
Tabel. 5 Kriteria Kepadatan Penduduk
NO. Jumlah Jiwa/ Km2
Keterangan
1
0-50
Tidak Padat
2
51-250
Kurang Padat
3
251-400
Cukup Padat
4
>400
Sangat Padat
Sumber Data : Undang-Undang No. 56 Tahun 1960
3.1.2.2 Penduduk menurut umur................................................................. .
No
1
Desa
Lido
umur
Jumlah
Persentase%
0-5
115
7
6-17
495
29
18-54
939
55
> 54
165
10
1714
100
Total
Sumber : Monografi Desa Lido Tahun 2012
Menurut Simanjuntak, 1985, Kriteria usia produktif kisaran antara 15-64 tahun dianggap mampu
bekerja, pengusaha yang masih tergolong usia produktif biasanya makin respon atau tanggap
terhadap suatu masalah, maka dapat disimpulkan bahwa penduduk yang ada di Desa Lido
sebagian besar masih produktif.
Tingkat umur berpengaruh terhadap kemampuan fisik seseorang dalam mengelola suatu usaha.
Setelah melewati umur tertentu, maka kemampuan kerjanya relatif menurun. Disamping itu, umur
juga merupakan salah satu yang menentukan produktivitas pengusaha dalam mengelola
usahanya untuk memperoleh hasil yang maksimal dan dapat menghasilkan pendapatan
3.1.2.3 Komposisi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan...........................
Tabel 7 Gambaran Penduduk menurut Tingkat Pendidikan Desa Lido Tahun 2012
No
1
2
3
4
5
6
Tingkat pendidikan
Belum/Tidak Sekolah
SD
SLTP
SLTA
Akademi
Sarjana
Jumlah
Sumber :
Jumlah
365
611
480
308
10
40
1714
Persentase %
21%
36%
28%
18%
1%
2%
100
Dari tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa sampai dengan tahun 2013, jumlah penduduk
yang tidak pernah atau belum pernah sekolah mencapai 21% atau sebesar 365 jiwa.
Sedangkan lulusan paling banyak penduduk lulusan SD, yaitu berjumlah 611 jiwa
atau 36%. Jumlah penduduk dengan tingkat kelulusan pada bangku Sekolah Dasar
menggambarkan bahwa tingkat pendidikan penduduk masih cenderung rendah.
3.1.2.4 Keadaan Penduduk berdasarkan sumber Mata Pencaharian...........
No.
1
2
3
Jenis Mata Pencaharian
Pertanian
Petani
Pekebun
Penggarap
Buruh Tani
Peternak
Jumlah
Non Pertanian
Pedagang
Pengrajin
Angkutan
Pertukangan
Penggilingan
Jumlah
Pemerintahan
PNS
Pensiunan
Guru
Jumlah
Total
Sumber :
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Persentase
(%)
300
30
386
152
30
898
28%
3%
36%
14%
3%
85%
32
28
23
46
2
131
3%
3%
2%
4%
0%
12%
7
2
22
31
1060
1%
0%
2%
3%
100%
3.1.3 Keadaan Kelembagaan..............................................................................
3.1.3.1 Data Kelembagaan Petani......................................................................
Tabel. 9 Kelembagaan Kelompok Tani dan Wanita Tani Desa …….. Tahun 2012
No
Nama
Kelompok
Jum
lah
Ang
gota
Jenis usaha
Tani Pokok
( Utama )
Ha
ekor
Salahuddin
76
Padi/B.merah
28
-
Astama
33
Padi/B.merah
22
-
Adham
49
Padi/B.merah
17
-
Usman
Hamzah
56
70
Padi/B.merah
Padi/B.merah
25
25
-
Nama Pengurus
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Luasan
Abd.
Salam
M.Said
H.Mahmu
d
Syafruddin
A.Latif
Husen
Jambo
Aco Abas
Mansyur
Anwar
50
Padi/B.merah
25
-
H. Mahmud
Syarifuddin
41
64
Padi/B.merah
Padi/B.merah
10
25
-
Aziz M
Zulkifli
15
Sapi
10
20
Syahruddi
n
Anwar
15
7
-
Thamrin
Abas
Jainuddin
20
15
-
M. yasin H.
Den
Zulkifli
Syafruddin
69
10
-
Nurjanah
Nurhaidah
Suharmi
20
-
-
Nurwahidah
HJ. Asmah
Saebah
25
-
-
1
Tolo mango
Yahya Ahmad
2
La Janggi
3
La Wila
Andon Hamzen
4
5
Talaga Na’e
Kalate
6
Tawali
7
8
Tolo Lido
La Dore
9
Ikhlas
10
Mangge To’i
Saiful Yasin
H. Jahdian
M. Amin
Arsyad
Astama Jakaria
Muhtar Ahmad
H.Junaidin
Mas’ud
Muhammad
Nor
11
Tolo Ompu Baru
12
Soja
13
KWT Nikita
14
KWT Toti Mori
Abd. Anas
Sumber data: BPP Kec. ………………2012
Padi/ Jambu
mete
Padi/jambu
Mete
Padi/B.merah
Bawang
Goreng
Bakulan
Petak
Tabel 10 Data Keadaan Gapoktan Desa ……. Kecamatan ……Tahun 2012
Nama
Pengurus
Luasan
Nama
Gapoktan
No
1
Jumlah
anggota
Ketua
Oi seli
M.Yasin
H.Den
Sekretaris Bendahara
Juaran
A.Bakar
H.Jahdian
120
Jenis Usaha
Tani pokok
(Utama)
Ha
ekor
peta
k
Padi/B.merah
320
20
-
Tabel 11 Data Keadaan Unit Pengelola Kegiatan Penyuluhan Pertanian Desa ….Kecamatan ….
Tahun 2012
No
1
Ketua
H. Jahdian
Sekretaris
Saiful Yasin
Bendahara
Sulastri
Penyuluh swadaya
-
Yahya ahmad
-
Emy Mulyani
Sumber data : BPP Belo Tahun 2012.
Memperhatikan potensi kelompok tani, gapoktan dan unit pengelola penyuluhan
pertanian di Desa Lido Kecamatan Belo diharapkan mampu memecahkan masalah dalam
usaha agribisnis secara mandiri namun permasalahnya adalah kurangnya tingkat
pengetahuan pengurus sebagai sumber informasi, maka kelembagaan petani tersebut
belum mampu memecahkan masalah di tingkat usaha tani.
Guna memecahkan masalah ini maka perlu dilakukan upaya pembinaan
kelembagaan secara terus menerus dan berkelanjutan.
3.1.3.2 Kelembagaan Penunjang Agribisnis....................................................
Lembaga Pemerintah seperti Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Belo belum
melaksanakan penyuluhan secara optima lebih-lebih terhadap perubahan iklim sehingga
berdampak pada kegagalan panen dalam usahatani di tingkat pelaku agribisnis.
Pedagang Pengumpul sabagai lembaga yang ada dalam masyarakat belum
memberikan konstribusi terhadap peningkatan produksi melalui usaha-usaha yang saling
menguntungkan dengan pola kemitraan.
Pemuda Tani yang diharapkan mampu untuk bekerja di sektor pertanian lebih
memilih mencari usaha lain seperti pegawai negeri sipil, Pertukangan dan perbengkelan
padahal usaha agribisnis sangat prospektif untuk dikembangkan.
Gapoktan sebagai wadah kelembagaan petani belum mampu memecahkan
masalah yang dihadapi pelaku uasaha karena kurangnya pengetahuan dalam
berorganisasi.
Kios saprotan sebagai salah satu lembaga yang bergerak di bidang Agro Input
belum mampu menyediakan sarana produksi sesuai permintaan sehingga keberadannya
dalam meningkatkan produksi dan pendapatan pelaku utama masih sangat kurang.
KESIMPULAN
Identifikasi dan Analisis Karakteristik Potensi Wilayah menampung
segenap aspirasi yg ada pada wilayah yg bersangkutan.
Jenis-jenis data yg terkumpulkan harus memiliki kriteria mutakhir,
kategori, akurat, dan komprehensif. Tampilan datanya memudahkan
dalam pembacaan dan pengolahannya.
Download