bioteknologi

advertisement
DR. YUNI KILAWATI,S.PI.,M.SI
PENGANTAR BIOTEKNOLOGI IKAN
Tahun
Peristiwa
1917
Karl Ereky pertama kali menyatakan istilah bioteknologi
1943
Antibiotik penisilin diproduksi besar-besaran dalam skala industri
1944
Avery, MacLeod dan McCarty membuktikan bahwa DNA merupakan materi genetik.
1953
Watson dan Crick menemukan struktur DNA
1961-1966
Keseluruhan kode genetik dapat diketahui
1970
Isolasi pertama kali enzim endonuklease restriksi
1972
Khorana dan rekan-rekannya dapat mensintesis keseluruhan gen yang mengkode tRNA
1973
Boyer dan Cohen mengembangkan teknologi DNA rekombinan
1975
Kohler dan Milstein mendeskripsikan produksi antibodi monoklonal
1976
Pertama kali dikeluarkan pedoman untuk penelitian dalam bidang DNA rekombinan
1976
Pengembangan teknik untuk mengetahui sekuen DNA
1978
Perusahaan Genentech memproduksi insulin manusia pada sel bakteri Escherichia coli
1980
Badan pengadilan Amerika Serikat menetapkan peraturan dalam kasus Diamond VS Chakrabarty yang
melakukan manipulasi mikroorganisme yang dipatenkan.
1981
Pertama kalinya alat otomatis untuk sintesis DNA dijual secara komersial
1981
Pertama kalinya kit diagnostik yang dibuat dari antibodi monoklonal digunakan secara luas di Amerika Serikat
1982
Pertama kalinya vaksin hewan diproduksi menggunakan teknologi DNA rekombinan di Eropa
1983
Ti plasmid yang telah direkayasa digunakan untuk transformasi pada tanaman
1988
Badan paten Amerika Serikat mengumkan bahwa tikus yang direkayasa secara genetis peka terhadap kanker
1988
Metode polymerase chain reaction (PCR) pertama kali dipublikasikan
1990
Amerika Serikat mengijinkan digunakannya sel tubuh manusia untuk kegiatan penelitian mengenai terapi gen.
PETA KONSEP
Kelangsungan Hidup Manusia
Ditunjang Oleh
Teknologi
melalui
Bioteknologi
Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi Modern
Produksi
Tempe
Kecap
Misalnya
Keju
mikroprotein
Kultur Jaringan
Rekayasa Genetik
Bioteknologi Kelautan dan Akuakultur
Bioteknologi dalam bidang kelautan/akuakultur dapat
dimanfaatkan untuk memproduksi dan mengembangkan:
Farmasi
Enzim dan bahan-bahan biomolekul
Biopestisida
Peningkatan pertumbuhan, perkembangan,
reproduksi dan nutrisi ikan
19
Bioteknologi Lingkungan
Bioteknologi dapat dimanfaatkan untuk mengatasi isu
lingkungan seperti:
Restorasi ekologi
Diagnosis dan monitoring penyakit menular
Kontrol hama,penyakit dan gulma pada pertanian
Deteksi, monitor dan remediasi polutan
Skreening toksisitas
Konversi limbah ke energi
20

Bioteknologi Perikanan
› Pembuatan ikan Triploid dan Monosex
› Diagnosa penyakit lebih akurat, cepat dan
›
›
›
›
›
murah lewat Biologi Molekular
Pembuatan Vaccine ikan
Penciptaan ikan yang resisten penyakit
Penciptaan ikan dengan pertumbuhan
cepat
Penciptaan ikan yang tahan pada suhu
dingin
dll
Aquaculture merupakan industri yang
berkembang pesat
 Pemenuhan kebutuhan pangan dunia dan
pertimbangan kesehatan membuat permintaan
akan produk perikanan meningkat
 Permasalahan dalam budidaya : pertumbuhan
lambat, penyakit, limbah budidaya merupakan hal
yang harus diatasi
 Bioteknologi mampu mengatasi berbagai problem
BD dan meningkatkan produksi

Siklus pada Budidaya Perairan



Penyiapan induk udang berkualitas unggul  usaha
domestikasi & perbaikan mutu genetik udang
( terprogram & berkesinambungan)
Permasalahan pada induk introduksi adalah
keterbatasan jumlah induk  menurunkan keragaman
genetik benih turunannya, apalagi dengan
dilakukannya pemijahan berulang di hatchery
(Haryanti et al., 2004).
Induk introduksi juga tidak diketahui turunan ke
berapa dalam proses seleksinyainduk introduksi
merupakan hasil klon melalui rekayasa genetik 
homozigositas yang tinggi antar induk.
•Kondisi diperburuk dengan pembuatan induk
lokal tanpa pemantauan mutu
genetiknyamenyebabkan tereduksinya
keragaman genetik & inbreeding.
•Akibat perlahan namun pasti  diperoleh
induk-induk udang dg mutu yang rendah
secara genetik.
• Usaha menghasilkan induk dg kriteria resisten
terhadap penyakit tertentu memerlukan
waktu & biaya yang tinggidiperlukan usaha
mendapatkan informasi mengenai marka
genetik sebagai salah satu dasar seleksi
individu agar bisa diperoleh induk & benih
udang yang baik secara fenotip dan genotip.

Restriction Fragment Length Polymorphism
(RFLP) teknik yang digunakan untuk
membedakan organisme yang mempunyai
perbedaan sekuensi DNA homolog yang
dapat dideteksi oleh adanya perbedaan
panjang fragment setelah DNA dipotong oleh
enzim restriction endonucleases tertentu.

Penggunaan PCR yang dikombinasikan
dengan pengggunaan enzim restriksi dan
RFLP untuk mengidentifikasi berbagai species
udang telah dilakukan dengan cukup tepat
dan efektif.
2. Ekstraksi DNA










Mengambil sample (kaki renang)
Menyimpan pada suhu -8 oC atau langsung diekstraksi
sample dihancurkan dalam tabung mikro yang berisi 200
ul 10 % chelex-100 dalam buffer TE pH 8
Menambahkan 5 ul proteinase K (200mg/l)
Memanaskan dalam thermoblock 55 oC, 2,5 – 3 jam
Kembali memanaskan dalam thermoblock 89oC, 8 menit
Mendinginkan pada suhu kamar (hingga dingin)
Menyentrifuge 13.000 rpm, 5’, 4oC
Mentransfer supernatant ke tabung mikro baru
Menyimpan pada suhu -20oC atau diproses lebih lanjut
2. Purifikasi








Suspensi (50 µl genom) ditambahkan 1,33 ul RNAase dan
dicampur perlahan lalu diinkubasi dalam wadah
waterbath pada suhu 37 o C 15 menit
Menambah 6,67 ul 1 % SDS kemudian diinkubasi dalam
waterbath 70o c 10 ‘
Menambah 58,3 ul fenol kemudian disentrifuse pada
12.000 rpm, 4o C, 5 ‘
Supernatan diambil dengan hati-hati kemudian
ditambahkan Sodium Asetat pH 5,5 ; 6,7 ul (dipipeting)
Menambahkan 133,3 ml etanol absolute, didiamkan
selama 10 ‘ pada suhu kamar
Menyentrifuse pada 12.500 rpm 10 ‘
Supernatan dibuang, pellet diresuspensi ulang dengan
100 ul etanol 75 %  etanol dibiarkan menguap 5 – 10 ‘
(di buang pelan-pelan, dibalik dan diserap mgnk tissue)
Pelet ditambah 133,3 ul TE  disimpan pada suhu 4 o C
utk selanjutnya diukur pada elektroforesis (OD 260 & OD
280) utk menghitung kemurnian DNA
1. P.monodon: 16S rRNA
2. L.Vannamei : COI-COII








1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Genome
H2O
10 x buffer
dNTP
COI
COII
MgCl2
Taq
Total
2,5 µl
11 µl
2,625 µl
2,625 µl
0,625 µl
0,625 µl
5,25 µl
0,25 µl
25 µl







dimasukkan ke dalam mesin PCR
thermocycler ;
Initial denaturation
Denaturation
94oC, 1 min
Annealing
55oC, 1 min
Extension
72oC, 1 min
Cycles
40x
Final extension
72oC, 5 min
Soak temperature 4 oC, 

PCR produk diambil sebanyak 5 µl dan
dicampur dengan loading dye 1 µl
dimasukkan kedalam sumuran gel agarose 1
% dengan TBE buffer 1x untuk mengetahui
pita tunggal amplifikasi dari template DNA
mitokondria. Pengamatan menggunakan
elektroforesis selama kurang lebih 20 menit,
voltase 170 Watt. Marker yang digunakan
adalah DNA ladder 100 bp.
Setelah itu baru dilakukan pemotongan band
tunggal dengan menggunakan enzim
restriksi, sebagai berikut :


P.monodon: Hinf I, Hae III, Hind III, Nde II,
Bam HI
L.vannamei: Nla III, Hha I
Hae III
 H2O
 NE2
 RE
 Jumlah
PCR product
Incubate
1 µl
0,5 µl
0,5 µl
2 µl
4,0 µl
37 oC, 3.5 H
Hha I
 H2O
0,48 µl
 NE4
1,2 µl
 BSA
0,12 µl
 RE
0,2 µl
 Jumlah
2 µl
 PCR product
3,0 µl
 Incubate
37 oC, 3.5 H
Nla III
 H2O
0,48 µl
 NE4
1,2 µl
 BSA
0,12 µl
 RE
0,2 µl
 Jumlah
2 µl
 PCR product
3,0 µl
 Incubate
37 oC, 3.5 H


Untuk melarutkan primer pada umumnya
dipergunakan buffer pH 8 atau dd H2O
tergantung pada instruksi dari merk
produk primer, cara pembuatan 10 mM
primer :
COIH
10 µl primer solution (100 mM) + 90 µl
TE buffer (sentrifuse 5000 RPM, 5 min)
COIL
10 µl primer solution (100 mM) + 90 µl
TE buffer (sentrifuse 5000 RPM, 5 min)
Electrophoresis :
10 µl bhn DNA yg sdh diamplifikasi
 campur dg 6 x loading buffer 2 ul
 masukkan 10 ul ke sumur pada agarose gel
 alirkan listrik 100 v (25 menit)  staining
dlm buffer yg mgd ethidium bromide 0,05 %
Staining dan pengamatan hasil :
 100 ml buffer staining + 5 ul Ethidium
bromide (0,05 % v/w)
 masukkan gel yang telah dielektroforesis
kedalamnya rendam selama 15 menit
 amati pada transilluminator
 Penentuan karakteristik mt-DNA
TERIMAKASIH
Download