1 BAB 1 PENDAHULUAN Beberapa tahun belakangan ini banyak

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
Beberapa tahun belakangan ini banyak dilakukan sintesis dengan
memodifikasi struktur–struktur suatu senyawa induk antara lain asam
salisilat. Asam salisilat mempunyai aktivitas analgesik tetapi tidak
digunakan secara oral karena terlalu toksik, sehingga lebih banyak
digunakan dalam bentuk sediaan untuk pemakaian luar yang memiliki
banyak keterbatasan dalam penghantaran obat. Oleh karena itu yang banyak
digunakan sebagai analgesik adalah senyawa turunannya (Purwanto dan
Susilowati, 2000).
COOH
OH
Gambar 1.1.
Struktur yang menggambarkan asam salisilat (DepKes
RI,1995).
Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan modifikasi struktur asam
salisilat yaitu dengan penambahan gugus 3-(klorometil)benzoil (gambar
1.2) dan 4-(klorometil)benzoil (gambar 1.3) yang menunjukkan efek
analgesik yang lebih tinggi dibandingkan dengan asam asetilsalisilat. Hal
tersebut disebabkan karena terjadi penambahan gugus 3-(klorometil)benzoil
dan 4-(klorometil)benzoil yang meningkatkan lipofilitas yang ditunjukkan
dengan harga log P kedua senyawa tersebut adalah 3,73 sedangkan asam
asetilsalisilat memiliki harga log P sebesar 1,21. Peningkatan harga log P
meningkatkan penembusan kemembran biologis sehingga jumlah obat yang
1
2
berikatan dengan reseptor lebih banyak dan menyebabkan aktivitas lebih
besar (Pratiwi, 2009).
OH
O
Cl
O
O
Gambar 1.2.
Struktur yang menggambarkan asam O-(3klorometilbenzoil)salisilat (Pratiwi, 2009).
O
OH
O
Gambar 1.3.
Cl
O
Struktur yang menggambarkan asam O-(4klorometilbenzoil)salisilat (Martak et al., 2009).
Setelah senyawa baru ditemukan dengan aktivitas yang lebih baik
masih
banyak
tahap–tahap
yang
harus
ditempuh
dalam
rangka
pengembangan obat baru, salah satunya yaitu uji toksisitas (Siswandono dan
Soekarjo, 2000). Untuk suatu senyawa baru ada beberapa aspek yang perlu
untuk dikaji antara lain dari aspek kimia, biologi dan faktor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi. Uji dari aspek biologi yang perlu dilakukan adalah uji
3
toksisitas mulai dari akut, subakut, dan kronik (Casarett and John, 1975).
Uji toksisitas pada tahap awal yaitu uji toksisitas akut (Siswandono dan
Soekarjo, 2000). Uji toksisitas akut dilakukan dengan memberikan zat
kimia yang sedang diuji sebanyak satu kali, atau beberapa kali dalam jangka
waktu 24 jam (Lu, 1995). Uji toksisitas sangat menentukan layak atau
tidaknya dari senyawa baru untuk dipasarkan. Suatu senyawa tidak dapat
digunakan sebagai obat baru jika memberikan efek toksik dalam jangka
panjang ataupun jangka pendek meskipun senyawa baru hasil sintesis
tersebut lebih aktif dari pada senyawa induknya.
Salah satu metode yang sederhana, cepat, murah dan mudah untuk
digunakan sebagai uji toksisitas akut adalah dengan menggunakan larva
nyamuk Aedes aegypti Linn. Larva adalah hewan yang masih baru lahir,
yang memiliki kepekaan yang tinggi terhadap perubahan lingkungan
sekitarnya. Oleh karena itu hewan ini digunakan sebagai hewan coba untuk
uji toksisitas tahap awal yang akan dilanjutkan dengan uji toksisitas yang
lebih terperinci. Dari jumlah kematian larva Aedes aegypti Linn.,
didapatkan konsentrasi letal median (Lethal Concentration 50, LC50) yang
dapat menjadi parameter senyawa tersebut toksik atau tidak (Lu, 1995).
Rumusan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah senyawa asam O-(3-klorometilbenzoil)salisilat dan asam
O-(4-klorometilbenzoil)salisilat memiliki efek toksik jika
dibandingkan dengan asam asetilsalisilat terhadap larva Aedes
aegypti Linn.?
2.
Berapakah
nilai
LC50
klorometilbenzoil)salisilat,
dari
senyawa
asam
asam
O-(3O-(4-
(klorometilbenzoil)salisilat dan asam asetilsalisilat ?
Penelitian ini bertujuan mengetahui toksisitas dari asam O-(3klorometilbenzoil)salisilat
dan
asam
O-(4-klorometilbenzoil)salisilat
4
terhadap larva Aedes aegypti Linn. dibandingkan dengan asam asetilsalisilat
serta mengetahui LC50 dari senyawa asam O-(3-klorometilbenzoil)salisilat,
asam O-(4-klorometilbenzoil)salisilat dan asam asetilsalisilat.
Dari penelitian ini diharapkan dapat melengkapi data asam O-(3klorometilbenzoil)salisilat dan asam O-(4-klorometilbenzoil)salisilat yang
telah disintesis oleh peneliti sebelumnya. Kedua senyawa tersebut
berpeluang untuk menjadi calon obat analgesik, namun masih belum
diketahui ada atau tidaknya efek toksik dari senyawa baru tersebut. Oleh
karena itu dilakukan penelitian lanjutan ini agar diperoleh data yang lebih
lengkap tentang calon obat baru dengan keamanan yang terjamin.
Download