nutrisi pada ibu hamil

advertisement
MAKALAH BAHASA INDONESIA
NUTRISI PADA IBU HAMIL
Oleh:
Reni Septiana
12. 15. 1105
Pos-el: [email protected]
AKADEMI KEBIDANAN GRIYA HUSADA SURABAYA
TAHUN 2012/2013 ANGKATAN XV
Abstrak
Nutrisi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi ibu suatu hari yang beranekaragam dan
mengandung zat tenaga. Ibu hamil membutuhkan tambahan energi untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin dengan tetap memperhatikan kebutuhan zat gizi ibu. Perbaikan nutrisi ibu hamil
merupakan bagian penting dari perbaikan gizi di masyarakat. Kekurangan asupan nutrisi
kemungkinan besar timbul pada ibu hamil, karena tubuh kurang mendapatkan masukan yng cukup
nutrisi dalam waktu lama baik kuatitas maupun kualitas. Beberapa faktor yang mempengaruhi
kebutuhan nutrisi ibu hamil yaitu umur, berat badan, suhu lingkungan, aktivitas, status kesehatan,
pengetahuan zat gizi dalam makanan, dan status ekonomi. Pada umumnya, ibu-ibu yang hamil dengan
kondisi kesehatan yang baik, dengan sistem reproduksi yang normal, tidak sering menderita sakit dan
gangguan nutrisi pada masa kehamilan. Kekurangan nutrisi akan berakibat berat badan lahir rendah,
prematur, dan kematian pada bayi sebelum lahir.
Kata kunci : pengetahuan, nutrisi ibu hamil.
A. Pendahuluan

Latar belakang
Sejak dahulu kala makanan wanita hamil telah dianggap sangat penting,
sebab orang percaya bahwa makanan yang benar akan memberi dampak yang baik
bagi janin. Sehingga masyarakat membuat berbagai aturan makanan yang boleh
dimakan ibu hamil dan makanan yang ditaburkan, yang mana hal tersebut ternyata
sama sekali tibak benar dilihat dari segi kesehatan. misalnya, ibu hamil tidak
boleh makan banyak-banyak dengan tujuan agar bayinya tidak besar dan mudah
dilahirkan.
Pendapat
tersebut
tidak
dapat
dibenarkan.
(Johana,
1986)
memperingatkan agar berhati-hati dengan berpantangan garam pada waktu hamil,
sebab pada percobaan binatang terbukti bahwa kurangnya garam dapat
mempengaruhi otak janin.
Nutrisi ibu pada waktu hamil sangat penting untuk pertumbuhan janin
yang dikandungnya. Angka kejadian BBLR ( Berat Badan Lahir Rendah) lebih
tinggi di negara-negara yang sedang berkembang daripada di negara-negara yang
sudah maju. Hal ini disebabkan oleh keadaan sosial ekonomi yang rendah
mempengaruhi diet ibu. Nutrisi ibu yang baik diperlukan agar pertumbuhan janin
berjalan pesat dan tidak mengalami hambatan. Dimulai dari satu sel telur yang
setelah dibuahi tumbuh dengan pesat.

Rumusan Masalah
1. Prinsip nutrisi pada ibu hamil?
2. Status nutrisi pada ibu hamil?
3. Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil?
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil?
5. Dampak kekurangan nutrisi pada ibu hamil?
6. Makanan yang harus dihindari pada saat hamil?

Tujuan
Mahasiswa setelah membaca makalah ini dapat mengetahui nutisi pada ibu
hamil, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nutrisi pada ibu hamil, dan dampak
kekurangan nutrisi serta makanan yang harus dihindari pada saat hamil.
B. Pembahasan
1. Prinsip nutrisi pada wanita hamil
Nutirsi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur prosesproses kehidupan (Soejarno, 2000). Kehamilan adalah suatu hal dalam
kehidupan yang dapat membuat kelurga bahagia. Pada kehamilan terjadi
perubahan fisik dan mental yang bersifat alami. Para calon ibu harus sehat dan
mempunyai nutrisi cukup (berat badan normal) sebelum hamil dan setelah
hamil. Harus mempunyai kebiasaan makan yang teratur dan bergizi,
berolahraga teratur dan tidak merokok. Jika ibu tidak mendapat gizi yang
cukup selama kehamilan, maka bayi yang dikandungnya akan menderita
kekurangan gizi. Jadi meskipun sudah cukup bulan, bayi tersebut akan lahir
dengan berat badan dibawah 2500 gram atau BBRL (Bayi Berat Lahir
Rendah). Ibu yang menderita kekurangan gizi juga akan kekurangan ASI bila
kelak menyusui. ASI mengandung zat-zat berkualitas untuk pertumbuhan bayi
yaitu pertumbuhan jasmani dan intelektual. ASI terutama mengandung asam
dekosa heksaenoid (DHA) yang mengisi sel-sel manusia mulai dari janin
didalam kandungan sampai berumur 2-3 tahun. Setelah itu, pertumbuhan otak
manusia berangsur-angsur menurun sampai berumur 5-7 tahun. Selama
pertumbuhan sel-sel otak akan diisi oleh oleh zat DHA dan bilamana zat DHA
itu sedikit, maka sebagaian sel otak akan diisi oleh lemak. Selain adanya DHA
tingkat IQ juga ditentukan oleh genetik (keturunan). Dalam hal ini keturunan
menentukan jumlah sel-sel otak dari setiap individu. Meskipun secara genetik
jumlah sel-sel individu pada bayi baru lahir lebih banyak, tetapi kalau yang
terisi dengan zat DHA sedikit (karena tidak mendapat ASI), maka sebagaian
besar sel-sel otak akan diisi oleh lemak. Hal ini yang menyebabkan IQ bayi
menjadi rendah.
Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi protein sekitar 2-2,5 g/kg berat
badan. Protein yang bermutu adalah protein hewani yang dapat diperoleh dari
telur, susu, dan ikan. Selain ASI ikan laut juga mengandung asam lemak
omega 3 (DHA), sehingga ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi ikan
laut. Diantara jenis-jenis ikan laut, yang terbanyak mengandung DHA adalah
ikan lemuru. Untuk pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan
makanan yang disalurkan melalui plasenta, untuk itu ibu hamil harus
mendapat nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya.
Selama hamil ibu akan mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya agar
siap membesarkan janinnya, memudahkan kelahiran dan untuk memproduksi
ASI bagi bayi yang akan dilahirkan. Agar kehamilan berjalan dengan sukses,
keadaan nutrisi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan
selama hamil mendapatkan tambahan protein dan mineral seperti zat besi,
kalsium, vitamin, asam folat, dan energi (Ramayulis, 2009).
Nutrisi yang baik selama kehamilan erat hubungannya dengan proses
pertumbuhan berbagai organ pendukung proses kehamilan seperti alat
kandungan, mamae, dan lain-lain. Untuk mendukung berbagai proses
pertumbuhan dan peningkatan penggunaan energi, maka kebutuhan makanan
sebagai sumber energi juga meningkat terutama pada trimester II kehamilan.
Peningkatan metabolisme berbagai nutrisi membutuhkan pula peningkatan
kebutuhan suplai vitamin dan mineral. Kondisi nutrisi dan konsumsi ibu yang
sedang hamil akan berpengaruh pada kondisi fetus dan neonatus setelah lahir.
Kekurangan nutrisi pada ibu hamil akan berakibat berat badan lahir rendah,
kelahiran prematur, dan kematian pada bayi sebelum lahir. Makanan ibu hamil
harus sesuai dengan kebutuhan yaitu makanan yang seimbang dengan
perkembangan masa kehamilan. Ibu hamil seharusnya menerapkan menu
empat sehat lima sempurna. Trimester I, pertumbuhan janin masih lambat
sehingga kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan janin belum begitu besar,
tetapi pada masa ini sering terjadi masalah-masalah ngidam dan muntah,
karena itu kebutuhan gizi harus diperhatikan. Trimester II dan III, pada masa
ini pertumbuhan janin berlangsung lebih cepat dan perlu diperhatikan
kebutuhan gizinya. Kebutuhan kalori wanita normal sekitar 2200 Kkal,
kebutuhan kalori ibu hamil ditambah 300 kalori sehingga menjadi sekitar
2500Kkal.
Komponen pertambahan berat badan secara umum dibagi dua yaitu
produk kehamilan (janin, cairan amnion, dan plasenta) dan jaringa tubuh ibu
(darah, cairan ekstravaskuler, uterus, payudara, dan lemak). Kehamilan itu
merupakan masa yang sangat penting, karena pada masa ini kualitas seorang
anak ditentukan. Pemeliharaan kehamilan dimulai dari perencanaan menu
yang sangat benar. Masukan nutrisi pada ibu hamil sangat menentukan
kesehatannya dan janin yang dikandungnya. Janin sangat tergantung kepada
ibunya untuk pernapasan, pertumbuhan, dan untuk melindunginya dari
penyakit. Kebutuhan nutrisi pada masa kehamilan berbeda dengan masa
sebelum hamil, peningkatan kebutuhan nutrisi sebesar 15%, karena
dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim, volume darah, plasenta, air ketuban,
dan pertumbuhan janin. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan
untuk pertumbuhan janin sebesar 40%, sedangkan yang 60% untuk memenuhi
kebutuhan ibu. Apabila masukan nutrisi pada ibu hamil tidak sesuai
kebutuhan, maka kemungkinan akan terjadi gangguan dalam kehamilan baik
terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya.
2. Status nutrisi ibu hamil
Status nutrisi ibu hamil pada waktu pembuahan dan selama hamil
dapat memengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Seorang ibu
yang sedang hamil mengalami kenaikan berat badan sebanyak 10-12 kg. pada
trimester pertama kenaikan itu hanya kurang dari 1 kg, trimester kedua kirakira 50%, dan trimester ketiga kira-kira 90%. Kenaikan tersebut meliputi
kenaikan komponen janin yaitu: pertumbuhan janin, plasenta, dan cairan
amnion (huliana, 2001).
Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai umur
kehamilan dan berat badan yang bertambah normal akan menghasilkan anak
yang normal. Kenaikan berat badan ideal ibu hamil 7 kg untuk ibu gemuk dan
12,5 kg untuk ibu yang tidak gemuk. Jika kurang dari normal berisiko
keguguran, anak lahir prematur, berat badan lahir rendah, gangguan kekuatan
rahim mengeluarkan anak, dan pendarahan setelah persalinan.
3. Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil
Kesehatan ibu selama kehamilan maupun pertumbuhan dan aktivitas
diferensiasi janin, maka ibu dalam keadaan hamil harus cukup mendapat
makanan bagi dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Makanan yang biasa
dikonsumsi baik kualitas maupun kuantitasnya haru ditambah dengan zat-zat
gizi dan energi agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Makanan yang
dikonsumsi ibu hamil berguna juga dalam rangka memudahkan kelahirannya
dan untuk produksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkan. Demi suksesnya
kehamilan keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan baik,
dan selama hamil harus mendapat tambahan protein, kalori, asam folat,
kalsium, zat besi, energi, vitamin, dan mineral.
1. Protein
Kebutuhan protein meningkat untuk mendukung pertumbuhan
dan perkembangan janin, pembentukan plasenta, cairan amninon,
pertumbuhan jaringan maternal, dan penambahan volume darah.
Makan protein lebih banyak tidak memberi keuntungan dan berpotensi
bahaya. Menurut WHO tambahan protein ibu hamil adalah 0,75
gram/kg berat badan.
2. Kalori
Kebutuhan kalori meningkat karena peningkatan laju metabolik
basal dan karena penambahan berat badan meningkatkan jumlah kalori
yang dibakar selama aktivitas. Peningkatan kebutuhan kalori kira-kira
15% dari kebutuhan kalori normal wanita.
3. Asam folat
Ibu yang mengkonsumsi jumlah asam folat adekuat sebelum
konsepsi dan selama bulan awal kehamilan menurunkan risiko
mengandung bayi dengan defek tuba neural misalnya: spina bifida
(tulang belakang tidak bersambung) dan anensefali (tanpa batok
kepala). Makanan yang kaya bentuk folat alami (folat) meliputi jus
jeruk, sayuran hijau, brokoli, dan asparagus.
4. Kalsium
Asupan kalsium adekuat sebelum hamil, jumlah yang
dikonsumsi tidak perlu meningkat. Namun, 1300 mg/hari kalsium
dianjurkan untuk remaja hamil dan diperlukan untuk pertumbuhan
tulang dan gigi, kontraksi otot dan sistem syaraf. Ibu yang tidak
mengonsumsi cukup kalsium dari makanan memerlukan suplemen
kalsium.
5. Zat besi
Suplemen 30 mg zat besi dianjurkan untuk semua wanita
selama trimester kedua dan ketiga. Zat besi lebih banyak dikonsumsi
diantara waktu makan atau pada jam tidur pada saat lambung kosong
untuk memaksimalkan absorpsi.
6. Energi
Tambahan energi selama hamil diperlukan baik bagi komponen
fetus maupun perubahan yang terdapat pada dirinya sendiri. Kurang
lebih 27.000 Kkal atau 100 Kkal/hari dibutuhkan selama mengandung.
National Research council (1980) menganjurkan pemberian 2000
Kkal/hari bagi wanita berumur 25-50 tahun, dengan tambahan 300
Kkal bagi mereka yang sedang mengadung.
7. Vitamin dan mineral
Pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan
mineral seperti vitamin C dan zink. Tambahan vitamin dan mineral
bagi ibu hamil tidak melebihi 100% terkecuali zat besi. Tambahan
makanan lebih baik dikonsumsi dalam bentuk cairan seperti formula
dengan kandungan zat gizinya telah sesuai dengan kebutuhan ibu
hamil.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi ibu hamil
1. Berat badan
Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan ratarata untuk umur tertentu merupakan faktor untuk menentukan jmlah zat
makanan yang harus diberikan agar hamilnya berjalan lancar. Di negara
maju pertambahan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kg. Kalau ibu
kekurangan gizi, pertambahannya hanya 7-8 kg dengan akibat akan
melahirkan bayi BBLR.
2. Umur
Lebih muda umur seorang wanita yang hamil, maka lebih banyak
energi yang diperlukan.
3. Suhu lingkungan
Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5°-37°C untuk metabolisme yang
optimum.
Dengan
adanya
perbedaan
suhu
antara
tubuh
dan
lingkungannya, maka tubuh melepaskan sebagian panasnya yang harus
diganti dengan hasil metabolisme tubuh. Jika lebih besar perbedaan suhu
tubuh dan lingkungan berarti lebih besar pula masukan energi yang
diperlukan.
4. Aktivitas
Setiap aktivitas memerlukan energi, makin banyak aktivitas yang
dilakukan makin banyak energi yang diperlukan tubuh.
5. Status kesehatan
Pada kondisi sakit asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil
dianjurkan mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau makanan
yang mengandung zat besi seperti hati, bayam dan sebagainya.
6. Pengetahuan zat gizi dalam makanan
Perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa
sangat berperan penting. Banyak faktor yang memengaruhi antara lain
kemampuan keluarga itu untuk membeli makanan atau pengetahuan
tentang gizi. Ngidam adalah pertanda bahwa di dalam tubuh ibu hamil ada
perubahan besar yang menyangkut susunan enzim dan hormon. Pada ibu
hamil dianjurkan banyak minum dan makan makanan yang segar dan
terasa sedikit asam, misalnya buah segar, asinan buah, sayuran, selada
buah atau sayur. Kebutuhan kalori pada saat ini masih normal yaitu 2200
Kkal. Bila mual dan muntah, upayakan porsi kecil tetapi frekuensinya
ditambah atau masakan panas yang langsung dihidangkan. Makanan yang
dipilih sebaiknya buah-buahan dan sayuran serta makanan yang padat
kalori sehingga porsi makan dapat dikurangi.
7. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Pada umumnya kaum wanita lebih memberikan perhatian khusus pada
kepala keluarga dan anak-anaknya. Ibu hamil harus mengkonsumsi kalori
paling sedikit 3000 kal setiap hari. Ibu hamil juga harus memeriksakan
kehamilannya kepada petugas kesehatan paling sedikit empat kali selama
masa kehamilannya.
8. Status ekonomi
Baik status ekonomi maupun sosial sangat memengaruhi seorang
wanita dalam memilih makanannya.
5. Dampak kekurangan nutrisi pada ibu hamil
1. Dampak pada kehamilan
Ibu hamil merasa lelah, mual, pegal, sembelit, varises bahkan masalah
di kulit, gigi atau gusi tidak hanya disebabkan oleh faktor hormonal, tetapi
juga asupan gizi yang dikonsumsi ibu hamil. Rasa lelah serta mual terjadi
karena ibu hamil kekurangan protein dan kabohidrat kompleks. Sembelit
bisa terjadi karena ibu hamil kurang asupan makanan berserat dan varises
bisa dialami lantaran asupan vitamin C kurang tercukupi, serta kram pada
kaki terjadi karena kekurangan mineral, fosfor, dan kalsium.
2. Dampak pada janin
Asupan gizi yang kurang dapat menghambat pertumbuhan janin. Ibu
hamil
perlu
memperhatikan
kualitas
maupun
kuantitas
asupan
makanannya. Pada trimester pertama jika ibu hamil kekurangan gizi bisa
mengakibatkan kerusakan janin dan perkembangan janin tidak sempurna.
Pada trimester pertama organ-organ tubuh janin sedang dalam masa
perkembangan. Kemudian pada trimester kedua organ janin terus
berkembang dan hampir sempurna. Pada trimester terakhir otak janin
mengalami perkembangan paling pesat dan dan berlanjut sampai lahir.
Semua perkembangan itu membutuhkan asupan gizi yang cukup
seimbang. Bila tidak terpenuhi maka tumbuh kembang janin tidak optimal.
3. Dampak pada bayi
Pada ibu hamil yang dietnya baik, 95% bayi yang dilahirkan dengan
kesehatan baik pula. Di pihak lain hanya 8% dari ibu yang dietnya buruk
(mengkonsumsi jajanan tidak bergizi) mempunyai bayi dengan kesehatan
yang tergolong baik, sementara 65% dari mereka memiliki bayi yang
meninggal sebelum lahir, prematur, dan fungsi tubuh belum sempurna atau
memiliki cacat lahir. Terkait hal tersebut ibu hamil perlu menerapkan pola
makanan sehat. Bila sebelumnya ibu memiliki pola makan yang kurang
sehat, segera berubah. Berbagai gangguan saat hamil yang dapat
menyebabkan terganggunya pola makan sehat pun seharusnya diatasi.
Asupan gizi yang baik selama hamil tidak hanya menentukan tumbuh
kembang janin di dalam rahim, tetapi kehidupan anak di masa depan
(Harvard, 1998).
6. Makanan yang harus dihindari saat hamil
1. Kopi dan teh
Kafein pada kopi dapat meningkatkan risiko keguguran dan bayi
berberat badab rendah. Bila ibu hamil sudah terbiasa minum kopi,
sebaiknya porsi dikurangi menjadi tidak lebih dari dua cangkir per hari.
Teh yang dikonsumsi berlebihan juga dapat mengganggu penyerapan
nutrisi pada usus.
2. Makanan mentah atau setengah matang
Makanan mentah dapat membawa bibit penyakit penyebab listeriosis
dan toksoplasmosis yang berbahaya bagi janin. Makanan tersebut antara lain:
keju segar, susu segar (non-pasteurisasi), telur mentah atau setengah matang,
salad, dan sate kambing atau ayam yang kurang matang.
3. Ikan yang kaya merkuri
Beberapa ikan tertentu yang mengandung merkuri tinggi seperti mackerel
(biasanya dalam kaleng), kerang, dan ikan pari sebaiknya dihindari.
4. Alkohol dan rokok
Konsumsi alkohol dan rokok berbaha bagi janin karena yang dikonsumsi
ibu juga dikonsumsi janin, padahal kondisi fisiknya masih sangat rentan.
Didalam rokok tersebut mengandung bahan kimia seperti nikotin.
C. Simpulan
Kehamilan merupakan masa yang penting, karena pada masa ini
kualitas seorang anak ditentukan. Pada kehamilan juga terjadi perubahan fisik
dan mental yang bersifat alami. Pada ibu hamil banyak nutrisi yang harus
terpenuhi agar bayi lahir dengan sehat dan dapat produksi ASI dengan lancar
yaitu, protein, kalori, asam folat, kalsium, zat besi, energi, vitamin, dan
mineral. Juga ada banyak faktor yang mempengaruhi nutrisi pada ibu hamil
diantaranya yaitu, berat badan, umur, suhu lingkungan, aktivitas, status
kesehatan, pengetahuan zat gizi dalam makanan, kebiasaan dan pandangan
wanita terhadap makanan, dan status ekonomi.
Daftar pustaka
Paath, Erna Francin, Dkk. 2004. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak.(Editor: Gede Ranuh). Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
http://female.kompas.com/read/2012/07/31/09463429/Dampak.Pola.Makan.Buruk.pad
a.Kehamilan.dan.Janin 25 Januari 2013 15:21 WIB.
http://watisusilawati.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
21 januari 2013 12:23 WIB.
http://www.diwarta.com/pengertian-nutrisi-menurut-beberapa-ahli-dan-jenis-jenisnutrisi/615/ 25 Januari 2013 14:57 WIB.
Download