PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KASIHAN BANTUL PADA MATERI SISTEM SARAF PADA MANUSIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh: Fransiskus Tuli Repi NIM: 111434001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KASIHAN BANTUL PADA MATERI SISTEM SARAF PADA MANUSIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh: Fransiskus Tuli Repi NIM: 111434001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERSEMBAHAN Karyaku yang sederhana ini kupersembahkan kepada: Tuhan Yesus dan Bunda Maria Orang Tua Oma dan Opa Kakak tercinta Keponakan tersayang Keluarga dan sanak saudara Para Sahabat Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma iv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MOTTO Tak ada soal tanpa Jawaban Tak ada ujian tanpa Jalan Keluar Yakinlah dibalik kegagalan ada kerberhasilan “Anonim” v PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KASIHAN BANTUL PADA MATERI SISTEM SARAF PADA MANUSIA Fransiskus Tuli Repi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Motivasi dan hasil belajar siswa SMA kelas XI SMA Negeri 1 Kasihan Bantul pada materi sistem saraf pada manusia rendah. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul pada materi Sistem Saraf pada manusia. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Masing-masing siklus dikelola melalui tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, obsevasi atau pengamatan, evaluasi dan refleksi. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 April 2015 sampai 22 April 2015. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data secara tes dan non tes. Tes terdiri dari hasil posttest 1 dan 2. Non tes terdiri dari kuisioner motivasi, observasi kegiatan siswa, dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari rata-rata nilai 72,16 dengan ketuntasan 56,6%menjadi 79 dengan ketuntasan 80%. Motivasi belajar siswa yang awalnya 73,37% meningkat menjadi 75,13% yang masuk dalam kategori tinggi. Kesimpulan yang diperoleh adalah penerapan media animasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul pada materi Sistem Saraf pada Manusia. Kata kunci: Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Media Animasi, Sistem Saraf Manusia, viii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT THE USE OF ANIMATION IN INCREASING 11th STUDENTS OF SMA NEGERI 1 KASIHAN BANTUL MOTIVATION AND LEARNING RESULT IN HUMAN NERVE SYSTEM MATERIAL Fransiskus Tuli Repi Biology Education Sanata Dharma University Motivation and learning result of the students from 11th grade in SMA Negeri 1 Kasihan Bantul in human nerve system material were low. This classroom research is aimed to increase 11th MIA 6 students of SMA Negeri 1 Kasihan Bantul motivation and learning result in human nerve system material. The research consists of two cycles and each cycle consists of two meetings. Each cycle was managed through the steps of planning, implementing, observing, evaluating and reflecting. The research was done from April 8 to 22, 2015. The subjects of the research were thirty 11th MIA 6 students of SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. The data were gathered by using test and non-test. The test consist‟s of the result of first and second post-test. Non-test consist‟s of motivation questionnaire, students' activity observation and interview. The data analysis used descriptive quantitative method. The research result showed that the average of students' learning result increased from 72.16 to 79. Students' motivation was also increased fron 73.37% to 75.13% which was considered as high. The conclusion of the study was implementation of animation media could increase 11th MIA 6 students of SMA Negeri 1 Kasihan Bantul motivation and result in human nerve system material. Keywords: Learning motivation, Learning result, Animation media, Human nerve system. ix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penggunaan Media Animasi Dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kasihan Bantul Pada Materi Sistem Saraf Pada Manusia”. Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, dorongan, semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan limpah terima kasih kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah memberikan rahmat kehidupan, penyertaan, kekuatan, kesehatan, dan selalu mendengarkan semua doa-doa penulis. 2. Bapak Rohandi Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 4. Romo Dr.Ir.P.Wiryono Priyotamtama,SJ. Selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar dan tulus membimbing penulis selama proses penyusunan skripsi. 5. Ibu Sulastri,S.Pd. selaku guru mata pelajaran biologi kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul 6. Segenap staf guru dan karyawan serta siswa kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul 7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi yang telah membimbing dan mengajari penulis selama perkuliahan di Pendidikan Biologi. 8. Segenap staf karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu dan melayani segala keperluan akademik penulis. x PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9. Orang tua, saudariku, dan segenap keluarga yang selalu memberikan dorongan baik moril maupun material kepada penulis untuk mendukung penulis dalam menjalankan tugas studi. 10. Saudari Helena Tri Saktiningsih yang selalu setia membantu dan memberikan semangat kepada penulis sehingga penulis dapat menjalankan tugas studi dan skripsi dengan baik. 11. Saudara-saudari seperjuangan Thomas, Galuh, Ricca, Bang Jimmi, Chintya yang telah bersedia menjadi observer selama penulis melakukan kegiatan penelitian di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. 12. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2011 yang selalu bersamasama berjuang, memberikan semangat, dukungan, waktu, perhatian selama melaksanakan studi di Pendidikan Biologi dari awal masuk perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. 13. Seluruh mahasiswa Pendidikan Biologi yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi dan skripsi. 14. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan yang telah memberikan doa, bantuan dan dukungan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, bagi dunia pendidikan dan bagi pembaca umumnya. Penulis xi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ............................................................................................ x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4 C. Batasan Masalah........................................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5 F. Hipotesis....................................................................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 7 A. Belajar dan Pembelajaran ............................................................................. 7 1. Pengertian Belajar .................................................................................... 7 2. Tujuan Belajar ........................................................................................ 12 3. Beberapa Jenis Belajar ........................................................................... 16 4. Sistem Pembelajaran .............................................................................. 19 xii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B. Motivasi dalam Belajar .............................................................................. 24 1. Pengertian Motivasi ................................................................................ 24 2. Fungsi Motivasi Dalam Belajar .............................................................. 27 3. Perspektif atas Motivasi ......................................................................... 28 4. Macam-macam Motivasi ........................................................................ 31 C. Media Pembelajaran ................................................................................... 33 D. Media Animasi ........................................................................................... 37 E. Hasil Belajar ............................................................................................... 41 F. Sistem Saraf pada Manusia ........................................................................ 46 G. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 47 H. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 48 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 51 A. Jenis Penilitian ........................................................................................... 51 B. Setting Penelitian ....................................................................................... 51 C. Rancangan Tindakan .................................................................................. 52 1. Siklus I .................................................................................................... 53 2. Siklus II .................................................................................................. 56 D. Instrument Penelitian ................................................................................. 58 1. Instrument Pembelajaran ........................................................................ 58 2. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................ 58 E. Analisis Data .............................................................................................. 62 1. Analisis Kuantitatif .................................................................................... 62 1. Analisis Kualitatif ...................................................................................... 62 F. Indikator Keberhasilan Penelitian .............................................................. 66 BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................ 67 A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 67 B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 67 1. Siklus I .................................................................................................... 67 2. Siklus II .................................................................................................. 75 xiii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI C. Hasil Analisa .............................................................................................. 82 1. Motivasi Belajar ..................................................................................... 82 2. Hasil Belajar Siswa ................................................................................ 83 3. Hasil Wawancara .................................................................................... 84 D. Pembahasan ................................................................................................ 87 1. Motivasi Belajar ..................................................................................... 87 2. Hasil Belajar ........................................................................................... 90 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 99 A. Kesimpulan ................................................................................................ 99 B. Saran ........................................................................................................... 99 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 101 LAMPIRAN ........................................................................................................ 103 xiv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kriteria Skor Ketuntasan Individu ........................................................ 63 Tabel 3.2 Kriteria Hasil Persentase Observasi Aspek Afektif Siswa.................... 64 Tabel 3.3 Kategori Motivasi Siswa ....................................................................... 65 Tabel 3.4 Indikator Keberhasilan Penelitian ......................................................... 66 Tabel 4.1 Data Kuisioner Motivasi Awal Siswa ................................................... 70 Tabel 4.2 Hasil Pre-test Siswa .............................................................................. 70 Tabel 4.3 Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus I ........................................... 73 Tabel 4.4 Pengkategorian Hasil Observasi Setiap Kelompok .............................. 74 Tabel 4.5 Hasil Post-test Siklus I .......................................................................... 74 Tabel 4.6 Data Kuisioner Motivasi Akhir Siswa .................................................. 79 Tabel 4.7 Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus II .......................................... 80 Tabel 4.8 Pengkategorian Hasil Observasi Setiap Kelompok .............................. 80 Tabel 4.9 Hasil Post-tes Siklus II.......................................................................... 81 Tabel 4.10 Analisis Motivasi Belajar Siswa ......................................................... 82 Tabel 4.11 Nilai Hasil Observasi Kelompok Siswa .............................................. 83 Tabel 4.12 Persentase Aspek Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II ....................... 83 Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Post-tes Siklus I dan Siklus II ............................ 84 Tabel 4.14 Tabel Hasil Wawancara Siswa ............................................................ 85 xv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Desain siklus PTK model Kemmis S dan Mc. Taggart..................... 52 Gambar 4.1 Siswa Mengamati Video Animasi ..................................................... 71 Gambar 4.2 Siswa Melakukan Diskusi Kelompok ............................................... 71 Gambar 4.3 Siswa Menuliskan Hasil Diskusi ....................................................... 72 Gambar 4.4 Siswa Mengamati Video Animasi ..................................................... 76 Gambar 4.5 Siswa Melakukan Kegiatan Diskusi.................................................. 77 Gambar 4.6 Siswa Menuliskan Hasil Diskusi ....................................................... 78 Gambar 4.7 Siswa Mengerjakan Post-test ............................................................ 78 Gambar 4.8 Grafik Rata-rata Skor Motivasi Siswa .............................................. 88 Gambar 4.9 Grafik Kategori Motivasi Siswa........................................................ 88 Gambar 4.10 Grafik Rata-rata Skor Aspek Afektif Siswa .................................... 91 Gambar 4.11 Grafik Kategori Aspek Afektif Siswa ............................................. 91 Gambar 4.12 Grafik Pencapaian % KKM............................................................. 93 xvi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Surat Ijin Penelitian ............................................................................................. 104 Surat Pernyataan Menyerahkan Hasil Penelitian ................................................ 106 Silabus ................................................................................................................. 107 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II................................. 112 Lembar Kerja Siswa 1 ......................................................................................... 123 Lembar Kerja Siswa 2 ......................................................................................... 125 Lembar Kerja Siswa 3 ......................................................................................... 127 Lembar Kerja Siswa 4 ......................................................................................... 129 Materi Sistem Saraf pada Manusia ..................................................................... 130 Kuisioner Motivasi Siswa ................................................................................... 141 Lembar Observasi Siswa ..................................................................................... 142 Kisi-Kisi Soal Pretest .......................................................................................... 143 Kisi-Kisi Soal Posttest Iklus I ............................................................................. 144 Kisi-Kisi Soal Posttest Siklus II .......................................................................... 145 Kunci Jawaban Pretest ........................................................................................ 146 Kunci Jawaban Posttest Siklus I ......................................................................... 146 Kunci Jawaban Posttest Siklus II ........................................................................ 147 Soal Pretest .......................................................................................................... 148 Posttest Siklus I ................................................................................................... 155 Posttest Siklus I ................................................................................................... 163 Hasil Pretest ........................................................................................................ 170 Hasil Posttest I .................................................................................................... 178 Hasil Posttest II ................................................................................................... 188 Hasil Observasi Siswa ......................................................................................... 196 Hasil Kuisioner Motivasi Awal Siswa ................................................................ 204 Hasil Kuisioner Motivasi Akhir Siswa ............................................................... 206 Hasil Lks 1 .......................................................................................................... 208 Hasil Lks 2 .......................................................................................................... 210 Hasil Lks 3 .......................................................................................................... 212 Hasil Lks 4 .......................................................................................................... 214 xvii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Perhitungan Motivasi Awal Siswa ...................................................................... 215 Perhitungan Motivasi Akhir Siswa ..................................................................... 216 Perhitungan Observasi Siswa Siklus I ................................................................ 217 Perhitungan Observasi Siswa Siklus II ............................................................... 218 Daftar Nilai Pretesst ............................................................................................ 219 Daftar Nilai Post-test I ........................................................................................ 220 Daftar Nilai Post-test II ....................................................................................... 221 Surat Keterangan Selesai Penelitian.................................................................... 222 xviii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh semua orang untuk memperdalam dan mengembangkan pengetahuannya. Pendidikan juga tidak hanya berlangsung pada jenjang SD, SMP, SMA, maupun Perguruan Tinggi saja tetapi pendidikan berlangsung seumur hidup dan tidak ada batasnya. Pendidikan memegang peran penting dalam pembangunan serta kemajuan suatu negara. Menurut undang-undang No.20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan diri. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain guru sebagai fasilitator dan motivator, sarana dan prasarana yang digunakan, dan juga adanya keaktifan dari siswa itu sendiri. Untuk mencapai hasil yang optimal dibutuhkan adanya kontribusi yang maksimal dari semua unsur-unsur tersebut. Sebagai fasilitator dan motivator, guru memegang peranan yang sangat penting. Dorongan dan dukungan dari guru dengan berbagai metode didukung dengan sarana prasarana lainnya akan sangat membantu siswa untuk terdorong menjadi aktif. Faktor lain juga dapat mendukung kegiatan belajar mengajar dalam situasi kelas, situasi yang 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 nyaman dan menyenangkan. Situasi seperti ini akan membuat proses belajar mengajar menjadi menyenangkan bagi siswa. Berdasarkan pengalaman PPL di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul, awalnya saat praktikan menanyakan mengenai motivasi para siswa terhadap mata pelajaran biologi, banyak siswa berpendapat bahwa biologi merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan karena banyak hafalan serta dalam proses pembelajaran guru hanya memberikan ceramah sehingga suasananya sangat membosankan. Pernyataan dari para siswa menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada mata pelajaran biologi sangat rendah. Berdasarkan hasil wawancara pada Ibu Sulastri S.Pd yang merupakan salah satu guru pengampu mata pelajaran biologi kelas XI diperoleh bahwa materi biologi yang masih dianggap sulit oleh siswa dari tahun ke tahun adalah materi sistem saraf pada manusia. Materi ini dianggap sulit karena metode yang digunakan kurang bervariasi yaitu dalam proses pembelajaran masih didominasi dengan metode ceramah sehingga saat mengajar banyak siswa yang merasa bosan dan tidak memperhatikan penjalasan guru, bermain handphone dan gadged, mengobrol dengan teman sebangku mengenai hal-hal di luar materi sistem saraf pada manusia sehingga berakibat pada menurunnya hasil belajar siswa. Berdasarkan data yang diperoleh pada ulangan harian sistem saraf tahun sebelumnya yaitu tahun ajaran 2013/2014 persentase kelulusan adalah 46% dengan jumlah siswa yang lulus dan memenuhi nilai KKM yaitu ≥ 75 sebanyak 13 siswa dari jumlah siswa seluruhnya yaitu 28 siswa. Selain metode pembelajaran yang hanya mengutamakan ceramah, guru PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 juga menggunakan media yang kurang bervariasi untuk mendukung anak dalam meningkatkan minat dan pemahaman mengenai materi tersebut. Media yang sering digunakan yaitu Powerpoint, buku dan model otak. Guru mengharapkan adanya media tambahan untuk mempermudah pemahaman siswa terutama mengenai proses-proses yang berkaitan dengan sistem saraf. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, peneliti mencoba membantu kesulitan belajar siswa dengan menerapkan media animasi pembelajaran. Media animasi dapat membantu menjelaskan suatu proses yang abstrak dan rumit tidak hanya berdasarkan cerita biasa atau ceramah. Media animasi merupakan salah satu media penunjang pembelajaran karena dapat menarik perhatian belajar siswa, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan dapat memberi pesan yang dapat diterima dengan baik oleh siswa dan membangkitkan kemauan siswa untuk belajar. Jika siswa memiliki kemauan belajar yang tinggi maka dapat meningkatkan hasil belajar. Pada umumnya siswa lebih senang belajar dengan monoton dari pada mendengarkan penjelasan dari guru. Penerapan media animasi ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi sistem saraf pada manusia. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 B. Rumusan Masalah Apakah Pembelajaran Menggunakan Media Animasi dapat Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kasihan Bantul pada Materi Sistem Saraf pada Manusia? C. Batasan masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak meluas maka permasalahan perlu dibatasi sebagai berikut: 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA (Matematika dan Ilmu Alam) 6 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul sebanyak 30 orang 2. Motivasi Motivasi yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah berkaitan dengan kemauan positif siswa dalam mengikuti proses pembelajaran berupa perhatian, mendengarkan, mencatat, mengerjakan tugas dan mempelajari kembali materi yang disampaikan. 3. Hasil Belajar Hasil belajar pada penelitian ini kemampuan siswa pada aspek kognitif yaitu dari hasil post-test dan aspek afektif dari hasil observasi. 4. Media Animasi Media animasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa film animasi gerak mengenai sistem koordinasi pada manusia yang dibuat sendiri oleh peneliti berupa animasi stop motion. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5. 5 Materi Pokok Materi yang diajarkan tentang sistem saraf yaitu pada kompetensi dasar 3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi dan mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf dan hormon dalam mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem koordinasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi. Kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum 2013. D. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pembelajaran Menggunakan Media Animasi dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul pada Materi Sistem Saraf pada Manusia. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti a. Penelitian ini bermanfaat untuk menyelesaikan tugas akhir dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan b. Peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh pada perkuliahan c. Memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran biologi yang menggunakan media animasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. 6 Bagi Guru Guru memperoleh strategi pembelajaran baru dengan bertambahnya variasi penggunaan media yang menarik dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa 3. Bagi Siswa a. Siswa dapat termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran biologi dengan menggunakan media yang menarik b. Siswa dapat memahami pelajaran biologi dengan baik dan hasil belajar siswa menjadi meningkat. 4. Bagi Sekolah Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat bermanfaat bagi sekolah dalam membantu meningkatkan kualitas pembelajaran biologi. F. Hipotesis Penerapan pembelajaran menggunakan media animasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul pada materi sistem saraf pada manusia. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar Belajar adalah key term, „istilah kunci‟ yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Karena demikian pentingnya arti belajar, maka bagian terbesar upaya riset dan eksperimen psikologi belajar pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses perubahan manusia itu. Belajar yaitu setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Atau belajar adalah perubahan kepribadian sebagai pola baru yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian/suatu pengertian. Abin Syamsudin Makmun dalam Rohmah (2012) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Sedangkan menurut Muhibbin Syah belajar merupakan proses memperoleh pengetahuan (psikologi kognitif). Belajar juga diartikan pula sebagai suatu perubahan kemampuan bereaksi atau relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. 7 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 karakteristik belajar antara lain: a) Belajar terjadi melalui latihan dan pengalaman (perubahan karena pertumbuhan atau kematangan bukan merupakan hasil belajar, contoh perubahan seorang bayi). b) Belajar terjadi melalui latihan dan pengalaman, berarti perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan, adaptasi/kepekaan seseorang yang biasanya hanya berlangsung sementara bukan merupakan hasil belajar. c) Perubahan tingkah laku itu menyangkut berbagai aspek kepribadian (fisik dan psikis) seperti perubahan pengertian, berpikir, keterampilan, kebiasaan, sikap, dan lain-lain. Disamping itu ada beberapa ahli yang berusaha merumuskan tentang belajar. Di bawah ini dikemukakan beberapa rumusannya. 1) Walker dalam Rohmah (2012) mengemukakan arti belajar dengan kata-kata yang singkat, yakni”Perubahan-perubahan sebagai akibat dari pengalaman”. 2) C.T.Morgan dalam Rohmah (2012) merumuskan belajar sebagai “Suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu”. Menurut Morgan, berbagai perubahan tingkah laku yang bisa diamati pada perkembangan seorang bayi hingga dewasa, terdapat 3 hal yaitu: a. Perubahan yang terjadi karena adanya proses-proses fisiologis, misalnya sakit, penyakit. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI b. Perubahan yang terjadi karena adanya 9 proses-proses pematangan (maturation). c. Perubahan yang terjadi karena adanya proses-proses belajar. 3) Crow & Crow dalam Rohmah (2012) menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap. Menurut mereka hal-hal yang dirumuskan di atas meliputi cara-cara yang baru digunakan melakukan suatu upaya memperoleh penyesuaian diri terhadap situasi yang baru. Belajar alam pandangan Crow & Crow menunjuk adanya perubahan yang progresif dari tingkah laku. Belajar dapat memuaskan minat individu untuk mencapai tujuan. 4) Hintzman dalam Rohmah (2012) mengatakan belajar ialah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme disebabkan pengalaman tersebut yang bisa mempengaruhi tingkah laku organisme itu. Dengan demikian perubahan yang disebabkan pengalaman tersebut baru bisa dikatakan belajar kalau mempengaruhi organisme. Lebih lanjut Hintzman menjelaskan bahwa pengalaman hidup sehari-hari, dalam bentuk apapun amat memungkinkan diartikan sebagai belajar, mengapa demikian? Sebab bagaimanapun juga pengalaman yang dialami oleh tiap makhluk hidup/manusia akan memberikan pengaruh terhadap pembentukan kepribadiannya. 5) Laurine dalam Rohmah (2012) mengemukakan,” Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman”. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10 Menurut pengertian ini belajar merupakan proses, kegiatan yang bukan merupakan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, tetapi lebih luas dari itu dan bukan hanya penguasaan dari latihan, melainkan perubahan kelakuan. 6) Atkinson dan kawan-kawan dalam Rohmah (2012) mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relatif permanen pada perilaku yang terjadi akibat latihan. Atkinson tidak memasukkan perubahan perilaku yang terjadi karena maturasi (bukan latihan), atau pengondisian sementara suatu organisme (seperti kelelahan atau akibat obat). Mereka berpendapat semua kasus belajar tidaklah sama. 7) Hilgard & Bower dalam Rohmah (2012) mengemukakan belajar itu berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulangulang dalam situasi itu, dan perubahan tingkah laku tersebut tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respons pembawaan, kematangan atau keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan atau pengaruh obat). Berdasarkan beberapa rumusan definisi di atas, bisa dikemukakan beberapa unsur penting yang menjadi ciri/karakteristik atas pengertian dan perilaku mengenai belajar yaitu: a. Situasi belajar mesti bertujuan, dan tujuan-tujuan tersebut diterima, baik oleh individu maupun masyarakat. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI b. 11 Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dan perubahan itu bisa mengarah pada tingkah laku yang lebih baik, akan tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk. c. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman, dalam arti, perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar. Atau bisa dikatakan pula sebagai perubahan intensional; dalam arti pengalamn atau praktik atau latihan itu dilakukan dengan sengaja dan disadari bukan secara kebetulan; dengan demikian, perubahan karena kemantapan dan kematangan atau keletihan atau kerena penyakit tidak dapat dipandang sebagai perubahan hasil belajar. d. Untuk bisa disebut belajar, perubahan itu harus relatif menetap, harus merupakan akhir dari pada periode waktu yang cukup panjang, dan berlangsungnya waktu ini sulit ditentukan lamanya, bisa berharihari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Ini berarti harus dikesampingkan perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang yang biasanya yang berlangsung sementara. Atau bisa pula dikatakan bahwa perubahan itu efektif, dalam arti membawa pengaruh dan makna tertentu bagi pelajar itu (setidaktidaknya sampai batas waktu tertentu) relatif tetap dan setiap saat diperlukan dapat diproduksikan dan dipergunakan seperti dalam PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12 pemecahan masalah, baik dalam ujian, ulangan dan sebagainya maupun dalam penyesuaian diri dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya. e. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut aspek-aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah, keterampilan, kecakapan, sikap, ataupun kebiasaan. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan tiap jenis dan jenjang pendidikan. 2. Tujuan belajar Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Sistem lingkungan belajar ini sendiri terdiri atau akan dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi. Komponenkomponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materinya, guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana dan prasarana belajar yang tersedia. Tujuan belajar (Rohmah, 2012) itu ada 3 jenis antara lain: 1) Unuk mendapatkan pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13 dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol. Adapun jenis interaksi atau cara yang digunakan untuk kepentingan pada umumnya dengan model kuliah (presentasi), pemberian tugas-tugas bacaan. Dengan cara demikian anak didik/siswa akan diberikan pengetahuan sehingga menambah pengetahuannya dan sekaligus akan mencarinya sendiri untuk mengembangkan cara berpikir dalam rangka memperkaya pengetahuannya. 2) Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan. Jadi soal keterampilan yang bersifat jasmaniah dan rohani. keterampilan Keterampilan yang dapat jasmaniah dilihat, adalah diamati, keterampilansehingga akan menitikberatkan pada keterampilan gerak/penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Termasuk dalam hal ini masalah-masalah “Teknik” dan “Pengulangan”. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalanpersoalan penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. Jadi semata-mata bukan soal ”Pengulangan”, tetapi mencari jawab yang cepat dan tepat. Keterampilan memang data dididik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan. Demikian juga mengungkapkan perasaan melalui bahasa tulis dan lisan, bukan soal kosakata atau tata bahasa, semua memerlukan banyak latihan. Interaksi yang mengarah pada pencapaian keterampilan itu akan menurut kaidah-kaidah tertentu dan bukan semata-mata hanya menghafal atau meniru. 3) Pembentukan sikap Pembentukan sikap dan mental dan perilaku anak didik, tidak terlapas dari soal penanaman nilai-nilai Oleh karena itu guru tidak sekedar sebagai “Pengajar” yang tugasnya hanya transfer ilmu tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya melalui pemberian contoh-contoh yang baik dalam setiap pola interaksinya baik dengan siswa, sesama guru maupun dengan masyarakat luas, sehingga dari sini nantinya diharapkan terjadi proses internalisasi yang dapat menumbuhkan proses penghayatan pada setiap diri siswa untuk kemudian diamalkan. Dengan dilandasi nilai-nilai itu, anak didik/siswa akan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15 tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktikkan segala sesuatu yang telah dipelajarinya. Jadi pada intinya, tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental/nilai-nilai. Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan, hasil belajar. Relevan dengan uraian mengenai tujuan belajar tersebut, hasil belajar itu meliputi: a. Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, kosep atau fakta (kognitif) b. Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (afektif) c. Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik) Ketiga hasil belajar diatas dalam pengajaran merupakan tiga hal yang secara perencanaan dan programatik terpisah, namun dalam kenyataannya dalam diri siswa akan merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat. Ketiganya itu dalam kegiatan belajar-mengajar, masing-masing direncanakan sesuai dengan butir-butir bahan pelajaran (content). Karena semua itu bermuara pada anak didik, maka terjadi proses internalisasi, terbentuklah suatu kepribadian yang utuh. Dan untuk semua itu, diperlukan system lingkungan yang mendukung. Dari ketiga tujuan tersebut yang menjadi fokus penelitian ini yaitu utuk mendapatkan pengetahuan (kognitif) dan pembentukkan sikap (afektif). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3. 16 Beberapa Jenis Belajar Jenis-jenis belajar dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan dan hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan belajar, cara atau proses yang ditempuh dalam belajar, teknik atau metode belajar, dan sebagainya. Perkembangan atas pengelompokan jenis belajar ini muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang juga bermacam-macam. Dilihat dari tujuan dan hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan belajar, menutut para ahli (Saodih & Surya; Effendi dalam Rohmah, 2012) umunya mengemukakan delapan jenis belajar berikut: 1) Belajar Abstrak (Abstract Learning) Belajar abstrak pada dasarnya adalah belajar dengan menggunakan cara-cara abstrak. Tujuannya adalah memperoleh pemahaman serta pemecahan yang tidak nyata. Dalam hal ini peranan rasio atau akal sangatlah penting. Begitu pula penguasaan atas prinsip-prinsip dan konsep-konsep. Termasuk dalam jenis ini, misalnya belajar astronomi, kosmografi, kimia dan matematika. 2) Belajar Keterampilan (Skill Learning) Belajar keterampilan merupakan proses belajar yang bertutujuan memperoleh keterampilan tertentu dengan menggunakan gerakangerakan motorik. Dalam belajar jenis ini, proses pelatihan yang intensif dan teratur sangatlah diperlukan. Termasuk belajar dalam jenis ini adalah belajar olah raga, melukis, memperbaiki benda PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17 elektronik. Bentuk belajar jenis ini juga sering disebut latihan atau training. 3) Belajar Sosial (Social Learning) Belajar sosial adalah belajar yang bertujuan memperoleh keterampilan dan pemahaman terhadap masalah-masalah sosial, penyesuaian terhadap nilai-nilai sosial dan sebagainya. Termasuk di sini misalnya belajar memahami masalah keluarga, konflik antara etnis atau antara kelompok, dan masalah lainnya yang bersifat sosial. 4) Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving) Dalam hal ini pada dasarnya adalah belajar untuk memperoleh keterampilan atau kemampuan memecahkan berbagai masalah secara logis dan rasional. Tujuannya ialah memperoleh kemampuan atau kecakapan kognitif guna memecahkan masalah secara tuntas. Untuk itu, kemampuan individu dalam menguasai berbagai konsep, prinsip, serta generalisasi amat diperlukan. 5) Belajar Rasional (Rational Learning) Yaitu belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis atau sesuai dengan akal sehat. Tujuannya ialah memperoleh beragam kecakapan menggunakan prinsip-prinsip, konsep-konsep. Jenis belajar ini berkaitan erat dengan belajar memecahkan masalah. Dengan belajar rasional, individu diharapkan memilki kemampuan rational problemsolving, yaitu kemampuan memecahkan masalah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18 dengan menggunakan pertimbangan dan strategi akal sehat, logis dan sistematis. 6) Belajar Kebiasaan (Habitual Learning) Belajar kebiasaan ialah proses pembentukan kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan tang telah ada. Belajar kebiasaan selain menggunakan perintah, keteladanan, serta pengalaman khusus, juga menggunakan hukum dan ganjaran. Tujuannya agar individu memperoleh sikap dan kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan lebih positif, dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu atau besifat kontekstual. 7) Belajar Apresiasi (Apreciation Learning) Belajar apresiasi pada dasarnya adalah belajar mempertimbangkan nilai atau arti penting suatu obyek. Tujuannya agar memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa (effective skills), dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat, arti penting obyek tertentu, misalnya apresiasi sastra, apresiasi musik, dan apresiasi seni lukis. 8) Belajar Pengetahuan (Study) Belajar pengetahuan dimaksudkan sebagai belajar untuk memperoleh sejumlah pemahaman, pengertian informasi dan sebagainya. Belajar pengetahuan juga dapat diartikan sebagai sebuah program belajar terencana untuk menguasai materi pembelajaran dengan melibatkan kegiatan investigasi atau penelitian dan eksperimen. Tujuan belajar di sini agar individu memperoleh atau PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu, yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya, misalnya dengan menggunakan alat-alat laboratorium (Rohmah, 2012). Jenis belajar yang difokuskan pada penelitian ini yaitu belajar abstrak, belajar sosial, belajar rasional dan belajar pengetahuan kerena dalam penelitian ini siswa belajar abstrak melalui video, belajar sosial melalui kegiatan diskusi kelompok, belajar rasional melalui presentasi dengan berbagai tanggapan dan masukkan agar memperoleh keragaman pemahaman dan konsep kemudian siswa belajar pengetahuan agar dapat memahami dan menguasai materi pembelajaran yang dilaksanakan. 4. Sistem Pembelajaran Sistem bermanfaat untuk merancang atau merencanakan suatu proses pembelajaran. Perencanaan adalah proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang diharapkan. Oleh karena itulah, proses perencanaan yang sistematis dalam proses pembelajaran memiliki beberapa keuntungan, di antaranya: a. Melalui sistem perencanaan yang matang, guru akan terhindar dari keberhasilan secara untung-untungan, dengan demikian pendekatan sistem memiliki daya ramal yang kuat tentang keberhasilan suatu proses pembelajaran, karena memang perencanaan disusun untuk mencapai hasil yang optimal. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI b. 20 Melalui sistem perencanaan yang sistematis, setiap guru dapat menggambarkan berbagai hambatan yang mungkin akan dihadapi sehingga dapat menentukan berbagai strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. c. Melalui sistem perencanaan, guru dapat menentukan berbagai langkah dalam memanfaatkan berbagai sumber dan fasilitas yang ada untuk ketercapaian tujuan. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan proses sistem pembelajaran di antaranya faktor guru, faktor siswa, sarana, alat dan media yang tersedia, serta faktor lingkungan. a. Faktor Guru Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Tanpa guru, bagaimanapun bagus dan idealnya suatu strategi, maka strategi itu tidak mungkin dapat diaplikasikan. Guru, dalam proses pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Peran guru, apalagi untuk siswa pada usia pendidikan dasar, tidak mungkin dapat digantikan oleh perangkat lain, seperti televisi, radio, komputer dan lain sebagainya. Sebab siswa adalah organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Menurut Dunkin dalam Sanjaya, ada sejumlah aspek yang dapat mempengaruhi kualitas proses pembelajaran dilihat dari faktor guru, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 yaitu: teacher formative experience, teacher training experience, and teacher properties. Teacher formative experience, meliputi jenis kelamin serta semua pengalaman hidup guru yang menjadi latar belakang sosial mereka. Yang termasuk ke dalam aspek ini di antara, meliputi tempat asal kelahiran guru termasuk suku, latar belakang budaya dan adat istiadat, keadaan keluarga dari mana guru itu berasal, misalkan apakah guru itu berasal dari keluarga yang tergolong mampu atau tidak, apakah mereka berasal dari keluarga harmonis atau bukan. Teacher training experience, meliputi pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan aktivitas dan latar belakang pendidikan guru, misalnya pengalaman latihan profesional, tingkatan pendidikan, pengalaman jabatan dan lain sebagainya. Teacher properties, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat yang dimiliki guru misalnya sikap guru terhadap profesinya, sikap guru terhadap siswa, kemampuan atau intelegensi guru, motivasi dan kemampuan mereka baik kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran termasuk di dalamnya kemampuan dalam merencanakan dan evaluasi pembelajaran maupun kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran. b. Faktor Siswa Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22 perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan teta[pi tempo dan irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran dilihat dari aspek siswa meliputi aspek latar belakang siswa yang menurut Dunkin disebut pupil formative experience serta faktor sifat yang dimiliki siswa (pupil properties). Aspek latar belakang, meliputi jenis kelamin siswa, tempat kelahiran dan tempat tinggal siswa, tingkat sosial ekonomi siswa, dari keluarga yang bagaimana siswa berasal dan lain sebagainya, sedangkan dilihat dari sifat yang dimiliki siswa meliputi kemampuan dasar, pengetahuan dan sikap. Sikap dan dan penampilan siswa di dalam kelas juga merupakan aspek lain yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran. c. Faktor Sarana dan Prasana Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat-alat pembelajaran, perlengkapan sekolah dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran, misalnya jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil dan lain sebagainya. Terdapat beberapa keuntungan bagi sekolah yang memiliki kelengkapan sarana dan prasarana. Pertama, perlengkapan sarana dan prasarana dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23 mengajar. Mengajar dapat dilihat dari dua dimensi yaitu sebagai proses penyampaian materi pelajaran dan sebagai proses pengaturan lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Kedua, kelengkapan sarana dan prasarana dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa untuk belaar. Siswa yang bertipe auditif akan lebih mudah belajar melalui pendengaran, sedangkan tipe siswa yang visual akan lebih mudah belajar melalui penglihatan. d. Faktor Lingkungan Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosial-psikologis. Faktor organisasi kelas yang di dalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas merupakan aspek penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Organisasi kelas yang terlalu besar akan kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kelompok belajar yang besar dalam satu kelas berkecenderungan: 1) Sumber daya kelompok akan bertambah luas sesuai dengan jumlah siswa sehingga waktu yang tersedia akan semakin sempit. 2) Kelompok belajar akan kurang mampu memanfaatkan dan menggunakan semua sumber daya yang ada. Misalnya, dalam penggunaan waktu diskusi jumlah siswa yang terlalu banyak PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 akan memakan waktu yang banyak pula sehingga sumbangan pikiran pikiran akan sulit didapatkan dari setiap siswa. 3) Kepuasan belajar setiap siswa akan cenderung menurun karena mendapatkan pelayanan terbatas dari guru. 4) Perbedaan individu antara anggota akan semakin tampak, sehingga akan semakin sukar mencapai kesepakatan. 5) Anggota kelompok yang terlalu banyak berkecenderungan akan makin banyak siswa yang terpaksa menunggu untuk sama-sama maju mempelajari materi pelajaran baru. 6) Anggota kelompok yang terlalu banyak akan cenderung semakin banyak siswa yang enggan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan kelompok (Sanjaya, 2008) Dari ketiga faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran tersebut, semuanya digunakan dalam penelitian ini karena untuk mencapai keberhasilah belajar dibutuhkan peran guru sebagai fasilitator dan motivator, sarana dan prasarana yang mendukung khususnya dalam pemutaran video animasi, peran siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran dan lingkungan siswa yang meliputi kelompok diskusi yang mendukung. B. Motivasi dalam Belajar 1. Pengertian Motivasi Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang yelah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. Menurut Mc. Donald dalam Santrock (2009), motivasi adalah perubahan energi dalam diri sesorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung elemen penting. a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia.karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau ”feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalanpersoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah-laku manusia. c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26 Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan. Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu . Dalam kegiatan belajar mengajar apabila ada seorang siswa, misalnya tidak bebuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab itu biasanya bermacam-macam, mungkin ia tidak senang, mungkin sakit, lapar, ada problem pribadi dan lain-lain. Hal ini berarti dalam diri anak tidak terjadi perubahan energi, tidak terangsang efeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidak memilki tujuan atau kebutuhan belajar.Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya upaya yang dapat menemukan sebab-musebabnya kemudian mendorong seseorang siswa itu mau melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan yakni belajar, dengan kata lain siswa perlu diberikan rangsangan agar tumbuh motivasi pada dirinya. Atau singkatnya perlu diberi motivasi. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat nonintelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Bergayut dengan ini maka kegagalan belajar siswa jangan begitu saja mempersalahkan pihak siswa, sebab mungkin saja guru tidak berhasil dalam memberikan motivasi yang mampu membangkitkan semangat dan kegiatan siswa untuk berbuat/belajar. Jadi tugas guru bagaimana mendorong para siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi (Santrock, 2009) 2. Fungsi Motivasi dalam Belajar a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demokian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28 suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik (Santrock, 2009) 3. Perspektif atas Motivasi a. Perspektif ilmu perilaku, menekankan penghargaan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi seorang siswa. Insentif adalah stimulus atau kejadian positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku seorang siswa. Pendukung dari penggunaan insentif menekankan bahwa insentif dapat menambahkan minat atau rangsangan kepada kelas serta mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat dan menjauhi perilaku yang tidak tepat. Insentif yang digunakan guru di kelas termasuk nilai numerik dan huruf yang memberikan umpan balik mengenai kualitas kerja siswa. Insentif lainnya termasuk memberikan pengakuan kepada siswa sebagai contoh dengan memamerkan hasil kerja mereka, memberi mereka sertifikat prestasi, menempatkan mereka pada daftar nama kehormatan dan secara verbal menyebutkan pencapaian mereka. b. Perspektif humanistis, pertumbuhan pribadi menekankan kapasitas siswa untuk kebebasan untuk memiliki nasib mereka sendiri dan kualitas-kualitas positif seperti bersikap sensitif pada orang lain. Perspektif ini diasosiasikan secara dekat dengan keyakinan menurut Abraham Maslow dalam Santrock bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 lebih tinggi dapat dipuaskan. Menurut hierarki kebutuhan Maslow, kebutuhan individu harus dipuaskan dalam urutan berikut: 1) Fisiologis: lapar, haus, tidur 2) Rasa aman: memastikan kelangsungan hidup, seperti perlindungan dari perang dan kriminal 3) Cinta dan rasa memiliki: keamanan, afeksi, dan perhatian dari orang lain 4) Harga diri: merasa senang terhadap diri sendiri 5) Aktualisasi diri: mewujudkan potensi diri Jadi dalam pandangan maslow siswa harus memuaskan kebutuhan mereka akan makanan sebelum mereka dapat berprestasi. Abraham Maslow mengembangkan hierarki kebutuhan manusia untuk memperlihatkan bagaimana kita harus memuaskan kebutuhan dasar tertentu sebelum kita dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi. c. Perspektif kognitif, menurut perspektif kognitif mengenai motivasi, pemikiran siswa mengarahkan motivasi mereka. Minat ini berfokus pada gagasan-gagasan seperti motivasi internal siswa untuk berprestasi, atribusi mereka (persepsi mengenai penyebab keberhasilan atau kegagalan, khususnya persepsi bahwa usaha merupakan faktor penting dalam prestasi), dan keyakinan bahwa mereka dapat mengontrol lingkungannya secara efektif. Perspektif kognitif juga menekankan pentingnya penempatan tujuan, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30 perencanaan dan pemantauan kemajuan menuju suatu sasaran. Selanjutnya perspektif kognitif tentang motivasi cocok dengan gagasan R.W. White dalam Santrock (2009), yang mengajukan konsep motivasi kompetensi, gagasan bahwa orang termotivasi untuk menangani lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memproses informasi secara efisien. White mengatakan bahwa orang melakukan hal ini karena mereka termotivasi secara internal untuk berinteraksi secara efektif dengan lingkungan. Konsep motivasi kompetensi menjelaskan mengapa manusia termotivasi untuk mencapai inovasi ilmiah dan teknologi. d. Perspektif sosial, kebutuhan akan afiliasi atau hubungan adalah motif untuk berhubung secara aman dengan orang lain. Hal ini termasuk membangun, mempertahankan, serta memulihkan hubungan pribadi yang hangat dan akrab. Kebutuhan siswa akan afilasi atau hubungan tercemin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman sebaya, sahabat mereka, kasih sayang mereka kepada orangtuanya, dan keinginan mereka untuk mempunyai hubungan positif dengan guru mereka. Siswa yang berada di sekolah dengan hubungan iterpesonal yang penuh perhatian dan dukungan, mempunyai sikap dan nilai akademis yang lebih positif dan merasa lebih puas terhadap sekolah. Salah satu faktor penting dalam motivasi dan prestasi siswa adalah persepsi mereka tentang hubungan positif mereka dengan para guru. Salah satu contohnya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31 adalah nilai bahwa siswa sekolah menengah yang mengikuti matematika meningkat ketika mereka mempunyai guru yang mereka nilai banyak memberikan dukungan (Santrock, 2009) Perspektif atas motivasi yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu perspektif kognitif dan perspektif sosial karena perspektif kognitif harus ditanamkan oleh siswa dalam mendukung pencapaian keberhasilan belajar dan perspektif sosial ditanamkan siswa untuk berhubungan baik dengan siswa lain untuk membangun dan mempertahankan hubungan pribadi dengan siswa lain. Perspektif sosial dapat dilihat pada kegiatan diskusi kelompok. 4. Macam-macam Motivasi a. Motivasi Intrinsik Yang dimaksudkan dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu suda ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan belajar) maka yang dimaksudkan dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkret, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapatkan pengetahuan, nilai PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalan motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahunya besok pagi akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik sehingga akan dipuji oleh temannya. Jika kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut esensi apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang ada di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik atau tidak penting. Dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik (Sardiman, 2008). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33 Pada penelitian ini, motivasi intrinsik dan ekstrinsik sangat diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang tumbuh dari dalam diri siswa cintohnya suka membaca atau suka belajar berkelompok.. Motivasi ektrinsik yaitu motivasi yang berasal dari luar diri siswa guna mendukung motivasi intrinsik siswa. Motivasi ektrinsik dapat berasal dari guru, siswa lain dan sarana dan prasarana. jika motivasi intrinsik siswa tinggi dan motivasi ektrinsik juga mendukung dengan baik maka siswa proses pembelajaran akan terlaksana secara baik dan memperoleh hasil yang baik dan sesuai dengan indikator yang akan dicapai. C. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiahberarti „tengah‟,‟perantara‟ atau „pengantar‟. Menurut Gerlach & Ely dalam Arsyad (1996) menyatakan bahwa media apabilah dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan , atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis (Arsyat, 1996). Fungsi media pembelajaran Analisis terhadap fungsi media pembelajaran ini lebih difokuskan pada dua hal, yakni analisis fungsi yang didasarkan pada medianya dan didasarkan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 pada penggunanya. Pertama, analisis fungsi yang didasarkan pada media terdapat tiga fungsi media pembelajaran, yakni; 1. Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung, dan lain-lain. 2. Fungsi semantik Yakni kemampuan media dalam menambah pemberdaharaan kata (symbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik). 3. Fungsi manipulatif Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum yang dimilikinya. Berdasarkan karakteristik umum ini, media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi. Pertama, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas-batas ruang dan waktu, yaitu; a. Kemampuan media menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya, seperti peristiwa bencana alam, ikan paus melahirkan anak, dan lain-lain. b. Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu panjang menjadi singkat seperti proses metamorfosis, proses berang-berang membangun bendungan dan sarangnya dan lain-lain. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI c. 35 Kemampuan media mengahdirkan kembali objek atau peristiwa yang telah terjadi. Kedua, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan inderawi manusia, yaitu; a. Membantu siswa dalam memahami objek yang sulit diamati karena terlalu kecil, seperti molekul, sel, atom, dan lain-lain, yakni dengan memanfaatkan gambar, film, dan lain-lain. b. Membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat, seperti proses metamorfosis. c. Membantu siswa dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan suara, yakni dengan memanfaatkan kaset (tape recorder). d. Membantu siswa dalam memahami objek yang terlalu kompleks, misalnya dengan memanfaatkan diagram, peta, grafik, dan lain-lain. 4. Fungsi psikologis a. Fungsi atensi Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap materi ajar. Media pembelajaran yang tepat guna adalah media pembelajaran yang mampu menarik dan memfokuskan perhatian siswa. b. Fungsi afektif Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Media pembelajaran yang tepat guna dapat meningkatkan sambutan dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 penerimaan siswa terhadap stimulus tertentu. Dengan adanya media pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan untuk menerima beban pelajaran, dan untuk itu perhatiannya akan tertuju kepada pelajaran yang diikutinya. c. Fungsi kognitif Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objekobjek yang dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda atau kejadian/peristiwa. d. Fungsi imajinatif Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa. e. Fungsi motivasi Motivasi merupakan usaha dari pihak luar dalam hal ini adalah guru untuk mendorong, mengaktifkan dan menggerakkan siswanya secara sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. 5. Fungsi sosio-kultural Fungsi media dilihat dari sosio-kultural, yakni mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran. Pada penelitian ini, fungsi media yang lebih difokuskan yaitu fungsi manipulatif dan fungsi psikologis. Fungsi manipulatif ditunjukkan pada video animasi yang menjelaskan sesuatu yang abstrak dan tidak bisa dilihat secara langsung oleh siswa guna membantu siswa dalam memahami materi yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 dipelajari. Fungsi psikologis ditunjukkan dengan pemutaran video animasi dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, atensi, imajinatif dan motivasi belajar siswa. D. Media Animasi Menurut Ariadi dalam Hasrudin, media animasi merupakan peralatan elektronik digital yang dapat memproses suatu masukan untuk menghasilkan suatu keluaran yang bekerja secara digital. Penggunaan animasi merupakan salah satu contoh pemanfaatan teknologi dalam pendidikan. Animasi menjadi pilihan untuk menunjang proses belajar yang menyenangkan dan menarik bagi siswa, memperkuat motivasi, menanamkan pemahaman, meningkatkan kemampuan berpikir dan daya ingat pada siswa tentang materi yang diajarkan. Keunggulan animasi adalah kemampuannya untuk menjelaskan suatu kejadian secara sistematis dalam tiap waktu perubahan. Hal ini sangat membantu dalam menjelaskan prosedur dan urutan kejadian. Berkaitan dengan media animasi, maka menurut Mayer dan Moreno dalam Sukiyasa mengemukakan bahwa animasi merupakan satu bentuk presentasi bergambar yang paling menarik, yang berupa simulasi gambar bergerak yang menggambarkan perpindahan atau pergerakan suatu objek. Penggunaan animasi dalam proses pembelajaran sangat membantu dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pengajaran, serta hasil pembelajaran yang meningkat. Selain itu, penggunaan media pembelajaran khususnya animasi dapat meningkatkan daya tarik, serta motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran (Sukiyasa, 2013) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38 Dalam penelitian ini saya menggunakan animasi yang diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru dan dapat memotivasi siswa untuk belajar sehingga prestasi belajar siswa dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik bisa maksimal sesuai tujuan yang diharapkan. Kelebihan dari media animasi adalah: a. pembelajaran lebih inovatif dan interaktif; b. membawa obyek yang sukar didapat atau dibawa dalam lingkungan belajar; c. menampilkan obyek yang tidak bisa dilihat secara langsung; d. menampilkan obyek yang terlalu besar ke dalam kelas. Adapun kekurangan dari media animasi adalah aktifitas siswa terbatas, siswa yang kurang paham dalam menggunakan multimedia akan mengalami kesulitan, bagi siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik akan merasa bosan, belum memadainya infrastruktur didaerah tertentu, biaya yang dikeluarkan cukup mahal (Rahayuningsih, 2013). Media animasi merupakan pengembangan dari penggunaan komputer yang dimanfaatkan dalam bidang pendidikan. Menurut Wojowasito dalam Dona (2013), animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan benda mati yang diberikan dorongan kekuatan, semangat, dan emosi untuk menjadi hidup dan bergerak, atau hanya berkesan hidup. Media animasi berisi kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa dan menghasilkan gerakan sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Menurut Maryanto dalam Dona (2013) menyatakan bahwa, keistimewaan dari media PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39 animasi adalah memvisualisasikan konsep abstrak yang tidak dapat diamati indera penglihatan secara langsung. Proses-proses biologi yang kompleks seperti proses fotosintesis, respirasi aerob, siklus nitrogen dan berbagai proses dalam sistem organ tubuh manusia dapat dijelaskan dengan konkrit kepada siswa. Meskipun manfaaat media animasi besar dalam proses pembelajaran, namum kurangnya sarana pendukung multimedia di sekolah-sekolah dan lemahnya kemampuan guru dalam menggunakan serta menciptakan media pembelajaran menyebabkan penggunaan media animasi masih belum diterapkan secara efektif dalam menyajikan konsep biologi. Penggunaan media animasi dapat membantu guru dalam menjelaskan materi dan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Penyajian media animasi membuat siswa dapat mengamati tahapan-tahapan suatu proses yang bersifat abstrak dan seolah-olah berhadapan dengan objek yang sebenarnya. Siswa terbantu dalam mempelajari materi mekanisme sistem gerak pada manusia karena penyajian materi menggunakan gambar bergerak disertai teks berwarna. Sentuhan animasi tersebut tampil menarik sehingga dapat memperjelas pemahaman konsep mekanisme sistem gerak dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Utami dalam Dona, yang menyatakan penggunaan media animasi yang divisualkan kepada siswa dapat meningkatkan retensi (daya ingat) dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, siswa dapat memahami konsep yang dipelajari secara nyata. Animasi membantu siswa kemampuan awal rendah lebih cepat dalam memahami materi dibandingkan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 harus membaca dan mendengar penjelasan guru. Menurut Lowe dalam Dona menemukan bahwa siswa yang memiliki kemampuan awal rendah akan cenderung untuk lebih memperhatikan perubahan animasi yang menarik secara perseptual (Dona, 2013) Penggunaan media film animasi mampu memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap peningkatan pemahaman belajar siswa dari pre-test ke post-test bila dibandingkan dengan kelompok kontrol atau tanpa penggunaan media film animasi. Hal itu terjadi karena penggunaan media animasi dapat memberikan pembelajaran bermakna sehingga membuat pemahaman siswa lebih meningkat. Menurut Mohapatradan Reena Mohapatra dalam Gustinawati yang menunjukkan bahwa penggunaan media animasi dapat memberikan pembelajaran bermakna. Berkaitan dengan kelebihan media film animasi, film animasi mengandung media audiovisual sekaligus yang mampu menarik perhatian siswa menurut teori tingkat pengolahan, dalam faktor yang meningkatkan daya ingat jangka panjang, disebutkan bahwa makin banyak perhatian yang diberikan pada bagian-bagian tertentu, makin banyak pengolahan mental yang dilakukan atas bagian tertentu, maka makin besar pula kemungkinan bagian-bagian tertentu tersebut diingat. Hal itulah yang menjadi salah satu faktor film animasi mampu memberikan dampak positif yang lebih kuat. Diketahui selanjutnya, film juga yang melibatkan legenda tokoh, yang ternyata juga mampu meningkatkan retensi memori jangka panjang. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41 Film animasi sebagai media pembelajaran memiliki banyak kelebihan. Disamping film animasi mampu merekam suatu proses, lebih mengkonkretkan konsep yang abstrak, dapat diputar ulang jika dibutuhkan, film animasi juga memiliki nilai hiburan tersendiri bagi peserta didik. Sehingga siswa merasa tertarik dan materi yang disampaikan dapat terekam dan dipahami dengan baik oleh siswa. Maka, berdasarkan olah data dan pembahasan yang didapat, disimpulkan bahwa penggunaan media film animasi berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa pada konsep sistem mekanisme pertahanan tubuh (Gustinawati,2014) Media animasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu animasi stop motion. Media animasi stop mation merupakan media animasi yang dibuat dengan menggabungkan beberapa foto kemudian diedit menggunakan aplikasi movie maker. E. Hasil Belajar Hasil belajar siswa pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku setelah melalui proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengaaran. Walaupun demikian, tes dapat digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar di bidang afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2009) Tujuan penilaian hasil belajar adalah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1. 42 Untuk mengetahui tingkatan penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan; 2. Mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik terhadap program pembelajaran; 3. Untuk mengetahui tingkatan kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan; 4. Mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat dijadikan acuan untuk memberikan bantuan dan bimbingan; 5. Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai dengan jenis pendidikan tertentu.; 6. Menentukan kenaikan kelas; 7. Menempatkan peserta didik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki (Arifin,2009). faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu; 1. Faktor pada diri siswa diantaranya intelegensi, kecemasan (emosi), motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, dan faktor fisik dan psikis; 2. Faktor di luar diri siswa, seperti ukuran kelas, suasanya belajar (termasuk di dalamnya guru), fasilitas dan sumber belajar yang tersedia. Menurut Benyamin S. Bloom, dkk dalam Arifin (2009) hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain yaitu kognitif, afektif dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43 psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan, mulai dari hal yang mudah sampai dengan hal yang kompleks (Arifin, 2009) Domain kognitif. Memiliki enam jenjang kemampuan yaitu; a. Mengingat, yaitu kemampuan menyebutkan kembali informasi/ pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan. Contoh: menyebutkan arti taksonomi. Kata kerja kunci yang digunakan yaitu mendefinisikan, menyusun daftar, menjelaskan, mengingat, mengenali, menemukan kembali, menyatakan, mengulang, mengurutkan, menamai, menempatkan, menyebutkan. b. Memahami, yaitu kemampuan memahami instruksi dan menegaskan pengertian/ makna ide atau konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisan, tertulis, maupun grafik/ diagram. Contoh: merangkum materi yang telah diajarkan dengan kata-kata sendiri. Kata kerja kunci yang digunakan yaitu menerangkan, menjelaskan, menerjemahkan, melaporkan, menafsirkan, menguraikan, megartikan, menginterpretasikan, menyatakan mendiskusikan, kembali, menyeleksi, mendeteksi, menduga, mengelompokkan, memberi contoh, merangkum, menganalogikan, mengubah, memperkirakan. c. Menerapkan, yaitu kemampuan melakukan sesuatu dan mengaplikasikan konsep dalam situasi tertentu. Contoh: melakukan proses pembayaran gaji sesuai dengan sistem berlaku. Kata kerja kunci yang digunakan yaitu memilih, menerapkan, melaksanakan, mengubah, menggunakan, mendemonstrasikan, memodifikasi, menginterpretasikan, menunjukkan, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI membuktikan, menggambarkan, mengoperasikan, 44 menjalankan, memprogramkan, mempraktekkan, memulai. d. Menganalisis, yaitu kemampuan memisahkan konsep kedalam beberapa komponen dan menghubungkan satu sama lain untuk memperoleh pemahaman atas konsep tersebut secara utuh. Contoh: menganalisis penyebab meningkatnya harga pokok penjualan dalam laporan keuangan dengan memisahkan komponen-komponennya. Kata kerja kunci yang digunakan yaitu mengkaju ulang, membedakan, membandingkan, mengkontraskan, memisahkan, menghubungkan, menyisihkan, menduga, mengubah, mempertimbangkan, mempertentangkan, menata ulang, mencirikan, struktur, mengorganisir, melakukan pengetesan, mengkerangkakan, menunjukan mengintegrasikan, hubungan antara derajat sesuatu variabel, memecah menjadi beberapa bagian. e. Mengevaluasi, berdasarkan yaitu norma, kemampuan kriteria atau menetapkan patokan tertentu. Contoh: membandingkan hasil ujian siswa dengan kunci jawaban. Kata kerja kunci yang digunakan yaitu mengkaji ulang, mempertahankan, menyeleksi, mengevaluasi, mendukung, menilai, menjustifikasi, mengecek, mengkritik, memprediksi, membenarkan, menyalahkan. f. Mencipta, yaitu kemampuan memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu bentuk baru yang utuh dan koheren, atau membuat sesuatu yang orisinil. Contoh: membuat kurikulum dengan mengintegrasikan pendapat dan materi dari beberapa sumber. Kata kerja kunci yang digunakan yaitu PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI mengabstraksi, mengatur, mengkategorikan, mengarang, menganimasi, mengkode, membangun, 45 mengumpulkan, mengkombinasikan, menanggulangi, menyusun, menghubungkan, menciptakan, mengkreasikan, mengoreksi, merancang, merencanakan, mendikte, meningkatkan, memperjelas, menampilkan, memproduksi, merangkum, merekontruksi (Taher, 2007). Domain afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Domain afektif dikelompokkan menjadi lima jenis dari tingkat yang sederhana sampai tingkat kompleks, yaitu sebagai berikut (Sudjana, 2010) a. Receiving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah situasi, dan gejala; b. Responding, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar; c. Valuing, berkenaan nilai dan keercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk kesediaan dalam menerima nilai, latar belakang atau pengalaman; d. Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu system organisasi, termasuk hubungan satu niali dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai yang dimiliki; PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI e. 46 Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua system nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya . Dominan psikomotorik, berorientasi pada keterampilan motorik fisik yaitu keterampilan yang berhubungan dengan anggota badan yang memerlukan koordinasi syaraf dan otot yang didukung oleh perasaan dan mental (Yani,2013). Domain yang difokuskan dalam penelitian ini adalah domain kognitif dan domain afektif. Domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan siswa dan domain afektif berkaitan dengan sikap siswa. F. Sistem Saraf pada Manusia Materi yang diajarkan tentang sistem saraf yaitu pada kompetensi dasar 3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi dan mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf dan hormon dalam mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem koordinasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi. Dalam penelitian ini materi sistem saraf pada manusia dibahas secara garis besar adalah sebagai berikut: 1. Sel saraf (Neuron) 2. Sel neuroglia (glia) 3. Sinapsis 4. Gerak refleks dan gerak sadar PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5. Mekanisme penghantaran impuls 6. Sistem saraf pusat (SSP) 7. Sistem saraf tepi (SST) 8. Ganggunan sistem saraf 47 (Materi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran Hal. 127) G. Hasil Penelitian yang Relevan Berdasarkan hasil penelitian oleh Dwi Alam (2014) Purwaningsih yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Animasi Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Indra pada Manusia Kelas XI IPA SMA GAMA yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa penerapan media animasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan pada hasil rata-rata motivasi awal siswa sebelum mengimplementasikan tindakan yaitu 68,08% meningkat menjadi 74,06% pada motivasi akhir yaitu setelah mengimplementasikan tindakan. Dari segi prestasi belajar secara kognitif mengalami peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 15% menjadi 50% pada siklus II. Pada segi prestasi belajar secara afektigf juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 65,62% menjadi 71,24% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pangeran (2014) yang berjudul “ Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Tentang Sistem Pencernaan dengan Menggunakan Media Animasi pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 19 Sendawar Kutai Barat yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa penerapan media animasi pada materi sistem pencernaan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48 dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukkan oelh rata-rata pada hasil analisis motivasi yaitu 78,23% motivasi awal sebelum mengimplementasikan tindakan meningkat menjadi 81,15% pada motivasi akhir setelah mengimplementasikan tindakan. Selain motivasi, hasil belajar pada aspek afektif, psikomor dan kognitif juga mengalami peningkatan. Datanya diperoleh dari rata-rata skor afektif siswa pada siklus I sebesar 75,28% meningkat menjadi 77,71% pada siklus II, rata-rata skor psikomotor siswa pada siklus I sebesar 77,43% meningkat menjadi 85,42% pada siklus II, rata-rata skor kognitif secara klasikal pada siklus I sebesar 75% meningkat menjadi 100% pad siklus II. H. Kerangka Berpikir Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul, guru mata pelajaran biologi lebih sering menggunakan metode ceramah dan penggunaan media pembelajaran kurang bervariasi yaitu hanya memaparkan power point dan media visual berupa gambar. Saat proses pembelajaran berlangsung banyak siswa yang kurang termotivasi pada materi yang diajarkan. Hal ini terlihat dari ada sebagian siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru tetapi mengobrol dengan temannya sebangku saat pelajaran, ada siswa sibuk mengutak-atik Hp. Suasana seperti ini dapat menyebabkan siswa kurang fokus pada kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga dapat menyebabkan menurunnya prestasi belajar. Selain hasil observasi juga dilakukan wawancara kepada guru pengampu mata pelajaran biologi. Dari hasil PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49 wawancara yang diperoleh masih mengalami kesulitan dalam menjelaskan dan menerangkan materi yang dipelajari kepada siswa sehingga siswa dapat mengerti dan memahami dengan baik karena guru masih mengalami keterbatasan metode mengajar dan juga keterbatasan penggunaan media pembelajaran yang mendukung. Materi biologi yang masih dianggap sulit oleh siswa dari tahun ke tahun yaitu sistem saraf pada manusia. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan, peneliti menerapkan proses pembelajaran dengan menggunakan animasi. Media animasi merupakan salah satu media yang menarik perhatian siswa sehingga dapat menciptakan situasi belajar yang menyenangkan. Penggunaan media animasi dalam pembelajaran memiliki keunggulan yaitu dapat menjelaskan suatu proses yang abstrak dan rumit untuk menjelaskan suatu materi yang prosesnya tidak bisa diamati secara langsung. Kemampuan media animasi yaitu dapat menjelaskan dan memaparkan materi secara nyata dan dapat dilihat dan didengar. Animasi dapat membangkitkan kemauan siswa untuk belajar. Pada umunya siswa lebih senang belajar dengan menoton dari pada belajar dengan mendengarkan penjelasan guru. Media animasi ini sangat membantu siswa untuk belajar dan merupakan salah satu media yang paling menyenangkan dari pada media yang lain kerena siswa lebih merasa santai dan kurang tegang tetapi tetap fokus mada materi yang dipelajari, dengan menonton animasi siswa dapat memahami secara garis besar mengenai pesan atau maksud dari pembelajaran. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50 Dari hasil penelitian yang relevan dikatakan bahwa media animasi dapat meningkatkan motivasi, minat dan hasil belajar siswa pada materi biologi. Berdasarkan hsil penelitian relevan yang mendukung, peneliti berharap dengan menerapkan pembelajaran menggunakan media animasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul pada materi sistem saraf pada manusia. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Penelitian yang dilakukan memakai jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yakni merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dan tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran tersebut dilakukan (Muslich, 2009). Penelitian ini dilakukan mencakup 2 siklus untuk memperoleh hasil penelitian yang nantinya bisa dipergunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang berlangsung. B. Setting Penelitian a. Lokasi Penelitian : SMA Negeri 1 Kasihan Bantul b. Waktu Penelitian : Bulan April 2015 c. Objek Penelitian : motivasi dan hasil belajar pada materi sistem saraf pada manusia. d. Subjek Penelitian : murid kelas XI MIA 6 pada semester II (Genap) tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 30 siswa. 51 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52 C. Rancangan Tindakan Siklus I Planning Acting & Observing Reflecting Siklus II Revised Planning Acting & Observing Reflecting Next Gambar 3.1 Desain siklus PTK model Kemmis S dan Mc. Taggart (Tampubolon, 2013) Keterangan: a) Planning (Perencanaan Tindakan) Perencanaan tindakan dimulai dari proses identifikasi masalah yang akan diteliti, termasuk hasil prapenelitian. Kemudian merencanakan tindakan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53 yang akan dilakukan, termasuk menyusun perangkat pembelajaran yang akan diperlukan dan lain-lain. b) Acting (pelaksanaan tindakan) Pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan perangkat pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, hingga kegiatan akhir sesuai dengan RPP. c) Observing (Observasi) Observasi adalah pengamatan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh observer secara simultan (bersamaan pada saat pembelajaran berlangsung). d) Reflecting (Refleksi) Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil analisis data bersama kolaborator yang direkomendasikan tentang hasil suatu tindakan yang dilakukan demi mencapai keberhasilan penelitian dari seluruh aspek/ indikator yang ditentukan. Pada penelitian ini pelaksanaan model Kemmis S dan Mc. Taggart dilaksanakan dengan cara: 1. Siklus I: a. Perencanaan tindakan 1) Melakukan observasi kegiatan pembelajaran biologi di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kasihan Bantul 2) Melakukan wawancara pada guru mata pelajaran biologi mengenai permasalahan pada pembelajaran biologi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54 3) Merancang sebuah pembelajaran yang menggunakan media untuk memecahkan masalah pembelajaran Biologi. Media yang dimaksud adalah media animasi. 4) Menyusun silabus, RPP, media animasi, materi terkait, rancangan kegiatan pembelajaran, LKS, kuisioner, lembar observasi, pretest dan posttest, soal dan rubrik penilaian. b. Pelaksanaan tindakan Proses pelaksanaan tindakan meliputi: 1) peneliti melakukan apersepsi mengenai materi sistem saraf untuk menggali pengetahuan awal siswa dengan cara menyajikan pertanyaan umum kepada siswa 2) Memberikan pretest. 3) Pemaparan tujuan pembelajaran dan indikator yang akan dicapai 4) Pemaparan materi sistem koordinasi pada manusia secara umum 5) Pembagian kelompok yang terdiri dari 5 siswa. Kemudian membagikan LKS 1dan LKS 2 untuk berdiskusi sambil mengamati video animasi yang ditayangkan. 6) Meminta perwakilan dari dua kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Kemudian meminta pendapat dan tanggapan dari kelompok lain mengenai jawaban yang dipresentasikan. 7) Peneliti memberikan tanggapan dan penguatan atas jawaban siswa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55 8) Siswa diminta untuk membuat inti sari dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. 9) Memberikan posttest 10) Peneliti membagikan lembar kuisioner untuk mengukur motivasi belajar siswa pada materi yang telah dipelajari. 11) Peneliti meminta siswa untuk membaca materi pembelajaran yang akan dipelajari selanjutnnya dari berbagai referensi. c. Observasi Pada tahap observasi ini, dlakukan pengamatan pada proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan terhadap siswa pada setiap kelompok berdasarkan beberapa aspek yang terkai dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengamatan ini dilakukan oleh observer. d. Refleksi Refleksi dilakukan setelah pengamatan kegiatan proses pembelajaran pada setiap pertemuan. Refleksi berkaitan analisis data yang diperoleh Mengidentifikasi dari hasil kelebihan ebaluasi dan dan hasil kekurangan observasi. pada proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan kemudian akan dijadikan pedoman perbaikan pada siklus berikutnya yaitu siklus II. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. 56 Siklus II: a. Perencanaan tindakan Perencanaan tindakan merupakan hasil kesimpulan dari hasil evaluasi dan refleksi pada siklus I dan merupakan perencanaan perbaikan pelaksaan pembelajaran. Tahap perencanaan tindakan selanjutnya adalah menyusun RPP, LKS, materi terkait, media animasi, soal dan rubrik penilaian, kuisioner, pretest dan posttest dan lembar observasi. b. Pelaksanaan tindakan 1) Peneliti menggali pengetahuan awal siswa dengan cara memberikan pertanyaan umum tentang materi yang akan dipelajari 2) Memaparkan tujuan pembelajaran dan indikator yang akan dicapai 3) Pemaparan materi secara umum tentang sistem saraf pada manusia 4) Membentuk kelompok yang tediri dari 5 orang dan siswanya diacak (tiap anggota kelompok tidak sama pada siklus I) kemudian membagikan LKS 3 dan LKS 4 untuk didiskusikan sambil mengamati atau menonton video animasi yang telah disajikan. 5) Meminta perwakilan dari dua kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Kemudian meminta pendapat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57 dan tanggapan dari kelompok lain mengenai jawaban yang dipresentasikan. 6) Peneliti memberikan tanggapan dan penguatan atas jawaban siswa 7) Siswa diminta untuk membuat inti sari dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. 8) Memberikan posttest 9) Peneliti membagikan lembar kuisioner untuk mengukur motivasi belajar siswa pada materi yang telah dipelajari. c. Observasi Observasi pada siklus II sama dengan observasi pada siklus I. Pada tahap observasi ini, dlakukan pengamatan pada proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan terhadap siswa pada setiap kelompok berdasarkan beberapa aspek yang terkai dengan proses pebelajaran yang sedang berlangsung. Kegiatan observasi ini mengacu pada keberhasilan pembelajaran menggunakan media animasi. Dan hasil observasi ini akan dijadikan refleksi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan. d. Refleksi Tahap refleksi merupakan analisis dari hasil evaluasi dan observasi. Kemudian menemukan kembali kelebihan dan kekurangan pada proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selanjutnya dapat disimpulkan apakah berhasil atau tidak. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58 Diharapkan pada siklus ini motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada materi sistem koordinasi dapat meningkat. D. Instrument Penelitian 1. Instrument Pembelajaran Instrumen pembelajaran berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran dibagi atas 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa test dan non-test. a. Test Test merupakan alat pengumpulan data, tes yang digunakan berupa test awal (pre-test) dan test akhir (post-test). Test ini merupakan alat ukur hasil belajar siswa dalam ranah kognitif. Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai materi yang akan dipelajari yaitu materi sistem saraf pada manusia. Posttest digunakan untuk mengukur pengetahuan siswa mengenai materi yang telah diajarkan. Pada penelitian tindakan kelas yang menggunakan 2 siklus ini diterapkan sekali pre-test yaitu pada awal pembelajaran siklus I dengan soal yang mencakup secara keseluruhan yaitu materi siklus I dan juga materi siklus II. Post-test diterapkan dua kali yaitu pada akhir siklus I dan siklus II dan soalnya berdasarkan materi pada masing-masing siklus. Jumlah butir soal PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59 pretest dan posttest adalah 20 butir soal yang semuanya berupa pilihan ganda. b. Non-test Instrumen pengumpulan data non-test meliputi: 1) Kuisioner motivasi Kuisioner motivasi diberikan kepada siswa untuk mengetahui seberapa prosentase peningkatan motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan. Angket/kuisioner adalah sejumlah pernyataan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2007). Dalam penelitian tindakan kelas ini kuisioner digunakan untuk mengetahui motivasi peserta didik dalam pembelajaran mengenai materi sistem koordinasi pada manusia menggunakan media animasi. Kuisianer terdiri dari 20 butir pernyataan yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Masing-masing pernyataan memiliki 4 alternatif jawaban dan siswa dapat memilih salah satu jawaban yang sesuai. Empat alternatif jawaban tersebut adalah sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STT). Metode Kuisioner motivasi belajar siswa terdiri atas 2 kategori yaitu kuisioner motivasi awal dan kuisioner motivasi akhir. Kuisioner motivasi awal diberikan pada awal pertemuan siklus I sebelum dilaksanakan kegiatan pembelajaran. Kuisioner PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60 ini bertujuan untuk mengetahi motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran biologi sebelum penerapan pembelajaran menggunakan media animasi. Kuisioner motivasi akhir diberikan di akhir pertemuan siklus II. Kuisioner motivasi akhir ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa setelah menerapkan pembelajaran yang menggunakan media animasi. Kuisoner awal dan akhir diberikan dengan jumlah dan isi pernyataan yang sama. 2) Wawancara Wawancara atau interview merupakan pengumpulan data dengan tanya jawab secara lisan yang senantiasa mengabdi pada tujuan penyelidikan. Ia cukup mampu mengungkapkan dan menggali tanggapan, pendapat, keyakinan perasaan, motivasi, cita-cita dan sejenisnya baik yang berhubungan dengan masa silam, sekarang dan masa-masa yang akan datang (Mustaqim, 2001). Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada siswa sebagai subjek yang diteliti. Wawancara yang dlakukan tidak bersifat objektif tetapi lebih bersifat subjektif. Pertanyaan yang diajukan hanya untuk mengetahui secara langsung apa yang dirasakan para siswa selama kegiatan pembelajaran sistem saraf pada manusia menggunakan media animasi. Peneliti berperan sebagai PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61 pewawancara (interviewer) dan yang menjadi narasumber adalah 3 orang siswa yang merupakan perwakilan seluruh siswa yang diteliti. Ketiga orang siswa yang akan diwawancarai dipilih berdasarkan pencapaian hasil belajarnya yaitu siswa yang memiliki nilai tertinggi, sedang dan terendah yang dilihat pada hasil posttest siklus II. Wawancara tersebut untuk mengetahui dampak pembelajaran yang telah dilaksanakan baik pada dua siklus. Kegiatan wawancara dilakukan di luar jam pelajaran yaitu pada waktu senggang atau waktu istirahat. 3) Observasi Observasi merupakan salah satu instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui kemampuan afektif siswa. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini yang melakukan observasi adalah observer dan bukan praktikan. Observer melakukan pengamatan berdasarkan lembar oservasi yang telah disediakan oleh praktikan dan mengisinya sesuai dengan skala penilaian yang diamati sesuai dengan situasi pembelajaran dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung saat itu. Kriteria penilaian yang akan diamati dalam pembelajaran ini adalah semangat, perhatian, kerjasama, dan interaksi sikap percaya diri, sikap menghargai dalam mengkritik dan menerima kritikan, mengajukan dan menjawab pertanyaan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62 Observasi dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran dan difokuskan pada saat kegiatan diskusi dan presntasi. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan dapat dihitung secara kuantitatif kemudian dianalisis secara kualitatif. E. Analisis Data 1. Analisis Kuantitatif a. Hasil Belajar Dalam penelitian ini data peningkatan hasil belajar siswa digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil tes obyektif (pilihan ganda) dan tes uraian. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa dapat dilihat dari tes awal yaitu pretest sedangkan untuk menentukan ketuntasan belajar siswa setiap individu ditentukan dari hasil test pada setiap akhir siklus yaitu posttest. Cara menghitung nilai pretest dan posttest siswa setiap individu adalah sebagai berikut: Hasil posttest setiap siswa dihitung untuk mengetahui ketercapaian KKM siswa. KKM pada sekolah SMA Negeri 1 Kasihan Bantul semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran biologi Kelas X, XI, XII adalah 75. Siswa ditakatan telah memenuhi ketuntasan belajar jika siswa memperoleh skor diatas KKM yang telah ditentukan. Kriteria skor ketuntasan siswa secara individu dapat dilihat pada tabel 3.1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63 Tabel 3.1 Kriteria Skor Ketuntasan Individu Nilai Posttest <75 ≥75 Keterangan Tidak Tuntas Tuntas Ketuntasan klasikal dikatakan telah tercapai apabila nilai siswa memenuhi KKM (≥ 75) dengan target pencapaian ideal lebih atau sama dengan 75% dari jumlah seluruh siswa dalam kelas. Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Untuk mengetahui skor rata-rata kelas setiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut: ∑ b. Observasi Observasi dilakukan untuk melihat bagaimana kondisi pembelajaran di kelas ketika media animasi sedang di aplikasikan di kelas. Skor yang didapat dari lembar observasi dianalisis, sehingga didapatkan presentase skor hasil observasi dengan rumus: 𝑟 q = x 100 𝑡 Keterangan: q = presentase skor hasil observasi aktivitas siswa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64 r = jumlah keseluruhan skor yang doperoleh siswa t = skor maksimal Tabel 3.2 Kriteria Hasil Persentase Observasi Aspek Afektif Siswa Presentase yang diperoleh 66,68 < q < 100 33,34 < q < 66,67 0 < q ≤ 33,33 (Arikunto, 2007) c. Keterangan Tinggi Sedang Rendah Data Motivasi Belajar Data motivasi siswa berfungsi untuk mengukur kemampuan afektif siswa. Data yang diperoleh dari kuisioner dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut: a) Kuisioner yang telah diisi oleh sisiwa dikategorikan dalam pernyataan positif dan pernyataan negatif, b) Kemudian masing-masing kategori jawaban tersebut diberi skor Untuk mengetahui presentase motivasi belajar siswa secara individu, dianalisis menggunakan perhitungan respon motivasi siswa per individu, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Presentase Individu (%) = ∑ 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 Kategori nilai atau skor yang diperoleh siswa adalah: x 100 % PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65 Tabel 3.3 Kategori Motivasi Siswa Skor (%) 0 – 20 21 – 40 41 – 60 61 – 80 81 – 100 Kategori Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Untuk menghitung rata-rata skor semua siswa digunakan persamaan: Skor Rata-rata Kelas = ∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 ∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 Untuk mengetahui persentase motivasi siswa digunakan persamaan: % Kelas = ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 ∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 Setelah data motivasi siswa diperoleh, peneliti dapat menyimpulkan berdasarkan kategori yang diinginkan. Dalam penelitian ini, peningkatan motivasi belajar siswa pada materi sistem koordinasi pada manusia menggunakan media animasi dikatakan berhasil apabila siswa dengan kategori skor tinggi dan sangat tinggi sebesar 75%. 2. Analisis Kualitatif Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan juga dianalisis secara kualitatif dilakukan dengan diskripsi kata-kata dari hasil PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66 pengamatan selama proses pembelajaran dengan menggunakan media animasi. F. Indikator Keberhasilan Penelitian Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi peningkatan motivasi belajar siswa dan hasil belajar aspek kognitif dan afektif. Indikator keberhasilan di dalam penelitian ini disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 3.4 Indikator Keberhasilan Penelitian Teknik KeadaanAwal Pengumpulan Sebelum Data Penelitian Angket motivasi Belum terukur belajar siswa Indikator Ketercapaian Motivasi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran mencapai 75% kategori tinggi dan sangat tinggi. Adanya peningkatan persentase kategori sangat tinggi antara motivasi awal dan motivasi akhir Hasil belajar aspek Prosentase nilai Persentase nilai siswa yang kognitif siswa yang mencapai KKM ≥ 75 sebanyak berdasarkan hasil mencapai KKM 75% tes akhir (post-test) ≥75 sebanyak 46% siklus I dan siklus II Hasil belajar aspek Belum terukur Hasil belajar aspek afektif afektif berdasarkan siswa selama mengikuti proses lembar observasi pembelajaran mencapai 75% dengan kategori tinggi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian Peneltian tindakan kelas menggunakan media animasi dilaksanakan pada tanggal 8-22 April 2015, bertempat di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul dengan subyek penelitian kelas XI MIA 6 yang berjumlah 30 siswa. Objek penelitian adalah motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul pada materi Sistem Saraf pada Manusia. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus pertama dilakukan sebanyak dua pertemuan (4JP) dan siklus kedua dilakukan sebanyak dua pertemuan (4JP). Pada awal pertemuan pertama siklus I, dilaksanakan pre-test untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai sistem saraf pada manusia. Pada akhir setiap siklus I dan II dilakukan post-test untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi yang telah dipelajari dengan menggunakan media animasi. B. Hasil Penelitian 1. Siklus I Siklus I dimulai pada tanggal 8 April 2015 sampai tanggal 10 April 2015 yang dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama mengenai sel saraf, neuroglia dan sinapsi sedangkan pertemuan kedua mengenai gerak refleks, gerak sadar dan mekanisme penghantaran impuls (rangsangan). Tahapan pelaksanaan pertemuan pertama diawali dengan pre-test. Soal pre-test berjumlah 20 soal dengan bentuk soal 67 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68 pilihan ganda. Kemudian peneliti melakukan apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran, pembentukan kelompok diskusi, penyajian materi menggunakan media animasi, pengerjaan LKS dan presentasi di depan kelas oleh setiap kelompok, perbaikan dan penguatan jawaban siswa, dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan oleh siswa. Pelaksanaan pertemuan kedua sama dengan pertemuan pertama namun 30 menit sebelum pembelajaran berakhir siswa mengerjakan post-test siklus I. Soal post-test siklus I berjumlah 20 soal dengan bentuk soal berupa pilihan ganda. Setelah siswa selesai melakukan post-test siswa diminta untuk menuliskan refleksi yang berisi kesan dan pesan mengenai proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I serta hal-hal yang harus diperbaiki untuk peroses pembelajaran berikutnya yaitu pada siklus II. Berikut merupakan tahapan penelitian dengan menerapan media animasi dalam pembelajaran: a. Perencanaan (Planning) Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi guru biologi di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul sebanyak satu kali yaitu pada saat PPL. Selain melakukan observasi, peneliti juga melakukan wawancara kepada guru biologi mengenai hasil belajar siswa pada materi sistem saraf pada manusia tahun ajaran sebelumnya. Dari hasil wawancara diperoleh gambaran rata-rata ulangan harian materi sistem koordinasi pada manusia tahun ajaran sebelumnya yaitu 69,43 dari 28 orang dengan nilai terendah 54,00 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69 dan nilai tertinggi 80,00. Persentase kelulusan yang memenuhi KKM (≥75) adalah 46 % dari total seluruh siswa. Selanjutnya peneliti mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan selama kegiatan penelitian berlangsung. Hal-hal yang dipersiapkan antara lain: video animasi sistem saraf pada manusia. Video animasi berupa stop motion yang dibuat sendiri oleh praktikan. Video animasi tersebut juga menyertakan penjelasan secara audio yang direkam menggunakan handphone. peneliti meminta bantuan teman untuk menggunakan suaranya dalam proses perekaman. Video animasi yang dibuat berjumlah 3 video yang akan ditayangkan pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Kemudian peneliti juga menyiapkan silabus, RPP, LKS 1, LKS 2, LKS 3 dan LKS IV, soal pre-test, post-test 1, post-test 2, lembar observasi dan lembar kuisioner. Setelah semuanya selesai, penliti memulai penelitian pada tanggal 8 April 2015. b. Pelaksanaan (Acting) Pelaksanaan dilaksanakan pembelajaran siklus I pertemuan pertama pada tanggal 8 April 2015 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 10 April 2015. Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti membagikan kuisioner motivasi awal kepada siswa untuk mengetahui motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi bersama guru biologi. Kuisioner tersebut langsung diisi oleh PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70 siswa kemudian dikumpulkan. Berikut merupakan tabel data hasil kuisioner motivasi awal siswa: Tabel 4.1 Data Kuisioner Motivasi Awal Siswa Kriteria Jumlah Siswa 4 26 0 0 0 Sangat Tinggi 81-100 Tinggi 61-80 Cukup 41-60 Rendah 21-40 Sangat Rendah 0-20 Persentase Motivasi Minimal Tinggi Hasil Persentase (%) 13,33 86,67 0 0 0 Pada tahap pelaksanaan peneliti memberikan pre-test terdahulu kepada siswa untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Hasil pre-test dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Hasil Pre-test Siswa No Hasil Belajar 1 Nilai Rata-rata 2 Nilai Tertinggi 4 Nilai Terendah Nilai 47,08 65 30 Setelah mengerjakan soal pre-test kemudian peneliti melakukan apersepsi mengenai pokok bahasan yang akan dipelajari yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa serta menyampaikan tujuan pembelajan. Selanjutnya peneliti membagi siswa dalam kelompok diskusi, masing-masing kelompok terdiri atas 5 orang siswa sehingga terbentuk 6 kelompok. Setelah melakukan pembagian kelompok, peneliti membagikan LKS pada setiap PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kelompok kemudian meminta setiap kelompok 71 untuk memperhatikan video animasi yang akan ditayangkan di depan kelas Gambar 4.1 Siswa Mengamati Video Animasi Setelah selesai menayangkan video, peneliti meminta siswa melalukan diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan pada LKS sesuai dengan petunjuk LKS. Gambar 4.2 Siswa Melakukan Diskusi Kelompok Setelah selesai diskusi kelompok, peneliti meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan hasil diskusi tersebut dituliskan di papan tulis. Masing-masing kelompok mempresentasikan 1-2 pertanyaan sehingga semua kelompok mendapatkan bagian untuk presentasi. Saat salah satu kelompok PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72 melakukan presentasi, kelompok lain yang tidak melakukan presentasi dapat mendengarkan dan memperhatikan presentasi tesebut serta menjaga ketenangan utuk kelancaran kegiatan presentasi. Setelah melakukan presentasi, peneliti memberikan waktu kepada masing-masing kelompok untuk menanggapi dan menambahkan hasil jawaban dari kelompok lain. Selanjutnya peneliti melakukan perbaikan dan penguatan atas jawaban dan presentasi siswa serta menyampaikan materi tambahan yang berkaitan dengan pokok bahasan yang dipelajari pada pertemuan pertama. Pada akhir pembelajaran peneliti meminta siswa untuk merangkum dan merefleksikan apa yang telah dipelajari kemudian peneliti juga mengingatkan kepada siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah dipelajari dan mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Gambar 4.3 Siswa Menuliskan Hasil Diskusi c. Observasi (observing) Pada tahap ini peneliti dibantu oleh teman sejawat sebagai pelaku observer yang bertugas mengamati atau mengobservasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kegiatan yang dilakukan siswa selama mengikuti 73 proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi ditulis pada lembar observasi siswa yang telah disiapkan oleh peneliti. Observasi dilakukan pada setiap pertemuan. Jenis observasi yang dilakukan adalah observasi secara kelompok yaitu petugas observer melakukan pengamatan atau observasi pada setiap kelompok diskusi siswa. Pada kelas yang diteliti yaitu kes XI MIA 6 terdapat 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri atas 5 orang. Pada lembar observasi terdapat 7 aspek kategori dalam ranah afektif kemudia skor harus diisi oleh observer dalam rentang angka 1,2,3. Skala angka tersebut diisi sesuai dengan jumlah kelompok yang sesuai dengan pernyataan pada lembar observasi. Hal ini berarti hasil observasi kegiatan seorang siswa dipengaruhi oleh hasil observasi pada kelompok. Berdasarkan skala tersebut akan diperoleh skor maksimal 21. Pada siklus I terdapat 2 kali pertemuan sehingga ada 2 lembar observasi untuk setiap kelompoknya. Jadi dalam melihat hasil observasi pada siklus I harus dirata-rata terlebih dahulu lembar observasi pertemuan 1 dan pertemuan 2. Hasil observasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus I No 1 2 3 4 5 6 Nama Kelompok Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Pertemuan I 90 95 95 95 90 90 Pertemuan II 90 90 100 100 100 95 Rata-rata 90 92,5 97,5 97,5 95 92,5 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74 Tabel 4.4 Pengkategorian Hasil Observasi Setiap Kelompok d. No Nama Kelompok Skor Kategori 1 2 3 4 5 6 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 90 92,5 97,5 97,5 95 92,5 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Persentase Kelompok Kategori Tinggi % Evaluasi (Evaluating) Pada pertemuan kedua yaitu 30 menit sebelum jam pelajaran berakhir dilaksanakan post-test siklus I yang bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman dan pengetahuan siswa mengenai materi yang telah dipelajari pada siklus I. Hasil tes evaluasi pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Post-test Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 Hasil Belajar Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75 Jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≤ 75 Persentase mencapai KKM Persentase tidak mencapai KKM Nilai 72,16 95,00 40,00 13 17 56,6% 43,3% Pada tabel tersebut dapat kita lihat nilai rata-rata siswa adalah 72,16, nilai tertinggi 95,00, nilai terendah 40,00, jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 17 orang, sedangkan jumlah siswa yang tidak mencapai KKM adalah 13 orang, persentase siswa yang tuntas adalah 56,6% sedangkan yang belum tuntas adalah 43,3%. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI e. 75 Refleksi (Reflecting) Penelitian tindakan kelas pada siklus I telah dilaksanakan secara baik. Dari data yang diperoleh melalui hasil observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik yaitu siswa dapat memperhatikan penjelasan guru, siswa juga terfokus pada video animasi dan siswa dapat melakukan diskusi dan presentasi dengan baik. Selain aktivitas siswa, hasil belajar siswa pada siklus I sudah tergolong baik karena lebih dari 50% siswa yang mendapatkan nilai yang mencapai KKM. Adapun kelemahan pada proses pembelajaran pada siklus I antara lain peneliti masih kurang komunikatif dan kurang santai sehingga siswa merasa tegang saat proses pembelajaran dan peneliti menjelaskan materi masih terburuburu. 2. Siklus II a. Perencanaan (planning) Pada tahap ini peneliti melakukan perbaikan dari permasalahan yang dijumpai selama proses pembelajaran pada siklus I yaitu peneliti meningkatkan pembelajaran yang komunikatif, santai tetapi tetap serius, penjelasan materi tidak terlalu buru-buru atau terlalu cepat. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI b. 76 Pelaksanaan (acting) Pada siklus II dilaksanakan proses pembelajaran sebanyak 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 17 April 2015 dan 22 April 2015. Pada pertemuan pertama tanggal 17 April 2015 mempelajari mengenai sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi dan pertemuan kedua pada tanggal 22 April 2015 mempelajari mengenai gangguan dan penyakit pada sistem saraf. Pada siklus II terdapat perubahan yang membedakan dengan siklus I yaitu pembentukkan kelompok diskusi siswa, diacak kembali dan anggota kelompoknya tidak sama seperti pada siklus I. Langkah pembelajaran pada siklus II kurang lebih sama dengan siklus I yaitu apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran serta pemutaran video animasi. Sebelum penyajian video animasi, siswa diminta untuk membentuk kelompok dengan anggota yang ditentukan. Kemudian peneliti membagi LKS dengan panduan pertanyaan yang berkaitan dengan video animasi. Gambar 4.4 Siswa Mengamati Video Animasi Setelah mengamati video animasi peneliti meminta siswa berdiskusi dalam menjawab pertanyaan pada LKS, kemudian PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77 mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Masingmasing kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan 1 sampai 2 pertanyaan agar semua kelompok mendapatkan bagian presentasi. Hasil presentasi ditulis di papan tulis agar mempermudah saat melakukan koreksi atau tambahan mengenai hasil jawaban siswa. Setelah presentasi peneliti meminta siswa untuk menanggapi, memperbaiki dan menambahkan hasil yang telah dituliskan oleh masing-masing kelompok. Selanjutnya peneliti memberikan penguatan atas hasil yang benar dan perbaikan atas hasil yang salah kemudian peneliti memberikan materi tambahan yang berkaitan dengan materi dipelajari. Setelah selesai penyampaian materi, peneliti meminta siswa refleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan kemudian dilanjutkan dengan post-test II. Gambar 4.5 Siswa Melakukan Kegiatan Diskusi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78 Gambar 4.6 Siswa Menuliskan Hasil Diskusi Gambar 4.7 Siswa Mengerjakan Post-test Setelah siswa selesai mengerjakan post-tes, peneliti memberikan kuisioner motivasi akhir kepada siswa. Kuisioner motivasi siswa bertujuan untuk mengetahui seberapa motivasi siswa dalam mempelajari sistem saraf pada manusia menggunakan media animasi. Berikut merupakan hasil dari kuisioner motivasi akhir siswa. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79 Tabel 4.6 Data Kuisioner Motivasi Akhir Siswa Kriteria Sangat Tinggi 81-100 Tinggi 61-80 Cukup 41-60 Rendah 21-40 Sangat Rendah 0-20 Persentase Motivasi Minimal Tinggi c. Jumlah Siswa 6 24 0 0 0 Hasil Persentase (%) 20 80 0 0 0 Observasi (observing) Observasi pada siklus II memiliki poin-poin dan pernyataan yang sama dengan siklus I. Peneliti dibantu oleh teman sejawat sebagai observer yang bertugas mengamati dan mengobservasi kegiatan yang dilakukan siswa selama mengikuti pembelajaran pada siklus II. Hasil observasi ditulis pada lembar observasi siswa yang telah disediakan oleh peneliti. Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran. Jenis observasi yang dilakukan adalah observasi kelompok yaitu observer hanya mengamati kegiatan siswa selama di kelompok. Hasil observasi siswa dipengaruhi oleh hasil observasi kelompok dimana setiap siswa yang ada dalam satu kelompok memiliki hasil observasi yang sama. Setiap kegiatan pembelajaran, peneliti menyiapkan 6 lembar observasi yang akan diberikan kepada observer karena pada kelas yang diteliti terdiri dari 6 kelompok diskusi. Pada siklus II ini terdapat 2 kali pertemuan sehingga hasil observasi masing-masing kelompok akan dijumlahkan dari PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80 pertemuan satu dengan pertemuan kemudian dirata-rata. Hasil observasi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.7 Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 Nama Kelompok Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Pertemuan I 100 95 90 76 95 95 Pertemuan II 95 100 95 95 100 100 Rata-rata 97,5 97,5 92,5 85,5 97,5 97,5 Tabel 4.8 Pengkategorian Hasil Observasi Setiap Kelompok d. No Nama Kelompok Skor Kategori 1 2 3 4 5 6 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 97,5 97,5 92,5 85,5 97,5 97,5 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Persentase Kelompok Kategori Tinggi % Evaluasi (evaluating) Evaluasi atau post-test siklus II dilakukan pada pertemuan ke 4 yaitu pada tanggal 22 April 2015. Kegiatan post-test dilaksanakan di akhir pembelajaran yaitu setelah siswa menyampaikan kesimpulan dan refleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Post-test siklus II dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi yang telah dipelajari dan untuk mengetahui ketercapaian indikator yang telah ditentukan. Hasil post-tes siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81 Tabel 4.9 Hasil Post-tes Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 e. Hasil Belajar Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75 Jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≤ 75 Persentase mencapai KKM Persentase tidak mencapai KKM Nilai 79 90 60 24 6 80% 20% Refleksi Pelaksanaan penelitian pada siklus II dapat berjalan lebih baik dibandingkan dengan siklus I karena peneliti sudah dapat memperbaiki kelemahan dan kekurangan pada siklus I yaitu peneliti dapat melakukan proses pembelajaran dengan komunikatif , santai tetapi tetap serius, penjelasan materi tidak terlalu buru-buru atau terlalu cepat. Berdasarkan hasil observasi, aktivitas siswa semuanya termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik yaitu bisa memperhatikan penjelasan guru, terfokus pada video animasi, melaksanakan kegiatan diskusi dan presentasi dengan baik. Selain itu berdasarkan hasil post-test dari kedua siklus, pada siklus II mengalami peningkatan yaitu jumlah siswa yang mencapai nilai ≥75 atau di atas nilai KKM meningkat sebanyak 24 siswa dibandingkan dengan siklus I yang hanya 17 siswa. Persentase ketuntasannya juga mengalami peningkatan yaitu 80% dari yang sebelumnya 56%. Nilai rata-rata siswa dan presentase kelulusan siswa sudah mencapai PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 indikator yang peneliti harapkan yaitu ≥ 75%. Sehingga penelitian ini bisa dinyatakan sukses dan bermanfaat bagi siswa. C. Hasil Analisa 1. Motivasi Belajar Berdasarkan hasil kuisioner motivasi belajar siswa yang terdiri dari motivasi awal dan motivasi akhir, keduanya memiliki jumlah yang sama yaitu pada kategori sangat tinggi dan tinggi berjumlah 100% dimana hasil tersebut telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu telah melampaui 75%. Jika dilihat dari kategori sangat tinggi, motivasi belajar siswa mengalami peningkatan pada motivasi akhir. Peningkatan motivasi akhir pada kategori sangan tinggi menunjukkan bahwa penelitian ini berhasil karena telah memenuhi poin ke-2 pada indikator keberhasilan. Hal ini berarti penggunaan media animasi mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Berikut ini disajikan hasil analisis dan motivasi awal dan akhir siswa. Tabel 4.10 Analisis Motivasi Belajar Siswa Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Rata-rata skor motivasi Motivasi Awal 13,33% 86,67% 0 0 0 73,37% Motivasi Akhir 20% 80% 0 0 0 75,13% PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. 83 Hasil Belajar Siswa a. Aspek Afektif Dari hasil analisis observasi penelitian, pada aspek afektif selama proses pembelajaran siklus I dan siklus II diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.11 Nilai Hasil Observasi Kelompok Siswa No 1 2 3 4 5 6 Nama Kelompok Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Rata-rata Siklus I Skor Kategori 90 Tinggi 92,5 Tinggi 97,5 Tinggi 97,5 Tinggi 95 Tinggi 92,5 Tinggi 94,17 Siklus II Skor Kategori 97,5 Tinggi 97,5 Tinggi 92,5 Tinggi 85,5 Tinggi 97,5 Tinggi 97,5 Tinggi 94,67 Tabel 4.12 Persentase Aspek Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II No 1 2 3 b. Kategori Tinggi Sedang Rendah Siklus I 100% 0% 0% Siklus II 100% 0% 0% Aspek Kognitif Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek kognitif mengenai materi Sistem Saraf pada Manusia dengan menggunakan media animasi yang diukur melalui tes hasil belajar siswa yang berupa post-test. Berikut ini disajikan tabel perbandingan hasil post-test yang merupakan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84 Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Post-tes Siklus I dan Siklus II No. 1 2 3 4 5 6 7 Hasil Belajar Post-test I Nilai rata-rata 72,16 Nilai tertinggi 95,00 Nilai terendah 40,00 Jumlah siswa yang mendapatkan 13 nilai ≤ 75 Jumlah siswa yang mendapatkan 17 nilai ≥ 75 Persentase mencapai KKM 56,6% Persentase tidak mencapai KKM 43,3% Post-test II 79 90 60 24 6 80% 20% Hasil belajar pada aspek kognitif yang diukur menggunakan post-test 1 dan post-test 2 diperoleh nilai rata-rata dan persentase mencapai KKM mengalami peningkatan pada siklus 2, tetapi nilai tertinggi pada siklus 2 mengalami penurunan yaitu dari 95 menjadi 90. Menurunnya perolehan nilai tertinggi tersebut dapat disebabkan karena beberapa hal antara lain; siswa kurang teliti dalam mengoreksi kembali jawaban yang telah diisi, selain itu adanya beberapa soal pada post-test 2 yang memiliki opsi jawaban yang hampir sama sehingga dapat menjebak siswa dalam menjawab soal tersebut. 3. Hasil Wawancara Wawancara dilakukan dengan tanya jawab dari pihak pewawancara (peneliti) dan orang yang diwawancarai yaitu siwa. Wawancara terhadap siswa dilakukan terhadap 3 orang siswa yang memiliki nilai tertinggi, sedang, dan terendah. Penentuan nilai yang akan diwawancarai dilakukan dengan melihat hasil post-test II. Siswa A menperoleh nilai tertinggi, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85 siswa B memperoleh nilai sedang dan siswa C memperoleh nilai terendah. Hasil wawancara dengan siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.14 Tabel Hasil Wawancara Siswa No. Pertanyaan Jawaban Apakah materi biologi Siswa A: sulit, karena terlalu banyak sulit bagi kamu? materi yang harus dihafalkan Siswa B: materi biologi tidak terlalu sulit Siswa C: materi biologi tidak terlalu sulit Apakah kamu tertarik Siswa A: kadang tertarik, kadang belajar biologi? tidak tertarik, karena tergantung materinya Siswa B: tertarik belajar biologi Siswa C: tertarik belajar biologi Apakah kamu dapat Siswa A: kadang-kadang memahami materi Siswa B: dapat memahami materi biologi yang biologi disampaikan guru? Siswa C: dapat memahami materi biologi Apakah kamu sering Siswa A: iya sering, baik dari buku membaca referensi paket dan internet dan materi yang biologi? disampaikan guru Siswa B: kadang-kadang (saat di minta oleh guru, referensi hanya yang disampaikan oleh guru) Siswa C: kadang-kadang (saat di minta oleh guru, referensi hanya yang disampaikan oleh guru) Apakah kamu selalu Siswa A: iya, selalu mengerjakan mengerjakan tugas yang tugas, baik tugas yang diberikan saat diberikan oleh guru? diskusi dan tugas rumah Siswa B: selalu tetapi yang tugas rumah terkadang telat mengumpulkan dengan alasan agak malas Siswa C: selalu mengerjakan tugas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Apakah kamu suka pembelajaran biologi menggunakan media animasi? Apakah kamu dapat memahami materi biologi menggunakan media animasi? Bagaimana cara kamu agar dapat memahami materi biologi? Apakah kamu aktif di kelas? selalu Mengapa kamu dapat memperoleh nilai biologi tersebut? (tinggi/sedang/rendah) 86 baik tugas diskusi maupun tugas rumah Siswa A: sangat suka, karena senang belajar biologi dengan mengginakan audio visual Siswa B: sangat suka, karena dengan media animasi pembelajaran dapat terfokus dengan baik Siswa C: sangat suka, karena tidak membosankan Siswa A: sangat paham, karena dengan menonton video animasi, gambaran materi yang disampaikan dapat dimengerti dengan baik Siswa B: paham, karena dengan menonton, pesan dari materi tersebut dapat tersampaikan Siswa C: paham, karena materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik dan dapat dimengerti Siswa A: belajar menggunakan media gambar Siswa B: belajar bersama dengan teman yang lebih memahami materi biologi Siswa C: belajar kelompok Siswa A: selalu aktif bertanya dan manjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dan teman-teman Siswa B: cenderung diam (kurang aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan) Siswa C: kadang-kadang aktif Siswa A: sering belajar menggunakan sistem kebut semalam Siswa B: memiliki ingatan yang cukup baik dari hasil diskusi maupun materi yang telah disampaikan Siswa C: senang dalam proses pembelajaran biologi tetapi terkadang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87 tidak suka dengan ujian atau ulangan Apa harapan kamu Siswa A: metode pembelajaran untuk proses biologi lebih divariasi agar pembelajaran biologi pembelajaran tidak membosankan dan selanjutnya? tidak dipandang sebagai materi yang penuh dengan hafalan Siswa B: belajar biologi lebih banyak dengan praktikum dan pembelajaran outdoor Siswa C: metode pembelajarannya lebih bervariasi dan kalau bisa ada pembelajaran yang bersifat outdoor D. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul dengan menggunakan media animasi pada materi sistem saraf pada manusia, terbukti dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Peningkatan tersebut dilihat dari aspek kognitif dan afektif serta hasil motivasi belajar siswa pada materi sistem saraf pada manusia. . 1. Motivasi belajar Peningkatan motivasi belajar siswa diukur dengan menggunakan lembar kuisioner. Kuisioner diberikan pada awal pembelajaran siklus I dan di akhir pembelajaran siklus II. Terjadi peningkatan rata-rata motivasi siswa dalam belajar dari motivasi awal yaitu 73,37% meningkat menjadi 75,13% pada motivasi akhir Rata-rata skor motivasi siswa dapat dilihat pada gambar brikut: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88 Rata-rata Skor 100 75,13 73,37 80 60 40 20 0 Motivasi Awal Motivasi Akhir Gambar 4.8 Grafik Rata-rata Skor Motivasi Siswa 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 86,67 80 Motivasi Awal Motivasi Akhir 20 13,33 Sangat Tinggi Tinggi 0 0 0 0 0 0 Cukup Rendah Sangat Rendah Gambar 4.9 Grafik Kategori Motivasi Siswa Dari gambar di atas dapat dilihat motivasi awal, pada masa sebelum tindakan menggunakan media animasi, 13,33% siswa masuk dalam kategori sangat tinggi, 86,67% siswa masuk kategori tinggi, sedangkan pada kategori cukup, rendah, dan sangat rendah adalah 0%. Motivasi akhir, setelah menggunakan media animasi 20% siswa masuk dalam kategori sangat tinggi, 80% siswa masuk kategori tinggi, sedangkan pada kategori cukup, rendah dan sangat rendah adalah 0%. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89 Jika dijumlahkan hasil persentase antara motivasi awal dan motivasi akhir pada kategori sangat tinggi dan kategori tinggi keduanya berjumlah 100%. Motivasi awal belajar siswa sangat baik dengan jumlah kategori sangat tinggi dan tinggi yaitu 100%. Motivasi awal yang sangat baik tersebut dapat dikarenakan siswa sudah senang dan termotivasi dengan proses pembelajaran yang diberikan peneliti pada saat PPL yaitu jauh sebelum peneliti melakukan penelitian tindakan kelas ini. Pada hasil refleksi siswa ketika PPL, siswa sangat suka dengan pembelajaran yang diberikan peneliti karena menurut siswa model pembelajarannya bervariasi, siswa juga mudah memahami materi yang disampaikan peneliti, peneliti juga sering melakukan tanya jawab kepada siswa sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efisien. Hal tersebut yang menyebabkan siswa sudah termotivasi sebelum peneliti melakukan penelitian. Motivasi akhir yang diukur pada akhir penelitian yang menerapkan pembelajaran menggunakan media animasi juga memiliki jumlah yang sama dari kategori sangat tinggi dan kategori tinggi yaitu 100%, tetapi pada kategori sangat tinggi mengalami peningkatan pada motivasi akhir. Proses pembelajaran menggunakan media animasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi sistem saraf pada manusia. Meningkatnya motivasi belajar siswa tidak mutlak dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif. Prestasi belajar siswa pada aspek kognitif tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi belajar PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90 saja melainkan diperlukan faktor lain yang mendukung yaitu tingkat kemampuan dan kecerdasan kognitif siswa. Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa terlihat memperhatikan saat peneliti menjelaskan materi dan saat pemutaran video animasi. Siswa berani bertanya terkait materi yang dipelajari, aktif dalam menjawab pertanyaan, diskusi kelompok dan mengerjakan LKS. Secara garis besar, siswa senang dan tertarik mengikuti pembelajaran menggunakan media animasi, karena menggunakan media animasi ini dapat menjelaskan proses yang abstrak dan dapat dipahami secara baik oleh siswa saat pembelajaran. Selain itu siswa sangat memperhatikan ketika teman lain mempresentasikan hasil diskusi dan memiliki rasa tanggung jawab saat pengerjaan LKS. Penayangan video animasi dapat menciptakan suasana belajar siswa yang menyenangkan sehingga siswa termotivasi dan tertarik untuk mempelajari materi biologi tentang sistem saraf pada manusia. 2. Hasil Belajar a. Aspek Afektif Berdasarkan analisis hasil observasi, tabel 4.12 yang dilakukan selama penelitian, presentase aspek afektif siswa dalam kategori tinggi yaitu 100% baik dalam siklus I dan siklus II. Rata-rata skor aspek afektif siswa nampak pada gambar di bawah ini. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91 Rata-rata Skor 120 100 100 Siklus I Siklus II 100 80 60 40 20 0 Gambar 4.10 Grafik Rata-rata Skor Aspek Afektif Siswa 120 100 100 100 80 60 40 20 0 0 0 0 0 Tinggi Sedang Rendah Gambar 4.11 Grafik Kategori Aspek Afektif Siswa Dari gambar di atas, dapat dilihat sikap siswa pada siklus I dan siklus II masuk dalam kategori tinggi. Dari data yang telah diperoleh dapat dinyatakan bahwa pencapaian hasil belajar aspek afektif siswa sudah melampaui indikator keberhasilan. Aspek afektif ini dilihat dari kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi yang diamati pada setiap kelompok diskusi siswa. Dari hasil yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92 diperoleh menujukkan bahwa semua siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kasihan dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik yaitu siswa memperhatikan penjelasan materi dari peneliti, siswa memperhatikan video animasi yang ditayangkan, siswa aktif selama kegiatan pmbelajaran dengan mengajukan pertanyaan kepada peneliti mengenai materi yang masih belum dimengerti dan siswa juga menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti, siswa aktif dalam diskusi kelompok, siswa mengerjakan LKS dengan baik, dan siswa mempertanggung jawabkan hasil diskusi dengan mempresentasikan hasil diskusi dan menuliskan hasilnya di papan tulis serta siswa juga bersama peneliti mengoreksi hasil diskusi dari berbagai kelompok. Hasil belajar afektif siswa ini sangat berkaitan erat dan berbanding lurus dengan motivasi belajar siswa yaitu jika motivasi belajar siswa tinggi maka aspek afektif siswa juga tinggi. Aspek afektif merupakan penerapan dari hasil motivasi belajar siswa dimana jika siswa termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran maka siswa harus memperhatikan penjelasan dari guru, melakukan kegiatan diskusi dan presentasi secara baik dan mengerjakan tugas yang diberikan sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI b. 93 Aspek Kognitif Berdasarkan analisis hasil tes siswa, tabel 4.13 yang dilakukan pada akhir siklus I dan siklus II, peresentase pencapaian nilai KKM ditunjukkan pada gambar di bawah ini. % KKM 100 80 80 56,6 60 40 20 0 Siklus I Siklus II Gambar 4.12 Grafik Pencapaian % KKM Berdasarkan gambar dan grafik di atas, dapat dilihat perolehan skor rata-rata dan pencapaian KKM. Skor rata-rata siklus I sebesar 72,16 sedangkan skor rata-rata siklus II meningkat menjadi 79. Dari segi presentase pencapaian KKM menunjukkan adanya peningkatan yang awalnya pada siklus I sebanyak 56,6% meningkat menjadi 80% pada siklus II. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah siswa mencapai nilai ketuntasan minimal ≥75 sebanyak 80% yang artinya proses pembelajaran telah berhasil. Meningkatnya hasil belajar kognitif siswa menunjukkan bahwa secara umum siswa dapat memahami materi sistem saraf yang dibantu dengan menggunakan media animasi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94 Dari hasil peningkatan motivasi dan hasil belajar afektif dan kognitif siswa dalam pelajaran biologi materi sistem saraf pada manusia setelah proses pembelajaran ini, menunjukkan bahwa penggunaan media animasi merupakan salah satu media yang tepat. Media animasi tersebut cocok diterapkan pada materi sistem saraf pada manusia yang banyak hafalannya dan bersifat abstrak terutama pada bagian-bagian saraf, jenis-jenis saraf dan proses-proses yang terjadi pada sistem saraf yang membuat siswa merasa bosan dan bingung saat mempelajari materi tersebut. Sehingga dengan penggunaan media animasi ini siswa lebih termotivasi untuk memperhatikan proses yang terjadi dalam penjalaran impuls dan lebih meningkatkan pengetahuan terhadap bagian-bagian sel saraf. Peningkatan presentase motivasi siswa menunjukkan perubahan yang signifikan yang disebabkan adanya pengaruh media animasi. Penggunaan media animasi membuat siswa lebih senang mempelajari mater biologi dan membantu siswa memahami pelajaran biologi dengan santai dan aktif tetapi bertanggungjawab. Penggunaan media animasi ini sangat membantu siswa dalam belajar karena materi yang banyak dapat diringkas dengan animasi sehingga materi cepat tersampaikan dan mudah diingat. Data pendukung lainnya untuk mengetahui secara langsung dari siswa mengenai motivasi dan hasil belajar yang telah diperoleh yaitu melakukan wawancara yang bersifat subyektif dan dilakukan di luar PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95 kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa yang dipilih dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi, sedang dan terendah menunjukkan bahwa ada siswa yang awalnya senang belajar materi biologi dan ada siswa yang kurang senang belajar materi biologi karena materi biologi dianggap sebagai materi sulit dan banyak hafalannya. Tetapi setelah diterapkan pembelajaran menggunakan media animasi siswa yang diwawancarai merasa senang dan tertarik serta termotivasi untuk belajar dengan menonton video animasi karena materi yang disampaikan melalui video animasi dapat dipahami secara baik. Jika ditinjau berdasarkan hasil kognitif dari ketiga siswa yang diwawancarai, siswa yang memperoleh nilai post-test II tertinggi dan sedang telah memenuhi KKM, kedua siswa tersebut ada yang memiliki semangat belajar yang tinggi yaitu mempelajari kembali materi yang telah dipelajari dan membaca referensi lain yang masih berkaitan dengan materi yang telah dipelajari dan siswa lainnya memiliki ingatan yang kuat yaitu dapat mengingat kembali materi yang telah dipelajari baik melalui penjelasan peneliti, video animasi yang ditonton dan hasil LKS yang didiskusikan sehingga kedua siswa tersebut dapat mengerjakan post-test dengan baik dan memperoleh hasil yang baik dan memenuhi KKM. Siswa yang memperoleh nilai post-test terendah yaitu siswa yang memperoleh nilai yang tidak memenuhi KKM. Siswa tersebut senang dan termotivasi dengan pembelajaran PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96 yang menggunakan media animasi tetapi saat pelaksanaan pos-test II siswa tersebut kurang siap karena ada permasalahan lain yang sedang dihadapi sehingga berpengaruh pada nilai yang diperoleh dan menyebabkan nilainya tidak memenuhi KKM. Berdasarkan hasil wawancara dari ketiga siswa tersebut dapat dikatakan bahwa banyak kemungkinan yang mempengaruhi hasil tes antara lain siswa yang memperoleh nilai yang memenuhi KKM dikarenakan siswa mengikuti proses pembelajaran dengan penuh konsentrasi sehingga dapat memahami materi yang dipelajari dengan baik, siswa memiliki ingatan atau kemampuan kognitif yang tinggi sehingga dapat mengingat dengan baik materi yang dipelajari, siswa belajar kembali materi yang telah dipelajari dan mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Siswa dengan nilai yang tidak memenuhi KKM dikarenakan kurang berkonsentrasi selama mengikuti proses pembelajaran, siswa memilki kemampuan kognitif yang rendah, siswa yang tidak siap dengan diadakannya tes karena ada permasalahan yang sedang dihadapi, selain itu dikarenakan selalu diadakan tes pada akhir siklus. Jadi ketidaktercapaian KKM hasil kognitif tidak mutlak dipengaruhi oleh media aimasi yang diberikan. Kemungkinan lain adalah kondisi kesiapan siswa, konsentrasi siswa, cara siswa belajar dan tingkat kecerdasan siswa. Kelas yang diteliti, memiliki sarana yang telah memadai dan mendukung dalam penyajian video animasi yaitu ruang kelas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97 memiliki LCD/proyektor yang berfungsi untuk menayangkan video animasi. Selain itu ruang kelas juga dilengkapi dengan loud speaker yang berfungsi untuk memperkeras suara atau oudio pada video animasi. Hal ini berarti sarana kelas yang diteliti mendukung proses pembelajaran yang menggunakan media animasi sehingga dapat membantu siswa untuk memahami materi yang disampaikan secara baik. Adapun permasalah yang terjadi selama proses penelitian, yaitu pada saat pembagian kelompok ada siswa yang tidak menerima temannya masuk ke dalam kelompok diskusi yang telah ditentukan. Masalah tersebut diselesaikan dengan cara pendekatan antar siswa sehinga siswa yang bermasalah dapat menerima temannya untuk menjadi anggota kelompok diskusi dan peneliti selalu memantau kelompok tersebut sehingga kegiatan diskusi dapat berjalan dengan baik tanpa ada masalah. Selain itu video animasi yang ditayangkan, menurut siswa terlalu cepat sehingga ada beberapa pertanyaan yang belum sempat dijawab. Permasalahan tersebut dapat terselesaikan dengan cara peneliti manayangkan kembali video animasi. Permasalahan selanjutnya yaitu adanya kesalahan pengucapan kata dan kurang jelasnya suara pada video animasi yang ditampilkan menyebabkan siswa tidak dapat menangkap materi yang disampaikan dengan baik. Permasalahan tersebut dapat diatasi oleh peneliti dengan cara menuliskan kembali kata dan kalimat yang salah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98 dan kurang jelas di papan tulis. Permasalahan selanjutnya adalah pada saat proses pembelajaran setelah penayangan video animasi, masih ada beberapa siswa yang sibuk sendiri dengan bermain hp, mengobrol dengan teman yang lain. Permasalahan tersebut dapat terselesaikan dengan cara tanya jawab yang berkaitan degan materi yang dipelajari, selain itu peneliti juga langsung menegur dan mengingatkan siswa dengan cara mendekati siswa yang tidak fokus pada kegiatan perbelajaran yang sedang berlangsung. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul ditunjukkan bahwa penggunaan media animasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa baik dalam aspek kognitif maupun afektif. Hasil belajar aspek kognitif pada siklus I untuk rata-rata adalah 72,16 dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 79. Sedangkan presentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I adalah 56,6% meningkat pada siklus II menjadi 80%. Hasil belajar siswa aspek afektif pada siklus I maupun siklus II adalah 100% yang termasuk dalam kategori tinggi. Siswa juga memiliki motivasi yang tinggi dalam pembelajaran pada siklus I adalah 73,37 mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 75,13%. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media animasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul pada materi sistem saraf pada manusia. B. Saran 1. Bagi peneliti lain atau peraga media dapat mencoba media animasi ini untuk dijadikan media alternatif dalam pembelajaran biologi SMA khususnya pada materi Sistem Saraf pada Manusia karena dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa 99 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. 100 Bagi guru, (1) dalam membuat media animasi ini perlu diusahakan agar suara penjelasan proses animasi jangan terlalu cepat, pergerakan animasi yang dibuat juga jangan terlalu cepat agar siswa dapat mengamati secara lebih baik. Selain itu durasi animasi perlu diusahakan jangan lebih dari 10 menit karena dapat membuat siswa menjadi bosan. (2) pembagian kelompok sebaiknya terdiri dari 3 sampai 4 orang agar lebih efektif dalam melakukan diskusi kelompok (3) media animasi tidak harus semuanya dibuat oleh peneliti tetapi perlu diberikan pelatihan kepada siswa agar siswa dapat membuat sendiri sehingga dengan membuat madia animasi, siswa dapat memahami konsep materi yang akan dipelajari. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Arsyad, A., 2007, Media Pembelajaran. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada. Arifin, Z., 2009, Evaluasi Pembelajaran, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya. Dona, M. M., 2013, Pengaruh Media Animasi dan Kemampuan Awal Siswa SMA Karya Terhadap Hasil Belajar Sistem Gerak Manusia, dalam http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7& cad=rja&uact=8&ved=0CEsQFjAG&url=http%3A%2F%2Fjurnal.untan.ac. id%2Findex.php%2Fjpdpb%2Farticle%2Fdownload%2F2104%2Fpdf&ei= T8OLVZaIFI6KuATykKKgBw&usg=AFQjCNHgpirUbMLTir07pUZ9E5V fGd_6yA&bvm=bv.96782255,d.c2E, diakses pada tanggal 25 Juni 2015. Gustinawati, A., 2014, Pengaruh Media Film Animasi terhadap Pemahaman Konsep Siswa, dalam http://www.google.co.id/url?sa= t&rct=j&q=& esrc =s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CEYQFjAG&url=http%3 A%2F%2Frepository.uinjkt.ac.id%2Fdspace%2Fbitstream%2F123456789 %2F24640%2F3%2FANA%2520GUSTINAWATI-FITK.pdf&ei=U8qLVe WNJYKLuwSDsYa4Dw&usg=AFQjCNHjpfSU3clmZfE-9Xe15ChfzbEL Q&bvm= bv.96782255,d.c2E, diakses pada tanggal 25 Juni 2015. Hasrudin, 2010, Jurnal Pendidikan Biologi (Dikbio) Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Vol.1 No.3. Edisi Desember 2010, him. 146245, dalam httpfile:///C:/Users/user/Downloads/Documents/UNIMEDArticle-23821-Binari%20Manurung%20-%20Jurnal%20 pendidikan% 20 Biologi%20UNIMED%20Vol.1%20No.3%20Desember%202010.pdf, diakses tanggal 10 Maret 2015. Irnaningtyas, 2014, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, Jakarta; Erlangga. Kusuma, W. dan Dwitagama, D., 2010, Mengenal Penelitian Kelas Edisi Kedua, Jakarta; PT. Indeks. Muslich, M., 2009, Melaksanakan PTK itu Mudah, Jakarta; BUMI AKSARA. Mustaqim, 2001, Psikologi Pendidikan, Semarang; Pustaka Pelajar. Rahayuningsih, N., 2013, Pembelajaran Biologi Dengan Model Ctl (Contextual Teaching And Learning) Menggunakan Media Animasi Dan Media Lingkungan Ditinjau Dari Sikap Ilmiah Dan Gaya Belajar, http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains, diakses tanggal 10 Maret 2015. 101 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102 Rohmah, N., 2012, Psikologi Pendidikan, Malang; Teras. Sanjaya, W., 2008, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta; KENCANA. Santrock, John W., 2009, Psikologi Pendidikan Edisi 3 Buku 2, Jakarta; Salemba Humanika. Sardiman, 2008, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana, N., 2010, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung; Remaja Rosda Karya. Sukiyasa, K., 2013, Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa Materi Sistem Kelistrikan Otomotif, dalam httpfile:///C:/Users/user/Downloads/Documents/1588-4657-1-PB_2.pdf, diakses tanggal 10 Maret 2015. Sunarti dan Rahmawati, Selly, 2014, Penilaian dalam Kurikulum 2013, Yogyakarta; ANDI. Suparno, p., 2007, Metodologi Pembelajaran Fisika, Yogyakarta; Universitas Sanata Dharma. Tampubolon, S., 2013, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta; Erlangga. Taher, M., 2007, Urgensi Taksonomi Bloom Domain Kognitif Versi Baru Dalam Kurikulum 2013, dalam http://sumut.kemenag.go.id/file/file/TULISAN PENGAJAR/ gebc1404715667.pdf, diakses pada 27 Juli 2015. Yani, 2013, Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan Sleman Yogyakarta Pada Materi “Sistem Pencernaan Manusia” Melalui Metode PQ4, Skripsi, 11-12, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 103 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Surat Ijin Penelitian 104 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Surat Pernyataan Menyerahkan Hasil Penelitian 106 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Silabus Satuan Pendidikan : SMA Matapelajaran : Biologi Kelas : XI Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 107 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Struktur dan fungsi sel syaraf penyusun jaringan syaraf pada sistem koordinasi dan spikotropika 1.1. 1.2. 1.3. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya. Struktur dan fungsi sel pada sistem regulasi Sistem saraf. Sistem endokrin . Sistem indera. Proses kerja sistem regulasi. Pengaruh psikotropika pada sistem regulasi. Kelainan yang terjadi pada sistem regulasi. Mengamati Melakukan percobaan/games tentang bagaimana kulit dapat merasakan, pendengaran tidak bisa mendengar suara terlalu rendah, lidah bisa merasakan, mata bisa melihat objek dll untuk menunjukkan adanya fungsi syaraf pada tubuh. Menanya Mengapa tubuh bisa merasakan fenomena alam dan otak dapat merasakan sensasinya? Organ apa di tubh yang berfungsi dan bagaimana strukturnya? Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi) Mengamati struktur sel syaraf di Tugas Membuat bagan sel syaraf. Membuat poster ajakan menjauhi obat psikotropika kepada generasi muda dengan menyajikan bahaya yg ditimbulkan Observasi Kerja ilmiah, sikap ilmiah, dan 3 minggu x 4 JP Bu ku teksbook biologi Buku referensi bahan spikotropp ika Bacaan tentang dampak psikotropi ka terhadap koordinasi tubuh LKS 108 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di bawah mikroskop atau gambar dan membuat gambar hasil pengamatan. Melakukan demontrasi pemodelan seorang siswa dalam kelompok untuk memeragakan gerak reflek, letak bintik buta, letak reseptor perasa pada lidah serta mengaitkan proses perambatan impuls pada sistem syaraf (polarisasi, depolarisasi dan repolarisasi). Merinci langkah-langkah perambatan impuls pada sistem syaraf secara fisik, kimia dan biologi dan mengkaitkannya dengan gerak otot sebagai organ efektor kerja syaraf Menganalisis penyebab terjadinya berbagai gangguang yang terjadi pada sistem regulasi (saraf, endokrin, indera). Menganalisis hubungan psikotropika dengan sistem syaraf, endokrin dan indera. Mengasosiasikan Mengaitkan antara struktur sel syaraf dengan fungsi dan membedakan dengan sel-sel penyusun tubuh keselamatan kerja pengamata n sistem syaraf Porofolio Laporan kegiatan Tes Pemahaman konsep tentang struktur sel syaraf dan perbedaan dengan sel-sel lainnya dalam tubuh Pemahaman berbagai bahan psikotropika dapat memengaruhi fungsi sel syaraf. Pemahaman bahwa kerusakan syaraf akibat 109 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI lingkungan sekitar. 3.10. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi dan mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf dan hormon dalam mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem koordinasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi. 3.11. Mengevaluasi pemahaman diri tentang bahaya penggunaan senyawa psikotropika dan dampaknya terhadap kesehatan diri, lingkungan, dan masyarakat. 4.11. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada lainnya dalam fungsi bioproses pada tubuh. Menyimpulkan berbagai bahan psikotropika dapat memengaruhi fungsi sel syaraf. Menyimpulkan bahwa kerusakan syaraf akibat bahan psikotropika akan merugikan masa depan siswa. bahan psikotropika akan merugikan masa depan siswa. Mengkomunikasikan Menjelaskan secara lisan struktur sel syaraf dan cara kerja sel syaraf dalam menghantarkan impuls. Menjelaskan perbedaan sel syaraf dengan sel-sel lain penyusun tubuh lainnya dan mengaitkan dengan fungsi koordinasi dalam tubuh. Membuat bagan penghantaran impuls dalam gerak reflek sdan gerak biasa. Menjelaskan keterkaitan fungsi kerja saraf, endokrin dan indera melalui perambatan impuls (polarisasi, depolarisasi, dan repolarisasi). Menjelaskan hasil demonstrasi yang dikaitkan dengan hasil kajian literatur dalam diskusi kelas tentang hubungan ketiga sistem (syaraf, 110 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI struktur dan fungsi saraf dan hormon pada sistem koordinasi yang disebabkan oleh senyawa psikotropika yang menyebabkan gangguan sistem koordinasi manusia dan melakukan kampanye anti narkoba pada berbagai media. 4.12. endokrin dan indera) pada sistem regulasi. Menjelaskan hubungan senyawa psikotropika dengan gangguan pada sistem koordinasi. Melakukan kampanye antinarkoba melalui berbagai bentuk media komunikasi baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. 111 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kasihan Bantul Mata Pelajaran : Biologi Kelas/ Semester : XI Alokasi Waktu : 8 x 45 menit A. Kompetensi Inti KI.1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI.2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan sikapsebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangs dalam pergaulan dunia KI.3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural dalam bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KI.4 113 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar KD 1.1 :Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup. KD 1.2 :Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses. KD 2.1 :Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. KD 3.10:Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi dan mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf dan hormon dalam mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114 yang mungkin terjadi pada sistem koordinasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi. KD 4.11 : Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi saraf dan hormon pada sistem koordinasi yang disebabkan oleh senyawa psikotropika yang menyebabkan gangguan sistem koordinasi manusia dan melakukan kampanye anti narkoba pada berbagai media. C. Indikator 1.1.1 Bersyukur kepada Tuhan yang telah menciptakan sel yang merupakan penyusun tubuh makhluk hidup 1.2.1 Menyadari pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses yang terjadi pada sistem saraf pada manusia 2.1.1 Teliti dalam melakukan pengamatan terhadap video animasi tentang sistem saraf pada manusia 3.10.1 Mengidentifikasi bagian dari sel saraf (neuron) 3.10.2 Mengidentifikasi macam neuron berdasaran strukturnya 3.10.3 mengidentifikasi macam neuron berdasarkan fungsinya 3.10.4 Menganalisis proses penghantaran impuls dari satu sel ke sel lainnya 3.10.5 Menganalisis proses penghantaran impuls pada gerak sadar dan gerak tak sadar (refleks) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115 3.10.6 Mejelaskan sistem saraf pusat 3.10.7 Menjelaskan sistem saraf tepi 3.10.8 Menganalisis sistem kerja saraf simpatis dan saraf parasimpatis 3.10.9 Mengindentifikasi penyakit pada sistem saraf 4.11.1 Menyajikan gangguan yang terjadi pada sistem saraf D. Tujuan Pembelajaran 1.1.1 Siswa mampu menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan yang telah menciptakan sistem saraf pada manusia yang merupakan pendukung proses kehidupan melalui doa 1.2.1 Melalui penayangan video animasi siswa mampu menyadari pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses yang terjadi pada sistem saraf pada manusia 2.1.1 Melalui diskusi siswa mampu teliti dalam melakukan pengamatan terhadap video animasi tentang sistem saraf pada manusia 3.10.1 Melalui diskusi siswa mampu mengidentifikasi bagian dari sel saraf (neuron) 3.10.2 Melalui diskusi siswa mampu mengidentifikasi macam neuron berdasaran strukturnya 3.10.3 Melalui diskusi siswa mampu mengidentifikasi macam neuron berdasarkan fungsinya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116 3.10.4 Melalui penayangan video animasi siswa mampu menganalisis proses penghantaran impuls dari satu sel ke sel lainnya 3.10.5 Melalui penayangan video animasi siswa menganalisis proses penghantaran impuls pada gerak sadar dan gerak tak sadar (refleks) 3.10.6 Melalui diskusi siswa mampu mejelaskan sistem saraf pusat 3.10.7 Melaui diskusi siswa mampu menjelaskan sistem saraf tepi 3.10.8 Melalui penayangan video animasi siswa mampu menganalisis sistem kerja saraf simpatis dan saraf parasimpatis 3.10.9 Melalui diskusi siswa mampu mengindentifikasi penyakit pada sistem saraf 4.11.1 Melauli kegiatan presentasi siswa mampu menyajikan berbagai ganngguan yang terjadi pada sistem saraf E. Materi Pembelajaran 1. Neuron (Sel Saraf) 2. Sinapsis 3. Neuroglia (Glia) 4. Impuls Saraf, Gerak Sadar, Gerak Refleks 5. Mekanisme Penghantaran Impuls 6. Sistem Saraf Pusat 7. Sistem Saraf Tepi 8. Gangguang Sistem Saraf PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117 F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : pembelajaran kooperatif Metode Pembelajaran : diskusi, tanya jawab, ceramah G. Kegiatan Pembelajaran SIKLUS I Pertemuan I Kegiatan (waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa Melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa 1. Guru memperkenalkan diri, kemudian mengecek kehadriran siswa 2. Guru meminta salah seorang siswa untuk maju ke depan kelasuntuk melakukan suatu gerakan. Kemudian guru menanyakan kepada siswa lainnya apa yang menyebabkan siswa di depan kelas bisa melakukan suatu gerakan. 3. Guru memberikan pretest 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 5. Membagi siswa dalam beberapa kelompok dan guru membagikan LKS 1. Mengamati video animasi tentang bagian sel saraf (neuron) beserta struktur dan fungsinya 2. Menjawab pertanyaan pada LKS 1 yang berkaitan dengan video animasi 3. Berdiskusi kelompok dan mengkaji beberapa buku sumber Pendahuluan (25 menit) Mengamati Menanya Mengumpulkan informasi Inti (50 menit) 4. Mengisi LKS kelompok 5. Mempresentasikan kelompok Menalar Mengkomunikasikan Evaluasi dari hasil hasil diskusi diskusi Melakukan evaluasi dengan meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Penghargaan Penutup (15 menit) 118 diskusinya dan kelompok lain menanggapinya 1. Memberikan apresiasi terhadap kelompok yang sudah presentasi dan yang sudah menanggapi presentasi 2. Membimbing siswa dalam merangkum materi yang sudah dipelajari 3. Mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya 4. Membaca materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya Pertemuan II Kegiatan (waktu) Pendahuluan (15 menit) Inti (35 menit) Fase Kegiatan Guru dan Siswa Melakukan apersepsi, 1. Guru mengucapkan salam dan menyampaikan tujuan dan mengecek daftar hadir siswa memotivasi siswa 2. Guru mengecek kesiapan siswa dan kelas sebelum proses pembelajaran 3. Guru menanyakan kembali kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya untuk mengetahui pemahaman siswa akan materi tersebut 4. Guru membahas lks pada pertemuan I kemudian mengklarifikasi jawaban siswa serta memberikan penguatan 5. Guru memberi pertanyaan umum kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari yaitu tentang gerak sadar dan gerak refleks, dan sistem saraf pusat 6. Mengamati video animasi tentang Mengamati gerak sadar dan gerak refleks, 7. Mengerjakan soal pada LKS 2 pada Menanya pertemuan I yang berkaitan dengan video animasi 8. Berdiskusi kelompok dan mengkaji Mengumpulkan beberapa buku sumber informasi 9. Menggambarkan skema peta konsep pada LKS yang merupakan hasil PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119 diskusi kelompok Menalar Mengkomunikasikan 10. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan cara menempel kartu konsep di depan kelas menjadi peta konsep yang benar Evaluasi Melakukan evaluasi dengan meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapinya 5. Memberikan apresiasi terhadap kelompok yang sudah presentasi dan yang sudah menanggapi presentasi 6. Membimbing siswa dalam merangkum materi yang sudah dipelajari 7. Membagikan soal posttest 8. Mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya 9. Meminta siswa membaca materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya Penghargaan Penutup (40 menit) SIKLUS II Pertemuan III Kegiatan (waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa Melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa 1. Guru mengucapkan salam dan mengecek daftar hadir siswa 2. Guru mengecek kesiapan siswa dan kelas sebelum proses pembelajaran 3. Guru menanyakan kembali kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari pada siklus I 4. Guru memberi pertanyaan umum kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari yaitu tentang struktur sel 1. Mengamati video animasi tentang sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi (sifat kerja saraf simpatis dan Pendahuluan (20 menit) Inti (50 menit) Mengamati PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Menanya Mengumpulkan informasi Menalar Mengkomunikasikan Evaluasi Penghargaan Penutup (20 menit) 120 saraf parasimpatis) 2. Menjawab pertanyaan pada LKS 3 yang berkaitan dengan video animasi 3. Berdiskusi kelompok dan mengkaji beberapa buku sumber 4. Mengisi LKS dari hasil diskusi kelompok 5. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok Melakukan evaluasi dengan meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapinya 1. Memberikan apresiasi terhadap kelompok yang sudah presentasi dan yang sudah menanggapi presentasi 2. Membimbing siswa dalam merangkum materi yang sudah dipelajari 3. Mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya 4. Membaca materi yang akan dibahas minggu berikutnya Pertemuan IV Kegiatan (waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa Melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa 1. Guru mengucapkan salam dan mengecek daftar hadir siswa 2. Guru mengecek kesiapan siswa dan kelas sebelum proses pembelajaran 3. Guru menanyakan kembali kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya untuk mengetahui pemahaman siswa akan materi tersebut 4. Guru memberikan klarifikasi dan penguatan LKS 3 pertemuan sebelumnya 6. Mengamati pertanyaan lanjutan pada LKS 4 Pendahuluan (15 menit) Inti (35 menit) Mengamati PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Menanya Mengumpulkan informasi Menalar Mengkomunikasikan Evaluasi Penghargaan Penutup (40 menit) H. Media, Alat dan Sumber Belajar 1. Media a. Power point b. Video animasi 2. Alat/ bahan a. Laptop b. LCD c. LKS 1, LKS 2, LKS 3 dan LKS 4 d. Papan tulis 121 7. Menjawab pertanyaan mengenai gangguan pada sistem saraf manusia 8. Berdiskusi kelompok dan mengkaji beberapa buku sumber 9. Mengisi LKS dari hasil diskusi kelompok 10. Mempresentasikan kelompok hasil diskusi Melakukan evaluasi dengan meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapinya 1. Memberikan apresiasi terhadap kelompok yang sudah presentasi dan yang sudah menanggapi presentasi 2. Membimbing siswa dalam merangkum materi yang sudah dipelajari 3. Memberikan soal postest 4. Mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3. Sumber belajar a. Buku IPA Biologi Erlangga kelas XI kurikulum 2013 b. Buku IPA Biologi Erlangga 2 A c. Buku IPA Biologi KTSP Jilid 2 d. Internet I. Penilaian Jenis penilaian: Tes (tertulis) dan Non Tes (Portofolio) 122 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123 Lembar Kerja Siswa 1 Nama Anggota Kelompok: Judul : Sel saraf (Neuron) dan Sinapsis A. Tujuan 1. Mengetahui bagian dari sel saraf (neuron) beserta fungsinya 2. Mengetahui macam-macam neuron berdasarkan strukturnya 3. Mengetahui macam-macam neuron berdasarkan fungsinya B. Alat dan Bahan Video animasi C. Cara kerja 1. Perhatikan video animasi di depan kelas dengan cermat! 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat dan benar! a. Bagian dari sel saraf yang berfungsi menerima impuls dari sel saraf lainnya dan diteruskan ke badan saraf adalah... b. Begian sel saraf yang memiliki nukleus adalah.... c. Bagian akson yang tidak dibungkusi selaput mielin adalah..... d. Sebutkan fungsi dari nodus Ranvier! e. Jelaskan secara singkat pengertian dari neuron multipolar f. Jelaskan secara singkat pengertian tentang neuron unipolar g. Sebutkan fungsi dari dendrit pada sel saraf (neuron) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI h. Berdasarkan fungsinya neuron yang berfungsi menghubungkan neuron yang satu dengan neuron lainnya adalah... i. Sebutkan 3 bagian dari sinapsis! j. Sebutkan substansi kimia yang terdapat pada celah sinapsis 3. Diskusikan bersama teman sekelompok! 4. Presentasikan hasil diskusi kelompok! D. Hasil Pengamatan E. Kesimpulan 124 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125 Lembar Kerja Siswa 2 Nama Anggota Kelompok: Judul : Gerak Sadar dan Gerak Refleks A. Tujuan 1. Mengetahui skema penjalaran impuls gerak sadar 2. Mengetahui skema penjalaran impuls gerak sadar B. Alat dan Bahan Video animasi C. Cara kerja 1. Perhatikan video animasi di depan kelas dengan cermat! 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat dan benar! Sumsum tulang belakang reseptor Saraf motorik Saraf sensorik Otak Efektor Impuls a. Urutkan skema penjalaran impuls gerak refleks secara tepat dan benar b. Sebutkan 2 contoh gerak sadar c. Sebutkan 2 contoh gerak refleks PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI D. Hasil Pengamatan E. Kesimpulan 126 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lembar Kerja Siswa 3 Nama Anggota Kelompok: Judul : Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi A. Tujuan 1. Mengetahui bagian dari sistem saraf pusat beserta fungsinya 2. Mengetahui bagian dari sistem saraf tepi beserta fungsinya 3. Mengetahui sistem kerja saraf simpatik dan saraf parasimpatik B. Alat dan Bahan Video animasi C. Cara kerja 1. Perhatikan video animasi dengan seksama! 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! a. Jelaskan fungsi dari serebrum, serebelum, mensefalon, pons varolii, dan medula oblongata masing-masing 1 fungsi b. Jelaskan 2 saraf kranial beserta fungsinya c. Jelaskan 5 perbedaan antara sistem kerja saraf simpatik dan saraf parasimpatik yang mempengaruhi aktivitas tubuh D. Hasil Pengamatan 127 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI E. kesimpulan 128 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lembar Kerja Siswa 4 Nama Anggota Kelompok: Judul : Gangguan pada sistem saraf A. Tujuan 1. Mengetahui macam-macam gangguan pada sistem saraf 2. Mengetahui sebab dan akibat yang ditimbulkan B. Alat dan Bahan Alat tulis C. Cara kerja 1. Carilah satu penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf! 2. Jelaskan penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari penyakit tersebut! 3. Masing-masing kelompok tidak boleh sama jenis penyakitnya D. Hasil Pengamatan E. Kesimpulan 129 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 130 Materi Sistem Saraf pada Manusia Sistem saraf adalah sistem organ yang paling rumit yang tersusun dari jutaan sel-sel saraf (neuron) yang berbentuk serabut dan saling berhubungan untuk persepsi sensor, aktivitas motor sadar maupun tidak sadar, homeostasis proses fiologis tubuh, serta perkembangan pikiran dan ingatan. 1. Neuron (sel saraf) Neuron merupakan unit fungsional sistem saraf, berukuran panjang sekitar 39 inci, serta terdiri atas bagian badan sel, dendrit dan akson (neurit). a. Badan sel (perikarion), berfungsi mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron. Badan sel memiliki nukleus (inti) di tengah dan nukleolus yang menonjol. Nukleus tidak memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi. b. Dendrit merupakan juluran sitoplasma yang relatif pendek, bercabangcabang dan berfungsi untuk menerima impuls (sinyal) dari sel lain untuk dikirimkan ke badan sel. c. Akson merupakan juluran sitoplasma yang panjang (berkisa 1 mm - 1 m) atau cabang tunggal berbentuk silindris yang berasal dari badan sel. Ujung akson bercabang-cabang seperti ranting, berfungsi mengirimkan impuls ke sel neuron lainnya. Pada umumnya akson dibungkus oleh substansi lemak berwarna putih kekuningan yang disebut selubung mielin. Pada bagian tertentu dari akson tidak diselubungi mielin, disebut nodus Ranvier. Nodus Ranvier berfungsi mempercepat jalannya impuls. Selubung mielin ditutupi oleh rangkaian sel-sel schwann yang berinti gepeng, disebut selubung shwan. Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi tiga macam yaitu: a. Neuron sensor (aferen), berfungsi menghantarkan impuls dari organ sensor ke pusat saraf (otak atau sum-sum tulang belakang) b. Neuron motor (eferen), berfungsi menghantarkan impuls dari saraf pusat ke organ motor (otot) atau kelenjar. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131 c. Neuron konektor (inter neuron), berfungsi menghubungkan neuron yang satu dengan neuron lainnya. Berdasarkan strukturnya (juluran sitoplasma), neuron dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu: a. Neuron multipolar, memiliki satu akson dan dua dendrit atau lebih. Contohnya neuron motor yang ada di otak dan medula spinalis (sumsum tulang belakang). b. Neuron bipolar, memiliki dua juluran berupa dendrit dan akson. Contohnya neuron pada organ indera seperti mata, hidung, dan telinga. c. Neuron unipolar, merupakan neuron bipolar yang tampak hanya memiliki satu juluran dari badan sel karena akson dan dendritnya berfungsi, contohnya neuron pada embrio dan fotoreseptor mata. 2. Sel Neuroglia (Glia) Sel Neuroglia adalah sel penunjang pada susunan saraf pusat yang berfungsi sebagai jaringan ikat. Sel glia dapat membelah secara mitosis. Jenis sel glia yaitu: a. Astrosit, berbentuk bintang, berfungsi sebagai lem yang menyatukan lemlem b. Oligodendrosit (oligodendroglia), bentuk menyerupai astrosit tetapi memiliki badan sel yang lebih kecil, membentuk lapisan mielin untuk melapisi akson c. Mikroglia (berukuran paling kecil dan bersifat fagosit), berfungsi untuk pertahanan imun d. Sel ependima, merupakan membran epitelium yang melapisi rongga serebral dan medula spinalis 3. Sinapsis Sinapsis adalah hubungan antara neuron yang satu dengan neuron yang lainnya; titik temu antara ujung akson dari neuron yang satu dengan dendrit dari neuron lainnya; atau hubungan ke otot dan kelenjar. Sruktur sinapsis terbagi menjadi tiga bagian yaitu prasinaps (bagian akson terminal), celah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 132 sinaps (ruang antar prasinaps dengan pancasinaps), dan pancasinaps (bagian dendrit). Pada celah sinaps terdapat substansi kimia neurotransmiter yang berperan mengirimkan impuls. Neurotransmiter memiliki sifat-sifat sebagai berikut: a. Eksitasi, meningkatkan impuls b. Inhibisi, menghambat impuls 4. Impuls saraf, gerak sadar dan refleks Impuls saraf adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron atau serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh impuls yaitu perubahan suhu, tekanan, bau, aroma, suara, benda yang menarik perhatian, dan berbagai rasa (manis, asin, asam, dan pahit). Gerak sadar adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari, contohnya gerakan memegang buku saat ingin belajar atau mengambil pensil saat ingin menulis. Penjalaran impuls pada gerak sadar relatif lama, melewati jalur panjang melalui otak. Impuls → reseptor/ indra→ saraf sensoris → otak→ saraf motor → efektor/ otot Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Penjalaran impuls pada gerak refleks berlangsung cepat, melewati jalur pendek dan tidak melalui otak tetapi melalui sumsum tulang belakang. Contohnya terangkatnya kaki saat menginjak paku, menutupnya kelopak mata ketika benda asing masuk ke mata. Impuls → reseptor/ indra→ saraf sensoris → sumsum tulang belakang → saraf motor → efektor/ otot 5. Mekanisme penghantaran impuls Impuls yang diterima oleh reseptor, selanjutnya akan dihantarkan oleh dendrit menuju ke badan sel saraf dan akson. Dari akson, impuls dihantarkan ke dendrit neuron lainnya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6. 133 Sistem saraf pusat Siatem saraf pusat meliputi otak (cerebral) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Otak dilindungi oleh tulang tengkorak sedangkan medula spinalis dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Pada otak maupun medula spinalis terdapat lapisan pelindung dari jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges terdiri atas tiga lapisan yaitu : Pia meter lapisan terdalam yang halus dan tipis, mengandung banyak pembuluh darah, serta melekat pada otak atau medula spinalis Araknoid adalah lapisan tengah, mengandung sedikit pembuluh darah. Araknoid memiliki ruang subaraknoid yang berisi cairan serebrospinalis, pembuluh darah, dan selaput jaringan penghubung yang mempertahankan posisi araknoid terhadap pia meter di bawahnya. Cairan serebrospinalis menyerupai plasma darah dan cairan interstisial, tidak mengandung protein, berfungsi sebagai bantalan, serta media pertukaran nutrien dan zat sisa antara darah dengan otak maupun medula spinalis. Dure meter adalah lapisan terluar, tebal dan kuat, serta terdiri atas dua lapisan. Pada dura meter terdapat ruang subdural yang memisahkan dura meter dari araknoid. Lapisan yang terluar melekat pada permukaan dalam kranium. a. Otak Bagian-bagian otak antara lain: 1) Serebrum (otak besar) Bagian luarnya tersusun dari substansi abu-abu yang disebut korteks serebral, sedangkan bagian dalamnya tersusun dari substansi putih yang disebut nukleus basal (ganglia basal). Korteks serebral Area fungsional korteks serebral adalah a) Area motor primer. Bagian lobus frontal dari girus presental, mengendalikan kontraksi volunter (di bawah kesadaran) otot rangka. Di sisi anterior girus presentral, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134 mengendalikan aktivitas motor yang terlatih dan berulang, misalnya kemampuan mengetik. b) Area sensor korteks, meliputi : Area sensor primer, terdapat pada girus postsentral, berfungsi menerima informasi nyeri, tekanan, suhu, dan sentuhan. Area visual primer, terdapat di lobus oksipital (kepala belakang), berfungsi menerima informasi dari retina mata. Area auditori primer, terdapat pada tepi atas lobus temporal (pelipis), berfungsi menerima impuls pendengaran (suara). Area olfaktori primer, terdapat pada permukaan medial lobus temporal, berkaitan denan indra penciuman. Area pengecap primer (gustatori), terdapat di lobus parietal (ubun-ubun), di dekat bagian di dekat inverior girus postsentral. Area ini berfungsi untuk persepsi rasa seperti manis, asin, asam, dan pahit. c) Area asosiasi, dipetakan menurut klasifikasi Brodman sebagai berikut: Area asosiasi frontal, terdapat pada lobus frontal, berfungsi sebagai pusat intelektual dan fisik. Area asosiasi somatik, terdapat pada lobus parietal, berfungsi sebagai pusat interpretasi (penafsiran) bentuk dan tekstur suatu objek. Area asosiasi visual (pada lobus oksipital)dan area asosiasi auditorik (pada lobus temporal), berfungsi sebagai pusat interpretasi visual dan auditor. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135 Area wicara Wernicke, terdapat pada bagian superior lobus temporal, berfungsi sebagai pusat bahasa dan wicara. Nukleus basal, merupakan pusat untuk koordinasi motor. Jika bagian ini rusak, seseorang akan menjadi pasif dan tidak mampu bergerak karena nukleus basal tidak mampu lagi mengirimkan impuls motor ke otot, contohnya penyakit Parkinson. 2) Diensefalon Diensefalon terletak di antara serebrum dan otak tengah, tersembunyi di balik hemisber serebral. Bagian-bagian diensefalon meliputi ; Talamus, berfungsi menerima dan meneruskan impuls ke korteks otak besar, serta berperan dalam sistem kesadaran dan kontrol motor. Hipotalamus, memiliki fungsi: Mengendalikan aktifitas sistem saraf otonom atau tak sadar, seperti pengaturan frekuensi jantung, tekanan darah, suhu tubuh, homeostasis dan pencernaan makanan. Sebagai pusat pengaturan emosi, seperti kesenangan, kegembiraan dan kemarahan. Memengaruhi keseluruhan sistem endokrin (hormon). Epitalamus, pita sempit jaringan saraf yang membentuk atap diensefalon dan berperan dalam dorongan emosi. Pada epitalamus terdapat badan pineal yang berperan dalam fungsi endokrin. 3) Sistem limbik (rinensefalon) Sistem limbik adalah cincin struktur-struktur otak depan yang mengelilingi otak dan saling berhubungan melalui jalur-jalur neuron yang rumit. Sistem limbik berfungsi dalam pengaturan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI emosi (tertawa, marah, takut, menangis, mempertahankan kelangsungan hidup, 136 dan tersipu)., pola perilaku sosioseksual, motivasi, dan belajar. 4) Mesensefalon (otak tengah) Otak tengah adalah bagian otak pendek yang menghubungkan pons dengan serebrum (otak besar). Mesensefalon berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks, serta meneruskan informasi penglihatan dan pendengaran. Pons Vrolii (jembatan varol) Hampir seluruh bagiannya tersusun dari substansi putih yang berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil kiri dan kanan serta menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang. Serebelum (otak kecil) Serebelum adalah bagian otak yang sangat berlipat, terletak di bawah lobus oksipital dan melekat di bagian punggung atas batang otak. Medula oblongata Medula oblongata berfungsi dalam pengendalian frekuensi denyut jantung, tekanan darah, pernapasan, gerakan alat pencernaan makanan, menelan, muntah, sekresi kelenjar pencernaan makanan, serta mengatur gerak refleks seperti bersin, batuk dan berkedip. Formasi retikuler Formasi retikuler berfungsi untuk memicu dan mempertahankan kewaspadaan serta kesadaran. b. Medula spinalis (sumsum tulang belakang) Fungsinya mengendalikan berbagai aktifitas refleks dalam tubuh, serta menghantarkan rangsangan koordinasi antara otot dan sendi ke serebelum. Impuls sensor dari reseptor dihantarkan masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal, sedangkan impuls PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137 motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensor dan akan menghantarkannya ke saraf motor. Medula spinalis bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berwarna abu-abu dan berbentuk seperti huruf H. 1) Struktur bagian dalam (substansi abu-abu) Batang atas dan bawah dari struktur berbentuk huruf H, disebut tanduk atau kolumna yang banyak mengandung badan sel, dendrit asosiasi, neuron eferen, dan akson tidak bermielin. Tanduk abu-abu posterior (dorsal), batang vertikal atas, mengandung badan sel yang menerima impuls melalui saraf spinal dari neuron sensor Tanduk abu-abu anterior (ventral), batang vertikal bawah, mengandung neuron motoryang aksonnya mengirimkan impuls melalui saraf spinal ke otot dan kelenjar. Tanduk lateral substansi abu-abu, bagian antara tanduk posterior dan anterior, mengandung badan sel neuron sistem saraf otonom Komisura abu-abu, menghubungkan substansi abu-abu sisi kiri dan kanan medula spinalis. 2) Struktur bagian luar (substansi putih) Substansi putih tersusun dari akson yang bermielin. Bagian ini terbagi menjadi funikulus (kolumna) anterior (ventral), posterior, ventrolateral, dan lateral. Dalam funikulus terdapat traktus (fasikulus) spinal, yaitu: Traktus sensor (asenden), berperan dalam penyampaian informasi dari tubuh ke otak. Informasi tersebut, misalnya sentuhan, suhu, nyeri, tekanan, posisi tubuh, keseimbangan, dan arah gerakan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 138 Traktus motor (desenden), berperan membawa impuls motor dari otak ke medula spinalis dan dari saraf spinal menuju ke tubuh. Traktus motor berfungsi menghantarkan impuls untuk koordinasi dan ketepatan gerakan volunter (sadar), serta mempertahankan tonus (kontraksi) otot dalam aktivitas refleks. 7. Sistem saraf tepi Sistem saraf tepi (sistem saraf perifer) terdisi atas jaringan saraf yang berada di luar otak dan di luar medula spinalis. Sistem ini meliputi saraf kranial, yang berasal dari otak dan saraf spinal yang berasal dari medula spinalis. Pada sistem saraf tepi terdapat ganglion (ganglia=jamak), yaitu struktur lonjong yang mengandung badan sel neuron dan sel glia yang diunjang oleh jaringan ikat. a. Saraf kranial Saraf kranial terdiri atas 12 pasang saraf. Sebagian besar tersusun dari serabut sensori dan motor, tetapi beberapa saraf hanya tersusun dari serabut sensori. b. Saraf spinal Setiap saraf spinal terdiri atas satu radiks dorsal (posterior) dan ventral (anterior). Radiks dorsal terdiri atas kelompok serabut sensorik yang memasuki korda, sedangkan radiks ventral terdiri atas serabut motor dari korda. Bagian yang membesar pada radiks dorsal disebut ganglion radiks dorsal yang mengandung neuron sensor. Sistem saraf tepi meliputi serat-serat saraf yang membawa informasi antara sistem saraf pusat dan bagian tubuh lainnya (perifer). Berdasarkan arah impuls yang dibawanya, sistem saraf tepi dibagi menjadi divisi eferen dan aferen. Sistem saraf eferen dibagi menjadi sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf somatik terdiri atas seratserat neuron motor yang terdapat pada otot rangka. Sementara itu, sistem saraf otonom terdiri atas serat-serat yang terdapat pada otot polos. Otot jantung dan kelenjar. Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua jenis PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 139 berdasarkan fungsinya, yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. 1) Sistem saraf simpatis Sistem simpatis mendorong respon-respon yang mempersiapkan tubuh untuk beraktivitas fisik berat dalam situasi darurat atau stres, yang disebut respon lawan (respon lari). Oleh karena itu, tubuh membutuhkan hal-hal yang mendukung situasi tersebut, misalnya jantung berdenyut lebih cepat dan kuat, tekanan darah meningkat, saluran nafas membuka lebar, giklogen dan simpanan lemak diuraikan untuk menghasilkan energi, dan keringat meningkat. 2) Sistem saraf parasimpatis Serat saraf parasimpatis berasal dari area kranial (otak) dan sakrum (di bagian bawah medula spinalis). Serat praganglion parasimpatis lebih panjang daripada serat praganglion simpatis karena tidak mencapai ganglion terminal di dalam atau di dekat organ efektor. Sistem parasimpatis bekerja pada keadaan tenang (santai) dan mendorong fungsi tubuh untuk istirahat dan mencerna, sehingga akan memperlambat aktivitas yang ditingkatkan oleh sistem saraf simpatis, misalnya denyut jantung lambat atau normal. Jadi fungsi sistem parasimpatis berlawanan dengan sistem simpatis. 8. Gangguan sistem saraf a. Meningitis, peradangan pada selaput otak (meningia) dengan gejala bertambahnya jumlah dan berubahnya susunan cairan serebrospinal. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri atau virus. b. Ensefalitis, peradangan jaringan otak, biasanya disebabkan oleh virus. c. Neuritis, gangguan pada saraf tepiakibat peradangan, keracunan, atau tekanan. Gejala penyakit ini adalah rasa sakit yang hebat pada malam hari. d. Rasa baal (kebas) dan kesemutan, ganguan pada sistem saraf sensori yang dapat disebabkan oleh gangguan metabolisme, tertutupnya aliran darah atau kekurangan vitamin neurotropik (B1, B6 dab B12). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 140 e. Epilepsi (ayan), penyakit saraf menaun yang menimbulkan serangan mendada berulang-ulang tidak beralasan. Penyakit ini dapat disebabkan oleh trauma kepala (cidera), tumor otak. Kerusakan otak saat proses kelahiran, stroke, dan alkohol. Ayan bukan termasuk penyakit keturunan. f. Alzheimer, sindom kematian sel-sel otak secara bersamaan sehingga otak tampak mengecil dan kemampuan daya mengingat berkurang. Sering diderita oleh orang yang berusia ± 65 tahun. g. Gegar otak (commotio cerebri), bergeraknya jaringan otak dalam tengkorak yang menyebabkan perubahan fungsi mental atau tingkat kesadaran. Gegar otak ditandai dengan gejala awal kebingungan atau pingsan selama beberapa menit (Irnaningtyas, 2014). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 141 KUISIONER MOTIVASI SISWA Nama : Petunjuk Pengisian : Isilah kuisioner berikut sejujurnya dengan memberi tanda (√) pada kolom jawaban yang sesuai. No Pernyataan SS 1 Saya senang belajar biologi 2 Saya dapat dengan mudah memahami materi biologi 3 7 Saya selalu mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru Saya selalu mengerjakan tugas dan soal yang diberikan oleh guru Saya senang saat belajar biologi menggunakan animasi Saya tertarik mempelajari kembali materi yang saya dapatkan di kelas Saya selalu mencari sumber belajar dalam mengerjakan LKS 8 Saya berperan aktif dalam diskusi kelompok 9 Materi biologi tidak terlalu sulit bagi saya 10 Saya merasa puas dengan hasil belajar yang sudah dicapai 11 Saya merasa bosan belajar biologi 12 Saya sulit memahami materi biologi 13 Saya tidak mendengarkan penjelasan dari guru 14 Saya tidak mengerjakan tugas dan soal dari guru 15 16 18 Saya tidak senang belajar biologi dengan menggunakan animasi Saya tidak tertarik untuk mempelajari kembali materi yang sudah saya dapat Saya tidak memiliki sumber belajar lainnya dalam mengerjakan LKS Saya tidak berperan aktif dalam kelompok 19 20 Materi bilogi sangat sulit bagi saya Saya tidak puas dengan hasil belajar yang saya capai 4 5 6 17 Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju TS STS : Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju Jawaban S TS STS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142 LEMBAR OBSERVASI SISWA Kelas/ Semester : Hari, tanggal : Observer : Kelompok : Petunjuk : Amatilah setiap kegiatan siswa di kelas selama proses pembelajarn berlangsung. Kemudian isi lembar observasi dengan memberikan tanda (√) sesuai dengan kejadian yang sebenarnya pada kolom yang tersedia. No. 1 2 3 4 5 6 7 Aspek penilaian Tinggi Skor Sedang Rendah Catatan Perhatian siswa saat proses pembelajaran Respon siswa terhadap model pembelajaran Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok Kesungguhan dalam mengerjakan LKS yang telah diberikan Perhatian siswa saat pemutaran animasi Motivasi siswa saat mengikuti proses belajar Tanggungjawab terhadap hasil diskusi terkait pengerjaan LKS Keterangan : Tinggi : lebih dari 3 siswa dalam kelompok yang melakukan kegiatan Sedang : 2 siswa dalam kelompok memenuhi kriteria penilaian Kurang: 1 siswa atau tidak ada yang memenuhi kriteria penilaian PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 143 Kisi-Kisi Soal Pretest Nama sekolah : SMA Negeri 1 Kasihan Bantul Kelas/Semester : XI MIA 6/2 Mata Pelajaran : Biologi Kurikulum : Kurikulum 2013 Bentuk soal : Pilihan Ganda Jumlah soal : 20 nomor Aspek Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Menilai Jumlah C1 C2 C3 C4 C5 Mengidentifikasi 2, 4, 1,3,5,6 6 dan menjelaskan neuron (sel saraf) Menjelaskan sel 7 1 neuroglia Menjelaskan 8 1 sinapsis Menjelaskan 10 11 2 proses gerak sadar dan gerak refleks Menjelaskan 9 1 mekanisme penghantaran impuls Mengidentifikasi 12,13, 14,15 19 16,18 8 dan menjelaskan 17, sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi Mengidentifikasi 20 1 gangguan sistem saraf Total 20 Indikator PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 144 Kisi-Kisi Soal Posttest Iklus I Nama sekolah : SMA Negeri 1 Kasihan Bantul Kelas/Semester : XI MIA 6/2 Mata Pelajaran : Biologi Kurikulum : Kurikulum 2013 Bentuk soal : Pilihan Ganda Jumlah soal : 20 nomor Aspek Mengingat Memahami Menerapkan C1 C2 C3 Mengidentifikasi 4,6 1 ,7,8 2 dan menjelaskan 9 neuron (sel saraf) Menjelaskan sel 10 12 neuroglia Menjelaskan 12,13 sinapsis Menjelaskan 20 14,18,19 proses gerak sadar dan gerak refleks Menjelaskan mekanisme penghantaran impuls Total Indikator Menganalisis Menilai Jumlah C4 C5 3,5 9 11 3 2 4 15,16,17 3 20 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 145 Kisi-Kisi Soal Posttest Siklus II Nama sekolah : SMA Negeri 1 Kasihan Bantul Kelas/Semester : XI MIA 6/2 Mata Pelajaran : Biologi Kurikulum : Kurikulum 2013 Bentuk soal : Pilihan Ganda Jumlah soal : 20 nomor Indikator Mengidentifi kasi dan menjelaskan sistem saraf pu sat Mengidentifi kasi dan menjelaskan sistem saraf tepi Mengidentifi kasi gangguan sistem saraf Mengingat Memahami C1 C2 1 2,3,4,5 7,12,13 18 Soal Menerapkan Menganalisis C3 C4 14,15 6,16,17 19 10 11 8,9,20 Menilai C5 Jumlah 14 5 1 Total 20 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kunci Jawaban Pretest 1. B 8. D 15. A 2. C 9. D 16. B 3. D 10. A 17. B 4. B 11. A 18. D 5. A 12. C 19. C 6. B 13. A 20. E 7. C 14. A Kunci Jawaban Posttest Siklus I 1. A 8. C 15. D 2. D 9. C 16. B 3. B 10. C 17. C 4. A 11. D 18. A 5. B 12. B 19. D 6. C 13. E 20. E 7. A 14. E 146 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kunci Jawaban Posttest Siklus II 1. C 8. A 15. A 2. E 9. A 16. C 3. D 10. B 17. B 4. A 11. E 18. E 5. B 12. B 19. D 6. C 13. E 20. E 7. B 14. D 147 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI SOAL PRETEST Nama : Petunjuk : kerjakan soal-soal dibawah ini dengan teliti! Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. Pernyataan yang benar berkaitan dengan sistem saraf kecuali.... a. Dapat dirangsang b. Bersifat isolator c. Penghantar rangsangan d. Memberikan reaksi rangsangan e. Bersifat konduktor Peratikan gambar di bawah ini untuk soal nomr 2-4 A G F B E D C 148 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 149 2. Gambar diatas yang merupakan dendrit, badan sel, dan akson ditunjukkan huruf.... a. B-D-F d. B-F-G b. A-C-E e. C-D-F c. A-B-G 3. Bagian sel saraf yang berfungsi mengirimkan impuls ke sel saraf lainnya ditunjukkan huruf..... a. C b. B c. D d. G e. A 4. Berdasarkan gambar diatas bagian sel saraf yang ditunjukkan oleh huruf E adalah.... a. Selubung mielin b. Sel schwann c. Nodus Ranvier d. Dendrit e. Akson 5. Berdasarkan fungsinya neuron yang berperan menghantarkan impuls dari organ sensor ke pusat saraf (otak atau sumsum tulang belakang) adalah neuron....... PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 150 a. Neuron sensor b. Neuron motor c. Neuron konektor d. Neuron unipolar e. Neuron bipolar 6. Sel saraf yang berfungsi menyampaikan perintah dari otak atau sumsum tulang belakang menuju efektor adalah ... a. Neuron sensori b. Neuron motor c. Neuron konektor d. Sinapsis e. Ganglion 7. Kumpulan badan sel saraf yang membentuk simpul saraf disebut ... a. Sinapsis b. Bonggol sinapsis c. Neuroglia d. Interneuron e. Neurofibril 8. Ujung neurit berhubungan dengan ... a. Ujung dendrit saraf lain dan badan sel b. Otot dan sinapsis c. Kelenjar dan badan sel d. Sinapsis dan ujung dendrit saraf lain PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI e. Otot, kelenjar, dan ujung dendrit saraf lain 9. Berikut adalah jalannya rangsangan yang benar pada sel saraf… a. akson dendrit neurit b. dendrit neurit badan sel c. dendrit badan sel akson d. dendrit badan sel akson neurit e. badan sel akson neurit 10. bagian tubuh kita yang berfungsi sebagai reseptor penerima rangsang adalah.... a. alat indra b. otot c. kelenjar d. otak e. saraf 11. Berikut hal-hal yang berkaitan dengan penjalaran impuls 1) Indra 2) Saraf sensori 3) Otak 4) Medula spinalis 5) Impuls 6) Otot 7) Saraf motor 8) Efektor 151 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Mekanisme penghantaran impuls pada gerak refleks secara berurutan adalah.... a. 5 – 1 – 2 – 4 – 7 – 6 b. 5 – 1 – 3 – 4 – 7 – 8 c. 5 – 2 – 7 – 4 – 3 – 8 d. 5 – 3 – 4 – 7 – 8 – 1 e. 5 – 7 – 4 – 2 – 6 – 1 12. Sistem saraf pusat (SSP) dibentuk oleh ... a. Otak besar dan otak kecil b. Otak besar dan sistem limbik c. Otak dan sumsum tulang belakang d. Saraf simpatis dan parasimpatis e. Medula spinalis dan medula oblongata 13. Meninges adalah selaput yang melindungi ... a. Otak b. Neuron c. Sumsum tulang belakang d. Otak dan sumsum tulang belakang e. Neurit dan dendrit 14. Pusat keseimbangan tubuh terdapat di… a. Otak kecil b. sumsum tulang belakang c. otak besar 152 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 153 d. sumsum lanjutan e. otak tengah 15. Bagian otak yang menerima dan menyalurkan impuls sensorik menuju ke otak besar adalah ... a. Talamus d. Otak tengah b. Hipotalamus e. Medula oblongata c. Pons varolii 16. Berikut ini yang berkaitan dengan sumsum tulang belakang kecuali...... a. Pengendali berbagai aktivitas refleks dalam tubuh b. Pusat gerak sadar c. Komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh d. Menghantarkan rangsangan koordinasi antara otot dan sendi ke serebelum e. Struktur organ saraf dengan bagian dalamnya terdiri dari substansi abu-abu dan bagian luarnya terdiri dari substansiputih 17. Berikut ini yang termasuk ke dalam sistem saraf tepi adalah...... a. Serebrum dan medula spinalis b. Kranial dan spinal c. Serebelum dan kranial d. Medula oblongata dan medula spinalis e. Medula oblongata dan kranial 18. Berikut ini pernyataan yang bernar mengenai sistem saraf kranial kecuali... PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 154 a. Sistem saraf yang berasal dari otak b. Terdiri dari sistem saraf olfaktori dan sistem saraf fasial c. Sebagian besar tersusun dari serabut sonsori dan motor d. Terdiri dari sistem saraf simpatis dan parasimpatis e. Terdiri atas 12 pasang saraf 19. Lihat tabel berikut ini. Fungsi saraf simpatis dan arasimpatis yang benar adalah ... Simpatis Parasimpatis a. Memperkecil pupul Memperbesar pupil b. Memperkecil bronkus Memperbesar bronkus c. Relaksasi kandung kemih Kontraksi kandung kemih d. Merangsang kerja lambung Menghambat kerja lambung e. Dilatasi arteri Kontraksi arteri 20. Berikut ini yang merupakan gangguan dari sistem saraf kecuali...... a. Meningitis b. Epilepsi c. Geger otak d. Kesemutan e. rakitis PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 155 POSTTEST SIKLUS I Petunjuk : kerjakan soal-soal dibawah ini dengan teliti! Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. Pernyataan yang benar berkaitan dengan sel saraf kecuali.... a. Sel saraf mampu beregenerasi dengan membelah diri b. Sel saraf tidak mampu mebelah diri, tetapi dapat pulih kembali c. Sel saraf memiliki bagian dendrit, badan sel dan akson d. Sel saraf berfungsi menerima, mengolah dan merespon impuls e. Sel saraf paling banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang Perhatikan gambar di bawah ini untuk soal nomr 2-5 A G F B E D C 2. Bagian sel saraf yang berfungsi mempercepat jalannya impuls ditunjukkan oleh huruf..... PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI a. A b. B c. D d. F e. G 3. Fungsi dari bagian sel saraf yang ditunjukkan oleh huruf B adalah....... a. Mengirimkan impuls ke sel saraf lainnya b. Mengendalikan metabolisme keseluruhan sel saraf c. Menerima impuls dari sel saraf lainnya d. Mempercepat jalannya impuls e. Mengatur pembelahan sel saraf 4. Nama bagian pada sel saraf yang ditunjukkan oleh huruf D adalah.... a. Selubung mielin b. Nodus Ranvier c. Sel schwann d. Akson e. Dendrit 5. Berdasarkan strukturnya, gambar sel saraf diatas termasuk sel saraf...... a. Unipolar b. Multipolar c. Bipolar d. Aferen e. Eferen 156 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6. Sel schwann adalah sel-sel penyusun ... a. Neurit b. Dendrit c. Selubung mielin d. Nodus ranvier e. Neurofibril 7. Perhatikan gambar berikut ini: Gambar diatas menunjukkan neuron...... a. Bipolar b. Unipolar c. Multipolar d. Monopolar e. tripolar 8. Neuron yang memiliki satu juluran dari badan sel karena akson dan dendritnya berfusi disebut..... a. Neuron bipolar b. Neuron multipolar c. Neuron unipolar d. Neuron motor 157 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 158 e. Neuron konektor 9. Neuron yang berfungsi menghubungkan neuron yang satu dengan neuron lainnya adalah a. Neuron motor b. Neuron sensor c. Neuron konektor d. Neuron multopolar e. Neuron bipolar Untuk soal nomor 10 - 12. Perhatikan gambar berikut ini: 1 6 5 2 3 4 10. Sel ependima, oligodendrosit dan dendrit ditunjukkan oleh nomor.... a. 2, 3 dan 6 b. 1, 4 dan 6 c. 3, 4 dan 6 d. 3, 5 dan 6 e. 1, 3 dan 5 11. Fungsi dari bagian yang ditunjukkan oleh nomor 2 adalah...... PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 159 a. Pertahanan imun b. Melapisi rongga serebral dan medula spinalis c. Membentuk lapisan mielin d. Sebagai lem yang menyatukan neuron-neuron e. Pelumas neuron 12. Berdasarkan gambar diatas bagian yang berfungsi sebagai lem untuk menyatukan neuron-neuron ditunjukkan oleh nomor..... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 6 13. Berikut ini yangmerupakan pengertian dari sinapsis adalah... a. Pertemuan antara badan sel saraf satu dengan badan sel saraf lainnya b. Pertemuan antara ujung akson sel saraf yang satu dengan ujung akson sel safarf lainnya c. Pertemuan antara ujung dendrit sel saraf yang satu dengan ujung dendrit sel saraf lainnya d. Pertemuan antara ujung dendrit sel saraf tang satu dengan badan sel saraf yang lainnya e. Pertemuan antara ujung akson sel saraf yang satu dengan ujung dendrit sel saraf yang lainnya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 160 14. Berikut ini merupakan pernyataan yang tepat mengenai neurotransmiter kecuali.... a. Merupakan substansi kimia pada celah sinapsis b. Bersifat eksitasi c. Bersifat inhibisi d. Berperan dalam mengirim impuls e. Penyulai makanan bagi sel saraf 15. Impuls dapat mengalir melalui serabut saraf karena bagian luar dan dalam serabut saraf memiliki perbedaan.... a. Substansi b. Struktur c. Tekanan osmotik d. Potensial listrik e. Tekanan parsial 16. Pada mekanisme penghantaran impuls, saluran Na+ tertutup dan tidak aktif, sedangkan saluran K+ terbuka sehingga ion K+ keluar dan menyebabkan bagian dalam membran menjadi bermuatan negatif. Keadaan tersebut menunjukkan tahapan ... PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI a. Polarisasi b. Repolarisasi c. Depolarisasi d. Istirahat e. Tonus 17. Tahap depolarisasi pada penghantaran impuls akan terjadi apabila.... a. Saluran Na+ tertutup dan saluran k+ tertutup b. Saluran Na+ tertutup dan saluran k+ terbuka c. Saluran Na+ terbuka dan saluran K+ tertutup d. Saluran Na+ terbuka dan saluan K+ terbuka e. Saluran Na+ dan saluran K+ mengalami kerusakan Untuk nomor 18 dan 19. Berikut ini hal-hal yang berkaitan dengan penjalaran impuls 1) Indra 2) Saraf sensori 3) Otak 4) Medula spinalis 5) Impuls 6) Otot 7) Saraf motor 8) Efektor 161 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18. Mekanisme penghantaran impuls pada gerak refleks secara berurutan adalah.... a. 5 – 1 – 2 – 4 – 7 – 6 b. 5 – 1 – 3 – 4 – 7 – 8 c. 5 – 2 – 7 – 4 – 3 – 8 d. 5 – 1 – 2 – 3 – 7 – 6 e. 5 – 7 – 4 – 2 – 6 – 1 19. Mekanisme penghantaran impuls pada gerak sadar secara berurutan adalah... a. 5 – 1 – 2 – 4 – 7 – 6 b. 5 – 1 – 3 – 4 – 7 – 8 c. 5 – 2 – 7 – 4 – 3 – 8 d. 5 – 1 – 2 – 3 – 7 – 6 e. 5 – 7 – 4 – 2 – 6 – 1 20. Contoh dari gerak refleks adalah..... a. Terangkatnya kaki saat menginjak paku b. Menutupnya kelopak mata ketika benda asing masuk ke mata c. Gerakan tangan saat memegang benda panas d. Bersin e. Jawaban A,B,C dan D benar 162 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI POSTTEST SIKLUS II Petunjuk : kerjakan soal-soal dibawah ini dengan teliti! Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. Sistem saraf pusat (SSP) dibentuk oleh ... a. Otak besar dan otak kecil b. Otak besar dan sistem limbik c. Otak dan sumsum tulang belakang d. Saraf simpatis dan parasimpatis e. Medula spinalis dan medula oblongata 2. Lapisan terluar otak yang bersifat tebal dan kuat disebut ... a. Meninges b. Pia meter c. Araknoid d. Serebrospinalis e. Dura meter 3. Area sensor korteks pada otak besar yang berfungsi menerima impuls pendengaran atau suara yaitu area ... a. Area sensor primer b. Area visual primer c. Area olfaktori primer d. Area auditori primer 163 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 164 e. Area pengecap primer 4. Bagian diensefalon yang berfungsi menerima dan meneruskan impuls ke otak besar serta berperan dalam kesadaran dan kontrol motor adalah bagian ... a. Talamus b. Hipotalamus c. Epitalamus d. Medula oblongata e. Jembatan Varol 5. Struktur organ saraf dengan bagian luarnya terdiri atas substansi putih dan bagian dalamnya terdiri atas substansi abu-abu adalah ... a. Otak b. Medula spinalis c. Mesensefalon d. Serebelum e. Serebrum 6. Kerusakan pada bagian otak ini akan mengakibatkan seseorang kehilangan koordinasi gerakan otot tubuh. Bagian otak yang dimaksud yaitu… a. Serebrum b. Medula spinalis c. Serebelum d. Diensefalon e. Medula oblongata PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 165 7. Struktur dalam sumsum tulang belakang yang mengandung neuron motor yang aksonnya mengirimkan impuls melalui saraf spinal ke otot dan kelenjar adalah ... a. Tanduk abu-abu posterior b. Tanduk abu-abu anterior c. Tanduk lateral substansi abu-abu d. Komisura abu-abu e. Ganglion posterior 8. Pebedaan sistem saraf tepi aferen dan eferen adalah ... a. Saraf aferen membawa informasi dari reseptor ke otak sedangkan saraf eferon membawa instruksi dari otak ke otot efektor b. Saraf aferen membawa pesan dari otak ke reseptor sedangkan saraf eferen membawa informasi dari organ efektor ke otak c. Saraf aferen menyampaikan pesan dari otak ke reseptor sedangkan saraf eferon membawa pesan dari reseptor ke otak d. Saraf aferen membawa informasi dari efektor ke otak sedangkan saraf eferen menyampaikan pesan dari otak ke reseptor e. Saraf aferen menyampaikan respon dari sumsum tulang belakang ke organ sedangkan saraf eferen menyampaikan impuls dari orgen sumsum tulang belakang 9. Berikut merupakan efek dari saraf parasimpatis, kecuali ... a. Pelebaran pupil b. Stimulasi pengeluaran empedu PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI c. Sekresi enzim pada saluran pencernaan d. Kontraksi bronkus pada paru-paru e. Penurunan frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung 10. Aktivitas organ tubuh: 1. Jantung beretak lebih cepat 2. Pengeluaran keringat menurun 3. Tekanan darah meningkat 4. Glikogen dan lemak disintesis 5. Pembuluh darah melebar 6. Kapiler berkontraksi Respons aktivitas organ tubuh yang dipengaruhi kerja saraf simpatis, yaitu... a. 1, 3 dan 5 b. 1, 3 dan 6 c. 2, 4 dan 6 d. 3, 4 dan 5 e. 4, 5 dan 6 11. Sindrom kematian sel-sel otak sehingga otak tampak mengecil yang disertai penurunan daya ingat disebut ... a. Epilepsi d. Neuritis b. Meningitis e. Alzheimer c. Kesemutan 166 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12. Lapisan meninges yang mengandung banyak pembuluh darah sebagai penyuplai oksigen dan makanan adalah ... a. Araknoid b. Pia meter c. Dura meter d. Sub araknoid e. Serebrospinal 13. Aktivitas tubuh berikut ini diatur oleh medula oblongata, kecuali... a. Denyut jantung b. Refleks kedip mata c. Tekanan darah d. Refleks ludah e. Refleks pendengaran Untuk menjawab soal nomor 37-39, perhatikan gambar berikut. 14. Bagian-bagian penyusun batang otak adalah ... 167 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 168 a. 1, 3, dan 5 b. 2, 4, dan 6 c. 3, 5, dan 7 d. 4, 6, dan 7 e. 5, 6, dan 7 15. Bagian yang mengendalikan intelegensi dan memori adalah ... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 16. Bagian otak yang ditunjukkan oleh nomor 5 memiliki fungsi.... a. Pengendali intelegensi dan memori b. Pengendali frekuansi denyut jantung c. Pengendali keseimbangan d. Pengaturan emosi e. Pengatur frekuensi dan kekuatan bernapas 17. Berikut ini manakah penyataan yang paling benar? a. Talamus berfungsi untuk mengendalikan frekuensi denyut jantung b. Hipotalamus berfungsi untuk mengatur sistem endokrin c. Epitalamus berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan d. Medula oblongata berfungsi sebagai pusat emosi sepertikegembiraan dan kemarahan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 169 e. Pons varolii berfungsi untuk mengatur gerak refleks 18. Saraf fasial (CN VII) berperan dalam penghantaran impuls dan berpengaruh pada a. Kemampuan wicara b. Pendengaran c. Penglihatan d. Penciuman e. Ekspresi wajah 19. Urutan selaput meninges dari luar ke dalam yang benar adalah a. Piameter, araknoid, durameter b. Piameter, durameter, araknoid c. Araknoid, piameter, durameter d. Durameter, araknoid, piameter e. Durameter, piameter, araknoid 20. Pupil mata seseorang akan membesar ketika melihat di tempat gelap namun akan mengecil ketika melihat di tempat yang terang. Gerakan pupil mata yang diragsang oleh cahaya tersebut dipengaruhi oleh… a. Sistem saraf sadar b. Sistem saraf motorik c. Sistem saraf cranial d. Sistem saraf otonom e. Sistem saraf somatis PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Pretest 170 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 171 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 172 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 173 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 174 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 175 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 176 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 177 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Posttest I 178 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 179 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 180 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 181 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 182 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 183 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 184 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 185 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 186 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 187 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Posttest II 188 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 189 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 190 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 191 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 192 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 193 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 194 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 195 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Observasi Siswa 196 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 197 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 198 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 199 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 200 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 201 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 202 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 203 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Kuisioner Motivasi Awal Siswa 204 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 205 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Kuisioner Motivasi Akhir Siswa 206 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 207 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Lks 1 208 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 209 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Lks 2 210 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 211 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Lks 3 212 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 213 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Lks 4 214 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Perhitungan Motivasi Awal Siswa No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 1 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 3 2 3 6 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 7 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 8 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 9 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 4 3 2 3 2 2 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 Skor Setiap Pernyataan 10 11 12 13 14 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 4 2 2 4 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 1 3 3 3 2 3 Total 15 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 2 2 2 2 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 17 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 18 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 2 3 2 19 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 3 20 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 2 2 2 1 3 4 3 3 1 2 3 3 3 61 55 58 60 57 67 62 60 61 60 63 59 54 54 65 65 59 61 54 57 60 72 54 55 56 51 55 51 56 57 % Keterangan 76 69 73 75 71 84 78 75 76 75 79 74 68 68 81 81 74 76 68 71 75 90 67 69 70 64 69 64 70 71 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi 215 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Perhitungan Motivasi Akhir Siswa No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 5 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 6 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 7 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 9 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 Skor Setiap Pernyataan 10 11 12 13 14 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 2 3 3 3 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 15 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 16 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 17 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 19 3 2 3 4 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 2 20 3 3 1 3 2 3 2 2 1 2 3 2 3 3 2 2 3 1 1 3 3 2 4 2 4 2 3 3 3 2 Total % Keterangan 60 55 56 60 59 63 54 59 58 54 62 53 65 66 54 58 57 66 57 61 61 59 68 57 77 55 62 62 66 55 75 69 70 75 74 79 68 74 73 68 78 66 81 83 68 73 71 83 71 76 76 74 85 71 96 69 78 78 83 69 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi 216 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Perhitungan Observasi Siswa Siklus I Pertemuan I No. 1 2 3 4 5 6 Kelompok I II III IV V VI Jumlah Rata-rata 1 2 2 2 2 2 3 13 2,1 2 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 3 3 3 18 3 Indikator 4 3 3 3 3 3 3 18 3 5 3 3 3 3 3 3 18 3 6 2 3 3 3 2 2 15 2,5 7 3 3 3 3 3 2 17 2,8 1 2 2 3 3 3 3 16 2,6 2 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 3 3 3 18 3 Indikator 4 3 3 3 3 3 2 17 2,8 5 3 3 3 3 3 3 18 3 6 2 2 3 3 3 3 16 2,6 7 3 3 3 3 3 3 18 3 Skor Nilai 19 20 20 20 19 19 90 95 95 95 90 90 Skor Nilai 19 19 21 21 21 20 90 90 100 100 100 95 Pertemuan II No. 1 2 3 4 5 6 Kelompok I II III IV V VI Jumlah Rata-rata 217 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Perhitungan Observasi Siswa Siklus II Pertemuan III No. 1 2 3 4 5 6 Kelompok I II III IV V VI Jumlah Rata-rata 1 3 2 3 2 3 2 15 2,5 2 3 3 2 2 3 3 16 2,6 3 3 3 3 2 2 3 16 2,6 Indikator 4 3 3 3 3 3 3 18 3 5 3 3 3 3 3 3 18 3 6 3 3 3 2 3 3 17 2,8 7 3 3 2 2 3 3 16 2,6 1 2 3 3 2 3 3 16 2,6 2 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 3 3 3 18 3 Indikator 4 3 3 3 3 3 3 18 3 5 3 3 3 3 3 3 18 3 6 3 3 3 3 3 3 18 3 7 3 3 2 3 3 3 17 2,8 Skor Nilai 21 20 19 16 20 20 100 95 90 76 95 95 Skor Nilai 20 21 20 20 21 21 95 100 95 95 100 100 Pertemuan IV No. 1 2 3 4 5 6 Kelompok I II III IV V VI Jumlah Rata-rata 218 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 219 Daftar Nilai pretesst No. Nama Peserta 1 Siswa 1 2 Siswa 2 3 Siswa 3 4 Siswa 4 5 Siswa 5 6 Siswa 6 7 Siswa 7 8 Siswa 8 9 Siswa 9 10 Siswa 10 11 Siswa 11 12 Siswa 12 13 Siswa 13 14 Siswa 14 15 Siswa 15 16 Siswa 16 17 Siswa 17 18 Siswa 18 19 Siswa 19 20 Siswa 20 21 Siswa 21 22 Siswa 22 23 Siswa 23 24 Siswa 24 25 Siswa 25 26 Siswa 26 27 Siswa 27 28 Siswa 28 29 Siswa 29 30 Siswa 30 Jumlah Peserta Tes Jumlah yang Tuntas Jumlah yang Belum Tuntas Presentase Peserta Tuntas Presentase Peserta Belum Tuntas L/P P L L P P P P P P L L P P P L P L L P P P P L P P P P P P P 24 0 24 0% 100 % Hasil Tes Objektif Benar Salah Skor 9 11 45 11 9 55 Nilai Akhir Keterangan 45 55 Tidak Tuntas Tidak Tuntas 8 11 10 12 9 10 40 55 50 40 55 50 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas 11 9 55 55 Tidak Tuntas 10 9 11 10 11 9 50 45 55 50 45 55 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas 12 11 8 9 60 55 60 55 Tidak Tuntas Tidak Tuntas 30 45 40 65 35 40 40 40 30 40 65 55 40 30 45 40 65 35 40 40 40 30 40 65 55 40 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas 6 14 9 11 8 12 13 7 7 13 8 12 8 12 8 12 6 14 8 12 13 7 11 9 8 12 Jumlah nilai Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata 1130 30 65 47,08 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 220 Daftar nilai post-test I No. Nama Peserta 1 Siswa 1 2 Siswa 2 3 Siswa 3 4 Siswa 4 5 Siswa 5 6 Siswa 6 7 Siswa 7 8 Siswa 8 9 Siswa 9 10 Siswa 10 11 Siswa 11 12 Siswa 12 13 Siswa 13 14 Siswa 14 15 Siswa 15 16 Siswa 16 17 Siswa 17 18 Siswa 18 19 Siswa 19 20 Siswa 20 21 Siswa 21 22 Siswa 22 23 Siswa 23 24 Siswa 24 25 Siswa 25 26 Siswa 26 27 Siswa 27 28 Siswa 28 29 Siswa 29 30 Siswa 30 Jumlah Peserta Tes Jumlah yang Tuntas Jumlah yang Belum Tuntas Presentase Peserta Tuntas Presentase Peserta Belum Tuntas L/P P L L P P P P P P L L P P P L P L L P P P P L P P P P P P P 30 17 13 56,6% 43,3% Hasil Tes Objektif Benar Salah Skor 16 4 80 15 5 75 14 6 70 15 5 75 15 5 75 15 5 75 14 6 70 15 5 75 11 9 55 8 12 40 14 6 70 16 4 80 13 7 65 15 5 75 15 5 75 13 7 65 14 6 70 14 6 70 19 1 95 9 11 45 18 2 90 13 7 65 13 7 65 16 4 80 16 4 80 15 5 75 14 6 70 16 4 80 16 4 80 16 4 80 Jumlah nilai Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Nilai Akhir 80 75 70 75 75 75 70 75 55 40 70 80 65 75 75 65 70 70 95 45 90 65 65 80 80 75 70 80 80 80 2165 40 95 72,1 Keterangan Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 221 Daftar Nilai post-test II No. Nama Peserta 1 Siswa 1 2 Siswa 2 3 Siswa 3 4 Siswa 4 5 Siswa 5 6 Siswa 6 7 Siswa 7 8 Siswa 8 9 Siswa 9 10 Siswa 10 11 Siswa 11 12 Siswa 12 13 Siswa 13 14 Siswa 14 15 Siswa 15 16 Siswa 16 17 Siswa 17 18 Siswa 18 19 Siswa 19 20 Siswa 20 21 Siswa 21 22 Siswa 22 23 Siswa 23 24 Siswa 24 25 Siswa 25 26 Siswa 26 27 Siswa 27 28 Siswa 28 29 Siswa 29 30 Siswa 30 Jumlah Peserta Tes Jumlah yang Tuntas Jumlah yang Belum Tuntas Presentase Peserta Tuntas Presentase Peserta Belum Tuntas L/P P L L P P P P P P L L P P P L P L L P P P P L P P P P P P P 30 24 6 80% 20% Hasil Tes Objektif Benar Salah Skor 15 5 75 16 4 80 17 3 85 17 3 85 12 8 60 18 2 90 14 6 70 17 3 85 16 4 80 13 7 65 17 3 85 18 2 90 17 3 85 16 4 80 15 5 75 16 4 80 12 8 60 17 3 85 18 2 90 14 6 70 17 3 85 15 5 75 17 3 85 15 5 75 15 5 75 15 5 75 15 5 75 18 2 90 18 2 90 14 6 70 Jumlah nilai Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Nilai Akhir 75 80 85 85 60 90 70 85 80 65 85 90 85 80 75 80 60 85 90 70 85 75 85 75 75 75 75 90 90 70 2370 60 90 79 Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Surat Keterangan Selesai Penelitian 222