plagiat merupakan tindakan tidak terpuji plagiat

advertisement
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1
KASIHAN BANTUL PADA MATERI SISTEM SARAF PADA MANUSIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Fransiskus Tuli Repi
NIM: 111434001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1
KASIHAN BANTUL PADA MATERI SISTEM SARAF PADA MANUSIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Fransiskus Tuli Repi
NIM: 111434001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karyaku yang sederhana ini kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
Orang Tua
Oma dan Opa
Kakak tercinta
Keponakan tersayang
Keluarga dan sanak saudara
Para Sahabat
Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
Tak ada soal tanpa Jawaban
Tak ada ujian tanpa Jalan Keluar
Yakinlah dibalik kegagalan ada kerberhasilan
“Anonim”
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1
KASIHAN BANTUL PADA MATERI SISTEM SARAF PADA MANUSIA
Fransiskus Tuli Repi
Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma
Motivasi dan hasil belajar siswa SMA kelas XI SMA Negeri 1 Kasihan
Bantul pada materi sistem saraf pada manusia rendah. Penelitian tindakan kelas
ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 6
SMA Negeri 1 Kasihan Bantul pada materi Sistem Saraf pada manusia.
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 2
pertemuan. Masing-masing siklus dikelola melalui tahapan-tahapan perencanaan,
pelaksanaan tindakan, obsevasi atau pengamatan, evaluasi dan refleksi. Penelitian
dilaksanakan pada tanggal 8 April 2015 sampai 22 April 2015. Subyek penelitian
adalah siswa kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul yang berjumlah 30
siswa. Teknik pengumpulan data secara tes dan non tes. Tes terdiri dari hasil posttest 1 dan 2. Non tes terdiri dari kuisioner motivasi, observasi kegiatan siswa, dan
wawancara. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa
mengalami peningkatan dari rata-rata nilai 72,16 dengan ketuntasan
56,6%menjadi 79 dengan ketuntasan 80%. Motivasi belajar siswa yang awalnya
73,37% meningkat menjadi 75,13% yang masuk dalam kategori tinggi.
Kesimpulan yang diperoleh adalah penerapan media animasi dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1
Kasihan Bantul pada materi Sistem Saraf pada Manusia.
Kata kunci: Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Media Animasi, Sistem Saraf
Manusia,
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE USE OF ANIMATION IN INCREASING 11th STUDENTS OF SMA
NEGERI 1 KASIHAN BANTUL MOTIVATION AND LEARNING
RESULT IN HUMAN NERVE SYSTEM MATERIAL
Fransiskus Tuli Repi
Biology Education
Sanata Dharma University
Motivation and learning result of the students from 11th grade in SMA
Negeri 1 Kasihan Bantul in human nerve system material were low. This
classroom research is aimed to increase 11th MIA 6 students of SMA Negeri 1
Kasihan Bantul motivation and learning result in human nerve system material.
The research consists of two cycles and each cycle consists of two
meetings. Each cycle was managed through the steps of planning, implementing,
observing, evaluating and reflecting. The research was done from April 8 to 22,
2015. The subjects of the research were thirty 11th MIA 6 students of SMA
Negeri 1 Kasihan Bantul. The data were gathered by using test and non-test. The
test consist‟s of the result of first and second post-test. Non-test consist‟s of
motivation questionnaire, students' activity observation and interview. The data
analysis used descriptive quantitative method.
The research result showed that the average of students' learning result
increased from 72.16 to 79. Students' motivation was also increased fron 73.37%
to 75.13% which was considered as high.
The conclusion of the study was implementation of animation media could
increase 11th MIA 6 students of SMA Negeri 1 Kasihan Bantul motivation and
result in human nerve system material.
Keywords: Learning motivation, Learning result, Animation media, Human
nerve system.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Penggunaan Media Animasi Dalam Meningkatkan Motivasi dan
Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kasihan Bantul Pada Materi Sistem
Saraf Pada Manusia”.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,
dorongan, semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan limpah terima
kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah memberikan rahmat
kehidupan, penyertaan, kekuatan, kesehatan, dan selalu mendengarkan
semua doa-doa penulis.
2. Bapak Rohandi Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku ketua Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
4. Romo Dr.Ir.P.Wiryono Priyotamtama,SJ. Selaku Dosen Pembimbing
yang dengan sabar dan tulus membimbing penulis selama proses
penyusunan skripsi.
5. Ibu Sulastri,S.Pd. selaku guru mata pelajaran biologi kelas XI MIA 6
SMA Negeri 1 Kasihan Bantul
6. Segenap staf guru dan karyawan serta siswa kelas XI MIA 6 SMA
Negeri 1 Kasihan Bantul
7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi yang telah membimbing dan
mengajari penulis selama perkuliahan di Pendidikan Biologi.
8. Segenap staf karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah membantu dan melayani segala keperluan akademik penulis.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9. Orang tua, saudariku, dan segenap keluarga yang selalu memberikan
dorongan baik moril maupun material kepada penulis untuk mendukung
penulis dalam menjalankan tugas studi.
10. Saudari Helena Tri Saktiningsih yang selalu setia membantu dan
memberikan
semangat
kepada
penulis
sehingga
penulis
dapat
menjalankan tugas studi dan skripsi dengan baik.
11. Saudara-saudari seperjuangan Thomas, Galuh, Ricca, Bang Jimmi,
Chintya yang telah bersedia menjadi observer selama penulis melakukan
kegiatan penelitian di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul.
12. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2011 yang selalu bersamasama berjuang, memberikan semangat, dukungan, waktu, perhatian
selama melaksanakan studi di Pendidikan Biologi dari awal masuk
perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
13. Seluruh mahasiswa Pendidikan Biologi yang selalu memberikan
dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi dan
skripsi.
14. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan yang telah memberikan
doa, bantuan dan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, bagi dunia pendidikan
dan bagi pembaca umumnya.
Penulis
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Batasan Masalah........................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
F.
Hipotesis....................................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 7
A. Belajar dan Pembelajaran ............................................................................. 7
1.
Pengertian Belajar .................................................................................... 7
2.
Tujuan Belajar ........................................................................................ 12
3.
Beberapa Jenis Belajar ........................................................................... 16
4.
Sistem Pembelajaran .............................................................................. 19
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B. Motivasi dalam Belajar .............................................................................. 24
1.
Pengertian Motivasi ................................................................................ 24
2.
Fungsi Motivasi Dalam Belajar .............................................................. 27
3.
Perspektif atas Motivasi ......................................................................... 28
4.
Macam-macam Motivasi ........................................................................ 31
C. Media Pembelajaran ................................................................................... 33
D. Media Animasi ........................................................................................... 37
E. Hasil Belajar ............................................................................................... 41
F.
Sistem Saraf pada Manusia ........................................................................ 46
G. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 47
H. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 48
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 51
A. Jenis Penilitian ........................................................................................... 51
B. Setting Penelitian ....................................................................................... 51
C. Rancangan Tindakan .................................................................................. 52
1.
Siklus I .................................................................................................... 53
2.
Siklus II .................................................................................................. 56
D. Instrument Penelitian ................................................................................. 58
1.
Instrument Pembelajaran ........................................................................ 58
2.
Instrumen Pengumpulan Data ................................................................ 58
E. Analisis Data .............................................................................................. 62
1. Analisis Kuantitatif .................................................................................... 62
1. Analisis Kualitatif ...................................................................................... 62
F.
Indikator Keberhasilan Penelitian .............................................................. 66
BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................ 67
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 67
B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 67
1.
Siklus I .................................................................................................... 67
2.
Siklus II .................................................................................................. 75
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
C. Hasil Analisa .............................................................................................. 82
1.
Motivasi Belajar ..................................................................................... 82
2.
Hasil Belajar Siswa ................................................................................ 83
3.
Hasil Wawancara .................................................................................... 84
D. Pembahasan ................................................................................................ 87
1.
Motivasi Belajar ..................................................................................... 87
2.
Hasil Belajar ........................................................................................... 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 99
A. Kesimpulan ................................................................................................ 99
B. Saran ........................................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 101
LAMPIRAN ........................................................................................................ 103
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Skor Ketuntasan Individu ........................................................ 63
Tabel 3.2 Kriteria Hasil Persentase Observasi Aspek Afektif Siswa.................... 64
Tabel 3.3 Kategori Motivasi Siswa ....................................................................... 65
Tabel 3.4 Indikator Keberhasilan Penelitian ......................................................... 66
Tabel 4.1 Data Kuisioner Motivasi Awal Siswa ................................................... 70
Tabel 4.2 Hasil Pre-test Siswa .............................................................................. 70
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus I ........................................... 73
Tabel 4.4 Pengkategorian Hasil Observasi Setiap Kelompok .............................. 74
Tabel 4.5 Hasil Post-test Siklus I .......................................................................... 74
Tabel 4.6 Data Kuisioner Motivasi Akhir Siswa .................................................. 79
Tabel 4.7 Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus II .......................................... 80
Tabel 4.8 Pengkategorian Hasil Observasi Setiap Kelompok .............................. 80
Tabel 4.9 Hasil Post-tes Siklus II.......................................................................... 81
Tabel 4.10 Analisis Motivasi Belajar Siswa ......................................................... 82
Tabel 4.11 Nilai Hasil Observasi Kelompok Siswa .............................................. 83
Tabel 4.12 Persentase Aspek Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II ....................... 83
Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Post-tes Siklus I dan Siklus II ............................ 84
Tabel 4.14 Tabel Hasil Wawancara Siswa ............................................................ 85
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Desain siklus PTK model Kemmis S dan Mc. Taggart..................... 52
Gambar 4.1 Siswa Mengamati Video Animasi ..................................................... 71
Gambar 4.2 Siswa Melakukan Diskusi Kelompok ............................................... 71
Gambar 4.3 Siswa Menuliskan Hasil Diskusi ....................................................... 72
Gambar 4.4 Siswa Mengamati Video Animasi ..................................................... 76
Gambar 4.5 Siswa Melakukan Kegiatan Diskusi.................................................. 77
Gambar 4.6 Siswa Menuliskan Hasil Diskusi ....................................................... 78
Gambar 4.7 Siswa Mengerjakan Post-test ............................................................ 78
Gambar 4.8 Grafik Rata-rata Skor Motivasi Siswa .............................................. 88
Gambar 4.9 Grafik Kategori Motivasi Siswa........................................................ 88
Gambar 4.10 Grafik Rata-rata Skor Aspek Afektif Siswa .................................... 91
Gambar 4.11 Grafik Kategori Aspek Afektif Siswa ............................................. 91
Gambar 4.12 Grafik Pencapaian % KKM............................................................. 93
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Ijin Penelitian ............................................................................................. 104
Surat Pernyataan Menyerahkan Hasil Penelitian ................................................ 106
Silabus ................................................................................................................. 107
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II................................. 112
Lembar Kerja Siswa 1 ......................................................................................... 123
Lembar Kerja Siswa 2 ......................................................................................... 125
Lembar Kerja Siswa 3 ......................................................................................... 127
Lembar Kerja Siswa 4 ......................................................................................... 129
Materi Sistem Saraf pada Manusia ..................................................................... 130
Kuisioner Motivasi Siswa ................................................................................... 141
Lembar Observasi Siswa ..................................................................................... 142
Kisi-Kisi Soal Pretest .......................................................................................... 143
Kisi-Kisi Soal Posttest Iklus I ............................................................................. 144
Kisi-Kisi Soal Posttest Siklus II .......................................................................... 145
Kunci Jawaban Pretest ........................................................................................ 146
Kunci Jawaban Posttest Siklus I ......................................................................... 146
Kunci Jawaban Posttest Siklus II ........................................................................ 147
Soal Pretest .......................................................................................................... 148
Posttest Siklus I ................................................................................................... 155
Posttest Siklus I ................................................................................................... 163
Hasil Pretest ........................................................................................................ 170
Hasil Posttest I .................................................................................................... 178
Hasil Posttest II ................................................................................................... 188
Hasil Observasi Siswa ......................................................................................... 196
Hasil Kuisioner Motivasi Awal Siswa ................................................................ 204
Hasil Kuisioner Motivasi Akhir Siswa ............................................................... 206
Hasil Lks 1 .......................................................................................................... 208
Hasil Lks 2 .......................................................................................................... 210
Hasil Lks 3 .......................................................................................................... 212
Hasil Lks 4 .......................................................................................................... 214
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Perhitungan Motivasi Awal Siswa ...................................................................... 215
Perhitungan Motivasi Akhir Siswa ..................................................................... 216
Perhitungan Observasi Siswa Siklus I ................................................................ 217
Perhitungan Observasi Siswa Siklus II ............................................................... 218
Daftar Nilai Pretesst ............................................................................................ 219
Daftar Nilai Post-test I ........................................................................................ 220
Daftar Nilai Post-test II ....................................................................................... 221
Surat Keterangan Selesai Penelitian.................................................................... 222
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh semua orang
untuk memperdalam dan mengembangkan pengetahuannya. Pendidikan juga
tidak hanya berlangsung pada jenjang SD, SMP, SMA, maupun Perguruan
Tinggi saja tetapi pendidikan berlangsung seumur hidup dan tidak ada
batasnya. Pendidikan memegang peran penting dalam pembangunan serta
kemajuan suatu negara. Menurut undang-undang No.20 Tahun 2003,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar
dan
proses
pembelajaran
agar
peserta
didik
secara
aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan diri.
Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak
faktor antara lain guru sebagai fasilitator dan motivator, sarana dan prasarana
yang digunakan, dan juga adanya keaktifan dari siswa itu sendiri. Untuk
mencapai hasil yang optimal dibutuhkan adanya kontribusi yang maksimal
dari semua unsur-unsur tersebut. Sebagai fasilitator dan motivator, guru
memegang peranan yang sangat penting. Dorongan dan dukungan dari guru
dengan berbagai metode didukung dengan sarana prasarana lainnya akan
sangat membantu siswa untuk terdorong menjadi aktif. Faktor lain juga dapat
mendukung kegiatan belajar mengajar dalam situasi kelas, situasi yang
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
nyaman dan menyenangkan. Situasi seperti ini akan membuat proses belajar
mengajar menjadi menyenangkan bagi siswa.
Berdasarkan pengalaman PPL di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul, awalnya
saat praktikan menanyakan mengenai motivasi para siswa terhadap mata
pelajaran biologi, banyak siswa berpendapat bahwa biologi merupakan
pelajaran yang sulit dan membosankan karena banyak hafalan serta dalam
proses pembelajaran guru hanya memberikan ceramah sehingga suasananya
sangat membosankan. Pernyataan dari para siswa menunjukkan bahwa
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran biologi sangat rendah.
Berdasarkan hasil wawancara pada Ibu Sulastri S.Pd yang merupakan
salah satu guru pengampu mata pelajaran biologi kelas XI diperoleh bahwa
materi biologi yang masih dianggap sulit oleh siswa dari tahun ke tahun
adalah materi sistem saraf pada manusia. Materi ini dianggap sulit karena
metode yang digunakan kurang bervariasi yaitu dalam proses pembelajaran
masih didominasi dengan metode ceramah sehingga saat mengajar banyak
siswa yang merasa bosan dan tidak memperhatikan penjalasan guru, bermain
handphone dan gadged, mengobrol dengan teman sebangku mengenai hal-hal
di luar materi sistem saraf pada manusia sehingga berakibat pada menurunnya
hasil belajar siswa. Berdasarkan data yang diperoleh pada ulangan harian
sistem saraf tahun sebelumnya yaitu tahun ajaran 2013/2014 persentase
kelulusan adalah 46% dengan jumlah siswa yang lulus dan memenuhi nilai
KKM yaitu ≥ 75 sebanyak 13 siswa dari jumlah siswa seluruhnya yaitu 28
siswa. Selain metode pembelajaran yang hanya mengutamakan ceramah, guru
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
juga menggunakan media yang kurang bervariasi untuk mendukung anak
dalam meningkatkan minat dan pemahaman mengenai materi tersebut. Media
yang sering digunakan yaitu Powerpoint, buku dan model otak. Guru
mengharapkan adanya media tambahan untuk mempermudah pemahaman
siswa terutama mengenai proses-proses yang berkaitan dengan sistem saraf.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, peneliti mencoba
membantu kesulitan belajar siswa dengan menerapkan media animasi
pembelajaran. Media animasi dapat membantu menjelaskan suatu proses yang
abstrak dan rumit tidak hanya berdasarkan cerita biasa atau ceramah. Media
animasi merupakan salah satu media penunjang pembelajaran karena dapat
menarik perhatian belajar siswa, menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan dapat memberi pesan yang dapat diterima dengan baik
oleh siswa dan membangkitkan kemauan siswa untuk belajar. Jika siswa
memiliki kemauan belajar yang tinggi maka dapat meningkatkan hasil
belajar. Pada umumnya siswa lebih senang belajar dengan monoton dari pada
mendengarkan penjelasan dari guru. Penerapan media animasi ini diharapkan
dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi sistem saraf
pada manusia.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Apakah
Pembelajaran
Menggunakan
Media
Animasi
dapat
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1
Kasihan Bantul pada Materi Sistem Saraf pada Manusia?
C. Batasan masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak meluas maka permasalahan
perlu dibatasi sebagai berikut:
1.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA (Matematika dan Ilmu
Alam) 6 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul sebanyak 30 orang
2.
Motivasi
Motivasi yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah berkaitan dengan
kemauan positif siswa dalam mengikuti proses pembelajaran berupa
perhatian, mendengarkan, mencatat, mengerjakan tugas dan mempelajari
kembali materi yang disampaikan.
3.
Hasil Belajar
Hasil belajar pada penelitian ini kemampuan siswa pada aspek kognitif
yaitu dari hasil post-test dan aspek afektif dari hasil observasi.
4.
Media Animasi
Media animasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa film animasi
gerak mengenai sistem koordinasi pada manusia yang dibuat sendiri oleh
peneliti berupa animasi stop motion.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5.
5
Materi Pokok
Materi yang diajarkan tentang sistem saraf yaitu pada kompetensi dasar
3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ
pada sistem koordinasi dan mengaitkannya dengan proses koordinasi
sehingga dapat menjelaskan peran saraf dan hormon dalam mekanisme
koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada
sistem koordinasi
manusia melalui
studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi. Kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum
2013.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui
pengaruh Pembelajaran Menggunakan Media Animasi dalam Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Kasihan
Bantul pada Materi Sistem Saraf pada Manusia.
E. Manfaat Penelitian
1.
Bagi Peneliti
a.
Penelitian ini bermanfaat untuk menyelesaikan tugas akhir dalam
memperoleh gelar sarjana pendidikan
b.
Peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh pada
perkuliahan
c.
Memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran
biologi yang menggunakan media animasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
6
Bagi Guru
Guru memperoleh strategi pembelajaran baru dengan bertambahnya
variasi penggunaan media yang menarik dalam meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa
3.
Bagi Siswa
a.
Siswa dapat termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran
biologi dengan menggunakan media yang menarik
b.
Siswa dapat memahami pelajaran biologi dengan baik dan hasil
belajar siswa menjadi meningkat.
4.
Bagi Sekolah
Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat bermanfaat bagi sekolah dalam
membantu meningkatkan kualitas pembelajaran biologi.
F. Hipotesis
Penerapan
pembelajaran
menggunakan
media
animasi
dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 6 SMA Negeri
1 Kasihan Bantul pada materi sistem saraf pada manusia.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran
1.
Pengertian Belajar
Belajar adalah key term, „istilah kunci‟ yang paling vital dalam setiap
usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada
pendidikan. Karena demikian pentingnya arti belajar, maka bagian
terbesar upaya riset dan eksperimen psikologi belajar pun diarahkan pada
tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses
perubahan manusia itu. Belajar yaitu setiap perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan dan
pengalaman. Atau belajar adalah perubahan kepribadian sebagai pola
baru yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian/suatu
pengertian.
Abin Syamsudin Makmun dalam Rohmah (2012) mengatakan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang
berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Sedangkan menurut
Muhibbin Syah belajar merupakan proses memperoleh pengetahuan
(psikologi kognitif). Belajar juga diartikan pula sebagai suatu perubahan
kemampuan bereaksi atau relatif langgeng sebagai hasil latihan yang
diperkuat.
7
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
karakteristik belajar antara lain:
a) Belajar terjadi melalui latihan dan pengalaman (perubahan karena
pertumbuhan atau kematangan bukan merupakan hasil belajar,
contoh perubahan seorang bayi).
b) Belajar terjadi melalui latihan dan pengalaman, berarti perubahan
tingkah
laku
yang
disebabkan
oleh
motivasi,
kelelahan,
adaptasi/kepekaan seseorang yang biasanya hanya berlangsung
sementara bukan merupakan hasil belajar.
c) Perubahan tingkah laku itu menyangkut berbagai aspek kepribadian
(fisik
dan
psikis)
seperti
perubahan
pengertian,
berpikir,
keterampilan, kebiasaan, sikap, dan lain-lain.
Disamping itu ada beberapa ahli yang berusaha merumuskan tentang
belajar. Di bawah ini dikemukakan beberapa rumusannya.
1) Walker dalam Rohmah (2012) mengemukakan arti belajar dengan
kata-kata yang singkat, yakni”Perubahan-perubahan sebagai akibat
dari pengalaman”.
2) C.T.Morgan dalam Rohmah (2012) merumuskan belajar sebagai
“Suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai
akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu”. Menurut Morgan,
berbagai
perubahan tingkah laku
yang bisa diamati
pada
perkembangan seorang bayi hingga dewasa, terdapat 3 hal yaitu:
a.
Perubahan yang terjadi karena adanya proses-proses fisiologis,
misalnya sakit, penyakit.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b.
Perubahan
yang
terjadi
karena
adanya
9
proses-proses
pematangan (maturation).
c.
Perubahan yang terjadi karena adanya proses-proses belajar.
3) Crow & Crow dalam Rohmah (2012) menyatakan bahwa belajar
adalah memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap.
Menurut mereka hal-hal yang dirumuskan di atas meliputi cara-cara
yang baru digunakan
melakukan suatu upaya
memperoleh
penyesuaian diri terhadap situasi yang baru. Belajar alam pandangan
Crow & Crow menunjuk adanya perubahan yang progresif dari
tingkah laku. Belajar dapat memuaskan minat individu untuk
mencapai tujuan.
4) Hintzman dalam Rohmah (2012) mengatakan belajar ialah suatu
perubahan yang terjadi dalam diri organisme disebabkan pengalaman
tersebut yang bisa mempengaruhi tingkah laku organisme itu.
Dengan demikian perubahan yang disebabkan pengalaman tersebut
baru bisa dikatakan belajar kalau mempengaruhi organisme. Lebih
lanjut Hintzman menjelaskan bahwa pengalaman hidup sehari-hari,
dalam bentuk apapun amat memungkinkan diartikan sebagai belajar,
mengapa demikian? Sebab bagaimanapun juga pengalaman yang
dialami oleh tiap makhluk hidup/manusia akan memberikan
pengaruh terhadap pembentukan kepribadiannya.
5) Laurine dalam Rohmah (2012) mengemukakan,” Belajar adalah
modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman”.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
Menurut pengertian ini belajar merupakan proses, kegiatan yang
bukan merupakan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat,
tetapi lebih luas dari itu dan bukan hanya penguasaan dari latihan,
melainkan perubahan kelakuan.
6) Atkinson dan kawan-kawan dalam Rohmah (2012) mendefinisikan
belajar sebagai perubahan yang relatif permanen pada perilaku yang
terjadi akibat latihan. Atkinson tidak memasukkan perubahan
perilaku yang terjadi karena maturasi (bukan latihan), atau
pengondisian sementara suatu organisme (seperti kelelahan atau
akibat obat). Mereka berpendapat semua kasus belajar tidaklah sama.
7) Hilgard & Bower dalam Rohmah (2012) mengemukakan belajar itu
berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap
situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulangulang dalam situasi itu, dan perubahan tingkah laku tersebut tidak
dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respons pembawaan,
kematangan atau keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan atau
pengaruh obat).
Berdasarkan beberapa rumusan definisi di atas, bisa dikemukakan
beberapa unsur penting yang menjadi ciri/karakteristik atas pengertian
dan perilaku mengenai belajar yaitu:
a.
Situasi belajar mesti bertujuan, dan tujuan-tujuan tersebut diterima,
baik oleh individu maupun masyarakat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b.
11
Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dan
perubahan itu bisa mengarah pada tingkah laku yang lebih baik, akan
tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih
buruk.
c.
Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan
pengalaman, dalam arti, perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar.
Atau bisa dikatakan pula sebagai perubahan intensional; dalam arti
pengalamn atau praktik atau latihan itu dilakukan dengan sengaja
dan disadari bukan secara kebetulan; dengan demikian, perubahan
karena kemantapan dan kematangan atau keletihan atau kerena
penyakit tidak dapat dipandang sebagai perubahan hasil belajar.
d.
Untuk bisa disebut belajar, perubahan itu harus relatif menetap,
harus merupakan akhir dari pada periode waktu yang cukup panjang,
dan berlangsungnya waktu ini sulit ditentukan lamanya, bisa berharihari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Ini berarti harus
dikesampingkan perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan
oleh motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau
kepekaan seseorang yang biasanya yang berlangsung sementara.
Atau bisa pula dikatakan bahwa perubahan itu efektif, dalam arti
membawa pengaruh dan makna tertentu bagi pelajar itu (setidaktidaknya sampai batas waktu tertentu) relatif tetap dan setiap saat
diperlukan dapat diproduksikan dan dipergunakan seperti dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
pemecahan masalah, baik dalam ujian, ulangan dan sebagainya
maupun dalam penyesuaian diri dalam kehidupan sehari-hari dalam
rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya.
e.
Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut
aspek-aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti:
perubahan
dalam
pengertian,
pemecahan
suatu
masalah,
keterampilan, kecakapan, sikap, ataupun kebiasaan.
Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur
yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan tiap jenis dan jenjang
pendidikan.
2.
Tujuan belajar
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya
sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Sistem
lingkungan belajar ini sendiri terdiri atau akan dipengaruhi oleh berbagai
komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi. Komponenkomponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
materinya, guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam
hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana dan
prasarana belajar yang tersedia.
Tujuan belajar (Rohmah, 2012) itu ada 3 jenis antara lain:
1) Unuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan
pengetahuan
dan
kemampuan
berpikir
sebagai
yang
tidak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan
kemampuan
berpikir
tanpa
bahan
pengetahuan,
sebaliknya
kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah
yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya dalam
kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar lebih
menonjol.
Adapun jenis interaksi atau cara yang digunakan untuk
kepentingan pada umumnya dengan model kuliah (presentasi),
pemberian tugas-tugas bacaan. Dengan cara demikian anak
didik/siswa akan diberikan pengetahuan sehingga menambah
pengetahuannya dan sekaligus akan mencarinya sendiri untuk
mengembangkan
cara
berpikir
dalam
rangka
memperkaya
pengetahuannya.
2) Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan
suatu keterampilan. Jadi soal keterampilan yang bersifat jasmaniah
dan
rohani.
keterampilan
Keterampilan
yang
dapat
jasmaniah
dilihat,
adalah
diamati,
keterampilansehingga
akan
menitikberatkan pada keterampilan gerak/penampilan dari anggota
tubuh seseorang yang sedang belajar. Termasuk dalam hal ini
masalah-masalah
“Teknik”
dan
“Pengulangan”.
Sedangkan
keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan
dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalanpersoalan penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreativitas
untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep.
Jadi semata-mata bukan soal ”Pengulangan”, tetapi mencari jawab
yang cepat dan tepat.
Keterampilan memang data dididik, yaitu dengan banyak
melatih kemampuan. Demikian juga mengungkapkan perasaan
melalui bahasa tulis dan lisan, bukan soal kosakata atau tata bahasa,
semua memerlukan banyak latihan. Interaksi yang mengarah pada
pencapaian keterampilan itu akan menurut kaidah-kaidah tertentu
dan bukan semata-mata hanya menghafal atau meniru.
3) Pembentukan sikap
Pembentukan sikap dan mental dan perilaku anak didik, tidak
terlapas dari soal penanaman nilai-nilai Oleh karena itu guru tidak
sekedar sebagai “Pengajar” yang tugasnya hanya transfer ilmu tetapi
betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu
kepada anak didiknya melalui pemberian contoh-contoh yang baik
dalam setiap pola interaksinya baik dengan siswa, sesama guru
maupun dengan masyarakat luas, sehingga dari sini nantinya
diharapkan terjadi proses internalisasi yang dapat menumbuhkan
proses penghayatan pada setiap diri siswa untuk kemudian
diamalkan. Dengan dilandasi nilai-nilai itu, anak didik/siswa akan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktikkan segala
sesuatu yang telah dipelajarinya.
Jadi pada intinya, tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan
pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental/nilai-nilai.
Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan, hasil belajar.
Relevan dengan uraian mengenai tujuan belajar tersebut, hasil
belajar itu meliputi:
a.
Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, kosep atau fakta (kognitif)
b.
Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (afektif)
c.
Hal
ihwal
kelakuan,
keterampilan
atau
penampilan
(psikomotorik)
Ketiga hasil belajar diatas dalam pengajaran merupakan tiga hal
yang secara perencanaan dan programatik terpisah, namun dalam
kenyataannya dalam diri siswa akan merupakan satu kesatuan yang
utuh dan bulat. Ketiganya itu dalam kegiatan belajar-mengajar,
masing-masing direncanakan sesuai dengan butir-butir bahan
pelajaran (content). Karena semua itu bermuara pada anak didik,
maka terjadi proses internalisasi, terbentuklah suatu kepribadian
yang utuh. Dan untuk semua itu, diperlukan system lingkungan yang
mendukung.
Dari ketiga tujuan tersebut yang menjadi fokus penelitian ini
yaitu utuk mendapatkan pengetahuan (kognitif) dan pembentukkan
sikap (afektif).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3.
16
Beberapa Jenis Belajar
Jenis-jenis belajar dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan dan hasil
belajar yang diperoleh dari kegiatan belajar, cara atau proses yang
ditempuh dalam belajar, teknik atau metode belajar, dan sebagainya.
Perkembangan atas pengelompokan jenis belajar ini muncul dalam dunia
pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang juga
bermacam-macam.
Dilihat dari tujuan dan hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan
belajar, menutut para ahli (Saodih & Surya; Effendi dalam Rohmah,
2012) umunya mengemukakan delapan jenis belajar berikut:
1) Belajar Abstrak (Abstract Learning)
Belajar abstrak pada dasarnya adalah belajar dengan menggunakan
cara-cara abstrak. Tujuannya adalah memperoleh pemahaman serta
pemecahan yang tidak nyata. Dalam hal ini peranan rasio atau akal
sangatlah penting. Begitu pula penguasaan atas prinsip-prinsip dan
konsep-konsep. Termasuk dalam jenis ini, misalnya belajar
astronomi, kosmografi, kimia dan matematika.
2) Belajar Keterampilan (Skill Learning)
Belajar keterampilan merupakan proses belajar yang bertutujuan
memperoleh keterampilan tertentu dengan menggunakan gerakangerakan motorik. Dalam belajar jenis ini, proses pelatihan yang
intensif dan teratur sangatlah diperlukan. Termasuk belajar dalam
jenis ini adalah belajar olah raga, melukis, memperbaiki benda
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
elektronik. Bentuk belajar jenis ini juga sering disebut latihan atau
training.
3) Belajar Sosial (Social Learning)
Belajar
sosial
adalah
belajar
yang
bertujuan
memperoleh
keterampilan dan pemahaman terhadap masalah-masalah sosial,
penyesuaian terhadap nilai-nilai sosial dan sebagainya. Termasuk di
sini misalnya belajar memahami masalah keluarga, konflik antara
etnis atau antara kelompok, dan masalah lainnya yang bersifat sosial.
4) Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Dalam hal ini pada dasarnya adalah belajar untuk memperoleh
keterampilan atau kemampuan memecahkan berbagai masalah
secara logis dan rasional. Tujuannya ialah memperoleh kemampuan
atau kecakapan kognitif guna memecahkan masalah secara tuntas.
Untuk itu, kemampuan individu dalam menguasai berbagai konsep,
prinsip, serta generalisasi amat diperlukan.
5) Belajar Rasional (Rational Learning)
Yaitu belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis
atau sesuai dengan akal sehat. Tujuannya ialah memperoleh beragam
kecakapan menggunakan prinsip-prinsip, konsep-konsep. Jenis
belajar ini berkaitan erat dengan belajar memecahkan masalah.
Dengan belajar rasional, individu diharapkan memilki kemampuan
rational problemsolving, yaitu kemampuan memecahkan masalah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
dengan menggunakan pertimbangan dan strategi akal sehat, logis dan
sistematis.
6) Belajar Kebiasaan (Habitual Learning)
Belajar kebiasaan ialah proses pembentukan kebiasaan baru atau
perbaikan kebiasaan tang telah ada. Belajar kebiasaan selain
menggunakan perintah, keteladanan, serta pengalaman khusus, juga
menggunakan hukum dan ganjaran. Tujuannya agar individu
memperoleh sikap dan kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat
dan lebih positif, dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan
waktu atau besifat kontekstual.
7) Belajar Apresiasi (Apreciation Learning)
Belajar apresiasi pada dasarnya adalah belajar mempertimbangkan
nilai atau arti penting suatu obyek. Tujuannya agar memperoleh dan
mengembangkan kecakapan ranah rasa (effective skills), dalam hal
ini kemampuan menghargai secara tepat, arti penting obyek tertentu,
misalnya apresiasi sastra, apresiasi musik, dan apresiasi seni lukis.
8) Belajar Pengetahuan (Study)
Belajar
pengetahuan
dimaksudkan
sebagai
belajar
untuk
memperoleh sejumlah pemahaman, pengertian informasi dan
sebagainya. Belajar pengetahuan juga dapat diartikan sebagai sebuah
program belajar terencana untuk menguasai materi pembelajaran
dengan melibatkan kegiatan investigasi atau penelitian dan
eksperimen. Tujuan belajar di sini agar individu memperoleh atau
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan
tertentu, yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus
dalam mempelajarinya, misalnya dengan menggunakan alat-alat
laboratorium (Rohmah, 2012).
Jenis belajar yang difokuskan pada penelitian ini yaitu belajar
abstrak, belajar sosial, belajar rasional dan belajar pengetahuan
kerena dalam penelitian ini siswa belajar abstrak melalui video,
belajar sosial melalui kegiatan diskusi kelompok, belajar rasional
melalui presentasi dengan berbagai tanggapan dan masukkan agar
memperoleh keragaman pemahaman dan konsep kemudian siswa
belajar pengetahuan agar dapat memahami dan menguasai materi
pembelajaran yang dilaksanakan.
4.
Sistem Pembelajaran
Sistem bermanfaat untuk merancang atau merencanakan suatu proses
pembelajaran. Perencanaan adalah proses dan cara berpikir yang dapat
membantu menciptakan hasil yang diharapkan. Oleh karena itulah,
proses perencanaan yang sistematis dalam proses pembelajaran memiliki
beberapa keuntungan, di antaranya:
a.
Melalui sistem perencanaan yang matang, guru akan terhindar dari
keberhasilan secara untung-untungan, dengan demikian pendekatan
sistem memiliki daya ramal yang kuat tentang keberhasilan suatu
proses pembelajaran, karena memang perencanaan disusun untuk
mencapai hasil yang optimal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b.
20
Melalui sistem perencanaan yang sistematis, setiap guru dapat
menggambarkan berbagai hambatan yang mungkin akan dihadapi
sehingga dapat menentukan berbagai strategi yang dapat dilakukan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
c.
Melalui sistem perencanaan, guru dapat menentukan berbagai
langkah dalam memanfaatkan berbagai sumber dan fasilitas yang
ada untuk ketercapaian tujuan.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan proses
sistem pembelajaran di antaranya faktor guru, faktor siswa, sarana, alat
dan media yang tersedia, serta faktor lingkungan.
a.
Faktor Guru
Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam
implementasi
suatu
strategi
pembelajaran.
Tanpa
guru,
bagaimanapun bagus dan idealnya suatu strategi, maka strategi itu
tidak mungkin dapat diaplikasikan. Guru, dalam proses pembelajaran
memegang peran yang sangat penting. Peran guru, apalagi untuk
siswa pada usia pendidikan dasar, tidak mungkin dapat digantikan
oleh perangkat lain, seperti televisi, radio, komputer dan lain
sebagainya. Sebab siswa adalah organisme yang sedang berkembang
yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa.
Menurut Dunkin dalam Sanjaya, ada sejumlah aspek yang dapat
mempengaruhi kualitas proses pembelajaran dilihat dari faktor guru,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
yaitu: teacher formative experience, teacher training experience, and
teacher properties.
Teacher formative experience, meliputi jenis kelamin serta
semua pengalaman hidup guru yang menjadi latar belakang sosial
mereka. Yang termasuk ke dalam aspek ini di antara, meliputi
tempat asal kelahiran guru termasuk suku, latar belakang budaya dan
adat istiadat, keadaan keluarga dari mana guru itu berasal, misalkan
apakah guru itu berasal dari keluarga yang tergolong mampu atau
tidak, apakah mereka berasal dari keluarga harmonis atau bukan.
Teacher training experience, meliputi pengalaman-pengalaman
yang berhubungan dengan aktivitas dan latar belakang pendidikan
guru,
misalnya
pengalaman
latihan
profesional,
tingkatan
pendidikan, pengalaman jabatan dan lain sebagainya.
Teacher properties, adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan sifat yang dimiliki guru misalnya sikap guru terhadap
profesinya, sikap guru terhadap siswa, kemampuan atau intelegensi
guru, motivasi dan kemampuan mereka baik kemampuan dalam
pengelolaan pembelajaran termasuk di dalamnya kemampuan dalam
merencanakan dan evaluasi pembelajaran maupun kemampuan
dalam penguasaan materi pelajaran.
b.
Faktor Siswa
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai
dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan teta[pi tempo dan
irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak
selalu sama. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran dilihat dari aspek siswa meliputi aspek latar belakang
siswa yang menurut Dunkin disebut pupil formative experience serta
faktor sifat yang dimiliki siswa (pupil properties).
Aspek latar belakang, meliputi jenis kelamin siswa, tempat
kelahiran dan tempat tinggal siswa, tingkat sosial ekonomi siswa,
dari keluarga yang bagaimana siswa berasal dan lain sebagainya,
sedangkan dilihat dari sifat yang dimiliki siswa meliputi kemampuan
dasar, pengetahuan dan sikap. Sikap dan dan penampilan siswa di
dalam kelas juga merupakan aspek lain yang dapat mempengaruhi
proses pembelajaran.
c.
Faktor Sarana dan Prasana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung
terhadap
kelancaran
proses
pembelajaran,
misalnya
media
pembelajaran, alat-alat pembelajaran, perlengkapan sekolah dan lain
sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara
tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran,
misalnya jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil dan
lain sebagainya. Terdapat beberapa keuntungan bagi sekolah yang
memiliki kelengkapan sarana dan prasarana. Pertama, perlengkapan
sarana dan prasarana dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
mengajar. Mengajar dapat dilihat dari dua dimensi yaitu sebagai
proses penyampaian materi pelajaran dan sebagai proses pengaturan
lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Kedua, kelengkapan sarana dan prasarana dapat memberikan
berbagai pilihan pada siswa untuk belaar. Siswa yang bertipe auditif
akan lebih mudah belajar melalui pendengaran, sedangkan tipe siswa
yang visual akan lebih mudah belajar melalui penglihatan.
d.
Faktor Lingkungan
Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat
mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas
dan faktor iklim sosial-psikologis.
Faktor organisasi kelas yang di dalamnya meliputi jumlah siswa
dalam
satu
kelas
merupakan
aspek
penting
yang
dapat
mempengaruhi proses pembelajaran. Organisasi kelas yang terlalu
besar akan kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kelompok belajar yang besar dalam satu kelas berkecenderungan:
1) Sumber daya kelompok akan bertambah luas sesuai dengan
jumlah siswa sehingga waktu yang tersedia akan semakin
sempit.
2) Kelompok belajar akan kurang mampu memanfaatkan dan
menggunakan semua sumber daya yang ada. Misalnya, dalam
penggunaan waktu diskusi jumlah siswa yang terlalu banyak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
akan memakan waktu yang banyak pula sehingga sumbangan
pikiran pikiran akan sulit didapatkan dari setiap siswa.
3) Kepuasan belajar setiap siswa akan cenderung menurun karena
mendapatkan pelayanan terbatas dari guru.
4) Perbedaan individu antara anggota akan semakin tampak,
sehingga akan semakin sukar mencapai kesepakatan.
5) Anggota kelompok yang terlalu banyak berkecenderungan akan
makin banyak siswa yang terpaksa menunggu untuk sama-sama
maju mempelajari materi pelajaran baru.
6) Anggota kelompok yang terlalu banyak akan cenderung semakin
banyak siswa yang enggan berpartisipasi aktif dalam setiap
kegiatan kelompok (Sanjaya, 2008)
Dari ketiga faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran
tersebut, semuanya digunakan dalam penelitian ini karena untuk
mencapai keberhasilah belajar dibutuhkan peran guru sebagai
fasilitator dan motivator, sarana dan prasarana yang mendukung
khususnya dalam pemutaran video animasi, peran siswa yang aktif
dalam kegiatan pembelajaran dan lingkungan siswa yang meliputi
kelompok diskusi yang mendukung.
B. Motivasi dalam Belajar
1.
Pengertian Motivasi
Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat
diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata
“motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang
yelah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama
bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.
Menurut Mc. Donald dalam Santrock (2009), motivasi adalah
perubahan energi dalam diri sesorang yang ditandai dengan munculnya
“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari
pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung elemen
penting.
a.
Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological”
yang ada pada organisme manusia.karena menyangkut perubahan
energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri
manusia), penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia
b.
Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau ”feeling”, afeksi
seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalanpersoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan
tingkah-laku manusia.
c.
Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam
hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi
kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain,
dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal
kebutuhan.
Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi
itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan
terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga
akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan, dan juga
emosi untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu .
Dalam kegiatan belajar mengajar apabila ada seorang siswa,
misalnya tidak bebuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan maka perlu
diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab itu biasanya bermacam-macam,
mungkin ia tidak senang, mungkin sakit, lapar, ada problem pribadi dan
lain-lain. Hal ini berarti dalam diri anak tidak terjadi perubahan energi,
tidak terangsang efeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidak
memilki tujuan atau kebutuhan belajar.Keadaan semacam ini perlu
dilakukan daya upaya yang dapat menemukan sebab-musebabnya
kemudian mendorong seseorang siswa itu mau melakukan pekerjaan
yang seharusnya dilakukan yakni belajar, dengan kata lain siswa perlu
diberikan rangsangan agar tumbuh motivasi pada dirinya. Atau
singkatnya perlu diberi motivasi.
Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat nonintelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki
motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan
belajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat.
Bergayut dengan ini maka kegagalan belajar siswa jangan begitu saja
mempersalahkan pihak siswa, sebab mungkin saja guru tidak berhasil
dalam memberikan motivasi yang mampu membangkitkan semangat dan
kegiatan siswa untuk berbuat/belajar. Jadi tugas guru bagaimana
mendorong para siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi (Santrock,
2009)
2.
Fungsi Motivasi dalam Belajar
a.
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b.
Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demokian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c.
Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi
sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam
belajar akan menunjukkan hasil yang baik (Santrock, 2009)
3.
Perspektif atas Motivasi
a.
Perspektif ilmu perilaku, menekankan penghargaan dan hukuman
eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi seorang siswa.
Insentif adalah stimulus atau kejadian positif atau negatif yang dapat
memotivasi perilaku seorang siswa. Pendukung dari penggunaan
insentif menekankan bahwa insentif dapat menambahkan minat atau
rangsangan kepada kelas serta mengarahkan perhatian pada perilaku
yang tepat dan menjauhi perilaku yang tidak tepat. Insentif yang
digunakan guru di kelas termasuk nilai numerik dan huruf yang
memberikan umpan balik mengenai kualitas kerja siswa. Insentif
lainnya termasuk memberikan pengakuan kepada siswa sebagai
contoh dengan memamerkan hasil kerja mereka, memberi mereka
sertifikat prestasi, menempatkan mereka pada daftar nama
kehormatan dan secara verbal menyebutkan pencapaian mereka.
b.
Perspektif
humanistis,
pertumbuhan pribadi
menekankan
kapasitas
siswa
untuk
kebebasan untuk memiliki nasib mereka
sendiri dan kualitas-kualitas positif seperti bersikap sensitif pada
orang lain. Perspektif ini diasosiasikan secara dekat dengan
keyakinan
menurut Abraham Maslow dalam Santrock bahwa
kebutuhan dasar tertentu harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
lebih tinggi dapat dipuaskan. Menurut hierarki kebutuhan Maslow,
kebutuhan individu harus dipuaskan dalam urutan berikut:
1) Fisiologis: lapar, haus, tidur
2) Rasa
aman:
memastikan
kelangsungan
hidup,
seperti
perlindungan dari perang dan kriminal
3) Cinta dan rasa memiliki: keamanan, afeksi, dan perhatian dari
orang lain
4) Harga diri: merasa senang terhadap diri sendiri
5) Aktualisasi diri: mewujudkan potensi diri
Jadi dalam pandangan maslow siswa harus memuaskan kebutuhan
mereka akan makanan sebelum mereka dapat berprestasi. Abraham
Maslow mengembangkan hierarki kebutuhan manusia untuk
memperlihatkan bagaimana kita harus memuaskan kebutuhan dasar
tertentu sebelum kita dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang
lebih tinggi.
c.
Perspektif kognitif, menurut perspektif kognitif mengenai motivasi,
pemikiran siswa mengarahkan motivasi mereka. Minat ini berfokus
pada gagasan-gagasan seperti motivasi internal siswa untuk
berprestasi,
atribusi
mereka
(persepsi
mengenai
penyebab
keberhasilan atau kegagalan, khususnya persepsi bahwa usaha
merupakan faktor penting dalam prestasi), dan keyakinan bahwa
mereka dapat mengontrol lingkungannya secara efektif. Perspektif
kognitif
juga
menekankan
pentingnya
penempatan
tujuan,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
perencanaan dan pemantauan kemajuan menuju suatu sasaran.
Selanjutnya perspektif kognitif tentang motivasi cocok dengan
gagasan R.W. White dalam Santrock (2009), yang mengajukan
konsep motivasi kompetensi, gagasan bahwa orang termotivasi
untuk menangani lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia
mereka, dan memproses informasi secara efisien. White mengatakan
bahwa orang melakukan hal ini karena mereka termotivasi secara
internal untuk berinteraksi secara efektif dengan lingkungan. Konsep
motivasi kompetensi menjelaskan mengapa manusia termotivasi
untuk mencapai inovasi ilmiah dan teknologi.
d.
Perspektif sosial, kebutuhan akan afiliasi atau hubungan adalah motif
untuk berhubung secara aman dengan orang lain. Hal ini termasuk
membangun, mempertahankan, serta memulihkan hubungan pribadi
yang hangat dan akrab. Kebutuhan siswa akan afilasi atau hubungan
tercemin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu
bersama teman-teman sebaya, sahabat mereka, kasih sayang mereka
kepada orangtuanya, dan keinginan mereka untuk mempunyai
hubungan positif dengan guru mereka. Siswa yang berada di sekolah
dengan hubungan iterpesonal yang penuh perhatian dan dukungan,
mempunyai sikap dan nilai akademis yang lebih positif dan merasa
lebih puas terhadap sekolah. Salah satu faktor penting dalam
motivasi dan prestasi siswa adalah persepsi mereka tentang
hubungan positif mereka dengan para guru. Salah satu contohnya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
adalah nilai bahwa siswa sekolah menengah yang mengikuti
matematika meningkat ketika mereka mempunyai guru yang mereka
nilai banyak memberikan dukungan (Santrock, 2009)
Perspektif atas motivasi yang menjadi fokus dalam penelitian ini
yaitu perspektif kognitif dan perspektif sosial karena perspektif
kognitif harus ditanamkan oleh siswa dalam mendukung pencapaian
keberhasilan belajar dan perspektif sosial ditanamkan siswa untuk
berhubungan baik dengan siswa lain untuk membangun dan
mempertahankan hubungan pribadi dengan siswa lain. Perspektif
sosial dapat dilihat pada kegiatan diskusi kelompok.
4.
Macam-macam Motivasi
a.
Motivasi Intrinsik
Yang dimaksudkan dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari
luar, karena dalam diri setiap individu suda ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang
membaca, tidak usah menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin
mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari
segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan belajar)
maka yang dimaksudkan dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin
mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu
sendiri. Sebagai contoh konkret, seorang siswa itu melakukan
belajar, karena betul-betul ingin mendapatkan pengetahuan, nilai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara
konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. Perlu diketahui
bahwa siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan
menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam
bidang studi tertentu.
b.
Motivasi Ekstrinsik
Motivasi
ekstrinsik
adalan
motif-motif
yang aktif
dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh
seseorang itu belajar, karena tahunya besok pagi akan ujian dengan
harapan mendapatkan nilai baik sehingga akan dipuji oleh temannya.
Jika kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak
secara langsung bergayut esensi apa yang dilakukannya itu. Oleh
karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk
motivasi yang ada di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar. Perlu ditegaskan, bukan berarti
bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik atau tidak penting. Dalam
kegiatan belajar mengajar tetap penting. Sebab kemungkinan besar
keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin
komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang
kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik
(Sardiman, 2008).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
Pada penelitian ini, motivasi intrinsik dan ekstrinsik sangat
diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran. Motivasi
intrinsik merupakan motivasi yang tumbuh dari dalam diri siswa
cintohnya suka membaca atau suka belajar berkelompok.. Motivasi
ektrinsik yaitu motivasi yang berasal dari luar diri siswa guna
mendukung motivasi intrinsik siswa. Motivasi ektrinsik dapat
berasal dari guru, siswa lain dan sarana dan prasarana. jika motivasi
intrinsik siswa tinggi dan motivasi ektrinsik juga mendukung dengan
baik maka siswa proses pembelajaran akan terlaksana secara baik
dan memperoleh hasil yang baik dan sesuai dengan indikator yang
akan dicapai.
C. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiahberarti
„tengah‟,‟perantara‟ atau „pengantar‟. Menurut Gerlach & Ely dalam Arsyad
(1996) menyatakan bahwa media apabilah dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan , atau sikap. Dalam
pengertian ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.
Secara khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis (Arsyat, 1996).
Fungsi media pembelajaran
Analisis terhadap fungsi media pembelajaran ini lebih difokuskan pada
dua hal, yakni analisis fungsi yang didasarkan pada medianya dan didasarkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
pada penggunanya. Pertama, analisis fungsi yang didasarkan pada media
terdapat tiga fungsi media pembelajaran, yakni;
1.
Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar
Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar.
Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni
sebagai penyalur, penyampai, penghubung, dan lain-lain.
2.
Fungsi semantik
Yakni kemampuan media dalam menambah pemberdaharaan kata
(symbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak
didik (tidak verbalistik).
3.
Fungsi manipulatif
Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum
yang dimilikinya. Berdasarkan karakteristik umum ini, media memiliki
dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan
mengatasi
keterbatasan
inderawi.
Pertama,
kemampuan
media
pembelajaran dalam mengatasi batas-batas ruang dan waktu, yaitu;
a.
Kemampuan media menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit
dihadirkan dalam bentuk aslinya, seperti peristiwa bencana alam,
ikan paus melahirkan anak, dan lain-lain.
b.
Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita
waktu panjang menjadi singkat seperti proses metamorfosis, proses
berang-berang membangun bendungan dan sarangnya dan lain-lain.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
c.
35
Kemampuan media mengahdirkan kembali objek atau peristiwa yang
telah terjadi.
Kedua, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan
inderawi manusia, yaitu;
a.
Membantu siswa dalam memahami objek yang sulit diamati karena
terlalu kecil, seperti molekul, sel, atom, dan lain-lain, yakni dengan
memanfaatkan gambar, film, dan lain-lain.
b.
Membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu
lambat atau terlalu cepat, seperti proses metamorfosis.
c.
Membantu siswa dalam memahami objek yang membutuhkan
kejelasan suara, yakni dengan memanfaatkan kaset (tape recorder).
d.
Membantu siswa dalam memahami objek yang terlalu kompleks,
misalnya dengan memanfaatkan diagram, peta, grafik, dan lain-lain.
4.
Fungsi psikologis
a.
Fungsi atensi
Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap
materi ajar. Media pembelajaran yang tepat guna adalah media
pembelajaran yang mampu menarik dan memfokuskan perhatian
siswa.
b.
Fungsi afektif
Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat
penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Media
pembelajaran yang tepat guna dapat meningkatkan sambutan dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
penerimaan siswa terhadap stimulus tertentu. Dengan adanya media
pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan untuk menerima
beban pelajaran, dan untuk itu perhatiannya akan tertuju kepada
pelajaran yang diikutinya.
c.
Fungsi kognitif
Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh
dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objekobjek yang dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda atau
kejadian/peristiwa.
d.
Fungsi imajinatif
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan
imajinasi siswa.
e.
Fungsi motivasi
Motivasi merupakan usaha dari pihak luar dalam hal ini adalah guru
untuk mendorong, mengaktifkan dan menggerakkan siswanya secara
sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
5.
Fungsi sosio-kultural
Fungsi media dilihat dari sosio-kultural, yakni mengatasi hambatan
sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran.
Pada penelitian ini, fungsi media yang lebih difokuskan yaitu fungsi
manipulatif dan fungsi psikologis. Fungsi manipulatif ditunjukkan pada video
animasi yang menjelaskan sesuatu yang abstrak dan tidak bisa dilihat secara
langsung oleh siswa guna membantu siswa dalam memahami materi yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
dipelajari. Fungsi psikologis ditunjukkan dengan pemutaran video animasi
dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, atensi, imajinatif dan
motivasi belajar siswa.
D. Media Animasi
Menurut Ariadi dalam Hasrudin, media animasi merupakan peralatan
elektronik digital yang dapat memproses suatu masukan untuk menghasilkan
suatu keluaran yang bekerja secara digital. Penggunaan animasi merupakan
salah satu contoh pemanfaatan teknologi dalam pendidikan. Animasi menjadi
pilihan untuk menunjang proses belajar yang menyenangkan dan menarik
bagi siswa, memperkuat motivasi, menanamkan pemahaman, meningkatkan
kemampuan berpikir dan daya ingat pada siswa tentang materi yang
diajarkan. Keunggulan animasi adalah kemampuannya untuk menjelaskan
suatu kejadian secara sistematis dalam tiap waktu perubahan. Hal ini sangat
membantu dalam menjelaskan prosedur dan urutan kejadian.
Berkaitan dengan media animasi, maka menurut Mayer dan Moreno
dalam Sukiyasa
mengemukakan bahwa animasi merupakan satu bentuk
presentasi bergambar yang paling menarik, yang berupa simulasi gambar
bergerak yang menggambarkan perpindahan atau pergerakan suatu objek.
Penggunaan animasi dalam proses pembelajaran sangat membantu dalam
meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pengajaran, serta hasil
pembelajaran yang meningkat. Selain itu, penggunaan media pembelajaran
khususnya animasi dapat meningkatkan daya tarik, serta motivasi siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran (Sukiyasa, 2013)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
Dalam penelitian ini saya menggunakan animasi yang diharapkan dapat
membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru dan
dapat memotivasi siswa untuk belajar sehingga prestasi belajar siswa dalam
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik bisa maksimal sesuai tujuan yang
diharapkan. Kelebihan dari media animasi adalah:
a.
pembelajaran lebih inovatif dan interaktif;
b.
membawa obyek yang sukar didapat atau dibawa dalam lingkungan
belajar;
c.
menampilkan obyek yang tidak bisa dilihat secara langsung;
d.
menampilkan obyek yang terlalu besar ke dalam kelas.
Adapun kekurangan dari media animasi adalah aktifitas siswa terbatas,
siswa yang kurang paham dalam menggunakan multimedia akan mengalami
kesulitan, bagi siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik akan merasa
bosan, belum memadainya infrastruktur didaerah tertentu, biaya yang
dikeluarkan cukup mahal (Rahayuningsih, 2013).
Media animasi merupakan pengembangan dari penggunaan komputer
yang dimanfaatkan dalam bidang pendidikan. Menurut Wojowasito dalam
Dona (2013), animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan benda mati
yang diberikan dorongan kekuatan, semangat, dan emosi untuk menjadi hidup
dan bergerak, atau hanya berkesan hidup. Media animasi berisi kumpulan
gambar yang diolah sedemikian rupa dan menghasilkan gerakan sehingga
berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Menurut
Maryanto dalam Dona (2013) menyatakan bahwa, keistimewaan dari media
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
animasi adalah memvisualisasikan konsep abstrak yang tidak dapat diamati
indera penglihatan secara langsung. Proses-proses biologi yang kompleks
seperti proses fotosintesis, respirasi aerob, siklus nitrogen dan berbagai proses
dalam sistem organ tubuh manusia dapat dijelaskan dengan konkrit kepada
siswa. Meskipun manfaaat media animasi besar dalam proses pembelajaran,
namum kurangnya sarana pendukung multimedia di sekolah-sekolah dan
lemahnya kemampuan guru dalam menggunakan serta menciptakan media
pembelajaran menyebabkan penggunaan media animasi masih belum
diterapkan secara efektif dalam menyajikan konsep biologi.
Penggunaan media animasi dapat membantu guru dalam menjelaskan
materi dan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Penyajian
media animasi membuat siswa dapat mengamati tahapan-tahapan suatu
proses yang bersifat abstrak dan seolah-olah berhadapan dengan objek yang
sebenarnya. Siswa terbantu dalam mempelajari materi mekanisme sistem
gerak pada manusia karena penyajian materi menggunakan gambar bergerak
disertai teks berwarna. Sentuhan animasi tersebut tampil menarik sehingga
dapat memperjelas pemahaman konsep mekanisme sistem gerak dan
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat
Utami dalam Dona, yang menyatakan penggunaan media animasi yang
divisualkan kepada siswa dapat meningkatkan retensi (daya ingat) dan
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, siswa dapat
memahami konsep yang dipelajari secara nyata. Animasi membantu siswa
kemampuan awal rendah lebih cepat dalam memahami materi dibandingkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
harus membaca dan mendengar penjelasan guru. Menurut Lowe dalam Dona
menemukan bahwa siswa yang memiliki kemampuan awal rendah akan
cenderung untuk lebih memperhatikan perubahan animasi yang menarik
secara perseptual (Dona, 2013)
Penggunaan media film animasi mampu memberikan pengaruh yang
lebih besar terhadap peningkatan pemahaman belajar siswa dari pre-test ke
post-test bila dibandingkan dengan kelompok kontrol atau tanpa penggunaan
media film animasi. Hal itu terjadi karena penggunaan media animasi dapat
memberikan pembelajaran bermakna sehingga membuat pemahaman siswa
lebih
meningkat.
Menurut
Mohapatradan
Reena
Mohapatra
dalam
Gustinawati yang menunjukkan bahwa penggunaan media animasi dapat
memberikan pembelajaran bermakna. Berkaitan dengan kelebihan media film
animasi, film animasi mengandung media audiovisual sekaligus yang mampu
menarik perhatian siswa menurut teori tingkat pengolahan, dalam faktor yang
meningkatkan daya ingat jangka panjang, disebutkan bahwa makin banyak
perhatian yang diberikan pada bagian-bagian tertentu, makin banyak
pengolahan mental yang dilakukan atas bagian tertentu, maka makin besar
pula kemungkinan bagian-bagian tertentu tersebut diingat. Hal itulah yang
menjadi salah satu faktor film animasi mampu memberikan dampak positif
yang lebih kuat. Diketahui selanjutnya, film juga yang melibatkan legenda
tokoh, yang ternyata juga mampu meningkatkan retensi memori jangka
panjang.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
Film animasi sebagai media pembelajaran memiliki banyak kelebihan.
Disamping
film
animasi
mampu
merekam
suatu
proses,
lebih
mengkonkretkan konsep yang abstrak, dapat diputar ulang jika dibutuhkan,
film animasi juga memiliki nilai hiburan tersendiri bagi peserta didik.
Sehingga siswa merasa tertarik dan materi yang disampaikan dapat terekam
dan dipahami dengan baik oleh siswa. Maka, berdasarkan olah data dan
pembahasan yang didapat, disimpulkan bahwa penggunaan media film
animasi berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa pada konsep sistem
mekanisme pertahanan tubuh (Gustinawati,2014)
Media animasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu animasi stop
motion. Media animasi stop mation merupakan media animasi yang dibuat
dengan menggabungkan beberapa foto kemudian diedit menggunakan
aplikasi movie maker.
E. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku
setelah melalui proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar
dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes
hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan
bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengaaran. Walaupun
demikian, tes dapat digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar di
bidang afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2009)
Tujuan penilaian hasil belajar adalah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1.
42
Untuk mengetahui tingkatan penguasaan peserta didik terhadap materi
yang telah diberikan;
2.
Mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik
terhadap program pembelajaran;
3.
Untuk mengetahui tingkatan kemajuan dan kesesuaian hasil belajar
peserta didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
telah ditetapkan;
4.
Mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat dijadikan acuan
untuk memberikan bantuan dan bimbingan;
5.
Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai
dengan jenis pendidikan tertentu.;
6.
Menentukan kenaikan kelas;
7.
Menempatkan peserta didik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
(Arifin,2009).
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu;
1.
Faktor pada diri siswa diantaranya intelegensi, kecemasan (emosi),
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
ketekunan, dan faktor fisik dan psikis;
2.
Faktor di luar diri siswa, seperti ukuran kelas, suasanya belajar (termasuk
di dalamnya guru), fasilitas dan sumber belajar yang tersedia.
Menurut Benyamin S. Bloom, dkk dalam Arifin (2009) hasil belajar
dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain yaitu kognitif, afektif dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan,
mulai dari hal yang mudah sampai dengan hal yang kompleks (Arifin, 2009)
Domain kognitif. Memiliki enam jenjang kemampuan yaitu;
a.
Mengingat,
yaitu
kemampuan
menyebutkan
kembali
informasi/
pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan. Contoh: menyebutkan arti
taksonomi. Kata kerja kunci yang digunakan yaitu mendefinisikan,
menyusun daftar, menjelaskan, mengingat, mengenali, menemukan
kembali,
menyatakan,
mengulang,
mengurutkan,
menamai,
menempatkan, menyebutkan.
b.
Memahami, yaitu kemampuan memahami instruksi dan menegaskan
pengertian/ makna ide atau konsep yang telah diajarkan baik dalam
bentuk lisan, tertulis, maupun grafik/ diagram. Contoh: merangkum
materi yang telah diajarkan dengan kata-kata sendiri. Kata kerja kunci
yang digunakan yaitu menerangkan, menjelaskan, menerjemahkan,
melaporkan,
menafsirkan,
menguraikan,
megartikan,
menginterpretasikan,
menyatakan
mendiskusikan,
kembali,
menyeleksi,
mendeteksi, menduga, mengelompokkan, memberi contoh, merangkum,
menganalogikan, mengubah, memperkirakan.
c.
Menerapkan, yaitu kemampuan melakukan sesuatu dan mengaplikasikan
konsep dalam situasi tertentu. Contoh: melakukan proses pembayaran
gaji sesuai dengan sistem berlaku. Kata kerja kunci yang digunakan yaitu
memilih,
menerapkan,
melaksanakan,
mengubah,
menggunakan,
mendemonstrasikan, memodifikasi, menginterpretasikan, menunjukkan,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
membuktikan,
menggambarkan,
mengoperasikan,
44
menjalankan,
memprogramkan, mempraktekkan, memulai.
d.
Menganalisis, yaitu kemampuan memisahkan konsep kedalam beberapa
komponen dan menghubungkan satu sama lain untuk memperoleh
pemahaman atas konsep tersebut secara utuh. Contoh: menganalisis
penyebab meningkatnya harga pokok penjualan dalam laporan keuangan
dengan memisahkan komponen-komponennya. Kata kerja kunci yang
digunakan yaitu mengkaju ulang, membedakan, membandingkan,
mengkontraskan, memisahkan, menghubungkan, menyisihkan, menduga,
mengubah, mempertimbangkan, mempertentangkan, menata ulang,
mencirikan,
struktur,
mengorganisir,
melakukan
pengetesan,
mengkerangkakan,
menunjukan
mengintegrasikan,
hubungan
antara
derajat
sesuatu
variabel, memecah menjadi beberapa bagian.
e.
Mengevaluasi,
berdasarkan
yaitu
norma,
kemampuan
kriteria
atau
menetapkan
patokan
tertentu.
Contoh:
membandingkan hasil ujian siswa dengan kunci jawaban. Kata kerja
kunci yang digunakan yaitu mengkaji ulang, mempertahankan,
menyeleksi,
mengevaluasi,
mendukung,
menilai,
menjustifikasi,
mengecek, mengkritik, memprediksi, membenarkan, menyalahkan.
f.
Mencipta, yaitu kemampuan memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu
bentuk baru yang utuh dan koheren, atau membuat sesuatu yang orisinil.
Contoh: membuat kurikulum dengan mengintegrasikan pendapat dan
materi dari beberapa sumber. Kata kerja kunci yang digunakan yaitu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
mengabstraksi,
mengatur,
mengkategorikan,
mengarang,
menganimasi,
mengkode,
membangun,
45
mengumpulkan,
mengkombinasikan,
menanggulangi,
menyusun,
menghubungkan,
menciptakan, mengkreasikan, mengoreksi, merancang, merencanakan,
mendikte, meningkatkan, memperjelas, menampilkan, memproduksi,
merangkum, merekontruksi (Taher, 2007).
Domain afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli mengatakan
bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah
memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Domain afektif dikelompokkan
menjadi lima jenis dari tingkat yang sederhana sampai tingkat kompleks,
yaitu sebagai berikut (Sudjana, 2010)
a.
Receiving/attending,
yakni
semacam
kepekaan
dalam
menerima
rangsangan dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah
situasi, dan gejala;
b.
Responding, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap
stimulus yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi,
perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar;
c.
Valuing, berkenaan nilai dan keercayaan terhadap gejala atau stimulus
tadi. Dalam evaluasi ini termasuk kesediaan dalam menerima nilai, latar
belakang atau pengalaman;
d.
Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu system
organisasi, termasuk hubungan satu niali dengan nilai lain, pemantapan
dan prioritas nilai yang dimiliki;
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
e.
46
Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua
system nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah lakunya .
Dominan psikomotorik, berorientasi pada keterampilan motorik fisik yaitu
keterampilan yang berhubungan dengan anggota badan yang memerlukan
koordinasi syaraf dan otot yang didukung oleh perasaan dan mental
(Yani,2013).
Domain yang difokuskan dalam penelitian ini adalah domain kognitif dan
domain afektif. Domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan siswa dan
domain afektif berkaitan dengan sikap siswa.
F. Sistem Saraf pada Manusia
Materi yang diajarkan tentang sistem saraf yaitu pada kompetensi dasar
3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem koordinasi dan mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga
dapat menjelaskan peran saraf dan hormon dalam mekanisme koordinasi dan
regulasi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem koordinasi
manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
Dalam penelitian ini materi sistem saraf pada manusia dibahas secara
garis besar adalah sebagai berikut:
1.
Sel saraf (Neuron)
2.
Sel neuroglia (glia)
3.
Sinapsis
4.
Gerak refleks dan gerak sadar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5.
Mekanisme penghantaran impuls
6.
Sistem saraf pusat (SSP)
7.
Sistem saraf tepi (SST)
8.
Ganggunan sistem saraf
47
(Materi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran Hal. 127)
G. Hasil Penelitian yang Relevan
Berdasarkan hasil penelitian oleh Dwi Alam (2014) Purwaningsih yang
berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Animasi Terhadap Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa pada Materi Sistem Indra pada Manusia Kelas XI IPA SMA
GAMA yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa penerapan media
animasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan pada
hasil rata-rata motivasi awal siswa sebelum mengimplementasikan tindakan
yaitu 68,08% meningkat menjadi 74,06% pada motivasi akhir yaitu setelah
mengimplementasikan tindakan. Dari segi prestasi belajar secara kognitif
mengalami peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 15% menjadi 50% pada
siklus II. Pada segi prestasi belajar secara afektigf juga mengalami
peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 65,62% menjadi 71,24% pada siklus
II.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pangeran (2014) yang
berjudul “ Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Tentang Sistem
Pencernaan dengan Menggunakan Media Animasi pada Siswa Kelas XI IPA
SMA Negeri 19 Sendawar Kutai Barat yang telah dilaksanakan
dapat
disimpulkan bahwa penerapan media animasi pada materi sistem pencernaan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukkan oelh rata-rata
pada hasil analisis motivasi yaitu 78,23% motivasi awal sebelum
mengimplementasikan tindakan meningkat menjadi 81,15% pada motivasi
akhir setelah mengimplementasikan tindakan. Selain motivasi, hasil belajar
pada aspek afektif, psikomor dan kognitif juga mengalami peningkatan.
Datanya diperoleh dari rata-rata skor afektif siswa pada siklus I sebesar
75,28% meningkat menjadi 77,71% pada siklus II, rata-rata skor psikomotor
siswa pada siklus I sebesar 77,43% meningkat menjadi 85,42% pada siklus II,
rata-rata skor kognitif secara klasikal pada siklus I sebesar 75% meningkat
menjadi 100% pad siklus II.
H. Kerangka Berpikir
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas XI MIA 6 SMA
Negeri 1 Kasihan Bantul, guru mata pelajaran biologi lebih sering
menggunakan metode ceramah dan penggunaan media pembelajaran kurang
bervariasi yaitu hanya memaparkan power point dan media visual berupa
gambar. Saat proses pembelajaran berlangsung banyak siswa yang kurang
termotivasi pada materi yang diajarkan. Hal ini terlihat dari ada sebagian
siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru tetapi mengobrol dengan
temannya sebangku saat pelajaran, ada siswa sibuk mengutak-atik Hp.
Suasana seperti ini dapat menyebabkan siswa kurang fokus pada kegiatan
pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga dapat menyebabkan
menurunnya prestasi belajar. Selain hasil observasi juga dilakukan
wawancara kepada guru pengampu mata pelajaran biologi. Dari hasil
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
wawancara yang diperoleh masih mengalami kesulitan dalam menjelaskan
dan menerangkan materi yang dipelajari kepada siswa sehingga siswa dapat
mengerti dan memahami dengan baik karena guru masih mengalami
keterbatasan metode mengajar dan juga keterbatasan penggunaan media
pembelajaran yang mendukung. Materi biologi yang masih dianggap sulit
oleh siswa dari tahun ke tahun yaitu sistem saraf pada manusia.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan,
peneliti menerapkan proses pembelajaran dengan menggunakan animasi.
Media animasi merupakan salah satu media yang menarik perhatian siswa
sehingga dapat menciptakan situasi belajar yang menyenangkan. Penggunaan
media animasi dalam pembelajaran memiliki keunggulan yaitu dapat
menjelaskan suatu proses yang abstrak dan rumit untuk menjelaskan suatu
materi yang prosesnya tidak bisa diamati secara langsung. Kemampuan media
animasi yaitu dapat menjelaskan dan memaparkan materi secara nyata dan
dapat dilihat dan didengar.
Animasi dapat membangkitkan kemauan siswa untuk belajar. Pada
umunya siswa lebih senang belajar dengan menoton dari pada belajar dengan
mendengarkan penjelasan guru. Media animasi ini sangat membantu siswa
untuk belajar dan merupakan salah satu media yang paling menyenangkan
dari pada media yang lain kerena siswa lebih merasa santai dan kurang tegang
tetapi tetap fokus mada materi yang dipelajari, dengan menonton animasi
siswa dapat memahami secara garis besar mengenai pesan atau maksud dari
pembelajaran.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
Dari hasil penelitian yang relevan dikatakan bahwa media animasi dapat
meningkatkan motivasi, minat dan hasil belajar siswa pada materi biologi.
Berdasarkan hsil penelitian relevan yang mendukung, peneliti berharap
dengan menerapkan pembelajaran menggunakan media animasi dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 6 SMA Negeri
1 Kasihan Bantul pada materi sistem saraf pada manusia.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penilitian
Penelitian yang dilakukan memakai jenis Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), yakni merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh
pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional
dan tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman
terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di
mana praktik pembelajaran tersebut dilakukan (Muslich, 2009). Penelitian ini
dilakukan mencakup 2 siklus untuk memperoleh hasil penelitian yang
nantinya bisa dipergunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang
berlangsung.
B. Setting Penelitian
a.
Lokasi Penelitian
: SMA Negeri 1 Kasihan Bantul
b.
Waktu Penelitian
: Bulan April 2015
c.
Objek Penelitian
: motivasi dan hasil belajar pada materi
sistem saraf pada manusia.
d.
Subjek Penelitian
: murid kelas XI MIA 6 pada semester II
(Genap) tahun ajaran 2014/2015 yang
terdiri dari 30 siswa.
51
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
C. Rancangan Tindakan
Siklus I
Planning
Acting & Observing
Reflecting
Siklus II
Revised Planning
Acting & Observing
Reflecting
Next
Gambar 3.1 Desain siklus PTK model Kemmis S dan Mc. Taggart
(Tampubolon, 2013)
Keterangan:
a) Planning (Perencanaan Tindakan)
Perencanaan tindakan dimulai dari proses identifikasi masalah yang akan
diteliti, termasuk hasil prapenelitian. Kemudian merencanakan tindakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
yang akan dilakukan, termasuk menyusun perangkat pembelajaran yang
akan diperlukan dan lain-lain.
b) Acting (pelaksanaan tindakan)
Pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan
menggunakan perangkat pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan
inti, hingga kegiatan akhir sesuai dengan RPP.
c) Observing (Observasi)
Observasi
adalah
pengamatan
selama
berlangsungnya
kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh observer secara simultan (bersamaan
pada saat pembelajaran berlangsung).
d) Reflecting (Refleksi)
Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil analisis data bersama
kolaborator yang direkomendasikan tentang hasil suatu tindakan yang
dilakukan demi mencapai keberhasilan penelitian dari seluruh aspek/
indikator yang ditentukan.
Pada penelitian ini pelaksanaan model Kemmis S dan Mc. Taggart
dilaksanakan dengan cara:
1.
Siklus I:
a.
Perencanaan tindakan
1) Melakukan observasi kegiatan pembelajaran biologi di kelas XI
MIA SMA Negeri 1 Kasihan Bantul
2) Melakukan wawancara pada guru mata pelajaran biologi
mengenai permasalahan pada pembelajaran biologi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
3) Merancang sebuah pembelajaran yang menggunakan media
untuk memecahkan masalah pembelajaran Biologi. Media yang
dimaksud adalah media animasi.
4) Menyusun silabus, RPP, media animasi, materi terkait,
rancangan kegiatan pembelajaran, LKS, kuisioner, lembar
observasi, pretest dan posttest, soal dan rubrik penilaian.
b.
Pelaksanaan tindakan
Proses pelaksanaan tindakan meliputi:
1) peneliti melakukan apersepsi mengenai materi sistem saraf
untuk
menggali
pengetahuan
awal
siswa
dengan
cara
menyajikan pertanyaan umum kepada siswa
2) Memberikan pretest.
3) Pemaparan tujuan pembelajaran dan indikator yang akan dicapai
4) Pemaparan materi sistem koordinasi pada manusia secara umum
5) Pembagian kelompok yang terdiri dari 5 siswa. Kemudian
membagikan LKS 1dan LKS 2 untuk berdiskusi sambil
mengamati video animasi yang ditayangkan.
6) Meminta
perwakilan
dari
dua
kelompok
untuk
mempresentasikan hasil diskusi. Kemudian meminta pendapat
dan tanggapan dari kelompok lain mengenai jawaban yang
dipresentasikan.
7) Peneliti memberikan tanggapan dan penguatan atas jawaban
siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
8) Siswa diminta untuk membuat inti sari dari pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
9) Memberikan posttest
10) Peneliti membagikan lembar kuisioner untuk mengukur
motivasi belajar siswa pada materi yang telah dipelajari.
11) Peneliti meminta siswa untuk membaca materi pembelajaran
yang akan dipelajari selanjutnnya dari berbagai referensi.
c.
Observasi
Pada tahap observasi ini, dlakukan pengamatan pada proses
pembelajaran berlangsung. Pengamatan terhadap siswa pada setiap
kelompok berdasarkan beberapa aspek yang terkai dengan proses
pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengamatan ini dilakukan
oleh observer.
d. Refleksi
Refleksi
dilakukan
setelah
pengamatan
kegiatan
proses
pembelajaran pada setiap pertemuan. Refleksi berkaitan analisis data
yang
diperoleh
Mengidentifikasi
dari
hasil
kelebihan
ebaluasi
dan
dan
hasil
kekurangan
observasi.
pada
proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan dan kemudian akan dijadikan
pedoman perbaikan pada siklus berikutnya yaitu siklus II.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
56
Siklus II:
a.
Perencanaan tindakan
Perencanaan tindakan merupakan hasil kesimpulan dari hasil
evaluasi dan refleksi pada siklus I dan merupakan perencanaan
perbaikan pelaksaan pembelajaran. Tahap perencanaan tindakan
selanjutnya adalah menyusun RPP, LKS, materi terkait, media
animasi, soal dan rubrik penilaian, kuisioner, pretest dan posttest dan
lembar observasi.
b.
Pelaksanaan tindakan
1) Peneliti menggali pengetahuan awal siswa dengan cara
memberikan pertanyaan umum tentang materi yang akan
dipelajari
2) Memaparkan tujuan pembelajaran dan indikator yang akan
dicapai
3) Pemaparan materi secara umum tentang sistem saraf pada
manusia
4) Membentuk kelompok yang tediri dari 5 orang dan siswanya
diacak (tiap anggota kelompok tidak sama pada siklus I)
kemudian membagikan LKS 3 dan LKS 4 untuk didiskusikan
sambil mengamati atau menonton video animasi yang telah
disajikan.
5) Meminta
perwakilan
dari
dua
kelompok
untuk
mempresentasikan hasil diskusi. Kemudian meminta pendapat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
dan tanggapan dari kelompok lain mengenai jawaban yang
dipresentasikan.
6) Peneliti memberikan tanggapan dan penguatan atas jawaban
siswa
7) Siswa diminta untuk membuat inti sari dari pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
8) Memberikan posttest
9) Peneliti membagikan lembar kuisioner untuk mengukur
motivasi belajar siswa pada materi yang telah dipelajari.
c.
Observasi
Observasi pada siklus II sama dengan observasi pada siklus I.
Pada tahap observasi ini, dlakukan pengamatan pada proses
pembelajaran berlangsung. Pengamatan terhadap siswa pada setiap
kelompok berdasarkan beberapa aspek yang terkai dengan proses
pebelajaran yang sedang berlangsung. Kegiatan observasi ini
mengacu pada keberhasilan pembelajaran menggunakan media
animasi. Dan hasil observasi ini akan dijadikan refleksi terhadap
tindakan yang telah dilaksanakan.
d. Refleksi
Tahap refleksi merupakan analisis dari hasil evaluasi dan
observasi.
Kemudian
menemukan
kembali
kelebihan
dan
kekurangan pada proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Selanjutnya dapat
disimpulkan apakah berhasil
atau tidak.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
Diharapkan pada siklus ini motivasi belajar dan hasil belajar siswa
pada materi sistem koordinasi dapat meningkat.
D. Instrument Penelitian
1.
Instrument Pembelajaran
Instrumen pembelajaran berupa silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran dibagi atas 2
siklus yaitu siklus I dan siklus II.
2.
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
tindakan kelas ini berupa test dan non-test.
a.
Test
Test merupakan alat pengumpulan data, tes yang digunakan
berupa test awal (pre-test) dan test akhir (post-test). Test ini
merupakan alat ukur hasil belajar siswa dalam ranah kognitif. Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai
materi yang akan dipelajari yaitu materi sistem saraf pada manusia.
Posttest digunakan untuk mengukur pengetahuan siswa mengenai
materi yang telah diajarkan. Pada penelitian tindakan kelas yang
menggunakan 2 siklus ini diterapkan sekali pre-test yaitu pada awal
pembelajaran siklus I dengan soal yang mencakup secara
keseluruhan yaitu materi siklus I dan juga materi siklus II. Post-test
diterapkan dua kali yaitu pada akhir siklus I dan siklus II dan soalnya
berdasarkan materi pada masing-masing siklus. Jumlah butir soal
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
pretest dan posttest adalah 20 butir soal yang semuanya berupa
pilihan ganda.
b.
Non-test
Instrumen pengumpulan data non-test meliputi:
1) Kuisioner motivasi
Kuisioner
motivasi
diberikan
kepada
siswa
untuk
mengetahui seberapa prosentase peningkatan motivasi belajar
siswa setelah pelaksanaan tindakan. Angket/kuisioner adalah
sejumlah pernyataan tertulis untuk memperoleh informasi dari
responden yang ingin diketahui (Suparno, 2007). Dalam
penelitian tindakan kelas ini kuisioner digunakan untuk
mengetahui
motivasi
peserta
didik
dalam
pembelajaran
mengenai materi sistem koordinasi pada manusia menggunakan
media animasi. Kuisianer terdiri dari 20 butir pernyataan yang
terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Masing-masing
pernyataan memiliki 4 alternatif jawaban dan siswa dapat
memilih salah satu jawaban yang sesuai. Empat alternatif
jawaban tersebut adalah sangat setuju (SS), setuju (S), tidak
setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STT).
Metode Kuisioner motivasi belajar siswa terdiri atas 2
kategori yaitu kuisioner motivasi awal dan kuisioner motivasi
akhir. Kuisioner motivasi awal diberikan pada awal pertemuan
siklus I sebelum dilaksanakan kegiatan pembelajaran. Kuisioner
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
ini bertujuan untuk mengetahi motivasi belajar siswa terhadap
mata pelajaran biologi sebelum penerapan pembelajaran
menggunakan
media
animasi.
Kuisioner
motivasi
akhir
diberikan di akhir pertemuan siklus II. Kuisioner motivasi akhir
ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa setelah
menerapkan pembelajaran yang menggunakan media animasi.
Kuisoner awal dan akhir diberikan dengan jumlah dan isi
pernyataan yang sama.
2) Wawancara
Wawancara atau interview merupakan pengumpulan data
dengan tanya jawab secara lisan yang senantiasa mengabdi pada
tujuan penyelidikan. Ia cukup mampu mengungkapkan dan
menggali tanggapan, pendapat, keyakinan perasaan, motivasi,
cita-cita dan sejenisnya baik yang berhubungan dengan masa
silam, sekarang dan masa-masa yang akan datang (Mustaqim,
2001).
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan secara lisan kepada siswa sebagai
subjek yang diteliti. Wawancara yang dlakukan tidak bersifat
objektif tetapi lebih bersifat subjektif. Pertanyaan yang diajukan
hanya untuk mengetahui secara langsung apa yang dirasakan
para siswa selama kegiatan pembelajaran sistem saraf pada
manusia menggunakan media animasi. Peneliti berperan sebagai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
pewawancara (interviewer) dan yang menjadi narasumber
adalah 3 orang siswa yang merupakan perwakilan seluruh siswa
yang diteliti. Ketiga orang siswa yang akan diwawancarai dipilih
berdasarkan pencapaian hasil belajarnya yaitu siswa yang
memiliki nilai tertinggi, sedang dan terendah yang dilihat pada
hasil posttest siklus II. Wawancara tersebut untuk mengetahui
dampak pembelajaran yang telah dilaksanakan baik pada dua
siklus. Kegiatan wawancara dilakukan di luar jam pelajaran
yaitu pada waktu senggang atau waktu istirahat.
3) Observasi
Observasi merupakan salah satu instrumen pengumpulan
data yang digunakan untuk mengetahui kemampuan afektif
siswa. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan selama
proses pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini yang
melakukan observasi adalah observer dan bukan praktikan.
Observer melakukan pengamatan berdasarkan lembar oservasi
yang telah disediakan oleh praktikan dan mengisinya sesuai
dengan skala penilaian yang diamati sesuai dengan situasi
pembelajaran dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung saat itu. Kriteria penilaian yang akan diamati dalam
pembelajaran ini adalah semangat, perhatian, kerjasama, dan
interaksi sikap percaya diri, sikap menghargai dalam mengkritik
dan menerima kritikan, mengajukan dan menjawab pertanyaan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
Observasi dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran dan
difokuskan pada saat kegiatan diskusi dan presntasi. Data yang
diperoleh berupa data kuantitatif dan dapat dihitung secara
kuantitatif kemudian dianalisis secara kualitatif.
E. Analisis Data
1.
Analisis Kuantitatif
a.
Hasil Belajar
Dalam penelitian ini data peningkatan hasil belajar siswa
digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa. Hasil belajar
siswa dapat dilihat dari hasil tes obyektif (pilihan ganda) dan tes
uraian. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa dapat dilihat dari
tes awal yaitu pretest sedangkan untuk menentukan
ketuntasan
belajar siswa setiap individu ditentukan dari hasil test pada setiap
akhir siklus yaitu posttest. Cara menghitung nilai pretest dan posttest
siswa setiap individu adalah sebagai berikut:
Hasil
posttest
setiap siswa dihitung untuk
mengetahui
ketercapaian KKM siswa. KKM pada sekolah SMA Negeri 1
Kasihan Bantul semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran
biologi Kelas X, XI, XII adalah 75. Siswa ditakatan telah memenuhi
ketuntasan belajar jika siswa memperoleh skor diatas KKM yang
telah ditentukan. Kriteria skor ketuntasan siswa secara individu dapat
dilihat pada tabel 3.1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
Tabel 3.1 Kriteria Skor Ketuntasan Individu
Nilai Posttest
<75
≥75
Keterangan
Tidak Tuntas
Tuntas
Ketuntasan klasikal dikatakan telah tercapai apabila nilai siswa
memenuhi KKM (≥ 75) dengan target pencapaian ideal lebih atau
sama dengan 75% dari jumlah seluruh siswa dalam kelas. Untuk
mengetahui ketuntasan secara klasikal dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
Untuk mengetahui skor rata-rata kelas setiap siklus menggunakan
rumus sebagai berikut:
∑
b.
Observasi
Observasi
dilakukan
untuk
melihat
bagaimana
kondisi
pembelajaran di kelas ketika media animasi sedang di aplikasikan di
kelas. Skor yang didapat dari lembar observasi dianalisis, sehingga
didapatkan presentase skor hasil observasi dengan rumus:
𝑟
q = x 100
𝑡
Keterangan:
q = presentase skor hasil observasi aktivitas siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
r = jumlah keseluruhan skor yang doperoleh siswa
t = skor maksimal
Tabel 3.2 Kriteria Hasil Persentase Observasi Aspek
Afektif Siswa
Presentase yang diperoleh
66,68 < q < 100
33,34 < q < 66,67
0 < q ≤ 33,33
(Arikunto, 2007)
c.
Keterangan
Tinggi
Sedang
Rendah
Data Motivasi Belajar
Data motivasi siswa berfungsi untuk mengukur kemampuan
afektif siswa.
Data yang diperoleh dari kuisioner dianalisis dengan tahap-tahap
sebagai berikut:
a) Kuisioner yang telah diisi oleh sisiwa dikategorikan dalam
pernyataan positif dan pernyataan negatif,
b) Kemudian masing-masing kategori jawaban tersebut diberi skor
Untuk mengetahui presentase motivasi belajar siswa secara
individu, dianalisis menggunakan perhitungan respon motivasi siswa
per individu, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Presentase Individu (%) =
∑ 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Kategori nilai atau skor yang diperoleh siswa adalah:
x 100 %
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
Tabel 3.3 Kategori Motivasi Siswa
Skor (%)
0 – 20
21 – 40
41 – 60
61 – 80
81 – 100
Kategori
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Untuk menghitung rata-rata skor semua siswa digunakan persamaan:
Skor Rata-rata Kelas =
∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
Untuk mengetahui persentase motivasi siswa digunakan persamaan:
% Kelas =
∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
Setelah data motivasi siswa diperoleh, peneliti dapat menyimpulkan
berdasarkan kategori yang diinginkan. Dalam penelitian ini,
peningkatan motivasi belajar siswa pada materi sistem koordinasi
pada manusia menggunakan media animasi dikatakan berhasil
apabila siswa dengan kategori skor tinggi dan sangat tinggi sebesar
75%.
2.
Analisis Kualitatif
Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan juga dianalisis
secara kualitatif dilakukan dengan diskripsi kata-kata dari hasil
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
pengamatan selama proses pembelajaran dengan menggunakan media
animasi.
F. Indikator Keberhasilan Penelitian
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi peningkatan
motivasi belajar siswa dan hasil belajar aspek kognitif dan afektif. Indikator
keberhasilan di dalam penelitian ini disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.4 Indikator Keberhasilan Penelitian
Teknik
KeadaanAwal
Pengumpulan
Sebelum
Data
Penelitian
Angket
motivasi Belum terukur
belajar siswa
Indikator Ketercapaian
 Motivasi
belajar
siswa
selama mengikuti proses
pembelajaran mencapai 75%
kategori tinggi dan sangat
tinggi.
 Adanya
peningkatan
persentase kategori sangat
tinggi antara motivasi awal
dan motivasi akhir
Hasil belajar aspek Prosentase
nilai Persentase nilai siswa yang
kognitif
siswa
yang mencapai KKM ≥ 75 sebanyak
berdasarkan hasil mencapai
KKM 75%
tes akhir (post-test) ≥75 sebanyak 46%
siklus I dan siklus
II
Hasil belajar aspek Belum terukur
Hasil belajar aspek afektif
afektif berdasarkan
siswa selama mengikuti proses
lembar observasi
pembelajaran mencapai 75%
dengan kategori tinggi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Peneltian tindakan kelas menggunakan media animasi dilaksanakan pada
tanggal 8-22 April 2015, bertempat di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul dengan
subyek penelitian kelas XI MIA 6 yang berjumlah 30 siswa. Objek penelitian
adalah motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1
Kasihan Bantul pada materi Sistem Saraf pada Manusia.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus pertama dilakukan
sebanyak dua pertemuan (4JP) dan siklus kedua dilakukan sebanyak dua
pertemuan (4JP). Pada awal pertemuan pertama siklus I, dilaksanakan pre-test
untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai sistem saraf pada
manusia. Pada akhir setiap siklus I dan II dilakukan post-test untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi yang telah dipelajari
dengan menggunakan media animasi.
B. Hasil Penelitian
1.
Siklus I
Siklus I dimulai pada tanggal 8 April 2015 sampai tanggal 10 April
2015 yang dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan
pertama mengenai sel saraf, neuroglia dan sinapsi sedangkan pertemuan
kedua mengenai gerak refleks, gerak sadar dan mekanisme penghantaran
impuls (rangsangan). Tahapan pelaksanaan pertemuan pertama diawali
dengan pre-test. Soal pre-test berjumlah 20 soal dengan bentuk soal
67
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
68
pilihan ganda. Kemudian peneliti melakukan apersepsi, penyampaian
tujuan pembelajaran, pembentukan kelompok diskusi, penyajian materi
menggunakan media animasi, pengerjaan LKS dan presentasi di depan
kelas oleh setiap kelompok, perbaikan dan penguatan jawaban siswa, dan
diakhiri dengan penarikan kesimpulan oleh siswa. Pelaksanaan
pertemuan kedua sama dengan pertemuan pertama namun 30 menit
sebelum pembelajaran berakhir siswa mengerjakan post-test siklus I. Soal
post-test siklus I berjumlah 20 soal dengan bentuk soal berupa pilihan
ganda. Setelah siswa selesai melakukan post-test siswa diminta untuk
menuliskan refleksi yang berisi kesan dan pesan mengenai proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I serta hal-hal yang
harus diperbaiki untuk peroses pembelajaran berikutnya yaitu pada siklus
II. Berikut merupakan tahapan penelitian dengan menerapan media
animasi dalam pembelajaran:
a.
Perencanaan (Planning)
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi
guru biologi di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul sebanyak satu kali
yaitu pada saat PPL. Selain melakukan observasi, peneliti juga
melakukan wawancara kepada guru biologi mengenai hasil belajar
siswa pada materi sistem saraf pada manusia tahun ajaran
sebelumnya. Dari hasil wawancara diperoleh gambaran rata-rata
ulangan harian materi sistem koordinasi pada manusia tahun ajaran
sebelumnya yaitu 69,43 dari 28 orang dengan nilai terendah 54,00
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69
dan nilai tertinggi 80,00. Persentase kelulusan yang memenuhi KKM
(≥75) adalah 46 % dari total seluruh siswa.
Selanjutnya peneliti mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan
selama kegiatan penelitian berlangsung. Hal-hal yang dipersiapkan
antara lain: video animasi sistem saraf pada manusia. Video animasi
berupa stop motion yang dibuat sendiri oleh praktikan. Video
animasi tersebut juga menyertakan penjelasan secara audio yang
direkam menggunakan handphone. peneliti meminta bantuan teman
untuk menggunakan suaranya dalam proses perekaman. Video
animasi yang dibuat berjumlah 3 video yang akan ditayangkan pada
pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Kemudian peneliti juga
menyiapkan silabus, RPP, LKS 1, LKS 2, LKS 3 dan LKS IV, soal
pre-test, post-test 1, post-test 2, lembar observasi dan lembar
kuisioner. Setelah semuanya selesai, penliti memulai penelitian pada
tanggal 8 April 2015.
b.
Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan
dilaksanakan
pembelajaran
siklus
I
pertemuan
pertama
pada tanggal 8 April 2015 dan pertemuan kedua
dilaksanakan pada tanggal 10 April 2015. Sebelum melaksanakan
pembelajaran, peneliti membagikan kuisioner motivasi awal kepada
siswa untuk mengetahui motivasi belajar siswa dalam pembelajaran
biologi bersama guru biologi. Kuisioner tersebut langsung diisi oleh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
siswa kemudian dikumpulkan. Berikut merupakan tabel data hasil
kuisioner motivasi awal siswa:
Tabel 4.1 Data Kuisioner Motivasi Awal Siswa
Kriteria
Jumlah
Siswa
4
26
0
0
0
Sangat Tinggi
81-100
Tinggi
61-80
Cukup
41-60
Rendah
21-40
Sangat Rendah
0-20
Persentase Motivasi Minimal
Tinggi
Hasil
Persentase (%)
13,33
86,67
0
0
0
Pada tahap pelaksanaan peneliti memberikan pre-test terdahulu
kepada siswa untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa
terhadap materi yang akan dipelajari. Hasil pre-test dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Hasil Pre-test Siswa
No
Hasil Belajar
1
Nilai Rata-rata
2
Nilai Tertinggi
4
Nilai Terendah
Nilai
47,08
65
30
Setelah mengerjakan soal pre-test kemudian peneliti melakukan
apersepsi mengenai pokok bahasan yang akan dipelajari yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa serta menyampaikan
tujuan pembelajan. Selanjutnya peneliti membagi siswa dalam
kelompok diskusi, masing-masing kelompok terdiri atas 5 orang
siswa
sehingga
terbentuk
6
kelompok.
Setelah
melakukan
pembagian kelompok, peneliti membagikan LKS pada setiap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
kelompok
kemudian
meminta
setiap
kelompok
71
untuk
memperhatikan video animasi yang akan ditayangkan di depan kelas
Gambar 4.1 Siswa Mengamati Video Animasi
Setelah selesai menayangkan video, peneliti meminta siswa
melalukan diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan pada LKS
sesuai dengan petunjuk LKS.
Gambar 4.2 Siswa Melakukan Diskusi Kelompok
Setelah selesai diskusi kelompok, peneliti meminta perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan hasil
diskusi tersebut dituliskan di papan tulis. Masing-masing kelompok
mempresentasikan 1-2 pertanyaan sehingga semua kelompok
mendapatkan bagian untuk presentasi. Saat salah satu kelompok
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72
melakukan presentasi, kelompok lain yang tidak melakukan
presentasi dapat mendengarkan dan memperhatikan presentasi
tesebut serta menjaga ketenangan utuk kelancaran kegiatan
presentasi.
Setelah melakukan presentasi, peneliti memberikan
waktu kepada masing-masing kelompok untuk menanggapi dan
menambahkan hasil jawaban dari kelompok lain. Selanjutnya
peneliti melakukan perbaikan dan penguatan atas jawaban dan
presentasi siswa serta menyampaikan materi tambahan yang
berkaitan dengan pokok bahasan yang dipelajari pada pertemuan
pertama. Pada akhir pembelajaran peneliti meminta siswa untuk
merangkum dan merefleksikan apa yang telah dipelajari kemudian
peneliti juga mengingatkan kepada siswa untuk mempelajari kembali
materi yang telah dipelajari dan mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Gambar 4.3 Siswa Menuliskan Hasil Diskusi
c.
Observasi (observing)
Pada tahap ini peneliti dibantu oleh teman sejawat sebagai
pelaku observer yang bertugas mengamati atau mengobservasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
kegiatan
yang
dilakukan
siswa
selama
mengikuti
73
proses
pembelajaran berlangsung. Hasil observasi ditulis pada lembar
observasi siswa yang telah disiapkan oleh peneliti. Observasi
dilakukan pada setiap pertemuan. Jenis observasi yang dilakukan
adalah observasi secara kelompok yaitu petugas observer melakukan
pengamatan atau observasi pada setiap kelompok diskusi siswa. Pada
kelas yang diteliti yaitu kes XI MIA 6 terdapat 6 kelompok yang
masing-masing kelompok terdiri atas 5 orang. Pada lembar observasi
terdapat 7 aspek kategori dalam ranah afektif kemudia skor harus
diisi oleh observer dalam rentang angka 1,2,3. Skala angka tersebut
diisi sesuai dengan jumlah kelompok yang sesuai dengan pernyataan
pada lembar observasi. Hal ini berarti hasil observasi kegiatan
seorang siswa dipengaruhi oleh hasil observasi pada kelompok.
Berdasarkan skala tersebut akan diperoleh skor maksimal 21. Pada
siklus I terdapat 2 kali pertemuan sehingga ada 2 lembar observasi
untuk setiap kelompoknya. Jadi dalam melihat hasil observasi pada
siklus I harus dirata-rata terlebih dahulu lembar observasi pertemuan
1 dan pertemuan 2. Hasil observasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus I
No
1
2
3
4
5
6
Nama Kelompok
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Pertemuan I
90
95
95
95
90
90
Pertemuan II
90
90
100
100
100
95
Rata-rata
90
92,5
97,5
97,5
95
92,5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
Tabel 4.4 Pengkategorian Hasil Observasi Setiap Kelompok
d.
No
Nama Kelompok
Skor
Kategori
1
2
3
4
5
6
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
90
92,5
97,5
97,5
95
92,5
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Persentase Kelompok
Kategori Tinggi
%
Evaluasi (Evaluating)
Pada pertemuan kedua yaitu 30 menit sebelum jam pelajaran
berakhir dilaksanakan post-test siklus I yang bertujuan untuk
mengukur tingkat pemahaman dan pengetahuan siswa mengenai
materi yang telah dipelajari pada siklus I. Hasil tes evaluasi pada
siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Hasil Post-test Siklus I
No
1
2
3
4
5
6
7
Hasil Belajar
Nilai Rata-rata
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75
Jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≤ 75
Persentase mencapai KKM
Persentase tidak mencapai KKM
Nilai
72,16
95,00
40,00
13
17
56,6%
43,3%
Pada tabel tersebut dapat kita lihat nilai rata-rata siswa adalah
72,16, nilai tertinggi 95,00, nilai terendah 40,00, jumlah siswa yang
mencapai KKM adalah 17 orang, sedangkan jumlah siswa yang tidak
mencapai KKM adalah 13 orang, persentase siswa yang tuntas
adalah 56,6% sedangkan yang belum tuntas adalah 43,3%.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
e.
75
Refleksi (Reflecting)
Penelitian tindakan kelas pada siklus I telah dilaksanakan secara
baik. Dari data yang diperoleh melalui hasil observasi kegiatan siswa
selama proses pembelajaran termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini
berarti siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik yaitu
siswa dapat memperhatikan penjelasan guru, siswa juga terfokus
pada video animasi dan siswa dapat melakukan diskusi dan
presentasi dengan baik. Selain aktivitas siswa, hasil belajar siswa
pada siklus I sudah tergolong baik karena lebih dari 50% siswa yang
mendapatkan nilai yang mencapai KKM. Adapun kelemahan pada
proses pembelajaran pada siklus I antara lain peneliti masih kurang
komunikatif dan kurang santai sehingga siswa merasa tegang saat
proses pembelajaran dan peneliti menjelaskan materi masih terburuburu.
2.
Siklus II
a.
Perencanaan (planning)
Pada tahap ini peneliti melakukan perbaikan dari permasalahan
yang dijumpai selama proses pembelajaran pada siklus I yaitu
peneliti meningkatkan pembelajaran yang komunikatif, santai tetapi
tetap serius, penjelasan materi tidak terlalu buru-buru atau terlalu
cepat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b.
76
Pelaksanaan (acting)
Pada siklus II dilaksanakan proses pembelajaran sebanyak 2 kali
pertemuan yaitu pada tanggal 17 April 2015 dan 22 April 2015. Pada
pertemuan pertama tanggal 17 April 2015 mempelajari mengenai
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi dan pertemuan kedua pada
tanggal 22 April 2015 mempelajari mengenai gangguan dan penyakit
pada sistem saraf. Pada siklus II terdapat perubahan yang
membedakan dengan siklus I yaitu pembentukkan kelompok diskusi
siswa, diacak kembali dan anggota kelompoknya tidak sama seperti
pada siklus I. Langkah pembelajaran pada siklus II kurang lebih
sama dengan siklus I yaitu apersepsi, menyampaikan tujuan
pembelajaran serta pemutaran video animasi. Sebelum penyajian
video animasi, siswa diminta untuk membentuk kelompok dengan
anggota yang ditentukan. Kemudian peneliti membagi LKS dengan
panduan pertanyaan yang berkaitan dengan video animasi.
Gambar 4.4 Siswa Mengamati Video Animasi
Setelah mengamati video animasi peneliti meminta siswa berdiskusi
dalam
menjawab
pertanyaan
pada
LKS,
kemudian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Masingmasing kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan 1
sampai 2 pertanyaan agar semua kelompok mendapatkan bagian
presentasi. Hasil presentasi ditulis di papan tulis agar mempermudah
saat melakukan koreksi atau tambahan mengenai hasil jawaban
siswa. Setelah presentasi peneliti meminta siswa untuk menanggapi,
memperbaiki dan menambahkan hasil yang telah dituliskan oleh
masing-masing
kelompok.
Selanjutnya
peneliti
memberikan
penguatan atas hasil yang benar dan perbaikan atas hasil yang salah
kemudian peneliti memberikan materi tambahan yang berkaitan
dengan materi dipelajari. Setelah selesai penyampaian materi,
peneliti meminta siswa refleksi proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan kemudian dilanjutkan dengan post-test II.
Gambar 4.5 Siswa Melakukan Kegiatan Diskusi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78
Gambar 4.6 Siswa Menuliskan Hasil Diskusi
Gambar 4.7 Siswa Mengerjakan Post-test
Setelah siswa selesai mengerjakan post-tes, peneliti memberikan
kuisioner motivasi akhir kepada siswa. Kuisioner motivasi siswa
bertujuan untuk mengetahui seberapa motivasi siswa dalam
mempelajari sistem saraf pada manusia menggunakan media
animasi. Berikut merupakan hasil dari kuisioner motivasi akhir
siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
Tabel 4.6 Data Kuisioner Motivasi Akhir Siswa
Kriteria
Sangat Tinggi
81-100
Tinggi
61-80
Cukup
41-60
Rendah
21-40
Sangat Rendah
0-20
Persentase Motivasi Minimal
Tinggi
c.
Jumlah
Siswa
6
24
0
0
0
Hasil
Persentase (%)
20
80
0
0
0
Observasi (observing)
Observasi pada siklus II memiliki poin-poin dan pernyataan
yang sama dengan siklus I. Peneliti dibantu oleh teman sejawat
sebagai observer yang bertugas mengamati dan mengobservasi
kegiatan yang dilakukan siswa selama mengikuti pembelajaran pada
siklus II. Hasil observasi ditulis pada lembar observasi siswa yang
telah disediakan oleh peneliti. Observasi dilakukan selama kegiatan
pembelajaran. Jenis observasi yang dilakukan adalah observasi
kelompok yaitu observer hanya mengamati kegiatan siswa selama di
kelompok. Hasil observasi siswa dipengaruhi oleh hasil observasi
kelompok dimana setiap siswa yang ada dalam satu kelompok
memiliki hasil observasi yang sama. Setiap kegiatan pembelajaran,
peneliti menyiapkan 6 lembar observasi yang akan diberikan kepada
observer karena pada kelas yang diteliti terdiri dari 6 kelompok
diskusi. Pada siklus II ini terdapat 2 kali pertemuan sehingga hasil
observasi
masing-masing
kelompok
akan
dijumlahkan
dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
pertemuan satu dengan pertemuan kemudian dirata-rata. Hasil
observasi dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.7 Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
Nama Kelompok
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Pertemuan I
100
95
90
76
95
95
Pertemuan II
95
100
95
95
100
100
Rata-rata
97,5
97,5
92,5
85,5
97,5
97,5
Tabel 4.8 Pengkategorian Hasil Observasi Setiap Kelompok
d.
No
Nama Kelompok
Skor
Kategori
1
2
3
4
5
6
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
97,5
97,5
92,5
85,5
97,5
97,5
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Persentase Kelompok
Kategori Tinggi
%
Evaluasi (evaluating)
Evaluasi atau post-test siklus II dilakukan pada pertemuan ke 4
yaitu pada tanggal 22 April 2015. Kegiatan post-test dilaksanakan di
akhir pembelajaran yaitu setelah siswa menyampaikan kesimpulan
dan refleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Post-test
siklus II dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
terhadap materi yang telah dipelajari dan untuk mengetahui
ketercapaian indikator yang telah ditentukan. Hasil post-tes siklus II
dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81
Tabel 4.9 Hasil Post-tes Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
7
e.
Hasil Belajar
Nilai Rata-rata
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75
Jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≤ 75
Persentase mencapai KKM
Persentase tidak mencapai KKM
Nilai
79
90
60
24
6
80%
20%
Refleksi
Pelaksanaan penelitian pada siklus II dapat berjalan lebih baik
dibandingkan dengan siklus I karena peneliti sudah dapat
memperbaiki kelemahan dan kekurangan pada siklus I yaitu peneliti
dapat melakukan proses pembelajaran dengan komunikatif , santai
tetapi tetap serius, penjelasan materi tidak terlalu buru-buru atau
terlalu cepat. Berdasarkan hasil observasi, aktivitas siswa semuanya
termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti siswa dapat
mengikuti
proses
pembelajaran
dengan
baik
yaitu
bisa
memperhatikan penjelasan guru, terfokus pada video animasi,
melaksanakan kegiatan diskusi dan presentasi dengan baik. Selain itu
berdasarkan hasil post-test dari kedua siklus, pada siklus II
mengalami peningkatan yaitu jumlah siswa yang mencapai nilai ≥75
atau di atas nilai KKM meningkat sebanyak 24 siswa dibandingkan
dengan siklus I yang hanya 17 siswa. Persentase ketuntasannya juga
mengalami peningkatan yaitu 80% dari yang sebelumnya 56%. Nilai
rata-rata siswa dan presentase kelulusan siswa sudah mencapai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
indikator yang peneliti harapkan yaitu ≥ 75%. Sehingga penelitian
ini bisa dinyatakan sukses dan bermanfaat bagi siswa.
C. Hasil Analisa
1.
Motivasi Belajar
Berdasarkan hasil kuisioner motivasi belajar siswa yang terdiri dari
motivasi awal dan motivasi akhir, keduanya memiliki jumlah yang sama
yaitu pada kategori sangat tinggi dan tinggi berjumlah 100% dimana
hasil tersebut telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu telah
melampaui 75%. Jika dilihat dari kategori sangat tinggi, motivasi belajar
siswa mengalami peningkatan pada motivasi akhir. Peningkatan motivasi
akhir pada kategori sangan tinggi menunjukkan bahwa penelitian ini
berhasil karena telah memenuhi poin ke-2 pada indikator keberhasilan.
Hal ini berarti penggunaan media animasi mampu meningkatkan
motivasi belajar siswa. Berikut ini disajikan hasil analisis dan motivasi
awal dan akhir siswa.
Tabel 4.10 Analisis Motivasi Belajar Siswa
Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
Rata-rata skor motivasi
Motivasi Awal
13,33%
86,67%
0
0
0
73,37%
Motivasi Akhir
20%
80%
0
0
0
75,13%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
83
Hasil Belajar Siswa
a.
Aspek Afektif
Dari hasil analisis observasi penelitian, pada aspek afektif
selama proses pembelajaran siklus I dan siklus II diperoleh hasil
sebagai berikut.
Tabel 4.11 Nilai Hasil Observasi Kelompok Siswa
No
1
2
3
4
5
6
Nama
Kelompok
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Rata-rata
Siklus I
Skor
Kategori
90
Tinggi
92,5
Tinggi
97,5
Tinggi
97,5
Tinggi
95
Tinggi
92,5
Tinggi
94,17
Siklus II
Skor
Kategori
97,5
Tinggi
97,5
Tinggi
92,5
Tinggi
85,5
Tinggi
97,5
Tinggi
97,5
Tinggi
94,67
Tabel 4.12 Persentase Aspek Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II
No
1
2
3
b.
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Siklus I
100%
0%
0%
Siklus II
100%
0%
0%
Aspek Kognitif
Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek kognitif mengenai
materi Sistem Saraf pada Manusia dengan menggunakan media
animasi yang diukur melalui tes hasil belajar siswa yang berupa
post-test. Berikut ini disajikan tabel perbandingan hasil post-test
yang merupakan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Post-tes Siklus I dan Siklus II
No.
1
2
3
4
5
6
7
Hasil Belajar
Post-test I
Nilai rata-rata
72,16
Nilai tertinggi
95,00
Nilai terendah
40,00
Jumlah siswa yang mendapatkan
13
nilai ≤ 75
Jumlah siswa yang mendapatkan
17
nilai ≥ 75
Persentase mencapai KKM
56,6%
Persentase tidak mencapai KKM
43,3%
Post-test II
79
90
60
24
6
80%
20%
Hasil belajar pada aspek kognitif yang diukur menggunakan
post-test 1 dan post-test 2 diperoleh nilai rata-rata dan persentase
mencapai KKM mengalami peningkatan pada siklus 2, tetapi nilai
tertinggi pada siklus 2 mengalami penurunan yaitu dari 95 menjadi
90. Menurunnya perolehan nilai tertinggi tersebut dapat disebabkan
karena beberapa hal antara lain; siswa kurang teliti dalam
mengoreksi kembali jawaban yang telah diisi, selain itu adanya
beberapa soal pada post-test 2 yang memiliki opsi jawaban yang
hampir sama sehingga dapat menjebak siswa dalam menjawab soal
tersebut.
3.
Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan dengan tanya jawab dari pihak pewawancara
(peneliti) dan orang yang diwawancarai yaitu siwa. Wawancara terhadap
siswa dilakukan terhadap 3 orang siswa yang memiliki nilai tertinggi,
sedang, dan terendah. Penentuan nilai yang akan diwawancarai dilakukan
dengan melihat hasil post-test II. Siswa A menperoleh nilai tertinggi,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
siswa B memperoleh nilai sedang dan siswa C memperoleh nilai
terendah. Hasil wawancara dengan siswa dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 4.14 Tabel Hasil Wawancara Siswa
No. Pertanyaan
Jawaban
Apakah materi biologi Siswa A: sulit, karena terlalu banyak
sulit bagi kamu?
materi yang harus dihafalkan
Siswa B: materi biologi tidak terlalu
sulit
Siswa C: materi biologi tidak terlalu
sulit
Apakah kamu tertarik Siswa A: kadang tertarik, kadang
belajar biologi?
tidak tertarik, karena tergantung
materinya
Siswa B: tertarik belajar biologi
Siswa C: tertarik belajar biologi
Apakah kamu dapat Siswa A: kadang-kadang
memahami
materi Siswa B: dapat memahami materi
biologi
yang biologi
disampaikan guru?
Siswa C: dapat memahami materi
biologi
Apakah kamu sering Siswa A: iya sering, baik dari buku
membaca
referensi paket dan internet dan materi yang
biologi?
disampaikan guru
Siswa B: kadang-kadang (saat di
minta oleh guru, referensi hanya yang
disampaikan oleh guru)
Siswa C: kadang-kadang (saat di
minta oleh guru, referensi hanya yang
disampaikan oleh guru)
Apakah kamu selalu Siswa A: iya, selalu mengerjakan
mengerjakan tugas yang tugas, baik tugas yang diberikan saat
diberikan oleh guru?
diskusi dan tugas rumah
Siswa B: selalu tetapi yang tugas
rumah terkadang telat mengumpulkan
dengan alasan agak malas
Siswa C: selalu mengerjakan tugas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Apakah kamu suka
pembelajaran
biologi
menggunakan
media
animasi?
Apakah kamu dapat
memahami
materi
biologi menggunakan
media animasi?
Bagaimana cara kamu
agar dapat memahami
materi biologi?
Apakah kamu
aktif di kelas?
selalu
Mengapa kamu dapat
memperoleh
nilai
biologi
tersebut?
(tinggi/sedang/rendah)
86
baik tugas diskusi maupun tugas
rumah
Siswa A: sangat suka, karena senang
belajar biologi dengan mengginakan
audio visual
Siswa B: sangat suka, karena dengan
media animasi pembelajaran dapat
terfokus dengan baik
Siswa C: sangat suka, karena tidak
membosankan
Siswa A:
sangat paham, karena
dengan menonton video animasi,
gambaran materi yang disampaikan
dapat dimengerti dengan baik
Siswa B: paham, karena dengan
menonton, pesan dari materi tersebut
dapat tersampaikan
Siswa C: paham, karena materi
pembelajaran dapat tersampaikan
dengan baik dan dapat dimengerti
Siswa A:
belajar menggunakan
media gambar
Siswa B: belajar bersama dengan
teman yang lebih memahami materi
biologi
Siswa C: belajar kelompok
Siswa A: selalu aktif bertanya dan
manjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru dan teman-teman
Siswa B: cenderung diam (kurang
aktif dalam bertanya dan menjawab
pertanyaan)
Siswa C: kadang-kadang aktif
Siswa A: sering belajar menggunakan
sistem kebut semalam
Siswa B: memiliki ingatan yang
cukup baik dari hasil diskusi maupun
materi yang telah disampaikan
Siswa C: senang dalam proses
pembelajaran biologi tetapi terkadang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
tidak suka dengan ujian atau ulangan
Apa harapan kamu Siswa A:
metode pembelajaran
untuk
proses biologi
lebih
divariasi
agar
pembelajaran
biologi pembelajaran tidak membosankan dan
selanjutnya?
tidak dipandang sebagai materi yang
penuh dengan hafalan
Siswa B: belajar biologi lebih banyak
dengan praktikum dan pembelajaran
outdoor
Siswa C: metode pembelajarannya
lebih bervariasi dan kalau bisa ada
pembelajaran yang bersifat outdoor
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa kelas XI
MIA 6 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul dengan menggunakan media animasi
pada materi sistem saraf pada manusia, terbukti dapat meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa. Peningkatan tersebut dilihat dari aspek kognitif dan
afektif serta hasil motivasi belajar siswa pada materi sistem saraf pada
manusia. .
1.
Motivasi belajar
Peningkatan motivasi belajar siswa diukur dengan menggunakan
lembar kuisioner. Kuisioner diberikan pada awal pembelajaran siklus I
dan di akhir pembelajaran siklus II. Terjadi peningkatan rata-rata
motivasi siswa dalam belajar dari motivasi awal yaitu 73,37% meningkat
menjadi 75,13% pada motivasi akhir
Rata-rata skor motivasi siswa dapat dilihat pada gambar brikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
Rata-rata Skor
100
75,13
73,37
80
60
40
20
0
Motivasi Awal
Motivasi Akhir
Gambar 4.8 Grafik Rata-rata Skor Motivasi Siswa
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
86,67
80
Motivasi Awal
Motivasi Akhir
20
13,33
Sangat
Tinggi
Tinggi
0 0
0 0
0 0
Cukup
Rendah
Sangat
Rendah
Gambar 4.9 Grafik Kategori Motivasi Siswa
Dari gambar di atas dapat dilihat motivasi awal, pada masa sebelum
tindakan menggunakan media animasi, 13,33% siswa masuk dalam
kategori sangat tinggi, 86,67% siswa masuk kategori tinggi, sedangkan
pada kategori cukup, rendah, dan sangat rendah adalah 0%.
Motivasi akhir, setelah menggunakan media animasi 20% siswa
masuk dalam kategori sangat tinggi, 80% siswa masuk kategori tinggi,
sedangkan pada kategori cukup, rendah dan sangat rendah adalah 0%.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89
Jika dijumlahkan hasil persentase antara motivasi awal dan motivasi
akhir pada kategori sangat tinggi dan kategori tinggi keduanya berjumlah
100%. Motivasi awal belajar siswa sangat baik dengan jumlah kategori
sangat tinggi dan tinggi yaitu 100%. Motivasi awal yang sangat baik
tersebut dapat dikarenakan siswa sudah senang dan termotivasi dengan
proses pembelajaran yang diberikan peneliti pada saat PPL yaitu jauh
sebelum peneliti melakukan penelitian tindakan kelas ini. Pada hasil
refleksi siswa ketika PPL, siswa sangat suka dengan pembelajaran yang
diberikan peneliti karena menurut siswa model pembelajarannya
bervariasi, siswa juga mudah memahami materi yang disampaikan
peneliti, peneliti juga sering melakukan tanya jawab kepada siswa
sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efisien. Hal tersebut yang
menyebabkan siswa sudah termotivasi sebelum peneliti melakukan
penelitian. Motivasi akhir yang diukur pada akhir penelitian yang
menerapkan pembelajaran menggunakan media animasi juga memiliki
jumlah yang sama dari kategori sangat tinggi dan kategori tinggi yaitu
100%, tetapi pada kategori sangat tinggi mengalami peningkatan pada
motivasi akhir. Proses pembelajaran menggunakan media animasi dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi sistem saraf pada
manusia. Meningkatnya motivasi belajar siswa tidak mutlak dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif. Prestasi belajar
siswa pada aspek kognitif tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi belajar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90
saja melainkan diperlukan faktor lain yang mendukung yaitu tingkat
kemampuan dan kecerdasan kognitif siswa.
Selama
proses
pembelajaran
berlangsung,
siswa
terlihat
memperhatikan saat peneliti menjelaskan materi dan saat pemutaran
video animasi. Siswa berani bertanya terkait materi yang dipelajari, aktif
dalam menjawab pertanyaan, diskusi kelompok dan mengerjakan LKS.
Secara garis besar, siswa senang dan tertarik mengikuti pembelajaran
menggunakan media animasi, karena menggunakan media animasi ini
dapat menjelaskan proses yang abstrak dan dapat dipahami secara baik
oleh siswa saat pembelajaran. Selain itu siswa sangat memperhatikan
ketika teman lain mempresentasikan hasil diskusi dan memiliki rasa
tanggung jawab saat pengerjaan LKS.
Penayangan video animasi dapat menciptakan suasana belajar siswa
yang menyenangkan sehingga siswa termotivasi dan tertarik untuk
mempelajari materi biologi tentang sistem saraf pada manusia.
2.
Hasil Belajar
a.
Aspek Afektif
Berdasarkan analisis hasil observasi, tabel 4.12 yang dilakukan
selama penelitian, presentase aspek afektif siswa dalam kategori
tinggi yaitu 100% baik dalam siklus I dan siklus II. Rata-rata skor
aspek afektif siswa nampak pada gambar di bawah ini.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91
Rata-rata Skor
120
100
100
Siklus I
Siklus II
100
80
60
40
20
0
Gambar 4.10 Grafik Rata-rata Skor Aspek Afektif Siswa
120
100
100
100
80
60
40
20
0
0
0
0
0
Tinggi
Sedang
Rendah
Gambar 4.11 Grafik Kategori Aspek Afektif Siswa
Dari gambar di atas, dapat dilihat sikap siswa pada siklus I dan
siklus II masuk dalam kategori tinggi. Dari data yang telah diperoleh
dapat dinyatakan bahwa pencapaian hasil belajar aspek afektif siswa
sudah melampaui indikator keberhasilan.
Aspek afektif ini dilihat dari kegiatan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi yang
diamati pada setiap kelompok diskusi siswa. Dari hasil yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92
diperoleh menujukkan bahwa semua siswa kelas XI SMA Negeri 1
Kasihan dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik yaitu
siswa memperhatikan penjelasan materi dari peneliti, siswa
memperhatikan video animasi yang ditayangkan, siswa aktif selama
kegiatan pmbelajaran dengan mengajukan pertanyaan kepada
peneliti mengenai materi yang masih belum dimengerti dan siswa
juga menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti, siswa aktif
dalam diskusi kelompok, siswa mengerjakan LKS dengan baik, dan
siswa
mempertanggung
jawabkan
hasil
diskusi
dengan
mempresentasikan hasil diskusi dan menuliskan hasilnya di papan
tulis serta siswa juga bersama peneliti mengoreksi hasil diskusi dari
berbagai kelompok. Hasil belajar afektif siswa ini sangat berkaitan
erat dan berbanding lurus dengan motivasi belajar siswa yaitu jika
motivasi belajar siswa tinggi maka aspek afektif siswa juga tinggi.
Aspek afektif merupakan penerapan dari hasil motivasi belajar siswa
dimana
jika
siswa
termotivasi
untuk
mengikuti
kegiatan
pembelajaran maka siswa harus memperhatikan penjelasan dari
guru, melakukan kegiatan diskusi dan presentasi secara baik dan
mengerjakan tugas yang diberikan sehingga proses pembelajaran
dapat berlangsung dengan baik.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b.
93
Aspek Kognitif
Berdasarkan analisis hasil tes siswa, tabel 4.13 yang dilakukan
pada akhir siklus I dan siklus II, peresentase pencapaian nilai KKM
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
% KKM
100
80
80
56,6
60
40
20
0
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.12 Grafik Pencapaian % KKM
Berdasarkan gambar dan grafik di atas, dapat dilihat perolehan
skor rata-rata dan pencapaian KKM. Skor rata-rata siklus I sebesar
72,16 sedangkan skor rata-rata siklus II meningkat menjadi 79. Dari
segi presentase pencapaian KKM menunjukkan adanya peningkatan
yang awalnya pada siklus I sebanyak 56,6% meningkat menjadi 80%
pada siklus II. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah
siswa mencapai nilai ketuntasan minimal ≥75 sebanyak 80% yang
artinya proses pembelajaran telah berhasil. Meningkatnya hasil
belajar kognitif siswa menunjukkan bahwa secara umum siswa dapat
memahami materi sistem saraf yang dibantu dengan menggunakan
media animasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
Dari hasil peningkatan motivasi dan hasil belajar afektif dan
kognitif siswa dalam pelajaran biologi materi sistem saraf pada
manusia setelah proses pembelajaran ini, menunjukkan bahwa
penggunaan media animasi merupakan salah satu media yang tepat.
Media animasi tersebut cocok diterapkan pada materi sistem saraf
pada manusia yang banyak hafalannya dan bersifat abstrak terutama
pada bagian-bagian saraf, jenis-jenis saraf dan proses-proses yang
terjadi pada sistem saraf yang membuat siswa merasa bosan dan
bingung saat mempelajari materi tersebut.
Sehingga dengan
penggunaan media animasi ini siswa lebih termotivasi untuk
memperhatikan proses yang terjadi dalam penjalaran impuls dan
lebih meningkatkan pengetahuan terhadap bagian-bagian sel saraf.
Peningkatan presentase motivasi siswa menunjukkan perubahan
yang signifikan yang disebabkan adanya pengaruh media animasi.
Penggunaan
media
animasi
membuat
siswa
lebih
senang
mempelajari mater biologi dan membantu siswa memahami
pelajaran biologi dengan santai dan aktif tetapi bertanggungjawab.
Penggunaan media animasi ini sangat membantu siswa dalam belajar
karena materi yang banyak dapat diringkas dengan animasi sehingga
materi cepat tersampaikan dan mudah diingat.
Data pendukung lainnya untuk mengetahui secara langsung dari
siswa mengenai motivasi dan hasil belajar yang telah diperoleh yaitu
melakukan wawancara yang bersifat subyektif dan dilakukan di luar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
95
kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa
yang dipilih dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi, sedang dan
terendah menunjukkan bahwa ada siswa yang awalnya senang
belajar materi biologi dan ada siswa yang kurang senang belajar
materi biologi karena materi biologi dianggap sebagai materi sulit
dan banyak hafalannya. Tetapi setelah diterapkan pembelajaran
menggunakan media animasi siswa yang diwawancarai merasa
senang dan tertarik serta termotivasi untuk belajar dengan menonton
video animasi karena materi yang disampaikan melalui video
animasi dapat dipahami secara baik. Jika ditinjau berdasarkan hasil
kognitif dari ketiga siswa yang diwawancarai, siswa yang
memperoleh nilai post-test II tertinggi dan sedang telah memenuhi
KKM, kedua siswa tersebut ada yang memiliki semangat belajar
yang tinggi yaitu mempelajari kembali materi yang telah dipelajari
dan membaca referensi lain yang masih berkaitan dengan materi
yang telah dipelajari dan siswa lainnya memiliki ingatan yang kuat
yaitu dapat mengingat kembali materi yang telah dipelajari baik
melalui penjelasan peneliti, video animasi yang ditonton dan hasil
LKS yang didiskusikan sehingga kedua siswa tersebut dapat
mengerjakan post-test dengan baik dan memperoleh hasil yang baik
dan memenuhi KKM. Siswa yang memperoleh nilai post-test
terendah yaitu siswa yang memperoleh nilai yang tidak memenuhi
KKM. Siswa tersebut senang dan termotivasi dengan pembelajaran
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
96
yang menggunakan media animasi tetapi saat pelaksanaan pos-test II
siswa tersebut kurang siap karena ada permasalahan lain yang
sedang dihadapi sehingga berpengaruh pada nilai yang diperoleh dan
menyebabkan nilainya tidak memenuhi KKM. Berdasarkan hasil
wawancara dari ketiga siswa tersebut dapat dikatakan bahwa banyak
kemungkinan yang mempengaruhi hasil tes antara lain siswa yang
memperoleh nilai yang memenuhi KKM dikarenakan siswa
mengikuti proses pembelajaran dengan penuh konsentrasi sehingga
dapat memahami materi yang dipelajari dengan baik, siswa memiliki
ingatan atau kemampuan kognitif yang tinggi sehingga dapat
mengingat dengan baik materi yang dipelajari, siswa belajar kembali
materi yang telah dipelajari dan mencari referensi lain yang
berkaitan dengan materi yang dipelajari. Siswa dengan nilai yang
tidak memenuhi KKM dikarenakan kurang berkonsentrasi selama
mengikuti proses pembelajaran, siswa memilki kemampuan kognitif
yang rendah, siswa yang tidak siap dengan diadakannya tes karena
ada permasalahan yang sedang dihadapi, selain itu dikarenakan
selalu diadakan tes pada akhir siklus. Jadi ketidaktercapaian KKM
hasil kognitif tidak mutlak dipengaruhi oleh media aimasi yang
diberikan. Kemungkinan lain adalah kondisi kesiapan siswa,
konsentrasi siswa, cara siswa belajar dan tingkat kecerdasan siswa.
Kelas yang diteliti, memiliki sarana yang telah memadai dan
mendukung dalam penyajian video animasi yaitu ruang kelas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97
memiliki LCD/proyektor yang berfungsi untuk menayangkan video
animasi. Selain itu ruang kelas juga dilengkapi dengan loud speaker
yang berfungsi untuk memperkeras suara atau oudio pada video
animasi. Hal ini berarti sarana kelas yang diteliti mendukung proses
pembelajaran yang menggunakan media animasi sehingga dapat
membantu siswa untuk memahami materi yang disampaikan secara
baik.
Adapun permasalah yang terjadi selama proses penelitian, yaitu
pada saat pembagian kelompok ada siswa yang tidak menerima
temannya masuk ke dalam kelompok diskusi yang telah ditentukan.
Masalah tersebut diselesaikan dengan cara pendekatan antar siswa
sehinga siswa yang bermasalah dapat menerima temannya untuk
menjadi anggota kelompok diskusi dan peneliti selalu memantau
kelompok tersebut sehingga kegiatan diskusi dapat berjalan dengan
baik tanpa ada masalah. Selain itu video animasi yang ditayangkan,
menurut siswa terlalu cepat sehingga ada beberapa pertanyaan yang
belum sempat dijawab. Permasalahan tersebut dapat terselesaikan
dengan cara peneliti manayangkan kembali video animasi.
Permasalahan selanjutnya yaitu adanya kesalahan pengucapan kata
dan kurang jelasnya suara pada video animasi yang ditampilkan
menyebabkan
siswa
tidak
dapat
menangkap
materi
yang
disampaikan dengan baik. Permasalahan tersebut dapat diatasi oleh
peneliti dengan cara menuliskan kembali kata dan kalimat yang salah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
98
dan kurang jelas di papan tulis. Permasalahan selanjutnya adalah
pada saat proses pembelajaran setelah penayangan video animasi,
masih ada beberapa siswa yang sibuk sendiri dengan bermain hp,
mengobrol dengan teman yang lain. Permasalahan tersebut dapat
terselesaikan dengan cara tanya jawab yang berkaitan degan materi
yang dipelajari, selain itu peneliti juga langsung menegur dan
mengingatkan siswa dengan cara mendekati siswa yang tidak fokus
pada kegiatan perbelajaran yang sedang berlangsung.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Kasihan
Bantul ditunjukkan bahwa penggunaan media animasi dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa baik dalam aspek kognitif maupun afektif.
Hasil belajar aspek kognitif pada siklus I untuk rata-rata adalah 72,16 dan
mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 79. Sedangkan presentase jumlah
siswa yang mencapai KKM pada siklus I adalah 56,6% meningkat pada siklus
II menjadi 80%. Hasil belajar siswa aspek afektif pada siklus I maupun siklus
II adalah 100% yang termasuk dalam kategori tinggi. Siswa juga memiliki
motivasi yang tinggi dalam pembelajaran pada siklus I adalah 73,37
mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 75,13%.
Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan
media animasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI
MIA 6 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul pada materi sistem saraf pada manusia.
B. Saran
1.
Bagi peneliti lain atau peraga media dapat mencoba media animasi ini
untuk dijadikan media alternatif dalam pembelajaran biologi SMA
khususnya pada materi Sistem Saraf pada Manusia karena dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
99
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
100
Bagi guru, (1) dalam membuat media animasi ini perlu diusahakan agar
suara penjelasan proses animasi jangan terlalu cepat, pergerakan animasi
yang dibuat juga jangan terlalu cepat agar siswa dapat mengamati secara
lebih baik. Selain itu durasi animasi perlu diusahakan jangan lebih dari
10 menit karena dapat membuat siswa menjadi bosan. (2) pembagian
kelompok sebaiknya terdiri dari 3 sampai 4 orang agar lebih efektif
dalam melakukan diskusi kelompok (3) media animasi tidak harus
semuanya dibuat oleh peneliti tetapi perlu diberikan pelatihan kepada
siswa agar siswa dapat membuat sendiri sehingga dengan membuat
madia animasi, siswa dapat memahami konsep materi yang akan
dipelajari.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A., 2007, Media Pembelajaran. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada.
Arifin, Z., 2009, Evaluasi Pembelajaran, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya.
Dona, M. M., 2013, Pengaruh Media Animasi dan Kemampuan Awal Siswa SMA
Karya Terhadap Hasil Belajar Sistem Gerak Manusia, dalam
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&
cad=rja&uact=8&ved=0CEsQFjAG&url=http%3A%2F%2Fjurnal.untan.ac.
id%2Findex.php%2Fjpdpb%2Farticle%2Fdownload%2F2104%2Fpdf&ei=
T8OLVZaIFI6KuATykKKgBw&usg=AFQjCNHgpirUbMLTir07pUZ9E5V
fGd_6yA&bvm=bv.96782255,d.c2E, diakses pada tanggal 25 Juni 2015.
Gustinawati, A., 2014, Pengaruh Media Film Animasi terhadap Pemahaman
Konsep Siswa, dalam http://www.google.co.id/url?sa= t&rct=j&q=& esrc
=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CEYQFjAG&url=http%3
A%2F%2Frepository.uinjkt.ac.id%2Fdspace%2Fbitstream%2F123456789
%2F24640%2F3%2FANA%2520GUSTINAWATI-FITK.pdf&ei=U8qLVe
WNJYKLuwSDsYa4Dw&usg=AFQjCNHjpfSU3clmZfE-9Xe15ChfzbEL
Q&bvm= bv.96782255,d.c2E, diakses pada tanggal 25 Juni 2015.
Hasrudin, 2010, Jurnal Pendidikan Biologi (Dikbio) Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan Vol.1 No.3. Edisi Desember 2010, him. 146245, dalam httpfile:///C:/Users/user/Downloads/Documents/UNIMEDArticle-23821-Binari%20Manurung%20-%20Jurnal%20 pendidikan% 20
Biologi%20UNIMED%20Vol.1%20No.3%20Desember%202010.pdf,
diakses tanggal 10 Maret 2015.
Irnaningtyas, 2014, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam, Jakarta; Erlangga.
Kusuma, W. dan Dwitagama, D., 2010, Mengenal Penelitian Kelas Edisi Kedua,
Jakarta; PT. Indeks.
Muslich, M., 2009, Melaksanakan PTK itu Mudah, Jakarta; BUMI AKSARA.
Mustaqim, 2001, Psikologi Pendidikan, Semarang; Pustaka Pelajar.
Rahayuningsih, N., 2013, Pembelajaran Biologi Dengan Model Ctl (Contextual
Teaching And Learning) Menggunakan Media Animasi Dan Media
Lingkungan Ditinjau Dari Sikap Ilmiah Dan Gaya Belajar,
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains, diakses tanggal 10 Maret
2015.
101
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
102
Rohmah, N., 2012, Psikologi Pendidikan, Malang; Teras.
Sanjaya, W., 2008, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta; KENCANA.
Santrock, John W., 2009, Psikologi Pendidikan Edisi 3 Buku 2, Jakarta; Salemba
Humanika.
Sardiman, 2008, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta; PT. Raja
Grafindo Persada.
Sudjana, N., 2010, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung; Remaja Rosda
Karya.
Sukiyasa, K., 2013, Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Dan
Motivasi Belajar Siswa Materi Sistem Kelistrikan Otomotif, dalam
httpfile:///C:/Users/user/Downloads/Documents/1588-4657-1-PB_2.pdf,
diakses tanggal 10 Maret 2015.
Sunarti dan Rahmawati, Selly, 2014, Penilaian dalam Kurikulum 2013,
Yogyakarta; ANDI.
Suparno, p., 2007, Metodologi Pembelajaran Fisika, Yogyakarta; Universitas
Sanata Dharma.
Tampubolon, S., 2013, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta; Erlangga.
Taher, M., 2007, Urgensi Taksonomi Bloom Domain Kognitif Versi Baru Dalam
Kurikulum 2013, dalam http://sumut.kemenag.go.id/file/file/TULISAN
PENGAJAR/ gebc1404715667.pdf, diakses pada 27 Juli 2015.
Yani, 2013, Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan Sleman Yogyakarta Pada Materi
“Sistem Pencernaan Manusia” Melalui Metode PQ4, Skripsi, 11-12,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN
103
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Surat Ijin Penelitian
104
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Surat Pernyataan Menyerahkan Hasil Penelitian
106
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Silabus
Satuan Pendidikan
: SMA
Matapelajaran
: Biologi
Kelas
: XI
Kompetensi Inti
:
KI 1
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3
: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
107
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KI 4
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
Struktur dan fungsi sel syaraf penyusun jaringan syaraf pada sistem koordinasi dan spikotropika
1.1.
1.2.
1.3.
Mengagumi keteraturan
dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang struktur dan
fungsi sel, jaringan, organ
penyusun sistem dan
bioproses yang terjadi pada
mahluk hidup.
Menyadari dan mengagumi
pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati
bioproses.
Peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan
hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan
sebagai manisfestasi
pengamalan ajaran agama
yang dianutnya.
Struktur dan
fungsi sel pada
sistem regulasi
 Sistem saraf.
 Sistem
endokrin .
 Sistem indera.
 Proses kerja
sistem regulasi.
 Pengaruh
psikotropika
pada sistem
regulasi.
 Kelainan yang
terjadi pada
sistem regulasi.
Mengamati
 Melakukan percobaan/games tentang
bagaimana kulit dapat merasakan,
pendengaran tidak bisa mendengar
suara terlalu rendah, lidah bisa
merasakan, mata bisa melihat objek
dll untuk menunjukkan adanya
fungsi syaraf pada tubuh.
Menanya
 Mengapa tubuh bisa merasakan
fenomena alam dan otak dapat
merasakan sensasinya?
 Organ apa di tubh yang berfungsi
dan bagaimana strukturnya?
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Eksplorasi)
 Mengamati struktur sel syaraf di
Tugas
 Membuat
bagan sel
syaraf.
 Membuat
poster ajakan
menjauhi obat
psikotropika
kepada
generasi muda
dengan
menyajikan
bahaya yg
ditimbulkan
Observasi
 Kerja ilmiah,
sikap ilmiah,
dan
3
minggu
x 4 JP
 Bu ku
teksbook
biologi
 Buku
referensi
bahan
spikotropp
ika
 Bacaan
tentang
dampak
psikotropi
ka
terhadap
koordinasi
tubuh
 LKS
108
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.1.
Berperilaku ilmiah: teliti,
tekun, jujur terhadap data
dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli
dalam observasi dan
eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan
pertanyaan dan
berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong
royong, bekerjasama, cinta
damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif
dan proaktif dalam dalam
setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan
dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun
di luar kelas/laboratorium.




2.2.
Peduli terhadap
keselamatan diri dan
lingkungan dengan
menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan
di laboratorium dan di
bawah mikroskop atau gambar dan
membuat gambar hasil pengamatan.
Melakukan demontrasi pemodelan
seorang siswa dalam kelompok
untuk memeragakan gerak reflek,
letak bintik buta, letak reseptor
perasa pada lidah serta mengaitkan
proses perambatan impuls pada
sistem syaraf (polarisasi, depolarisasi
dan repolarisasi).
Merinci langkah-langkah perambatan
impuls pada sistem syaraf secara
fisik, kimia dan biologi dan
mengkaitkannya dengan gerak otot
sebagai organ efektor kerja syaraf
Menganalisis penyebab terjadinya
berbagai gangguang yang terjadi
pada sistem regulasi (saraf, endokrin,
indera).
Menganalisis hubungan psikotropika
dengan sistem syaraf, endokrin dan
indera.
Mengasosiasikan
 Mengaitkan antara struktur sel syaraf
dengan fungsi dan membedakan
dengan sel-sel penyusun tubuh
keselamatan
kerja
pengamata
n sistem
syaraf
Porofolio
 Laporan
kegiatan
Tes
 Pemahaman
konsep tentang
struktur sel
syaraf dan
perbedaan
dengan sel-sel
lainnya dalam
tubuh
 Pemahaman
berbagai bahan
psikotropika
dapat
memengaruhi
fungsi sel
syaraf.
 Pemahaman
bahwa
kerusakan
syaraf akibat
109
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
lingkungan sekitar.
3.10.
Menganalisis hubungan
antara struktur jaringan
penyusun organ pada
sistem koordinasi dan
mengaitkannya dengan
proses koordinasi sehingga
dapat menjelaskan peran
saraf dan hormon dalam
mekanisme koordinasi dan
regulasi serta gangguan
fungsi yang mungkin
terjadi pada sistem
koordinasi manusia melalui
studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
3.11.
Mengevaluasi pemahaman
diri tentang bahaya
penggunaan senyawa
psikotropika dan
dampaknya terhadap
kesehatan diri, lingkungan,
dan masyarakat.
4.11.
Menyajikan hasil analisis
tentang kelainan pada
lainnya dalam fungsi bioproses pada
tubuh.
 Menyimpulkan berbagai bahan
psikotropika dapat memengaruhi
fungsi sel syaraf.
 Menyimpulkan bahwa kerusakan
syaraf akibat bahan psikotropika
akan merugikan masa depan siswa.
bahan
psikotropika
akan
merugikan
masa depan
siswa.
Mengkomunikasikan
 Menjelaskan secara lisan struktur sel
syaraf dan cara kerja sel syaraf dalam
menghantarkan impuls.
 Menjelaskan perbedaan sel syaraf
dengan sel-sel lain penyusun tubuh
lainnya dan mengaitkan dengan
fungsi koordinasi dalam tubuh.
 Membuat bagan penghantaran impuls
dalam gerak reflek sdan gerak biasa.
 Menjelaskan keterkaitan fungsi kerja
saraf, endokrin dan indera melalui
perambatan impuls (polarisasi,
depolarisasi, dan repolarisasi).
 Menjelaskan hasil demonstrasi yang
dikaitkan dengan hasil kajian literatur
dalam diskusi kelas tentang
hubungan ketiga sistem (syaraf,
110
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
struktur dan fungsi saraf
dan hormon pada sistem
koordinasi yang
disebabkan oleh senyawa
psikotropika yang
menyebabkan gangguan
sistem koordinasi manusia
dan melakukan kampanye
anti narkoba pada berbagai
media.
4.12.
endokrin dan indera) pada sistem
regulasi.
 Menjelaskan hubungan senyawa
psikotropika dengan gangguan pada
sistem koordinasi.
Melakukan kampanye
antinarkoba melalui
berbagai bentuk media
komunikasi baik di
lingkungan sekolah
maupun masyarakat.
111
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
112
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Siklus I dan Siklus II
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kasihan Bantul
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ Semester
: XI
Alokasi Waktu
: 8 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI.1
:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2
:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive
dan proaktif dan menunjukan sikapsebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangs dalam pergaulan dunia
KI.3
:Memahami,
menerapkan,
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan
prosedural dalam bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KI.4
113
:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
KD 1.1
:Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan
bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.
KD 1.2
:Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses.
KD 2.1
:Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan
eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama,
cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di
luar kelas/laboratorium.
KD 3.10:Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ
pada sistem koordinasi dan mengaitkannya dengan proses
koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf dan hormon
dalam mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114
yang mungkin terjadi pada sistem koordinasi manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
KD 4.11 : Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan
fungsi saraf dan hormon pada sistem koordinasi yang disebabkan
oleh senyawa psikotropika yang menyebabkan gangguan sistem
koordinasi manusia dan melakukan kampanye anti narkoba pada
berbagai media.
C. Indikator
1.1.1
Bersyukur kepada Tuhan yang telah menciptakan sel yang
merupakan penyusun tubuh makhluk hidup
1.2.1
Menyadari pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses yang terjadi pada sistem saraf pada manusia
2.1.1 Teliti dalam melakukan pengamatan terhadap video animasi tentang
sistem saraf pada manusia
3.10.1 Mengidentifikasi bagian dari sel saraf (neuron)
3.10.2 Mengidentifikasi macam neuron berdasaran strukturnya
3.10.3 mengidentifikasi macam neuron berdasarkan fungsinya
3.10.4 Menganalisis proses penghantaran impuls dari satu sel ke sel lainnya
3.10.5 Menganalisis proses penghantaran impuls pada gerak sadar dan
gerak tak sadar (refleks)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
115
3.10.6 Mejelaskan sistem saraf pusat
3.10.7 Menjelaskan sistem saraf tepi
3.10.8 Menganalisis sistem kerja saraf simpatis dan saraf parasimpatis
3.10.9 Mengindentifikasi penyakit pada sistem saraf
4.11.1 Menyajikan gangguan yang terjadi pada sistem saraf
D. Tujuan Pembelajaran
1.1.1
Siswa mampu menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan yang telah
menciptakan sistem saraf pada manusia yang merupakan pendukung
proses kehidupan melalui doa
1.2.1
Melalui penayangan video animasi siswa mampu menyadari pola
pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses yang terjadi
pada sistem saraf pada manusia
2.1.1 Melalui diskusi siswa mampu teliti dalam melakukan pengamatan
terhadap video animasi tentang sistem saraf pada manusia
3.10.1 Melalui diskusi siswa mampu mengidentifikasi bagian dari sel saraf
(neuron)
3.10.2 Melalui diskusi siswa mampu mengidentifikasi macam neuron
berdasaran strukturnya
3.10.3 Melalui diskusi siswa mampu mengidentifikasi macam neuron
berdasarkan fungsinya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
116
3.10.4 Melalui penayangan video animasi siswa mampu menganalisis
proses penghantaran impuls dari satu sel ke sel lainnya
3.10.5 Melalui penayangan video animasi siswa menganalisis proses
penghantaran impuls pada gerak sadar dan gerak tak sadar (refleks)
3.10.6 Melalui diskusi siswa mampu mejelaskan sistem saraf pusat
3.10.7 Melaui diskusi siswa mampu menjelaskan sistem saraf tepi
3.10.8 Melalui penayangan video animasi siswa mampu menganalisis
sistem kerja saraf simpatis dan saraf parasimpatis
3.10.9 Melalui diskusi siswa mampu mengindentifikasi penyakit pada
sistem saraf
4.11.1 Melauli kegiatan presentasi siswa mampu menyajikan berbagai
ganngguan yang terjadi pada sistem saraf
E. Materi Pembelajaran
1. Neuron (Sel Saraf)
2. Sinapsis
3. Neuroglia (Glia)
4. Impuls Saraf, Gerak Sadar, Gerak Refleks
5. Mekanisme Penghantaran Impuls
6. Sistem Saraf Pusat
7. Sistem Saraf Tepi
8. Gangguang Sistem Saraf
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
117
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran
: pembelajaran kooperatif
Metode Pembelajaran
: diskusi, tanya jawab, ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran
SIKLUS I
Pertemuan I
Kegiatan
(waktu)
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Melakukan
apersepsi,
menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1. Guru memperkenalkan diri, kemudian
mengecek kehadriran siswa
2. Guru meminta salah seorang siswa
untuk maju ke depan kelasuntuk
melakukan suatu gerakan. Kemudian
guru menanyakan kepada siswa
lainnya apa yang menyebabkan siswa
di depan kelas bisa melakukan suatu
gerakan.
3. Guru memberikan pretest
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
5. Membagi siswa dalam beberapa
kelompok dan guru membagikan LKS
1. Mengamati video animasi tentang
bagian sel saraf (neuron) beserta
struktur dan fungsinya
2. Menjawab pertanyaan pada LKS 1
yang berkaitan dengan video animasi
3. Berdiskusi kelompok dan mengkaji
beberapa buku sumber
Pendahuluan
(25 menit)
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan
informasi
Inti
(50 menit)
4.
Mengisi LKS
kelompok
5.
Mempresentasikan
kelompok
Menalar
Mengkomunikasikan
Evaluasi
dari
hasil
hasil
diskusi
diskusi
Melakukan evaluasi dengan meminta salah
satu kelompok mempresentasikan hasil
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Penghargaan
Penutup
(15 menit)
118
diskusinya
dan
kelompok
lain
menanggapinya
1. Memberikan
apresiasi
terhadap
kelompok yang sudah presentasi dan
yang sudah menanggapi presentasi
2. Membimbing
siswa
dalam
merangkum materi yang sudah
dipelajari
3. Mengajak siswa untuk merefleksikan
hasil belajarnya
4. Membaca materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya
Pertemuan II
Kegiatan
(waktu)
Pendahuluan
(15 menit)
Inti
(35 menit)
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Melakukan
apersepsi, 1. Guru
mengucapkan
salam
dan
menyampaikan tujuan dan
mengecek daftar hadir siswa
memotivasi siswa
2. Guru mengecek kesiapan siswa dan
kelas sebelum proses pembelajaran
3. Guru menanyakan kembali kepada
siswa mengenai materi yang telah
dipelajari
sebelumnya
untuk
mengetahui pemahaman siswa akan
materi tersebut
4. Guru membahas lks pada pertemuan I
kemudian mengklarifikasi jawaban
siswa serta memberikan penguatan
5. Guru memberi pertanyaan umum
kepada siswa mengenai materi yang
akan dipelajari yaitu tentang gerak
sadar dan gerak refleks, dan sistem
saraf pusat
6. Mengamati video animasi tentang
Mengamati
gerak sadar dan gerak refleks,
7. Mengerjakan soal pada LKS 2 pada
Menanya
pertemuan I yang berkaitan dengan
video animasi
8. Berdiskusi kelompok dan mengkaji
Mengumpulkan
beberapa buku sumber
informasi
9. Menggambarkan skema peta konsep
pada LKS yang merupakan hasil
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
119
diskusi kelompok
Menalar
Mengkomunikasikan
10. Mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompok dengan cara menempel
kartu konsep di depan kelas menjadi
peta konsep yang benar
Evaluasi
Melakukan evaluasi dengan meminta salah
satu kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya
dan
kelompok
lain
menanggapinya
5. Memberikan
apresiasi
terhadap
kelompok yang sudah presentasi dan
yang sudah menanggapi presentasi
6. Membimbing
siswa
dalam
merangkum materi yang sudah
dipelajari
7. Membagikan soal posttest
8. Mengajak siswa untuk merefleksikan
hasil belajarnya
9. Meminta siswa membaca materi yang
akan dibahas pada pertemuan
berikutnya
Penghargaan
Penutup
(40 menit)
SIKLUS II
Pertemuan III
Kegiatan
(waktu)
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Melakukan
apersepsi,
menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1. Guru mengucapkan salam dan
mengecek daftar hadir siswa
2. Guru mengecek kesiapan siswa dan
kelas sebelum proses pembelajaran
3. Guru menanyakan kembali kepada
siswa mengenai materi yang telah
dipelajari pada siklus I
4. Guru memberi pertanyaan umum
kepada siswa mengenai materi yang
akan dipelajari yaitu tentang struktur
sel
1. Mengamati video animasi tentang
sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi (sifat kerja saraf simpatis dan
Pendahuluan
(20 menit)
Inti
(50 menit)
Mengamati
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Menanya
Mengumpulkan
informasi
Menalar
Mengkomunikasikan
Evaluasi
Penghargaan
Penutup
(20 menit)
120
saraf parasimpatis)
2. Menjawab pertanyaan pada LKS 3
yang berkaitan dengan video animasi
3. Berdiskusi kelompok dan mengkaji
beberapa buku sumber
4. Mengisi LKS dari hasil diskusi
kelompok
5. Mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompok
Melakukan evaluasi dengan meminta salah
satu kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya
dan
kelompok
lain
menanggapinya
1. Memberikan
apresiasi
terhadap
kelompok yang sudah presentasi dan
yang sudah menanggapi presentasi
2. Membimbing
siswa
dalam
merangkum materi yang sudah
dipelajari
3. Mengajak siswa untuk merefleksikan
hasil belajarnya
4. Membaca materi yang akan dibahas
minggu berikutnya
Pertemuan IV
Kegiatan
(waktu)
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Melakukan
apersepsi,
menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1. Guru mengucapkan salam dan
mengecek daftar hadir siswa
2. Guru mengecek kesiapan siswa dan
kelas sebelum proses pembelajaran
3. Guru menanyakan kembali kepada
siswa mengenai materi yang telah
dipelajari
sebelumnya
untuk
mengetahui pemahaman siswa akan
materi tersebut
4. Guru memberikan klarifikasi dan
penguatan
LKS 3
pertemuan
sebelumnya
6. Mengamati pertanyaan lanjutan pada
LKS 4
Pendahuluan
(15 menit)
Inti
(35 menit)
Mengamati
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Menanya
Mengumpulkan
informasi
Menalar
Mengkomunikasikan
Evaluasi
Penghargaan
Penutup
(40 menit)
H. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media
a. Power point
b. Video animasi
2. Alat/ bahan
a. Laptop
b. LCD
c. LKS 1, LKS 2, LKS 3 dan LKS 4
d. Papan tulis
121
7. Menjawab
pertanyaan
mengenai
gangguan pada sistem saraf manusia
8. Berdiskusi kelompok dan mengkaji
beberapa buku sumber
9. Mengisi LKS dari hasil diskusi
kelompok
10. Mempresentasikan
kelompok
hasil
diskusi
Melakukan evaluasi dengan meminta salah
satu kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya
dan
kelompok
lain
menanggapinya
1. Memberikan
apresiasi
terhadap
kelompok yang sudah presentasi dan
yang sudah menanggapi presentasi
2. Membimbing
siswa
dalam
merangkum materi yang sudah
dipelajari
3. Memberikan soal postest
4. Mengajak siswa untuk merefleksikan
hasil belajarnya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3. Sumber belajar
a. Buku IPA Biologi Erlangga kelas XI kurikulum 2013
b. Buku IPA Biologi Erlangga 2 A
c. Buku IPA Biologi KTSP Jilid 2
d. Internet
I.
Penilaian
Jenis penilaian: Tes (tertulis) dan Non Tes (Portofolio)
122
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
123
Lembar Kerja Siswa 1
Nama Anggota Kelompok:
Judul : Sel saraf (Neuron) dan Sinapsis
A. Tujuan
1. Mengetahui bagian dari sel saraf (neuron) beserta fungsinya
2. Mengetahui macam-macam neuron berdasarkan strukturnya
3. Mengetahui macam-macam neuron berdasarkan fungsinya
B. Alat dan Bahan
Video animasi
C. Cara kerja
1. Perhatikan video animasi di depan kelas dengan cermat!
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat dan benar!
a. Bagian dari sel saraf yang berfungsi menerima impuls dari sel saraf
lainnya dan diteruskan ke badan saraf adalah...
b. Begian sel saraf yang memiliki nukleus adalah....
c. Bagian akson yang tidak dibungkusi selaput mielin adalah.....
d. Sebutkan fungsi dari nodus Ranvier!
e. Jelaskan secara singkat pengertian dari neuron multipolar
f. Jelaskan secara singkat pengertian tentang neuron unipolar
g. Sebutkan fungsi dari dendrit pada sel saraf (neuron)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
h. Berdasarkan fungsinya neuron yang berfungsi menghubungkan
neuron yang satu dengan neuron lainnya adalah...
i. Sebutkan 3 bagian dari sinapsis!
j. Sebutkan substansi kimia yang terdapat pada celah sinapsis
3. Diskusikan bersama teman sekelompok!
4. Presentasikan hasil diskusi kelompok!
D. Hasil Pengamatan
E. Kesimpulan
124
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
125
Lembar Kerja Siswa 2
Nama Anggota Kelompok:
Judul : Gerak Sadar dan Gerak Refleks
A. Tujuan
1. Mengetahui skema penjalaran impuls gerak sadar
2. Mengetahui skema penjalaran impuls gerak sadar
B. Alat dan Bahan
Video animasi
C. Cara kerja
1. Perhatikan video animasi di depan kelas dengan cermat!
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat dan benar!

Sumsum tulang belakang

reseptor

Saraf motorik

Saraf sensorik

Otak

Efektor

Impuls
a. Urutkan skema penjalaran impuls gerak refleks secara tepat dan benar
b. Sebutkan 2 contoh gerak sadar
c. Sebutkan 2 contoh gerak refleks
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
D. Hasil Pengamatan
E. Kesimpulan
126
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lembar Kerja Siswa 3
Nama Anggota Kelompok:
Judul : Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
A. Tujuan
1. Mengetahui bagian dari sistem saraf pusat beserta fungsinya
2. Mengetahui bagian dari sistem saraf tepi beserta fungsinya
3. Mengetahui sistem kerja saraf simpatik dan saraf parasimpatik
B. Alat dan Bahan
Video animasi
C. Cara kerja
1. Perhatikan video animasi dengan seksama!
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
a. Jelaskan fungsi dari serebrum, serebelum, mensefalon, pons varolii,
dan medula oblongata masing-masing 1 fungsi
b. Jelaskan 2 saraf kranial beserta fungsinya
c. Jelaskan 5 perbedaan antara sistem kerja saraf simpatik dan saraf
parasimpatik yang mempengaruhi aktivitas tubuh
D. Hasil Pengamatan
127
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
E. kesimpulan
128
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lembar Kerja Siswa 4
Nama Anggota Kelompok:
Judul : Gangguan pada sistem saraf
A. Tujuan
1. Mengetahui macam-macam gangguan pada sistem saraf
2. Mengetahui sebab dan akibat yang ditimbulkan
B. Alat dan Bahan
Alat tulis
C. Cara kerja
1. Carilah satu penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf!
2. Jelaskan penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari penyakit tersebut!
3. Masing-masing kelompok tidak boleh sama jenis penyakitnya
D. Hasil Pengamatan
E. Kesimpulan
129
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
130
Materi Sistem Saraf pada Manusia
Sistem saraf adalah sistem organ yang paling rumit yang tersusun dari jutaan
sel-sel saraf (neuron) yang berbentuk serabut dan saling berhubungan untuk
persepsi sensor, aktivitas motor sadar maupun tidak sadar, homeostasis proses
fiologis tubuh, serta perkembangan pikiran dan ingatan.
1.
Neuron (sel saraf)
Neuron merupakan unit fungsional sistem saraf, berukuran panjang sekitar 39
inci, serta terdiri atas bagian badan sel, dendrit dan akson (neurit).
a. Badan
sel
(perikarion),
berfungsi
mengendalikan
metabolisme
keseluruhan neuron. Badan sel memiliki nukleus (inti) di tengah dan
nukleolus yang menonjol. Nukleus tidak memiliki sentriol dan tidak
dapat bereplikasi.
b. Dendrit merupakan juluran sitoplasma yang relatif pendek, bercabangcabang dan berfungsi untuk menerima impuls (sinyal) dari sel lain untuk
dikirimkan ke badan sel.
c. Akson merupakan juluran sitoplasma yang panjang (berkisa 1 mm - 1 m)
atau cabang tunggal berbentuk silindris yang berasal dari badan sel.
Ujung akson bercabang-cabang seperti ranting, berfungsi mengirimkan
impuls ke sel neuron lainnya. Pada umumnya akson dibungkus oleh
substansi lemak berwarna putih kekuningan yang disebut selubung
mielin. Pada bagian tertentu dari akson tidak diselubungi mielin, disebut
nodus Ranvier. Nodus Ranvier berfungsi mempercepat jalannya impuls.
Selubung mielin ditutupi oleh rangkaian sel-sel schwann yang berinti
gepeng, disebut selubung shwan.
Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
a. Neuron sensor (aferen), berfungsi menghantarkan impuls dari organ
sensor ke pusat saraf (otak atau sum-sum tulang belakang)
b. Neuron motor (eferen), berfungsi menghantarkan impuls dari saraf
pusat ke organ motor (otot) atau kelenjar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
131
c. Neuron konektor (inter neuron), berfungsi menghubungkan neuron
yang satu dengan neuron lainnya.
Berdasarkan strukturnya (juluran sitoplasma), neuron dapat
dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
a. Neuron multipolar, memiliki satu akson dan dua dendrit atau lebih.
Contohnya neuron motor yang ada di otak dan medula spinalis
(sumsum tulang belakang).
b. Neuron bipolar, memiliki dua juluran berupa dendrit dan akson.
Contohnya neuron pada organ indera seperti mata, hidung, dan
telinga.
c. Neuron unipolar, merupakan neuron bipolar yang tampak hanya
memiliki satu juluran dari badan sel karena akson dan dendritnya
berfungsi, contohnya neuron pada embrio dan fotoreseptor mata.
2.
Sel Neuroglia (Glia)
Sel Neuroglia adalah sel penunjang pada susunan saraf pusat yang
berfungsi sebagai jaringan ikat. Sel glia dapat membelah secara mitosis. Jenis
sel glia yaitu:
a. Astrosit, berbentuk bintang, berfungsi sebagai lem yang menyatukan lemlem
b. Oligodendrosit (oligodendroglia), bentuk menyerupai astrosit tetapi
memiliki badan sel yang lebih kecil, membentuk lapisan mielin untuk
melapisi akson
c. Mikroglia (berukuran paling kecil dan bersifat fagosit), berfungsi untuk
pertahanan imun
d. Sel ependima, merupakan membran epitelium yang melapisi rongga
serebral dan medula spinalis
3.
Sinapsis
Sinapsis adalah hubungan antara neuron yang satu dengan neuron yang
lainnya; titik temu antara ujung akson dari neuron yang satu dengan dendrit
dari neuron lainnya; atau hubungan ke otot dan kelenjar. Sruktur sinapsis
terbagi menjadi tiga bagian yaitu prasinaps (bagian akson terminal), celah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
132
sinaps (ruang antar prasinaps dengan pancasinaps), dan pancasinaps (bagian
dendrit). Pada celah sinaps terdapat substansi kimia neurotransmiter yang
berperan mengirimkan impuls. Neurotransmiter memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:
a. Eksitasi, meningkatkan impuls
b. Inhibisi, menghambat impuls
4.
Impuls saraf, gerak sadar dan refleks
Impuls saraf adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron atau serangkaian pulsa
elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh impuls yaitu perubahan suhu,
tekanan, bau, aroma, suara, benda yang menarik perhatian, dan berbagai rasa
(manis, asin, asam, dan pahit).

Gerak sadar adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari,
contohnya gerakan memegang buku saat ingin belajar atau mengambil
pensil saat ingin menulis. Penjalaran impuls pada gerak sadar relatif
lama, melewati jalur panjang melalui otak.
Impuls → reseptor/ indra→ saraf sensoris → otak→ saraf motor →
efektor/ otot

Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
Penjalaran impuls pada gerak refleks berlangsung cepat, melewati jalur
pendek dan tidak melalui otak tetapi melalui sumsum tulang belakang.
Contohnya terangkatnya kaki saat menginjak paku, menutupnya kelopak
mata ketika benda asing masuk ke mata.
Impuls → reseptor/ indra→ saraf sensoris → sumsum tulang belakang →
saraf motor → efektor/ otot
5.
Mekanisme penghantaran impuls
Impuls yang diterima oleh reseptor, selanjutnya akan dihantarkan oleh
dendrit menuju ke badan sel saraf dan akson. Dari akson, impuls dihantarkan
ke dendrit neuron lainnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6.
133
Sistem saraf pusat
Siatem saraf pusat meliputi otak (cerebral) dan sumsum tulang belakang
(medula spinalis). Otak dilindungi oleh tulang tengkorak sedangkan medula
spinalis dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Pada otak maupun medula
spinalis terdapat lapisan pelindung dari jaringan ikat yang disebut meninges.
Meninges terdiri atas tiga lapisan yaitu :

Pia meter lapisan terdalam yang halus dan tipis, mengandung banyak
pembuluh darah, serta melekat pada otak atau medula spinalis

Araknoid adalah lapisan tengah, mengandung sedikit pembuluh darah.
Araknoid memiliki ruang subaraknoid yang berisi cairan serebrospinalis,
pembuluh
darah,
dan
selaput
jaringan
penghubung
yang
mempertahankan posisi araknoid terhadap pia meter di bawahnya. Cairan
serebrospinalis menyerupai plasma darah dan cairan interstisial, tidak
mengandung protein, berfungsi sebagai bantalan, serta media pertukaran
nutrien dan zat sisa antara darah dengan otak maupun medula spinalis.

Dure meter adalah lapisan terluar, tebal dan kuat, serta terdiri atas dua
lapisan. Pada dura meter terdapat ruang subdural yang memisahkan dura
meter dari araknoid. Lapisan yang terluar melekat pada permukaan dalam
kranium.
a. Otak
Bagian-bagian otak antara lain:
1) Serebrum (otak besar)
Bagian luarnya tersusun dari substansi abu-abu yang disebut
korteks serebral, sedangkan bagian dalamnya tersusun dari
substansi putih yang disebut nukleus basal (ganglia basal).

Korteks serebral
Area fungsional korteks serebral adalah
a) Area motor primer. Bagian lobus frontal dari girus
presental, mengendalikan kontraksi volunter (di bawah
kesadaran) otot rangka. Di sisi anterior girus presentral,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
134
mengendalikan aktivitas motor yang terlatih dan
berulang, misalnya kemampuan mengetik.
b) Area sensor korteks, meliputi :
 Area sensor primer, terdapat pada girus postsentral,
berfungsi menerima informasi nyeri, tekanan, suhu,
dan sentuhan.
 Area visual primer, terdapat di lobus oksipital
(kepala belakang), berfungsi menerima informasi
dari retina mata.
 Area auditori primer, terdapat pada tepi atas lobus
temporal (pelipis), berfungsi menerima impuls
pendengaran (suara).
 Area olfaktori primer, terdapat pada permukaan
medial lobus temporal, berkaitan denan indra
penciuman.
 Area pengecap primer (gustatori), terdapat di lobus
parietal (ubun-ubun), di dekat bagian di dekat
inverior girus postsentral. Area ini berfungsi untuk
persepsi rasa seperti manis, asin, asam, dan pahit.
c) Area asosiasi, dipetakan menurut klasifikasi Brodman
sebagai berikut:
 Area asosiasi frontal, terdapat pada lobus frontal,
berfungsi sebagai pusat intelektual dan fisik.
 Area asosiasi somatik, terdapat pada lobus parietal,
berfungsi sebagai pusat interpretasi (penafsiran)
bentuk dan tekstur suatu objek.
 Area asosiasi visual (pada lobus oksipital)dan area
asosiasi auditorik (pada lobus temporal), berfungsi
sebagai pusat interpretasi visual dan auditor.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
135
 Area wicara Wernicke, terdapat pada bagian
superior lobus temporal, berfungsi sebagai pusat
bahasa dan wicara.

Nukleus basal, merupakan pusat untuk koordinasi motor.
Jika bagian ini rusak, seseorang akan menjadi pasif dan
tidak mampu bergerak karena nukleus basal tidak mampu
lagi mengirimkan impuls motor ke otot, contohnya penyakit
Parkinson.
2) Diensefalon
Diensefalon terletak di antara serebrum dan otak tengah,
tersembunyi
di
balik
hemisber
serebral.
Bagian-bagian
diensefalon meliputi ;

Talamus, berfungsi menerima dan meneruskan impuls ke
korteks otak besar, serta berperan dalam sistem kesadaran
dan kontrol motor.

Hipotalamus, memiliki fungsi:
 Mengendalikan aktifitas sistem saraf otonom atau tak
sadar, seperti pengaturan frekuensi jantung, tekanan
darah,
suhu
tubuh,
homeostasis
dan
pencernaan
makanan.
 Sebagai pusat pengaturan emosi, seperti kesenangan,
kegembiraan dan kemarahan.
 Memengaruhi keseluruhan sistem endokrin (hormon).

Epitalamus, pita sempit jaringan saraf yang membentuk
atap diensefalon dan berperan dalam dorongan emosi. Pada
epitalamus terdapat badan pineal yang berperan dalam
fungsi endokrin.
3) Sistem limbik (rinensefalon)
Sistem limbik adalah cincin struktur-struktur otak depan yang
mengelilingi otak dan saling berhubungan melalui jalur-jalur
neuron yang rumit. Sistem limbik berfungsi dalam pengaturan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
emosi
(tertawa, marah, takut, menangis,
mempertahankan
kelangsungan
hidup,
136
dan tersipu).,
pola
perilaku
sosioseksual, motivasi, dan belajar.
4) Mesensefalon (otak tengah)
Otak tengah adalah bagian otak pendek yang menghubungkan
pons dengan serebrum (otak besar). Mesensefalon berfungsi
sebagai jalur penghantar dan pusat refleks, serta meneruskan
informasi penglihatan dan pendengaran.

Pons Vrolii (jembatan varol)
Hampir seluruh bagiannya tersusun dari substansi putih
yang berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil
kiri dan kanan serta menghubungkan otak besar dan
sumsum tulang belakang.

Serebelum (otak kecil)
Serebelum adalah bagian otak yang sangat berlipat, terletak
di bawah lobus oksipital dan melekat di bagian punggung
atas batang otak.

Medula oblongata
Medula oblongata berfungsi dalam pengendalian frekuensi
denyut jantung, tekanan darah, pernapasan, gerakan alat
pencernaan makanan, menelan, muntah, sekresi kelenjar
pencernaan makanan, serta mengatur gerak refleks seperti
bersin, batuk dan berkedip.

Formasi retikuler
Formasi
retikuler
berfungsi
untuk
memicu
dan
mempertahankan kewaspadaan serta kesadaran.
b. Medula spinalis (sumsum tulang belakang)
Fungsinya mengendalikan berbagai aktifitas refleks dalam tubuh,
serta menghantarkan rangsangan koordinasi antara otot dan sendi ke
serebelum. Impuls sensor dari reseptor dihantarkan masuk ke
sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal, sedangkan impuls
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
137
motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral
menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf
penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel
saraf sensor dan akan menghantarkannya ke saraf motor. Medula
spinalis bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam
berwarna abu-abu dan berbentuk seperti huruf H.
1) Struktur bagian dalam (substansi abu-abu)
Batang atas dan bawah dari struktur berbentuk huruf H, disebut
tanduk atau kolumna yang banyak mengandung badan sel,
dendrit asosiasi, neuron eferen, dan akson tidak bermielin.

Tanduk abu-abu posterior (dorsal), batang vertikal atas,
mengandung badan sel yang menerima impuls melalui saraf
spinal dari neuron sensor

Tanduk abu-abu anterior (ventral), batang vertikal bawah,
mengandung neuron motoryang aksonnya mengirimkan
impuls melalui saraf spinal ke otot dan kelenjar.

Tanduk lateral substansi abu-abu, bagian antara tanduk
posterior dan anterior, mengandung badan sel neuron sistem
saraf otonom

Komisura abu-abu, menghubungkan substansi abu-abu sisi
kiri dan kanan medula spinalis.
2) Struktur bagian luar (substansi putih)
Substansi putih tersusun dari akson yang bermielin. Bagian ini
terbagi
menjadi
funikulus
(kolumna)
anterior
(ventral),
posterior, ventrolateral, dan lateral. Dalam funikulus terdapat
traktus (fasikulus) spinal, yaitu:

Traktus sensor (asenden), berperan dalam penyampaian
informasi dari tubuh ke otak. Informasi tersebut, misalnya
sentuhan, suhu, nyeri, tekanan, posisi tubuh, keseimbangan,
dan arah gerakan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

138
Traktus motor (desenden), berperan membawa impuls
motor dari otak ke medula spinalis dan dari saraf spinal
menuju ke tubuh. Traktus motor berfungsi menghantarkan
impuls untuk koordinasi dan ketepatan gerakan volunter
(sadar), serta mempertahankan tonus (kontraksi) otot dalam
aktivitas refleks.
7.
Sistem saraf tepi
Sistem saraf tepi (sistem saraf perifer) terdisi atas jaringan saraf yang berada
di luar otak dan di luar medula spinalis. Sistem ini meliputi saraf kranial,
yang berasal dari otak dan saraf spinal yang berasal dari medula spinalis.
Pada sistem saraf tepi terdapat ganglion (ganglia=jamak), yaitu struktur
lonjong yang mengandung badan sel neuron dan sel glia yang diunjang oleh
jaringan ikat.
a. Saraf kranial
Saraf kranial terdiri atas 12 pasang saraf. Sebagian besar tersusun
dari serabut sensori dan motor, tetapi beberapa saraf hanya tersusun dari
serabut sensori.
b. Saraf spinal
Setiap saraf spinal terdiri atas satu radiks dorsal (posterior) dan
ventral (anterior). Radiks dorsal terdiri atas kelompok serabut sensorik
yang memasuki korda, sedangkan radiks ventral terdiri atas serabut
motor dari korda. Bagian yang membesar pada radiks dorsal disebut
ganglion radiks dorsal yang mengandung neuron sensor.
Sistem saraf tepi meliputi serat-serat saraf yang membawa informasi
antara sistem saraf pusat dan bagian tubuh lainnya (perifer). Berdasarkan
arah impuls yang dibawanya, sistem saraf tepi dibagi menjadi divisi
eferen dan aferen. Sistem saraf eferen dibagi menjadi sistem saraf
somatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf somatik terdiri atas seratserat neuron motor yang terdapat pada otot rangka. Sementara itu, sistem
saraf otonom terdiri atas serat-serat yang terdapat pada otot polos. Otot
jantung dan kelenjar. Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua jenis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
139
berdasarkan fungsinya, yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf
parasimpatis.
1) Sistem saraf simpatis
Sistem simpatis mendorong respon-respon yang mempersiapkan
tubuh untuk beraktivitas fisik berat dalam situasi darurat atau stres,
yang disebut respon lawan (respon lari). Oleh karena itu, tubuh
membutuhkan hal-hal yang mendukung situasi tersebut, misalnya
jantung berdenyut lebih cepat dan kuat, tekanan darah meningkat,
saluran nafas membuka lebar, giklogen dan simpanan lemak
diuraikan untuk menghasilkan energi, dan keringat meningkat.
2) Sistem saraf parasimpatis
Serat saraf parasimpatis berasal dari area kranial (otak) dan sakrum
(di bagian bawah medula spinalis). Serat praganglion parasimpatis
lebih panjang daripada serat praganglion simpatis karena tidak
mencapai ganglion terminal di dalam atau di dekat organ efektor.
Sistem parasimpatis bekerja pada keadaan tenang (santai) dan
mendorong fungsi tubuh untuk istirahat dan mencerna, sehingga
akan memperlambat aktivitas yang ditingkatkan oleh sistem saraf
simpatis, misalnya denyut jantung lambat atau normal. Jadi fungsi
sistem parasimpatis berlawanan dengan sistem simpatis.
8.
Gangguan sistem saraf
a. Meningitis, peradangan pada selaput otak (meningia) dengan gejala
bertambahnya jumlah dan berubahnya susunan cairan serebrospinal.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri atau virus.
b. Ensefalitis, peradangan jaringan otak, biasanya disebabkan oleh virus.
c. Neuritis, gangguan pada saraf tepiakibat peradangan, keracunan, atau
tekanan. Gejala penyakit ini adalah rasa sakit yang hebat pada malam
hari.
d. Rasa baal (kebas) dan kesemutan, ganguan pada sistem saraf sensori
yang dapat disebabkan oleh gangguan metabolisme, tertutupnya aliran
darah atau kekurangan vitamin neurotropik (B1, B6 dab B12).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
140
e. Epilepsi (ayan), penyakit saraf menaun yang menimbulkan serangan
mendada berulang-ulang tidak beralasan. Penyakit ini dapat disebabkan
oleh trauma kepala (cidera), tumor otak. Kerusakan otak saat proses
kelahiran, stroke, dan alkohol. Ayan bukan termasuk penyakit keturunan.
f. Alzheimer, sindom kematian sel-sel otak secara bersamaan sehingga otak
tampak mengecil dan kemampuan daya mengingat berkurang. Sering
diderita oleh orang yang berusia ± 65 tahun.
g. Gegar otak (commotio cerebri), bergeraknya jaringan otak dalam
tengkorak yang menyebabkan perubahan fungsi mental atau tingkat
kesadaran. Gegar otak ditandai dengan gejala awal kebingungan atau
pingsan selama beberapa menit (Irnaningtyas, 2014).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
141
KUISIONER MOTIVASI SISWA
Nama
:
Petunjuk Pengisian :
Isilah kuisioner berikut sejujurnya dengan memberi tanda (√) pada kolom
jawaban yang sesuai.
No
Pernyataan
SS
1
Saya senang belajar biologi
2
Saya dapat dengan mudah memahami materi biologi
3
7
Saya selalu mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari
guru
Saya selalu mengerjakan tugas dan soal yang diberikan oleh
guru
Saya senang saat belajar biologi menggunakan animasi
Saya tertarik mempelajari kembali materi yang saya dapatkan
di kelas
Saya selalu mencari sumber belajar dalam mengerjakan LKS
8
Saya berperan aktif dalam diskusi kelompok
9
Materi biologi tidak terlalu sulit bagi saya
10
Saya merasa puas dengan hasil belajar yang sudah dicapai
11
Saya merasa bosan belajar biologi
12
Saya sulit memahami materi biologi
13
Saya tidak mendengarkan penjelasan dari guru
14
Saya tidak mengerjakan tugas dan soal dari guru
15
16
18
Saya tidak senang belajar biologi dengan menggunakan animasi
Saya tidak tertarik untuk mempelajari kembali materi yang
sudah saya dapat
Saya tidak memiliki sumber belajar lainnya dalam mengerjakan
LKS
Saya tidak berperan aktif dalam kelompok
19
20
Materi bilogi sangat sulit bagi saya
Saya tidak puas dengan hasil belajar yang saya capai
4
5
6
17
Keterangan :
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
STS
: Tidak Setuju
: Sangat Tidak Setuju
Jawaban
S
TS STS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
142
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Kelas/ Semester
:
Hari, tanggal
:
Observer
:
Kelompok
:
Petunjuk :
Amatilah setiap kegiatan siswa di kelas selama proses pembelajarn
berlangsung. Kemudian isi lembar observasi dengan memberikan tanda (√)
sesuai dengan kejadian yang sebenarnya pada kolom yang tersedia.
No.
1
2
3
4
5
6
7
Aspek penilaian
Tinggi
Skor
Sedang Rendah
Catatan
Perhatian siswa saat
proses pembelajaran
Respon siswa terhadap
model pembelajaran
Keaktifan siswa dalam
diskusi kelompok
Kesungguhan
dalam
mengerjakan LKS yang
telah diberikan
Perhatian siswa saat
pemutaran animasi
Motivasi siswa saat
mengikuti proses belajar
Tanggungjawab
terhadap hasil diskusi
terkait pengerjaan LKS
Keterangan :
Tinggi : lebih dari 3 siswa dalam kelompok yang melakukan kegiatan
Sedang : 2 siswa dalam kelompok memenuhi kriteria penilaian
Kurang: 1 siswa atau tidak ada yang memenuhi kriteria penilaian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
143
Kisi-Kisi Soal Pretest
Nama sekolah
: SMA Negeri 1 Kasihan Bantul
Kelas/Semester
: XI MIA 6/2
Mata Pelajaran
: Biologi
Kurikulum
: Kurikulum 2013
Bentuk soal
: Pilihan Ganda
Jumlah soal
: 20 nomor
Aspek
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Menilai Jumlah
C1
C2
C3
C4
C5
Mengidentifikasi 2, 4,
1,3,5,6
6
dan menjelaskan
neuron (sel
saraf)
Menjelaskan sel 7
1
neuroglia
Menjelaskan
8
1
sinapsis
Menjelaskan
10
11
2
proses gerak
sadar dan gerak
refleks
Menjelaskan
9
1
mekanisme
penghantaran
impuls
Mengidentifikasi 12,13,
14,15
19
16,18
8
dan menjelaskan 17,
sistem saraf
pusat dan sistem
saraf tepi
Mengidentifikasi 20
1
gangguan sistem
saraf
Total
20
Indikator
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
144
Kisi-Kisi Soal Posttest Iklus I
Nama sekolah
: SMA Negeri 1 Kasihan Bantul
Kelas/Semester
: XI MIA 6/2
Mata Pelajaran
: Biologi
Kurikulum
: Kurikulum 2013
Bentuk soal
: Pilihan Ganda
Jumlah soal
: 20 nomor
Aspek
Mengingat Memahami Menerapkan
C1
C2
C3
Mengidentifikasi 4,6
1 ,7,8
2
dan menjelaskan
9
neuron (sel
saraf)
Menjelaskan sel 10
12
neuroglia
Menjelaskan
12,13
sinapsis
Menjelaskan
20
14,18,19
proses gerak
sadar dan gerak
refleks
Menjelaskan
mekanisme
penghantaran
impuls
Total
Indikator
Menganalisis Menilai Jumlah
C4
C5
3,5
9
11
3
2
4
15,16,17
3
20
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
145
Kisi-Kisi Soal Posttest Siklus II
Nama sekolah
: SMA Negeri 1 Kasihan Bantul
Kelas/Semester
: XI MIA 6/2
Mata Pelajaran
: Biologi
Kurikulum
: Kurikulum 2013
Bentuk soal
: Pilihan Ganda
Jumlah soal
: 20 nomor
Indikator
Mengidentifi
kasi dan
menjelaskan
sistem saraf
pu
sat
Mengidentifi
kasi dan
menjelaskan
sistem saraf
tepi
Mengidentifi
kasi
gangguan
sistem saraf
Mengingat Memahami
C1
C2
1
2,3,4,5
7,12,13
18
Soal
Menerapkan Menganalisis
C3
C4
14,15
6,16,17
19
10
11
8,9,20
Menilai
C5
Jumlah
14
5
1
Total
20
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Kunci Jawaban Pretest
1. B
8. D
15. A
2. C
9. D
16. B
3. D
10. A
17. B
4. B
11. A
18. D
5. A
12. C
19. C
6. B
13. A
20. E
7. C
14. A
Kunci Jawaban Posttest Siklus I
1. A
8. C
15. D
2. D
9. C
16. B
3. B
10. C
17. C
4. A
11. D
18. A
5. B
12. B
19. D
6. C
13. E
20. E
7. A
14. E
146
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Kunci Jawaban Posttest Siklus II
1. C
8. A
15. A
2. E
9. A
16. C
3. D
10. B
17. B
4. A
11. E
18. E
5. B
12. B
19. D
6. C
13. E
20. E
7. B
14. D
147
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SOAL PRETEST
Nama
:
Petunjuk
: kerjakan soal-soal dibawah ini dengan teliti!
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Pernyataan yang benar berkaitan dengan sistem saraf kecuali....
a. Dapat dirangsang
b. Bersifat isolator
c. Penghantar rangsangan
d. Memberikan reaksi rangsangan
e. Bersifat konduktor
Peratikan gambar di bawah ini untuk soal nomr 2-4
A
G
F
B
E
D
C
148
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
149
2. Gambar diatas yang merupakan dendrit, badan sel, dan akson ditunjukkan
huruf....
a. B-D-F
d. B-F-G
b. A-C-E
e. C-D-F
c. A-B-G
3. Bagian sel saraf yang berfungsi mengirimkan impuls ke sel saraf lainnya
ditunjukkan huruf.....
a. C
b. B
c. D
d. G
e. A
4. Berdasarkan gambar diatas bagian sel saraf yang ditunjukkan oleh huruf E
adalah....
a. Selubung mielin
b. Sel schwann
c. Nodus Ranvier
d. Dendrit
e. Akson
5. Berdasarkan fungsinya neuron yang berperan menghantarkan impuls dari
organ sensor ke pusat saraf (otak atau sumsum tulang belakang) adalah
neuron.......
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
150
a. Neuron sensor
b. Neuron motor
c. Neuron konektor
d. Neuron unipolar
e. Neuron bipolar
6. Sel saraf yang berfungsi menyampaikan perintah dari otak atau sumsum
tulang belakang menuju efektor adalah ...
a. Neuron sensori
b. Neuron motor
c. Neuron konektor
d. Sinapsis
e. Ganglion
7. Kumpulan badan sel saraf yang membentuk simpul saraf disebut ...
a. Sinapsis
b. Bonggol sinapsis
c. Neuroglia
d. Interneuron
e. Neurofibril
8. Ujung neurit berhubungan dengan ...
a. Ujung dendrit saraf lain dan badan sel
b. Otot dan sinapsis
c. Kelenjar dan badan sel
d. Sinapsis dan ujung dendrit saraf lain
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
e. Otot, kelenjar, dan ujung dendrit saraf lain
9. Berikut adalah jalannya rangsangan yang benar pada sel saraf…
a. akson  dendrit  neurit
b. dendrit  neurit  badan sel
c. dendrit  badan sel  akson
d. dendrit  badan sel  akson  neurit
e. badan sel  akson  neurit
10. bagian tubuh kita yang berfungsi sebagai reseptor penerima rangsang
adalah....
a. alat indra
b. otot
c. kelenjar
d. otak
e. saraf
11. Berikut hal-hal yang berkaitan dengan penjalaran impuls
1) Indra
2) Saraf sensori
3) Otak
4) Medula spinalis
5) Impuls
6) Otot
7) Saraf motor
8) Efektor
151
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Mekanisme penghantaran impuls pada gerak refleks secara berurutan
adalah....
a. 5 – 1 – 2 – 4 – 7 – 6
b. 5 – 1 – 3 – 4 – 7 – 8
c. 5 – 2 – 7 – 4 – 3 – 8
d. 5 – 3 – 4 – 7 – 8 – 1
e. 5 – 7 – 4 – 2 – 6 – 1
12. Sistem saraf pusat (SSP) dibentuk oleh ...
a. Otak besar dan otak kecil
b. Otak besar dan sistem limbik
c. Otak dan sumsum tulang belakang
d. Saraf simpatis dan parasimpatis
e. Medula spinalis dan medula oblongata
13. Meninges adalah selaput yang melindungi ...
a. Otak
b. Neuron
c. Sumsum tulang belakang
d. Otak dan sumsum tulang belakang
e. Neurit dan dendrit
14. Pusat keseimbangan tubuh terdapat di…
a. Otak kecil
b. sumsum tulang belakang
c. otak besar
152
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
153
d. sumsum lanjutan
e. otak tengah
15. Bagian otak yang menerima dan menyalurkan impuls sensorik menuju ke
otak besar adalah ...
a. Talamus
d. Otak tengah
b. Hipotalamus
e. Medula oblongata
c. Pons varolii
16. Berikut ini yang berkaitan dengan sumsum tulang belakang kecuali......
a. Pengendali berbagai aktivitas refleks dalam tubuh
b. Pusat gerak sadar
c. Komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh
d. Menghantarkan rangsangan koordinasi antara otot dan sendi ke
serebelum
e. Struktur organ saraf dengan bagian dalamnya terdiri dari substansi
abu-abu dan bagian luarnya terdiri dari substansiputih
17. Berikut ini yang termasuk ke dalam sistem saraf tepi adalah......
a. Serebrum dan medula spinalis
b. Kranial dan spinal
c. Serebelum dan kranial
d. Medula oblongata dan medula spinalis
e. Medula oblongata dan kranial
18. Berikut ini pernyataan yang bernar mengenai sistem saraf kranial
kecuali...
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
154
a. Sistem saraf yang berasal dari otak
b. Terdiri dari sistem saraf olfaktori dan sistem saraf fasial
c. Sebagian besar tersusun dari serabut sonsori dan motor
d. Terdiri dari sistem saraf simpatis dan parasimpatis
e. Terdiri atas 12 pasang saraf
19. Lihat tabel berikut ini. Fungsi saraf simpatis dan arasimpatis yang benar
adalah ...
Simpatis
Parasimpatis
a. Memperkecil pupul
Memperbesar pupil
b. Memperkecil bronkus
Memperbesar bronkus
c. Relaksasi kandung kemih
Kontraksi kandung kemih
d. Merangsang kerja lambung
Menghambat kerja lambung
e. Dilatasi arteri
Kontraksi arteri
20. Berikut ini yang merupakan gangguan dari sistem saraf kecuali......
a. Meningitis
b. Epilepsi
c. Geger otak
d. Kesemutan
e. rakitis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
155
POSTTEST SIKLUS I
Petunjuk
: kerjakan soal-soal dibawah ini dengan teliti!
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Pernyataan yang benar berkaitan dengan sel saraf kecuali....
a. Sel saraf mampu beregenerasi dengan membelah diri
b. Sel saraf tidak mampu mebelah diri, tetapi dapat pulih kembali
c. Sel saraf memiliki bagian dendrit, badan sel dan akson
d. Sel saraf berfungsi menerima, mengolah dan merespon impuls
e. Sel saraf paling banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang
belakang
Perhatikan gambar di bawah ini untuk soal nomr 2-5
A
G
F
B
E
D
C
2. Bagian sel saraf yang berfungsi mempercepat jalannya impuls ditunjukkan
oleh huruf.....
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
a. A
b. B
c. D
d. F
e. G
3. Fungsi dari bagian sel saraf yang ditunjukkan oleh huruf B adalah.......
a. Mengirimkan impuls ke sel saraf lainnya
b. Mengendalikan metabolisme keseluruhan sel saraf
c. Menerima impuls dari sel saraf lainnya
d. Mempercepat jalannya impuls
e. Mengatur pembelahan sel saraf
4. Nama bagian pada sel saraf yang ditunjukkan oleh huruf D adalah....
a. Selubung mielin
b. Nodus Ranvier
c. Sel schwann
d. Akson
e. Dendrit
5. Berdasarkan strukturnya, gambar sel saraf diatas termasuk sel saraf......
a. Unipolar
b. Multipolar
c. Bipolar
d. Aferen
e. Eferen
156
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6. Sel schwann adalah sel-sel penyusun ...
a. Neurit
b. Dendrit
c. Selubung mielin
d. Nodus ranvier
e. Neurofibril
7. Perhatikan gambar berikut ini:
Gambar diatas menunjukkan neuron......
a. Bipolar
b. Unipolar
c. Multipolar
d. Monopolar
e. tripolar
8. Neuron yang memiliki satu juluran dari badan sel karena akson dan
dendritnya berfusi disebut.....
a. Neuron bipolar
b. Neuron multipolar
c. Neuron unipolar
d. Neuron motor
157
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
158
e. Neuron konektor
9. Neuron yang berfungsi menghubungkan neuron yang satu dengan neuron
lainnya adalah
a. Neuron motor
b. Neuron sensor
c. Neuron konektor
d. Neuron multopolar
e. Neuron bipolar
Untuk soal nomor 10 - 12. Perhatikan gambar berikut ini:
1
6
5
2
3
4
10. Sel ependima, oligodendrosit dan dendrit ditunjukkan oleh nomor....
a. 2, 3 dan 6
b. 1, 4 dan 6
c. 3, 4 dan 6
d. 3, 5 dan 6
e. 1, 3 dan 5
11. Fungsi dari bagian yang ditunjukkan oleh nomor 2 adalah......
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
159
a. Pertahanan imun
b. Melapisi rongga serebral dan medula spinalis
c. Membentuk lapisan mielin
d. Sebagai lem yang menyatukan neuron-neuron
e. Pelumas neuron
12. Berdasarkan gambar diatas bagian yang berfungsi sebagai lem untuk
menyatukan neuron-neuron ditunjukkan oleh nomor.....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 6
13. Berikut ini yangmerupakan pengertian dari sinapsis adalah...
a. Pertemuan antara badan sel saraf satu dengan badan sel saraf lainnya
b. Pertemuan antara ujung akson sel saraf yang satu dengan ujung akson
sel safarf lainnya
c. Pertemuan antara ujung dendrit sel saraf yang satu dengan ujung
dendrit sel saraf lainnya
d. Pertemuan antara ujung dendrit sel saraf tang satu dengan badan sel
saraf yang lainnya
e. Pertemuan antara ujung akson sel saraf yang satu dengan ujung
dendrit sel saraf yang lainnya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
160
14. Berikut ini merupakan pernyataan yang tepat mengenai neurotransmiter
kecuali....
a. Merupakan substansi kimia pada celah sinapsis
b. Bersifat eksitasi
c. Bersifat inhibisi
d. Berperan dalam mengirim impuls
e. Penyulai makanan bagi sel saraf
15. Impuls dapat mengalir melalui serabut saraf karena bagian luar dan dalam
serabut saraf memiliki perbedaan....
a. Substansi
b. Struktur
c. Tekanan osmotik
d. Potensial listrik
e. Tekanan parsial
16. Pada mekanisme penghantaran impuls, saluran Na+ tertutup dan tidak
aktif, sedangkan saluran K+ terbuka sehingga ion K+ keluar dan
menyebabkan bagian dalam membran menjadi bermuatan negatif.
Keadaan tersebut menunjukkan tahapan ...
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
a. Polarisasi
b. Repolarisasi
c. Depolarisasi
d. Istirahat
e. Tonus
17. Tahap depolarisasi pada penghantaran impuls akan terjadi apabila....
a. Saluran Na+ tertutup dan saluran k+ tertutup
b. Saluran Na+ tertutup dan saluran k+ terbuka
c. Saluran Na+ terbuka dan saluran K+ tertutup
d. Saluran Na+ terbuka dan saluan K+ terbuka
e. Saluran Na+ dan saluran K+ mengalami kerusakan
Untuk nomor 18 dan 19. Berikut ini hal-hal yang berkaitan dengan
penjalaran impuls
1) Indra
2) Saraf sensori
3) Otak
4) Medula spinalis
5) Impuls
6) Otot
7) Saraf motor
8) Efektor
161
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18. Mekanisme penghantaran impuls pada gerak refleks secara berurutan
adalah....
a. 5 – 1 – 2 – 4 – 7 – 6
b. 5 – 1 – 3 – 4 – 7 – 8
c. 5 – 2 – 7 – 4 – 3 – 8
d. 5 – 1 – 2 – 3 – 7 – 6
e. 5 – 7 – 4 – 2 – 6 – 1
19. Mekanisme penghantaran impuls pada gerak sadar secara berurutan
adalah...
a. 5 – 1 – 2 – 4 – 7 – 6
b. 5 – 1 – 3 – 4 – 7 – 8
c. 5 – 2 – 7 – 4 – 3 – 8
d. 5 – 1 – 2 – 3 – 7 – 6
e. 5 – 7 – 4 – 2 – 6 – 1
20. Contoh dari gerak refleks adalah.....
a. Terangkatnya kaki saat menginjak paku
b. Menutupnya kelopak mata ketika benda asing masuk ke mata
c. Gerakan tangan saat memegang benda panas
d. Bersin
e. Jawaban A,B,C dan D benar
162
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
POSTTEST SIKLUS II
Petunjuk
: kerjakan soal-soal dibawah ini dengan teliti!
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Sistem saraf pusat (SSP) dibentuk oleh ...
a. Otak besar dan otak kecil
b. Otak besar dan sistem limbik
c. Otak dan sumsum tulang belakang
d. Saraf simpatis dan parasimpatis
e. Medula spinalis dan medula oblongata
2. Lapisan terluar otak yang bersifat tebal dan kuat disebut ...
a. Meninges
b. Pia meter
c. Araknoid
d. Serebrospinalis
e. Dura meter
3. Area sensor korteks pada otak besar yang berfungsi menerima impuls
pendengaran atau suara yaitu area ...
a. Area sensor primer
b. Area visual primer
c. Area olfaktori primer
d. Area auditori primer
163
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
164
e. Area pengecap primer
4. Bagian diensefalon yang berfungsi menerima dan meneruskan impuls ke
otak besar serta berperan dalam kesadaran dan kontrol motor adalah
bagian ...
a. Talamus
b. Hipotalamus
c. Epitalamus
d. Medula oblongata
e. Jembatan Varol
5. Struktur organ saraf dengan bagian luarnya terdiri atas substansi putih dan
bagian dalamnya terdiri atas substansi abu-abu adalah ...
a. Otak
b. Medula spinalis
c. Mesensefalon
d. Serebelum
e. Serebrum
6. Kerusakan pada bagian otak ini akan mengakibatkan seseorang kehilangan
koordinasi gerakan otot tubuh. Bagian otak yang dimaksud yaitu…
a. Serebrum
b. Medula spinalis
c. Serebelum
d. Diensefalon
e. Medula oblongata
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
165
7. Struktur dalam sumsum tulang belakang yang mengandung neuron motor
yang aksonnya mengirimkan impuls melalui saraf spinal ke otot dan
kelenjar adalah ...
a. Tanduk abu-abu posterior
b. Tanduk abu-abu anterior
c. Tanduk lateral substansi abu-abu
d. Komisura abu-abu
e. Ganglion posterior
8. Pebedaan sistem saraf tepi aferen dan eferen adalah ...
a. Saraf aferen membawa informasi dari reseptor ke otak sedangkan
saraf eferon membawa instruksi dari otak ke otot efektor
b. Saraf aferen membawa pesan dari otak ke reseptor sedangkan saraf
eferen membawa informasi dari organ efektor ke otak
c. Saraf aferen menyampaikan pesan dari otak ke reseptor sedangkan
saraf eferon membawa pesan dari reseptor ke otak
d. Saraf aferen membawa informasi dari efektor ke otak sedangkan saraf
eferen menyampaikan pesan dari otak ke reseptor
e. Saraf aferen menyampaikan respon dari sumsum tulang belakang ke
organ sedangkan saraf eferen menyampaikan impuls dari orgen
sumsum tulang belakang
9. Berikut merupakan efek dari saraf parasimpatis, kecuali ...
a. Pelebaran pupil
b. Stimulasi pengeluaran empedu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
c. Sekresi enzim pada saluran pencernaan
d. Kontraksi bronkus pada paru-paru
e. Penurunan frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung
10. Aktivitas organ tubuh:
1. Jantung beretak lebih cepat
2. Pengeluaran keringat menurun
3. Tekanan darah meningkat
4. Glikogen dan lemak disintesis
5. Pembuluh darah melebar
6. Kapiler berkontraksi
Respons aktivitas organ tubuh yang dipengaruhi kerja saraf simpatis,
yaitu...
a. 1, 3 dan 5
b. 1, 3 dan 6
c. 2, 4 dan 6
d. 3, 4 dan 5
e. 4, 5 dan 6
11. Sindrom kematian sel-sel otak sehingga otak tampak mengecil yang
disertai penurunan daya ingat disebut ...
a. Epilepsi
d. Neuritis
b. Meningitis
e. Alzheimer
c. Kesemutan
166
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12. Lapisan meninges yang mengandung banyak pembuluh darah sebagai
penyuplai oksigen dan makanan adalah ...
a. Araknoid
b. Pia meter
c. Dura meter
d. Sub araknoid
e. Serebrospinal
13. Aktivitas tubuh berikut ini diatur oleh medula oblongata, kecuali...
a. Denyut jantung
b. Refleks kedip mata
c. Tekanan darah
d. Refleks ludah
e. Refleks pendengaran
Untuk menjawab soal nomor 37-39, perhatikan gambar berikut.
14. Bagian-bagian penyusun batang otak adalah ...
167
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
168
a. 1, 3, dan 5
b. 2, 4, dan 6
c. 3, 5, dan 7
d. 4, 6, dan 7
e. 5, 6, dan 7
15. Bagian yang mengendalikan intelegensi dan memori adalah ...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
16. Bagian otak yang ditunjukkan oleh nomor 5 memiliki fungsi....
a. Pengendali intelegensi dan memori
b. Pengendali frekuansi denyut jantung
c. Pengendali keseimbangan
d. Pengaturan emosi
e. Pengatur frekuensi dan kekuatan bernapas
17. Berikut ini manakah penyataan yang paling benar?
a. Talamus berfungsi untuk mengendalikan frekuensi denyut jantung
b. Hipotalamus berfungsi untuk mengatur sistem endokrin
c. Epitalamus berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan
d. Medula oblongata berfungsi sebagai pusat emosi sepertikegembiraan
dan kemarahan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
169
e. Pons varolii berfungsi untuk mengatur gerak refleks
18. Saraf fasial (CN VII) berperan dalam penghantaran impuls dan
berpengaruh pada
a. Kemampuan wicara
b. Pendengaran
c. Penglihatan
d. Penciuman
e. Ekspresi wajah
19. Urutan selaput meninges dari luar ke dalam yang benar adalah
a. Piameter, araknoid, durameter
b. Piameter, durameter, araknoid
c. Araknoid, piameter, durameter
d. Durameter, araknoid, piameter
e. Durameter, piameter, araknoid
20. Pupil mata seseorang akan membesar ketika melihat di tempat gelap
namun akan mengecil ketika melihat di tempat yang terang. Gerakan pupil
mata yang diragsang oleh cahaya tersebut dipengaruhi oleh…
a. Sistem saraf sadar
b. Sistem saraf motorik
c. Sistem saraf cranial
d. Sistem saraf otonom
e. Sistem saraf somatis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Hasil Pretest
170
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
171
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
172
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
173
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
174
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
175
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
176
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
177
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Hasil Posttest I
178
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
179
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
180
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
181
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
182
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
183
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
184
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
185
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
186
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
187
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Hasil Posttest II
188
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
189
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
190
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
191
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
192
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
193
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
194
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
195
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Hasil Observasi Siswa
196
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
197
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
198
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
199
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
200
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
201
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
202
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
203
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Hasil Kuisioner Motivasi Awal Siswa
204
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
205
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Hasil Kuisioner Motivasi Akhir Siswa
206
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
207
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Hasil Lks 1
208
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
209
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Hasil Lks 2
210
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
211
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Hasil Lks 3
212
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
213
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Hasil Lks 4
214
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Perhitungan Motivasi Awal Siswa
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Nama
Siswa
Siswa 1
Siswa 2
Siswa 3
Siswa 4
Siswa 5
Siswa 6
Siswa 7
Siswa 8
Siswa 9
Siswa 10
Siswa 11
Siswa 12
Siswa 13
Siswa 14
Siswa 15
Siswa 16
Siswa 17
Siswa 18
Siswa 19
Siswa 20
Siswa 21
Siswa 22
Siswa 23
Siswa 24
Siswa 25
Siswa 26
Siswa 27
Siswa 28
Siswa 29
Siswa 30
1
4
2
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
4
3
3
2
3
3
2
3
4
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
2
3
4
3
3
2
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
4
5
4
4
3
4
4
3
3
3
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
2
3
2
3
6
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
7
4
4
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
8
3
3
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
3
3
3
3
9
2
2
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
2
2
4
3
2
3
2
2
3
4
3
2
2
2
3
2
3
3
Skor Setiap Pernyataan
10
11
12
13
14
2
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
4
2
2
4
2
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
4
4
3
3
2
4
4
3
3
2
4
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
4
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
2
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
2
1
3
3
3
2
3
Total
15
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
3
4
3
4
3
4
2
3
3
3
2
2
2
2
16
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
1
4
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
1
3
3
17
3
4
3
4
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
18
3
3
3
4
2
4
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
2
3
2
3
2
3
2
19
3
2
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
2
3
2
3
3
3
3
1
3
2
3
3
20
3
2
2
2
1
3
3
3
3
3
2
3
2
2
4
3
3
2
2
2
1
3
4
3
3
1
2
3
3
3
61
55
58
60
57
67
62
60
61
60
63
59
54
54
65
65
59
61
54
57
60
72
54
55
56
51
55
51
56
57
%
Keterangan
76
69
73
75
71
84
78
75
76
75
79
74
68
68
81
81
74
76
68
71
75
90
67
69
70
64
69
64
70
71
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
215
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Perhitungan Motivasi Akhir Siswa
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Nama
Siswa
Siswa 1
Siswa 2
Siswa 3
Siswa 4
Siswa 5
Siswa 6
Siswa 7
Siswa 8
Siswa 9
Siswa 10
Siswa 11
Siswa 12
Siswa 13
Siswa 14
Siswa 15
Siswa 16
Siswa 17
Siswa 18
Siswa 19
Siswa 20
Siswa 21
Siswa 22
Siswa 23
Siswa 24
Siswa 25
Siswa 26
Siswa 27
Siswa 28
Siswa 29
Siswa 30
1
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
4
2
2
3
2
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
5
3
3
3
4
4
3
3
4
4
3
4
3
3
4
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
6
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
4
2
3
3
3
3
7
3
3
3
3
3
3
2
4
3
2
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
4
8
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
2
9
3
2
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
2
Skor Setiap Pernyataan
10
11
12
13
14
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
2
3
3
3
3
3
4
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
2
4
4
2
3
3
3
2
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
1
3
2
4
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
4
3
4
4
2
4
2
3
3
3
4
4
4
4
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
15
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
16
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
17
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
18
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
4
4
3
4
3
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
4
4
3
19
3
2
3
4
2
3
2
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
2
3
3
3
2
20
3
3
1
3
2
3
2
2
1
2
3
2
3
3
2
2
3
1
1
3
3
2
4
2
4
2
3
3
3
2
Total
%
Keterangan
60
55
56
60
59
63
54
59
58
54
62
53
65
66
54
58
57
66
57
61
61
59
68
57
77
55
62
62
66
55
75
69
70
75
74
79
68
74
73
68
78
66
81
83
68
73
71
83
71
76
76
74
85
71
96
69
78
78
83
69
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
216
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Perhitungan Observasi Siswa Siklus I
Pertemuan I
No.
1
2
3
4
5
6
Kelompok
I
II
III
IV
V
VI
Jumlah
Rata-rata
1
2
2
2
2
2
3
13
2,1
2
3
3
3
3
3
3
18
3
3
3
3
3
3
3
3
18
3
Indikator
4
3
3
3
3
3
3
18
3
5
3
3
3
3
3
3
18
3
6
2
3
3
3
2
2
15
2,5
7
3
3
3
3
3
2
17
2,8
1
2
2
3
3
3
3
16
2,6
2
3
3
3
3
3
3
18
3
3
3
3
3
3
3
3
18
3
Indikator
4
3
3
3
3
3
2
17
2,8
5
3
3
3
3
3
3
18
3
6
2
2
3
3
3
3
16
2,6
7
3
3
3
3
3
3
18
3
Skor
Nilai
19
20
20
20
19
19
90
95
95
95
90
90
Skor
Nilai
19
19
21
21
21
20
90
90
100
100
100
95
Pertemuan II
No.
1
2
3
4
5
6
Kelompok
I
II
III
IV
V
VI
Jumlah
Rata-rata
217
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Perhitungan Observasi Siswa Siklus II
Pertemuan III
No.
1
2
3
4
5
6
Kelompok
I
II
III
IV
V
VI
Jumlah
Rata-rata
1
3
2
3
2
3
2
15
2,5
2
3
3
2
2
3
3
16
2,6
3
3
3
3
2
2
3
16
2,6
Indikator
4
3
3
3
3
3
3
18
3
5
3
3
3
3
3
3
18
3
6
3
3
3
2
3
3
17
2,8
7
3
3
2
2
3
3
16
2,6
1
2
3
3
2
3
3
16
2,6
2
3
3
3
3
3
3
18
3
3
3
3
3
3
3
3
18
3
Indikator
4
3
3
3
3
3
3
18
3
5
3
3
3
3
3
3
18
3
6
3
3
3
3
3
3
18
3
7
3
3
2
3
3
3
17
2,8
Skor
Nilai
21
20
19
16
20
20
100
95
90
76
95
95
Skor
Nilai
20
21
20
20
21
21
95
100
95
95
100
100
Pertemuan IV
No.
1
2
3
4
5
6
Kelompok
I
II
III
IV
V
VI
Jumlah
Rata-rata
218
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
219
Daftar Nilai pretesst
No.
Nama Peserta
1
Siswa 1
2
Siswa 2
3
Siswa 3
4
Siswa 4
5
Siswa 5
6
Siswa 6
7
Siswa 7
8
Siswa 8
9
Siswa 9
10
Siswa 10
11
Siswa 11
12
Siswa 12
13
Siswa 13
14
Siswa 14
15
Siswa 15
16
Siswa 16
17
Siswa 17
18
Siswa 18
19
Siswa 19
20
Siswa 20
21
Siswa 21
22
Siswa 22
23
Siswa 23
24
Siswa 24
25
Siswa 25
26
Siswa 26
27
Siswa 27
28
Siswa 28
29
Siswa 29
30
Siswa 30
Jumlah Peserta Tes
Jumlah yang Tuntas
Jumlah yang Belum Tuntas
Presentase Peserta Tuntas
Presentase Peserta Belum Tuntas
L/P
P
L
L
P
P
P
P
P
P
L
L
P
P
P
L
P
L
L
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
24
0
24
0%
100
%
Hasil Tes Objektif
Benar
Salah
Skor
9
11
45
11
9
55
Nilai
Akhir
Keterangan
45
55
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
8
11
10
12
9
10
40
55
50
40
55
50
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
11
9
55
55
Tidak Tuntas
10
9
11
10
11
9
50
45
55
50
45
55
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
12
11
8
9
60
55
60
55
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
30
45
40
65
35
40
40
40
30
40
65
55
40
30
45
40
65
35
40
40
40
30
40
65
55
40
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
6
14
9
11
8
12
13
7
7
13
8
12
8
12
8
12
6
14
8
12
13
7
11
9
8
12
Jumlah nilai
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Rata-rata
1130
30
65
47,08
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
220
Daftar nilai post-test I
No.
Nama Peserta
1
Siswa 1
2
Siswa 2
3
Siswa 3
4
Siswa 4
5
Siswa 5
6
Siswa 6
7
Siswa 7
8
Siswa 8
9
Siswa 9
10
Siswa 10
11
Siswa 11
12
Siswa 12
13
Siswa 13
14
Siswa 14
15
Siswa 15
16
Siswa 16
17
Siswa 17
18
Siswa 18
19
Siswa 19
20
Siswa 20
21
Siswa 21
22
Siswa 22
23
Siswa 23
24
Siswa 24
25
Siswa 25
26
Siswa 26
27
Siswa 27
28
Siswa 28
29
Siswa 29
30
Siswa 30
Jumlah Peserta Tes
Jumlah yang Tuntas
Jumlah yang Belum Tuntas
Presentase Peserta Tuntas
Presentase Peserta Belum
Tuntas
L/P
P
L
L
P
P
P
P
P
P
L
L
P
P
P
L
P
L
L
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
30
17
13
56,6%
43,3%
Hasil Tes Objektif
Benar
Salah Skor
16
4
80
15
5
75
14
6
70
15
5
75
15
5
75
15
5
75
14
6
70
15
5
75
11
9
55
8
12
40
14
6
70
16
4
80
13
7
65
15
5
75
15
5
75
13
7
65
14
6
70
14
6
70
19
1
95
9
11
45
18
2
90
13
7
65
13
7
65
16
4
80
16
4
80
15
5
75
14
6
70
16
4
80
16
4
80
16
4
80
Jumlah nilai
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Rata-rata
Nilai
Akhir
80
75
70
75
75
75
70
75
55
40
70
80
65
75
75
65
70
70
95
45
90
65
65
80
80
75
70
80
80
80
2165
40
95
72,1
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
221
Daftar Nilai post-test II
No.
Nama Peserta
1
Siswa 1
2
Siswa 2
3
Siswa 3
4
Siswa 4
5
Siswa 5
6
Siswa 6
7
Siswa 7
8
Siswa 8
9
Siswa 9
10
Siswa 10
11
Siswa 11
12
Siswa 12
13
Siswa 13
14
Siswa 14
15
Siswa 15
16
Siswa 16
17
Siswa 17
18
Siswa 18
19
Siswa 19
20
Siswa 20
21
Siswa 21
22
Siswa 22
23
Siswa 23
24
Siswa 24
25
Siswa 25
26
Siswa 26
27
Siswa 27
28
Siswa 28
29
Siswa 29
30
Siswa 30
Jumlah Peserta Tes
Jumlah yang Tuntas
Jumlah yang Belum Tuntas
Presentase Peserta Tuntas
Presentase Peserta Belum Tuntas
L/P
P
L
L
P
P
P
P
P
P
L
L
P
P
P
L
P
L
L
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
30
24
6
80%
20%
Hasil Tes Objektif
Benar
Salah Skor
15
5
75
16
4
80
17
3
85
17
3
85
12
8
60
18
2
90
14
6
70
17
3
85
16
4
80
13
7
65
17
3
85
18
2
90
17
3
85
16
4
80
15
5
75
16
4
80
12
8
60
17
3
85
18
2
90
14
6
70
17
3
85
15
5
75
17
3
85
15
5
75
15
5
75
15
5
75
15
5
75
18
2
90
18
2
90
14
6
70
Jumlah nilai
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Rata-rata
Nilai
Akhir
75
80
85
85
60
90
70
85
80
65
85
90
85
80
75
80
60
85
90
70
85
75
85
75
75
75
75
90
90
70
2370
60
90
79
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Surat Keterangan Selesai Penelitian
222
Download