bab-8-perdagangan

advertisement
BAB 8
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis konsep dan kebijakan perdagangan internasional
4.8 Menyajikan hasil analisis dampak kebijakan perdagangan
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, siswa diharapkan mampu:

Menjelaskan pengertian perdagangan internasional

Menjelaskan manfaat perdagangan internasional

Mendeskripsikan faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional

Menjelaskan teori perdagangan internasional

Mendeskripsikan kebijakan perdagangan internasional

Menjelaskan tujuan kebijakan perdagangan internasional

Mendeskripsikan alat pembayaran Internasional

Mendeskripsikan neraca pembayaran Internasional

Mendeskripsikan devisa dan valuta asing
Karakter yang dikembangkan
Setelah anda mempelajari materi perdagangan Internasinal diharapkan dapat
terbentuk karakter:
1.
Religius, dengan mempelajari perdagangan internasional diharapkan dapat
terbentuk rasa syukur karena masih bisa mempelajari materi perdagangan
internasional .
2.
Jujur, dengan mempelajari tentang perdagangan internasional diharapkan dapat
terbentuk sikap jujur dalam pergaulan dilingkungan sekolah dan masyarakat .
3.
Tanggung jawab, dengan mempelajari perdagangan internasional diharapkan
dapat membentuk sikap tanggung jawab dalam pergaulan antar teman dan juga
dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya .
4.
Peduli, dengan mempelajari perdagangan internasional diharapkan dapat
terbentuk sikap peduli dalam menolong teman yang membutuhkan bantuan
5.
Responsif dan proaktif, dengan mempelajari perdagangan internasional
diharapkan dapat terbentuk sikap responsif dan proaktif sehingga dapat merespon
kejadian -kejadian yang terjadi sehingga dengan cepat dapat menyelesaikannya.
1
PETA KONSEP
Dengan mengamati peta konsep akan memudahkan siswa dalam mempelajari
perdagangan internasional, alat pembayaran internasinal dan neraca pembayaran
internasional
Perbedaan SDA
Perbedaan IPTEK
Kata kunci
Pengertian
Teori keunggulan
perdagangan bebas
mutlak
Manfaat
Kebijakan proteksi
perdagangan
Alat pembataran
Internasional
Komponen Neraca
pembayaran
Pengertia pasar
Lalu lintas
valuta asing
moneter
Kurs jual
Surplus dan devisit
internasional
Faktor pendorong
Devisa
perdagangsan
neraca
bebas
pembayaran
Teori keunggulan
Fungsi devisa
Kurs beli
komparatif
Dampak neraca
pembayaran
Gambar 8.1
Gambar suasana dalam Pasar modern atau swalayan
Amatilah dan perhatikan gambar diatas suasana dalam swalayan , coba diskusikan
pertanyaan-pertanyaan berikut: a) Sebutkan barang-barang impor luar negeri yang
2
kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari; b) . Dari negara mana barang-barang itu
berasal ? ; c) Dan seandainya barang-barang dari luar negeri tersebut tidak ada,
apakah akitivitas kehidupan kita terganggu ? Kemudian buatlah kesimpulan menurut
anda. Jika anda ingin tahu lebih banyak tentang perdagangan internasional, bacalah
pengembangan konsep berikut ini!
PENGEMBANGAN KONSEP
Pada perekonomian tertutup, semua aktivitas ekonomi tidak berhubungan dengan
aktivitas ekonomi negara lain. Sementara itu, pada perekonomian terbuka, aktivitas
ekonomi suatu negara berhubungan dengan aktivitas ekonomi negara lain. Hubungan
aktivitas ekonomi suatu negara dengan negara lain ini akan membentuk sistem
ekonomi yang lebih besar, sistem ekonomi internasional.
Pada saat mempelajari ekonomi internasional, beberapa topik perlu mendapat
perhatian kita, antara lain perdagangan internasional, pembayaran internasional,
neraca pembayaran, dan kerja sama ekonomi internasional. Berikut kita akan bahas
masing-masing topik tersebut.
1.
Pengertian perdagangan internasional
Dewasa ini, hampir tidak ada negara yang mampu memenuhi semua
kebutuhannya tanpa mengimpor barang/jasa dari negara lain. Bahkan Amerika dan
Jepang, dua negara yang ekonominya kuat dan maju, mengimpor beberapa komoditi
untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Amerika memenuhi sebagian besar
kebutuhan minyak sawitnya dengan mengimpor dari Indonesia. Sementara itu, Jepang
memenuhi kebutuhan gas alam cair (liquid natural gas) dengan mengimpor dari
Indonesia. Selanjutnya, melalui penerimaan hasil ekspor minyak sawit dan gas alam
cair tersebut, Indonesia dapat mengimpor barang-barang modal untuk keperluan
pembangunan industrinya.
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa perdagangan internasional adalah
perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara
lain atas dasar kesepakatan bersama.
Gambar 8.2
Gambar kapal kargo dengan muatannya
Keterangan kegiatan ekspor dan impor salah satunya dilakukan dengan kapal
3
2.
Manfaat Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional memainkan peranan penting dalam meningkatkan
kesejahteraan dunia. Melalui perdagangan internasional, setiap negara tidak perlu
memproduksi semua kebutuhannya, tetapi cukup memproduksi barang yang paling
efisien dibanding negara lain.
Perdagangan
internasional
juga
memungkinkan
rakyat
negara
tersebut
memperoleh barang konsumsi yang tidak ada di negara mereka. Penduduk di Amerika
Serikat bisa menikmati buah-buahan dari negara tropis. Sebaliknya, Indonesia bisa
memperoleh barang industri buatan negara maju. Selain itu, perdagangan
internasional juga memungkinkan timbulnya persaingan. Lebih jauh, persaingan ini
dapat meningkatkan kemajuan teknologi produksi. Sementara itu, spesialisasi oleh
masing-masing negara akan diusahakan untuk meningkatkan produktivitasnya,
sehingga mereka bisa unggul dari negara lain.
Ada banyak manfaat perdagangan internasional, baik itu bagi pemerintah maupun
bagi masyarakat yang berperan dalam perdagangan. Manfaat perdagangan
internasional adalah sebagai berikut.
a.
Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap
negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat
penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional,
setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
b.
Memperoleh Devisa.
Jika kita mengekspor suatu komoditas, kita mendapatkan mata uang asing seperti
dollar Amerika, yen, atau jenis mata uang lainnya. Mata uang asing ini, hal ini
disebut dengan devisa. Dengan devisa ini yang digunakan untuk, misalnya
mengimpor barang modal dan konsumsi
c.
Memperluas pasar dan menambah keuntungan.
Terkadang,
para
pengusaha
tidak
menjalankan
mesin-mesinnya
(alat
produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan
produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya
perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya
secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
d.
Memperluas Kesempatan Kerja
Perdagangan internasional, khususnya kegiatan ekspor, yang memberikan
kesempatan
untuk
memperluas
kesempatan
kerja
yang
berguna
untuk
menghasilkan barang ekspor dibutuhkan tenaga kerja. Coba bayangkan, apakah
4
yang terjadi jika barang tambang, dan hasil pertanian, serta hasil kerajinan tidak
diekspor?. Tentu saja, orang yang bekerja di sektor itu akan menganggur.
e.
Memperoleh keuntungan dari spesialisasi,
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh
keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat
memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh
negara lain, tapi adakalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang
tersebut dari luar negeri.
f.
Menstabilkan Harga-Harga.
Jika harga suatu jenis barang dalam negeri mahal atau jumlahnya kurang dan
tidak memenuhi permintaan pasar, barang tersebut harus diimpor. Dengan
adanya impor, harga barang jenis tersebut akan stabil dan permintaan pun dapat
terpenuhi.
g.
Meningkatkan Kualitas Konsumsi .
Melalui perdagangan internasional, penduduk dapat membeli barang-barang yang
belum dapat dihasilkan di dalam negeri atau mutunya belum sebaik produk luar
negeri. Perdagangan internasional dapat memacu industri dalam negeri untuk
meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat bersaing di pasar
internasional. Di indonesia, barang seperti itu beragam, antara lain televisi,
pakaian, sepatu, dan perabot.
h.
Mempercepat Alih Teknologi modern.
Untuk menggunakan barang-barang yang diimpor dari luar negeri, dibutuhkan
pengetahuan atau keterampilan tertentu. Oleh sebab itu, pihak penjual perlu
mengadakan bimbingan atau pelatihan untuk menggunakannya yang akan
mempercepat alih teknologi. Alih teknologi yang dapat memungkinkan suatu
negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern.
3.
Faktor
Pendorong
Perdagangan
dan
penghambat
perdagangan
Internasional
Sejumlah faktor mendorong terjadinya perdagangan antar negara. Faktor-faktor
tersebut antara lain (a) perbedaan sumber daya alam, (b) keanekaragaman kondisi
produksi, (c) penghematan biaya produksi/spesialisasi,(d) perbedaan selera,dan (e)
Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) . Berikut adalah penjelasan untuk
masing-masing faktor tersebut.
a. Perbedaan Sumber Daya Alam
5
Setiap negara memiliki kekayaan alam yang berbeda-beda, ada yang kaya akan
minyak bumi, hasil hutan, hasil pertanian, atau hasil tambang. Karena perbedaan
sumber daya alam itulah yang menyebabkan hasil produksi suatu negara juga akan
berbeda. Seperti Indonesia memiliki banyak kekayaan alam yang melimpah, salah
satu contohnya di sector kelautan dan gas bumi, sehingga Indonesia mampu
mengekspor hasil laut dan gas bumi ke berbagai negara yang kekurangan
diantaranya ke negara-negara Eropa. Sedangkan Negara-negara Arab memiliki
kekayaan alam yang melimpah berupa minyak bumi, sehingga negara Arab seperti
Arab Saudi dan Iran akan mampu mengekspor minyak bumi ke negaranegara lain
yang kekurangan minyak bumi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Indonesia
memiliki keunggulan di sektor kelautan dan gas bumi, sedangkan negara negara
Arab memiliki keunggulan di sektor minyak bumi. Perbedaan sumber daya alam
inilah yang akan mendorong timbulnya perdagangan antarnegara.
b. Keanekaragaman Kondisi Produksi.
Keanekaragaman kondisi produksi merujuk
kepada potensi faktor-faktor produksi yang
dimiliki
misalnya,
oleh
suatu
memiliki
negara.
potensi
Indonesia,
besar
dalam
memproduksi barang-barang hasil pertanian.
Sementara itu, Jepang memiliki potensi besar
dalam
memproduksi
barang-
barang
elektronik. Jika Indonesia mengekspor hasil
pertaniannya
ke
Jepang
mengekspor
barang
dan
Jepang
elektroniknya
ke
Indonesia, maka kedua negara tersebut akan
dapat memenuhi kebutuhannya dengan lebih
baik. Dengan kata lain, melalui perdagangan,
Gambar 5.1 Hampir sebagian besar
barang- barang elektronik di sekitar kita
didatangkan dari luar negeri. Inilah salah
satu contoh peran perdagangan
internasional dalam kehidupan kita
sehari-hari
suatu negara dapat memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkannya di dalam
negeri.
c. Penghematan Biaya Produksi/Spesialisasi.
Perdagangan internasional memungkin kan suatu negara memproduksi barang
dalam jumlah besar, sehingga biaya produksi rata-rata semakin menurun ketika
jumlah barang yang diproduksi semakin besar. Jadi, apabila suatu negara
berspesialisasi dengan memproduksi barang tertentu dan mengekspornya, biaya
produksi rata-ratanya akan turun.
d. Perbedaan Selera.
6
Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun setiap negara
mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Sebagai
contoh, Norwegia dan Swedia menghasilkan ikan laut dan daging dalam jumlah
yang hampir sama, tetapi orang Swedia lebih suka daging, sementara orang
Norwegia
lebih
suka
ikan.
Pada
situasi
demikian,
ekspor
yang
saling
menguntungkan akan terjadi apabila Norwegia mengekspor daging dan Swedia
mengekspor ikan. Kedua negara akan mem- peroleh keuntungan dari perdagangan
ini. Selain itu, jumlah orang yang puas karena seleranya terpenuhi meningkat.
e. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Perbedaan Iptek antara negara satu dengan negara lainnya akan menyebabkan
perbedaan jenis barang yang dihasilkan. Negara-negara yang ipteknya sudah lebih
maju akan cenderung menghasilkan lebih banyak barang-barang industri,
sedangkan negara-negara yang ipteknya masih belum maju atau terbatas akan
lebih banyak memproduksi barang-barang agraris.
Sumber: kemenperin.go.id
Sumber : c408.4shared.com
Hasil agraris berupa Olahan Laut dalam kaleng dari
Indonesia untuk diekspor
Jenis-jenis Barang Impor Indonesia
Faktor yang menghambat perdagangan iternasional
Perdagangan internasional memiliki Penghambat atau faktor-faktor penghambat
Perdagangan Internasional yang membuat perdagangan internasional itu tidak
berjalan dengan baik atau terputus. Seringkali terdapat banyak hambatan dalarn
melakukan perdagangan internasional. Hambatan itu ada yang berasal dari dalam
maupun luar negeri. Adapun hambatan tersebut sebagai berikut.
a.
Tidak Amannya Suatu Negara
Jika suatu negara tidak aman, para pedagangnya beralih ke negara lain yang
lebih aman. Semakin aman keadaan, semakin mendorong para pedagang untuk
melakukan perdagangan internasional.
b.
Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing
7
urs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir
mengalami kesulitan dalam menentukan harga valuta asing. Kesulitan tersebut
berdampak pula terhadap harga penawaran maupun permintaan dalam
perdangan. Hal ini membuat para pedagang internasional enggan melakukan
kegiatan ekspor dan impor
c.
Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Mata uang yang berlaku di setiap negara berbeda. Negara yang melakukan
kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar
dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya
akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara
berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada
nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi
negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih
mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai
standar internasional.
d.
Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi hasil produksinya sendiri. Mereka
tidak ingin hasil produksinya tersaingi oleh hasil peoduksi dari luar negeri. Oleh
karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi
barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor.
Apabila tarif impor tinggi maka produk impor tersebut akan menjadi lebih mahal
daripada peoduk dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi
kurang tertarik untuk membeli produk impor. Hal itu akan menjadi penghambat
bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.
e.
Kebijakan
Ekonomi
Internasional
yang
Dilakukan
oleh
Permerintah
Ada kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh suatu negara yang merupakan
hambatan bagi kelancaran perdagangan internasional. Misalnya, pembatasan
jumlah impor, pungutan biaya impor/ekspor yang tinggi, perijinan yang berbelitbelit.
f.
Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor
akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila pembayarnya
dilakukan secara tunai maka negara pengimpor akan mengalami kesulitan dan
resiko yang tinggi, seperti perampokan. Oleh karena itu, negara pengekspor tidak
mau menerima pembayaran secara tunai tetapi melalui kliring internasional atau
telegraphic transfer atau menggunakan L/C
f.
Kualitas Sumber Daya yang Rendah
8
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional
karena jika sumber daya manusianya rendah, maka kualitas dari hasil
produksi(produk) akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas produk
rendah akan sulit bersaing dengan barang yang dihasilkan oleh negara lain yang
kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang
bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.
4.
Teori perdagangan internasional
Manfaat atau keuntungan dari perdagangan internasional antara lain dapat
dijelaskan melalui teori keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif.
a.
Teori Keunggulan Mutlak
Teori keunggulan mutlak (absolute advantage) dikemukakan
Oleh Adam Smith sebagaimana ditulisnya dalam buku ‘The Wealth
Of Nations’(1776). Contoh berikut akan menjelaskan maksud
dari teori tersebut. Sebagai contoh, dua negara, Indonesia dan
Jepang, sama-sama memproduksi beras dan televisi.
Setiap negara akan menghasilkan kombinasi jumlah kedua barang tersebut
berdasarkan banyaknya sumber daya yang digunakan sebagaimana diperlihatkan
dalam Tabel 8.1
TABEL 8.1. KEMUNGKINAN PRODUKSI INDONESIA DAN JEPANG
9
Pada Tabel 8.1(a) tampak bahwa apabila
Indonesia menggunakan semua sumber dayanya untuk memproduksi beras, maka
akan dihasilkan 1.000 unit beras dan nol unit televisi. Hal sebaliknya berlaku apabila
seluruh sumber daya digunakan untuk memproduksi televisi, atau dengan kata lain,
apabila persentase sumber daya yang digunakan untuk memproduksi beras sama
dengan nol, maka akan dihasilkan 100 unit televisi dan nol unit beras.
Di lain pihak, seperti tampak pada tabel 8.1(b), apabila Jepang mengalihkan
seluruh sumber daya untuk memproduksi beras ke produksi televisi, maka dihasilkan
nol unit beras dan 1.000 unit televisi. Jika diasumsikan bahwa sumber daya yang
dimiliki Indo- nesia dan Jepang adalah sama, maka Indonesia disebut mempunyai
keunggulan mutlak atas Jepang dalam memproduksi beras, karena biaya produksinya
lebih rendah. Sebaliknya, Jepang mempunyai keunggulan mutlak atas Indonesia
dalam memproduksi televisi, karena biaya produksinya lebih rendah. Dalam hal ini,
apabila Indonesia dan Jepang melakukan perdagangan, maka kebutuhan beras dan
televisi kedua negara tersebut bisa dipenuhi dengan lebih baik
b.
Teori Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif (comparative advantage) Diperkenalkan pertama kali
pada tahun 1817 oleh David Ricardo. Itulah mengapa teori tersebut juga disebut
prinsip keunggulan komparative Ricardian. Teori keunggulan komparatif mengatakan
bahwa selama biaya relatif untuk memproduksi barang antara satu negara dengan
negara lain berbeda, selalu ada potensi keunggulan yang bisa diperoleh dari
perdagangan internasional , meskipun salah satu negara memiliki keunggulan mutlak
dalam semua barang.Untuk lebih jelas , mari kita perhatikan contoh pada Tabel 8.2
10
Pada Tabel 8.2(a) terlihat bahwa jika Amerika menggunakan semua sumber
dayanya untuk memproduksi alat komunikasi, akan ada 1.000 unit alat komunikasi dan
nol unit makanan. Sementara itu, Indonesia (lihat Tabel 8.2(b)), yang menggunakan
semua sumber dayanya untuk memproduksi alat komunikasi, hanya menghasilkan 20
unit alat komunikasi dan nol unit makanan. Selanjutnya, anggaplah Amerika dan
Indonesia hanya menggunakan 60 persen sumber dayanya untuk memproduksi alat
komunikasi. Ternyata Amerika tetap menghasilkan lebih banyak alat komunikasi dan
makanan dibanding Indonesia.
Menurut teori keunggulan komparatif, Amerika dan Indonesia masih bisa
TABEL 8.2
KEMUNGKINAN PRODUKSI INDONESIA DAN AMERIKA
melakukan perdagangan meskipun Amerika mempunyai keunggulan mutlak dalam
memproduksi makanan dan alat komunikasi. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Lihat
kembali Tabel 8.2! Pada tabel tersebut terlihat bahwa untuk memproduksi 40 unit
makanan, Amerika harus mengorbankan 400 unit (1.000 – 600) alat komunikasi. Jadi,
untuk mendapatkan tambahan satu unit makanan, Amerika harus mengorbankan
sepuluh unit alat komunikasi. Sementara itu, untuk memproduksi tambahan satu unit
makanan, Indonesia hanya mengorbankan empat unit (20 – 16) alat komunikasi.
Dalam hal ini, dengan asumsi bahwa kondisi faktor produksi kedua negara sama,
Indonesia disebut memiliki keunggulan komparatif atas Amerika dalam memproduksi
makanan karena untuk memproduksi satu unit makanan, Indonesia hanya
mengorbankan empat unit alat komunikasi, sementara Amerika harus mengorbankan
sepuluh unit alat komunikasi. Sebaliknya, Amerika relatif unggul dalam memproduksi
alat komunikasi karena dengan mengorbankan 0,1 unit makanan, Amerika mampu
memproduksi satu unit alat komunikasi, sementara Indonesia harus mengorbankan
0,25 makanan. Amerika dengan demikian akan mengekspor alat komunikasi ke
Indonesia dan mengimpor makanan dari Indonesia, sementara Indonesia mengekspor
makanan dan mengimpor alat komunikasi dari Amerika. Jadi dapat disimpulkan bahwa
11
meskipun Amerika memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi kedua komoditi
atas Indonesia, namun perdagangan di antara kedua negara masih mungkin
dilakukan.
TUGAS
Indonesia dan Cina memproduksi barang yang sama yaitu kain dan sepatu. Tabel
berikut menunjukkan hasil produksi kain dan sepatu pada kedua negara tersebut.
Negara
Kain
Sepatu
Indonesia
100
30
Cina
40
90
1.
Keunggulan pada barang apa yang dimiliki Cina terhadap Indonesia?
2.
Keunggulan pada barang apa yang dimiliki Indonesia terhadap Cina?
3.
Apa yang dimaksud dengan keunggulan absolud?
4.
Apa yang dimaksud dengan keunggulan komparatif?
5.
Apakah keunggulan yang dimiliki Indonesia terhadap Cina merupakan keunggulan
absolud? jelaskan?
6.
Apakah keunggulan yang dimiliki
Cina terhadap Indonesia merupakan
keunggulan komparatif? jelaskan
5.
Kebijakan perdagangan internasional
Kebijakan perdagangan internasional setiap negara mungkin berbeda dengan
negara lain. Sejumlah negara mungkin memilih menjalankan kebijakan perdagangan
bebas (free trade), tetapi ada pula yang memilih menjalankan kebijakan perdagangan
proteksi, dan ada pula yang memilih gabungan keduanya.
a.
Perdagangan Bebas
Kebijakan perdagangan bebas dianjurkan oleh aliran fisiokratis dan aliran liberal
(klasik) dengan memanfaatkan prinsip keunggulan mutlak dan keunggulan komparatif
dalam membangun argumennya. Menurut mereka, liberalisasi perdagangan dapat
memacu kinerja ekspor dan pertumbuhan ekonomi karena beberapa alasan sebagai
berikut.
a)
Perdagangan bebas cenderung memacu persaingan, sehingga menyempurnakan
skala ekonomis dan alokasi sumber daya.
b)
Perdagangan bebas mendorong peningkatan efisiensi, perbaikan mutu produk,
dan perbaikan kemajuan teknologi, sehingga memacu produktivitas faktor
produksi.
12
c)
Perdagangan bebas merangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan
serta memupuk tingkat laba, tabungan, dan investasi.
d)
Perdagangan bebas akan lebih mudah menarik modal asing, tenaga ahli, laba,
tabungan, dan investasi.
e)
Perdagangan bebas memungkinkan konsumen menghadapi ruang lingkup pilihan
yang lebih luas atas barang-barang yang tersedia.
b.
Proteksi Perdagangan
Kebijakan proteksi perdagangan muncul sebagai koreksi terhadap kebijakan
perdagangan bebas. Perdagangan bebas dianggap hanya menguntungkan negaranegara maju dan tidak memberikan manfaat bagi negara-negara berkembang.
Menurut penganjur kebijakan proteksi, nilai tukar (terms of trade) barang
manufaktur (ekspor utama negara-negara maju) sering dinilai lebih tinggi dari nilai
tukar barang primer (ekspor utama negara-negara berkembang). Itulah alasan utama
timbulnya kebijakan proteksi perdagangan.
Selain alasan di atas, kebijakan proteksi perdagangan juga didasarkan pada
beberapa alasan sebagai berikut.
a). Untuk melindungi industri dalam negeri yang baru tumbuh (infant industry).
Dengan membuat rintangan terhadap impor barang sejenis yang diproduksi di
dalam negeri, maka industri dalam negeri diharapkan bisa tumbuh semakin kuat
dan akhirnya mampu bersaing dengan industri luar negeri.
b). Menciptakan lapangan kerja. Apabila suatu negara meng- andalkan sebagian
besar kebutuhannya dari impor, proses produksi di negara tersebut akan
terhambat. Hal itu bisa meng- akibatkan tertutupnya lapangan pekerjaan.
d). Sumber penerimaan negara. Kebijakan perdagangan proteksi yang dianut oleh
sebagian negara juga diharapkan dapat menjadi sumber penerimaan negara,
yaitu dengan mengenakan tarif yang tinggi terhadap barang-barang impor.
Hampir semua negara menggunakan alat-alat kebijakan proteksi oleh karena
beberapa alasan sebagaimana telah disebutkan di atas. Beberapa alat kebijakan
proteksi perdagangan itu antara lain tarif atau bea masuk, kuota, subsidi, dan larangan
impor. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing alat kebijakan proteksi
perdagangan tersebut.
a)
Tarif atau Bea Masuk. Tarif atau bea masuk adalah pajak yang dikenakan
terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor.
Meskipun demikian, tarif impor jauh lebih umum daripada tarif ekspor. Akibat tarif
impor adalah harga yang harus dibayar konsumen untuk membeli barang impor
13
lebih tinggi, sehingga jumlah barang impor yang dibeli konsumen turun. Naiknya
harga barang impor akan mendorong konsumen dalam negeri untuk membeli
produk dalam negeri sehingga produksi nasional meningkat. Negara penganut
perda- gangan bebas mengenakan tarif serendah mungkin terhadap impor.
Sementara negara penganut perdagangan proteksi mengenakan tarif impor lebih
tinggi.
b)
Kuota. Kuota adalah batas maksimum jumlah barang tertentu yang bisa diimpor
dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Jadi, apabila jumlah barang yang
diimpor sudah mencapai jumlah tertentu, impor barang tersebut tidak diizinkan
lagi. Impor boleh dilakukan kembali pada periode berikutnya. Kebijakan
perdagangan bebas tidak menyetujui pemberlakuan kuota dalam perdagangan
internasional. Sebaliknya, negara yang menganut kebijakan proteksi sering
menggunakan instrumen ini untuk mencegah masuknya barang impor.
c)
Subsidi. Cara lain yang efektif untuk membatasi perdagangan internasional
adalah dengan mensubsidi barang domestik. Subsidi terhadap biaya produksi
barang domestik akan menu- runkan harga, sehingga produksi domestik dapat
bersaing dengan barang impor dan akan mendorong konsumen membelinya.
Negara
penganut
kebijakan
perdagangan
bebas
berusaha
menghindari
pemberian subsidi barang produksi domestik. Sebaliknya, negara proteksi
memberikan subsidi yang cukup berarti.
d)
Larangan Impor. Karena alasan-alasan tertentu, baik yang bersifat ekonomi
maupun politik, suatu negara mungkin tidak menghendaki impor barang tertentu.
Untuk itu, beberapa peraturan yang berlebihan, seperti dalih keamanan dan
kesehatan sering diberlakukan. Dengan demikian, tidak ada peluang untuk
mengimpor. Dalam praktik, negara yang menganut kebijakan perdagangan bebas
memberlakukan alat kebijakan proteksi tersebut seminimal mungkin. Sementara
itu, negara yang mengikuti kebijakan perdagangan proteksi sering memberlakukannya secara ketat.
e)
Dumping. Selain beberapa bentuk kebijakan di atas, kebijakan perdagangan
internasional yang juga dipraktikkan adalah politik dumping. Politik dumping
adalah kebijakan menjual produk lebih murah di luar negeri daripada di dalam
negeri. Tujuan utama politik dumping adalah untuk memperluas pasar ekspor.
Salah satu negara yang terkenal dengan politik dumping adalah Jepang.
14
Faktor-faktor yang mendorong proteksi
Proteksi dalam perdagangan luar negeri adalah usaha-usaha pemerintah yang
membatasi atau mengurangi jumlah barang yang diimpor dari negara-negara lain
dengan tujuan untuk mencapai tujuan tertentu dalam pembangunan Negara dan
kemakmuran perekonomian negara. Adapun tujuan penting dari proteksi adalah:
1)
Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran , adakalanya dari perkembangan
ekonomi yang efisien di Negara-negara juga menimbulkan efek buruk kepada
perekonomian. Perkembangan ini juga dapat mengurangi ekspor dari Negara
yang bersangkutan atau impornya semakin besar. Efek ini juga berpengaruh
terhadap
pengurangan
jumlah
pekerja
dan
jumlah
permintaan,
maka
pengangguran akan berlaku. Kecenderungan mengimpor yang semakin tinggi
sebagai akibat perkembangan ekonomi yang lebih efisien dinegara-negara lain
dan perkembangan ekonomi yang tidak mendorong di dalam negeri, kerapkali
mendorong pemerintah untuk melaksanakan kebijakan proteksi.
2)
Mendorong perkembangan industri baru, apabila biaya produksi tinggi dan mutu
produksinya belumlah sebanding dengan jenis barang yang sama yang diproduksi
di luar negeri, maka industry baru akan mengalami kesukaran untuk menjual
produksinya pada harga yang sama dengan barang-barang buatan luar negeri.
Dalam keadaan ini proteksi bertujuan agar industry yang baru didirikan dapat
berkembang dan akhirnya dapat bersaing dengan produksi yang sama dari luar
negeri.
3)
Mendiversifikasikan perekonomian, Bagi negara yang sedang berkembang sektor
pertanian biasanya dikelola dengan pertanian tradisional, sehingga pendapatan
masyarakat sangat rendah. Untuk meningkatkan pendapatan tersebut dan
mengukuhkan struktur ekonomi maka diversivikasi kegiatan ekonomi ditingkatkan
dengan mengembangkan sector ekonomi. Mak untuk menunjang hal tersebut
proteksi dilaksanakan.
4)
Menghindarai kemerosotan industri-industri tertentu, Perkembangan industry
mengharapkan suatu produksi yang bermuntu, berkualitas dan harga lebih
rendah, sehingga bagi suatu negara jika membebaskan masyarakatnya untuk
mengimpor produk maka di kuwatirkan industry dalam negari hancur sehinga
kebijakan proteksi dilakukan.
5)
Memperbaiki neraca pembayaran, Neraca pembayaran sangat tergantung pada
berapa jumlah ekspor dan impor , sehinga untuk memperbaiki kebijakan proteksi
dilakukan.
6)
Menghindari dumping, Kelebihan kapasitas produksi yang tidak diimbangai
dengan penjualan didalam negeri, menimbulkan usaha menjual produksi diluar
15
negeri dengan harga murah. Hal ini berdampak pada negara pengimpor jika tidak
di imbangi dengan proteksi dikuwatirkan industi dalam negeri akan mati dan
peningkatan pengangguran meningkat.
7)
Menambah pendapatan pemerintah. Menaikkan pajak impor bukan hanya untuk
menghambat masuknya produk luar negeri tapi juga dapat meningkatkan
pendapatan pemerintah dari pajak tersebut.
6.
Tujuan kebijakan Perdagangan Internasional
Banyak macam atau ragam kebijakan yang bisa diambil oleh pemerintah dalam
bidang perdagangan internasional adapun tujuan kebijakan perdagangan internasional
yang ingin dicapai oleh pemerintah dari kebijakan perdagangan internasional itu
antara lain:
a) Mengendalikan Ekspor dan Impor
Setiap negara dapat menggunakan kebijakan perdagangan internasional untuk
mengendalikan ekspor dan impor. Kebijakan perdagangan bebas berusaha
meningkatkan
ekspor
dengan
cara
menghapus
hambatan
perdagangan.
Sedangkan kebijakan perdagangan proteksionis berusaha meningkatkan ekspor
antara lain dengan cara menurunkan tarif ekspor.
b) Menyehatkan Neraca Pembayaran
Untuk menghindari defisit (kekurangan) dalam neraca pembayaran, negara dapat
menggunakan kebijakan perdagangan proteksionis sebagai
salah satu alat.
Caranya yaitu dengan berusaha meningkatkan ekspor dan sekaligus menekan
impor dengan berbagai cara, seperti pemberlakuan kuota impor, tarif impor dan
larangan impor.
c) Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Bagi negara maju, perekonomian akan tumbuh dengan baik bila hasil produksi
yang melimpah dapat diekspor ke berbagai negara. Sebaliknya, bagi negara
berkembang, perekonomian akan tumbuh dengan baik bila negara bisa melindungi
industri dalam negeri, di antaranya dengan cara memberlakukan kuota impor
(batasan impor) atau bahkan larangan untuk mengimpor barang tertentu.
d) Melindungi kepentingan ekonomi nasional dari berbagai kemungkinan pengaruh
buruk/negatif dari berbagai negara lain.
e) Melindungi kepentingan industri di dalam negeri dari berbagai kemungkinan
persaingan yang tidak sehat maupun kondisi yang kurang menguntungkan.
f) Melindungi lapangan kerja agar bisa tetap bersedia.
g) Menjaga stabilitas nilai tukar atau kurs.
16
Dampak Kebijakan Perdangangan Internasional
Perdagangan internasional yang dilakukan oleh suatu negara akan memberikan
dampak langsung maupun tidak lagsung bagi perekonomian negara tersebut.
Demikian juga perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia akan
berdampak terhadap perekonomian dalam negeri.
Dampak Positif Perdagangan Internasional bagi Perekonomian Indonesia
Dalam setiap kerja sama perdagangan internasional yang dilakukan Indonesia
dengan negara lain harus mengandung prinsip saling menguntungkan. Beberapa
dampak positif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia, di antaranya
sebagai berikut.
a) Mendorong dan Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi
Dengan adanya perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia akan
dapat mendorong tumbuhnya industri-industri dalam negeri untuk mengembangkan
usahanya sehingga akan mempercepat pertumbuhan perekonomian dalam negeri.
Perdagangan internasional akan dapat meningkatkan permintaan dan penawaran
akan suatu produk. Hal inilah yang mendorong bertumbuhnya industri-industri
dalam negeri.
b) Meningkatkan Pendapatan Negara
Dengan perdagangan internasional akan diperoleh devisa yang merupakan salah
satu sumber penerimaan negara. Semakin besar ekspor kita maka semakin besar
pula devisa yang diperoleh.
c) Memperluas Lapangan Pekerjaan
Adanya perdagangan internasional dapat meningkatkan permintaan akan suatu
produk. Hal inilah yang mendorong tumbuh dan berkembangnya industri-industri
dalam negeri sehingga terciptalah lapangan kerja, yang pada akhirnya dapat
mengurangi pengangguran di dalam negeri.
d) Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
Adanya perdagangan internasional akan dapat memperluas lapangan kerja dalam
negeri, dan banyak masyarakat yang dulunya sulit mencari pekerjaan/menjadi
pengangguran sekarang dapat bekerja dan mempunyai penghasilan.
e) Meningkatkan Kualitas Produksi
Mengingat banyaknya persaingan dari negara-negara lain dalam perdagangan
internasional maka hal itu mendorong setiap negara untuk meningkatkan kualitas
produk ekspornya agar bisa laku di pasar internasional dan menang dalam
persaingan. Demikian juga dengan negara kita, agar dapat bersaing dengan negara
lain maka Indonesia mau tidak mau juga dituntut selalu berusaha untuk
17
meningkatkan kualitas produknya agar sesuai dengan standar mutu internasional
dengan cara menerapkan ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam proses
produksinya sehingga dapat bersaing dan laku di pasar internasional.
f) Memajukan Dunia Perbankan dan Lembaga Keuangan Lain
Dengan adanya perdagangan internasional menjadikan lembaga keuangan, baik
bank maupun nonbank semakin maju, karena bagaimanapun dalam perdagangan
internasional akan melibatkan lembaga keuangan untuk membantu memperlancar
dan mempermudah transaksi dalam pembayaran dengan negara lain.
g) Saling membantu memenuhi kebutuhan antarnegara. Terjalinnya hubungan di
antara negara-negara yang melakukan perdagangan dapat memudahkan suatu
negara memenuhi barang-barang kebutuhan yang belum mampu diproduksi
sendiri. Mereka dapat saling membantu mengisi kekurangan dari setiap negara,
sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.
Dampak negatif Perdagangan Internasional.
Dalam setiap kerja sama perdagangan internasional mempunyai dampak positif
dan juga menimbulkan dampak negatif. Adapun dampak negatif perdagangan
internasional bagi perekonomian Indonesia adalah sebagai berikut
a) Kelangsungan Hidup Produk Dalam Negeri Teracam
Kelangsungan hidup produksi dalam negeri dapat terancam karena perdagangan
internasional dapat membuka peluang dan kesempatan masuknya produk luar
negeri ke dalam negeri sehingga bagi produk dalam negeri yang kualitasnya
rendah tentu akan kalah bersaing dan tidak laku di pasaran. Sedangkan produk luar
negeri yang proses pembuatannya lebih maju dan modern tentu saja kualitasnya
lebih baik akan laku dan menguasai pasaran.
b). Menyempitnya Pasar Produk Dalam Negeri
Masuknya produk luar negeri ke dalam negeri akan mengurangi pasar di dalam
negeri. Sehingga pasar dalam negeri yang semula dikuasai oleh produk dalam
negeri, perlahan-lahan akan dapat digeser dan dikuasai oleh produk luar negeri.
c) Hancurnya Industri Dalam Negeri
Bagi industri kecil yang kemampuan modalnya kecil dan daya saingnya rendah
sudah pasti akan kalah bersaing dengan pengusaha asing. Akibatnya banyak
pengusaha dalam negeri yang bangkrut atau menutup usahanya. Maka untuk
mencegah hal ini pemerintah melakukan proteksi guna melindungi produksi dalam
negeri dari serbuan produk-produk luar negeri.
d). Meningkatnya Pengangguran
18
Banyaknya perusahaan yang bangkrut atau gulung tikar karena kalah bersaing
dengan perusahaan asing yang menjual produknya di Indonesia, mengakibatkan
banyaknya tenaga kerja yang di-PHK sehingga menyebabkan pengangguran
meningkat dan daya beli masyarakat menurun.
e). Terjadinya Utang Luar Negeri
Dalam perdagangan internasional apabila ekspor negara kita lebih kecil daripada
impor, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya hutang luar negeri. Padahal
untuk membayar hutang tersebut Indonesia harus membayar dengan devisa,
akibatnya devisa Indonesia berkurang dan perekonomian dalam negeri akan
terganggu.
f). Adanya ketergantungan dengan negara-negara pengekspor. Untuk memenuhi
kebutuhan barang-barang yang tidak diproduksi dalam negeri, pemerintah akan
mengimpor dari negara lain. Kegiatan mengimpor ini dapat mengakibatkan
ketergantungan dengan negara pengekspor.
7.
Alat pembayaran internasional
Perdagangan
internasional
pada
dasarnya
sama
dengan
perdagangan
antardaerah atau antarpulau dalam satu negara. Pembayaran impor maupun ekspor
barang dapat dilakukan dengan cash atau dengan cara pembayaran lain tetapi lazim
atas perdagangan dalam negeri, termasuk konsinyasi. Importir dan eksportir terlebih
dahulu harus merundingkan kesepakatan cara pembayaran yang akan dilakukan dan
mematuhi aturan-aturan yang berlaku di masing- masing negara. Pembayaran dalam
perdagangan internasional pada umumnya dilaksanakan melalui bank.
Cara dan Alat Pembayaran Internasional
Pembayaran dalam pelaksanaan transaksi perdagangan luar negeri dapat diatur
dengan sejumlah cara sebagai berikut.
1. Cash Payment. Pembayaran secara tunai (cash) biasa dilakukan oleh eksportir
yang belum mengenal importir atau kurang percaya akan bonafiditas importir. Cara
pembayaran tunai antara lain dilaksanakan melalui:
1) Wesel Bank atas Unjuk (Banker’s Sight Draft), yaitu surat perintah yang dibuat
oleh bank domestik yang ditujukan kepada bank korespondennya di negara
lain untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada si pembawa surat wesel.
2) Telegraphic Transfer (T/T). Telegraphic Transfer adalah perintah pembayaran
yang dikirimkan melalui telegram atau telex dari bank dalam negeri ke bank
korespondennya di luar negeri.
19
2. Open Account. Cara ini merupakan kebalikan dari pembayaran cash. Melalui
open account, barang telah dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah
membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa
waktu atau terserah kebijakan importir. Dengan cara itu, risiko sebagian besar
ditanggung eksportir. Selain itu, eksportir harus mempunyai banyak modal, dan
apabila pembayaran akan dilakukan dengan mata uang asing maka risiko
perubahan kurs menjadi tanggungannya. Cara ini baik digunakan apabila:
1) pembeli sudah dikenal dengan baik;
2) keadaan ekonomi dan politik sedang stabil;
3) dekat dengan pasar.
3. Letter of Credit. Pada transaksi ekspor/impor, penjual dan pembeli lebih suka
membayar transaksi perdagangan dengan menggunakan Letter of Credit (L/C).
L/C adalah sebuah instrumen yang dikeluarkan oleh bank atas nama salah satu
nasabahnya, yang menguasakan seseorang atau sebuah perusahaan penerima
instrumen tersebut menarik wesel atas bank yang bersangkutan atau atas salah
satu bank korespondennya berdasarkan kondisi-kondisi yang tercantum pada
instrumen itu. Eksportir terjamin akan pembayarannya bila ia memenuhi
persyaratan yang diminta oleh importir, demikian pula importir.
Transaksi pembayaran yang dilakukan dengan membuka L/C terdiri dari:
1) Sistem L/C biasa. Importir langsung membayar sesuai dengan harga barangbarang yang akan diimpor kepada eksportir luar negeri melalui bank yang
ditunjuk.
2) Sistem Industrial L/C. Untuk meningkatkan industri dalam negeri dapat
diciptakan Industrial L/C, impor barang industri secara cepat yang tidak dipakai
untuk barang konsumsi.
3) Red Clause L/C. Letter of Credit yang mensyaratkan Red Clause adalah di
mana L/C tersebut mencantumkan instruksi kepada Advising Bank untuk
melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada eksportir
sebelum mengapalkan barang- barang ekspornya.
4) Usance L/C (berjangka). Perdagangan dengan sistem pembayaran L/C
berjangka
(Usance-L/C)
adalah
salah
satu
cara
perdagangan
yang
memungkinkan pihak pembeli dan pihak penjual melakukan transaksi
perdagangannya dengan mempergunakan jasa perbankan. Jasa perbankan
tersebut berupa pembukaan L/ C (Letter of Credit) oleh bank atas permintaan
pihak pembeli (importir).
20
Mynd 1
Sumber: www.dbs.com
Keterangan
1. Pembeli dan penjual menandatangani kontrak dan setuju bahwa pembayaran
dilakukan dengan menggunakan L/C
2. Pembeli menghubungi DBS (bank penerbit) untuk menerbitkan L/C kepada penjual
3. DBS menerbitkan L/C yang disampaikan melalui cabang DBS atau bank
koresponden (advising bank) di negara penjual
4. Advising bank menyampaikan L/C kepada penjual
5. Setelah menerima L/C, penjual mempersiapkan pengiriman dan menyerahkan
dokumen kepada presenting bank
6. Presenting bank mengirimkan dokumen kepada DBS untuk pemrosesan
pembayaran
7. A.DBS membayar presenting bank setelah melakukan verifikasi dokumen.
B.Setelah menerima pembayaran, presenting bank membayar penjua]
8. Pembeli membayar jumlah yang tertera dalam dokumen kepada DBS
9. DBS menyerahkan dokumen kepada pembeli dan dokumen digunakan pembeli
untuk mengambil barang
Atas dasar pembukaan L/C tersebut pihak penjual (eksportir) berhak atas suatu
jumlah tagihan pada bank, yang besarnya sesuai dengan apa yang tercantum
dalam dokumen. Hanya saja jatuh tempo pembayaran tersebut ditunda sesudah
melewati jangka waktu tertentu.
21
4. Commercial Bills of Exchange.
Cara pembayaran ini paling umum dipakai. Commercial bills of exchange, sering
pula disebut wesel (draft) atau trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual
yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang pada waktu
tertentu di masa datang. Surat perintah semacam itu sering disebut wesel.
Jenis atau macam wesel adalah:
1) Clean Draft. Pada wesel jenis ini, jaminan barang tidak diikutsertakan.
2) Documentary Draft. Pada wesel jenis ini, jaminan dokumen pengiriman serta
asuransi barang diikutsertakan.
Kapan pembayaran wesel itu dilakukan disebut tenor atau usance. Terkait
dengan tenor (usance), wesel dapat dibagi menjadi:
1) Sight Draft. Pada wesel jenis ini, sesaat setelah diperlihatkan pada pembeli
maka wesel langsung dibayarkan. Jadi, pembayarannya mungkin dilakukan
sebelum barang tiba di tempat pembeli sebab wesel dikirim melalui kapal laut.
2) Arrival Draft. Pada wesel jenis ini, pembayaran dilakukan begitu barang tiba.
3) Date Draft. Pada wesel jenis ini, pembayaran dilakukan pada tanggal tertentu
atau beberapa hari setelah tanggal tertentu.
8.
Neraca pembayaran Internasional
Neraca pembayaran suatu negara adalah
catatan sistematis mengenai semua transaksi
ekonomi antarpenduduk suatu negara dengan
negara-negara lain selama periode tertentu.
Pengertian penduduk dalam hal ini meliputi
perseorangan (individu), perusahaan, atau siapa
saja yang tempat tinggal utamanya di negara
tersebut. Transaksi ekonomi berarti pertukaran
nilai barang atau jasa ekonomi atau pengalihan
kekayaan penduduk suatu negara ke negara lain.
Pada neraca pembayaran terdapat dua sisi,
sisi kredit dan sisi debet. Sisi kredit adalah
transaksi yang menimbulkan hak menerima pembayaran dari penduduk negara lain.
Sementara sisi debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban membayar kepada
penduduk negara lain. Semua transaksi kredit masuk dalam perhitungan neraca
pembayaran dengan tanda positif (+), sementara transaksi debet masuk dalam
perhitungan neraca pembayaran dengan tanda negatif (–).
22
KOMPONEN NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran terdiri dari beberapa komponen, antara lain neraca barang
(neraca perdagangan), neraca jasa, dan neraca modal. Baik neraca barang maupun
neraca jasa jika digabungkan maka akan membentuk transaksi berjalan (current
account). Berikut adalah penjelasan lebih lanjut dari masing-masing komponen.
o
Neraca Barang (Neraca Perdagangan). Pos ini merupakan golongan terbesar dalam
neraca pembayaran. Pada neraca ini dicatat transaksi barang meliputi transaksi
ekspor dan impor barang, antara lain minyak, tembakau, kayu, karet, dan
sebagainya. Ekspor barang merupakan transaksi kredit karena transaksi tersebut
menimbulkan hak untuk menerima pembayaran, atau dengan kata lain, mengakibatkan arus uang masuk atau dana masuk ke dalam negeri. Sementara itu, impor
barang-barang merupakan transaksi debet karena menimbulkan kewajiban untuk
melakukan pembayaran kepada negara lain, atau dengan kata lain, mengakibatkan
arus uang atau dana ke luar negeri.
o
Neraca Jasa. Neraca jasa meliputi transaksi ekspor dan impor jasa. Ekspor jasa
terdiri dari penjualan jasa angkutan, turisme/ pariwisata, asuransi, pendapatan
investasi dari penanaman modal di luar negeri. Ekspor jasa termasuk transaksi
kredit. Sementara itu, impor jasa meliputi pembelian jasa dari penduduk negara lain,
termasuk pembayaran bunga pinjaman, dividen atau keuntungan modal dari
penanaman modal di dalam negeri oleh penduduk negara lain.
o
Neraca Modal. Neraca modal (capital account) mencatat transaksi modal jangka
pendek maupun transaksi modal jangka panjang.
1. Transaksi modal jangka pendek antara lain meliputi:
a. kredit untuk perdagangan dari negara lain (transaksi kredit) atau kredit
perdagangan untuk diberikan kepada penduduk negara lain (transaksi debet),
b. deposito bank di luar negeri (transaksi debet) atau deposito bank di dalam
negeri milik penduduk negara lain (transaksi kredit), dan
c. pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek (transaksi debet) atau
penjualan surat berharga dalam negeri jangka pendek kepada penduduk
negara lain (transaksi kredit).
2. Transaksi modal jangka panjang antara lain meliputi:
a. Investasi langsung di luar negeri (transaksi debet) atau investasi asing di
dalam negeri (transaksi kredit).
23
b. Pembelian surat-surat berharga jangka panjang milik penduduk negara lain
(transaksi debet) atau pembelian surat-surat berharga jangka panjang dalam
negeri oleh penduduk asing (transaksi kredit).
c. Pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada penduduk negara lain
(transaksi debet) atau pinjaman jangka panjang yang diterima dari penduduk
negara lain (transaksi kredit).
o
Lalu Lintas Moneter. Transaksi ini sering disebut accomodating transaction, atau
dengan kata lain, transaksi tersebut timbul sebagai akibat dari transaksi lain.
Transaksi itu juga disebut autonomous, karena timbul dengan sendirinya tanpa
dipengaruhi transaksi lain. Termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksitransaksi yang sedang berjalan, transaksi modal, dan transaksi satu arah. Selisih
antara transaksi autonomous debet dengan kredit diseimbangkan dengan transaksi
lalu lintas moneter. Termasuk ke dalam transaksi lalu lintas moneter adalah mutasi
dalam hubungan dengan IMF, pasiva luar negeri, serta aktiva luar negeri. Selain itu,
debet atau surplus neraca pembayaran dapat diketahui dari transaksi autonomous
tersebut. Defisit terjadi apabila transaksi autonomous debet lebih besar dari transaksi
autonomous kredit. Sebaliknya, surplus terjadi apabila transaksi autonomous kredit
lebih besar daripada transaksi autonomous debet.
Surplus dan defisit neraca pembayaran
Saldo pada neraca pembayaran selalu seimbang. Hal ini terjadi karena neraca
pembayaran disusun berdasarkan prinsip buku berpasangan yang secara teoritis selalu
seimbang. Ini berarti jumlah debet harus selalu sama dengan jumlah kredit. Pada
analisis ekonomi, pos saldo kurang penting artinya.
Sering kita mendengar istilah surplus maupun defisit neraca pembayaran. Supaya
arti surplus dan defisit dapat kita pahami maka kita perlu memperhatikan arus transaksi
otonom (autono- mous transaction) sebagai berikut.
Neraca pembayaran dikatakan dalam posisi defisit jika transaksi kredit otonom
(credit autonoumous transaction) lebih kecil daripada transaksi debet otonom (debit
autonomous transaction). Atau,
BOP Defisit → CAT < DAT
Keterangan:
1. BOP = Balance of Payment = Neraca Pembayaran
2. DAT = Debit Autonomous Transaction
24
3. CAT = Credit Autonomous Transaction
Neraca pembayaran dikatakan dalam surplus bila transaksi kredit otonom (credit
autonoumous transaction) lebih besar daripada transaksi debet otonom (debit
autonomous transaction). Atau.
BOP Surplus → CAT > DAT
TABEL 8.1 STRUKTUR UNSUR NERACA PEMBAYARAN
Secara ringkas, Tabel 8.1. memperlihatkan contoh struktur sebuah neraca
pembayaran internasional. Pada neraca pembayaran internasional tersebut, neraca
perdagangan adalah transaksi ekspor dan impor barang. Neraca perdagangan dikatakan
surplus jika nilai ekspor barang lebih besar dari nilai impor barang (b = c - d; jika c> d)
dan dikatakan defisit bila nilai ekspor barang lebih kecil dari nilai impornya (c < d), b
bernilai negatif.
Selain neraca perdagangan di atas, komponen kedua pada neraca pembayaran
adalah neraca jasa, terdiri dari penerimaan jasa dan pengeluaran jasa. Neraca jasa akan
25
negatif apabila penerimaan dari luar negeri atas jasa yang kita berikan lebih kecil dari
pada pembayaran atas jasa orang asing. Neraca barang dan neraca jasa jika
dijumlahkan menjadi transaksi berjalan.
Nilai a adalah penjumlahan dari nilai b dan nilai e, a = b + e. Jika nilai a adalah positif
maka transaksi berjalan disebut surplus, tetapi jika nilai a adalah negatif maka transaksi
berjalan disebut defisit. Pada Tabel 8.1, nilai D merupakan penjumlahan A+B+C. Special
Drawing Right (SDR) merupakan Cadangan Internasional yang diciptakan oleh IMF.
Nilai E atau selisih perhitungan merupakan nilai kesalahan atau kelalaian dalam
pencatatan neraca pembayaran.
Neraca pembayaran internasional dikatakan surplus bila nilai F negatif, atau dengan
kata lain, nilai D dikurangi nilai E diperoleh angka negatif. Saldo negatif ini berarti
cadangan devisa mengalami kenaikan. Sebaliknya, neraca pembayaran internasional
dikatakan defisit bila nilai F positif, atau dengan kata lain, nilai D dikurangi nilai E
diperoleh angka positif. Saldo positif ini berarti cadangan devisa mengalami penurunan.
Kebijakan neraca pembayaran merupakan bagian tidak terpisah- kan dari kebijakan
ekonomi pemerintah dalam usaha mencapai sasaran pembangunan. Sebagai
pembanding perhatikan Tabel 8.2. mengenai ringkasan neraca pembayaran indonesia
dari tahun 2012-2013
TABEL 8.2
RINGKASAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (Juta USD)
TAHUN 2012-2013
Februari 2014
URAIAN
Tw I
Tw II
I. Transaksi
-3,192
Berjalan
3,81
A. Barang
0
1. Non
4,69
Migas
4
2. Minyak
3. Gas
5,2
B. Jasa-jasa
78
C.
4,39
Pendapatan
4
D. Transaksi
berjalan
1,9
II. Transaksi
83
8,1
49
818
1,97
4
5,3
31
4,17
6
2,7
2012*
Tw
III
5,2
65
3,19
0
3,96
8
4,2
22
3,44
3
-
Tw
IV
Total
Tw I*
Tw
II*
7,8
24,
12
418
801 8,618
3,22 13,85
1
7
- -20,436
5,6 15,19
05
7
3,18
5
10,
331
3,1
-
5,9
05
1,62
8
4,48
3
6,3
56
3,50
1
-
9,9
98
-517
1,58
7
5,1
02
2,99
8
-3,
36
2013
Tw
III*
8,52
9
145
2,771
5,66
4
3,038
-2675
6,88
1
Tw
IV**
4,0
18
4,89
4
7,01
1
5,3
54
3,23
7
-
Total*
*
28,4
50
6,149
15,85
1
22,4
76
12,77
5
11,4
26
URAIAN
modal dan
finansial
A. Transaksi
modal
B. Transaksi
finansial
1.
Investasi
langsung
2.
Investasi
Portofolio
3.
Investasi
lainnya
III. Total ( I + II
)
IV. Selisih
perhitungan
bersih
V. Neraca
Keseluruhan (
III + IV )
VI. Cadangan
devisa dan
yang terkait
6,0
48
1,03
0
2,09
3
2
2,09
1
1,55
0
2,62
8
2,0
87
1,0
98
65
1,0
34
1,03
4
90
7,1
01
924
4,99
6
6
4,99
1
3,65
3
3,87
3
2,5
35
3,1
53
342
2,8
11
2,81
1
2012*
2,3
59
6,9
55
860
5,79
8
7
5,79
0
4,45
2
2,51
6
1,1
77
533
301
834
-834
98
6,6
95
1,28
0
12,0
08
35
11,9
73
4,06
1
190
7,72
2
4,19
6
-971
3,22
5
3,2
25
26,
800
4,094
24,89
6
51
24,84
5
13,71
6
9,206
1,922
478
-262
215
-215
Memorendum:
Posisi
110,
106, 110, 112, 112,7
cadangan
493
502
172
781
81
devisa
6,2
5,8
6,1
6,1
6,1
dalam bulan
impor dan
pembaya ran
-1,5
-3,7
-2,4
-3,6
-2,8
utang luar
negeri
pemerintah
Transaksi
berjalan
(%PDB)
1) Dalam free on board (fob)
2) Tidak termasuk cadangan devisa yang terkait
3) Negatif berarti surplus bdan positif berarti defisit
* Angka-angka sementara
** Angka-angka sangat sementara
R Revisi
2,5
11
6,1
26
1,10
4
-394
1
-395
3,78
9
2,76
0
6,9
45
6,3
00
-315
6,6
15
6,61
5
5
7,1
30
1,01
4
8,30
0
7
8,29
3
3,70
0
3,38
9
1,20
3
1,6
98
-779
2,4
77
2,47
7
104,
800
5,7
98,0
95
5,4
-2,7
-4,4
2013
883
5,587
5
5,582
5,681
1,942
2,04
1
2,94
3
297
2,64
5
2,645
2,8
77
7,0
90
1,05
6
9,23
8
8
9,23
0
1,59
7
1,75
6
5,87
7
5,22
1
-808
4,41
2
4,4
12
28
27,2
27
4,056
22,73
1
21
22,71
0
14,76
7
9,848
-1,906
-5,720
-1,605
-7,325
7,325
95,67
5
5,2
99,3
87
5,5
99,38
7
5,5
-3,8
-2,0
-3,3
TUGAS
27
1.
2.
3.
4.
Sebutkan pengertian neraca pembayaran internasional? Jelaskan!
Sebutkan komponen-komponen neraca pembayaran!
Jelaskan tentang surplus dan defisit neraca pembayaran!
Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah hutang luar negeri cukup
besar di dunia. Jelaskan langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam mengelola
defisit neraca pembayarannya!
DAMPAK NERACA PEMBAYARAN TERHADAP PEREKONOMIAN SUATU NEGARA
Setiap negara berusaha agar neraca pembayarannya mengalami surplus, agar
devisa
negara
tersebut
selalu
bertambah,
dan
akan
berpengaruh
terhadap
perekonomian negara tersebut. Bila neraca pembayaran defisit maka negara tersebut
terpaksa harus melepas cadangan devisanya untuk membayar ke luar negeri.
Pengurangan cadangan devisa akan dapat merubah struktur ekonomi negara tersebut
dan menuju ke arah yang kurang baik.
Jika neraca pembayaran suatu negara secara terus menerus mengalami defisit
maka akan menguras cadangan devisa negara tersebut. Lalu apabila cadangan
devisanya habis maka akan timbul utang kepada negara lain. Hal ini akan
mempengaruhi kredibilitas negara tersebut di luar negeri. Neraca pembayaran suatu
negara merupakan cermin dari keadaan internal ekonominya.
9.
Devisa dan valuta asing
Devisa adalah kekayaan suatu negara dalam bentuk mata uang asing yang
berguna sebagai alat pembayaran internasional. Devisa dapat terdiri dari uang
kertas asing, wesel, cek, dan sebagainya dalam bentuk valuta asing, yang biasanya
28
dinilai dalam dollar Amerika (USD). Sebagai alat pembayaran internasional tentu
ada pelaku-pelaku transaksi. Tabel 8.3 memperlihatkan beberapa pelaku transaksi
alat pembayaran internasional.
TABEL 8.3 PELAKU TRANSAKSI DEVISA
PENERIMA/PEMBAYAR
01. Perorangan
Meliputi seluruh pelaku transaksi individual baik penduduk maupun bukan penduduk.
02. Pemerintah
Meliputi pemerintah Republik Indonesia atau pemerintah asing, baik pemerintah
pusat dan pemerintah daerah termasuk badan atau lembaga lainnya yang berada
dalam naungan pemerintah.
03. Bank
03.1. Bank Sentral
Meliputi Bank Indonesia dan bank sentral negara lain
03.2. Bank pelapor
Meliputi seluruh kantor operasional bank di dalam negeri.
03.3. Kantor bank pelapor di luar negeri
Meliputi kantor pusat/cabang atau sesama kantor cabang bank pelapor, yang
berkedudukan di luar negeri.
03.4. Bank lainnya
Meliputi bank lain selain disebutkan pada butir 03.1., 03.2, dan 03.3., baik yang
berkedudukan di dalam maupun di luar negeri.
04. Lembaga keuangan non bank
Meliputi seluruh lembaga yang bergerak di bidang asuransi, dana pensiun, sekuritas,
modal ventura, pembiayaan, dan badan-badan lain yang meny- elenggarakan
pengelolaan dana masyarakat, baik yang berkedudukan di dalam maupun di luar
negeri.
05. Perusahaan
Meliputi seluruh badan usaha milik pemerintah atau swasta, selain bank dan lembaga
keuangan non bank, baik yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri.
06. Lainnya
Meliputi seluruh pelaku transaksi yang tidak termasuk dalam kategori di atas.
dollar Amerika (USD). Sebagai alat pembayaran internasional tentu ada pelakupelaku transaksi.
Tabel 8.3 memperlihatkan beberapa pelaku transaksi alat
pembayaran internasional.
Devisa dapat dibedakan atas devisa umum dan devisa kredit. Devisa umum
diperoleh dari perdagangan antarnegara, antara lain dari hasil penjualan ekspor barang,
transaksi jasa, dan transfer uang dari luar negeri. Devisa kredit diperoleh dari luar negeri
berupa pinjaman, hibah, dan bantuan dari luar negeri dan harus dikembalikan pada
waktu yang telah ditetapkan.
29
Pada kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah cadangan devisa
menurun. Penurunan cadangan devisa berarti jumlah uang asing sebagaimana dikuasai
oleh Bank Indonesia berkurang oleh karena pembayaran keluar negeri, atau
kemungkinan sebagai dampak dari intervensi Bank Indonesia dalam valuta asing untuk
menstabilkan nilai rupiah. Bank Indonesia terpaksa mengambil cadangan devisa untuk
memasok tingginya kebutuhan dollar atau kemungkinan pembayaran utang yang jatuh
tempo.
Secara umum, fungsi dan tujuan penggunaan devisa adalah untuk:
1.
menghitung kemampuan membayar pembayaran internasional.
2.
menstabilkan nilai mata uang rupiah
3.
mengetahui kondisi moneter pada saat itu.
4.
sumber pembiayaan untuk mendorong pembangunan ekonomi,
5.
mendukung tercapainya stabilitas moneter, dan
6.
membayar utang luar negeri. Begitu cadangan devisa tersedia, utang luar negeri
dapat dibayar sesuai dengan jatuh tempo.
Sumber devisa suatu negara antara lain berasal terdiri dari:
1. Transaksi Barang. Transaksi barang adalah pengiriman barang ke luar wilayah
Indonesia dalam rangka mengelola perdagangan.
2. Transaksi Jasa. Transaksi jasa adalah pemberian jasa-jasa ke luar negeri, antara
lain jasa TKI, jasa transportasi dan jasa pariwisata.
3. Transfer Penghasilan. Transfer penghasilan antara lain berupa transfer penghasilan
tenaga kerja Indonesia di luar negeri ke Indonesia.
4. Transaksi Modal/Keuangan. Transaksi modal atau keuangan adalah penjualan aktiva
tetap maupun surat-surat berharga..
Pasar Valuta Asing
Pada perdagangan internasional, valuta asing diperlukan. Valuta asing atau mata
uang asing adalah jenis mata uang yang digunakan di negara lain. Sebagai contoh,
Indonesia menggunakan mata uang rupiah, Malaysia menggunakan ringgit, Singapura
menggunakan dollar (Singapura), dan Amerika Serikat menggunakan dollar Amerika
Serikat. Karena perbedaan mata uang tersebut, maka dikenal pula apa yang disebut
dengan kurs (nilai tukar). Dari kurs atau nilai tukar tersebut, seseorang dapat
menghitung berapa nilai suatu barang jika dinyatakan dalam mata uang negara lainnya.
30
Para eksportir memperoleh valuta asing dari hasil penjualan barang ke luar negeri.
Sementara itu, para importir memerlukan valuta asing untuk mengimpor barang dari luar
negeri. Di mana kita dapat memperoleh valuta asing? Valuta asing dapat diperoleh di
pasar valuta asing. Pasar valuta asing antara lain berfungsi sebagai berikut.
1. Mempermudah penukaran valuta asing serta pemindahan dana dari suatu negara ke
negara lain. Proses penukaran atau pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan
sistem clearing yang dilakukan oleh bank serta para pedagang.
2. Memperlancar kegiatan ekspor/impor (perdagangan internasional).
3. Memungkinkan dilakukan hedging. Hedging adalah tindakan pihak tertentu untuk
menghindari kerugian akibat kemungkinan terjadinya perubahan kurs valuta asing di
masa yang akan datang.
Sumber: blogspot.com
Perubahan Nilai Tukar Rupiah dan Cara Menghitung Suatu Valuta Asing
Pada era perdagangan internasional, arus uang dan modal dalam bentuk uang
asing mengalir tanpa batas, aliran uang asing (valuta asing) ini dipengaruhi oleh faktor
fundamental, teknis, psikologis, dan faktor spekulasi. Jika semua faktor ini saling
dikombinasikan akan dapat mempengaruhi kurs valuta asing (valas) terhadap mata uang
rupiah. Faktor-faktor berikut dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar atau kurs valuta
asing.
31
1. Permintaan dan Penawaran Valas. Permintaan dan penawaran valas sesuai dengan
hukum permintaan dan penawaran bahwa permintaan dipengaruhi oleh impor
barang dan jasa yang memerlukan valas dan impor modal dan transfer valas dari
luar ke dalam negeri.
2. Tingkat Inflasi. Inflasi menunjukkan harga-harga yang meningkat di dalam negeri
pada gilirannya mempengaruhi nilai rupiah dengan valas
3. Tingkat Harga. Perbedaan tingkat harga antara mata uang dalam negeri dengan
mata uang asing sangat mempengaruhi mata uang yang akan ditawarkan maupun
untuk diinvestasikan jika dihitung dari segi keuntungan maupun keamanan nilai mata
uang tersebut.
4. Tingkat Pendapatan dan Produksi. Pendapatan masyarakat yang meningkat
menimbulkan daya beli yang meningkat pula, sehingga permintaan akan barangbarang bertambah. Bila tingkat produksi dalam negeri tidak dapat mengimbangi
permintaan masyarakat maka barang-barang akan didatangkan dari luar negeri
(impor). Hal ini mengakibatkan permintaan akan valuta asing meningkat, dan
akhirnya kurs mata uang akan berubah.
5. Peraturan dan Kebijakan Pemerintah. Peraturan dan kebijakan pemerintah dapat
dilakukan
dengan
kebijakan
fiskal.
Artinya,
pemerintah
dapat
menaikkan/menurunkan dan memperluas pajak maupun pengetatan belanja negara
dengan tujuan agar jumlah mata uang dalam negeri berkurang sehingga permintaan
akan mata uang asing berkurang. Peraturan dan kebijakan pemerintah dalam bidang
moneter antara lain berupa kebijakan tingkat suku bunga, pengetatan jumlah uang
yang beredar dalam masyarakat, devaluasi maupun revaluasi.
6. Ekspektasi dan Spekulasi. Pertumbuhan ekonomi diharapkan semakin membaik
pada masa akan datang. Pertumbuhan ekonomi tersebut dengan demikian akan
mempengaruhi nilai mata uang dalam negeri. Nilai mata uang yang meningkat
menyebabkan permintaan akan uang bertambah yang pada gilirannya akan
mempengaruhi nilai tukar mata uang asing. Demikian juga dengan spekulasi,
harapan akan kenaikan nilai mata uang asing dan keuntungan pada masa akan
datang, masyarakat akan membeli mata uang asing dan menahannya, kemudian
menjualnya pada waktu nilai mata uang asing itu naik.
Tujuan dari pasar valuta asing sebagai berikut:
1.
Mendapatkan keuntungan berupa selisih harga beli dan harga jual.
32
2.
Mendaatkan bunga atau selisih suku bunga atau swap,
3.
Untuk transaksi pembayaran,
4.
Mempertahankan daya beli,
5.
Pengiriman uang keluar negeri,
6.
Mencari keuntungan,
7.
Pemagaran risiko,
8.
Kemudahan berbelanja.
Menghitung Nilai Tukar Asing
Pasar (bursa) valuta asing merupakan tempat perusahaan (perorangan/bank)
melakukan transaksi permintaan dan penawaran atas valuta asing. Bursa valuta asing
dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Kurs jual dan beli dipandang dari sisi pihak bank atau pedagang valas
2. Kurs jual selalu lebih tinggi dari kurs beli atau sebaliknya
Sebagai ilustrasi, perhatikan Tabel 8.4. Kurs yang berlaku di atas adalah kurs jual
dan kurs beli.
1. Kurs Australia (AUD)
Jual: setiap AUD 1 = Rp 7.398,92 setiap AUD 1 = 1: 7
AUD 1 = 7.398,92
AUD 1 = 0,000135 (dibulatkan) Beli: setiap AUD 1 = Rp 6.645,98
AUD 1 = 6.645.98
AUD 1 = 0,000159 (dibulatkan)
2. Kurs Singapore (SGD)
Jual : setiap SGD 1 = Rp 6.054,02
SGD 1 = 6.054,02
SGD 1 = 0,00062 (dibulatkan)
Beli : setiap SGD 1 = Rp 5.438,24
SGD 1 = 0,000184 (dibulatkan)
3. Kurs Amerika (USD)
Jual : setiap USD 1 = Rp 9.885,00
USD 1 = 1,000101 (dibulatkan) Beli : setiap USD 1 = Rp 8.885,00
USD 1 = 0,00012 (dibulatkan).
TABEL 5.4 KURS UANG KERTAS ASING PER 25 Oktober 2016
33
Mata Uang
AUD
BND
CAD
CHF
CNY
DKK
EUR
GBP
HKD
JPY
KRW
KWD
LAK
MYR
NOK
NZD
PGK
PHP
SAR
SEK
SGD
THB
USD
VND
Nilai
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
100.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
Kurs Jual
9,971.68
9,411.43
9,818.05
13,181.86
1,937.07
1,914.94
14,246.19
15,994.02
1,690.24
12,617.40
11.54
43,331.13
1.61
3,135.72
1,585.14
9,380.32
4,235.18
271.47
3,496.07
1,468.36
9,411.43
373.88
13,112.00
0.59
Kurs Beli
9,865.02
9,314.77
9,719.98
13,040.68
1,917.86
1,895.68
14,099.75
15,827.65
1,673.43
12,486.29
11.42
42,844.88
1.59
3,100.92
1,568.86
9,286.02
3,998.46
268.67
3,460.48
1,453.31
9,314.77
369.96
12,982.00
0.58
Dari ilustrasi di atas maka:
1.
Kurs jual uang asing lebih besar dari kurs beli uang asing.
2.
Kurs jual uang dalam negeri lebih besar dari kurs beli uang dalam negeri.
3.
Kurs mata asing biasanya ditulis sistem empat desimal (0,0001) biasanya disebut
satu point.
Untuk kurs yang sifatnya perorangan dapat dihitung berdasarkan kurs yang berlaku
pada hari yang bersangkutan misalnya Tuan Hery Nahak baru pulang dari Amerika
memiliki uang sebesar USD 5.000, akan ditukarkan dengan rupiah, kurs jual/beli dari
pihak money changer (pedagang uang) yang berlaku adalah kurs jual USD 1 = Rp
14.531,00 maka jumlah yang diterima adalah:
USD 5.000 × Rp 14.531,00 = Rp 57.360.000
34
Sementara jika Tuan Hery Nahak akan pergi ke Amerika Serikat dan memiliki uang
pedagang, Tuan Hery Nahak melihat kurs jual, USD 1= Rp 12.472,00
Rp 57.360.000,00 : Rp 12.472,00 = USD 4.599
Kesimpulan:
Perbedaan penerimaan uang asing
Uang Amerika kasus I = USD 5000
Uang Amerika kasus II = USD 4.599
Keuntungan pedagang = USD 401
TUGAS
Ryan baru saja mengikuti mengikuti lomba catur dan tanpa diduga memenangkan
lomba tersebut di Jepang. Hadiah sebesar ¥ 1.000.000 didapatkannya dengan
susah payah melawan 39 peserta lain. Ternyata sesampainya di Indonesia, Ryan
masih mempunyai sisa uang sebesar ¥ 800.000. Ia bermaksud untuk menabung
uang tersebut dalam bentuk US Dollar ($) di salah satu bank swasta tanah air.Dan
untuk membeli TV dan Home Theater baru seharga Rp 10.000.000,00. Kurs beli
untuk $ adalah Rp 11.472,00 dan jual Rp 12.472,00 . Sementara itu, kurs ¥ beli Rp
114,72 dan jual Rp 124,72. Jadi berapa uang Ryan dalam $ dan ¥?
KEBUTUHAN AKAN UTANG LUAR NEGERI
Jika kita membicarakan perekonomian Indonesia, tentu bahasan tentang utang luar
negeri tidak lepas dari pembicaraan kita. Indonesia, sebagaimana pada banyak negara
berkembang lainnya, tidak lepas dari utang luar negeri. Sebagian besar negara-negara
berkembang
berutang
kepada
negara-negara
maju.
Mengapa
negara-negara
berkembang membutuhkan utang luar negeri? Berikut adalah beberapa alasannya.
1. Negara-negara berkembang umumnya memiliki defisit neraca perdagangan yang
tinggi. Cara paling mudah dan efektif untuk menutup defisit perdagangan adalah
dengan pinjaman utang. Terutama jika tak ada lagi sumber pendanaan di dalam
negeri sebagaimana dapat diandalkan untuk menutup defisit tersebut. Utang tersebut
dapat berupa pinjaman, bantuan, hibah, maupun bantuan teknis.
2. Utang luar negeri digunakan sebagai modal pembangunan.
35
Karena tidak memiliki sumber dana lain untuk membiayai pembangunan fisik seperti
jalan
layang,
bandara,
dan
pelabuhan
internasional,
maka
negara-negara
berkembang meminjam uang dari luar negeri.
3. Utang luar negeri dibutuhkan pada saat terjadi bencana alam.
Pada saat terjadi bencana alam seperti di Aceh beberapa waktu lalu, Indonesia tidak
mampu mengatasinya dengan cepat dan segera. Pada saat seperti ini, bantuan dari
pihak luar amat dibutuhkan. Termasuk bantuan berupa dana. Bantuan dana ini ada
yang berupa hibah, dan ada juga yang berupa utang. Dana bantuan tersebut
dibutuhkan untuk membangun kembali daerah bencana yang telah porak-poranda.
KEBAIKAN DAN KEBURUKAN UTANG LUAR NEGERI BAGI INDONESIA
Dari demikian besar rintangan dalam pembentukan modal di dalam negeri,
mengapa kita tidak lebih mengandalkan pada modal dari luar negeri? Bukankah teori
ekonomi mengajarkan kepada kita bahwa negara-negara kaya yang telah kehabisan
proyek-proyek ber- penghasilan tinggi di negaranya jika diinvestasikan dalam proyek
investasi berpenghasilan tinggi di negara lain akan memberikan manfaat bagi kedua
belah pihak? Kalau investasi di negara lain tersebut berjalan dengan lancar, maka bagi
negara yang sedang berkembang akan sangat menguntungkan karena mereka
kekurangan modal dan bagi negara maju akan menambah penghasilan mereka berupa
bunga.
Indonesia telah menggunakan kesempatan ini pada zaman orde baru sehingga
pembangunan yang dilakukan Indonesia sangat mencengangkan. Tetapi kalau dana
tersebut dipergunakan hanya untuk konsumsi maka utang tersebut harus dibayar
dengan nilai ekspornya. Selama nilai ekspor lebih besar dari jumlah pembayaran utang
maka Indonesia tidak akan mengalami kesulitan yang berarti.
Tetapi lonjakan suku bunga internasional dan melesunya perekonomian dunia
mengakibatkan banyak negara yang menjalankan strategi investasi melalui utang luar
negeri terjebak dalam krisis keuangan. Indonesia terpaksa melakukan penjadwalan
kembali pembayaran utangnya sejak krisis ekonomi pada tahun 1998 yang lalu. Sampai
saat ini Indonesia belum pulih perekonomiannya.
Sejumlah negara pengutang terseok-seok menanggung beban pembayaran kembali
utang luar negerinya tersebut, termasuk Indonesia. Tahun 2012 dan 2013 utang masih
melilit Indonesia terutama untuk pembayaran bunga utang baik dalam negeri maupun
luar negeri. Hal ini terlihat dalam belanja pemerintah pusat tahun 2013 (lihat Tabel 6.3).
36
TABEL 6.3
RINCIAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT (miliar rupiah)
TAHUN 2012-2013
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Uraian
2012
APBNP
212,3
186,6
168,7
117,8
84,7
33
245,1
202,4
42,7
1,8
55,4
68,5
13,5
2013
Pertumbuhan
Kontribusi
RAPBN
(%)
2012 2013
241,1
13,57
19,85 20,89
166,9
-10,56
17,45 14,46
216,1
28,10
15,77 18,72
113,2
-3,90
11,01 9,81
80,7
-4,72
7,92
6,99
32,5
-1,52
3,09
2,82
315,6
28,76
22,92 27,34
273,1
34,93
18,92 23,66
42,5
-0,47
3,99
3,68
3,6
100,00
0,17
0,31
65
17,33
5,18
5,63
29,1
-57,52
6,40
2,52
12,7
-5,93
1,26
1,10
Belanja Pegawai
Belanja barang
Belanja modal
Pembayaran
bunga utang
a. Dalam Negeri
b. Luar Negeri
Subsidi
a. Energi
b. Non energi
Belanja hibah
Bantuan sosial
Belanja lain-lain
Tambahan
anggaran
Jumlah
1.069
1.154
Sumber: Kementrian Keuangan,2013
7,49
Dilihat dari pembayaran bunga utang pada tahun 2013 jelas bahwa pembayaran
bunga utang sangat mempengaruhi APBN. Dari uraian di atas jelas bahwa berutang itu
kurang baik dibandingkan dengan tanpa utang.
Tetapi segi kebaikan utang adalah kalau pemerintah tidak mempunyai modal untuk
investasi pembangunan maka utang merupakan jalan keluar untuk dapat membangun
perekonomian negara ini, asal utang tersebut diinvestasikan pada pembangunan,
sehingga
dapat
menampung
tenaga
kerja
Indonesia
yang
tinggi
tingkat
penganggurannya.
UPAYA PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI
Utang luar negeri pada kondisi tertentu memang dibutuhkan, akan tetapi apabila
utang luar negeri terus-menerus meningkat dan semakin mengikat hingga kemudian
memberatkan anggaran negara, tentu menjadi masalah tersendiri. Oleh karena itu, perlu
ada penanganan yang tepat terhadap utang luar negeri agar tetap terkendali. Beberapa
langkah dapat dilakukan dalam menangani utang luar negeri agar tidak memberatkan.
Langkah-langkah tersebut antara lain sebagai berikut.
37
Program Stabilisasi IMF
Pada saat negara-negara berkembang mengalami kesulitan pemba- yaran utang
luar negerinya, mereka umumnya meminta bantuan kepada IMF atau lembaga lain
seperti Bank Dunia. Untuk hal ini, International Monetary Fund (IMF) memiliki berbagai
program untuk membantu negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi. Meskipun
demikian, bantuan melalui program stabilisasinya tidak begitu saja diberikan. Sebelum
menerima bantuan tersebut, calon negara penerima bantuan harus terlebih dahulu
mengikuti syarat-syarat sebagaimana diajukan oleh IMF. Syarat-syarat IMF itu antara
lain negara tersebut harus menurunkan tingkat defisit anggarannya. Ini berarti negara
tersebut harus menghapus beberapa pengeluaran seperti subsidi. Syarat semacam ini
membuat banyak kalangan bersikap anti-IMF. Beberapa berpendapat bahwa IMF
menjalankan standar ganda dalam praktiknya, negara-negara berkembang ‘dipaksa’
untuk menuruti perintah IMF, sementara negara maju seperti Amerika Serikat tidak
diwajibkan melakukan penyesuaian apapun.
Renegosiasi Utang melalui Paris Club
Usulan paling menonjol untuk meringankan atau merenegosiasi beban pembayaran
kembali utang luar negeri adalah melalui Paris Club. Melalui Paris Club maka beberapa
upaya sebagai berikut dapat ditempuh.
1.
Penangguhan utang, atau jika dimungkinkan pembatalan sebagian pinjaman nonkonsesional, hingga sepertiga dari total utang.
2.
Penurunan suku bunga utang keseluruhan.
3.
Perpanjangan periode pembayaran hingga 25 tahun.
Metode Debt For Nature Swap
Metode debt for nature swap merupakan
metode baru yang cukup menarik, meskipun
belum banyak diterapkan. Pihak kreditor (pemberi utang) memberikan keringanan pembayaran
utang apabila negara debitor mau melakukan
pelestarian lingkungan alam mereka. Program ini
dikembangkan oleh lembaga-lembaga swadaya
masyarakat (LSM) internasional seperti World
Wildlife Fund (WWF).
Metode debt for nature swap dilakukan
seiring kelestarian lingkungan dunia yang kian
terancam. Sejumlah hutan yang merupakan paru-paru dunia dibabat habis, baik secara
38
legal maupun ilegal, untuk keperluan pembangunan. Itulah mengapa dengan metode ini
diharapkan pembangunan dapat dilakukan tanpa membebani negara berkembang
sekaligus melestarikan lingkungan.
CINTA EKONOMI
Joseph E. Stiglitz: Ekonomi Bernurani oleh Roy Sembel dan Tim Mandiri
Joseph E. Stiglitz lahir di Gary, Indiana,
Hasil pengamatan Stiglitz dikumpulkan
USA pada tanggal 9 Peburari 1943.
dan diolah menjadi berbagai artikel dan
Sejak kecil, ayah dan ibu Stiglitz telah
buku-buku
mendidik
anak-anak
konstruktif untuk dipertimbangkan para
menimba
ilmu,
mereka
bukan
saja
untuk
secara
untuk
pengambil
memberi masukan
keputusan.
Salah
satu
formal, tetapi juga melalui pengamatan
bukunya yang berjudul ‘Globalization
kritis pada lingkungan tempat mereka
and Its Discontents’ memaparkan hasil
berada. Pengalaman belajar masa kecil
observasi kritis dari Stiglitz atas krisis
ini
yang dipicu globalisasi dan kebijakan
memicu
Stiglitz
untuk
selalu
mengamati segala sesuatu yang terjadi
ekonomi
di sekitarnya, terutama hal-hal yang
lembaga-lembaga ekonomi dunia pada
berhubungan
negara-negara yang dilanda krisis.
minat
langsung
dan
ditekuninya,
dengan
pekerjaan
yaitu
yang
ekonomi
dan
kebijakan politik.
Krisis
ekonomi
yang
Menurut
Stiglitz,
negara-
negara
menjadi
“pasien”
dialami
berkembang
oleh
kebijakan-kebijakan
“antidemokrasi” ini bukannya membantu
mengatasi
yang
“dipaksakan”
krisis,
melainkan
makin
oleh
menjerumuskan negara yang terkait
yang
dalam
lembaga-lembaga
krisis.
pengamatan
Pengalaman
mahaguru
bidang
keuangan internasional (IMF dan Bank
ekonomi
Dunia),
dari
bahwa orientasi para perumus kebijakan
Stiglitz
di lembaga internasional tersebut terlalu
juga
perhatiannya.
menjadi
tidak
luput
Pengamatan
semakin
dalam
ketika
ia
bertugas sebagai ketua dari badan
tersebut
di
dan
mengungkapkan
berpihak pada kepentingan negara donor, bukannya negara yang dibantu.
penasihat Presiden Clinton untuk bidang
ekonomi, dan wakil presiden senior di
Ekonom bernurani
Bank Dunia yang secara langsung
Ketika berkarya di Bank Dunia, Stiglitz
terlibat dalam memberi usulan kebijakan
menemukan berbagai
ekonomi bagi negara- negara penerima
ketimpangan,
kesalahan,
dan
bantuan Bank Dunia.
ketidakwajaran pada praktik perumusan
kebijakan ekonomi dunia oleh lembaga-
39
lembaga
keuangan
internasional.
Sementara
bagi
lembaga-lembaga
Menurut Stiglitz, kebijakan- kebijakan
keuangan internasional yang terkait juga
tersebut
dihimbau untuk mengevaluasi sikap,
lebih
cenderung
meng-
untungkan negara-negara maju. Ini perlu
tujuan,
diubah. Untuk itu, Stiglitz, pemegang
diterapkan
gelar PhD dari Massachussette Institute
kebijakan ekonomi dunia.
of Technology ini, berjuang menyatakan
Walaupun banyak yang tidak setuju
pendapatnya pada forum diskusi dan
dengan tindakannya ini, Stiglitz pantang
debat dengan para perumus kebijakan.
mundur. Semua ini dilakukan karena
Tidak hanya itu, ia juga menuliskan
terdorong nuraninya sebagai manusia
pandangan-pandangannya
dan
dalam
dan
cara
berpikir
ketika
kewajiban
yang
merumuskan
moralnya
sebagai
bentuk tulisan yang mendidik warga
penduduk dunia yang ingin meniupkan
negara dunia agar mempertimbangkan
angin
dengan kritis usulan-usulan kebijakan
perekonomian inter- nasional.
yang
disampaikan
lembaga
keuangan
oleh
perubahan
positif
bagi
lembaga-
internasional.
diringkas dari www.sinarharapan.co.id
40
RANGKUMAN
1.
Manfaat atau keuntungan dan perdagangan internasional dapat dijelaskan dengan
teori keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif.
2.
3.
4.
Faktor pendorong perdagangan internasional, antara lain:
a.
Perbedaan sumber daya alam
b.
keanekaragaman kondisi produksi;
c.
penghematan biaya produksi/spesialisasi;
d.
perbedaan selera;
e.
perbedaan IPTEK
Beberapa kebijakan perdagangan proteksi di antaranya adalah
a.
tarif
b.
kuota
c.
subsidi
d.
larangan impor
e.
dumping
Kebijakan perdagangan suatu negara berbeda dengan negara lain. Secara garis
besar, kebijakan tersebut dapat berupa kebijak- an perdagangan bebas dan
perdagangan proteksi. Sebagian negara ada yang memilih menggabungkan
keduanya.
5.
Devisa adalah kekayaan suatu negara dalam bentuk mata uang asing yang
berguna sebagai alat pembayaran internasional
6.
Fungsi devisa adalah alat untuk mengukur kekayaan negara dalam bentuk valas
7.
Tujuan penggunaan devisa yaitu sebagai alat pembangunan ekonomi nasional,
alat stabilitas moneter dan alat pembayaran hutang luar negeri
8.
Sumber devisa adalah transaksi barang, jasa, transfer peng- hasilan, dan
investasi.
9.
Perubahan nilai tukar rupiah terhadap valas dipengaruhi oleh faktor fundamental,
teknis, psikologis dan faktor spekulasi
10. Kombinasi dari faktor yang mempengaruhi perubahan nilai tukar valas adalah
naik/turunnya permintaan/penawaran valas, tingkat inflasi, tingkat harga, tingkat
pendapatan/produksi, peraturan/ kebijakan pemerintah dan ekspektasi
11. Nilai tukar valuta asing dihitung berdasarkan kurs jual/beli yang berlaku.
41
12. Neraca pembayaran adalah catatan sistematis tentang transaksi ekonomi
internasional antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam
jangka waktu tertentu.
13. Transaksi berjalan (current account) adalah transaksi yang meliputi perdagangan
barang dan jasa.
14. Neraca perdagangan (balance of trade) meliputi ekspor dan impor barang
(komoditi)
15. Neraca jasa (service account) merupakan transaksi ekspor dan impor jasa yang
meliputi: pembayaran bunga, biaya transportasi, biaya asuransi, jasa Tenaga kerja
Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Asing (TKA) serta jasa konsultan.
16. Transaksi modal (capital account) terdiri dari transaksi modal jangka pendek dan
transaksi modal jangka panjang.
17. Transaksi modal jangka pendek meliputi transaksi modal masuk dan modal keluar
baik dari pemerintah maupun swasta yang jangka waktunya kurang dari satu
tahun.
18. Transaksi modal jangka panjang meliputi transaksi modal masuk dan modal keluar
baik dari pemerintah maupun swasta yang jangka waktunya lebih dari satu tahun.
19. Transaksi debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban untuk membayar
kepada penduduk negara lain.
20. Transaksi kredit adalah transaksi yang memberikan hak untuk menerima
pembayaran dari penduduk negara lain.
21. Neraca pembayaran surplus (aktif) terjadi bilamana penerimaan lebih besar
daripada pembayaran ke luar negeri.
22. Neraca pembayaran defisit (pasif) terjadi bilamana penerimaan lebih kecil daripada
pembayaran ke luar negeri.
23. Negara-negara berkembang membutuhkan utang luar negeri karena memiliki
defisit neraca perdagangan yang tinggi, digunakan sebagai modal pembangunan,
dan pada saat terjadi bencana alam.
24. Keuntungan utang adalah kalau pemerintah tidak mempunyai modal untuk
investasi pembangunan maka utang merupakan jalan keluar untuk dapat
membangun perekonomian negara ini. Asal utang tersebut diinvestasikan pada
pembangunan sehingga dapat menampung tenaga kerja Indonesia yang terlalu
tinggi tingkat penganggurannya.
42
25. Keburukan utang luar negeri untuk negara yang sedang berkembang adalah bila
utang tersebut digunakan untuk konsumsi maka hal ini akan mengakibatkan utang
akan bertambah banyak sehingga negara tersebut tidak dapat membayarnya
kembali.
26. Langkah-langkah yang dapat dilakukan pemerintah dalam menangani utang luar
negeri agar tidak memberatkan adalah dengan program stabilisasi IMF,
renegosiasi utang melalui Paris Club, dan metode debt for nature swap.
LATIHAN
I.
PILIHAN GANDA
1.
Pemerintah selalu menghadapi pro dan kontra terhadap adanya impor beras dari
luar negeri. Apabila impor beras yang dilakukan melebihi dari kuota impor yang
ditetapkan pemerintah, dampak negatif terhadap perekonomian adalah ....
A. Masyarakat lebih mudah memperoleh beras yang lebih baik
B. Kebutuhan beras dalam negeri terpenuhi
C. Harga beras cenderung stabil
D. Petani dalam negeri merasa diuntungkan
E. Petani dalam negeri merasa dirugikan
2.
Jika neraca pembayaran suatu negara mengalami defisit, maka dampak yang
dapat terjadi terhadap perekonomian negara adalah ....
A. Menurunkan tingkat kurs valas
B. Produk dalam negeri meningkat
C. Nilai mata uang dalam negeri turun
D. Nilai mata uang dalam negeri meningkat
E. Memperkuat penanaman modal asing (PMA)
3.
Berikut barang-barang yang akan diekspor dan akan diimpor oleh negara
Indonesia:
Barang yang akan diekspor : rotan, kayu, dan rempah-rempah
Barang yang akan diimpor: furniture, otomotif, dan obat-obatan
Dampak ekonomi dari ekspor Indonesia yang berupa rotan, kayu, dan rempahrempah adalah ....
43
A. Melakukan reboisasi secara besar-besaran
B. Terjadi penggundulan hutan/pembalakan hutan
C. Harga furniture berbahan baku kayu murah
D. Harga bahan bangunan, rotan, dan kayu turun
E. Harga bahan bangunan terutama kayu naik
4.
Sebab utama timbulnya perdagangan internasional adalah adanya ....
A. Pembagian pekerjaan
B. Perbedaan biaya
C. Perbedaan kekayaan alam
D. Spesialisasi produksi
E. Pembagian produksi
5.
Adanya impor garam yang dikelukan oleh kalangan petani garam karena kualitas
dan harga garam lokal belum mampu bersaing dengan garam impor. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah dapat menetapkan kebijakan
berkaitan dengan jumlah maksimum impor garam. Kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintah adalah kebijakan ....
A. Kuota
B. Tarif
C. Dumping
D. Subsidi
E. Larangan impor
6. Yang menjadi komponen utama neraca pembayaran adalah :
A. Current account, Capital account, Monetary Account
B. Current account, Activa, passiva, Monetary Account
C. Activa, Passiva, Income statment
D. Neraca perdagangan, Rugi laba
E. Neraca jasa, transfer berjalan
7.
Dampak krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat adalah pembatasan
terhadap ekspor tekstil yang masuk dari Indonesia sebesar 2.000 bal per tahun.
44
Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat dalam perdagangan
internasional disebut kebijakan ....
A. Subsidi
B. Kuota
C. Larangan ekspor
D. Larangan impor
E. Diskriminasi harga
8.
Dibawah ini yang merupakan dampak penetapan tarif suatu barang impor adalah
...
A. Tingkat pengangguran semakin tinggi
B. Konsumen dalam negeri harus membayar lebih mahal atas barang impor
tersebut
C. Harga barang impor tersebut semakin murah
D. Akan mendorong pemerintah negara lain untuk menerapkan kebijakan
dumping
E. Produksi garang serupa di dalam negeri akan menurun
9.
Ibu Maryati mempunyai uang Rp 10.000.000 mau pergi ke luar negeri , ia
menukarkan uangnya dengan US Dollar. Kurs yang berlaku kurs jual US$ 1 = Rp
10.000 dan kurs beli US$ 1 = Rp 9.000 setelah pulang dari luar negeri sisa uang
ibu Maryati US$ 500, jika kurs uang tidak berubah maka sisa uang ibu Maryati
dalam rupiah adalah ....
A. Rp 4.500.000
B. Rp 5.000.000
C. Rp 5.500.000
D. Rp 6.000.000
E. Rp 6.500.000
10. Pada semester 2 tahun 2009 komponen neraca pembayaran pemerintah
Indonesia terlihat dalam data sebagai berikut:
No
Jenis
Jumlah
Surplus/defisit
45
1
Neraca perdagangan
US$ 14.560.000
Surplus
2
Neraca jasa
US$ 4.500.000
Defisit
3
Neraca modal
US$ 10.450.000
Surplus
4
Neraca hasil modal
US$ 12.900.000
Defisit
Berdasarkan data diatas neraca pembayaaran Indonesia mengalami ....
A. Surplus $ 12.105.500
B. Defisit $ 12.105.500
C. Surplus $ 17.400.000
D. Defisit $ 17.400.000
E. Surplus $ 76.100.000
11. Untuk menyelesaikan pembayaran internasional eksportir dapat membuka L/C,
yaitu....
A. Kredit dengan jaminan surat-surat berharga
B. Kredit dengan jaminan dokumen ekspor
C. Surat jaminan kredit untuk ekspor
D. Kredit dengan jaminan emas
E. Surat kepercayaan tagihan kepada importir
12. Pada saat produktivitas barang seperti beras, kedelai dan lain-lain yang dihasilkan
petani dalam negeri mengalami penurunan, mengakibatkan barang langka
sehingga harga-harga menjadi mahal. Salah satu tindakan yang diambil
pemerintah adalah mengimpor barang agar jumlah dan harga barang kembali
normal. Berdasar kasus tersebut menunjukkan bahwa perdagangan internasional
memiliki manfaat untuk ...
A. Perluasan kesempatan kerja
B. Percepatan alih teknologi
C. Peningkatan kualitas konsumsi
D. Sumber devisa
E. Stabilisasi harga
13. Alasan pemerintah melakukan pelarangan impor untuk barang-barang tertentu
adalah ....
A. Menghemat devisa yang dimiliki negara
46
B. Melindungi industri dalam negeri
C. Barang tersebut kurang bermanfaat bagi masyarakat
D. Tidak banyak masyarakat yang membutuhkannya
E. Membalas tindakan negara lain yang melakukan larangan impor
14. Dampak neraca pembayaran terhadap perekonomian suatu negara jika neraca
pembayarannya defisit adalah ....
A. Negara menjalankan strategi investasi melalui utang luar negeri
B. Negara terpaksa melepas cadangan devisanya untuk membayar ke luar negeri
C. Negara berusaha menutupi dengan menambah utang luar negeri
D. Bekerja sama dengan bank dunia untuk mendapatkan bantuan dana tanpa
bunga
E. Negara terpaksa mengubah struktur ekonominya ke arah perbaikan
15. Salah satu dampak positif perdagangan internasional adalah …
A.
Mengurangi sumber daya alam dalam negeri
B.
Menurunkan omzet penjualan produsen dalam negeri
C.
Menjadi ekspor bagi Negara maju dan tidak ada timbal baliknya
D.
Wujud penguasaan dan penjajahan ekonomi Negara-negara maju
E.
Memperluas pasar barang dan jasa sehingga dapat menambah
keuntungan
16. Dewasa ini masyarakat Indonesia semakin kritis dalam menggunakan barang dan
jasa. Mereka hanya mau menggunakan barang atau jasal yang dirasa memiliki
mutu yang tinggi. Oleh karena itu kebijakan perdagangan internasional menjadi
keharusan. Dengan demikian perdagangan internasional memiliki manfaat untuk
....
A. Memperluas kesempatan kerja
B. Mempercepat alih teknologi
C. Meningkatkan kualitas barang konsumsi
D. Mempererat kerja sama antarnegara
E. Memperoleh devisa untuk negara
47
17. faktor penyebab barang impor mahal adalah ....
A. Dumping
B. Subsidi
C. Kuota impor
D. Tarif bea masuk
E. Larangan impor
18. Indonesia melakukan kerja sama dalam perdagangan internasional dengan
Jepang. Indonesia mengekspor gas alam cair dan hasil bumi, sedangkan dari
Jepang Indonesia mengimpor kendaraan karena lebih murah dibandingkan
memproduksi sendiri. Faktor yang melandasi perdagangan Indonesia dengan
Jepang adalah ....
A. Perbedaan sumber daya manusia
B. Perbedaan selera konsumsi masyarakat
C. Perbedaan penggunaan bahan baku produksi
D. Penghematan biaya produksi/efisiensi
E. Kerja sama kawasan negara tetangga
19. Sebab utama timbulnya perdagangan internasional adalah adanya .....
A. Pembagian pekerjaan
B. Perbedaan biaya
C. Perbedaan kekayaan alam
D. Spesialisasi produksi
E. Pembagian produksi
20. Teori keunggulan mutlak dalam perdagangan internasional dikemukakan oleh ...
A. David Ricardo
B. J.S. Mill
C. Adam Smith
D. Alfred Marshall
E. J.M. Keynes
Untuk soal No 21 s/d 25 pilihlah:
48
A. Jika pernyataan 1 benar dan pernyataan 2 benar dan keduanya mempunyai
hubungan sebab akibat.
B. Jika pernyataan 1 benar dan pernyataan 2 benar tetapi keduanya tidak mempunyai
hubungan sebab akibat.
C. Jika pernyataan 1 salah dan pernyataan 2 benar
D. Jika pernyataan 1 benar dan pernyataan 2 salah
E. Jika pernyataan 1 salah dan pernyataan 2 salah
21. Fungsi devisa ialah sebagai alat pembayaran barang dan jasa impor
Sebab
Tujuannya devisa ialah Untuk membayar barang konsumsi yang diimpor
22. Devisa kredit, yaitu devisa yang berasal dari pinjaman dalam negeri.
Sebab
Devisa kartal, yaitu devisa yang berwujud uang kertas dan uang logam
23. Devisa ialah semua benda yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
internasional.
Sebab
Devisa hanya berbentuk mata uang asing
24. Dengan melakukan ekspor, negara akan memperoleh devisa.
Sebab
Penanaman modal asing disebut dengan istilah penanaman modal langsung
25. Setiap negara pasti ingin memiliki persediaan atau cadangan devisa yang cukup.
Sebab
Dengan adanya devisa negara bisa membeli barang-barang dari negara lain, dan
bisa membayar cicilan utang luar negeri
Untuk soal No 26 s/d 30 pilihlah:
A. Jika 1, 2, dan 3 benar
B. Jika 1 dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D. Jika hanya 4 benar
E. Jika semua benar
26.
1.
Yang termasuk kebijakan proteksi dalam perdagangan internasional adalah ....
Tarif
49
2.
3.
4.
27.
Larangan impor
Kuota
Larangan ekspor
Yang termasuk neraca jasa dalam komponen neraca pembayaran adalah ....
1. Mengekspor hasil pertanian
2.
Melancong ke luar negeri
3.
Membeli saham perusahaan asing
4.
Membayar bunga bank luar negeri
28. Upaya yang dilakukan pemerintah apabila neraca pembayaran mengalami defisit
secara terus menerus adalah ....
1.
Meningkatkan komoditas ekspor
2.
Mengirim tenaga kerja
3.
Mengurangi impor barang
4.
Pertukaran tenaga kerja
29. Penyebab perubahan nilai tukar rupiah terhadap valuta asing
1) Adanya peningkatan pembayaran impor barang dan jasa
2) Adanya tindakan dari investor asing yang menempatkan dana jangka pendek
3) Tingkat laju inflasisemakin meningkat
4) Komoditas ekspor semakin meningkat
30. Yang termasuk dalam neraca modal adalah ....
1) Importir Indonenesia lebih memilih mengimpor elektronik dari Cina
2) Membeli saham perusahaan Jepang karena lebih menjanjikannya
3) Para turis mancanegara berdatangan ke Pulau Bali menjelang liburan sekolah
4) Pimjaman ke luar negeri dengan jangka waktu kurang dari satu tahun
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan manfaat dari perdagangan internasional!
2. Salah satu faktor pendorong terjadinya perdagangan internasional adalah
timbulnya penghematan biaya, jelaskan maksudnya!
3. Sebutkan 3 penyebab timbulnya perdagangan internasional!
4. Apa yang dimaksud dengan kebijakan perdagangan proteksi?
50
5. Apakah pengertian letter of credit?
6. Apakah pengertian valuta asing?
7. Jelaskan empat dari enam hal yang mempengaruhi perubahan nilai tukar valas!
8. Apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran!
9. Apa kah perbedaan transaksi debet dengan transaksi kredit
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem kurs bebas atau mengambang.
PENILAIAN DIRI.
Setelah mempelajari masalah perdagangan internasional lakukanlah penilaian diri
tentang sikap anda dengan memberikan checklis pada pernnyataan di bawah dengan
ketentuan sebagai berikut:
a.
Bacalah pernyataan-pernyataan dalam kolom secara teliti.
b.
Berilah tanda (v) sesuai dengan kondisi dan keadaan anda sehari-hari secara jujur
dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati.
3 = Sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati
2 = Kadang-kadang, apabila cenderung lebih melakukan aspek yang diamati
1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati
Jika anda mendapatkan jumlah skor dari masing-masing aspek yang diamati/dinilai
maka disimpulkan sebagai berikut:
1.
Kurang
2.
Sedang
3.
Baik
4.
Amat baik
Nama Peserta Didik
:..........................................................
Kelas
: XI (.......)
Materi Pokok
: Perdagangan Internasional
Tanggal Penilaian
: ......................................
No
PERNYATAAN
NILAI
1
1
2
JUMLAH
3
4
SKOR
Bersyukur kepada tuhan karena masih
bisa mempelajari materi perdagangan
internasional
51
2
Bersikap jujur dalam pergaulan
dilingkungan sekolah dan masyarakat.
3
Bersikap tanggung jawab dalam
pergaulan antar teman dan juga dalam
menyelesaikan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya
4
Peduli dalam menolong teman yang
membutuhkan bantuan
5
Bersikap responsif dan proaktif dalam
merespon kejadian – kejadian yang
terjadi sehingga dengan cepat dapat
menyelesaikannya
52
Download