II. TINJAUAN PUSTAKA Postulat Koch atau Postulat Henle

advertisement
II. TINJAUAN PUSTAKA
Postulat Koch atau Postulat Henle-Koch ialah 4 kriteria yang dirumuskan
Robert Koch pada 1884 dan disaring dan diterbitkannya pada 1890. Menurut
Koch, keempatnya harus dipenuhi untuk menentukan hubungan sebab-musabab
antara parasit dan penyakit. Ia menerapkannyauntuk untuk menentukan etiologi
antraks dan tuberkulosis, namun semuanya telah dierapkan pada penyakit lain.
Isi postulat Koch adalah:

Organisme (parasit) harus ditemukan dalam hewan yang sakit, tidak pada
yang sehat.

Organisme harus diisolasi dari hewan sakit dan dibiakkan dalam kultur
murni.

Organisme yang dikulturkan harus menimbulkan penyakit pada hewan
yang sehat.

Organisme tersebut harus diisolasi ulang dari hewan yang dicobakan
tersebut
Bagaimanapun, harus diperhatikan bahwa Koch mengabaikan bagian kedua dari
postulat pertama (organisme penyakit tidak ditemukan pada hewan sehat), ketika
ia menembukan karier asimtomatik atau tak bertanda pada kolera. Kemudian
karier asimtomatik bertambah seiring ditemukannya virus seperti polio, herpes
simpleks, HIV dan hepatitis C. Postulat ketiganya pun tidak selalu terjadi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Postulat_Koch
Bentuk tubuh Argulus sp. adalah pipih bulat dengan diameter ± 5 mm.
Tubuhnya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu cephalothorax, thorax, dan abdomen.
Ciri utama yang paling menonjol pada Argulus sp. adalah adanya sucker besar
pada bagian ventral. Sucker merupakan modifikasi maxillae pertama dan
berfungsi sebagai organ penempel utama pada Argulus sp. dewasa. Selain itu
terdapat preoral dan proboscis untuk melukai dan menghisap sari makanan dari
inang. Sifat parasitik Argulus sp. Cenderung temporer atau dapat berpindah pada
tubuh ikan lain, hal ini dapat dilakukan karena Argulus sp. Mampu bertahan hidup
selama beberapa hari di luar tubuh ikan. Perpindahan ke inang baru dapat terjadi
dengan berbagai sebab, misalnya karena inang mati, inang berhasil melepaskan
diri dari parasit, Argulus jantan mencari pasangan untuk kawin atau Argulus
betina melepaskan diri untuk meletakkan telur dan kemudian bebas kembali
mencari inang (R. Heckmann, 2003).
Henneguya sp. merupakan orgamisme dariBivalvulida jenis protozoa
yang tergolong pada filum myxozoa, kelas myxosporea, ordo bivalvulida, sub
Ordo Platysporina, famili Mxyobolidae dan genus Henneguya. Bentuk dari
sporanya
adalah
fusiform
dan
mempunyai
ekor
yang
panjang
yang b e r c a b a n g d u a p a d a p o s t e r i o r . S p o r a m e m p u n y a i d u a
polar
kapsul
terletak
d i u j u n g anterior. Di bawah polar kapsul
terdapat sporoplasma yang mengandungsebuah iodinofilus vakuola
dan beberapa granula kecil. Kista parasit berbentuk bulatsampai
lonjong, kista berwarna putih susu sehingga tampak kontras dengan
jaringaninang yang kemerahan. Siklus hidup Henneguya sp. yaitu stadia
infektif
parasit
penyebarannya.
ini
adalah
Setelah
ikan
spora
mati
yangsekaligus
parasit
keluar
sebagai
dari
alat
tubuh
ikan bersamaan dengan membusuk dan hancurnya jasad ikan dan mulai
menginfeksi ikan lain.Spora menulari ikan dengan mekanisme transmisi
yang belum banyak diketahui, tetapikemungkinan melalui oral. Dalam tubuh
inang sebuah spora akan tumbuh menjadi sebuahkista yang menghasilkan
ribuan spora (Afrianto dan Liviawaty. 1992).
Lernea sp., merupakan udang renik yang memiliki bentuk bulat memanjang
seperti cacing. Pada bagian kepalanya terdapat organ yang berbentuk seperti
jangkar, sehingga organisme ini disebut sebagai cacing jangkar (anchor worm),
organ ini berfungsi untuk menempel pada tubuh ikan. Lernea sp., dapat
menyebabkan penyakit Lerneasis. Penyakit ini biasanya menyerang pada saat
pembenihan atau pendederan. Ikan yang terserang penyakit ini mengalami luka
pada tubuhnya dan terlihat dengan jelas cacing jangkar yang menempel dengan
kuatnya dibagian badan, sirip, insang dan mata. Parasit ini sangat berbahaya
karena menghisap cairan tubuh ikan untuk perkembangan telurnya. Selain itu
bila parasit ini mati, akan meninggalkan berkas lubang pada kulit ikan sehingga
akan terjadi infeksi sekunder oleh bakteri. Parasit ini dalam siklus hidupnya
mengalami tiga kali perubahan tubuhnya yaitu nauplius, copepodit dan bentuk
dewasa. Dalam satu siklus hidupnya membutuhkan waktu berkisar antara 21 –
25 hari. (A.Indriati.2006).
Argulus sp. adalah sejenis udang renik yang termasuk ke dalam
famili Argulidae dan merupakan ektoparasit. Organisme ini mempunyai
bentuk tubuh bulat pipih seperti kutu, sehingga sering disebut kutu ikan
(fish louse). Tubuhnya dilengkapi dengan alat yang dapat digunakan untuk
mengaitkan tubuhnya pada insang dan mengisap sari makanan. Morfologi
Argulus sporoplas mempunyai vakuola coklat kemerahan (jodium). Pada insang
gurami membentuk kista. Siklus hidupnya ikan terserang terdapat bisul-bisul,
bisul-bisul pecah spora menyebar sebagai plankton, spora masuk perut ikan,
spora pecah menjadi dua bagaian. Isi spora berubah dua flagel, spora
menembus dinding selusus, masuk pembuluh darah keseluruh organ tubuh
mengadakan pembelahan (Schizogeni), kemudian dinding spora larut keluar
binatang bergerak sptamoeba, masuk saluran darah keseluruh tubuh membentuk
bintil baru. (Koch R. 1882)
Ciri-ciri ikan yang terserang argulus adalah tubuhnya terlihat menjadi kurus
bahkan sangat lemah karena kekurangan darah. Bekas serangannya dapat
terlihat berwarna kemerah-merahan, karena terjadi pendarahan. Jika terjadi
serangan secara besar-besaran, makaArgulus sp. akan terlihat membentuk
koloni di sekitar sirip dan insang. (http://en.wikipedia.org/wiki/Copepod)
Henneguya spp. menginfeksi kutit dan sirip tapi terkadang juga menginfeksi
insang ikan benih umumnya ikan gurame dan betutu. Kistanya lebih kecil apabila
dibandingkan dengan kista Myxobolus terdapat pads lembar-lembar insang.
Virulensinya juga lebih rendah apabila dibandingkan dengan Myxobolus.
http://fishblog-us.blogspot.com/2008/07/macam-macam-penyakit-parasiterprotozoa.html
buatpembahasan: Pada saat melakukan pengambilan lendir pada permukaan
tubuh ikan mas
Cyprinus carpio
jenis parasit yang ditemukan yaitu
Argulus
sp. Perlakuan yangtelah dilakukan membuktikan bahwa parasit ini
biasanya sering menempel pada
kulit atau sirip ikan. Hasilnya sesuai dengan penjelasan yang telah
dikemukakanoleh pendapat irwan (Irawan, 2004).Gambar 3.
Argulus sp. Argulus sp.
merupakan ektoparasit yang kasat mata atau dapat
dilihatt a n p a m e l a l u i m i k r o s k o p n a m u n u k u r a n n y a
kecil. Parasit
Argulus
spmenyebabkan penyakit
Argulosis
, sifat parasit cenderung temporer yaitu mencariinang secara acak dan
dapat berpindah dengan bebas pada tubuh ikan lain atau bahkan bisa
juga meninggalkannya. Bentuk tubuh
Argulus sp
. berbentuk oval atau bulat pipih tubuhnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu
Cephalothorax, thorax, danabdomen. Ciri utama yang menonjol pada
Argulus sp
. adalah adanya sucker yang besar pada ventral. Dan klasifikasi
Argulus sp
. Yaitu : Filum : Arthopoda, Subfilum : Crutacea, Kelas : Maxillopoda,
Sub klas : Branchiura, Ordo : Arguloida, Famili : Argulidae, Genus :
Argulus,
Spesies :
Argulus sp
HenneguyaSp.
Klasifikasi:
Phylum : Protozoa
Klass: Myxospora/Sporozoa
Ordo: Myxosproridae
Familia: Myxobolidae
Genus : Henneguya
Spesies: Henneguyapserospermica
Morfologi:
SiklusHidup:
1.Ikanterserangterdapatbisul-bisul
2.Bisulo-bisulpecahsporamenyebarsebagaiplankton
3.Sporamasukperutikan, sporapecahmenjadi2 bag. Isisporaberubah2 flagel
4.Sporamenembusdindingselusus
5.Masukpembulhdarahkeseluruhorgan tubuh
6.Mengadakanpembelahan(Schizogeni)
7.Kemudiandindingsporalarutkeluarbinatangbergeraksptamoeba
7.Masuksal. darahkeseltubuhmembentukbintilbaru
enneguya
sp
Handajani (2005) menjelaskan bahwa
Henneguya
sp merupakan orgamisme dari j e n i s p r o t o z o a y a n g t e r g o l o n g
k e p a d a f i l u m M y x o z o a , k e l a s M y x o s p o r e a , o r d o Bivalvulida,
sub Ordo Platysporina, famili Mxyobolidae dan genus
Henneguya
.Gambar 7. Henneguya sp.Sumber : St. Karantina Kelas II Cirebon (2011).
Bentuk dari sporanya adalah fusiform dan mempunyai ekor yang
panjang yang b e r c a b a n g d u a p a d a p o s t e r i o r . S p o r a m e m p u n y a i
d u a p o l a r k a p s u l t e r l e t a k d i u j u n g anterior (Gambar 7.). Di bawah
polar kapsul terdapat sporoplasma yang mengandungsebuah
iodinofilus vakuola dan beberapa granula kecil. Kista parasit
berbentuk bulatsampai lonjong, kista berwarn a putih susu sehingga
tampak kontras dengan jaringaninang yang kemerahan (Handajani,
2005).Siklus hidup
Henneguya
sp yaitu stadia infektif parasit ini adalah spora yangsekaligus sebagai
alat penyebarannya. Setelah ikan mati parasit keluar dari tubuh
ikan bersamaan dengan membusuk dan hancurnya jasad ikan dan mulai
menginfeksi ikan lain.Spora menulari ikan dengan mekanisme transmisi
yang belum banyak diketahui, tetapikemungkinan melalui oral. Dalam tubuh
inang sebuah spora akan tumbuh menjadi sebuahkista yang menghasilkan
ribuan spora (Handajani, 2005).
Download