Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

advertisement
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
Perbincangan soal etika bisnis semakin
mengemuka mengingat arus globalisasi
semakin deras terasa. Globalisasi
memberikan tatanan ekonomi baru. Para
pelaku bisnis dituntut melakukan bisnis
secara fair.
Segala bentuk perilaku bisnis yang dianggap
“kotor” seperti pemborosan, manipulasi,
monopoli , dumping, menekan upah buruh,
pencemaran lingkungan, nepotisme dan kolusi
tidak sesuai dengan etika bisnis yang berlaku.
Motivasi utama setiap perusahaan atau industri
atau bisnis sudah tentu adalah meningkatkan
keuntungan. Namun bisnis yang dijalankan
dengan melanggar prinsip-prinsip moral dan
nilai-nilai etika cenderung tidak produktif dan
menimbulkan inefisiensi.
Manajemen yang tidak memperhatikan dan
tidak menerapkan nilai-nilai moral, hanya
berorientasi pada laba (tujuan) jangka pendek,
tidak akan mampu survive dalam jangka
panjang. Dengan meningkatknya peran swasta
antara lain melalui pasar bebas, privatisasi dan
globalisasi maka swasta semakin luas
berinteraksi dan bertanggung jawab serta
memiliki tanggung jawab sosial dengan
masyarakat dan pihak lain.
Pada saat banyak perusahaan menjadi semakin
berkembang, maka pada saat itu pula
kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan
sekitarnya dapat terjadi. Karena itu muncul pula
kesadaran untuk mengurangi dampak negative
ini.
Banyak
perusahaan
swasta
kini
mengembangkan apa yang disebut Corporate
Social Responsibility (CSR).
Banyak penelitian yang menemukan terdapat
hubungan positif antara tanggung jawab sosial
perusahaan (Corporate Social Responsibility)
dengan kinerja keuangan, walaupun dampaknya
dalam jangka panjang.
Penerapan CSR tidak lagi dianggap sebagai cost,
melainkan investasi perusahaan.
Tanggung
jawab
sosial
perusahaan
menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap
kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas
dari pada hanya sekedar kepentingan
perusahaan saja.
Tanggung jawab sosial dari perusahaan
(Corporate Social Responsibility) merujuk pada
semua hubungan yang terjadi antara sebuah
perusahaan dengan semua stake holder,
termasuk didalamnya adalah pelanggan atau
custemers, pegawai, komunitas, pemilik atau
investor, pemerintah, supplier bahkan juga
kompetitor.
Pengembangan
program-program
sosial
perusahaan berupa dapat bantuan fisik,
pelayanan kesehatan, pembangunan masyarakat
(community development), outreach, beasiswa
dan sebagainya.
Tanggung jawab Ekonomi
Tanggung jawab Ekonomi merujuk pada fungsi
utama bisnis sebagai produser barang dan jasa
yang
dibutuhkan
konsumen,
dengan
menghasilkan laba yang dapat diterima, artinya
laba yang dihasilkan harus sejalan dengan
aturan dasar masyarakat.
Masalah tanggung jawab merupakan hal yang
dianggap paling krusial, karena tanpa adanya
kelangsungan finansial tanggung jawab yang lain
menjadi hal yang meragukan.
Tanggung jawab Etis
Tanggung jawab etis mencakup tanggung jawab
secara umum, karena tidak semua harapan
masyarakat telah dirumuskan dalam hukum.
Etika bukan hanya sesuai dengan hukum, namun
juga dapat diterima secara moral.
Kategori tanggung jawab etika sering
berhubungan
dengan
kategori
hukum,
melebarkan tanggung jawab hukum dan
mengharapkan
para
usahawan
untuk
menjalankan fungsinya setingkat di atas hukum.
Tanggung jawab
Berperikemanusian
Tanggung jawab terhadap sesama mencakup
peran aktif perusahaan dalam memajukan
kesejahteraan manusia.
Tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya
diterapkan pada perusahaan industri yang
menghasilkan dampak negatif pada lingkungan
dan masyarakat , akan tetapi juga pada sektor
keuangan atau financial seperti lembaga
keuangan bank dan bukan bank.
Dalam hal ini karena banyak industri yang telah
merusak
lingkungan,
melanggar
HAM,
melakukan pemutusan kerja sepihak masih saja
bertahan dan berkuasa karena menerima
kucuran kredit dari lembaga keuangan. Hal ini
tentu berhubungan walaupun secara tidak
langsung, karena lembaga keuangan tersebut
telah membantu perusahaan dalam bidang
pemodalan.
1.
Ada 4 Kekuatan yang
mempengaruhi tanggung jawab
Pelanggan sosial yaitu :
2.
Iklim investasi
3.
Masyarakat Sipil, dan
4.
Lingkungan Kerja
Keempatnya bisa menjadi tekanan bagi
perusahaan untuk melakukan tanggung
jawab sosial kepada lingkungan.
Hal yang biasanya terkait dengan
tanggung jawab dari sebuah
Board of Directur
yang
mempunyai
komitmen
perusahaan
dan mendorong kegiatan Corporate Social
Responsibility.
UU setempat dan peraturan perpajakan, dan
juga pendapat dari stakeholder harus
dipertimbangkan.
Kegiatan ekonomi sosial dan kinerja lingkungan
serta akibatnya diawasi dan dilaporkan ke
publik.
Lingkup Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan :
1.
Keterlibatan perusahaan dalam kegiatankegiatan sosial yang berguna bagi
kepentingan masyarakat luas. Kegiatannya
dapat berupa pembangunan rumah ibadah,
membangunan prasarana dan fasilitas sosial
dalam masyarakat, menjaga sungai dari
polusi, pemberian beasiswa, menjalin
kemitraan antara perusahaan besar dan kecil
untuk mengurangi ketimpangan sosial. Dll.
Alasan perusahaan terlibat dalam
kegiatan sosial yaitu :
Perusahaan dan karyawan merupakan bagian
integral dari masyarakat setempat.
Perusahaan telah diuntungkan dengan hak
untuk mengelola sumber daya alam yang ada di
masyarakat tersebut.
Bisa
memperlihatkan
komitmen
moral
perusahaan tersebut tidak melakukan kegiatankegiatan bisnis yang dapat merugikan
masyarakat sekitarnya.
Perusahaan akan lebih menyatu dengan
masyarakat sekitar, sehingga ada rasa memiliki
dari masyarakat terhadap perusahaan.
2.
3.
4.
Keuntungan
ekonomis,
karena
akan
menimbulkan citra positif bagi perusahaan,
hal ini akan membuat masyarakat lebih
menerima kehadiran produk perusahaan.
Memenuhi aturan hukum yang berlaku
dalam suatu masyarakat, baik dalam kegiatan
bisnis atau kegiatan sosial, agar bisnis
berjalan secara baik dan teratur.
Hormat pada hak dan kepentingan
stakeholder atau pihak-pihak tertentu yang
terkait dengan kepentingan langsung atau
tidak langsung dengan kegiatan bisnis suatu
Keraf (1998) menyebutkan beberapa
alasan perlunya keterlibatan sosial
Kebutuhan dan
harapan masyarakat semakin
perusahaan
1.
berubah, masyarakat semakin kritis dan peka
terhadap produk yang akan dibelinya,
sehingga perusahaan tidak bisa hanya
memusatkan
perhatiannya
untuk
mendatangkan keuntungan.
2.
Terbatasnya sumber daya alam, bisnis
diharapkan untuk tidak hanya mengekploitasi
sumberdaya alam yang terbatas, namun
harus juga memelihara dan menggunakan
3.
4.
Lingkungan sosial yang lebih baik, lingkungan
sosial akan mendukung keberhasilan bisnis
untuk waktu yang panjang, semakin baik
lingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut
memperbaiki iklim bisnis yang ada. Misalnya
dengan semakin menurunnya tingkat
penganguran.
Pertimbangan
tanggung
jawab
dan
kekuasaan, kekuasaan yang terlalu besar jika
tidak diimbangi dan dikontrol dengan
tanggung jawab sosial akan menyebabkan
bisnis menjadi kekuatan yang merusak
5.
Keuntungan jangka panjang, dengan
tanggung jawab dan keterlibatan sosial
terciptanya suatu citra positif dimata
masyarakat, karena terciptanya iklim sosial
politik yang kondusif bagi kelangsungan
bisnis perusahaan tersebut.
Skandal etika telah mengurangi kepercayaan
publik pada sejumlah institusi, publik meminta
adanya turut campur pemerintah untuk
menghukum para pelanggar peraturan.
Linda Trevino menyebutkan terdapat 7
persyaratan demi tercapainya ketekunan dan
program sadar hukum yang efektif :
1.
2.
3.
4.
Menegakkan standar kepatuhan
sanggup mencegah tindak kriminal.
yang
Menugaskan tanggung jawab pada orangorang tingkat tinggi tertentu untuk
mengawasi pelaksanaan standar tersebut.
Memperhatikan penuh bahwa pihak
berwenang tidak ditugaskan kepada individu
dengan kecenderungan untuk bertindak
illegal.
Mengambil langkah-langkah yang perlu untuk
mengkomunikasikan standar dan prosedur
kepatuhan kepada semua karyawan, dengan
5.
6.
Mengambil Langkah-langkah tepat untuk
menegakkan kepatuhan dengan standar
tertulis lewat pemantauan, auditing dan
sistem lainnya yang dirancang untuk
mendeteksi perilaku kriminal, termasuk
sebuah laporan yang menjamin kebebasan
bagi tiap karyawan yang melaporkan adanya
tindak kriminal.
Mewajibkan standar tertulis organisasi
dengan
konsisten
lewat
mekanisme
pendisiplinan yang pantas, termasuk bila
perlu
pendisiplinan
individu
yang
bertanggung
jawab
atas
kegagalan
7.
Setelah sebuah pelanggaran dideteksi, semua
langkah yang tepat harus diambil untuk
merespon dan mencegah perilaku serupa di
masa datang.
Download