Mata kuliah : teori Hukum Dosen : Pak Sukardi Tanggal : 22

advertisement
1
Mata kuliah : teori Hukum
Dosen : Pak Sukardi
Tanggal : 22-12-2014
Teori hukum mempunyai banyak definisi antara lain jurisprudensi atau ilmu hukum. Ada pengertian
dalam arti yang sempit yaitu dogmatika dan ada pengertian dalam arti yang luas yaitu filsafat dan teori.
Yang akan dipelajari yang mana?
Antara lain menurut Prof.Pieters dalam berfilsafat akan mendapatkan pengertian yang berbeda-beda yang di
bicarakan adalah semua kemungkinan-kemungkinan secara luas yaitu filsafat, dogmatika, dan teori.
Secara pengertian sempit yaitu dogmatika dimana menjelaskan pengertian teori hukum dan pandanganpandangan para sarjana tentang teori hukum.
Referensinya :
1. What is Rechting?
Terjemahan di tulis oleh Sidharta “apakah teori hukum itu”?
2. Referensi tentang hukum
Recht Refleksi -> refleksi tentang hukum di tulis oleh Prof. Sidharta.
Lainnya scema bebas, baik dari filsafat.atau ilmu hukum / jurisprudensi.
3. Pengertian teori hukum oleh Prof. Sudikno.
Anthony Delinde berpendapat tentang untung ruginya memakai jurisprudensi yaitu pemahaman
tentang ppositivisme supaya diajarkan dan dipaami kemudian di tetapkan hukum positif menjadi pedoman
pelaku.
Berbagai pandangan yang bisa di pakai untuk pendekatan kasus pada peranana pengadilan yaitu dengan
menganalogikan jurisprudensi. Kita bisa mengetahui kira-kira hakim menganalisa pakai metode yang
mana.
Contoh yang bisa kita buat adalah :
Menganalisa putusan MK
Dalam PN, PT, dan MA hakim tidak boleh memvonis hukuman lebih dari dakwaan jaksa,
PETUM ULTRA PETITA.
Hal itu tidak berlaku untuk hakim konstituti, maka itu penting untuk mengetahui hakim konstitusi
menganalisa.
Ketika berbicara hukum positif ada gap, yakin ketika membandingkannya dengan perilaku masyarakat
yang berbanding terbalik.
Hukum itu hanya menjurtifikasikan perkembangan perilaku masyarakat. Hukum selalu tertinggal oleh
perkembamngan perilaku itu. Dalam jurisprudensi, bagaimana hukim yang tertinggal bisa tetap hidup, itulah
gunannya hukuman yang selalu dipakai hakim agar tidak tertinggal.
Apa gunanya?
Supaya orang jahat tidak berlaku jahat dengan memanfaatkan hukum yang mempunyai kelemahan itu.
Hakim wajib memposisikan aturan yang sudah usang terhadap kasus yang aktual supaya mendapatkan
putusan yang adil.
Pandangan lama dalam hukum positif adalah pelayanan, tetapi ketika hukum di hadapkan dengan perkara
yang konkrit maka akan terjadi konflik pada dirinya. Ketika hakim memutuskan sesuai dengan aturan,
namun keadilan muncul terlaris.
Contoh :
Pada kasus seorang nenek yang di tuduh mencuri kakao 3 biji. Di dalam KUHP perbuatan itu harus di
pidana, artinya nenek harus masuk penjara.
Tujuan pidana adalah untuk mendirikan konflik, sedangkan tujuan hukum adalah teori apa yang bisa
diterapkan untuk menafsirkan aturan yang ada untuk menghidupkan keadilan.
Bila tujuan pidana untuk mengembalikan orang agar sadar akan kesalahannya berarti perlu pembiinaan.
Ketika nenek di hukum 3 bulan yang rugi adalah negara, karena memberi makan orang yang sudah tidak
berdaya, tetapi kalau tidak di hukum maka orang yang memiliki kakao akan merasa haknya tidak dilindungi.
Lalu hakim memutuskan hukuman percobaan bila seandainya di pidana penjara kemudian nenek meninggal
di dalam penjara? Akan lebih panjang.
2
Contoh yang lain
Ada suami-istri yang memepunyai 2 orang anak, yang pertama laki-laki, kedua perempuan si laki-laki ini
nakal, pekerjaannya adalah judi. Pada suatu saat dia kalah besar kemudian dia memebunuh bapaknya dan
ibunya sehingga dia berurusan dengan pihak kepolisian.
Hakim memfonis hukuman 8 tahun kepadanya. Setelah 8 tahun, ia dibebaskan lalu ia menggugat adiknya
untuk meminta warisannya karena asasnya.
1. Pidan tidak menghilangkan hak waris
2. Pidan tidak menghilangkan hak perdata.
Adiknya dalam pemeriksaan, berkata kalau orang tua mereka masih hidup keluarga mereka akan bertambah
kaya. Jadi hukum tidak adil katanya.
Hakim memutuskan berdasarkan keTuhanan YME, maka hakim berkotemplasi seperti dapat ilham atau teori
baru, maka dia menolak pasal 362 KUHP dengan teori bahwa “ seorang tidak boleh menikmati keuntungan
oleh karena perbuatan jahatnya’.
Diambil dari pasal 362 KUHP tadi, yang kemudian memunculkan teori baru, teori hukum berfungsi
menjembatani antara filsafat dengan dogmatik hukum.
Contoh lain lagi :
Ada laki-laki dan perempuan menikah dan melakukan persiapan akan punya anak setelah 2 tahun menikah,
si laki-laki menitipkan spermanya di bank sperma.
Ternyata belum 2 tahun mereka menikah pasangan itu sudah bercerai, si laki-laki tetap menggugat bahwa si
perempuan tetap harus mengandung anaknya.
Contoh lagi
Di Jepang ada seorang pelukis manga yang melukis gambar seorang gadis cantik. Dia membawa lukisannya
ke pengadilan dan minta untuk disahkan dia dengan gambarnya menjadi pasangan suami istri.
Bagaimana dengan perkawinan sejenis? Ada aturan dimana hakim tidak boleh menolak perkara karena
alasan hukum ada aturannya. Hakim wajib menggali hukum untuk suatu keputusan. Tidak boleh ada. Kaitan
hukum dengan moral / tata krama.
Azas : “ketika hukum dirumuskan dalam bentuk larangan, maka sesuatu yang tidak di larang berarti boleh”
tapi kalau aturan yang mandatur.
Contohnya : “sesuatu yang belum atau tidak diatur belum tentu boleh.
Intinya : “jangan sampai orang berlaku salah tidak ada hukumannya.
Kebebasan hakim dalam meutuskan perkara dengan keyakinannya sendiri yaitu menganalisa undang-undang
kaum dengan RATIO LEGA (inti masalahnya)
Melekat dari asperk teori yaitu mengutamakan positivisme dalam penalaran.
Baca buku :
Prof. Hadjon dan Prof. Tatik yang berjudul Argumentasi hukum.
Mengapa teori hukum lahir?
Jawabannnya untuk menjembatani antara filsafat hukum yang abstrak dengan dogmatika hukum yang terlalu
keras.
Banyak hakim yang galau, karena merasa diperlukan teori hukum yang bisa untuk menjawab ketertinggalan
hukum terhadap perilaku manusia.
Di dalam teori hukum ini, berangkat dari asas dengan filsafat-filsafat.
Apakah ilmu hukum adalah ilmu?
Baca buku Prof. Pieter tentang penelitian ilmu hukum.
Liberalisme, bahan tentang demokrasi yaitu menganalisa HAM dan perkembangan sebuah hak individu dari
abad ke abad berbeda-beda.
3
Suatu syarat negara hukum adalah demokrasi, yaitu melindungi hak individual dalam rangka
menerapkan good governance dimana publik / umum bukan hanya individu tapi bisa jadi negara sekaligus
korporasi.
Perkembangan hukum dimana hukum positif dari penguasa, tetapi dalam abad 21 partisipasi masyarakat
diperlukan dalam pembuatan UU / hukum. Semua perkembangan menjadi aspek dalam memepelajari teori
hukum.
Ketika seorang melakukan kegiatan dalam rangka kebebasannya, maka dia harus bertanggung jawab
terhadap kebebasan itu.
Demokrasi ada kebebasan positif dan ada kebebasan negatif, persamaannya ada formal dan
proporsional.
HAM adalah hak universal, tapi juga hak konstitusional yang belum dilindungi secara baik.
Kesejahteraan apakah hanya diukur dari faktor ekonomi? Atau ada faktor lain?
Kasus Ahmadiyah adalah pelanggaran hukum positif dimana urusan agama. Tidak termasuk otonomi daerah,
tugas pemerintah adalah mengapa stabilitan.
Mata kuliah : Teori Hukum
Dosen : P. Sukardi
Tanggal : 05-01-2015
Ruang lingkup teori hukum :
-
Bagian dari jurisprudensi, yaitu semua ilmu yang terkait dengan hukum dalam arti luas dan
dogmatika hukum dalam arti sempit.
Teori yang mandiri (teori baru)
Apakah akta yang dikeluarkan PPAT sah?
Karena PPAT tidak diatur oleh undang-undang.
Teori hukum adalah jembatan bagi hukum yang sudah ketinggalan untuk tetap berlaku problemnya
karena perilaku masyarakat lebih cepat dan perkembangan hukum.
Tugas kita adalah :
-
Memanfaatkan teori yang ada untuk diterjemahkan secara kontekstual.
Teori hukum karakternya adalah bagaimana menafsirkan hukum padahal hukum mempraktekkan apa
adanya.
Untuk kita berbicara tetang filsafat, ada 3 cara :
-
Ontologi
-
(hakekat)
Epitomologi
Abiologi
Ad Dutologi yaitu : mengenai kenberadaan atau eksistensi.
Apakah beda eksistensi dengan hakekat
Pada prakteknya hukum adlah :
-
Ontologinya dari kasus itu sendiri
Misalkan kasus pencurian : aturannya jelas akan tetapi ketika aturan dengan fakta hukum sesuai,
lalu pertanyaannya, apakah sudah adil aturan terhadap pencurian itu di terapkan?
Ada suatu kebiasaan di desa yang berada dekat dengan hutan, perempuan tua yang pekerjaannya
mengambil ranting kering untuk di jual ke pasar, jelas dia melanggar aturan masuk tanpa ijin (hutan
lindung atau kebun milik orang lain yang berada di dekat hutan), dia juga di duga melakukan
pencurian (mengambil barang yang bukan haknya) dia bisa dikenakan pasal 362 KUHP. Apakah
betul itu pencurian? Dimana letak keadilannya?
Legal Theory is all about law
Jawabannya semua berkaitan dengan aspek moral
4
Ad Epistomologi yaitu mengenai pengertian yang pada hakekatnya berorientasi pada naskah UU yaitu
hukum positif.
Apakah pasal-pasal yang isinya itu sesuai dengan apa yang di maksud dalam suatu omongan. Hal ini
hakekatnya dengan konflik aturan.
Misalnya, apakah gajah itu?
Ad kegunaan dari fungsi yaitu abiologi yang diartikan dalam suatu hierarki perundang-undangan.
Misalnya, peraturan perundang-undnagan di Indonesia dimulai dari :
UUD ‘45
TAP MPR
Dst
Kenapa TAP MPR berada di bawah UUD ’45?
Secara ontologi UUD ’45 adalah norma dasar.
-
Epistomologi apa materi muatannya dan dilihat dari sejarahnya (theory)
Abiologi adalah apakah kegunaan dari TAP MPR.
Perkiraan soal ujian :
-
Apa kegunaan teori hukum dalam praktik?
Apakah teori hukum wajib bisa dimanfaatkan?
Teori hukum digunakan untuk membangun hukum itu sendiri, karena teori hukum menyangkut segala
sesuatu yang terkait dengan realita hukum.
Asas yang dikaitkan dengan realita yang ada misalnya, apakah akta otentikitu?
Jawabannya, akta yang dibuat berdasarkan peranan perundang-undangan.
Perda adalah delegated legislation atau aturan yang di delegasikan.
Undang-undang untuk apa dibuat?
Sebagai bagian dari demokrasi yang juga merupakan tugas legislatif.
Undang-undang di temukan menjadi peraturan perundnag-undangan. (delegated legislation)
Dalam pasal 5 ayat (2) UU No.5/1986.
Disebutkan bahwa PP adalah aturan kebijakan dimana aturan yang mengatur bagaimana pemerintah
menyalahkan UU.
Lalu dalam pasal 4 ayat (1) UU No.5/1986 disebutkan bahwa perpres adalah juga aturan kebijakan.
Kemudian paling bawah dari semua peraturan perundang-undangan adalah peraturan daerah.
Kalau dilhat dari ontologi dan epioromologi ada masalah dalam hierarki tersebut yakni :
UU dibuat secara demokratis
PP di buat tidak secara demokratis
Perda di buat secara demokratis.
Peraturan pemerintah adalah fungsi sinkronisasi dengan aturan lain, sedangkan peraturan presiden
langsung ditentukan dari presiden atau sekretaris kabinet.
Analitik jurisprudensi yang ditujukan kepada hukum positif.
Kenapa untuk kasus yang sama, putusan dari tiap tingkat pengadilan berbeda-beda?
Jawabannya mungkin tiap hakim menggunakan teori yang berbeda juga. Artinya setiap konsep hakim
berbeda-beda (onko, epio, abrio)
Jika hakim, keliru menerapkan hukum, berarti hakim keliru juga dalam menerapkan teori hukumnya,
yaitu ontologi dan epistomologi.
5
Jika anda berada di dalam suatu kasus yang konkrit. Secara ontologi dan epistomologi anda harus
mencari kata kuncinya.
Yaitu paling harus diketahui adalah sumber masalah.
Lahirnya teori hukum secara historis dari seorang hakim yang juga sebagai seorang filsuf. Dimana dia
menghadapi kelemahan dari hukum dalam dalam perkembangan selalalu tetinggal dengan perkembangan
perilaku masyarakat.
Saat akan memutuskan perkara, ternyata perkara itu belum pernah terjadi atau kebiasaan yang belum pernah
ada.
Disinilah fungsi negara untuk mengendalikan tiap individu. Yang utama adalah melindungi individu yang
lemah.
Teori hukum sebagai disiplin tengah dimana letaknya diantara dogmatika dan filsafat.
Legal theory reflects the storage of law between condition and progress, stability and change, certainty
and flexibility. (Teori Hukum mencerminkan penyimpanan hukum antara kondisi dan kemajuan,
stabilitas dan perubahan, kepastian dan fleksibilitas.)
Misalnya calon hakim agung yang diajukan KY. Apa ratio logisnya seorang hakim agung diajukan oleh
KY untuk dipilih oleh DPR?
Hukum seharusnya bebas dari dan bebas untuk, tapi yang memilih sistem politik? Sedankan faktanya sistem
politik belum mendapat kepercayaan yang bagus dari masyarakat.
Mata kuliah : Teori hukum
Dosen : P. Sukardi
Tanggal : 07-01-2015
Liberalism primacy of the individual in sociality explaining why he think as we do.
Pengantar :
Lahirnya teori hukum berangkat dari kegalauan dari praktisi hukum positif dalam perkembangannya disisi
lain adanya perkembangan masyarakat yang terlalu cepat sehingga hukum positif sudah tidak lagi memadai.
Jadi teori hukum diawali oleh seorang hakim yang kebetulan juga seorang filsuf saat menghadapi suatu
perkara yang sudah berkembang pesat dan UU sudah tidak memadai sehingga dalam mencari jalan keluarnya
dia harus berfilsafat yaitu dengan melakukan penafsiran dengan masalah demikian.
Bagaimana melikat hukum secara lebih dekat dalam pendekatan filsafat :
-
Ontologi
Epistomologi
Absiologi
Hakekat hukum adalah untuk melindungi hak, terutama positif yang melindungi hak individu.pada
buku Prof. Hadjon tentang perlindungan rakyat, dimana ditegaskan mengenai :
-
-
Liberale democratische
Dimana negara ditempatkan sebagai penjaga hak individu,
Kemudian dalam perkembangannya ada individu yang mengontrol individu lain, maka diperlukanlah
campur tangan negara dalam hal ini (intervensi) jadilah
Sociale democratische
Pada abad 20 dan abad 21, hal ini berkembang menjadi individu yang melawanpemerintah sehingga
muncullah liberals yang muncul good governance, dimana peran pasar (market) yang melindungi
masyarakat.
Itulah teori hukum yang melihat hukum lebih dekat, dulu bagaimana, terus berjalan bagaimana,
sekarang bagaimana, dan dihadapkan yang ideal bagaimana.
Dalam paham liberale ada semboyan :
Berikan kami kebebasan agar kami sejahtera.
6
Kebebasan adalam faham kekinian ada 2 konsep, yaitu :
-
Positif
Negatif
Di Indonesia dikenalkan kebebasan bertanggung jawab, belum ada yang menulis tentang ini jadi belum dapat
diterangkan.
Fondasi dari demokrasi yaitu :
-
Kebebasan
Kebersamaan
Kalau kita pelajari kasus-kasus yang pernah terjadi misalnya kasus di Belanda.
2 keluarga yang bertetangga, keluarga A menjemur bajunya di halamannya, lalai keluarga B mempunyai
cerobong asap yang asapnya mengotori baju yang dijemur oleh keluarga A, karena asapnya yang mencapai
halaman keluarga A.
Inti dan pemsalahan itu adalah seorang individu tidak boleh di ganggu oleh individu yang lain.
Dalam mendirikan bangunan perlu ada IMB dan HD, kenapa diperlukan perijinan?
Jawabannya supaya individu tidak diganggu oleh individu yang lain.
Kebebasan positif adalah kebebasan individu untuk mengembangkan kemajuannya.
Kalau gang Doly di tutup, lalau para PSK melakukan protes, apa alasan protesnya yaitumelindungi individu
dan individu lain.
Sekarang pertanyaannya negara mensejahterakan rakyat yang mana?
Negara berusaha menciptakan kondisi yang baik dan benar.
Kebebasan positif adalah kebebasan untuk mengembangkan karakternya, tapi dibatasi ketika kebabasan
individu menggangu individu yang lain.
Ketika membuat peraturan perundang-undnagan mencari pokok masalahnya dimana?
Misalnya : individu yang “menggangu” kenyamanan individu yang lain.
individu yang dibuat dengan RATIO LEGIS.
Tindakan menutup yang Dolly adalah tindakan hukum / tindakan nyata / tindakan materiil.
Contoh yang lain, misalnya mengapa aborsi dilarang tapi ada yang diperbolehkan, mengapa?
Tentu saja ada alasan tertentu misalnya :
-
Fisik
(perlu dibuat landasan hukumnya)
Psikis
Apakah peraturan perundang-undnagan yang ada masih layak untuk mengatasi masalah tersebut?
Sebgaimana fungsi pagar didepan rumah kita walaupun pagar itu sudah rusak, apakah yang menjadi tugas
kita?
Biarpun pagar sudah rusak tapi kewajiban kita adlah agar tanaman yang dijaganya tetap hidup.
Itulah ANALOGI dari TEORI HUKUM
Dengan teori hukum bagaimana menafsikan hukum agar tetap pada kondisi yang ada.
7
John Stuart Uill “Harm Princople”
A
A
B
B
Dari gambar terlihat A tidak menggangu B dalam kebebasan.
Ketika seorang penegak hukum dalam melaksanakan tugasnya sebagai penegak hukum yang pertama dia
harus tahu apa ratiologinya?
Ketika tidak merugikan orang lain, maka individu tersebut masih bebas.
Bila dikaitkn dalam peraturan perundnag-undangan ada 2 konsep yaitu :
-
Mandatur yaitu yang wajib dilakukan atau dapat dilakukan, kemudian jika tidak diatur belum tentu
boleh dilakukan.
Prebitar yaitu yang dilarang dilakukan maka jika tidak dilarang berarti boleh dilakukan.
Dalam pemerintahan ada power limit power.
Jika tidak ada norma yang mengatur berarti diberlakukan asas-asas umum pemerinthan yang baik.
Misalnya sebelum ada badan penanggulangan bencana, kemudian terjadi bencana sehingga memerlukan
dana untuk penanggulangannya, maka teori hukum memberikan hal itu.
Misalnya lagi ada individu yang menggangu individu yang lain tetapi belum ada alasannya maka fungsi
teori hukum adalah menafsirkan peratasan perundang-undangan yang beda untuk digunakan dalam
pemecahan masalah.
Hak Persamaan
Didalam perkembangannya ada 2 :
-
Secara politik yaitu persamaan formal dimana setiap orang harus diberikan hak yang sama dalam
cuti tidak ada perbedaan perlakuan.
Persamaan substansi misalnya hak cuti hamil, ketika seorang berbeda kondisinya dengan yang lain
maka harus diperlakukan berbeda juga.
Yang diutamkan sekarang adalah persamaan substantif.
Secara teori ada 2 pandangan tentang hak :
1. Hak klasik adalah hak yang diberikan oleh Tuhan dan melekat pada manusia berkembang juga
menjadi hak untuk sehat.
Intinya : right to do, ketika ada satu orang yang terbunuh, negara wajib mencari siapa yang terbunuh.
2. Hak sosial yaitu : hak untuk menerima sesuatu terutama dari negara.
Negara wajib menyelenggarakan secara umum, hak untuk mendapatkan pendidikan sebagai hak
sosial. Negara emmeberikan juga sesuai dengan kemmapuannya, ini semua dalam rangka
melindungi HAM.
Sejauhmana dapat kebebasan, tapi tetap dibatasi.
HAM berkembang, penjajahan juga mengalami perkembangan, bagaimana uanag tetap berputar, makanya
bank dunia selalu mencari sasaran.
Kenapa negara RI dalam anggarannya selalu defisit? Jawabannya agar supaya utang luar negri dapat di raih.
Bila tidak ada pinjaman selalu saja ada kejadian.
Jika ada hak klasik dan hak sosial bisa saja digunakan untuk melindungi HAM atas pembuatan peraturan
perundang-undangan.
Misalnya, sekarang ini ada gejala trafficking yang dilakukan oleh anak=anak.
Apakah bisa diterapkan dispensasi?
Perkembangan peraturan perundang-undangan atau UU belum mencapai kesana.
8
Tujuan perkuliahan :
-
Seperti apakah hak itu?
Seperti apakah kebebasan itu.
Landasan hukumnya adalah negara hukum dan demokrasi.
Mengapa negara memberi subsidi?
Kaitannya dengan perdagangan internasional makanya market jadi bahan pertimbangan.
Ketika kementrian ESDM bingung bila BBM kalah dengan BBM impor maka harus di cari jalan keluarnya.
Mata kuliah : Teori Hukum
Dosen : P. Sukardi
Tanggal : 14-01-2015
Positivism legal rules created by human institutuon
Ada kaitan antara hukum politik dan moral. Hukum dikeluarkan oleh penguasa berdasarkanpolitik
menjalankan kekuasaannya, jadi hukum ditambah politik.
Sedangkan politik hukum menurut Mahfud MD adalah hukum yanng tidak independent dipengaruhi politik
penguasa.
Kalau kita bicara soal genesis yaitu hukum itu mandiri, maka itu asas-asas harus dipertahankan.
Sejarah positivism dimulai pada abad 18, yakni ketika penilaian terhadap hukum alam.
Ada fase-fasenya dari perkembangan hukum alam.
1. Hukum HAM dimana negara dianggap menjalankan kedaulatan dari Tuhan yang dimulai / diawali
dari kedaulatan raja dalam menjalani tugas agama bukan dari Tuhan dilaksanakan oleh pemerintah
saja karena itu raja dianggap sebagai anak Tuhan.
2. Kedaulatan rakyat, setelah munculnya revolusi oleh rakyat maka dimulailah tahap demokrasi yang
intinya melindungi HAM dimana muncul anggapan bahwa setiap makhluk diciptakan sama, maka
menolak raja dalam hal kekuasaannya.
3. Prinsip-prinsip demokrasi yang berkembang yaitu untuk mewujudkan GOOD GOVERNANCE,
kemudian muncullah individu-individu yang berperan dengan modal logika manusiapun mulai
maneinggalkan prinsip alam.
4. Setelah abad 20 kembali ke hukum alam, yaitu setelah kegagalan hukum ppositif yang telah gagak
memenuhi kebutuhan manusia.
Perkembangan Teori Hukum ( sebagai teori legal)
Perkembangan dari abad 6 SM ada natural law theorie, yaitu abad 18 sampai dengan abad 20 dimana logika
menjadi dasar dan theori hhukum murni yang intinya adalah aspek moral. Prinsipnya hukum – hukum legal
(legal positivism)
Tapi pada abad 17 samapai abad 18, dan dari abad 20 sampai sekarang adalah berkembangnya daenatual
yang liberal, dimana fungsi hukum adalah mengendalikan negara.
Pada abad 19 legal positivism tidak dipengaruhi aspek moral.
Pada abad 20 dikembangkan teori marxisme.
Sosiological legal theories (dimana terjadi pada abad 19 di USA sampai sekarang). Intinya adalah hukum
berkembang sesuai dengan perkembangan moral pada masyarakat, jadi lebih mengarah pada perilaku.
Misalnya yang terjadi sekarang dimana calon kapolri yang dipilih presiden kemudian diajukan kepada DPR
mutlak disetujui, lalu dibentuk presiden, tapi kemudian ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK.
Bila dilihat dari sudut hukum positif (dari dalam), kapolri mempunyai hak praduga tidak bersalah, sedangkan
bila dilihat dari sudut pandang keawaan moral yang ada di masyarakat adalah kapolri yang bermasalah.
Feminis legal theori, adalah teori hukum dari kaca mata perempuan , berkembang dari sifat perempuan yang
spesifik.
9
Mulai dari anggapan seorang migran perempuan perlu perlindungan khusus dalam hak pembunuhan
misalnya cuti hamil, cuti haid, dll. Tapi pada saat yang sama minta di gaji sama besar dengan laki-laki.
Inginnnya bayarannya sama tapi ingin diperlakukan khusus.
Terdengar sangat kontroversi tapi tentu tidak bisa di lihat dari satu sisi, hal ini harus di lihat dari dekat,
fungsi hukum adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat, juga sebagai guidance seseorang
beperilaku di masyarakat.
Sekarang bila ada salah satu perilaku masyarakat yang merugikan individu lainnya tapi hukumnya belum
ada.
Critical legal studies (1960 -1990) adalah kritik terhadap hukum positif yang akan digunakan untuk
menguatkan lagi kepentingannya sehingga harus dibongkar. (hal ini adalah ramah hukum progresif).
The command theory of law
Perkembangan hukum positif di abad 18
Law is command law of the sovereign oleh Thomas Hobbes :
Digunakan oleh raja dengan memanfaatkan teori ini, dimana rakyat tidak boleh menolak karena raja adalah
Tuhan.
Di abad yang sama muncul gerakan bawah tanah yang memebrikan semangat kepada pemuda untuk
berontak pada raja. Sebagaimana “manusia diciptakan sama oleh Tuhan”
“sovereign adalah Tuhan yang dalam wujud raja”
Kemudian Jeremy Betham mengkritik common law, yaitu hukum kebiasaan itu tidak lengkap
sebagaimana hukum positif, pendapatnya adalah ada baiknya pemerintah bisa memberikan pedoman bagi
seluruh manusia bagaimana dia berperilaku dalam hal ini adanya legislasi atau UU.
Setiap hal yang membatasi rakyat harus dituangkan dalam UU, karena UU dibuat oleh wakil dari rakyat.
Misalnya seperti pertanyaan :
Apakah akta dari PPAT adalah otentik atau tidak?
Jawabannya, bila UU PPAT otentik, maka keotentikan akta dittentukan oleh pejabat yang di berikan
wewenang oleh UU PPAT atauberdasarkan peraturan perundang-undangan.
Kalau dilihat UU No.10/2004 dimana presiden memebuat PP untuk melaksanakan UU sebagaimana
mestinya.
“NO PP WITHOUT UU”
Disisni ada kekuatan kedua dari hukum positif yaitu di back up oleh sanksi-sanksi jelas berlaku
intuaktif, dan keabadian atau sahaya berdasarkan :
-
Prosedur
Wewenang
Substansi
Menurut Bentham, hukum positif tujuannya adalah memberikan hukum yang komplit sebagai pedoman
tingkah laku manusia, siapa yang melanggar aturan akan di kenakan sanksi.
Kenapa dikenakan sanksi?
Filsafatnya adalah bila tidak melanggar artinya benar maka hal itu baik sedangkan melanggar berarti slah
dan hal itu benar adanya.
Misalnya, tindakan komisi II yang melakukan fit and propen test apakah dapat dikatakan benar dasar
hukumnya?
Kebiasaan adalah suatu yang tidak pasti artinya berdasarkan norma yang tidak jelas.
10
Jeremy Bentham diagram
P
C
I
Parliamant
Court
Individual
Di dalam politik hukum tujuan hukum positif.
Pedoman lengkap bagi perilaku manusia fungsi hakim adalah corong UU dalam arah legalitas.
Hakim tidak boleh menolak perkara artinya hakim harus melihat dari kebiasaan yang berkala di masyarakat
dan menggali suatu pengertian hukum untuk menemukan norma.
Parlemen menetapkan hukum, llau hakim menyatakannya sehingga yang bersalah harus dihukum untuk
menjadi suatu kepastian hukum.
Baca buku Anthony De’ Amaro
John Austin (jurisprudential positivism)
Setiap perintah ada norma, jika hukum tidak ada perintahnya, hanya ada fakta-fakta hukum yang di masukka
ke dalam pasal-pasal, tapi tidak ada perintah kepada siapapun untuk memenuhi hal itu.
Hukum modern harus ada pemerintahan misalnya :
“setiap istri berhak nafkah lahir batin” tapi tidak di tulis atau ada perintah kepada suaminya”.
“setiap suami harus memeberikan nafkah lahir batin”. Maka bisa saja sang suami mengelak karena
ketidakadanya perintah itu.
Ketika kita berbicara mengenai yurisprudence maka yurisprudence itu yang menjadi hukum positif yaitu
hukum yang dibuat oleh hukum yang menjadikannya hukum positif (penguasa membuat hukum yang
dilaksanakan oleh masyarakat).
Pertanyaanya
1. Who is the sovereign?
2. What has the sovereign commanded?
Norma agama yang membangun moral yang berkembang dimasyarakat dan menjadi kebiasaan untuk
dipertahankan.
Belajar teori hukum berarti belajar sejarah
Hukum Alam (Tuhan)
Dirasionalkan untuk
melindunggi
Berkembangnya pemikiran
manusia
HAM
Berkembang juga, misalnya tidak boleh
merokok, skrg ditambah tidak boleh
merokok di tempat umum
11
Benar belum tentu baik bagi manusia lain karena ada berdasarkan MORAL
P
C
I
feddback
C : hakim lebih bebas / independent
Pengantar / kilas balik
Sistem common law secara revolusioner berubah menjadi hukum ppositif. Hukum positif ini yang dianggap
memenuhi kebutuhan manusia, dengan harapan untuk mendapatkan suatu kepastian hukum.
Mata kuliah : Teori hukum
Dosen : P. Sukardi
Tanggal : 19-01-2015
John Austin berpendapat mengikuti Jeremy Bentham, perbedaaannya antara lain ketika bicara siapa
yang terdepan antara parlemen dan court. Kalau court lebih mementingkan kepentingan individu mengingat.
Keputusan yang dibuatnya beda dengan parlemen yang keputusannya berupa UU untuk masyarakat banyak.
Persoalannya adalah tidak semua yang diatur oleh UU sama dengan perilaku manusia individu, hal ini
mengakibatkan hakim diberi kuasa untuk menafsirkan UU dengan kuasa yang ada dari kepanutan hakimitu
yang diterapkan kepada individu menghasilkan feedback kepada pembuat UU yang melihat apa yang terjadi
di masyarakat.
Hans Kelsen menyatakan bahwa tidak ada, kaitan sama sekali antara hukum dengan perilaku masyarakat.
Hukum adalah perihal penguasa, untuk memeberikan pedoman kepada masyarakat. Jadi tidak ada hubungan
antara parlemen dengan individu, sepenuhnya urusan parlemen dengan untuk membuat undang-undang /
hukum. Hukum dalam hal UU bertujuan memberikan pedoman pada Court. Hakim harus melaksanakan
sepenuhnya UU efektifnya hukum harus ditegaskan.
Yang membedakan :
Jeremy Bentham
Hukum memberikan pedoman bagi masyarakat
secara komplit
Hans Kelsen
Hukum tidak ada urusan dengan masyarakat.
Hukum harus ditegakkan apa adanya.
Kemudian, Exclusive positivism (hard)
Hukum itu tidak ada kaitannya dengan moral. Hukum itu dibuat oleh penguasa. Dalam bebrapa buku sempat
dipermasalahkan kalau hukum itu perintah, siapa yang mmerinta? (keabsahan)
12
Jadi waktu hukum di praktikkan, di Indonesia ada 2 pandangan, yaitu seperti pandangan J.Bentham dengan
pandangan H.kelsen. misalnya kasus pengangkatan calon kapolri dimana dimsyarakat muncul 2 pandangan
yang saling bertentangan sepeeti tadi.
Setiap pandangan para sarjana pasti berkait dengan jamannya, maka itu banyak pandangan tentang hukum
termasuk hukum positif muncul karena hukum kebiasaan tidak jelas. (masalah kepastiannya)
Di abad 17 di Inggris, ada yang disebut dengan delegate registrastion, dimana badan legislative sudah tidak
mampu memberikan pedoman kepada masyarakat yang adalah tugas pembuat UU. Hal ini di serahkan
kepada pemerintah.
Bila kita berbicara tentang UU, maka kalau pandangan positif mengatakan UU adalah UU, sedangkan kalau
soft positif UU bisa juga peraturan perundang-undangan.
Misalnya seperti apakah keabsahan akta yang dikeluarkan oleh PPAT? Sah atau tidak, karena akta kalau
menurut pandangan positif dibuat oleh institusi yang ditetapkan dengan UU sedangkan PPAT ditetapkan
oleh peraturan pemerintah.
Bila dilihat sejarahnya, kapan PPAT ditetapkan oleh peraturan pemerintah?
Ini terjadi sebelum tahun 1998 maka PP dan dari berdirinya PPAT dibuat saat presiden bisa emmbuat
peraturan pemerintah baik diperintah UU ataupun tidak, maka itu akta yang dikeluarkan oleh PPAT
dianggap sah.
Kalau diperaturan sekarang bagaimana? Sesuai dengan pasal 5 UUD ’45 dan UU No.5/2011 dima diatur PP
tidak boleh dibuat bila tidak ada pemerintah dari UU.
Ironisnya peraturan presiden bisa dibuat untuk kedua hal itu, yakni ada taupun tidak adanya UU.
Sekarang apa bedanya peraturan pemerintah dengan peraturan presiden?
Pandangan positivisme (hard) mengatakan hukum adalah hukum :
“depend effectively on facts of human behavior, capable of being described in value neutral terms, and
applied without resort n moral argument” ("Efektif tergantung pada fakta-fakta perilaku manusia,
mampu menjadi yang dijelaskan dalam nilai istilah netral, dan diterapkan tanpa resort n argumen
moral")
Tapi seperti yang di katakan tadi, tidak ada kaitannya moral dengan hukum positif.
Memebuat UU harus berdasarkan masalah
Positive Soft
Positive Hard
Baik
Masalah
Buruk
Merugikan orang lain
Seperti pemerintah kota Surabaya yang ingin menghapuskan lokalisasi PSK. Kemudian ada satu pejabat
yang berkena menolak menyebutkan bahwa PSK itu haram jadi ekonominya tidak boleh dipakai, karena itu
bukanlah suatu pekerjaan lalu ide yang keluar adalah perubahan ekonomi menjadi PENJUAL SUSU
KELILING.
13
Inclusive positivism (soft)
memebolehkan aspek moral masuk ke dalam pembentukan hukum sebagai suatu pandangannya
misalnya tindak pidana narkoba, kenapa dilarang? Menjual dan menggunakan, moral bisa masuk dalam
hukum.
Dalam acara Indonesia Lawyers club, “ ada aspek moral diatas hukum, demikian dikatakan salah satu
tamu, kemudian sang host Ilyas mengatakan, “dalam pendapat sosiologi bila moral ingin di masukkan ke
dlam hukum dia harus dibuatkan hukum positifnya dulu”
Jadi timbul lagi pertanyaan kalau bicara UU yang dibicarakan apakah recht? Atau jurisprudence? Karena
ketika pandangan sarjaana berbeda konsep maka kesimpulannya juga berbeda.
Kepentingan umum itu seperti apa? Karena tiap periode waktu maka kepentingan umum berkembang
sesuai dengan periodenya.
Dikatakan aspek yang sifatnya subjek dan objek dalam pembuatan UU, oleh karena itu fungsi naskah
akademis itu sanagat penting, ketika UU di permasalahkan, maka naskah heademi bisa menjadi bahan
pertimbangan.
Natural law sempat tidak dipergunakan dalam abad 18 sampai dengan abad 20 karena pembentuk UU
mengandalkan otak manusia untuk membuat UU, mereka menganggap perilaku manusia yang mereka amati
pasti sama dengan keadaan yang sebenarnya.
Pendapat Hart dan Dworkin
Menurut Hart di dalam hubungan parlemen dan individu.
Keterangan :
Kalau garis tebal pada Court, tandanya hakim memunyai wewenanag untukmenafsirkan UU untuk
mengambil suatu keputusan, artinya Sapuman Court. Sedangkan siapa yang berkompeten kalau garisnya
putus-putus artinya. Hakim wajib memutuskan sesuai dengan UU.
Di dalam UU selalu ada 2 hal:
1. Aturan sudah jelas (norma yang ada di dalam UU dengan perilaku manusia yang ingin diselesaikan
dengan hukum itu) maka hakim wajib mendengarkan aturan itu. Tapi dalam prakteknya kadang tidak
sama, mungkin secara dogmatikal aturan itu sudah sesuai, tapi sejarah yang melatar belakanginya
juga berbeda.
Misalnya, di Inggris ada di taman bahwa kendaraan dilarang masuk. Apa yang dimaksud dengan
kendaraan? Ini yang menjadi perdebatan menurut Hart kendaraan bisa dimatikan macam-macam,
apakah kereta bayi juga kendaraan? Lalu ada truk pengangkut sampah? Faktanya ada perbedaan
penafsiran.
Misalnya lagi di jalan tol ada aturan batas minimum adalah 62km/jam, jika ada kendaraan rusak
sehingga di kendarai pelan apakah dia harus ditilang?
Lalu kendaraan dengan ban yang sudah aus / gundul bagaimana?
Hal-hal seperti inilah yang membuat aturan menjadi kabur atau tidak jelas norma diterjemahkan
tergantung situasi dan kondisi, tujuannya adalah tugas hakim untuk menggali hukum agar tetap
diidap
2. Menurut Dworken, apa yang ada di UU itu sudah disepakati oleh para sarjana. Para sarjana sepakat
bahwa hakim bebas memutuskan UU.
Bagi dia, bila aturan tidak jelas berarti tidak ada aaturan, jadi hakim membuat UU sendiri.
14
Mata kuliah : Teori Hukum
Dosen : P. Sukardi
Tanggal : 21-01-2014
Pandangan Hart :
Perbedaan yang luas antara perilaku manusia dengan perkembangan hukum, maka hukum yang lama masih
dapat berlaku tergantung pertimbnagn hakim untuk itu hukum positif harus terus menerus diperbaharui.
Seperti pada UU No.22/2009 tentang pajak dan retribusi daerah dimana ada ketentuan yang menyatakan
UU yang harus terus diperbaharui supaya PAD dapat terpenuhi dan untukpenyesuaian dan inflasi.
Peraturan MK yang tidak menuntut untuk diberlakukan dengan tegas sehingga aspek keadilan menjadi tidak
terpenuhi. Antara masa keadilan dan kepastian hukum menjadi pendekatan di kalangan ahli-ahli hukum.
Misalnya penundaan pelantikan kapolri mengundang polemik antara penegak hukum positif dan yang
berpegang pada prinsip-prinsip moral. Hal inilah yang terjadi ketika hukum kebiasaan dikaitkan dengan
hukum kodrat.
Apabila dikaitkan dengan etika, ketika bahwa pada hukum tidak pas dengan konteks. Darisini bahwa UU
sudah jelas dengan bunyi pada pasal pidana maka hukum harus diterapkan, dan ketika fakta tidak sama
dengan UU maka hakim wajib menginterpretasikan.
Pandangan Dworken :
Bahwa semua garis dianggap mengerti dengan faham hukum. Yuri disini adalah seorang sarjana hukum.
Setiap yuris mempunyai pandangan yang sama dengan faktanya. Ketika yuris yang sama dengan faktanya.
Ketika yuri yang sama menggunakan pandangannya dan menganggap hukumnya tidak ada, jangan
dipaksakan untuk mengambil keputusan, adalah tugas hakim untuk membuat aturannya sendiri.
Seperti contoh memakai kata kendaraan pada contoh larangan masuk bagi kendaraan di taman di Inggris,
sedangkan menurut pandangan Hart kata keadaan itu perlu di tafsirkan.
Bahkan bila mengikuti perkembangan sekarang MA berpendapat bahwa tidak harus sealu tunduk pada
putusan MK.
Hukum itu landasan terakhirnya adalah moral menurut pandangan Hart. Di dalam UU ada norma jelas dan
norma kabur. Yang namanya peraturan perundnag-undnagan padi untuk kalangan umum, sedangkan khusus
masuk ranah keputusan.
Peryphey adalah norma kabur atau tidak bisa diterjemahkan, seringkali terjemahnya tidak sesuai dengan
praktek.
Misalnya kata “tidak menyebabkan karusakan dalam masyarakat”
Dalam prakteknya kata keruskan dalam arti mengganggu kepentingan siapa? Negara, masyarakat, atau
pasar?
Oleh karena itu dalam naskah akademik harus jelas apa yang dimaksud.
Pada UU kita, apabila ada norma kabur maka akan dijelaskan pada pasal-pasal, apabila tidak maka hakim
akan menjelaskan sendiri kalau harus tidak pas dengan aturan yang ada sekali lagi jangan dipaksakan tetapi
disarankan kepada penafsiran hakim.
Pada saat penafsiran maka digunakan teori hukumnya, itulah gunanya teori hukum yaitu bagaimana melihat
hukum dari dekat. Bisa saja penafsiran dilakukan dengan pendekatan sejarah untuk melihat suatu isu hukum.
Sehingga pandangan Hart yang hukumnya jelas dapat langsung di terapkan, sedangkan yang nomanya kabur
dapat di tafsirkan.
15
Sedangkan pandangan Dworken ;
SEMANTIC STRING sedangkan pandangan Hart menekankan pada norma dan bahasa. Norma
berbunyi perintah yang terkandung dalam kalimat, dan apabila diterjemahkan norma adalah serangkaian
kalimat untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.
Kasus Budi Gunawan, dimana DPR menyetujui presiden melntiknya, apabila presiden tidak melantik maka
presiden dianggap melanggar UU, persoalannya apabila di tunda apakah presiden melanggar UU?
Teunisi dan kata menunda tidak diatur oleh UU? Apakah presiden wajib melantik Budi Gunawan sebagai
kapolri? Apakah ada kata dapat dalam UU yang mengatur tentang itu? Sebab kata dapat artinya bisa “ya”
dan bisa “tidak” hak prerogiatif tergantung presiden kapan untuk menggunkannya. Klau hukumnya pasti
maka perintah UU harus dilaksanakan.
Etika menurut :
Pandangan Hart adalah hukum yang baik adalah hukum yang bermoral sedangkan menurut pandangan
Dworken “hukum positif tidak ada kaitannya dengan moral”. Disini dapat dilihat berlawanannya kedua
pandangan tersebut.
Bila teorinya lemah tentang kedaulatan, seperti yang dikatakan Lobheraun tentang teori Tuhan, raja
adalah anak Tuhan.
Setiap teori muncul pada masanya (historis). Apa pendekatan teori hukum dengan UU? Sering
kesimpulannya tidak ada bedanya. Yang membuat beda adalah, ketika bicara historis atau dari asal-usul.
Kalau dari norma yang dilihat hanya UU tapi kalai norma yang dilihat hanya UU tapi kalau dari historisnya,
yaitu dari suasana kebatinan juga akan terlihat.
Tidak hanya kalangan penegak hukium yang lain juga punya deskresi. Misalnya dalam aturan perlindungan
anak ada yang disebut inversi yang ditolak karena dianggap membatasi kekuasaan hakim.
Menurut pandangan Dworken, ketika suatu aturan tidak pas untuk diterpkan maka tugas hakim sebgai
penegak hukum untuk bisa menerapkan diskresi.
Kalau diskresi hanya dimiliki oleh kalangan pemerintah tapi sekarang dimiliki juga oleh hakim, kenapa?
Diskresi pada pemerintah bahwa “pemerintah tidak boleh berhenti sedikitpun untuk melayani
masyarakat”
Delegated registatic juga pada penegak hukum .
Contohnya :
Untuk acara penyajian materiil, maka hukum acaranya diserahkan kepada MA.
Dibidang hukum juga tidak boleh hanya menetapkan saja, tapi hakim harus membuat UU sendiri. Di dalam
prakteknya ternyata, ada hakim yang berpandangan seperti itu.
Coba lihat putusan-putusan MKI ada teori yang namanya seperti itu. :
- Negative Legislator
- Positive Legislator
Pada awalnya MK dituntut sebagai negative legislator, tetapi dalam rangka, menjelaskan keadilan maka
berubah menjadi positive legislator,
Contoh luas :
Penggunaan KTP dalam pilpres yang sebenarnya tidak diatur oleh UU, maka KPU membuat peraturan
sendiri yang menggunakan putusan MK sebagai landasan hukumnya, apakah ini salah atau benar?
Apa yang diputuskan untuk pemilukada dipakai KPU untuk pemilu pilpres. Ini adalah teorinya Dworken
yang ditetapkan.
Disini dilihat kesamaan kedua pandangan Hart danpandangan Dworken adalah sama halnya beda di aspek.
Munculnya asas karena individualisme, sehingga negara tidak bisa sewenang-wenanng terhadap warga
negara, apakah asas masih melevan sekarang? Bisa dilihat dari kasus hukuman mati 6 orang terpidana dalam
kasus narkoba.
16
Perlindungan HAM, dimana right tidak boleh dilanggar dari sudut pandang agama, taruhklah dri sudut
pandang agama, Islam termasuk adanya hukuman mati. Menurut pandangan Dworken, hakim punya diskusi
untuk tidak menerapkan.
Asas hukum dan aturan :
Perbedaaanya di logika, bila lebih dalam lagi perbedaannya pada karakter logikanya.
Asas hukum dapat digunkan untuk alasan yang tidak jelas kegunaanya untuk memberikan bimbingan kepada
penegak hukum dan pembuat aturan.
Misalnya,
DPRD kota Surabaya dalam wakil walikotanya yang sudah diklarifikasi oleh gubernur kemudian hal itu
digunkan oleh DPRD menggunakan PF, ttapi PP bertentangan dengan UU. Ketika dilaksanakan benar atau
tidak?
Ketiika PP ditafsirkan lebih luas dari UU muncullah multifikasi.
UU yang pelaksanaannya tidak progmatik, atau dilaksanakan sesuai dengan kondisinya atau bisa juga
ditentarkan. Kadang tidak dipakai.
Kasus Riggs Vs Palmer misalnya, atas yang digunkaan adalah :
“no man may profit from his own wrong”
Asas ini diambil dari kasus pencurian.
Menurut pandangan Dworkin :
Ketika peraturannya tidak ada untuk memecahkan suatu UU hukum, maka jangan dipaksakan untuk
memcahkannya, tetapi serahkan pada hakim untuk membuat aturan sendiri.
Hakim menggunakan asas untuk menafsirkan jadi pandngan Hart dan pandangan Dworken adalah sama.
Yang plaing penting adalah internatis stand position, sehingga bekerja berdasrkan asas sebagai seorang
praktik hukum.
Bila hukum di kaitkan dengan moral maka dikembalikan ke asas. Titik di mana kita berdiri harus pada aturan
hukum itu sendiri, beda dengan sarjana yang mempelajari hukum.
Teori hukum adalah ilmu hukum, itu dalam arti luas teori hukum adalah jembatan antara dogmatik yamg
kaku dan filosofi yang abstrak.
Kalau bebicara filsafat artinya berbicara asas berbicara filsafat bila tidak ada hukumnya dalam hukum
pidana-pidana hakim menimbang.
Yang memberatkan dan meringankan untuk mengetahui maksud dan tujuan dari suatu tindakan dan yang
melawan belakanginya terjadinya suatu tindak pidana . tidak ada teori yang salah, tapi yang menerapkan
yang salah.
17
Mata kuliah : Teori Hukum
Dosen : P. Sukardi
Tanggal :9-02-2015
Econnomic Analisys of law sebenarnya berbicara tentang efisien pembentukan dan praktek hukum,
kenapa ?
siapa yang paling diuntungkan dan dibutuuhkan dalam suatu penganbilan kebijakan ?
dalam rangka pengambilan keputusan serta kebijakan, bagaimana mendapat keuntungan yang sebesarbesarnya tapi tidak mengakibatkan kerugian bagi orang lain.
Misalkan : pada hukum pidana dikenal istilah diversi. Yang adalah suatu perlakuan khusus terhadap anak
saat dia saat dia melakukan tindak pidana. Di dalam UU peradilan anak diatur juga kewajiban untuk
melakukan diversi, dimana hakim yang memeriksa kasus si anak diwajibkan mengakomodir hal itu. MK
kemudian mambatalkan pengaturan itu karena dianggap memberi kebebasan hakim, hal ini juga terhadap
hukum yang juga menganut Ekonomic Analys of law yang memiliki target dan harus juga mengatur tentang
law Implementing Exception.
Role Accupant adalah teori perundang undangan yang ada untuk target yang ditentukan
Dan implementing agency yaitu lembaga pelaksannn dari role occupant.
Gagasan dari Coldore / Parate
Bagaimana untuk selalu menggantungkan tapi tidak ada yang dirugikan, seperti juga tentang economic
analys of law yaitu hukum pemerintah teori ekonomi, dimana banyak permintaan tapi komoditinya sedikit
maka hanya akan naik.
Bahan bacaannya
Guido Calabani, the cost of accident (1970)
Richard Porner, economic analysis of law (1992)
Ronald Coase-Coase
Tema sentral economic analys of law yaitu berpendirian memangkatkan efisiensi :
-
Memaksimalkan kekayaan (ekonomi)
Memaksimalkan kebijakan (hukum) semuanya mengarah padda keuntungan banyak orang
Economic analys of law memberikan sumbangan penting bagi masyarakat tidak dari sisi harta, tapi bicara
tenetangkesejahteraan badaniah bagaimana sesorang bisa mendapatkan keadilan.
Misalnya, orang yang terpidana mati kemudian meminta grasi tapi tidak dikabulkan. Pengacaranya
beralasan dia sudah insaf dan bisa berguna untuk orang lain. Apa keuntungaan buat negara menghukum
orang yang sudah insaf.
Alasan pemerintah menolak adalah utiktarian dan felicifik calculus yaitu manusia merupakan ciptaan yang
rasional yang memilih secara sadar kesenangan dan menghindari kesusahan, karena kedua hal tersebut
yang mereka tidak dapat mengelolanya.
Misalnya lagi seorang koruptor kenapa dia melakukan korupsi? Alasannya karena takut sengsara, maka itu
hukuman untuk seorang koruptor adalah dimiskinkan supaya menimbulkan efek jera buat yang lain.
Bagian dari kebijakan, bagi yang lain bisa jadi kontradiksi.
Kenapa dibedakan? Sedangkan mereka sudah tahu salah tapi tetap berbuat. Pilihannya, kalau sudah
berbuat harus bertanggung jawab.
18
Pemikiran (Basie Premix Fomer)
Man is rational maximizer of this endsin life
A. That the individual is the best judge of his own welfare, (Bahwa individu adalah hakim terbaik
kesejahteraan sendiri ) yaitu mengutamakan individu.
B. That the welfare depends on the welfare of individuals that comprise it (Bahwa kesejahteraan
tergantung pada kesejahteraan individu itu sendiri )
C. That any change the increases the welfare of at least one individual without diminishing the
welfare of any other improve social welfare. (Bahwa setiap perubahan peningkatan kesejahteraan
setidaknya satu individu tanpa mengurangi kesejahteraan setiap kesejahteraan sosial
meningkatkan lainnya)
Ad. A. Individual first, the state second
Kebebasan individu adalah segala-galanya sifat dari individual liberal.
Motonya : berikan kami kebebasan sebebas-bebasnya agar kami bahagia.
Maka itu, kadang disebut negara penjaga malam. Teori ini juga lahir ketika negara mengutamakan
masyarakat yang kemudian melahirkan negara internasionalistis (memberikan subsidi, dan mengurusi
warga miskin misalnya)
Apabila tidak diperbolehkan memberikan subsidi, kemudian warga negara dibebaskan dn diperlakukan
sama (equal), maka setiap warga negara yang diperlakukan sama itu menimbulkan kesewenang-wenangan
individu kepada individu lainnya.
Untuk itu de[iperlukan intervensi dari negara, ketika individu dirugikan maka ia meemberikan dasar pada
diri sendiri untuk menggugat ketika individu sejahtera maka masyarakat juga sejahtera.
Ad. B. Negara melihat keadaann masyarakat saat memberikan kebijakan.
Misalnya : PBB yang biasanya ditetapkan dengan melihat keadaan masyarakat. Bila paham liberalisme, ada
yang mempunyai rumah yang besar tapi tidak membayar pajak, maka harusnya rumahnya dijual untuk
bayar pajak. Dengan economic analys of law dimana negara saat mengambil kebijakan tidak boleh
merugikan orang lain, untuk itulah bagi yang tidak mampu harus diberikan keringnan atau bahkan
dibebaskan dari kewajiban membayar PBB.
Pernah ada rumah seorang profesor yang sudah pensiun, ditagih pajak sebesar Rp.7 juta, kemudian
diberikan keringanan menjadi Rp.4 juta, tapi tahun berikutnya ditagih Rp. 7 juta lagi.
Di desa ada kebijakan camat, yaitu setiap rumah harus ada pagarnya, tidak boleh hanya tanaman yang
dijadikan pagarnya. Warga kecamatan itu hingga harus menjual tanahnya untuk membuat pagar tembok.
Siapa yang diuntungkan?
Tukang bnagunan dan toko material, yang dirugikan yang punya tanah.
Sekarang ini ada anggapan UU kepailitan digunakan untuk mempailitkan rekan bisnisnya.
Di dalam HAM internasional law dimana individu dinyatakan sejahtera bila masyarakat juga sejahtera.
Ketika negara mengambil kebijakan, harus memperlihatkan individu, yaitu yang lemah maka lahirlah good
governance yang dikatakan sebagai peyelundupan hukum agar individu yang kuat supaya teteap berkuasa.
Ini yang dikatakan Neo leberalisme.
Bila liberalisme yang lama muncul dengan perbudkan, maka neo liberalisme muncul dengan wujud
kemauan pasar (market), dimana negara yang tidak bisa berkompetisi akan selalu dijaga negara maju.
Ad. C. Perubahan tyang membuat perubahan pada sesorang tidak harus menyiksa orang lain.
Peningkatan kesejahteraan individu tidak boleh menumbuhkan kesejahteraan individu yang lain.
Dalam bidang peradilan ada yang disebut false (kesalahan). False ini ada dalam 3 pemikiran ini, yaitu :
1. Individu bijaksana memilih diri sendiri
2. Kesejahteraan masyarakat tergantung pada kesejahteraan individu.
3. Peningkatan kesejahteraan individu tidak harus menemukan kesejahteraan individu yang lain.
19
Bagaimana menerangkannya?
Teori ekonomi dari marxisme
-
Tokoh : Karl Marx
Suatu metode berpikir yang diarahkan untuk memahami gejala-gejala atau pengertian-pengertian
Satu asas dalam berbagai bentuk, dimana sifat dapat berubah historisnya sehingga kenyataan
dengan cara demikian menjadi dapat dipahami.
Dialektika Marx
1. Dialektika
Manusia di dalam hidupnya selalu memainkan peran dengan alam. Sehingga alam di explore
sebesar-besarnya untuk kebutuhan manusia.
2. Kategorical sentral
a. Produksi
b. Pemenuhan kebutuhan.
Contoh : UU No.32/2014 tentang pemerintahan dasar dimana tambang mineral dari kabupaten kota
dialihkan ke provinsi, demikian juga pendidikan menengah dan kabupaten / kota dialihkan ke provinsi.
Siapa yang paling di untugkan?
Seorang bupati pernah mengatakan bahwa masih memerlukan pengelolaan ijin bahan galian C, tapi
perintah UU pengelolaannya dialihkan ke provinsi, sedangkan provinsi belum siap, pemerintah kabupaten /
kota sudah tidak punya wewenang inilah gambaran kebijakan yang tidak berbasis efisiensi.
Ketika ada yang diuntungkan tetapi menjadi kerugian bagi yang lain.
Mengapa pengelolaan harus dialihkan? Mungkin untuk pengawasan, tetapi tetap ada ruginya karena
perijinan yang menghasilkan dana masuk di pemerintah provinsi, yang menderita kerusakan wilayah adalah
kabupaten / kota.
Kalau dulu pada UU No.22/1999 ini daerahku terserah aku, sehingga saat digugat PTUN tidak ada
untungnya.
Hukum dan tidak dipahami sebagai bentuk-bentuk perwujudan dan kebebasan, tetapi lebih untuk
menjalani gejala-gejala ini sebagai impleapan dari hubungan ke masyrakat tertentu.
Telah terjadi perjanjian, telah terjadi kesalahan HAM maka dianalisakan menjadi kesalahan individual.
Ada tendensi menghilangkan fungsi negara, fungsinya dialihkan ke partai. Sosialisme yang diajaekan Marx
berubah menjadi komunisme.
Di Indonesia badan negara seperti MPR dulunya adalah badan negara yang mirip dengan badan sumber di
negara komunis
20
Mata kuliah : Teori Hukum
Dosen : P. Sukardi
Tanggal :16-02-2015
Teori Keadilan
Di Indonesia positif tidak dipahami secara undang-undang, gugatan praperadilan polri terhadap penetapan
tersangka BG oleh KPK adalah salah satu contohnya. Apakah hakim menganalisa berdasasrkan
ratiodecidendi perkaranya maka menghasilkan hukum baru?
Keadilan adalah kebajikan yang bertalian langsung dengan kesejahteraan negara. Keadilan dibagi
menjadi dua, yaitu :
-
Keadilan umum, yang adalah kebijakan yang menimbulkan efek pada masyarakat luas. Pengertian
umum dalam arti negara sudah tidak memadai lagi, karena artinya sudah meluas selain negara, bisa
masyarakat dan mashab.
Khusus, yaitu merupakan kebajikan dari kekuasaan, kebijaksanaan.
Pelaksanaan HAM, adalah konsep tentang hidup. Ketika bicara keadilan dalam HAM yang diadili adalah
awam individu dengan agama. Mengapa negara harus diposisikan sebagai sesuatu yang dicurigai? Karena
negara itu kuat, maka harus di awasi.
Ketika masyarakat yang terdiri dari individu-individu, kalau dibalik individu-individu berperan bagi
masyarakat. Mengukur kesejahteraan masyarakat dengan mengukur kesejahteraan individunya, maka akan
ada yang tertinggal. Mengukur kesejahteraan masyarakat dan itu diperlukan kecermataan.
Keadilan hukum artinya keadilan yang digunakan gerakan oleh negara. Ada berbagai konsep.
1. Keadilan komutative, yaitu keadilan yang berlaku pada barang dan jasa, dimana prestasi disamakan
dengan kontra prestasi, seperti hak dan kewajiban dalam perumusannya di dalam hukum politik
pemberian hak orang lain akan menyulitkan sanksi pidananya tanpa adanya kewajiban. Egual tidak
ada istimewa.
2. Keadilan distributif, yaitu keadilan yang mengatur hubungan hukum politik. hak persamaannya
adalah proporsional misalnya hukum pajak, dimana negara wajib mengecualikan yang tidak
memenuhi syarat tertentu misalnya bagi orang yang tidak mampu.
3. Pembatasan (vindicatif), ketika seseorang yang divonis hukuman mati, maka sudah tidak dalam
pembinaan. Permohonan grasinya ditolak dan harus dihukum mati.
4. Keadilan equity (fairness), yaitu kepatutan dalam penegakan hukum.
Ketika menetapkan seseorang jadi tersangka dilator belakanggi dendam apakah itu fairness ?
Pandangan Ulpianus
Keadilan adalah kehendak yang ajeg dan menetapkan untuk memberikan kepada masing masing haknya.
Praktek hukum menggunakan suatu hukum untuk memecahkan asalah, ada banyak jalan yang bisa ditempuh,
dan bisa jadi ada jalan baru. Seperti kasus BG vs KPK.
Teori hukum intinya melihat hukum lebih dekat
kelemahan hukum positif adalah ada suatu saat pembentukan hukum tidak memikirkan atau luput dari
sesuatu, dan itu terjadi.
Dimana kekuasaan semakin besar , maka kecenderungan menjadi absolut, untuk itu diperlukan adanya
pengawasan. Pengawasan pada hakim kaitannya dengan kebenaran.
Intinya adalah apakah kita akan memberikan hak persamaan tergantung pada kondisi hidup individu
tersebut. Dimana orang tidak melukai orang lain.
21
Masyarakat
C
Justitia legalis
Justitia distributive
A
Manusia pribadi
B
manusia pribadi
Justitia
Commutative
A dan B dalam hukum perdata = Justitia commutative
A dan B dalam hukum public = Justitia distributive
Adan C dalam hukum public = Justitia legalis
Keadilan merupakan suatu hal yang abstrak, bagaimana mewujudkan suatu keadilan jika tidak
mengetahui apa arti keadilan. Untuk itu perlu dirumuskan definisi yang paling tidak mendekati dan
dapat memberi gambaran apa arti keadilan. Definisi mengenai keadilan sangat beragam, dapat
ditunjukkan dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para pakar di bidang hukum yang
memberikan definisi berbeda-beda mengenai keadilan.
1. Keadilan menurut Aristoteles (filsuf yang termasyur) dalam
tulisannya Retoricamembedakan keadilan dalam dua macam :
 Keadilan distributif atau justitia distributiva; Keadilan distributif adalah suatu keadilan yang
memberikan kepada setiap orang didasarkan atas jasa-jasanya atau pembagian menurut haknya
masing-masing. Keadilan distributif berperan dalam hubungan antara masyarakat dengan
perorangan.
 Keadilan kumulatif atau justitia cummulativa; Keadilan kumulatif adalah suatu keadilan yang
diterima oleh masing-masing anggota tanpa mempedulikan jasa masing-masing. Keadilan ini
didasarkan pada transaksi (sunallagamata) baik yang sukarela atau tidak. Keadilan ini terjadi
pada lapangan hukum perdata, misalnya dalam perjanjian tukar-menukar.
2. Keadilan menurut Thomas Aquinas (filsuf hukum alam), membedakan keadilan dalam dua
kelompok :
 Keadilan umum (justitia generalis); Keadilan umum adalah keadilan menururt kehendak
undang-undang, yang harus ditunaikan demi kepentingan umum.
 Keadilan khusus; Keadilan khusus adalah keadilan atas dasar kesamaan atau proporsionalitas.
Keadilan ini debedakan menjadi tiga kelompok yaitu :
1. Keadilan distributif (justitia distributiva) adalah keadilan yang secara proporsional yang
diterapkan dalam lapangan hukum publik secara umum.
2. Keadilan komutatif (justitia cummulativa) adalah keadilan dengan mempersamakan antara
prestasi dengan kontraprestasi.
3. Keadilan vindikativ (justitia vindicativa) adalah keadilan dalam hal menjatuhkan hukuman
atau ganti kerugian dalam tindak pidana. Seseorang dianggap adil apabila ia dipidana badan
atau denda sesuai dengan besarnya hukuman yang telah ditentukan atas tindak pidana yang
dilakukannya.
3. Keadilan menurut Notohamidjojo (1973: 12), yaitu :
 Keadilan keratif (iustitia creativa); Keadilan keratif adalah keadilan yang memberikan kepada
setiap orang untuk bebas menciptakan sesuatu sesuai dengan daya kreativitasnya.
 Keadilan protektif (iustitia protectiva); Keadilan protektif adalah keadilan yang memberikan
pengayoman kepada setiap orang, yaitu perlindungan yang diperlukan dalam masyarakat.
4. Keadilan menurut John Raws (Priyono, 1993: 35), adalah ukuran yang harus diberikan untuk
mencapai keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan bersama.
22
Ada tiga prinsip keadilan yaitu :
(1) kebebasan yang sama yang sebesar-besarnya,
(2) perbedaan,
(3) persamaan yang adil atas kesempatan 8.
Pada kenyataannya, ketiga prinsip itu tidak dapat diwujudkan secara bersama-sama karena dapat
terjadi prinsip yang satu berbenturan dengan prinsip yang lain. John Raws memprioritaskan
bahwa prinsip kebebasan yang sama yang sebesar-besarnya secara leksikal berlaku terlebih
dahulu dari pada prinsip kedua dan ketiga.
5. Keadilan dari sudut pandang bangsa Indonesia disebut juga keadilan sosial, secara jelas
dicantumkan dalam pancasila sila ke-2 dan ke-5 9, serta UUD 1945. Keadilan adalah penilaian
dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa yang menjadi haknya, yakni dengan
bertindak proposional dan tidak melanggar hukum. Keadilan berkaitan erat dengan hak, dalam
konsepsi bangsa Indonesia hak tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban. Dalam konteks
pembangunan bangsa Indonesia keadilan tidak bersifat sektoral tetapi meliputi ideologi,
EKPOLESOSBUDHANKAM. Untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Adil
dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.
6. Keadilan menurut Ibnu Taymiyyah (661-728 H) adalah memberikan sesuatu kepada setiap
anggota masyarakat sesuai dengan haknya yang harus diperolehnya tanpa diminta; tidak berat
sebelah atau tidak memihak kepada salah satu pihak; mengetahui hak dan kewajiban, mengerti
mana yang benar dan mana yang salah, bertindak jujur dan tetap menurut peraturan yang telah
ditetapkan. Keadilan merupakan nilai-nilai kemanusiaan yang asasi dan menjadi pilar bagi
berbagai aspek kehidupan, baik individual, keluarga, dan masyarakat. Keadilan tidak hanya
menjadi idaman setiap insan bahkan kitab suci umat Islam menjadikan keadilan sebagai tujuan
risalah samawi.
TENTANG KEADILAN HANS KELSEN
Hukum itu dipisahkan dari aspek keadilan, tidak ada kaitannya dengan individu, hanya memberikan
pedoman pada hakim. Hukum positif adalah perintah penguasa yang tidak pernah melihat pandangan
individu.
Pembentukan hukum tidak perlu melihat keadilan, moral, agama karena sifat keadilan yang subjective
tergantung mana pelihannya.
Misalnya :
Pertanggung jawaban pers, diatur dalam KUHP tapi diatur juga dalam UU pers.
Apakah adil untuk orang yang sudah diberitakan sedemikian rupa oleh pers, hukumnya tidak sebanding dan
hanya diberikan hak jawab dengan porsi yang sangat kecil.
Di dalam EAL, hal ini dilihat dalam kaitannya untung rugi, yaitu jumlah keuntungan dari oplah yang di jual
dikurangi denda maka yang penting masih menghasilkan untung.
Pers dikatakan sebagai pilar demokrasi ke IV, tapi tidak ada satupun aturan yang mengatur tentang hal itu.
Adil atau tidak adil ? semuanya adalah factor subjektifitas. Hukum sifatnya adalah suatu yang umum,
keadilan adalah urusan hakim dalam melihat fakta untuk memberikan putusan.
PANDANGAN ANTHONY D’AMATO
Adil sama dengan fairness
Sesuatu yang dikatakan adail apabila prosedur yang ada sudah dilampaui secara fair.
Misalnya :
KPK menetapkan BG sebagai tersangka, maka BG harus membuktikan kepada hakim bahwa hal itu tidak
fair.
Intinya adalah setiap prosedur harus dilampaui secara fair dalam arti tidak ada sesuatu yang disembunyikan.
23
PANDANGAN H.L.A HART = justice and Equality
Persamaan kembali ke teori demokrasi, karena pada prinsipnya setiap orang bebas bertindak yang membatasi
kebebasan adalah hak persamaan kapan bebas ? ketika tidak menyinggung kebebasan orang lain.
Keadilan dan hak persamaan, individu satu dengan yang lain. Bagaimana individu mendapatkan haknya
sesuai dengan keinginannya ?
Certain relative position of equality in equality (Posisi relatif tertentu kesetaraan dalam kesetaraan)
Ketika menggunakan yang abstrak formal ?
Tetap dikatakan tidak adil, seperti halnya saat memberikan sesuatu dengan sama rata (baju misalnya) yang
bertubuh kecil bilang tidak adil ketika diberikan secara proposional yang kecil bilang apakah bedanya
sesame penduduk (dalam hal keuangan misalnya ).
Jadi itulah keadilan dengan hak persamaan dipakai secara berbeda, yang menurut Hans kelsen karena
bersifat subjektif, jadi biarlah hakim yang menentukan perkara.
JOHN RAWLS dalam bukunya theory of justice.
Bahwa keadilan social adalah deferent principle dan the principle of fair equality of opportunity, distributive
atau kumutative ?
Diamana perbedaan social dan ekonomi harusdiatur agar memberikan manfaat yang paling besar bagi
mereka yang kurang beruntung.
Negara akan dikatakan adil apabila membangun kondisi dimana yang kurang beruntung tetap mendapatkan
keuntungan.
Misalnya pada korban penggusuran yang merasa ketidak adilan dan menganggap Negara telah menjajah
mereka, maka diusahakan memberikan ganti rugi yang layak.
Ulliritalisme sifatnya indifidu, EAL akan ditolak karena kepentingan bersama akan lenyap. Bicara
efisien akan menguntungkan individu.
Kaitannya dengan sosialisme bahwa manusia harus bermanfaat bagi orang lain, hidupnya tidak tergantung
orang lain, orang lain yang hidupnya tergantung pada orang lain maka dapat dienyahkan, maka itu hati hati
membaca teori konsep asas.
Yang harus diperhatikan adalah masyarakat yang paling lemah, kenapa ?
Konsep demokrasi adalah prinsipnya bagaimana Negara harus mengatur ekonomi.
Kaitannya dengan berhutang, ketika tidak berhutang maka ekonomi harus diberdayakan sehingga ada
perubahan. Keadaan kaya miskin adalah kewajiban bagi Negara mendongkrak yang berhutang.
Dalam EAL tidak boleh ada yang diistimewakan ketika diperlakkukan sama maka aka nada yang tertinggal.
Misalnya ketika harga gula diluar negeri lebih rendah dari dalam negeri maka pemerintah melakukan
kebijakan impor. Hal ini mengakibatkan pabrik gula di dalam negeri banyak yang tutup. Sehingga tidak ada
pabrik gula lagi, maka harga gula akan dipermainkan.
Inilah sebabnya masyarakat yang lemah harus diperhatikan untuk di untungkan agar ekonomi berputar.
Demokrasi ekonomi bagaimana agar masyarakat kita tetap survive.
Intinya tiap orang harus punya kesempatan yang sama, bukan Cuma hak, tapi juga kesempatan agar dapat
berkarya dalam kehidupan.
J. Rawl intinya :
1. memberikan hak dan kesempatan
2. mengatur kembali kesenjangan ekonomi yang terjadi
Receipsocal benefits yaitu keuntungan yang bersifat timbal balik.
24
Mata kuliah : Teori Hukum
Dosen : P. Sukardi
Tanggal :25-02-2015
Ekonomic Analysis of law
Soal UAS :
Kegunaan teori hukum dalam praktek hukum kemudian dijelaskan dengan contoh contohnya.
Positivism, diminta menjelaskan beberapa hal terkait dengan pemahaman norma menurut pandangan Hart,
bentham dan Austin dalam kasus permohonan pra peradilan.
Jawaban secara garis besar :
Permohonan praperadilan oleh BG terhadap penetapannya sebagai tersangka oleh KPK pembahasannya
berkaitan dengan bahasa dan norma.
Ketika UU sudah jelas mengatakan pada kenyataanya dapat di dafsirkan lain. Penetapan tersangka tidak
masuk dalam ruang lingkup praperadilan, tetapi oleh hakim diterima untuk disidangkan hal ini menyangkut
bahasa dan norma.
Dalam teori penormaan, ada yang normanya dirumuskan dengan :
-
Mandatoir
Prohibitoir
Slide :
Peraturan bersifat normative :
-
Setiap aturan (hukum) bersifat nnormatif
Prototype norma hukum adalah perintah (ket berel)
Aturan norma (memerintah) = mandatory
Tidak melakukan = prohibitor
Aturan yang bukan perintah merupakan pernyataan mengenai fakta-fakta yang berlaku.
Catatan :
Norma atau kaidah adalah perintah untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu.
Tidak diatur belum tentu boleh
Ketika suatu aturan sudah jelas diatur, apakah tidak diperbolehkan menafsirkan lain ?
Menurut teori hart ada 2 pemahaman yaitu :
-
….
….
Apa yang diatur dalam KUHAP itu adalah limitative, tujuannya kekuasaan tidak boleh sewenangwenang KUHAP dapat saja diterjemahkan dengan atau dari aspek lain.
Ketika aturan dirumuskan melarang maka asasnya tidak dilarang adalah boleh.
Di dalam hukum pidana berlaku asas : tidak ada pidana tanpa ada kesalahan, kemudian aturan hukum
masih bisa diterjemahkan lagi yaitu untuk melindungi HAM.
Aturan pidana walauppun tidak boleh dianalogikan tapi boleh di tafsirkan secara espansivesepanjang
diperlukan (diperluas)
Dalam berargumantasi yang penting diingat adalah posisi dimana kita berdiri. Gunakanlah teori hukum
misalnya teori Hart, teori dworkin dsb. Jangan sampai menyalahkan orang lain tanpa ada dasarnya. Dalam
hal kasus BG, ada kemungkinan berlakunya power tents to corrupt, maka itu diperlukan pengawasan.
Sebagai yuris kita harus menerima masukan dari segala aspek, yang penting harus konsisten.
25
3.. Marxisme
Positivism mulai pada abad 18 yang pada saat itu berlaku hukum kodrat. Sedangkan hukum kodrat mulai
sebelum masehi sampai abad ke 18. Hukum kodrat mulai pada abad ke 5. Hukum kodrat atau hukum alam
dianggap sebagai hukum Tuhan. Terutama hukum Tuhan yang diajarkan oleh penganut agama katholik.
Abad 18 samapai 20 berlaku hukum positivism, berbarengan dengan prinsip hukum dan demokrasi,
kemudian kebebasan juga mengedepan/ mengemuka sehingga hubungan manusia dengan Tuhan itu masuk
ruang lingkup pribadi jadi tidak terkait dengan hukum, maka itu dalam positivism hukum tidak ada kaitannya
dengan moral.
Abad 21, dimana manusia terus mengembangkan pikirannya hingga sampai ke puncak, dan menemukan
standar baik dan buruk dalam membuat hukum.
Masalahnya, kapan kebebasan seseorang dapat dilaksanakan dan tidak menghalangi kebebasan orang lain.
Kembali lagi pada abad 20 dimana konsep hukum alam yang digunakan adalah hukumalam yang sudah
dirasionalkan sehingga prinsipnya berbeda. Kalau yang dulu hukum dianggap dari Tuhan, kemudian
dirasionalkan menjadi lebih manusiawi. Maka itu ada prinsip HAM yang ada karena melekat pada setiap
manusia sebagai ciptaan Tuhan.
Hukum positif muncul dengan memanfaatkan apa yang didapatdari Tuhan yaitu mengenai baik buruknya
dalam praktek hukum. Itu yang kita kenal legis formal.
Positivism secara etis dogmatika, yaitu ketika nilai-nilai sudah dijadikan hukum positif.
Pandangan yang lain mengatakan pemimpin tidak saja harus memberikan contoh yang positif tapi juga harus
melaksanakannya dalam pengambilan keputusan. Ini yang dikenal prerogative.
Apa yang dimaksud dengan hak prerogative ?
Ketika presiden melaksanakan tugasnya kemudian dijerat oleh peraturan, misalnya saat memilih kapolri
yang harus meminta persetujuan DPR. Apa persetujuan itu ? apakah sebuah merekomendai ? atau sebagai
bentuk pengawasan ?
Dalam hukum administrasi, ketika presiden menolak permohonan grasi sehingga penolakann itu tidak masuk
dalam rumah PTUN.
Perlindungan hukum pada kekuasaan, maka ranah PTUN tidak bicara PTUN yang sempit, tapi perlindungan
rakyat terhadap kekuasaan, sehingga nilai-nilai demokrasi, good governance masih relevan dalam praktek
hukum.
Itulah menurut pendapat saya partai politik harus dibatasi karena dampaknya makin banyak orang –orang
berebut kekuasaan.
Hukum kodrat sama dengan hukum alam.
Setelah abad 20, hukum alam yang tidak melulu dari Tuhan tapi dari pemikiran manusia.
Abad
Hukum kodrat yang
berasal dari Tuhan
Kedaulatan Tuhan
18
20
Hukum positivism
Hukum kodrat yang sudah diperbaiki yang berasal
dari hasilpemikiran manusia yang tidak melulu dari
Tuhan dan sudah dipisahkan maka itu muncullah
HAM agar lebih manusiawi.
Hubungan dunia dengan Tuhan dirasionalkan
sehingga Hukum alam yang berlaku tidak berasal
dari Tuhan tapi melekat pada manusia.
Download