teori belajar bahasa - Latifah | Dosen STKIP Siliwangi Bandung

advertisement
TEORI BELAJAR BAHASA
- Bahasa
- Pembelajaran
- Pengajaran
Pemerolehan Bahasa Kedua
Linguistik Struktural dan
Psikologi Behavioristik
Pemerolehan
Bahasa Kedua
Linguistk Generatif dan
Psikologi Kognitif
Konstruktivisme: sebuah
Pendekatan Multidisipliner
• Bahasa adalah keterampilan khusus yang
kompleks, berkembang dalam diri anak-anak
secara spontan, tanpa usaha sadar atau
instruki formal, dipakai tanpa memahami
logika yang mendasarinya, secara kualitatif
sama dalam diri setiap orang, dan berbeda dari
kecakapan-kecakapan lain yang sifatnya lebih
umum dalam hal memproses informasi atau
berperilaku secara cerdas (Pinker, 1994, hlm.
18)
Ron Scollon (2004, hlm. 272) gabungan definisi
bahasa:
1. Bahasa itu sistematis  mengacu ke sistem
bahasa berupa analisis fonologis, sintaksis,
leksikal, dan semantik
2. Bahasa adalah seperangkat simbol manasuka 
sifat simbolis bahasa; hubungan antara bahasa
dan realitas; filsafat bahasa; sejarah bahasa
3. Simbol-simbol itu utamanya adalah vokal, tetapi
bisa juga visual  fonetik; fonologi; sistem
tulisan; peran gerak tubuh, jarak, kontak mata,
dan ciri-ciri “paralinguistik” lainnya dari bahasa
4. Simbol mengonvensionalkan makna yang
dirujuk  semantik; bahasa dan kognisi;
psikolinguistik
5. Bahasa dipakai untuk berkomunikasi 
Sistem komunikasi; interaksi pembicarapendengar; pemrosesan kalimat.
6. Bahasa beroperasi dalam sebuah komunitas
atau budaya wicara  dialektologi;
sosiolinguistik; bahasa dan kebudayaan;
pragmatika; bilingualisme dan pemerolehan
bahasa kedua.
7. Bahasa pada dasarnya untuk manusia,
walaupun bisa jadi tak hanya terbatas untuk
manusia  bahasa manusia dan komunikasi
nonmanusia; neurolinguistik; faktor-faktor
bawaan; transmisi genetik; alam versus
pengaruh lingkungan.
8. Bahasa dikuasai oleh semua orang dalam cara
yang sama; bahasa dan pembelajaran bahasa
sama-sama mempunyai karakteristik universal
 ciri umum bahasa; pemerolehan bahasa
pertama.
.
Pembelajaran
Penguasaan atau pemerolehan
pengetahuan tentang suatu subjek
atau sebuah keterampilan dengan
belajar, pengalaman, atau instruksi.
Belajar  perubahan perilaku yang
diakibatkan oleh pengalaman
Faktor-faktor penyebab dasar dalam belajar
1. Belajar responden  ada tingkat emosional
yang paling primitif, terjadi perubahan perilaku
yang diakibatkan dari perpasangan suatu
stimulus tak terkondisi dengan suatu stimulus
terkondisi  sebagai suatu fungsi pengalaman
yang pada suatu waktu memperoleh
kemampuan untuk mengeluarkan respons
terkondisi, hal inilah yang akan membantu para
pengajar memahami bagaimana para siswa
menyenangi atau tidak menyenangi sekolah atau
bidang-bidang studi
2. Belajar kontiguitas  yaitu bagaimana dua
peristiwa dipasangkan satu dengan yang lain
pada suatu waktu, dan hal ini sering kali kita
alami. Asosiasi ini akan menyebabkan belajar
dari “drill” dan belajar stereotip-stereotip.
3. Belajar operant  konsekuensi-konsekuensi
perilaku mempengaruhi terhadap apakah
perilaku itu akan diulangi atau tidak, dan
berapa besar pengulangan itu.
4. Belajar observasional  pengalaman belajar
sebagai hasil observasi manusia dan kejadiankejadian. Kita belajar dari model-model, dan
masing-masing kita mungkin menjadi model
bagi orang lain.
5. Belajar kognitif  terjadi dalam kepala kita,
bila kta melihat dan memahami peristiwaperistiwa di sekitar kita dan dengan “insight”
belajar menyelami pengertian
TEORI-TEORI BELAJAR
Teori-teori Belajar
sebelum Abad ke-20
Teori
Disiplin
Mental
Teori-teori Belajar Abad
ke-20
Teori
Pengembangan
Alamiah
Teori Apersepsi
Keluarga
Perilaku
(Behavioristik)
Teori-teori
Stimulus-Respons
(S-R) Conditioning
Keluarga
Gestaltfield
Teori-teori
Kognitif
Teori Disiplin
Mental (Plato,
Aristoteles)
Dalam belajar, mental
siswa didisiplinkan
atau dilatih. Guru-guru
yang menganut teori
ini, memberikan
latihan untuk melatih
otot-otot mental siswa
dan setiap hari diberi
tes , kemudian apabila
ada siswa yang belum
pandai harus kembali
sesudah jam sekolah
untuk dilatih
Teori Pengembangan
Alamiah (Natural
Unfoldment)
 Rousseau (17121778),
 ahli pendidik Swiss
Pestalozzi (17461827), dan
 ahli filsafat,
pendidik dan
penemu gerakan
“Kindergarten” dari
Jerman Froebel
(1782-1852)
Anak itu akan berkembang
secara alamiah  Guruguru yang mengikuti teori
ini lebih mementingkan
perkembangan
kematangan (maturational
development) dari pada
menanamkan
keterampilanketerampilan tertentu.
Teori Apersepsi,
Herbart (1776-1841)
Apersepsi berlawanan dengan
disiplin mental dan
pengembangan alamiah,
merupakan suatu
asosiasionisma mental yang
dinamis, didasarkan pada
premis fundamental, bahwa
tidak ada gagasan bawaan
(sejak lahir); apa pun yang
diketahui seseorang datang
dari luar dirinya
Keluarga Perilaku
(Behavioristik)
 ahli fisiologi dan
farmakologi Rusia, Pavlov
(1849-1936), Thorndike,
Guthrie, Skinner, Gagne,
Bandura, dan beberapa
lainnya
Belajar merupakan suatu
perubahan perilaku yang
dapat diamati, yang terjadi
melalui terkaitnya stimulusstimulus dan respons-respons
menurut prinsip-prinsip
mekanistik. Para penganut
teori perilaku ini
berpendapat, bahwa sudah
cukup bagi siswa untuk
mengasosiasikan stimulusstimulus dan responsrespons, dan diberi
reinforcement bila ia
memberikan respons-respons
yang benar. Mereka tidak
mempersoalkan apakah yang
terjadi dalam pikiran siswa
sebelum dan sesudah respons
dibuat
Keluarga Gestaltfield (Teori
Kognitif)
Belajar merupakan suatu proses
perolehan atau perubahan insaitinsait (insights) , pandanganpandangan (outlooks), harapanharapan, pola-pola berpikir. Para
penganut teori ini dalam hal
belajar lebih menyukai istilahistilah orang dari pada
organisma, lingkungan psikologi
dari pada lingkungan fisik atau
lingkungan biologi, dan interaksi
dari pada aksi dan reaksi. Guru
yang berorientasikan teori
Gestalt-field atau teori kognitif
berkeinginan untuk menolong
para siswanya mengubah
pemahaman mereka tentang
masalah-masalah dan situasisituasi secara signifikan
Pengajaran
Menunjukkan atau
membantu seseorang
mempelajari cara melakukan
sesuatu, memberi instruksi,
memandu dalam pengkajian
Pengajaran
sesuatu, menyiapkan
pengetahuan, menjadikan
tahu atau paham
Linguistik Struktural dan Psikologi Behavioristik
Download