PENYELENGGARAAN RUPS PENENTUAN KUORUM DAN

advertisement
PENYELENGGARAAN RUPS
PENENTUAN KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DISETUJUI SECARA MUFAKAT (SUARA BULAT) OLEH SELURUH PEMEGANG
SAHAM DENGAN HAK SUARA.
 RUPS pertama kali  untuk penerimaan atau pengambil alihan semua hak dan
kewajiban yang timbul dari perbuatan hukum yang dilakukan oleh calon pendiri atau
kuasanya [Pasal 13 (1) , Pasal 14 (4)]
 Penambahan Agenda baru RUPS [Pasal 75 (3)]
 Penyelenggaraan RUPS diluar tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan
usaha utama [Pasal 76 (4)
 Circular Resolution, pengambilan keputusan diluar RUPS [Pasal 91]
DIHADIRI OLEH LEBIH DARI ½ BAGIAN JUMLAH SELURUH SAHAM DENGAN
HAK SUARA DAN DISETUJUI OLEH LEBIH DARI ½ DARI JUMLAH SUARA YANG
DIKELUARKAN DALAM RUPS [PASAL 86 JO PASAL 87]
 Perubahan keterangan-keterangan lain dalam Akta Pendirian
 Perubahan susunan (pengangkatan atau pemberhentian) anggota direksi
 Perubahan susunan (pengangkatan atau pemberhentian) anggota Dewan
Komisaris termasuk juga komisari independen.
 Perubahan susunan Pemegang saham. (pengalihan saham)
 Selain Perubahan Anggaran Dasar.
 Persetujuan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan [Pasal 69]
 Penentuan Penggunaan laba [Pasal 71]
 Penambahan Modal disetor dan ditempatkan yang masih dalam batas modal dasar
[Pasal 42 (2)]
RUPS ke-II : Kuorum 1/3, Voting lebih dari 1/2
DIHADIRI OLEH MINIMAL 2/3 BAGIAN DARI JUMLAH SELURUH SAHAM
DENGAN HAK SUARA DAN DISETUJUI OLEH MINIMAL 2/3 BAGIAN DARI
JUMLAH SUARA YANG DIKELUARKAN DALAM RUPS.
 Setiap Perubahan Anggaran Dasar, Kecuali:
 Perubahan Anggaran Dasar karena Penambahan Modal disetor dan
ditempatkan yang masih dalam batas modal dasar [Pasal 42 (2)] kuorumnya
lebih dari ½ dan voting lebih dari ½.
 Perubahan Anggaran Dasar karena perpanjangan jangka waktu berdiri,
kuorumnya minimal ¾ dan voting minimal ¾. [Pasal 89]
 Kompensasi Utang Perseroan menjadi kewajiban penyetoran saham [Pasal 35 (3)]
 Pembelian kembali saham oleh perseroan (buy back) [Pasal 38 (2)].
RUPS ke-II : Kuorum minimal 3/5, Voting Minimal 2/3.
DIHADIRI OLEH MINIMAL 3/4 BAGIAN DARI JUMLAH SELURUH SAHAM
DENGAN HAK SUARA DAN DISETUJUI OLEH MINIMAL ¾ BAGIAN DARI
JUMLAH SUARA YANG DIKELUARKAN DALAM RUPS.
 Penggabungan (Merger)
 Peleburan (Konsolidasi)
 Pengambilalihan (akuisisi)
 Pemisahan




Permohonan pailit
Perpanjangan jangka waktu berdiri
Pembubaran perseroan
Pengalihan atau menjaminkan lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih perseroan
[Pasal 102 (1)]
RUPS ke-II : Kuorum Minimal 2/3, Voting minimal ¾.
NOTE:
 Saham yang dimiliki oleh Perseroan karena buy back, peralihan karena hukum, hibah atau
hibah wasiat tidak dapat digunakan untuk mengeluarkan suara dalam RUPS dan tidak
diperhitungkan dalam menentukan jumlah kuorum RUPS [Pasal 40].
 Saham yang dimiliki Pemegang saham yang tidak memenuhi persyaratan pemegang saham
dalam Anggaran Dasar tidak berhak hadir dalam RUPS dan tidak punya hak suara [Pasal 48
(3).
 Suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk seluruh saham yang dimilikinya
 tidak diperkenankan split votting
 Saham yang diwakili oleh anggota direksi, anggota dewan Komisaris atau karyawan
perseroan berhak hadir di RUPS tetapi tidak berhak mengeluarkan suara, jadi dalam
menentukan kuorum kehadiran tetap di hitung, sedangkan dalam menetapkan pemungutan
suara saham tersebut tidak dihitung. [Pasal 85 (4).
 Dalam Anggaran Dasar biasaynya diatur ketentuan mengenai suara Blanko dalam RUPS,
biasanya suara blanko dianggap tidak ada atau tidak dihitung dalam penetapan penghitungan
pemungutan suara.
KEWAJIBAN PERMOHONAN
PERSETUJUAN DAN PEMBERITAHUAN KEPADA MENTERI
PERMOHONAN PERSETUJUAN MENTERI.
 Perubahan Anggaran Dasar tertentu [Pasal 21 (2)]
 Nama Perseroan dan/atau tempat kedudukan perseroan
 Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan
 Jangka waktu berdirinya perseroan
 Bersarnya Modal dasar
 Pengurangan Modal ditempatkan dan disetor
 Status Perseroan yang tertutup menjadi Perseroan Terbuka atau sebaliknya.
Perubahan Anggaran Dasar berlaku efektif sejak tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri
mengenai persetujuan perubahan Anggaran Dasar. [Pasal 23 (1)]
PERMOHONAN PEMBERITAHUAN KEPADA MENTERI
 Perubahan Anggaran Dasar selain yang diatur dalam Pasal [21 (2)]
 Penambahan Modal disetor dan ditempatkan tapi masih dalam batas Modal Dasar [Pasal
42 (3)].
 Perubahan Keterangan-Keterangan Lain yang terdapat dalam Akta Pendirian, yaitu:
 Perubahan susunan anggota direksi [Pasal 94 (7)]
 Perubahan susunan anggota Dewan Komisaris termasuk juga komisaris independen
[Pasal 111 (7)].
 Perubahan susunan Pemegang saham [Pasal 56 (3)]
 Pembubaran Perseroan [Pasal 147 (1) b]
 Hasil Akhir Proses Likuidasi [Pasal 152 (3)]
Perubahan Anggaran Dasar berlaku efektif sejak tanggal diterbitkannya surat penerimaan
pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar oleh Menteri [Pasal 23 (2)]
Download