Perbedaan Antara PT,Yayasan dan Koperasi

advertisement
Hukum Perdata
PERBEDAAN ANTARA YAYASAN,KOPERASI
DAN PERSEROAN TERBATAS
Dasar Hukumnya
 Koperasi diatur dalam Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2012
 Perseroan Terbatas diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007
 Yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 16
Tahun 2001 jo. Nomor 28 Tahun 2004
Status(Badan Hukum yang diumumkan dalam
Berita Negara)
 Koperasi : Setelah sebelumnya disahkan menteri di
bidang koperasi
 Yayasan : Setelah disahkan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia (dahulunya Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia)
 Perseroan Terbatas : Setelah disahkan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia (dahulunya Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia)
Anggaran Dasar
 Koperasi : Dibuat di hadapan Camat selaku Pejabat
Pembuat Akta Koperasi atau Notaris yang terdaftar
dalam kementerian koperasi
 Yayasan : dibuat di hadapan notaris
 Perseroan Terbatas : dibuat di hadapan notaris
Tujuan
 Koperasi : Meningkatkan kesejahteraan Anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,
sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
tatanan perekonomian nasional yang demokratis
dan keadilan
 Perseroan Terbatas : Orientasi keuntungan/laba
 Yayasan : tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan
Pendiri
 Koperasi : Koperasi Primer didirikan oleh paling
sedikit 20 (dua puluh) orang perseorangan. Koperasi
Sekunder didirikan oleh paling sedikit 3 (tiga)
Koperasi Primer
 Perseroan Terbatas : Oleh 2 (dua) orang atau lebih
 Yayasan : satu orang atau lebih dengan memisahkan
sebagian harta kekayaan pendirinya, sebagai
kekayaan awal
Nama
 Koperasi : Diawali dengan "Koperasi" untuk
Koperasi Primer, dan diawali "Koperasi dan diakhiri
dengan "(Skd)" untuk Koperasi Sekunder
 Perseroan Terbatas : Diawali dengan "PT" untuk
perseroan terbatas dan diawali dengan "PT" dan
diakhiri dengan Tbk. untuk perseroan trbatas
terbuka
 Yayasan : Diawali dengan kata "Yayasan" untuk
Yayasan dan diawali dengan kata "Yayasan Wakaf"
untuk yayasan wakaf
Organ
 Koperasi : Rapat Anggota, Pengawas, Pengurus
 Perseroan Terbatas : RUPS, Direksi, Dewan
Komisaris
 Yayasan : Pembina, Pengurus, Pengawas
Modal
 Koperasi : Setoran Pokok dan Sertifikat Modal
Koperasi yang disetor anggota atau Hibah; Modal
Penyertaan; modal pinjaman yang berasal dari
Anggota; Koperasi lainnya dan/atau Anggotanya;
bank dan lembaga keuangan lainnya; penerbitan
obligasi dan surat hutang lainnya; dan/atau
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dan/atau
sumber lain yang sah yang tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar dan/atau ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Modal (Perseroan Terbatas)
 Saham yang disetor dan ditempatkan oleh pemegang
saham sebesar min. 25% dari min. Rp. 50 juta atau
jumlah lain yang ditentukan oleh perundangundangan
Modal ( Yayasan)
 uang atau barang yang berasal dari sumbangan atau
bantuan yang tidak mengikat atau wakaf atau hibah
atau hibah wasiat; atau perolehan lain yang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar Yayasan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku
Pembagian Hasil
 Koperasi : Sisa hasil usaha dibagikan kepada anggota
 Perseroan Terbatas : deviden dibagikan kepada
pemegang saham
 Yayasan : Tidak ada pembagian
Tanggung Jawab Sosial
 Koperasi : Tidak ada
 Perseroan Terbatas : Ada (pasal 74 UU No. 40
Tahun 2007 jo. PP No. 47 Tahun 2012
 Yayasan : Sesuai tujuannya yaitu dalam bidang sosial
Cross Holding
 Koperasi : Tidak ada
 Perseroan Terbatas : Perseroan dilarang
mengeluarkan saham baik untuk dimiliki sendiri
maupun dimiliki oleh perseroan lain yang sahamnya
secara langsung atau tidak langsung dimiliki oleh
perseroan (pasal 36 ayat [1] UU No. 40 Tahun 2007)
 Yayasan : Tidak ada
Jasa Pengguna
 Koperasi : Anggota
 Perseroan Terbatas : Pihak III
 Yayasan : Pihak III
Kuorum(Koperasi)
 Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan suara terbanyak
jika tidak tercapai mufakat sebelumnya. Rapat Anggota II dapat
dilangsungkan dan berhak mengambil keputusan apabila dihadiri
oleh
sekurang-kurangnya 1/5 (satu perlima) jumlah Anggota. Untuk
Rapat Anggota Luar Biasa untuk memutuskan penggabungan,
peleburan, atau pembubaran Koperasi dianggap sah apabila sudah
dihadiri oleh paling sedikit 3/4
(tiga perempat) jumlah Anggota. Keputusan Rapat Anggota Luar
Biasa dianggap sah apabila disetujui oleh paling sedikit 2/3 (dua
pertiga) jumlah suara yang sah. Jika tidak tercapai keputusan, maka
dilakukan Rapat Anggota Luar Biasa II yang kuorumnya kehadiran
dan keputusannya sama dengan Rapat Anggota Luar Biasa I. Jika
kuorum Rapat Anggota Luar Biasa II tidak tercapai, atas
permohonan Pengurus kuorum
ditetapkan oleh Ketua Pengadilan.
Kuorum(Perseroan Terbatas)
 Keputusan RUPS (untuk penambahan modal
ditempatkan dan disetor dalam batas modal dasar,
penggunaan hak tagih sebagai kompensasi kewajiban
penyetoran atas harga saham yang telah diambil,
pembelian kembali saham, peralihan saham karena
hukum; hibah atau hibah wasiat, pengurangan modal
dasar, persyaratan pemilikan saham) adalah sah jika
dilakukan 1/2 dari seluruh jumlah saham dan disetujui
lebih dari 1/2 yang hadir kecuali ditentukan lebih besar
dalam anggaran dasar. Jika tidak tercapai maka
diadakan RUPS II sah mengambil keputusan jika min.
1/3 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
hadir atau diwakili, kecuali ditentukan lebih besar dalam
anggaran dasar
Kuorum(Perseroan Terbatas)Lanjutan
 Keputusan RUPS (untuk penggabungan, peleburan,
pengambilalihan dan pemisahan PT., pengajuan pailit,
perpanjangan jangka waktu PT., pembubaran PT, menyetujui
tindakan direksi) adalah sah jika dilakukan 3/4 dari seluruh jumlah
saham dan disetujui lebih dari 3/4 yang hadir kecuali ditentukan
lebih besar dalam anggaran dasar. Jika tidak tercapai maka
diadakan RUPS II sah mengambil keputusan jika dihadiri min. 2/3
bagian dari jumlah seluruh saham dan disetujui lebih dari 3/4 dari
suara yang hadir , kecuali ditentukan lebih besar dalam anggaran
dasar.
 Kedua tentang kuorum di atas jika tidak kuorum maka meminta
pengadilan untuk menentukan RUPS III.
 Penyelenggaraan RUPS Tahunan dapat dilakukan atas permintaan 1
(satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama
mewakili 1/10 (satu persepuluh), dewan komisaris
Kuorum(Yayasan)
 Untuk perubahan anggaran dasar dilakukan oleh
rapat Pembina (tidak boleh mengubah maksud dan
tujuan). Jika tidak tercapai mufakat keputusan
ditetapkan berdasarkan persetujuan
paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari seluruh jumlah
anggota Pembina yang hadir. Jika hal tersebut tidak
tercapai rapat Pembina II sah, apabila dihadiri oleh
lebih dari 1/2 (satu per dua) dari seluruh anggota
Pembina diambil berdasarkan persetujuan suara
terbanyak dari jumlah anggota Pembina yang hadir.
Download