Uploaded by User73445

LAPORAN PRAKTIKUM KIMFAR ALKOHOL (1)

advertisement
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
KIMIA FARMASI I
UJI GOLONGAN ALKOHOL
NAMA
: SUSY ARIYANTI
KELAS
:C
NPM
: 19208075
PROGRAM STUDI DIII FARMASI
AKADEMI FARMASI BUMI SILIWANG
BANDUNG 2020
UJI GOLONGAN ALKOHOL
I. TUJUAN
a. Mahasiswa dapat mengetahui senyawa yang termasuk alkohol
b. Mahasiswa dapat mengetahui reaksi pada uji golongan alkohol
II. DASAR TEORI
Alkohol adalah Persenyawaan organik yang mempunyai satu atau lebih gugus
hidroksil. Karena ikatan hidroksil bersifat kovalen, maka sifat alkohol tidak serupa
dengan hidroksida, tetapi lebih mendekati sifat air. Alkohol diberi nama yang
berakhiran-ol.
Alkohol dapat digolongkan berdasarkan ;
1. Letak gugus OH pada atom karbon
2. Banyaknya gugus OH yang terdapat (jumlah gugus hidroksilnya)
3. Bentuk rantai karbonnya.
Oksidasi alkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap
air. Oleh karena itu, etanol digunakan sebagai bahan bakar spirtus (spiritus). Reaksi
pembakaran etanol, berlangsung sebagai berikut:
dengan zat-zat pengoksidasi sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan
asam, alkohol teroksidasi sebagai berikut:
1. Alkohol primer membentuk aldehida dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk
asam karboksilat.
2. Alkohol sekunder membentuk keton.
3. Alkohol tersier tidak teroksidasi.
Pembentukan Ester (Esterifikasi)
Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air.
Untuk membedakan suatu alkohol termasuk alkohol primer, sekunder atau tersier
dapat dilakukan menggunakan pereaksiLucas.Pereaksi Lucas dibuat dengan dengan
mereaksikan asam klorida pekat dan seng klorida. Pengamatan yang terjadi ketika
ditambah pereaksi Lucas adalah:
1. Untuk alkohol primer ketika ditembahkan pereaksi Lucas tidak terjadi perubahan
karena tidak terjadi reaksi kimia.
2. Pada alkohol sekunder ketika ditambah pereaksi Lucas terjadi reaksi kimia namun
sangat lambat. Untuk mempercepat reaksi yang terjadi yaitu dilakukan pemanasan,
setelah pemanasan sekitar 10 menit akan terbentuk 2 lapisan.
3. Sedangkan alkohol tersier ketika ditambahkan pereaksi Lucas akan bereaksi denga
cepat membentuk alkil klorida yang tak larut dalam larutan
III. ALAT DAN BAHAN
NO
Alat/Bahan
Jumlah
1
Tabung Reaksi
5
2
Pipet tetes
5
3
Pembakar spirtus
1
4
Kaki tiga
1
5
Beaker glass
1
6
Spatel logam
1
7
Kassa asbes
1
8
Larutan KI dalam I2
Secukupnya
9
NaOH
Secukupnya
10
Metanol
Secukupnya
11
K2CrO7
Secukupnya
12
H2SO4 50%
Secukupnya
13
Gliserin
Secukupnya
14
CuSO4
Secukupnya
15
Serbuk Mentol
Secukupnya
16
Vanilin
Secukupnya
17
Asam Salisilat
Secukupnya
18
H2SO4 pekat
Secukupnya
19
Tissu
Secukupnya
IV. PROSEDUR
1.
Reaksi Esterifikasi Metanol dan Asam Salisilat
a) Masukkan 1 mL sampel alkohol (metanol) ke dalam tabung reaksi
b) Tambahkan 1 spatel asam salisilat, kocok perlahan sampai homogen
c) Tambahkan 2-3 tetes H2SO4 pekat, kemudian tutup tabung menggunakan tissue
d) Masukkan ke dalam penangas air, biarkan sampai terjadi penguapan
e) Amati perubahan yang terjadi dan cium aroma uap yang timbul
2.
Reaksi alkohol dengan larutan KI dalam I2
a)
Masukkan 1 mL sampel alkohol ke dalam tabung reaksi
b) Tambahkan 2-3 tetes larutan KI dalam I2
c) Tambahkan 2-3 tetes NaOH
d) Amati perubahan yang terjadi
3.
Reaksi alkohol dengan K2CrO7
a) Masukkan 1 mL sampel alkohol ke dalam tabung reaksi
b) Tambahkan 2-3 tetes K2CrO7 ke dalam tabung reaksi
c) Tambahkan 2-3 tetes H2SO4 50% ke dalam tabung reaksi
d) Amati perubahan yang terjadi
4.
Reaksi Gliserin dengan CuSO4
a) Masukkan 1 mL gliserin ke dalam tabung reaksi
b) Tambahkan 1-2 tetes CuSO4 ke dalam tabung reaksi
c) Tambahkan 2-3 tetes NaOH ke dalam tabung reaksi, kocok ad homogen
d) Amati perubahan yang terjadi
e)
5.
Panaskan dalam penangas air, amati perubahan yang terjadi
Reaksi mentol
a) Masukkan 1 spatel mentol ke dalam tabung reaksi
b) Tambahkan 1 spatel vanillin ke dalam tabung reaksi, amati perubahan yang
terjadi
c) Tambahkan 2-3 tetes H2SO4 50% ke dalam tabung reaksi
d) Amati perubahan yang terjadi
V. HASIL PENGAMATAN
1.
Reaksi Esterifikasi Metanol dan Asam Salisilat
Pengamatan
No
Pereaksi
1
Metanol
Sebelum
+
Asam Larutan bening
Sesudah
Larutan bening
Salisilat
2
+ H2SO4 , Panaskan
Larutan bening
Timbul uap bau
gandapura
2.
No
Uji Reaksi alkohol dengan larutan KI dalam I2
Pereaksi
Pengamatan
Sebelum
1
Alkohol
+Lar.
Sesudah
KI Larutan bening
Larutan coklat
Larutan coklat
Larutan merah
dalam I2
2
+ NaOH
3.
No
Uji Reaksi alkohol dengan K2CrO7
Pereaksi
Pengamatan
Sebelum
Sesudah
1
Alkohol + K2CrO7
Larutan bening
Larutan oranye
2
+ H2SO4 50%
Larutan oranye
Larutan hijau
4.
No
Uji Reaksi gliserin dengan CuSO4
Pereaksi
Pengamatan
Sebelum
1
2
Sesudah
Gliserin + CuSO4+ Bening agak kental
Endapan
NaOH
muda
Panaskan
Endapan biru muda
Endapan
biru
biru
kehijauan
5.
Uji Reaksi Mentol dengan H2SO4
Pengamatan
No
Pereaksi
Sebelum
1
Mentol + vanillin
Hablur
2
+ H2SO4
Sesudah
putih
berbentuk Larutan
agak
jarum
kuning
Larutan agak kuning
Larutan oranye
VI. REAKSI KIMIA
1. Reaksi metanol dengan asam salisilat
2. Reaksi alkohol dengan larutan KI dalam I2, lalu dengan NaOH
C2H5OH + 4I2 + 6NaOH ⇒ CHI3 + HCOONa + 5NaI + 5H2O
3. Reaksi golongan alkohol dengan K2CrO7
4. Reaksi gliserin dengan CuSO4
5. Reaksi Mentol dengan H2SO4
VII.
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini dilakukan percobaan untuk menguji senyawa golongan alkohol.
Dilakukan lima kali uji reaksi golongan alkohol.
1. Reaksi Esterifikasi metanol dengan asam salisilat membentuk ester metil salisilat
yang berbau gandapura.
2. Reaksi alkohol dengan larutan KI dalam I2 membentuk larutan coklat, kemudian
setelah ditambah NaOH membentuk larutan merah dari iodoform.
3. Reaksi alkohol dengan K2CrO7 membentuk larutan oranye, kemudian setelah
ditambah H2SO4 membentuk golongan aldehid berupa larutan hijau.
4. Reaksi gliserin dengan CuSO4 membentuk endapan biru muda, kemudian setelah
dipanaskan membentuk endapan biru kehijauan.
5. Reaksi Mentol dengan H2SO4 menghasilkan lautan oranye.
VIII. KESIMPULAN
1. Reaksi alkohol (metanol) dengan asam salisilat membentuk ester metil salisilat berbau
gandapura.
2. Reaksi alkohol dengan larutan KI dalam I2 membentuk larutan coklat, kemudian
setelah ditambah NaOH membentuk larutan merah.
3. Reaksi alkohol dengan K2CrO7 membentuk larutan oranye, kemudian setelah
ditambah H2SO4 membentuk larutan hijau.
4. Reaksi gliserin dengan CuSO4 membentuk endapan biru muda, kemudian setelah
dipanaskan membentuk endapan biru kehijauan.
5. Reaksi Mentol dengan H2SO4 menghasilkan lautan oranye.
IX. DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.youtube.com/watch?v=HwPmqDYMzv4
Diakses pada tanggal 25-10-2020 pkl 05.30
2. Fessenden. 2006. Kimia Organik EDISI KETIGA Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta
3. Fessenden, Ralph J., Joan S. Fessenden. 1982. Kimia Organik. Erlangga. Jakarta.
4. Petrucci, Ralph H., Suminar. 1987. KIMIA DASAR. Penerbit Erlangga. Jakarta
5. https://laporan-praktikum-kimia-farmasi / modul-1.html
Diakses pada tanggal 25-10-2020 pkl 06.00
Download