Penyelesaian Sistem Persamaan Linier (SPL) Topik Definisi SPL • Suatu sistem yang merupakan gabungan dari beberapa persamaan linier dengan variabel x1 , x2 ,..., xn a11x1 a12 x2 ... a1n xn b1 a21x1 a22 x2 ... a2 n xn b2 am1 x1 am 2 x2 ... amn xn bm • SPL diatas mempunyai m persamaan dan n variabel • SPL mempunyai minimal sebuah solusi, disebut konsisten, jika tidak mempunyai solusi disebut tidak konsisten SPL • Bentuk persamaan linier simultan dengan n persamaan dan n variabel bebas a11 a12 a 21 a22 ... ... an1 an 2 ... a1n x1 b1 ... a2 n x2 b2 ... ... ... ... ... ann xn bn Bentuk Matrik SPL • SPL dengan m persamaan dan n variabel a11x1 a12 x2 ... a1n xn b1 a21x1 a22 x2 ... a2 n xn b2 am1 x1 am 2 x2 ... amn xn bm • Bentuk SPL dapat ditulis dengan a11 a12 ... a1n a a ... a 2n 21 22 am1 am 2 ... amn • Dapat ditulis Ax = B b1 b 2 bm = x1 x 2 xm Bentuk Matrik SPL • Dimana A = a11 a12 ... a1n a a ... a 2n 21 22 a a ... a mn m1 m 2 x = x1 x2 xm B= b1 b 2 bm • A adalah matrik koefisien dari SPL (matrik Jacobian). • Vektor x disebut vektor variabel • Vektor B disebut vektor konstanta Augmented Matrik • Matrik yang merupakan perluasan matrik A dengan dengan menambahkan vektor B pada kolom terakhirnya a11 a12 ... a1n b1 a a ... a b 2n 2 21 22 am1 am 2 ... amn bm Contoh x + 3y + 2z = 44 x + 4y + z = 49 2x + 5y + 5z = 83 • Bentuk matrik SPL 1 3 2 x 1 4 1 y 2 5 5 z = • Augmented Matrik 44 49 83 1 3 2 44 1 4 1 49 2 5 5 83 Penyelesaian SPL • Berdasarkan penyelesaiannya, SPL dibedakan menjadu 3 macam: – Tidak mempunyai penyelesaian (no solutions) – Tepat satu penyelesaian (exactly one solution) – Banyak penyelesaian(infinitely many solutions) Penyelesaian SPL • Secara geometri penyelesaian sist pers linier untuk 2 var bebas dapat digambarkan: l 1 y l1 y l2 x Tidak mempunyai penyelesaian l2 x Mempunyai 1 penyelesaian Penyelesaian SPL • Secara geometri penyelesaian sist pers linier untuk 2 var bebas dapat digambarkan: y l1=l2 x Mempunyai banyak penyelesaian Contoh 1 • Seorang pembuat boneka ingin membuat dua macam boneka yaitu boneka A dan boneka B. Kedua boneka tersebut dibuat dengan menggunakan dua macam bahan yaitu potongan kain dan kancing. Boneka A membutuhkan 10 potongan kain dan 6 kancing, sedangkan boneka B membutuhkan 8 potongan kain dan 8 kancing. • Permasalahannya adalah berapa buah boneka A dan boneka B yang dapat dibuat dari 82 potongan kain dan 62 kancing ? Contoh 1 • Permasalahan ini dapat dimodelkan dengan menyatakan : – – • x = jumlah boneka A y = jumlah boneka B Untuk setiap bahan dapat dinyatakan bahwa: – – Potongan kain 10 untuk boneka A + 8 untuk boneka B = 82 Kancing 6 untuk boneka A + 8 untuk boneka B = 62 • Atau dapat dituliskan dengan : 10 x + 8 y = 82 6 x + 8 y = 62 • Penyelesaian dari permasalahan di atas adalah penentuan nilai x dan y yang memenuhi kedua persamaan di atas. Contoh 2 • Perhatikan potongan peta yang sudah diperbesar (zoom) sebagai berikut : 3 4 2 1 • • • Perhatikan bahwa pada ke-4 titik tersebut dihubungkan dengan garis lurus, sehingga tampak kasar. Untuk menghaluskannya dilakukan pendekatan garis dengan kurva yang dibentuk dengan fungsi pendekatan polinomial. Dari fungsi polinomial yang dihasilkan kurva dapat digambarkan dengan lebih halus. Contoh 2 • 4 titik yang ditunjuk adalah (2,3), (7,6), (8,14) dan (12,10). 4 titik ini dapat didekati dengan fungsi polinom pangkat 3 yaitu : y ax 3 bx 2 cx d • Bila nilai x dan y dari 4 titik dimasukkan ke dalam persamaan di atas akan diperoleh model persamaan simultan sebagai berikut : Titik 1 3 = 8 a + 4 b + 2 c + d Titik 2 6 = 343 a + 49 b + 7 c + d Titik 3 14 = 512 a + 64 b + 8 c + d Titik 4 10 = 1728 a + 144 b + 12 c + d • Nilai a, b, c dan d adalah penyelesaian dari permasalahan di atas. Contoh 2 • Setelah nilai a, b, c dan d diperoleh maka persamaan polinomialnya didapatkan dan dengan menggunakan step x yang lebih kecil dapat digambarkan grafiknya dengan lebih halus. Operasi-operasi Dasar (Elementary Operations) • Terdapat dua tahap untuk menyelesaikan SPL yaitu: – Reduksi sistem (mengeliminasi variabel) – Mendeskripsikan himpunan penyelesaian • Tujuan dari reduksi sistem adalah untuk menyederhanakan SPL dengan mengeliminasi variabel-variabel, sehingga sistem yang dihasilkan mempunyai himpunan penyelesaian yang sama dengan sistem aslinya. Sistem equivalent • Definisi Dua SPL dengan n variabel disebut equivalent jika SPL tersebut mempunyai himpunan penyelesaian yang sama Operasi Baris Elementer • Untuk reduksi sistem, SPL menggunakan operasi baris elementer (elementary row operations). Terdapat 3 operasi : – Menukar dua baris (Ri ↔ Rj) – Mengalikan sebuah baris dengan sebuah skalar (k Ri) – Menambah perkalian k dengan sebuah baris dengan baris lainnya. (Ri + kRj) Operasi Baris Elementer • Menambah perkalian k dengan sebuah baris dengan baris lainnya. (Ri + kRj) 1 1 2 9 2 4 3 1 3 6 5 0 B2 – 2B1 9 1 1 2 0 2 7 17 3 6 5 0 • B2 – 2B1 artinya elemen-elemen pada baris kedua dikurangi dengan dua kali elemen pada baris ke satu • -2B1 B2 B2 – 2B1 : -2 -2 -4 -18 : 2 4 -3 1 : 0 2 -7 -17 (menjadi elemen baris ke-2) Contoh Penggunaan Operasi Baris Elementer x y 2z 9 2 x 4 y 3z 1 B2 – 2B1 3x 6 y 5 z 0 1 1 2 9 2 4 3 1 3 6 5 0 x y 2z 2 y 7 z 1 7 3x 6 y 5 z B2 – 2B1 9 B3 – 3B1 0 9 1 1 2 0 2 7 17 3 6 5 0 B3 – 3B1 Contoh Penggunaan Operasi Baris Elementer x y 2z x y 2z 9 2 y 7 z 17 1/2B2 3 y 11z 27 9 1 1 2 0 2 7 17 0 3 11 27 y 72 z 172 3 y 11z 1/2B2 9 B3 – 3B2 0 9 B – 3B 1 1 2 2 0 1 7 17 3 2 2 0 3 11 27 Contoh Penggunaan Operasi Baris Elementer x y 2z x y 2z 9 y 72 z 172 -2B3 12 z 32 1 1 2 0 1 7 2 0 0 12 9 172 32 -2B3 9 y 72 z 172 B1 – B2 z 3 1 1 2 0 1 7 2 0 0 1 9 172 3 B1 – B2 Contoh Penggunaan Operasi Baris Elementer x 112 z 35 2 y z 7 2 z 1 0 112 7 0 1 2 0 0 1 17 2 3 3 35 2 17 2 B1 – 11/2 B3 B2 + 7/2 B3 B1 – 11/2 B3 B2 + 7/2 B3 1 x y 2 z 3 1 0 0 1 0 1 0 2 0 0 1 3 SPL diatas mempunyai penyelesaian tunggal x=1,y=2,z=3 Proses reduksi pada contoh diatas disebut Eliminasi Gauss- Jordan Contoh 2x2 + x3 = -2 3x1 + 5x2 - 5x3 = 1 2x1 + 4x2 - 2x3 = 2 0 2 1 2 3 5 5 1 2 4 2 2 1 2 1 1 3 5 5 1 0 2 1 2 B1 ↔ B3 B2 - 3B1 2 4 2 2 3 5 5 1 0 2 1 2 1 2 1 1 0 1 2 2 0 2 1 2 1/2B1 -B2 Contoh 1 2 1 1 0 1 2 2 0 2 1 2 B1 - 2B2 1 0 5 3 0 1 2 2 0 0 3 6 -1/3B3 1 0 0 7 0 1 2 2 0 0 1 2 B2 - 2B3 1 0 5 3 0 1 2 2 0 2 1 2 1 0 5 3 0 1 2 2 0 0 1 2 B3 - 2B2 B1 + 5B3 1 0 0 7 0 1 0 2 0 0 1 2 • SPL diatas mempunyai penyelesaian tunggal yaitu x1=7, x2=-2 dan x3=-2 3 Kemungkinan Penyelesaian SPL(a) Dari matrik augmented SPL direduksi dengan operasi baris elementer diperoleh bentuk reduced echelon form. Terdapat 4 kemungkinan penyelesaian seperti berikut : 1 0 0 5 (a) 0 1 0 2 0 0 1 4 Penyelesaian (a) 5 x y -2 z 4 3 Kemungkinan Penyelesaian SPL(b1) 2 4 1 1 (b) 0 3 3 6 0 0 0 0 Penyelesaian (b) x1 x2 2 x3 4 - 3x2 - 3x3 - 6 Variabel depan (leading variables) Variabel bebas (free variables) 3 Kemungkinan Penyelesaian SPL(b2) x1 = 10 – 5x3 x2 = 3 – x3 Variabel bebas dapat diisi dengan sembarang nilai k, selanjutnya dapat ditentukan variabel depan Terdapat banyak penyelesaian, penyelesaian secara umum diberikan dengan menggunakan formula x1 = 10 – 5k x2 = 3 – xk3 x3 = k 3 Kemungkinan Penyelesaian SPL(c) 2 4 1 1 0 3 3 6 0 0 0 1 Penyelesaian (c) 1. Persamaan yang bersesuai dengan baris terakhir tsb adalah 2. Tidak ada nilai xi yang memenuhi persamaan tersebut 0x1 + 0x2 + 0x3 = 1 Contoh • Matrik di bawah ini adalah matrik reduced echelon form. Jelaskan SPL yang berhubungan dengan matrik tersebut dan bagaimana penyelesaiannya? 1 0 A 0 0 3 1 0 2 0 1 7 0 0 0 0 0 1 0 1 0 B 0 1 3 0 0 0 0 1 1 2 0 5 D 0 0 1 0 0 0 0 0 1 3 0 4 2 C 0 0 1 5 1 0 0 0 0 0 PENS-ITS Contoh • Matrik A adalah matrik augmented dengan SPL sbb: x1 3 x2 - 2 x3 7 SPL mempunyai penyelesaian tunggal yaitu x1 3 x2 - 2 x3 7 • Matrik B adalah matrik augmented dengan SPL sbb: x1 - x3 0 x2 3x3 0 0 x1 0 x2 0 x3 1 SPL tidak mempunyai penyelesaian karena pada persamaan ke-3, SPL tidak konsisten PENS-ITS Contoh • Matrik C adalah matrik augmented dengan SPL : x1 - 3x2 4 x4 2 x3 - 5 x4 1 Matrik C adalah matrik augmented dengan SPL : x1 2 3x2 4 x4 x3 1 5 x4 Variabel depan adalah x1 dan x3, variabel bebas adalah x2 dan x4. SPL mempunyai penyelesaian banyak dapat dinyatakan dengan formula : x1 2 3s 4t x2 s x3 1 5t x4 t Contoh • Matrik D adalah matrik augmented dengan SPL : x1 2 x2 5 x3 0 Matrik D adalah matrik augmented dengan SPL : x1 5 - 2 x2 x3 0 • Variabel depan adalah x1 dan x3, variabel bebas adalah x2. SPL mempunyai penyelesaian banyak dinyatakan dengan formula : x 5 - 2s 1 x2 s x3 0 Metode Analitik • metode grafis • aturan Crammer • invers matrik Metode Numerik • • • Metode Eliminasi Gauss Metode Eliminasi Gauss-Jordan Metode Iterasi Gauss-Seidel Metode Eliminasi Gauss • Metode Eliminasi Gauss merupakan metode yang dikembangkan dari metode eliminasi, yaitu menghilangkan atau mengurangi jumlah variable sehingga dapat diperoleh nilai dari suatu variable bebas • matrik diubah menjadi augmented matrik : a11 a12 a 21 a 22 ... ... a n1 a n 2 ... a1n ... a 2 n ... ... ... a nn PENS-ITS b1 b2 ... bn Metode Eliminasi Gauss • ubah matrik menjadi matrik segitiga atas atau segitiga bawah dengan menggunakan OBE (Operasi Baris Elementer). a11 a 21 a31 ... a n1 a12 a13 ... a1n a 22 a 23 ... a 2 n a32 a33 ... a3n ... ... ... an2 a n 3 ... a nn ... c11 0 0 ... 0 b1 b2 b3 ... bn PENS-ITS c12 c13 ... c1n c 22 c 23 ... c 2 n 0 c33 ... c3n ... ... ... 0 0 ... c nn ... d1 d 2 d3 ... d n Metode Eliminasi Gauss • Sehingga penyelesaian dapat diperoleh dengan: d xn n c nn x n 1 1 c n 1,n 1 c n 1, n x n d n 1 ..................................... 1 d 2 c23 x3 c24 x4 ... c2 n xn x2 c 22 1 d1 c12 x2 c13 x3 ... c1n xn x1 c11 Contoh : • Selesaikan sistem persamaan berikut: x1 x 2 x3 6 x1 2 x 2 x3 2 2 x1 x 2 2 x3 10 • Augmented matrik dari persamaan linier simultan tersebut : 1 1 1 6 1 2 1 2 2 1 2 10 PENS-ITS Contoh : • Lakukan operasi baris elementer B2 B1 B3 2B1 B3 B2 1 6 1 1 0 1 2 4 0 1 0 2 6 1 1 1 0 1 2 4 0 0 2 6 PENS-ITS Metode Numerik Contoh : • Penyelesaian : 6 x3 3 2 1 x 2 4 (2)3 2 1 1 x1 6 2 3 1 1 PENS-ITS Metode Numerik Algoritma Metode Eliminasi Gauss PENS-ITS Metode Numerik Metode Eliminasi Gauss Jordan • Metode ini merupakan pengembangan metode eliminasi Gauss, hanya saja augmented matrik, pada sebelah kiri diubah menjadi matrik diagonal a11 a 21 a31 ... a n1 a12 a13 ... a1n a 22 a 23 ... a 2 n a32 a33 ... a3n ... ... ... an2 a n 3 ... a nn ... b1 b2 b3 ... bn 1 0 0 ... 0 d1 ... 0 d 2 ... 0 d 3 ... ... ... ... 1 d n 0 0 ... 0 1 0 0 1 ... ... 0 0 • Penyelesaian dari persamaan linier simultan diatas adalah nilai d1,d2,d3,…,dn dan atau: x1 d1 , x2 d 2 , x3 d 3 ,...., xn d n PENS-ITS Metode Numerik Contoh Eliminasi Gauss Jordan (1/1) • Selesaikan persamaan linier simultan: • Augmented matrik dari persamaan linier simultan x1 x2 3 2 x1 4 x2 8 1 1 3 B2 2b1 1 1 3 2 4 8 0 2 2 • Lakukan operasi baris elementer Penyelesaian persamaan linier simultan : x1 = 2 dan x2 = 1 PENS-ITS 1 1 3 B 2 / 2 0 1 1 1 0 2 B1 B2 0 1 1 Metode Numerik Contoh Eliminasi Gauss Jordan (1/4) x y 2z 9 2 x 4 y 3z 1 B2-2B1 3x 6 y 5 z 0 1 1 2 9 2 4 3 1 3 6 5 0 x y 2z 2 y 7 z 1 7 3x 6 y 5 z B2-2B1 9 0 9 1 1 2 0 2 7 17 3 6 5 0 PENS-ITS B3-3B1 B3-3B1 Metode Numerik Contoh Eliminasi Gauss Jordan (2/4) x y 2z 9 2 y 7 z 17 ½ B2 3 y 11z 27 9 1 1 2 0 2 7 17 0 3 11 27 x y 2z y 72 z 172 3 y 11z ½ B2 9 0 9 1 1 2 0 1 7 17 2 2 0 3 11 27 PENS-ITS B3-3B2 B3-3B2 Metode Numerik Contoh Eliminasi Gauss Jordan (3/4) x y 2z x y 2z 9 y 72 z 172 -2 B3 12 z 32 1 1 2 0 1 7 2 0 0 12 9 172 32 9 y 72 z 172 B1 - B2 z 3 -2 B3 1 1 2 0 1 7 2 0 0 1 PENS-ITS 9 172 3 B1 - B2 Metode Numerik Contoh Eliminasi Gauss Jordan (4/4) x 11 2 z 35 2 y z 7 2 z 1 0 112 7 0 1 2 0 0 1 B2 + 7/2 B3 17 2 3 B1 - 11/2 B3 3 B2 + 7/2 B3 35 2 17 2 B1 - 11/2 B3 Solusi x = 1, y=2 dan z=3 PENS-ITS 1 x y 2 z 3 1 0 0 1 0 1 0 2 0 0 1 3 Metode Numerik Algoritma Metode Eliminasi Gauss-Jordan PENS-ITS Metode Numerik Strategy Pivoting • Prinsip strategy pivoting adalah jika ap,p(p-1) =0, cari baris k dengan ak,p ≠ 0 dan k > p, lalu pertukarkan baris p dan baris k. PENS-ITS Metode Numerik Jenis pivoting (1) • Partial pivoting (pivoting sebagian) – Pivot dipilih dari semua elemen pada kolom p yang mempunyai nilai mutlak terbesar. |ak,p| = max{|ap,p|, |ap+1,p|, …, |an-1,p|, |an,p|} – Lalu pertukarkan baris ke-k dengan baris ke-p. – Misal setelah operasi baris pertama diperoleh matrik sbb: x 0 0 0 x x x x x x x x x x x x x x x x – Untuk operasi baris kedua, carilah elemen x pada kolom ke-2 mulai baris ke-2 s/d kolom ke-4 yang nilai mutlaknya terbesar, lalu pertukarkan barisnya dengan baris ke-2. – Elemen x yang nilai mutlaknya terbesar itu sekarang menjadi pivot untuk operasi baris selanjutnya. PENS-ITS Metode Numerik Jenis pivoting (2) • Complete pivoting (pivoting lengkap) – Disamping baris, kolom juga diikutkan dalam pencarian elemen terbesar dan kemudian dipertukarkan, maka strategi ini disebut pivoting lengkap. – Pivoting lengkap jarang dipakai dalam program sederhana karena pertukaran kolom mengubah urutan suku x dan akibatnya menambah kerumitan program secara berarti PENS-ITS Metode Numerik Contoh • Selesaikan SPL dengan metode Eliminasi Gauss 0.0003x1 1.566 x2 1.569 0.3454 x1 2.436 x2 1.018 • Penyelesaian • Baris pertama dipertukarkan dengan baris ke-2 sehingga 0.3454 menjadi pivot 0.0003 1.566 1.569 0.3454 - 2.436 1.018 R2 0.0003 R1 0.3454 R 2 R1 0.3454 - 2.436 1.018 0.0003 1.566 1.569 0.3454 - 2.436 1.018 0 1.568 1.568 PENS-ITS Metode Numerik Contoh • Dengan backward subtitusi diperoleh x 2 1.568 1 1.568 1.018 (2.436)(1.000) x1 10.02 0.3454 PENS-ITS Metode Numerik Metode Iterasi Gauss Seidel • Metode untuk menyelesaikan SPL yang menggunakan proses iterasi. • Baik untuk menyelesaikan SPL yang besar • Bila diketahui SPL seperti di bawah ini a11 x1 a12 x2 a13 x3 ... a1n xn a 21 x1 a 22 x2 a 23 x3 ... a 2 n xn b2 a31 x1 a32 x2 a33 x3 ... a3n xn b3 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... a n1 x1 ... a nn xn an2 x2 an3 x3 PENS-ITS b1 bn Metode Numerik Metode Iterasi Gauss-Seidel • Berikan nilai awal dari setiap xi (i=1 s/d n) x1 1 b1 a12 x 2 a13 x3 .... a1n x n a11 1 b2 a 21 x1 a 23 x3 .... a 2 n x n x2 a 22 ............................................................... 1 bn a n1 x1 a n 2 x 2 .... a nn1 x n 1 xn a nn PENS-ITS Metode Numerik Metode Iterasi Gauss-Seidel • Dengan menghitung nilai-nilai xi (i=1 s/d n) menggunakan persamaan-persamaan di atas secara terus-menerus hingga nilai untuk setiap xi (i=1 s/d n) sudah sama dengan nilai xi pada iterasi sebelumnya maka diperoleh penyelesaian dari SPL tersebut. • Atau dengan kata lain proses iterasi dihentikan bila selisih nilai xi (i=1 s/d n) dengan nilai xi pada iterasi sebelumnya kurang dari nilai tolerasi error yang ditentukan. • Untuk mengecek kekonvergenan PENS-ITS Metode Numerik Syarat Konvergen • Syarat agar konvergen adalah sistem dominan secara diagonal aii • Contoh SPL berikut: n a j 1, j i ij 3x1 x2 x3 1 2 x1 4 x2 x3 5 x1 5 x2 8 x3 5 • Dominan secara diagonal karena | 3 | > | 1 | + | -1 | |4|>|2| +|1| | 8 | > | -1 | + | 5 | Sehingga pasti konvergen PENS-ITS Metode Numerik Algoritma Metode Iterasi Gauss-Seidel PENS-ITS Metode Numerik Contoh • Selesaikan SPL di bawah ini menggunakan metode iterasi Gauss-Seidel x1 x2 5 2 x1 4 x2 14 • Berikan nilai awal : x1 = 0 dan x2 = 0 • Susun persamaan menjadi: x1 5 x 2 (5,0) (5,1) (4,1) (4,3/2) (7/2,3/2) (7/2,7/4) PENS-ITS x2 1 14 2 x1 4 Metode Numerik Contoh (13/4,7/4) (13/4, 15/8) (25/8, 15/8) (25/8, 31/16) (49/16, 31/16) (49/16, 63/32) (97/32, 63/32) (97/32, 127/64) PENS-ITS Metode Numerik Contoh : • Selesaikan sistem persamaan berikut: x1 x 2 x3 6 x1 2 x 2 x3 2 2 x1 x 2 2 x3 10 • Augmented matrik dari persamaan linier simultan tersebut : 1 1 1 6 1 2 1 2 2 1 2 10 PENS-ITS Metode Numerik Hasil Divergen PENS-ITS Metode Numerik Hasil Konvergen 2 x1 x 2 2 x3 10 x1 2 x 2 x3 2 x1 x 2 x3 6 PENS-ITS Metode Numerik Contoh Penyelesaian Permasalahan Persamaan Linier Simultan • Mr.X membuat 2 macam boneka A dan B. Boneka A memerlukan bahan 10 blok B1 dan 2 blok B2, sedangkan boneka B memerlukan bahan 5 blok B1 dan 6 blok B2. Berapa jumlah boneka yang dapat dihasilkan bila tersedia 80 blok bahan B1 dan 36 blok bahan B2. • • Model Sistem Persamaan Linier : Variabel yang dicari adalah jumlah boneka, anggap: x1 adalah jumlah boneka A x2 adalah jumlah boneka B Perhatikan dari pemakaian bahan : B1: 10 bahan untuk boneka A + 5 bahan untuk boneka B = 80 B2: 2 bahan untuk boneka A + 6 bahan untuk boneka B = 36 • • Diperoleh model sistem persamaan linier 10 x1 + 5 x2 = 80 2 x1 + 6 x2 = 36 PENS-ITS Metode Numerik Contoh • metode eliminasi Gauss-Jordan • Diperoleh x1 = 6 dan x2 = 4, artinya bahan yang tersedia dapat dibuat 6 boneka A dan 4 boneka B. PENS-ITS Metode Numerik Contoh :Penghalusan Kurva Dengan Fungsi Pendekatan Polinomial • Perhatikan bahwa pada ke-4 titik tersebut dihubungkan dengan garis lurus, sehingga tampak kasar. Untuk menghaluskannya dilakukan pendekatan garis dengan kurva yang dibentuk dengan fungsi pendekatan polinomial. Dari fungsi polinomial yang dihasilkan kurva dapat digambarkan dengan lebih halus. 3 4 2 1 PENS-ITS Metode Numerik Contoh 2 : • Misalkan pada contoh diatas, 4 titik yang ditunjuk adalah (2,3), (7,6), (8,14) dan (12,10). 4 titik ini dapat didekati dengan fungsi polinom pangkat 3 yaitu : • Bila nilai x dan y dari 4 titik dimasukkan ke dalam persamaan di atas akan diperoleh model persamaan simultan sebagai berikut : • Titik 1 3=8a+4b+2c+d • Titik 2 6 = 343 a + 49 b + 7 c + d • Titik 3 14 = 512 a + 64 b + 8 c + d • Titik 4 10 = 1728 a + 144 b + 12 c + d PENS-ITS Metode Numerik • Dengan menggunakan Metode Eliminasi Gauss-Jordan a = -0,303 b = 6,39 c = -36,59 d = 53,04 y = -0,303 x3 + 6,39 x2 – 36,59 x + 53,04 PENS-ITS Metode Numerik Latihan Soal • Selesaikan dg Eliminasi Gauss, Eliminasi Gauss Jordan dan Iterasi Gauss Seidel 1.0001x1 1.5 x2 0 6.122 x1 1500.5 x2 1506.622 2 x1 3x2 1 2000 x1 3x2 2003 x1 x2 2 x3 8 x1 2 x2 3x3 1 3x1 7 x2 4 x3 10 2.51x1 1.48 x2 4.53x3 0.05 8 x1 x2 3x3 2 x4 0 1.48 x1 0.93x2 1.3x3 1.03 2 x1 9 x2 x3 2 x4 1 2.68 x1 3.04 x2 1.48 x3 0.53 x1 3x2 2 x3 x4 2 x1 6 x3 4 x4 3 PENS-ITS