BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 11TAHUN

advertisement
BUPATI BLITAR
PERATURAN BUPATI BLITAR
NOMOR 11TAHUN 2011
TENTANG
PROGRAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS)
DI KABUPATEN BLITAR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BLITAR
Menimbang
:
a.
b.
c.
Mengingat
:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
bahwa dalam rangka mempercepat pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
Nasional serta Millenium Development Goals, pada Tahun 2011 Pemerintah telah
menetapkan kebijakan mengenai Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Jaminan
Persalinan;
bahwa Program Jaminan Kesehatan Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan akses
dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat khususnya masyarakat miskin, yang
pembiayaannya ditanggung oleh Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara;
bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud pada konsideran menimbang
huruf a dan b maka perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati tentang
Program Pelaksanaan Jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) yang dibiayai dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 9);
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4286);
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4355)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan UndangNomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438)
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Nomor
4456);
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Menetapkan
:
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun
2009 Nomor 144 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Tahun 2009 Nomor 153 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5072)
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2010 (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5234);
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun 2010 Nomor 126.Tambahan Lembaran Negara Nomor 5167);
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578)
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005
Nomor 165 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2007 tentang Pengawasan Peraturan
Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 903/Menkes/PER/V/2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1097/MENKES/PERNI/2011
tentang petunjuk Teknis Pelayanan Kesehatan dasar Jamkesmas.
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER21/PB/2011 tentang Petunjuk
Pencairan Dana Jaminan Kesehatan Masyarakat;
Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2011 tentang Jaminan Persalinan (Jampersal)
Keputusan Bupati Blitar nomor 188 /134/KPTS/409.012/2011 tentang penunjukan Tim
Koordinasi Jamkesmas, Jampersal dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK);
MEMUTUSKAN :
PROGRAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN
KABUPATEN BLITAR
MASYARAKAT
(JAMKESMAS)
DI
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar
2. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar
3. Bupati adalah Bupati Kabupaten Blitar.
4. Pusat Kesehatan Masyarakat, yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas pada
Dinas Kesehatan Kabupaten. Blitar yang bertanggung-jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja.
5. Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) adalah Puskesmas yang mempunyai
kemampuan dalam memberikan pelayanan obstetric (kebidanan) dan neonatus emergency dasar.
6. Jaminan Kesehatan Masyarakat adalah jaminan kesehatan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 903/Menkes/PERN/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat.
7. Pelayanan Kesehatan adalah Pelayanan Kesehatan dalam bentuk rawat jalan maupun rawat inap termasuk
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
pelayanan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
Rawat Jalan adalah pelayanan terhadap pengunjung Puskesmas untuk keperluan observasi, diagnosa,
pengobatan, rehabilitasi medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya tanpa perlu tinggal dalam ruang rawat
inap.
Rawat nap adalah Pelayanan terhadap penderita yang menempati tempat tidur di Puskesmas atau Puskesmas
rujukan untuk keperluan observasi, perawatan, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medis dan/atau pelayanan
Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Kartu Jamkesmas adalah Kartu identitas bagi
masyarakat miskin peserta Jamkesmas yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
Bendahara Penerimaan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang Pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan APBD
pada SKPD.
Pelayanan kesehatan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) yang ditujukan
kepada individu, keluarga dan masyarakat melalui upaya promotif, preventf dan rehabilitatif serta peningkatan
derajat kesehatan lainnya.
Pelayanan menyeluruh adalah pelayanan kesehatan yang meliputi upaya promotif (peningkatan kesehatan),
preventif (pencegahan penyakit), kuratif (pengobatan penyakit) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
Pelayanan berjenjang dan terstruktur adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta, diawali
dengan rawat jalan tingkat pertama di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Polindes apabila diperlukan
dilanjutkan dengan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan berdasarkan rujukan dari Puskesmas, Puskesmas
Pembantu dan Polindes kecuali dalam keadaan emergency.
BAB II
PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN
Pasal 2
(1)
Dinas Kesehatan melalui Puskesmas dan jaringannya memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada
masyarakat miskin Peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat.
(2)
Puskesmas dan jaringannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
a. Puskesmas dengan pelayanan rawat inap;
b. Puskesmas tanpa pelayanan rawat inap;
c. Puskesmas dengan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar(PONED)
d. Puskesmas Pembantu;
e. Puskesmas Keliling;
f. Pos Kesehatan Desa
BAB III
SUMBER PEMBIAYAAN
Pasal 3
Pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat miskin tingkat pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(1) dibiayai dari belanja bantuan sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
BAB IV
RUANG LINGKUP PELAYANAN KESEHATAN
Pasal 4
Ruang lingkup Pelayanan Jamkesmas di Puskesmas dan Jaringannya meliputi :
a. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama;
b. Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Tingkat Pertama;
c. Pelayanan Pertolongan Persalinan
d. Pelayanan Spesialistik;
e. Pelayanan Rujukan
Pasal 5
Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 yang dibiayai dari dana Jamkesmas adalah pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas dan Jaringannya di wilayah kerja Kabupaten Blitar meliputi :
1. Rawat Jalan Tingkat Pertama, terdiri dari :
a. Pemeriksaan kesehatan dan konsultasi keehatan
b. Pelayanan pengobatan umum dan gigi
c. Pelayanan gawat darurat
d. Pelayanan gizi kurang / buruk
e. Tindakan medis / operasi kecil
f. Pelayanan kesehatan ibu dan anak
g. Pelayanan imunisasi wajib bagi bayi
h. Pelayanan kesehatan melalui kunjungan rumah
i. Pelayanan Keluarga Berencana (alat kontrasepsi disediakan BKKBN) termasuk penanganan efek samping
dan komplikasi
j. Pelayanan laboratorium sederhana dan penunjang diagnostik sederhana lainnya.
k. Pemberian obat-obatan
l. Rujukan.
2. Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Tingkat Pertama
Pada kondisi pasien rawat jalan perlu dilakukan perawatan maka sebagai alternatif untuk perawatan lanjutan
dilakukan rawat inap di Puskesmas perawatan sesuai dengan perawatan lanjutan harus dilakukan rujukan ke
Rumah Sakit yang memberikan pelayanan program Jamkesmas.
3. Pelayanan Spesialistik
Apabila Puskesmas memiliki fasilitas pelayanan spesialistik baik berupa pelayanan dokter spesialis (rawat jalan,
rawat inap, tindakan operatif) maupun pelayanan penunjang spesialistik (laboratorium, radiologi dll) maka
kegiatan tersebut dapat menjadi bagian program Jamkesmas di Puskesmas dan jaringannya.
4. Pelayanan Rujukan
Rujukan pelayanan kesehatan dapat berasal dari Pos Kesehatan Desa, Puskesmas Pembantu ke Puskesmas, atau
antar Puskesmas dan dari Puskesmas ke Rumah Sakit atau sarana penunjang medis lainnya. Pelaksanaan
rujukan harus didasarkan pada indikasi medis, sehingga Puskesmas harus dapat melakukan kendali dalam hal
rujukan. Pengendalian rujukan oleh Puskesmas tersebut akan sangat berdampak pada pengendalian biaya
karena dana Jamkesmas dapat digunakan untuk transportasi rujukan. Pada kondisi tertentu (gawat darurat,
kondisi geografi) rujukan dapat langsung ke Rumah Sakit.
BAB V
BESARAN BIAYA
Pasal 6
Besaran tarif pelayanan kesehatan dasar bagi peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat, sebagaimana tercantum pada
lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini
BAB VI
PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN DANA
Pasal 7
Dana pembayaran klaim dari Tim Pengelola Kabupaten yang diterima oleh Puskesmas dan jaringannya atas
pelayanan yang telah diberikan kepada peserta Jamkesmas, ditetapkan sebagai berikut
a. Dana hasil Pendapatan Puskemas tersebut disetorkan dan tercatat di Kantor Kas daerah sebagai Pendapatan
Puskesmas. Dalam waktu paling lambat 1 (satu) bulan dana tersebut dikembalikan untuk membayar jasa
pelayanan kesehatan dan kegiatan lainnya
b. Jasa pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada huruf a dibayarkan sebesar 50% (Lima puluh persen)
dari Pendapatan pelayanan kesehatan dasar program Jamkesmas.
c. Kegiatan rujukan pasien sakit, rawat hap dan laboratorium diterimakan sesuai dengan tarip pelayanan
(1)
(2)
(3)
BAB VII
TANGGUNG JAWAB DINAS KESEHATAN,
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
Pasal 8
Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :
a. melakukan verifikasi calon penerima pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin peserta Jaminan
Kesehatan Masyarakat dan kesesuaian besarnya klaim yang disampaikan oleh Puskesmas dan
jaringannya]
b. melakukan verifikasi terhadap penerima pelayanan persalinan dan kesesuaian besarnya klaim, yang
disampaikan oleh Puskesmas dan jaringannya;
c. memberikan bimbingan teknis kepada Puskesmas dan jaringannya guna kelancaran pemberian pelayanan
Jaminan Kesehatan Masyarakat
d. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat di Kabupaten
Blitar
e. membayar biaya pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat kepada Puskesmas dan jaringannya sesuai
hasil verifikasi terhadap klaim yang diajukan;
f. mempertanggungjawabkan
pelaksanaan
pelayanan
Jaminan
g. Kesehatan Masyarakat Kabupaten Blitar
h. memperoleh laporan pelayanan program Jaminan Kesehatan Masyarakat dari Puskesmas dan
jaringannya;
i. menerima keluhan dari masyarakat terkait pelaksanaan program Jaminan Kesehatan
Masyarakat dan
menindaklanjuti
sesuai
ketentuan yang berlaku;
j. melakukan sosialisasi kebijakan dan Petunjuk Teknis Jaminan Kesehatan Masyarakat
Kepala Puskesmas mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :
a. memberikan pelayanan kesehatan terkait pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Masyarakat dan
Jaminan Persalinan kepada penerima layanan kesehatan dengan mengacu pada Petunjuk Teknis
program Jaminan Kesehatan Masyarakat;
b. bertanggung jawab terhadap pemberian pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat yang didanai dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
c.
melakukan rekapitulasi harian terhadap data pasien, jenis pelayanan yang diberikan dan besaran biaya
pelayanan;
d. mengajukan klaim biaya pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat yang telah dilakukan oleh Puskesmas
dan jaringannya kepada Kepala Dinas Kesehatan, yang dilampiri dengan:
1. bukti tanda tangan/cap jempol pasien;
2. fotocopy Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat;
3. fotocopy Kartu Tanda Penduduk dan/atau Kartu Keluarga;
4. rekapitulasi data pasien, jenis pelayanan yang diberikan dan besaran biaya pelayanan.
5. Kwintasi yang ditandatangani bendahara Kepala Puskesmas dan mengetahui Ketua Tim Pengelola
Jamkesmas
6. Dan bukti lainnya yang diperlukan.
e. melaporkan pelaksanaan kegiatan pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat yang dilaksanakan oleh
puskesmas dan jaringannya ke Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
f. keabsahan dan validasi data penerima Jaminan Kesehatan Masyarakat menjadi tanggung jawab Kepala
Puskesmas.
Kepala Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak diperkenankan menarik biaya pelayanan
Jaminan Kesehatan Masyarakat yang telah dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
BAB VIII
TATA CARA PENGAJUAN KLAIM
BIAYA PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
Pasal 9
Tata cars pengajuan klaim biaya pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas dan jaringannya, adalah sebagai
berikut :
a. Puskesmas melakukan rekapitulasi harian terhadap data pasien, jenis pelayanan yang diberikan dan besaran
biaya pelayanan;
b. Puskesmas mengajukan klaim kepada Dinas Kesehatan dengan dilampiri persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (2) huruf d
c. Dinas Kesehatan melakukan verifikasi terhadap dokumen klaim sebagaimana dimaksud pada huruf b yang
diajukan oleh Puskesmas dan jaringannya;
d. Dinas Kesehatan membayar biaya pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat dan jaminan persalinan yang telah
dilakukan Puskesmas dan jaringannya sesuai hasil verifikasi terhadap klaim yang diajukan oleh Puskesmas;
e. Biaya pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat yang sudah diterima oleh Puskesmas disetor oleh Puskesmas
sebagai Pendapatan Puskesmas ke Rekening Kas Umum Daerah secara bruto sebagai Pendapatan daerah,
BAB IX
PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 10
Laporan pertanggungjawaban keuangan terkait pelaksanaan kegiatan pemberian pelayanan Jaminan Kesehatan
Masyarakat dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan yang berlaku.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Peraturan Bupati ini mulai berlaku tanggal 1 Juli 2011.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Per Bupati ini dengan penempatannya dalam
Berita Daerah Kabupaten Blitar
Ditetapkan di Blitar
pada tanggal 6 April 2011
Bupati Blitar
ttd
HERRY NOEGROHO
Diundangkan di Blitar
Pada Tanggal 6 April 2011
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BLITAR
ttd
BACHTIAR SUKOKARJADJI
BERITA DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2011 NOMOR : 11/E
Lampiran Peraturan Bupati Blitar
Nomor
: 11 Tahun 2011
Tanggal : 6 April 2011
BESARAN TARIF PELAYANAN KESEHATAN DASAR
No
1
2
3
Jenis Kegiatan Dan Uraian Pembiayaan
Ket.
Rawat
a.
Rawat Jalan
Rp
3.000 Per OH
b.
Rawat Inap
Rp
10.000 Per OH
c.
Rawat Inap Khusus
Rp
5.000 Per Hr
d.
Rawat Kunjung
Rp
5.000 Per OH
e.
Rawat Inap dengan makan
Rp
45.000 Per Hr
Pelayanan Rawat Darurat
a.
Debridemen Luka
Rp
15.000 Per Or
b.
Minor Sugar Ringan
Rp
30.000 Per Or
TINDAKAN MEDIK RINGAN
a.
Perawatan Luka
Rp
3.000 Per Or
b.
Jahit luka (per Lima Jahitan pertama)
Rp
7.500 Per Or
c.
Insisi Abses
Rp
5.000 Per Or
d.
Khitan/Srikumsisi
Rp
30.000 Per Or
e.
tindik Daun Telinga
Rp
5.000 Per Or
f.
Pemasangan IUD
Rp
10.000 Per Or
g.
Pencabuatan IUB
Rp
20.000 Per Or
h.
Insisi Hordeolum
Rp
10.000 Per Or
i.
Vasektomi
Rp
50.000 Per Or
j.
Pemasangan Implan
Rp
30.000 Per Or
k.
Pencabuatan Implant
Rp
20.000 Per Or
l.
Pemasangan Kateter
Rp
10.000 Per Or
m.
Pelepasan Kateter
Rp
10.000 Per Or
n.
Pasang Infus
Rp
7.500 Per Or
0.
Visite Dokter Umum
Rp
25.000 Per Or
p.
Injek Non Infus (IV, IM, SC) Rawat Inap
Rp
2.000 Per Or
No
4
Biaya Maksimal
Jenis Kegiatan Dan Uraian Pembiayaan
Biaya Maksimal
Ket.
Tindakan Medik Ringan
a.
Pembersih Karang Gigi per rahang
Rp
7.500 Per gigi
b.
Pencabutan Gigi Sulung Tiap Gigi
Rp
3.000 Per gigi
c.
Pencabuatan gigi permanen tiap gigi
Rp
5.000 Per gigi
d.
Pencabuatan gigi tetap dengan komplikasi
Rp
10.000 Per gigi
e.
Pencabuatan gigi tertenam
Rp
15.000 Per gigi
f.
Tumpatan Gigi amalgam
Rp
4.000 Per gigi
g.
Tumpatan gigi Glas Lonomer (ART)
Rp
5.000 Per gigi
5
h.
Tumpatan gigi silikat
Rp
3.000 Per gigi
i.
Perawatan pupa
Rp
3.000 Per gigi
PENUNJANG DIAKNOSTIK
a.
Daerah lengkap
Rp
7.500 Per Spl
b.
Urine Lengkap
Rp
5.000 Per Spl
c.
Tinja
Rp
3.000 Per Spl
d.
Trombosit
Rp
3.000 Per Spl
e.
Dahak
gratis
Per Spl
f.
Malaria
gratis
Per Spl
g.
Filaria
gratis
Per Spl
h.
Kusta
gratis
Per Spl
i.
SGOT
Rp
10.000 Per Spl
j.
SGPT
Rp
10.000 Per Spl
k.
Widal
Rp
10.000 Per Spl
l.
Golongan Daerah
Rp
5.000 Per Spl
m.
Jamur
Rp
5.000 Per Spl
n.
Gonorhoea
Rp
5.000 Per Spl
o.
Reduksi Urine
Rp
3 .000 Per Spl
p.
Albumin Urine
Rp
3.000 Per Spl
q.
Tes Kehamilan
Rp
7.500 Per Spl
r.
HB (Non Bumil)
Rp
2.000 Per Spl
s.
Hematokrit
Rp
1.000 Per Spl
t.
Gula Daerah
Rp
15.000 Per Spl
No
6
Jenis Kegiatan Dan Uraian Pembiayaan
Biaya Maksimal
Ket.
u.
UDL
Rp
15.000 Per Spl
v.
LDL
Rp
15.000 Per Spl
w.
Asam Urat
Rp
15.000 Per Spl
x.
Kolesterol
Rp
25.000 Per Spl
Rp
30.000
MOBIL AMBULAN
ambulan rujukan rumah sakit 5 km pertama
selanjutnya Rp. 2000,- per km
7
Tindakan Medis
a.
ECG
Rp
30.000 Per OR
b.
Nebulyzer
Rp
20.000 Per OR
c.
USG Tanpa Printer
Rp
40.000 Per OR
Pengambilan Serumen Per telinga
Rp
5.000 Per OR
d.
BUPATI BLITAR
ttd
HERRY NOEGROHO
Download