Uploaded by User29141

PERILAKU DAN MOTIVASI KARYAWAN

advertisement
BAHAN PRESENTASI
PENGANTAR BISNIS
KELOMPOK 6
PERILAKU DAN MOTIVASI KARYAWAN
 Perilaku karyawan adalah pola tindakan anggota organisasi yang langsung/tidak
langsung memengaruhi efektivitas organisasi.
Antara satu individu dengan individu yang lainnya memiliki sifat yang berbeda. Ada
individu yang cekatan dalam melaksanakan tugasnya, ada individu yang pintar, tetapi
susah berorganisasi, dan mungkin ada juga individu yang suka membuat alasan agar
dapat membolos kerja. Karena perilaku tiap individu tidak sama, manajer sumber daya
manusia harus benar-benar memahami perilaku masimg-masing karyawannya.
 Ada tiga bentuk perilaku karyawan, yaitu perilaku kinerja, perilaku kewargaan
organisasi, dan perilaku kontraproduktif.
 Perilaku kinerja: Serangkaian perilaku kerja yang diharapkan dari karyawan.
Perilaku Kinerja merupakan perilaku yang Berkontribusi langsung pada
produktivitas dan kinerja.
 Kewargaan organisasi: Perilaku individu yang berkontribusi positif bagi
organisasi, meski tidak langsung berdampak laba. Sejumlah faktor individu dan
organisasi memainkan peran dalam mendorong atau menurunkan kewargaan
organisasi.
Perilaku Kewargaan Organisasi merupakan perilaku pilihan yang tidak
menjadi bagian dari kewajiban kerja formal seorang karyawan, namun
mendukung berfungsinya organisasi tersebut secara efektif. Perilaku ini juga
sering diartikan sebagai perilaku yang melebihi kewajiban formal (ekstra role)
yang tidak berhubungan dengan kompensasi langsung. Artinya, seseorang yang
memiliki Kewargaan organisasi tinggi tidak akan dibayar dalam bentuk uang atau
bonus tertentu, namun Kewargaan organisasi lebih kepada perilaku sosial dari
masing-masing individu untuk bekerja melebihi apa yang diharapkan, seperti
membantu rekan di saat jam istirahat dengan sukarela adalah salah satu
contohnya.
 Perilaku kontraproduktif: Perilaku menjauhi kinerja organisasi.
 ketidakhadiran
 perputaran karyawan
 pencurian dan sabotase
 pelecehan seksual dan ras
 agresi dan kekerasan di tempat kerja
 Perbedaan Individu adalah Atribut pribadi yang berbeda-beda antarindividu, misalnya
kepribadian dan sikap. Tiap manusia memiliki karakteristik yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Seperi yang sudah dibahas di atas, ada karyawan yang memilki
kinerja yang baik, tetapi merupakan sosok yang acuh tak acuh. Di sisi lain, ada pula
karyawan yang memiliki kinerja yang buruk, tetapi merupakan sosok yang hangant dan
ramah. Itulah sebabnya mengapa manusia itu unik. Keunikan ini merupakan gambaran
dari dua karakteristik dasar manusia, yaitu kepribadian dan sikap dalam bekerja.
 Kepribadian merupakan Serangkaian atribut psikologis yang relatif stabil, yang
membedakan seseorang dengan orang lain.
Lima besar sifat kepribadian
 Kesetujuan: Kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang
lain.

Pengaturan diri mengacu pada kegigihan, sifat mudah diandalkan, dan
keteraturan seseorang.
 Emosionalitas mengacu pada derajat kecenderungan seseorang memiliki
pandangan dan perilaku positif atau negatif terhadap orang lain.
 Ekstraversi mengacu pada tingkat kenyamanan seseorang terhadap suatu
hubungan.
Ekstrovert: Individu yang pandai bergaul, banyak bicara, asertif, dan
terbuka dalam menjalin hubungan baru—cenderung menjadi penghasil
kinerja yang lebih tinggi.
 Keterbukaan: Seterbuka atau setertutup apa seseorang berdasarkan
keyakinan yang dia pegang.
o Cenderung memiliki rasa penasaran lebih tinggi.
o Bersedia mendengarkan ide-ide baru.
o Sering kali menjadi penghasil kinerja yang lebih baik.
 Sikap merupakan Kecenderungan stabil untuk berperilaku terhadap suatu objek
dengan cara tertentu, yang memiliki tiga komponen.
 Kognisi adalah pengetahuan yang dipegang seseorag mengenai suatu hal.
Dua kognisi atau persepsi dapat saling bertentangan atau inkongruen.
o Individu akan mengalami suatu konflik dan kecemasan yang
disebut dengan disonansi kognitif.
 Afek seseorang adalah perasaannya terhadap sesuatu. Sikap memiliki
nilai penting sebagai sarana kita mengekspresikan perasaan. Sikap
mencerminkan kepercayaan dan perasaan kita mengenai ide-ide, situasi
tertentu, atau orang lain.
 Intensi membimbing perilaku seseorang. Sikap dibentuk oleh beragam
kekuatan (nilai yang kita anut, pengalaman, dan kepribadian kita).
 Ada tiga sikap kerja utama yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang
merupakan hasil dari evaluasi karakteristik-karakteristiknya.
b. Keterlibatan Pekerjaan
Keteribatan pekerjaan adalah tingkat dimana seseorang memihak sebuah
pekejaan, berpatisipasi secara aktif di dalamnya, dan menganggap kinerja
sebagai bentuk penghargaan diri.
c. Komitmen Organisasional
Komitmen organisasional adalah tingkat dimana seseorang memihak
sebuah organisasi dan berkeinginan untuk mempertahankan
keanggotaannya dalam organisasi tersebut.
 Menyesuaikan Individu dengan Pekerjannya
Tiap individu harus ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya agar
ia mampu menunjukan kinerja terbaiknya dan dapat mengambil peranan penting dalam
memajukan perusahaan tempatnya bekerja. Ada dua metode kunci untuk menyesuaikan
individu dengan pekerjaannya, yaitu:
 Kontrak Psikoligis
Kontrak psikologis adalah sesuatu perjanjian secara psikologis yang tak tertulis
yang memiliki pengaruh kuat dalam memengaruhi perilaku anggota suatu
organisasi.
Keseluruhan ekspektasi yang dimiliki karyawan dan organisasi terkait dengan
– apa yang akan dikontribusikan oleh karyawan bagi organisasi
– apa yang akan diberikan organisasi sebagai imbalannya
Dalam kontrak psikologis Seseorang menghasilkan beragam jenis kontribusi
(usaha, kemampuan, loyalitas, keterampilan, waktu). Sebagai imbalannya,
organisasi memberikan insentif (gaji, peluang karier, jaminan kerja, status).
 Kesesuaian Orang-Pekerjaan
Tingkatan di mana balas jasa dari perusahaan sesuai dengan kontribusi yang
diberikan oleh karyawan. Kesesuaian individu-pekerjaan yang baik dicapai
ketika kontribusi karyawan cocok dengan insentif yang diberikan organisasi.
Kecocokan yang tepat antara individu dan pekerjaannya dapat meningkatkan
kinerja, kepuasan kerja, dan motivasi.
 Motivasi adalah dorongan dari dalam diri yang memengaruhi orang untuk melakukan
sesuatu. Dorongan tersebut dapat timbul akibat adanya pengaruh dari luar diri seseorang.
 Pendekatan motivasi awal: Asumsi bahwa pekerja hanya termotivasi oleh uang.
Manajer menggunakan teori ini melalui manajemen ilmiah:
o Memberikan bayaran atas produktivitas karyawan
o Mencari cara yang lebih efisien dalam menuntaskan pekerjaan
 Penelitian Hawthrone
Para peneliti ini melakukan studi
ini pada akhir tahun 1920-an terhadap
para pekerja di Western Electric Plant.
Hasilnya bahwa beberapa penyesuaian
ke dalam kondisi yang mencerminkan
perhatian ditingkatkan ke arah
karyawan, maka perusahaan memperoleh
produktivitas yang lebih tinggi. Dalam
hal ini, karyawan diperbolehkan ikut
berpartisipasi terhadap perusahaan
 Hierarki Kebutuhan Maslow
o Kebutuhan fisiologis adalah persyaratan paling mendasar untuk
mempertahankan hidup.
o
Kebutuan rasa aman adalah keamanan
pekerjaan dan kondisi kerja.
o
Kebutuhan Sosial adalah kebutuhan untuk
menjadi anggota kelompok.
o
Kebutuhan Sosial adalah kebutuhan untuk
menjadi suatu bagian dari kelompok.
o
Kebutuhan akan penghargaan adalah
kebutuhan suatu kebutuhan untuk dihormati,
wibawa, dan pengakuan.
o
Aktualisasi Diri adalah kebuthan mancapai
potensi penuh seseorang.
Orang-orang termotivasi oleh kebutuhan terendah yang belum terpenuhi.
 Penelitian Kepuasan Kerja Herberg
Pada tahun 1950-an, Frederick Herzberg melaakukan
survei pada dua ratus akuntan dan ahli teknik tentang
kepuasan pekerjaan. Herzberg berupaya untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat membuat
mereka tidak puas dengan pekerjaan mereka pada itu.
Kepuasan dan ketidakpuasan bergantung pada:
– Faktor higiene (dikenali pada mereka yang tidak
puas)
(misalnya, kondisi tempat kerja)
– Faktor motivasi (dikenali oleh mereka yang puas)
(misalnya, pengakuan prestasi kerja)
 Teori Mc Gregor
Teori ini dikemukakan oleh Douglas
McGregor. Ia membedakan 2 tipe pekerja
yaitu X dan Y.
1) Teori X, menyatakan bahwa orangorang sesungguhnya malas dan tidak mau
bekerja sama.
2) Teori Y, menyatakan bahwa orangorang sesungguhnya energik, berorientasi
kepada perkembangan, memotivasi diri
sendiri, dan tertarik untuk menjadi
produktif. (Griffin, 1998:260)
Teori Z : Teori yang didasarkan pada gaya dan budaya Jepang yang mengizinkan karyawannya
untuk berperan serta dalam pengambilan keputusas. Peran serta meningkatkan kepuasan
pekerjaan karena memberikan tanggung jawab kepada karyawan. Uraian pekerjaan (job
description) cenderung untuk mengurangi spesialisasi.
 Teori Penghargaan (Expectancy Teori)
Menganjurkan bahwa usaha seornag karyawan dipengaruhi oleh hasil yang
diharapkan (Penghargaan) atas usahas tersebut. Jenis penghargaan ini akan
memotivasi karyawan dengan dua syarat : Penghargaan yang diberikan haru
diinginkan oleh karyawan dan Karyawan harus yakin bhwa mereka memiliki
peluang untuk memperoleh penghargaan tersebut.
 Teori Ekuitas (Equity Theory)
Adalah motivasi yang menganjurkan bahwa kompensasi haruslah adil, atua sesuai
dengan proporsi kontribusi setiap karyawan.
 Teori Pemaksaan (Reinforced Theory)
Menganjurkan bahwa pemaksaan dapat mengendalikan perilaku.Ada dua tipe
Pemaksaan, yaitu :
o Pemaksaan Positif
Memotivasi karyawan dengan memberikan imbalan penghargaan untuk
kinerja yang tinggi.
o Pemaksaan Negatif
Memotivasi Karyawan dengan mendorong mereka untuk berperilaku
dalam sikap yang menghindari akibat yang tidak diinginkan.
 Cara Perusahaan Meningkatkan Kepuasan Pekerjaan dan Motivasi
Program Pendalaman Pekerjaan (Job Enrichment Program) adalah program yang
dirancang untuk meningkatkan kepuasan pekerjaan dari karyawan. Ada 4, Yaitu :
 Program Kompensasi yang Layak
Perusahaan harus berusaha menjamin para karyawaan yang menghsilakn kinerja
tertinggi akan menerima persentase kenaikan tertinggi setiap tahun. Caranya :
o Sistem Merit : Mengalokasikan sesuai kenaikan kinerja.
o Sistem Across The Board : Seluruh karyawan menerima kenaikan yang
sama.
o Program Insentif : Memberikan berbagai jenis kompensasi bagi
karyawan, jika mereka memenuhi tujuan kinerja khusus.
 Keamanan Pekerjaan
Karyawan yang memiliki keamanan pekerjaan akan lebih termotivasi untuk
melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Perusahaan dapat memberikan
keamanan pekerjaan yang lebih baik dengan melakukan pelatihan pada karyawan
untuk menangani berbagai tugas, sehingga mereka dapat dibebani tugas lain jika
penugasan yang biasa tidak lagi dibutuhkan.
 Jadwal kerja yang fleksibel
Ada 3, yaitu :
o Program Flextime adalah dengan mengimplementasikan program yang
mengizinkan pengaturan jadwal kerja yang lebih fleksibel.
o Pemampatan Kerja Mingguan, dimana Program ini memampatkan beban
kerja menjadi lebih sedikit hari per minggu
o Berbagi Pekerjaan (job sharing) adalah dimana dua atau lebih karyawan
akan berbagi jdwal kerja tertentu.
 Program keterlibatan Karyawan
Terdiri :
o Perluasan Pekerjaan (Job Enlargement)
Adalah program untuk mengembangkan dan memperluas pekerjaan yang
dibebankan pada karyawannya.
o Rotasi Pekerjaan
Program yang memperbolehkan satu rangkaian karyawan untuk secara
periodik menggilir pekerjaannya.
o Pemberian Wewenang
Pemberian wewenang (Empowerment) adalah Memberikan wewenang
kepada karyawan untuk mengambil lebih banyak keputusan.
o Manajemen Partisipatif
o adalah dimana karyawan diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam
berbagai keputusan. Bentuk Populer dari manajemen partisipatif adalah
 Management by objectives (MBO)
Dimana sering kali mengizinkan karyawan untuk berkerja dengan
manajer mereka unutk menentukan tujuan mereka dan
memutuskan cara yang digunakan untuk mencapai tugas-tugas
mereka.
 Kelompok Kerja (Teamwork)
Dimana Sebuah Kelompok karyawan yang terdiri dari berbagai
posisi pekerjaan memiliki tanggung jawab untuk mencapai suatu
tujuan khusus.
 Manajemen Terbuka
Mendidik karyawan untuk memberikan kontribusi kepada
perusahaan dan membuat mereka memberiklan penilaian atas
tingkat kinerja mereka sendiri secara periodik.
Download