Uploaded by User22760

tugasjadi[1]

advertisement
PEMDA PEMDES TENTANG PP NOMOR 1 TAHUN 1945
Oleh :
Ahmad Fahrurrozi
D1A015010
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2019
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 3
B. Rumusan masalah ................................................................................................. 3
C. Tujuan penulisan ................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................ Ошибка! Закладка не определена.
1.
Pengertian Peraturan Pemerintah ....................................................................... 5
1.
Proses penyiapan rancangan peraturan pemerintah ......................................... 5
2.
Proses pengajuan rancangan peraturan pemerintah ......................................... 5
3.
Proses pembahasan rancangan peraturan pemerintah ..................................... 6
4.
Proses pengesahan peraturan pemerintah ........................................................ 6
5.
Proses pengundang dan penyebarluasan peraturan pemerintah . .................. 6
B. Karakteristik Peraturan Pemerintah .............. Ошибка! Закладка не определена.
C. Keberlakuan Peraturan Pemerintah ............... Ошибка! Закладка не определена.
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ................................................ Ошибка! Закладка не определена.
B. Saran .................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1945 tentang mulai berlakunya undangundang dan peraturan pemerintah dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 10 oktober 1945
yang ditanda tangani oleh Presiden Republik Indonesia IR.SOEKARNO dan
diumumkan pada tanggal yang sama oleh sekretaris Negara A.G.PRINGGODIGDO.
Berdasarkan atas aturan peralihan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia pasal II, berhubungan dengan pasal IV, menetapkan Peraturan Pemerintah
ini terdiri dari 4 pasal yang isinya sebagai berikut :
Pasal 1
Segala undang-undang dan peraturan presiden diumumkan oleh presiden dan ditanda
tangani oleh sekretaris Negara.
Pasal 2
Untuk sementara waktu pengumuman dilakukan dengan menempelkan undangundang atau peraturan presiden itu dipapan pengumuman didepan gedung komite
nasional pusat.
Pasal 3
Dikalau perlu, supaya penduduk selekas mungkin mengetahuinya maka pengumuman
itu disiarkan dengan perantara surat kabar, radio penyiaran lainnya.
Pasal 4
Undang-undang dan peraturan pemerintah mulai berlaku pada hari diumumkan,
kecuali jika dalam undang-undang atau peraturan presiden ditetapkan1.
B. Rumusan masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan peraturan pemerintah ?
2.
Bagaimana karakteristik peraturan pemerintah ?
3.
Bagaimana proses pembentukan peraturan pemerintah ?
4.
Kapan peraturan pemerintah itu berlaku ?
1
http://rumahperaturan.Blogspot.com. Diakses pada 15 April 2019, Pukul 20.25 WITA.
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian peraturan pemerintah
2. Untuk mengetahui karakteristik peraturan pemerintah
3. Untuk mengetahui proses pembentukan peraturan pemerintah
4. Untuk mengetahui keberlakuan peraturan pemerintah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Peraturan Pemerintah
Adalah suatu peraturan yang dibuat oleh pemerintah yang tujuan dibuatnya
adalah untuk melaksanakan peraturan diatasnya (yaitu undang-undang). Peraturan
pemerintah ini memiliki cirri-ciri atau criteria dalam proses pembuatnya yaitu sebagai
berikut:
Untuk selanjutnya peraturan pemerintah kita singkat dengan PP.
 PP tidak bisa dibentuk apabila tidak ada undang-undang yang merupakan induknya.
 PP tidak bisa mencantumkan sanksi pidana jika UU yang merupakan induknya
tidak mencantumkan sanksi pidana.
 PP tidak bisa memperluas atau mengurangi dari ketentuan undang-undang
induknya
 PP dapat dibentuk meskipun undang-undang yang bersangkutan tidak menyebutkan
secara tegas, tetapi dengan syarat PP tersebut isinya adalah untuk melaksanakan
UU.
 PP tidak ditujukan untuk melaksanakan UUD 1945 ataupun ketetapan MPR
melainkan UU.
Materi muatan PP berisi materi untuk menjalankan UU yang telah diatur dalam pasal
10 UU tahun 2004.
Semua peraturan perundang-undangan nasional memiliki proses dalam
pembuatannya. Termasuk peraturan pemerintah. Berikut ini adalah proses pembuatan
peraturan pemerintah.
1. Proses penyiapan rancangan peraturan pemerintah
Setiap departemen ataupun lembaga pemerintahan mempunyai kesempatan
untuk mengambil prakarsa sendiri untuk mempersiapkan rancangan PP sesuai
dengan bidang tugasnya.
2. Proses pengajuan rancangan peraturan pemerintah
Peraturan pemerintah yang masih berupa rancangan ini kemudian akan
diajukan kepada presiden untuk mendapatkan persetujuan dari presiden. Kemudian
sekretaris Negara akan memeriksa dan meneliti rancangan PP tersebut dan akan
mempertimbangkan aspek hukumnya setelah disetujuioleh presiden, sekretaris
Negara akan menyampaikan surat persetujuan dan meminta departemen yang
berkaitan untuk membahas peraturan pemerintah yang masih berupa rancangan
yang sudah disetujui oleh presiden.
3. Proses pembahasan rancangan peraturan pemerintah
Panitia yang bertugas untuk membahas prakarsa rancangan PP tersebut
dengan panitia antardepartemen atau disebut juga dengan panitia internal
departemen, panitia antardepartemen akan membahasnya apabila sudah selesai dan
mendapatkan keputusan (kesimpulan), ketua panitia akan segera menyerahkan
prakarsa RPP kepada menteri yang bersangkutan.
Rancangan yang telah diberikan kepada para menteri, akan kembali diedarkan
ke menteri yang bersangkutan seperti kepada.
 Para menteri atau pimpinan lembaga pemerintahan yang ada hubungan dengan
materi
 Rancangan PP untuk mendapatkan tanggapan dan pertimbangan.
 Menteri kehakiman untuk mendapatkan tanggapan dari segi hukum
 Sekretaris kabinet untuk persiapan penyelesaian rancangan PP selanjutnya.
4. Proses pengesahan peraturan pemerintah
Hasil pembahasan rancangan PP yang telah disetujui bersama, selanjutnya
akan dikirim kembali sekretaris Negara untuk disampaikan kepada presiden guna
ditetapkan dan ditanda tangani rancangan PP yang telah disetujui presiden,
selanjutnya disahkan oleh presiden menjadi peraturan pemerintah.
5. Proses pengundang dan penyebarluasan peraturan pemerintah
Agar setiap orang mengetahui peraturan pemerintah yang telah disahkan
maka peraturan pemerintah tersebut diundangkan dengan mendapatkannya dalam
a) Lembaga negara
b) Berita Negara
Pemerintah memiliki kewajiban untuk menyebarluaskan peraturan tersebut
yang telah diundangkan dalam lembaran Negara dan berita Negara RI,
pengundangan tersebur dilaksanakan oleh menteri yang tugas dan tanggung
jawabnya di bidang peraturan perundang-undangan.2
2
https://www.kitapunya.net. Diakses pada 18 April 2019, Pukul 21.18 WITA.
 Muatan peraturan pemerintah berisi materi untuk menjalankan undang-undang
sebagaimana mestinya. Dalam hal pembuatannya, peraturan pemerintah agak
berbeda dengan undang-undang karena tidak melibatkan Dewan Perwakilan
Rakyat. Peraturan pemerintah sebagaimana tecermin dari namanya, secara murni
dibuat oleh pemerintah sendiri. Hal yang tercakup dalam undang-undang tidak
dapat memuat segala materi secara terperinci. Untuk itu seringkali peraturan
lebih lanjut apa yang sudah diatur dalam undang-undang dimasukkan kedalam
peraturan pemerintah. Dengan tidak adanya keterlibatan Dewan Perwakilan
Rakyat, sebenarnya campurtangan rakyat melalui demokrasi perwakilan terbatas
pada pendelegasian kewenangan regulatif. Dengan tidak campur tangannya
Dewan Perwakilan Rakyat juga menghasilkan kelebihan. Salah satu yang terlihat
pada pengaturan dalam peraturan pemerintah adalah fleksibilitas menjadi relatif
memungkinkan untuk dipenuhi.
 Mengingat peraturan pemerintah dikeluarkan untuk melaksanakan apa yang
diamanatkan undang-undang, dapat dimengerti apabila peraturan pemerintah
juga sangat banyak dan beragam. Bahkan tidak jarang terjadi dalam satu
undang-undang ada sejumlah peraturan pemerintah yang menyertainya sebagai
peraturan pelaksana. Dalam kaitannya dengan izin, peraturan pemerintah banyak
memberikan dasar pengaturan yang mesti diperhatikan oleh badan atau jabatan
yang berwenang.
 Materi muatan Peraturan Pemerintah adalah materi untuk menjalankan UndangUndang sebagaimana mestinya. didalam UU No.10 Tahun 2004 tentang teknik
pembuatan undang-undang, bahwa Peraturan Pemerintah sebagai aturan organik
daripada Undang-Undang menurut hierarkinya tidak boleh tumpangtindih atau
bertolak belakang Peraturan Presiden (disingkat Perpres adalah Peraturan
Perundang-undangan yang dibuat oleh Presiden. Materi muatan Peraturan
Presiden adalah materi yang diperintahkan oleh Undang-Undang atau materi
untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah. Undang-undang (atau disingkat UU)
adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan
Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden.
 Jadi, Peraturan Pemerintah (“PP”) adalah peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan undang-undang sebagaimana
mestinya. Materi muatan PP adalah materi untuk menjalankan undang-undang
sebagaimana mestinya. Untuk menjalankan PP sebagaimana mestinya, acapkali
ada perintah untuk mengatur lebih lanjut dalam bentuk Peraturan Presiden
(“Perpres”) atau Peraturan Menteri (“Permen”). Tetapi sebagian besar pasal
dalam PP pada dasarnya tanpa perintah untuk pengaturan lebih lanjut dalam
Perpres atau Permen. Perintah penerbitan Perpres dalam suatu rumusan PP
adalah kewajiban bagi Pemerintah untuk menerbitkannya. Peraturan pelaksanaan
itu kadang diatur ‘karena diperlukan dalam pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan negara’, atau ‘dalam rangka penyelenggaraan urusan tertentu
dalam pemerintahan’.
 Untuk melaksanakan undang-undang yang dibentuk oleh Presiden dengan DPR,
UUD 1945 memberikan wewenang kepada presiden untuk menetapkan
Peraturan Pemerintah guna melaksanakan undang-undang tersebut sebagaimana
mestinya. Keberadaan Pemerintah hanya untuk menjalankan Undang-Undang.
Hal ini berarti tidak mungkin bagi presiden menetapkan Peraturan Pemerintah
sebelum terbentuk undang-undangnya, sebaliknya suatu undang-undang tidak
dapat berlaku efektif tanpa adanya Peraturan Pemerintah.
B. Karakteristik Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah memiliki beberapa karakteritik sehingga dapat disebut
sebagai sebuah Peraturan Pelaksana suatu ketentuan Undang-Undang atau verordnung.
Prof. Dr. A. Hamid Attamimi, mengemukakan beberapa karakteristik dari Peraturan
Pemerintah, yakni sebagai berikut:
1. Peraturan Pemerintah tidak dapat dibentuk tanpa terlebih dahulu ada UndangUndang yang menjadi “induknya”;
2. Peraturan Pemerintah tidak dapat mencantumkan sanksi pidana apabila UndangUndang yang bersangkutan tidak mencantumkan sanksi pidana;
3. Ketentuan Peraturan Pemerintah tidak dapat menambah atau mengurangi ketentuan
Undang-Undang yang bersangkutan;
4. Untuk menjalankan, menjabarkan, atau merinci ketentuan Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah dapat dibentuk meski ketentuan Undang-Undang tersebut
tidak memintanya secara tegas-tegas;
5. Ketentuan-ketentuan Peraturan Pemerintah berisi peraturan atau gabungan
peraturan atau penetapan: Peraturan Pemerintah tidak berisi penetapan sematamata.
C. Keberlakuan Peraturan Pemerintah
1. Kapan suatu PP berlaku?
Pasal 87 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan
Perundang-undangan(“UU
12/2011”)
yang
berbunyi:
Peraturan
perundang-undangan mulai berlaku dan mempunyai kekuatan mengikat pada
tanggal diundangkan, kecuali ditentukan lain di dalam peraturan perundangundangan yang bersangkutan.
Rumusan Pasal 87 UU 12/2011 di atas menunjukkan bahwa materi muatan PP
berlaku dengan sendirinya pada tanggal diundangkan, atau pada tanggal lain yang
disebutkan dalam PP tersebut. Contohnya, PP Nomor 83 Tahun 2008 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma (“PP
83/2008”) menyebutkan: Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Ini berarti PP otomatis berlaku pada tanggal diundangkan, yakni 31 Desember
2008.
Contoh PP yang berlaku pada tanggal tertentu yang ditetapkan adalah Peraturan
Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan (“PP 9/1975”). Dalam PP 9/1975 disebutkan
bahwa PP ini mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober 1975, padahal PP itu
diundangkan pada 1 April 1975. Jadi, tanggal pengundangan tidak selalu sama
dengan tanggal berlakunya suatu PP.
Dengan demikian, dilihat dari berlakunya, PP sudah resmi berlaku pada
waktu ditetapkan terlepas dari apakah Permen yang diperintahkan sudah terbit atau
belum.
2. Apakah operasional atau pelaksanaan PP ditentukan semata oleh peraturan teknis
seperti Permen?
Sebenarnya terletak pada frasa ‘menjalankan undang-undang sebagaimana
mestinya’ seperti yang disebut dalam Pasal 5 ayat (2) UUD 1945. Pembentuk UUD
1945 tak menjelaskan secara detail apa yang dimaksud ‘sebagaimana mestinya’,
tetapi dapat dipahami sebagai keinginan agar operasionalisasi PP itu berjalan
sepenuhnya. Agar berjalan sepenuhnya, maka perlu ada Permen atau peraturan
pelaksanaan lain. Jadi, Permen itu didelegasikan demi kesempurnaan pelaksanaan
PP. Namun ketiadaan Permen yang didelegasikan tak berarti membuat PP tidak
berlaku.
Dengan mengambil komparasi PP sebagai peraturan pelaksanaan UU, maka
pembentukan peraturan pelaksana yang disebut peraturan delegasi bertujuan untuk
mengurangi kesulitan dan permasalahan di lapangan. Hanya saja, jarak penerbitan
Permen yang diperintahkan dengan masa berlakunya PP akan mempengaruhi
efektivitas pelaksanaan PP tersebut.[11]
3. Mengapa Peraturan Pemerintah berperan penting dalam pelaksanaan undang undang?
Pendelegasian pembuatan peraturan pelaksanaan memiliki beberapa
manfaat, yakni menghindari salah satu cabang kekuasaan (eksekutif atau legislatif)
mendominasi
kekuasaan
checksandbalances kekuasaan.
sehingga
dan
tidak
menciptakan
prinsip
Apabila peraturan pelaksanaan didominasi oleh
legislatif, dalam arti peraturan pelaksanaan dibuat oleh legislatif, secara praktis
dapat menghambat pelaksanaan suatu undang-undang oleh eksekutif mengingat
legislatif tidak mengetahui praktik pelaksanaan secara detail dan pengaturan lokal.
Sebaliknya apabila peraturan pelaksanaan dibuat secara penuh oleh eksekutif, maka
akan berpotensi kekuasaan legislatif akan diambil alih oleh eksekutif. Selain itu,
mencegah eksekutif menyelenggarakan pemerintahan secara tidak terkendali.
Adanya delegasi kewenangan dari legislatif kepada eksekutif akan mencegah
eksekutif melakukan improvisasi yang tidak tepat dalam menyelanggarakan
pemerintahan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peraturan Pemerintah adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh
presiden untuk melaksanakan undang-undang, untuk menjalankan undang- undang.
Pembentukan peraturan pemerintah ini hanyalah bersifat teknis, yakni sebuah
peraturan yang bertujuan untuk membuat undang -undang dapat berjalan dengan
sebagaimana mestinya.
Peraturan Pemerintah memiliki beberapa karakteritik sehingga dapat disebut
sebagai sebuah Peraturan Pelaksana suatu ketentuan Undang-Undang atau verordnung.
Proses pembentukan Peraturan Pemerintah lebih mudah daripada pembentukan suatu
Undang-undang, atau suatu Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
(PERPU), oleh karena pembentukan suatu Pemerintah adalah kewenangan Presiden
dalam melaksanakan undang-undang, yang tidak melibatkan Dewan Perwakilan
Rakyat.
Rumusan Pasal 87 UU 12/2011 di atas menunjukkan bahwa materi muatan PP
berlaku dengan sendirinya pada tanggal diundangkan, atau pada tanggal lain yang
disebutkan dalam PP tersebut. Contohnya, PP Nomor 83 Tahun 2008 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma (“PP
83/2008”) menyebutkan: Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.3
B. Saran
Sebagai generasi penerus bangsa kita harus tahu dan memahami akan
pentingnya peraturan pemerintah bagi negara, serta berusaha untuk mempelajari
semua hal yang berkaitan dengan konstitusi ini untuk dapat kita jadikan pedoman
dalam mengatasi setiap masalah dalam kapasitas kita sebagai warga negara.
3
http://artonang.blogspot.co.id. Diakses pada 19 April 2019 Pukul 21.20 WITA
Download