Uploaded by tiffaniirineanggraeni

BAB 1 PENDAHULUAN fix

advertisement
I.
PENDAHULUAN
Susu didefinisikan sebagai cairan sekresi normal kelenjar mamari atau
ambing mamalia betina, atau cairan yang diperoleh dari pemerahan ambing sapi
sehat, tanpa dikurangi atau ditambah sesuatu. Dari aspek kimia, susu yaitu emulsi
lemak didalam larutan air dan gula, protein dan garam-garam mineral dengan
protein dalam keadaan koloid (Anjarsari, 2010).
Menurut Almatsier (2013), susu merupakan makanan alami yang hampir
sempurna. Sebagian besar zat gizi esensial ada dalam susu, diantaranya yaitu
protein, kalsium, fosfor, vitamin A dan tiamin (Vitamin B1). Susu merupakan
sumber kalsium paling baik, karena disamping kadar kalsium yang tinggi, laktosa
di dalam susu membantu absorpsi susu didalam saluran cerna.
Pengolahan susu bertujuan untuk memperoleh susu yang beraneka ragam,
berkualitas tinggi, tahan simpan, mempermudah pemasaran dan transportasi.
Pengolahan susu selalu berkembang sejalan dengan berkembangnya ilmu di
bidang teknologi pangan. Berbagai jenis produk susu yang sudah dikenal
masyarakat diantaranya es krim, susu bubuk, susu kental, keju, mentega, yoghurt,
susu sterilisasi, susu homogenisasi, sterilisasi, pasteurisasi, dan fermentasi.
Dengan hal ini peyebaran susu akan lebih mempercepat perbaikan gizi masyarakat
(Anjarsari, 2010).
Salah satu proses pengolahan produk susu yaitu fermentasi. Keuntungan
dari pangan fermentasi baik dari sifat-sifat organoleptik atau inderawi,
1
2
peningkatan nilai gizi dan sanitasi, memberikan penampakan serta cita rasa yang
khas yang berbeda dengan bahan aslinya. Selain itu memiliki aroma yang lebih
disukai dengan terbentuknya asam, alkohol, ester, dan senyawa pembentuk aroma
lainnya seperti pada yoghurt, keju, tape, oncom, dan sebagainya. Makanan
fermentasi akan menjadi lebih awet, lebih aman, nilai cerna lebih meningkat, serta
memberikan flavor yang lebih baik. Berbagai bahan baku seperti kedelai, susu,
buah, dan sebagainya dapat dijadikan produk fermentasi (Effendi, 2012).
Susu fermentasi atau fermented milk merupakan produk susu yang
dihasilkan dari proses fermentasi, dengan bahan baku yang telah diolah, dengan
atau tanpa penambahan atau modifikasi komposisi susu tersebut, dan dengan
adanya penurunan pH atau tanpa adanya koagulasi (Chairunnisa dkk, 2006).
Selain itu menurut Siswanti (2002), susu fermentasi adalah produk yang
dihasilkan dari susu penuh (full milk), susu sebagian (kadar lemak 2%), atau susu
tanpa lemak (skim), dengan bantuan mikroba spesifik.
Susu fermentasi dibedakan kedalam tiga kategori berdasarkan produk
metaboliknya yaitu fermentasi laktat, fermentasi kapang-laktat, dan fermentasi
khamir-laktat. Contoh produk yang termasuk fermantasi laktat yaitu butter milk,
cultured buttermilk, yoghurt, bulgarian buttermilk, yakult, dan lain sebagainya.
Cultered buttermilk merupakan produk susu yang sengaja diasamkan oleh BAL,
berbahan baku susu tumbuk yang merupakan susu hasil samping dari pembuatan
mentega. Sedangkan yang termasuk fermentasi kapang-laktat yaitu villi, dan yang
termasuk fermentasi khamir-laktat yaitu kefir, koumiss, susu acidophilus, dan lain
sebagainya. Kefir merupakan susu fermentasi yang mempunyai rasa yang spesifik
3
sebagai hasil fermentasi BAL dan khamir yang hidup bersama dan saling
menguntungkan. Sehingga hasil akhirnya bukan hanya asam laktat, namun juga
muncul alkohol dan CO2.
Salah satu produk fermentasi yang diolah dari bahan baku susu sapi yaitu
yoghurt. Menurut Anjarsari (2010), yoghurt merupakan salah satu produk hasil
fermentasi susu yang paling tua dan cukup populer di seluruh dunia. Bentuknya
mirip bubur atau es krim tetapi dengan rasa agak asam. Kata yoghurt berasal dari
bahasa Turki, yaitu jugurt yang berarti susu asam.
Yoghurt menurut definisi adalah sebuah produk olahan hasil fermentasi atau
pencernaan, peragian susu oleh mikroorganisme tertentu yang produk akhirnya
adalah asam laktat. Yang dikenal dengan istilah yoghurt, harus mengandung
mikroorganisme tersebut diatas yang masih aktif dan hidup (active-liveculture)(Effendi, 2012).
Fermentasi susu menjadi yoghurt dilakukan dengan bantuan bakteri asam
laktat yaitu menggunakan campuran bakteri Streptococcus thermophillus dan
Lactobacillus bulgaricus. Bakteri-bakteri ini menguraikan laktosa menjadi asam
laktat yang menyebabkan yoghurt berasa asam. Proses fermentasi menyebabkan
kadar laktosa dalam yoghurt berkurang, sehingga yoghurt aman dikonsumsi oleh
yang telah lanjut usia atau yang alergi terhadap susu (Effendi, 2012).
Manfaat dari yoghurt dijelaskan oleh Effendi (2012), diantaranya: (1)
yoghurt dapat menghasilkan zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh sehingga
berguna untuk mencegah penyakit kanker; (2) selain itu yoghurt diyakini baik
4
untuk memperpanjang umur; (3) mikroba pada yoghurt bermanfaat untuk
membantu proses pencernaan di dalam tubuh, sehingga yoghurt baik sekali
dikonsumsi bagi mereka yang memiliki masalah terhadap perut; (4) yoghurt
memiliki gizi yang lebih tinggi dibandingkan susu segar. Kandungan lemaknya
lebih rendah sehingga cocok bagi mereka yang sedang menjalankan diet rendah
kalori; (5) yoghurt juga dapat membantu proses penyembuhan lambung dan usus
yang luka; (6) yoghurt secara teratur dapat membantu menurunkan kadar
kolesterol dalam darah.
PT. Insan Muda Berdikari adalah perusahaan yang bergerak dibidang
agribisnis bidang sapi perah. Selain itu PT. Insan Muda Berdikari mengolah susu
sapi yang diperah langsung dari peternakan menjadi berbagai macam olahan susu
yang terdiri dari yoghurt aneka rasa bermerk “Youjell”, susu pasteurisasi serta es
yoghurt aneka rasa yang diberi nama merk “Moshi-Moshi”.
Yoghurt “Youjell” berbahan baku utama susu sapi murni yang diperah oleh
peternakan PT. Insan Muda Berdikari dan terdapat bahan penunjang yang terdiri
dari: (1) starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus, gula
rafinasi, jelly, serta esens aneka rasa buah. Sedangkan pada proses pengolahan
yoghurt terdiri dari tahap persiapan bahan baku, pasteurisasi, pendinginan I,
inokulasi bakteri, fermentasi, pendinginan II, pencampuran, pengemasan, dan
penyimpanan.
Download