3. Jaringan Air Minum

advertisement
KOTA SURABAYA
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Luas wilayah Kota Surabaya adalah 33.048 Ha dan luas wilayah laut yang dikelolah
oleh Pemerintah Kota Surabaya sebesar 19.039 Ha.Kota Surabaya berbatasan
langsung oleh Kabupaten Gresik di bagian barat, Kabupaten Sidoarjo di bagian
selatan, Teluk Lamong di bagian utara dan Selat Madura di bagian timur. Secara
geografis, Kota Surabaya terletak pada Galis Lintang Selatan antara 7 0 9’ – 70 21’
dan 1120 36’ – 1120 57’ Bujur Timur.
2. Topografi
Secara umum keadaan topografi Kota Surabaya memiliki ketinggian tanah berkisar
antara 0 – 20 meter di atas permukaan air laut. Sebagaian besar Kota Surabaya
memiliki ketinggian tanah antara 0 – 10 meter (80,72%) yang menyebar di bagian
timur, utara, selatan dan pusat kota. pada bagian barat Kota Surabaya memiliki
ketinggian 10 – 20 meter di atas permukaan laut.
3. Geologi
Karakteristik geologi tanah dan batuan pada Kota Surabaya meliputi :
a. Daratan Alluvium
Daratan alluvium (alluvial) ini memiliki kandungan kerakal, kerikil, lempung, dan
setempat pecahan cakangan fosil. Penyebaran batuan ini terdapat disebagian
besar wilayah kota yang meliputi bagian utara, selatan dan timur kota menyusur
kearah pesisir pantai.
Formasi Kabuh
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014
399
Mempunyai karakteristik :

Kandungan batu pasir dan setempat kerikilan

Berwarna kelabu tua

Berbutir kasar
Berstruktur perairan dan silang siur, konglomerat, terpilah buruk, kemas terbuka
dan berstruktur lapisan bersusun. Penyebaran batuan formasi kabuh ini terdapat
pada sebagian wilayah kecamatan Rungkut, Wonocolo, Tenggilis Mejoyo,
Wiyung, Karang Pilang, Lakarsantri, Tandes, Sukomanunggal, Benowo dan
Dukuh Pakis.
Formasi Pucangan
Berada di pusat kota menyebar kearah barat dan selatan dan terletak ditengahtengah antara batuan formasi kabuh dan formasi lidah. Penyebarannya terutama
disebagian kecamatan Dukuh Pakis, Sawahan, Sukomanunggal, Tandes,
Benowo, Wiyung, Lakarsantri, Karangpilang dan Gubeng.
Formasi Lidah
Letaknya dilingkupi oleh batuan dari formasi pucangan dan berlokasi di sebagian
kecamatan Wonokromo, Sawahan, Dukuh Pakis, Lakarsantri, Karangpilang dan
Wiyung. Karakteristik dari batuan formasi lidah ini adalah sebagai berikut :
Kandungan batu lempung biru, setempat kehitaman dan batu lempung pasiran,
kenyal, pejal, keras bila kering, lensa tipis, Miskin fosil
Formasi Madura
Batuan formasi madura ini hanya sebagian kecil terdapat di Kotamadya
Surabaya yaitu terletak di Kecamatan Benowo yang berbatasan dengan
Kabupaten Gresik, sifat dari batuan ini adalah sebagai berikut : Lapisan
permukaan atas : Kandungan batu Gamping terumbu, putih, pejal berongga
halus, setempat berlapis buruk, mengandung foram besar dan pecahan
ganggang, Warna tanah, kecoklatan atau kehitaman. Lapisan permukaan bawah
: Kandungan batu gamping kapuran, sangat ringan, agak keras, pejal setempat
berlapis buruk, mengandung moluska, foram besar dan pecahan ganggang.
Berwarna putih kekuningan
400
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014
Formasi Sonde
Sedikit terdapat di Kota Surabaya tepatnya terletak di perbatasan Kecamatan
Lakarsantri dengan Kabupaten Gresik. Kandungan batuannya terdiri dari napal
tufan, diatome dan setempat bintal, gampingan serta berwarna putih kekuningan.
4. Hidrologi
Hidrologi Kota Surabaya dialiri oleh Sungai Mas, Sungai Wonokromo
Kali Mas
Sungai utama yang berada di Kota Surabaya berasal dari Kali Brantas yang
mengalir melalui Kota Mojekerto. Di kota ini Kali Brantas terbagi menjadi dua yakni
Kali Porong dan Kali Surabaya yang dimensinya lebih kecil. Di Wonokromo Kali
Surabaya terpecah menjadi dua anak sungai yaitu Kali Mas dan Kali Wonokromo.
Kali Mas mengalir ke arah pantai utara melewati tengah kota sedang Kali
Wonokromo ke arah pantai timur dan bermuara di selat Madura.
Secara administratif, terdapat 8 kecamatan yang dilalui oleh Kali Mas, yang meliputi
Kecamatan Wonokromo, Kecamatan Tegalsari, Kecamatan Gubeng, Kecamatan
Genteng,
Kecamatan
Bubutan,
Kecamatan
Pabean
Cantikan,
Kecamatan
Krembangan dan Kecamatan Semampir. Wilayah Kelurahan yang dilalui oleh
Kalimas sebanyak 15 Kelurahan, yang meliputi : Kelurahan Ngagel, Darmo,
Keputran, Gubeng, Pacarkeling, Genteng, Embong Kaliasin, Ketabang, Alon-alon
Contong, Bongkaran, Krembangan Utara, Nyamplungan, Perak Utara, Krembangan
Selatan dan Kelurahan Ujung.
Kalimas yang mengalir ke arah utara Kota Surabaya dari Pintu Air Ngagel sampai
kawasan Tanjung Perak memiliki bentuk sungai yang meliuk dan sebagian melurus,
khususnya di bagian utara. Lebar penampang permukaan sungai bervariasi
antara 20 m – 35 m. Bagian terlebar terdapat di Kelurahan Ngagel dengan lebar
sungai sekitar 35 meter yaitu di dekat pintu air. Di daerah ini kondisi air termasuk
paling bersih sehingga di sini air sungai banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar
sungai untuk mandi dan cuci (aktivitas MCK). Untuk lebar sungai tersempit terdapat
di Kelurahan Bongkaran yaitu di dekat Jl. Karet dan Jl. Coklat dengan lebar sekitar
20 meter.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014
401
Kedalaman Sungai Kalimas menurut data di Perum Jasa Tirta adalah antara 1
sampai 3 meter. Sedangkan kedalaman air antara 1 sampai 2 meter pada saat air
laut pasang. Kedalaman sungai yang paling dalam berada pada kawasan Monkasel
sampai kawasan Genteng. Secara relatif, ketersediaan raung terbuka hijau di sekitar
Sungai Kalimas tidak luas. Lokasi yang efektif berupa Ruang Terbuka Hijau adalah
di Kawasan Ngagel (Taman Wisata dan sebagian sempadan Sungai) dan di Taman
Prestasi di Kawasan Genteng.
Beberapa keadaan lingkungan yang dapat menggambarkan kondisi kualitas
lingkungan di kawasan Kalimas, adalah sebagai berikut :
a. Kualitas Air Sungai, Menurut hasil penelitian Laboratorium Perum Jasa Tirta,
Kualitas air Sungai Kalimas tidak mencapai tingkat C (sesuai untuk perikanan
dan peternakan). Dibandingkan dengan kualitas air sungai yang berada di alur
Sungai Brantas lainnya (di luar kota Surabaya), kualitas air di Kalimas termasuk
yang paling buruk. Kondisi tersebut tidak terlepas dari kontribusi sampah dan
limbah yang dibuang ke Kalimas. Beberapa sumber buangan tersebut adalah
kegiatan rumah tangga, pasar, saluran drainase, dan kegiatan non rumah tangga
di sekitar Kalimas.
b. Keberadaan Air Asin, Pertemuan antara air sungai (tawar) dengan air laut
(asin) di Kalimas, sebenarnya berada di Kawasan Kayoon (terdapat pintu air).
Namun karena daya dorong air tawar terhadap air laut di kawasan tersebut
menyebabkan air Kalimas yang tawar dapat dirasakan mulai ujung selatan
(kawasan Ngagel) sampai kawasan Monumen Kapal Selam (Monkasel). Air
Sungai yang mulai terasa asin berada di alur antara Monkasel sampai Peneleh.
Air Payau terdapat mulai kawasan Peneleh sampai kawasan Jembatan Merah
atau Jembatan Petekan. Sedangkan air sungai yang benar-benar berupa air laut
(asin) berada di kawasan mulai Jembatan Petekan hingga ke laut.
c. Endapan atau Lumpur di Sungai, Secara umum pada semua area atau alur
Sungai Kalimas terdapat lumpur. Endapan atau lumpur yang berada di Kalimas
rata-rata memiliki kedalaman sekitar 1 meter. Sumber lumpur tersebut selain
karena karakter fisik Sungai Kalimas, juga berasal dari Kali Surabaya dan
saluran drainase kota (lewat saluran Darmo dan saluran Dinoyo).
402
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014
d. Lingkungan Kumuh, Beberapa kawasan di sekitar atau di tepian Kalimas, yang
kondisinya kumuh dijumpai di kawasan Dinoyo, Gemblongan, sekitar Akhmad
Jais, dan wilayah Surabaya utara. Kekumuhan tersebut di samping berupa fisik
bangunan rumah yang tidak permanen, ukuran bangunan yang kecil, kepadatan
bangunan yang tinggi, juga bangunan tersebut dibangun di atas badan air
dengan buangan rumah tangga yang langsung ke badan air.
Fungsi utama Kalimas pada saat ini adalah sebagai tempat pembuangan air dari
saluran drainase yang ada di wilayah kota Surabaya, terutama yang berada di
bagian tengah..
Kali Surabaya
Kali Surabaya sebagai salah satu dari tiga sungai yang mengalir di Kota Surabaya
merupakan sumberdaya alam dengan potensi air tawar cukup besar. Saat ini, Kali
Surabaya mulai memperlihatkan indikasi adanya tekanan yang berlebihan terhadap
ekosistemnya. Tentu saja akibat pemanfaatan yang tidak mengedepankan konsep
keberlanjutan. Bantaran Kali Surabaya yang seharusnya berupa ruang terbuka hijau
(RTH) juga banyak yang beralih fungsi lahan, mulai dari permukiman padat, sampai
ratusan industri berskala kecil sampai besar.
Kali Surabaya yang mengalir dari DAM Mlirip Mojokerto sampai DAM Jagir
Surabaya, sepanjang 41 km, berperan penting bagi kehidupan masyarakat,
khususnya yang tinggal di Kota Surabaya. Ini disebabkan air Kali Surabaya
merupakan pasokan utama sumber air baku PDAM yang melayani lebih dari tiga
juta penduduk Surabaya. Tidak hanya itu, Kali Surabaya juga memberikan peranan
penting bagi masyarakat yang tinggal di bantarannya, termasuk masyarakat industri
yang memanfaatkan air sungai sebagai salah satu komponen dalam proses
produksinya. Saat tekanan terhadap Kali Surabaya oleh keberadaan berbagai
limbah kegiatan yang ada di bantaran dan hulunya makin meningkat, maka dapat
dipastikan kesehatan masyarakat Surabaya sebagai pengkonsumsinya pun akan
juga terancam.
Disinyalir saat ini, terdapat lebih dari 250 industri pada DAS Brantas, yang salah
satu subnya adalah Kali Surabaya. Besarnya jumlah industri ini, mengilustrasikan
betapa besar tekanan terhadap Kali Surabaya. Sementara itu, tidak banyak industri
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014
403
yang dilengkapi fasilitas pengolah limbah memadai, sehingga memanfaatkan Kali
Surabaya sebagai tempat membuang limbahnya.
Kali Jagir
Kali Jagir merupakan salah satu anak Sungai Brantas yang mengalir di Kota
Surabaya, berada di sepanjang Jl. Jagir Wonokromo. Akibat pencemaran air Kali
Jagir berwarna keruh, dan saat ini Pemkot Surabaya telah memulai membersihkan
Kali Jagir. Di sungai ini juga terdapat bangunan Pintu Air peninggalan Belanda yang
saat ini masih dipergunakan untuk pengaturan debit air Kali Jagir. Letak pintu air
tersebut tepat di sebelah Stasiun Kereta Api Wonokromo dan PDAM Surabaya. Air
dari Kali Jagir juga diolah menjadi Air PDAM dan dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan air bersih warga Surabaya.
Dalam Kali Jagir, terdapat berbagai macam sumberdaya, di antaranya ikan air
tawar, yang terkenal salah satunya ialah iwak keting dan udang. Setiap periode
(beberapa bulan) sekali diadakan pembuangan endapan lumpur dari PDAM atau
yang sering disebut warga sebagai "penggelontoran" ke aliran kali Jagir, biasanya
ini menyebabkan ikan, udang serta beberapa jenis hewan air tawar lainnya mabuk,
ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya untuk mendapat ikan tanpa bersusah
payah, hanya dengan menggunakan jaring maka akan terjaring ikan-ikan mabuk.
5. Klimatologi
Iklim Kota Surabaya dipengaruhi oleh perbedaan yang signifikan antara musim
hujan dan musim kemarau. Musim hujan berlangsung diantara bulan November
sampai April dan musim kemarau berlangsung diantara bulan Mei sampai Oktober.
Suhu rata-rata bulanan antara 27,90C di bulan Januari dan Juli hingga mencapai
30,30C di bulan Oktober. Pada musim hujan kelembaban rata-rata tiap bulannya
mencapai 80%, sementara di musim kemarau turun hingga batas terendah 64%.
Curah hujan bulanan tertinggi rata-rata terjadi pada bulan Desember, yaitu kurang
lebih 317,9 mm, sementara yang terendah 0 mm pada bulan Juli-September. Akan
tetapi, curah hujan tahunan rata-rata di Kota Surabaya dapat terjadi secara ekstrem
yaitu kurang lebih 1891,5 mm pada tahun 1981.
404
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014
6. Penggunaan Lahan
Proporsi penggunaan lahan di Kota Surabaya menunjukkan area perumahan
sebesar 42% area yang masih berupa sawah, tegalan sebesar 16,24%, area
tambak
sebesar
15,20%,
area
dengan
penggunaan
kegiatan
jasa
dan
perdangangan sebesar 10,76%, area untuk kegiatan industri sebesar 7,30% dan
lahan yang masih kosong 5,50%.
B. Demografi
Penduduk kota Surabaya tercatat berjumlah 2.821.896 jiwa dengan jumlah
penduduk laki-laki berjumlah 1.418.203 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah
1.403.693 jiwa.
Tabel Demografi Kota Surabaya
Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
Laki-laki & Perempuan
Jumlah
Penduduk
1.418.203
1.403.693
2.821.896
C. WILAYAH RAWAN BENCANA
1. Banjir
Genangan/ daerah rawan banjir pada Kota Surabaya memiliki kisaran tinggi
genangan antara 10 – 70 cm. Genangan/ daerah rawan banjir sebagian besar
tersebar di daerah pusat Kota Surabaya dan daerah timur Kota Surabaya.
Berikut adalah penjabaran luas genangan pada masing-masing daerah yang
rawan terjadi genangan
No
Jenis genangan
Luasan
genangan
1
Genangan 0 – 10 cm
0,56 km2
2
Genangan 10 – 30
cm
33,8 km2
3
Genangan 30 – 50
cm
13,5 km2
4
Genangan 50 – 70
cm
5,8 km2
5
Genangan >70 cm
2 km2
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014
405
D. INFRASTRUKTUR
1. Jaringan Jalan Eksisting
Jaringan jalan yang berada di Kota Surabaya adalah jaringan jalan yang berada
dalam kewenangan Pemerintah Kota Surabaya. Jaringan jalan tersebut
bertujuan untuk mendistribusikan pergerakan barang dan jasa (penumpang) baik
lokal maupun regional. Sampai tahun 2013, panjang keseluruhan jalan yang ada
di Surabaya adalah 1.677.979,24 km yang merupakan panjang keseluruhan
jalan yang ada di masing-masing kecamatan dengan data sebagai berikut :
Tabel Panjang Keseluruhan Jalan di Kota Surabaya
No.
Kecamatan
Panjang jalan dalam
kondisi baik (m')
Panjang seluruh jalan
di daerah tersebut (m')
Capaian
kinerja
(%)
1
Kecamatan Gubeng
79.093,26
80.337,00
98,45
2
Kecamatan Gununganyar
47.515,45
48.416,00
98,14
3
Kecamatan Mulyorejo
99.473,86
101.350,52
98,15
4
Kecamatan Rungkut
189.684,35
193.664,63
97,94
5
Kecamatan Sukolilo
108.840,23
110.793,70
98,24
6
Kecamatan Tambaksari
58.768,43
59.796,00
98,28
7
Kecamatan Tenggilis Mejoyo
97.116,77
98.943,00
98,15
8
Kecamatan Benowo
27.603,13
28.120,50
98,16
9
Kecamatan Dukuh Pakis
30.800,04
31.272,00
98,49
10
Kecamatan Lakarsantri
21.979,14
22.446,00
97,92
11
Kecamatan Sambikerep
36.771,31
37.496,00
98,07
12
Kecamatan Sukomanuggal
89.999,19
91.933,44
97,90
13
Kecamatan Tandes
81.464,01
83.441,70
97,63
14
Kecamatan Pakal
7.903,62
8.098,00
97,60
15
Kecamatan Asemrowo
12.531,01
12.920,00
96,99
16
Kecamatan Kenjeran
27.647,34
28.073,00
98,48
406
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014
Panjang jalan dalam
kondisi baik (m')
Panjang seluruh jalan
di daerah tersebut (m')
Capaian
kinerja
(%)
No.
Kecamatan
17
Kecamatan Pabean Cantikan
28.203,19
28.557,00
98,76
18
Kecamatan Krembangan
41.410,43
42.278,00
97,95
19
Kecamatan Semampir
25.292,92
25.653,00
98,60
20
Kecamatan Bulak
16.553,54
16.957,00
97,62
21
Kecamatan Gayungan
69.543,47
70.734,00
98,32
22
Kecamatan Jambangan
24.259,36
24.620,00
98,54
23
Kecamatan Karangpilang
40.697,44
41.438,00
98,21
24
Kecamatan Sawahan
56.098,58
57.093,00
98,26
25
Kecamatan Wiyung
39.413,17
40.117,75
98,24
26
Kecamatan Wonocolo
68.199,80
69.543,00
98,07
27
Kecamatan Wonokromo
58.632,66
59.648,00
98,30
28
Kecamatan Bubutan
48.475,64
49.183,00
98,56
29
Kecamatan Genteng
38.682,61
39.231,00
98,60
30
Kecamatan Tegalsari
42.729,35
43.274,00
98,74
31
Kecamatan Simokerto
32.168,14
32.551,00
98,82
Jumlah
1.647.551,42
1.677.979,24
98,19
2. Jaringan Drainase
Jaringan
drainase
Kota
Surabaya
di
klasifikasikan
berdasarkan
fungsi
drainasenya, yaitu fungsi drainase primer, drainase sekunder, drainase tersier.
3. Jaringan Air Minum
Jaringan PDAM Kota Surabaya telah terdistribusi merata di setiap daerah.
Jaringan PDAM kota Surabaya di klasifikasikan berdasarkan pendistribusiannya,
yakni pipa primer dan pipa sekunder.
E. DEMOGRAFI
Data jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan laju pertumbuhan penduduk
Kota Surabaya tahun 20019 - 2013
No
Uraian
2009
2010
2011
1.
Jumlah Penduduk
2.938.225 2.929.528 3.024.321 3.125.576 3.200.454
Laki-Laki
1.474.874 1.469.916 1.517.341 1.566.072 1.606.875
Perempuan
1.463.351 1.459.612 1,506.980 1.559.504 1.597.579
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014
2012
2013
407
2. Laju pertumbuhan penduduk
1,2
Sumber: Dinas Kependudukan tahun 2013
-0,3
3,24
3,35
Data jumlah penduduk menurut kelompok umur Kota Surabaya tahun 2009 -2013
N
o
Kelompok
Umur
1
200
9
2010
2011
Kelompok
Umur
2012
2013
0-5
121.04
7
352.50
0
0-4
204.95
1
164.53
0
2
6-10
215.16
8
232.31
3
5-9
236.06
8
236.57
0
3
11-15
225.97
4
231.11
2
10-14
243.36
6
255.06
6
4
16-20
224.55
8
223.22
4
15-19
233.75
1
239.10
4
5
21-25
231.51
5
211.00
3
20-24
214.09
6
223.84
5
6
26-30
255.94
0
274.02
7
25-29
252.55
0
231.48
1
7
31-35
281.30
2
283.69
0
30-34
295.30
6
295.73
4
8
36-40
278.80
1
280.15
4
35-39
284.97
7
291.73
5
9
41-45
268.39
4
258.64
0
40-44
280.65
2
285.81
6
10
46-50
227.28
5
219.31
9
45-49
235.75
9
257.91
1
11
51-55
191.58
6
185.43
9
50-54
197.70
6
208.91
7
12
56-60
148.96
0
135.05
6
55-59
154.19
6
171.34
1
13
>60
287.16
6
256.33
3
60-64
101.81
2
121.64
2
14
65-69
67.385
75.545
15
70-74
55.580
60.390
16
75+
67.421 80.827
*Data pada tahun 2009 tidak tersedia
*Tahun 2010 dan 2011 data kelompok umur yang tersedia adalah range 5 angka
Sumber: Dinas Kependudukan tahun 2013
408
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014
2,4
F. PENDIDIKAN
Angka partisipasi sekolah menurut kelompok usia sekolah tahun 2009-2013 (persen)
No
Kelompok Umur
2009
1
7-12
92,93
2
13-15
80,17
3
16-18
83,79
Sumber: Dinas Pendidikan, tahun 2013
2010
92,95
90
82,13
2011
93,02
90,26
85,77
2012
93,97
92,63
87,77
2013
95,34
92,88
90,12
Penduduk dan tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan tahun 2009-2013
No
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
1
Tidak/belum pernah sekolah 659.836 554.651 562.741 542.060
570.823
2
Tidak Tamat SD
45.948 115.772 143.003 188.153
206.025
3
SD/Sederajat
709.422 654.041 639.851 620.394
613.327
4
SMP/Sederajat
384.057 391.845 407.656 428.521 4.366.625
5
SMA/Sederajat
799.666 848.580 892.073 947.216
965.748
6
Perguruan Tinggi
338.235 364.639 378.967 399.197
878.597
*Data penduduk 15 tahun keatas dengan tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan
tidak tersedia
G. KESEHATAN
Angka harapan hidup tahun 2009 -2013
No
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013*
1
Angka harapan hidup
70,71
71,02
71,33
77,42
72,36
*Angka harapan hidup menurut jenis kelamin tidak tersedia. Sumber: BPS Kota
Surabaya, 2013
H. KETENAGAKERJAAN
Indikator ketenagakerjaan tahun 2009-2013
No
1
2
3
4
Uraian
Jumlah Angkatan Kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (dalam persen)
Jumlah Penduduk Berumur 15
Tahun keatas mengganggur
Tingkat Pengangguran Terbuka
(dalam persen)
2009
1.372.41
9
62,92
2010
1.336.93
2
63,02
2011
1.475.14
7
68,52
2012
1.419.67
7
66,12
2013
1.473.46
5
68,37
118.457
91.390
75.954
71.977
77.861
8,63
6,84
5,15
5,07
5,28
Sumber: BPS Kota Surabaya, 2013
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014
409
I.
INOVASI DAERAH
Inovasi daerah yang dilakukan oleh Kota Surabaya sebagai bidang dalam
rangka kemajuan pembangunan Kota Surabaya adalah Inovasi pengembangan dalam
hal pelayanan, yaitu Surabaya Single Window. Surabaya Single Window yang
selanjutnya disingkat SSW adalah sistem yang memungkinkan dilakukannya suatu
penyampaian data dan informasi secara tunggal, pemrosesan data dan informasi
secara tunggal dan sinkron serta pembuatan keputusan sesuai dengan tugas dan
fungsi masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam hal pelayanan perizinan
dan non perizinan. Tujuan dilakukan SSW ini adalah untuk memangkas alur birokrasi
dalam pengajuan izin.
410
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014
Download