PERKEMBANGAN USAHA PELAKU USAHA BABEL

advertisement
Suplemen 1
Suplemen 1
PERKEMBANGAN USAHA PELAKU USAHA BABEL
Perkembangan usaha pelaku usaha di Triwulan III-2008 cukup baik untuk dapat menciptakan
pertumbuhan ekonomi Propinsi Kepulauan Bangka-Belitung (Babel). Secara umum, usaha-usaha
pelaku usaha di Babel berada di sektor primer atau berbasis sumber daya alam (SDA), sektor
sekunder, dan sektor tersier, sebagai berikut: sektor penggalian, sektor perikanan, industri
pengolahan, perdagangan-hotel-restoran (PHR), dan jasa. Satu hal utama yang menopang
kinerja pelaku usaha adalah kuat permintaan dari pasar internasional maupun pasar domestik.
Namun demikian, pelaku usaha mengemukakan bahwa kondisi usaha di Babel masih
belum sepenuhnya kondusif karena terkendala pada kejelasan ketentuan dalam
bidang penggalian, faktor cuaca, kendala infrastruktur pendukung transportasi, dan
ketidaklancaran arus barang.
Cukup baiknya kinerja usaha di sektor-sektor ekonomi yang menghasilkan komoditas
primer menciptakan pengaruh positif terhadap sektor perbankan dan perdagangan. Masih
tingginya harga CPO, timah, karet alam, dan tingginya permintaan terhadap produk perikanan
laut, timah, kaolin dan pasir kwarsa pada telah menciptakan peluang bagi perbankan untuk
terus melakukan ekspansi kredit, demikian pula potensi peningkatan penyaluran kredit ke
depan. Kondisi cuaca yang cukup kondusif juga mendukung peningkatan produksi di sektor
pertambangan dan penggalian. Sementara itu, pelaku usaha sektor industri pengolahan non
migas yakni timah mengatakan bahwa kendala yang dihadapi saat ini adalah tingginya harga
bahan baku yakni pasir timah serta solar yang berdasarkan komposisi biaya menempati
peringkat pertama dengan pangsa sekitar 80-90 persen dari total biaya. Selain itu, hingga saat
ini, ketentuan yang mengatur kegiatan pertambangan timah inkonvensional (TI) dan industri
smelter belum jelas menurut para pelaku usaha.
Permintaan pasar baik dari dalam maupun luar negeri cukup baik. Permintaan pasar
domestik di sub sektor perkebunan, perikanan laut, industri pengolahan (balok timah) dan
industri penggalian (kaolin bulk, kaolin powder, dan pasir kuarsa dan tanah liat) selama Tw-III
2008 menunjukkan peningkatan dengan kisaran antara 10-20 persen. Kegiatan usaha di sub
sektor perikanan terutama perikanan laut menghadapi permintaan yang tinggi namun kapasitas
utilisasi terkendala masih terasanya dampak kenaikan BBM yang mengurangi frekuensi melaut,
serta kondisi cuaca di perairan yang kadang tidak kondusif untuk kegiatan penangkapan ikan
laut. Peningkatan yang cukup tinggi terjadi pada sektor primer namun keterbatasan
kemampuan produksi menyebabkan tidak terpenuhinya permintaan dunia. Kenaikan
permintaan terutama didukung oleh terus meningkatnya kebutuhan domestik terhadap CPO
yang berdampak pada meningkatnya kebutuhan terhadap tandan buah segar (TBS) sawit,
demikian pula pasir kwarsa. Meningkatnya pertumbuhan permintaan sektor perdagangan
antara lain didukung oleh perusahaan-perusahaan leasing yang sangat membantu dalam
pembiayaan pembelian kendaraan melalui persyaratan/prosedur yang ringan. Demikian pula
pertumbuhan permintaan kredit pada sektor perbankan sejalan dengan kinerja sektor
perkebunan dan perdagangan yang baik. Namun, dengan meningkatnya tekanan inflasi, BI rate
juga mengalami koreksi naik yang sampai akhir September mencapai 9,25% atau naik 75 basis
point dari posisi akhir Juni 2008 yang menciptakan kekhawatiran akan kenaikan suku bunga
kredit secara umum ke depan (Grafik 1).
Kajian
Kajian Ekonomi
Ekonomi Regional
Regional Propinsi
Propinsi Kepulauan
Kepulauan Bangka
Bangka Belitung
Belitung Triwulan
Triwulan III
III 2008
2007
1
Suplemen 1
Grafik 1
Suku Bunga Kredit;BI rate; Inflasi
[Inflation rate %]
[BI rate dan Kredit Konsusmsi rate %]
24
18.00
21
16.00
14.00
18
12.00
15
10.00
1 Feb 2005
1 Mar 2005
1 Oct 2005
24 Mei 2008
Tabel 1
Kenaikan BBM BerSubsidi
Premium M. Tanah Solar Rata-Rata Kenaikan %
1810
1800 1650
2400
2200 2100
27.38
4500
2000 4300
61.19
2300 5500
6000
27.78
12
8.00
9
6.00
BI rate [LHS]
Rate Kredit Konsumsi [RHS]
Inflas Ratei [RHS]
6
3
4.00
2.00
-
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Peningkatan permintaan pasar luar negeri masih didominasi oleh sub sektor
perkebunan, industri pengolahan, dan pertambangan. Primadona sub sektor perkebunan
adalah CPO dan Tandan Buah Segar (TBS serta karet alam). Namun, keterbatasan bahan baku
karena keterbatasan lahan serta peningkatan biaya produksi karena kenaikan harga solar dan
kurangnya daya dukung kelistrikan menjadi masalah utama bagi pengusaha di Babel.
Kondisi tingkat utilisasi pelaku usaha selama Tw-III 2008 berkisar 70 persen sementara
untuk perhotelan rata-rata tingkat hunian masih di bawah 50 persen. Kondisi utilisasi hingga
100 persen tampaknya masih sulit untuk dicapai.
Di tengah keterbatasan peningkatan produksi, beberapa pelaku usaha masih
merencakanan untuk investasi di tahun 2009, misalnya dalam bentuk: (i) perluasan ekspansi
usaha, (ii) penambahan mesin-mesin produksi seperti cool storage dan mesin packaging, (iii)
penambahan panjang dermaga untuk simpan-bongkar-muat, (iv) pengerukan pelabuhan,
pembuatan apron, serta pembuatan lapangan penumpukan barang atau kontainer. Namun
investasi kerap terkendala oleh terbatasnya daya dukung listrik setempat, seperti yang terjadi
pada pelaku usaha.
Dana perbankan yang ada digunakan untuk pembiayaan baik untuk investasi maupun
modal kerja dan sekitar 40% menggunakan dana perbankan untuk keperluan investasi
sementara selebihnya menggunakan dana internal. Hanya pelaku usaha yang bergerak di sub
sektor perikanan laut yang menggunakan 80 persen dana perbankan untuk pembiayaan
investasi dan modal kerja. Kondisi jumlah tenaga kerja yang digunakan relatif stabil. Hal ini
terlihat dari rekrutmen yang dilakukan hanya bila diperlukan dan sifatnya hanya untuk
mengganti pegawai yang pensiun, mengundurkan diri atau habis masa kontraknya.
Harga jual produk dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain perkembangan harga
jual komoditas di pasar domestik maupun internasional, meningkatnya harga BBM, dan
kenaikan harga-harga input lainnya. Margin keuntungan tidak banyak mengalami perubahan
dikarenakan mulai menurunnya tingkat harga komoditas primer Babel di pasar internasional
dalam beberapa bulan terakhir dan di sisi lain harga bahan baku, bahan penolong dan input
lainnya meningkat. Margin tidak banyak berubah disebabkan kenaikan harga bahan baku tidak
menyebabkan pelaku usaha menaikkan harga jual karena tidak ingin kehilangan konsumen
serta kontrak penjualan untuk jangka waktu tertentu yang telah disepakati dengan pembeli.
2
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan III 2008
Suplemen 1
Grafik 3
Harga Komoditas Dunia 2007-2008
1200
25000
1000
20000
800
USD
USD
15000
600
10000
400
5000
200
0
0
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw IIITw IV Tw I Tw II Tw III
Karet
CPO
Timah
Minyak Bumi (WTI)
Sumber: Bloomberg
Kajian
Kajian Ekonomi
Ekonomi Regional
Regional Propinsi
Propinsi Kepulauan
Kepulauan Bangka
Bangka Belitung
Belitung Triwulan
Triwulan III
III 2008
2007
3
Download