penatalaksanaan diit pada hiv/aids

advertisement
1
PENATALAKSANAAN DIIT
PADA HIV/AIDS
Susilowati, SKM, MKM.
2
Masih ingat pebasket internasional
Earvin Johnson?
Pemain NBA tersohor itu membuat
berita mengejutkan dalam karier
bermain basketnya. Bukan karena poin
yang dicetak dalam pertandingan paling
populer di Amerika Serikat itu, tetapi karena
kehidupan pribadinya yang diungkap
secara blak-blakan pada publik.
Pada 7 November 1991, Johnson yang
mendapat julukan magic karena
kecemerlangannya di lapangan basket,
mengaku telah mengidap HIV positif saat
usianya baru menginjak 32 tahun.
3
Masih ingat pebasket internasional
Earvin Johnson?
Kini Magic Johnson telah berusia 57 tahun dan 25
tahun lamanya tidak pernah menunjukkan gejala
yang berhubungan dengan HIV/AIDS.
Johnson pemain basketball LA Lakers telah
membuktikan jika HIV bukan penyakit yang
mematikan.
Johnson mengaku bahwa sejak positif terinfeksi
HIV, dia tetap melakukan olahraga dan selalu
melakukan diet yang teratur. Kebanyakan jenis
makanan yang dimakan adalah ayam dan ikan,
serta selalu mengonsumsi buah dan sayuran yang
banyak. Dengan nutrisi yang baik dan istirahat
yang cukup, Johnson dapat menjalani hidup
secara normal.
4
Earvin “Magic” Johnson
5
AIDS
• Acquired Immuno Deficiency Syndrom
• Tahap akhir infeksi HIV (Human Immuno
Deficiency Virus)
• Timbulkan infeksi pada sistem organ tubuh
• Sistem kekebalan tubuh rusak
• Sering dijumpai masalah malnutrisi >>
menurunkan kapasitas fungsional,
memberikan kontribusi kepada tidak
berfungsinya kekebalan, & meningkatkan
morbiditas + mortalitas
6
AIDS
• Resiko tertinggi: status gizi memburuk
• Penurunan berat badan
• Lambat
• Cepat: infeksi opportunistik (IO)
• Penurunan BB lebih dari 20% BB sulit
diperbaiki
7
8
9
Gejala yang timbul
karena HIV AIDS:
Anoreksia
Depresi
Kelelahan
Mual
Muntah
Sesak napas
Diare
Infeksi
Penyakit saraf
Asupan makanan <
Gg absorpsi dan
metabolisme
Infeksi
oportunistik
Memburuknya
Status
Gizi
Aktivitas fisik <
Terapi diet dan konsultasi gizi  peranan penting dalam upaya penyembuhan
10
TERAPI DIET
difokuskan pada
memperbaiki dan mengidentifikasi kekurangan gizi yang
dapat memperlemah, memperburuk & tidak
berfungsinya kekebalan, dan/atau merusak kualitas
hidup
11
Tujuan Diet
Tujuan Umum
• Memberi intervensi gizi cepat
• Mencapai dan mempertahankan BB dan komposisi
tubuh, trtm lean body mass
• Memenuhi kebutuhan energi dan semu zat gizi
• Mendorong perilaku sehat: diet, OR, relaksasi
12
Tujuan Khusus
• Mengatasi diare, intoleransi laktosa, mual, muntah
• Meningkatkan kemampuan memusatkan perhatian
• Mencapai dan mempertahankan BB normal
• Mencegah penurunan BB berlebihan, trtm jaringan
otot
• Memberi kebebasan memilih makanan adekuat sesuai
kemampuan makan dan jenis terapi
13
Syarat Diet
• Energi tinggi
• Protein tinggi
• Lemak cukup
• Vitamin dan mineral tinggi, 150% AKG
• Serat cukup, mudah cerna
• Cairan cukup
• Elektrolit
• Bentuk makanan ~ perorangan
• Porsi kecil, sering
• Hindari makanan merangsang secara
mekanik, termik, kimia
14
KEBUTUHAN ENERGI
• Dihitung berdasarkan ada atau tidak adanya gejala
seperti demam, penurunan berat badan dan wasting
• Wasting: terjadinya penurunan massa otot tubuh,
gangguan fungsi metabolisme & gangguan fungsi
sistem imun & penurunan berat badan
• Seseorang dikatakan mengalami wasting bila terjadi
penurunan berat badan lebih dari 10 persen berat
badan normal disertai dengan lebih dari 30 hari diare,
demam, dan gangguan penyakit lainnya.
• Diperlukan asupan makronutrien yang memadai, seperti
karbohidrat, protein, & lemak
15
KEBUTUHAN ENERGI
• ODHA perlu meningkatkan jumlah
makanan yang dikonsumsi untuk
mempertahankan BBI
• Setidaknya dibutuhkan 34-40 kalori/kg
BBI
• Kebutuhan kalori tersebut akan lebih
meningkat pada saat infeksi dan
demam
• Bila BB stabil dan tidak ada infeksi
oportunistik: 34-40 kalori/kg
• Bila memiliki infeksi oportunistik: 40
kalori/kg
• Bila kehilangan berat badan: 50 kalori/kg
16
KEBUTUHAN ENERGI
Kalori yang berasal dari
makanan yang sehat &
padat nutrisi akan lebih bermanfaat
bagi kesehatan daripada
kalori dari gula dan lemak
17
KEBUTUHAN PROTEIN
• Protein >> bahan dasar otot,
organ tubuh, & banyak zat
yang membentuk sistem
kekebalan tubuh.
• Jk konsumsi rendah >> tubuh
akan menggunakan proteinnya
sendiri (otot) >>
mengakibatkan kelemahan
dalam tubuh & sistem
kekebalan
18
KEBUTUHAN PROTEIN
• Asupan protein yang
direkomendasikan (RDA)
• Dewasa Sehat 0.8-1.0 g/ kg
BB
• Orang dengan HIV : 1.2-2.0
g/kg BB
• Atau 15-20% total kalori
• Diet protein sangat tinggi dapat
mengakibatkan tekanan pada
ginjal
19
KEBUTUHAN PROTEIN
Sumber protein yg dianjurkan:
daging sapi rendah lemak,
daging unggas tanpa kulit, ikan,
telur & produk susu rendah
lemak, biji-bijian (seperti kacang
polong), & kacang-kacangan
20
Kategori
Deskripsi
A
B
C
Tidak ada gejala HIV dan akut HIV
Ada gejala HIV dan komplikasi oleh HIV
Tingkat kekebalan (CD4) < 200 dan terjadi
infeksi oportunistik
Kebutuhan Kalori
(kkal/kg)
30-35
35-40
40-50
Kebutuhan Protein
(g/kg)
1,1-1,5
1.5-2,0
2,0-2,5
21
KEBUTUHAN KARBOHIDRAT
• 60 – 70% total energi sehari
• Jenis yg direkomendasikan:
memperbanyak karbohidrat
kompleks yang tinggi (gandum,
produk gandum & biji-bijian) &
mengurangi monosakarida
(gula, permen, soft drink, cake,
biskuit, es krim)
22
KEBUTUHAN LEMAK
• Dianjurkan < 30% (25% lebih
baik) dari total energi sehari
• Jenis yg dianjurkan: Asam lemak
Omega-3 (ikan dan jenis
makanan lain, memberi
perlindungan terhadap CVD)
23
KEBUTUHAN MIKRONUTRIEN
• Sama dg kebutuhan orang sehat (WHO), tetapi sering
kali pada ODHA ditemukan defisiensi mikronutrien,
seperti vitamin A, C, E, B kompleks, selenium, & seng
• Asupan mikronutrien akan tercukupi jika diet optimal
>> dianjurkan konsumsi makanan bervariasi
• Pemberian nutrisi harus tetap memperhatikan
kesehatan per individu. Untuk beberapa kondisi, perlu
diet khusus. Misalnya, ODHA yang menderita ginjal,
hati dan diabetes melitus.
24
TIPS DIET BERKUALITAS
TINGGI
• Makan 5-6 porsi buah-buahan dan sayur-sayuran
•
•
•
•
•
beraneka ragam setiap hari (± 3 gelas)
Targetkan konsumsi 50% sumber karbohidrat kompleks
Pilih makanan sumber protein rendah lemak (dada
ayam tanpa kulit, ikan, daging sapi rendah lemak,
produk susu rendah lemak)
Batasi konsumsi gula, permen, dan soft drink
Perbanyak porsi biji-bijian atau kacang-kacangan dalam
makanan setiap hari.
Baik makan penuh atau sekedar selingan (snack),
pastikan mengandung keseluruhan dari 3 makronutrisi:
protein, karbohidrat, dan sedikit lemak.
25
26
SUPLEMEN GIZI
• Bila kehilangan BB & tidak memiliki sumber makanan
yang memadai, konsultasikan dengan dokter mengenai
penambahan suplemen gizi >> namun sebisa mungkin
makan diet berkualitas tinggi yang padat nutrisi untuk
meningkatkan BB
• ODHA tidak selalu makan 100% dari nutrisi yang
dianjurkan per hari >> Mengkonsumsi satu atau dua
tablet multivitamin/mineral dapat melengkapi 100% dari
nutrisi yang dianjurkan/ hari
• Selalu informasikan kepada dokter mengenai suplemen
yang digunakan
27
www.nutrihowindonesia.com
@nutrihow
nutrihow
Nutrihow Indonesia
081802117604
5EBFA87B
Nutrihow Indonesia
@nutrihow
Download