bab iv arah, tahapan dan prioritas

advertisement
BAB IV
ARAH, TAHAPAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2005-2025
Tujuan pembangunan jangka panjang tahun 2005-2025 adalah mewujudkan
daerah Kabupaten Badung yang sejahtera sebagai landasan menuju masyarakat adil
dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sebagai ukuran tercapainya “Kabupaten Badung yang damai dan sejahtera
berlandaskan falsafah Tri Hita Karana” dalam 20 tahun mendatang diarahkan pada
pencapaian sasaran-sasaran pokok sebagai berikut :
1. Terwujudnya masyarakat Kabupaten Badung yang berbudaya dan berbudi
luhur
a. Meningkatnya srada dan bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Meningkatnya penerapan nilai-nilai agama dan nilai budaya daerah dalam
prilaku dan kehidupan masyarakat Kabupaten Badung.
c. Meningkatnya peranan desa adat, subak dan lembaga tradisional lainnya.
d. Meningkatnya aktivitas seni dan budaya Bali dalam kegiatan kemasyarakatan.
2. Terwujudnya kesetaraan perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi
masyarakat
a. Terpenuhinya kebutuhan pangan dan kualitas gizi yang memadai serta
tersedianya jaminan pangan untuk masyarakat.
b. Tercapainya program santunan kepada anak yatim piatu, anak terlantar,
lansia/jompo dan penyandang cacat.
c. Tercapainya Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG).
d. Meningkatnya akses rumah tangga miskin pada pelayanan sosial, pendidikan,
kesehatan dan ekonomi kerakyatan.
3. Terwujudnya sumber daya manusia berkualitas yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi
a. Meningkatnya rata-rata lama sekolah dari 9 tahun menjadi 12 tahun (setara
SMA/SMK).
b. Meningkatnya masyarakat Kabupaten Badung dalam penguasaan Iptek, yang
ditandai dengan meningkatnya IPM, sumber daya manusia dan daya saing
dalam pembangunan.
51
c. Meningkatkan APK dan APM pada semua jenjang pendidikan.
d. Meningkatnya rata-rata usia harapan hidup menjadi 74 tahun.
4. Terwujudnya masyarakat Kabupaten Badung yang aman, tertib dan sadar
hukum
a. Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat.
b. Meningkatnya rasa aman masyarakat Kabupaten Badung.
c. Meningkatnya peran serta masyakarat dalam mewujudkan ketentraman,
ketertiban umum dalam mendukung tugas aparat penegak hukum.
d. Menurunnya tingkat kriminalitas dan konflik sosial.
5. Terwujudnya pemerintahan yang bersih, berwibawa dan demokratis
a. Meningkatnya peran DPRD dan masyarakat dalam pengawasan pembangunan
dan penyelenggaraan pemerintahan daerah.
b. Meningkatnya kompetensi, profesionalitas dan disiplin aparatur pemerintah
daerah.
c. Terwujudnya pelayanan umum yang cepat, efisien, efektif dan bebas dari KKN
sesuai standar opersional prosedur.
d. Meningkatnya Indek Kinerja Pembangunan Kabupaten Badung.
6. Terwujudnya sarana prasarana wilayah dan infrastruktur yang merata dan
berkualitas
a. Terwujudnya pembangunan yang adil dan merata antar wilayah dan antar
sektor.
b. Terwujudnya tata guna lahan sesuai rencana tata ruang wilayah.
c. Terpenuhinya kebutuhan permukiman dan perumahan yang aman, nyaman,
sehat dan serasi dilengkapi dengan prasarana dan sarana serta bebas dari
pencemaran lingkungan.
d. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan dan
penanggulangan bencana.
7. Terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang mantap dan mampu bersaing di
pasar bebas
a. Tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dengan angka
pertumbuhan dalam kisaran 7%.
b. Terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan
kompetitif dengan berbasis pada sektor pariwisata, industri kecil dan kerajinan,
serta pertanian dalam arti luas.
52
c. Berkembangnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Industri Kecil
Menengah (IKM) dan Koperasi.
d. Meningkatnya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha sehingga angka
pengangguran dapat diturunkan.
8. Terwujudnya lingkungan yang asri dan lestari
a. Ruang terbuka hijau minimal 40% untuk mengurangi pemanasan global.
b. Lestarinya ekosistem perairan laut serta berkurangnya lahan kritis, abrasi
pantai dan pencemaran lingkungan.
c. Meningkatnya kualitas hutan dan vegetasi penutupan Daerah Aliran Sungai
(DAS) menjadi sekurang-kurangnya 30%.
d. Terwujudnya infrastruktur untuk deteksi dini bencana (tsunami serta bencanaalam lainnya) dan infrastruktur tanggap darurat terhadap bencana.
A. Arah Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005 - 2025
1. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Badung yang berbudaya dan berbudi
luhur
a. Pembangunan agama diarahkan untuk
meningkatkan dan menjujung
falsafah Tri Hita Karana ke dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat
melalui aktivitas dan peran pranata adat dan agama dalam rangka
menciptakan kesejahteraan dan keharmonisan kehidupan masyarakat di
Kabupaten Badung.
b. Pengembangan budaya daerah diarahkan untuk memantapkan nilai-nilai
budaya Bali dan kearifan lokal sebagai pedoman di dalam kehidupan
bermasyarakat, melalui : 1) peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
nilai-nilai budaya Bali dan kearifan lokal; 2) peningkatan kesadaran
masyarakat tentang kerukunan dan harmoni antar umat beragama; 3)
mendorong kreativitas kesenian Bali;
4) meningkatkan peran lembaga
agama dan adat sebagai katalisator dan dinamisator pembangunan
sehingga terwujud jati diri masyarakat yang merefleksikan warisan budaya
Bali yang luhur; 5) merubah budaya konsumtif menuju budaya produktif.
c. Nilai-nilai budaya dan kearifan lokal Bali diarahkan sebagai jati diri dalam
memantapkan pengembangan pariwisata budaya yang berkelanjutan.
Promosi budaya dan pengembangan pariwisata diarahkan menjadi sistem
pengembangan pariwisata yang holistik dan terpadu, sehingga hasil
53
pariwisata dapat dikembalikan untuk memberdayakan kesenian dan budaya
Bali.
2. Mewujudkan kesetaraan perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi
masyarakat
a. Pembangunan kesejahteraan sosial diarahkan pada peningkatan jangkauan
pelayanan dan rehabilitasi sosial yang berkualitas termasuk pemberdayaan
sosial yang tepat guna bagi RTM, dengan didukung
oleh peraturan
perundangan
kualitas
dan
perlindungan
sosial,
peningkatan
SDM
kesejahteraan sosial, penyusunan dan penataan Sistem Kesejahteraan
Sosial Daerah (SKSD) serta penyediaan sarana pelayanan sosial yang
memadai.
b. Dalam rangka membangun masyarakat madani, pembangunan SDM juga
dilakukan dengan memberi perhatian yang lebih besar pada kelompok
masyarakat yang kurang beruntung termasuk RTM dan kelompok
masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana.
c. Penanggulangan kemiskinan diarahkan pada perlindungan dan pemenuhan
hak-hak dasar rakyat secara bertahap dengan mengutamakan prinsip
kesetaraan dan non diskriminasi. Sejalan dengan proses demokratisasi,
pemenuhan hak dasar rakyat diarahkan pada peningkatan pemahaman
tentang pentingnya perwujudan hak-hak dasar masyarakat. Kebijakan
penanggulangan kemiskinan juga diarahkan pada peningkatan mutu
penyelenggaraan otonomi daerah.
d. Pemberdayaan perempuan diarahkan pada peningkatan kualitas hidup dan
peran perempuan, serta kesejahteraan dan perlindungan anak di berbagai
bidang pembangunan. Pembangunan peranan perempuan diarahkan untuk
meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan
bermasyarakat sehingga terwujud kesetaraan dan keadilan gender dan
mencegah kekerasan dalam rumah tangga.
3. Mewujudkan sumber daya manusia berkualitas yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi
a. Pembangunan
SDM
memiliki
peran
yang
sangat
penting
dalam
mewujudkan manusia yang berdaya saing dalam era globalisasi. Potret
kualitas SDM akan tercermin pada IPM , peningkatan IPM dilakukan melalui
perluasan akses di bidang pendidikan dan pemberian pelayanan kesehatan
masyarakat. Pembangunan pendidikan diarahkan untuk meningkatkan
harkat, martabat, kualitas dan budi pekerti serta menguasai iptek untuk
54
mampu bersaing di era global. Arah pembangunan pendidikan tersebut
dapat dicapai melalui: 1) Mewujudkan masyarakat melek huruf (menghapus
prevalensi buta huruf); 2) Meningkatkan partisipasi pendidikan (APK dan
APM); 3) Menjamin pendidikan berkelanjutan 4) Mengembangkan kuantitas
dan kualitas tenaga kependidikan 5) Meningkatkan kuantitas dan kualitas
pendidikan bagi anak usia dini.
b. Pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi diarahkan dalam rangka
peningkatan daya saing. Penguasaan iptek senantiasa berpedoman pada
nilai agama, nilai budaya, nilai etika, kearifan lokal, serta memperhatikan
sumberdaya dan fungsi lingkungan hidup.
c. Pembangunan pendidikan meliputi pula program dan kegiatan olah raga
masyarakat. Program tersebut dilakukan untuk : 1) menumbuhkan budaya
olahraga guna meningkatkan kesehatan dan kebugaran sejak usia dini
melalui pendidikan/pelatihan olahraga di sekolah maupundan masyarakat;
2) meningkatkan pembinaan olahraga prestasi, yang diselenggarakan
secara sistematis demi tercapainya sasaran prestasi di tingkat propinsi,
maupun nasional, dan internasional; 3) mengembangkan iklim yang
kondusif bagi generasi muda dalam mengaktualisasikan segala potensi,
bakat, dan minat dengan memberikan kesempatan dan kebebasan
mengorganisasikan dirinya sebagai wahana pendewasaan diri; 4) membina
generasi muda ke arah yang positif sehingga terhindar dari bahaya
destruktif seperti pengaruh minuman keras dan bahaya penyalahgunaan
narkoba serta obat-obatan terlarang lainnya.
d. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Arah tersebut dicapai melalui : 1) meningkatkan mutu sumber
daya manusia dan lingkungan;
2) meningkatkan dan memelihara mutu
lembaga dan pelayanan kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
BKIA dan menjadikan RSUD sebagai pelayanan rujukan dan rumah sakit
pendidikan
3)
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat
(Jamkesmas)
dan
pembiayaan kesehatan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat;
4) bebas pembiayaan bagi RTM.
e. Pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan penduduk serta persebaran
dan mobilitas penduduk perlu dilakukan sesuai dengan daya dukung dan
daya tampung lingkungan. Pembangunan kependudukan diarahkan untuk:
1) meningkatkan kualitas penduduk sebagai sumber daya pembangunan,
yang memiliki pengetahuan, keterampilan, kemauan, iman, dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2) meningkatkan kualitas kesejahteraan
55
dapat dicapai melalui pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan penduduk
dengan meningkatkan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang
terjangkau masyarakat luas, bermutu, menuju terbentuknya keluarga kecil
berkualitas; serta sistem administrasi dan informasi kependudukan terkait
dengan asuransi kesehatan dan perlindungan sosial.
4. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Badung yang aman, tertib dan sadar
hukum
a. Pembangunan ketentraman dan ketertiban diarahkan untuk menjamin rasa
tentram
dan
nyaman
pada
masyarakat,
diwujudkan
melalui
:
1) pengembangan budaya tertib dan disiplin di kalangan masyarakat;
2) peningkatan partisipasi masyarakat untuk menciptakan ketentraman dan
ketertiban; 3) peningkatan kualitas dan kuantitas aparat ketentraman dan
ketertiban; 4) peningkatan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam
masalah ketentraman dan ketertiban umum; 5) meningkatkan penegakan
peraturan daerah. 6) terselenggaranya perlindungan dan pengayoman
HAM; 7) meningkatkan kualitas dan kuantitas aparat penegak keamanan
dan ketertiban
b. Peran serta masyarakat dalam menjaga ketenteraman dan ketertiban
masyarakat diarahkan agar masyarakat turut berperan aktif melalui :
1)
pemberdayaan
lembaga
adat;
2)
pemberdayaan
hansip;
3) meningkatkan sarana dan prasarana; 4) meningkatkan kemampuan
masyarakat
dalam
mengantisipasi
dan
menanggulangi
ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan terhadap kententraman dan ketertiban
masyarakat serta bencana alam.
c. Penataan peran masyarakat diarahkan pada penataan fungsi-fungsi yang
positif dari lembaga kemasyarakatan dan lembaga politik untuk membangun
kemandirian masyarakat dalam mengelola berbagai potensi konflik sosial.
d. Pembangunan di bidang hukum diarahkan untuk : 1) meningkatakan
kesadaran hukum di kalangan masyarakat dalam rangka penegakan
supremasi hukum; 2) menjamin kepastian hukum dan supremasi hukum,
dan melindungi hak azasi manusia; 3) menyusun Peraturan Daerah yang
menunjang pembangunan daerah.
e. Kesadaran hukum masyarakat terus ditingkatkan dengan memberikan
akses terhadap informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, memberikan
askes kepada masyarakat terhadap pelibatan dalam berbagai proses
56
pembangunan daerah, sehingga masyarakat menyadari dan menghayati
hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia yang baik.
f.
Pembangunan di bidang politik diarahkan untuk : 1) melaksanakan sistem
politik yang berkedaulatan rakyat, demokratis, terbuka, beretika dan
bermoral sesuai UUD 1945; 2) meningkatkan persatuan dan kesatuan
dalam keragaman demi terciptanya kerukunan dan kedamaian dalam
wadah NKRI, 3) meningkatkan pendidikan politik secara intensif dan
komprehensif kepada DPRD aparatur pemerintah dan masyarakat; 4)
mensukseskan penyelenggaraan Pemilu sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.
5. Mewujudkan pemerintahan yang bersih, berwibawa dan demokratis
a. Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih diarahkan untuk meningkatkan
profesionalitas
aparatur
dan
keterbukaan
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Upaya tersebut dilakukan melalui : 1) Meningkatkan
peran DPRD dan masyarakat dalam mengawasi (kontroling) pelaksanaan
pemerintahan daerah
2) Meningkatkan pemahaman dan kopetensi
aparatur pemerintah daerah tentang makna dan cara penyelenggaraan
pemerintah daerah yang bersih dan berwibawa; 3) Meningkatkan disiplin
aparatur pemerintah daerah; 4) Memantapkan pelaksanaan otonomi
daerah.
b. Pencegahan penyalahgunaan kewenangan aparatur pemerintah daerah
dicapai dengan penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik
pada semua tingkat dan lini pemerintahan dan pada semua kegiatan;
pemberian sanksi yang seberat-beratnya kepada pelaku penyalahgunaan
kewenangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; peningkatan intensitas
dan
efektivitas
pemerintah
daerah
melalui
pengawasan
internal
(pengawasan melekat) dan pengawasan fungsional oleh inspektorat.
c. Pelayanan umum pemerintah diarahkan untuk mewujudkan sistem
pelayanan yang cepat, efisien, efektif dan bebas KKN, melalui :
1)
penataan manajemen pelayanan umum; 2) menyusun standar baku
pelayanan untuk setiap jenis pelayanan umum yang diberikan oleh
pemerintah kepada masyarakat; 3) Prinsip-prinsip umum penyelenggaraan
pemerintahan yang baik.
57
6. Mewujudkan sarana prasarana wilayah dan infrastruktur yang merata dan
berkualitas
a. Pembangunan yang dilakukan di Kabupaten Badung sering menimbulkan
problema pemanfaatan ruang antar sektor. Salah satu penyebab terjadinya
permasalahan tersebut karena pembangunan yang dilakukan dalam suatu
wilayah tidak mentaati rencana tata ruang sebagai acuan koordinasi dan
sinkronisasi pembangunan antar sektor dan antar wilayah. Oleh karena itu,
sangat penting untuk memanfaatkan rencana tata ruang secara ketat
sebagai landasan atau acuan kebijakan spasial bagi pembangunan lintas
sektor maupun wilayah agar pemanfaatan ruang dapat sinergis, serasi dan
berkelanjutan. Rencana Tata Ruang Wilayah disusun secara hirarkis dari
tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional.
b. Menerapkan sistem pengelolaan pertanahan yang efisien, efektif, serta
melaksanakan penegakan hukum terhadap hak atas tanah dengan
menerapkan prinsip-prinsip keadilan dan transparansi. Selain itu, perlu
dilakukan penyempurnaan penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan
pemanfaatan tanah melalui penciptaan insentif/disinsentif perpajakan yang
sesuai dengan luas, lokasi dan penggunaan tanah agar masyarakat
golongan ekonomi lemah dapat lebih mudah mendapatkan hak atas tanah.
c. Pengembangan di bidang pembangunan wilayah diarahkan untuk :
pemerataan dan menyerasikan laju perkembangan pembangunan antar
wilayah pengembangan, Desa dan Kecamatan yang disesuaikan dengan
potensi dan karakteristik Desa dan Kecamatan yang bersangkutan melalui
pemetaan tofografi, penataan kelembagaan, pemberdayaan masyarakat
dan penerapan teknologi tepat guna.
d. Percepatan
pembangunan
Pusat
Pemerintahan
sehingga
dapat
menjalankan perannya sebagai ‘motor penggerak’ pembangunan wilayah,
maupun dalam melayani kebutuhan masyarakat. Pusat pemerintahan di
bangun di satu kawasan terdiri dari gedung untuk eksekutif beserta seluruh
jajarannya dan gedung DPRD.
e. Peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi di perkotaan dengan kegiatan
ekonomi di perdesaan (hasil produksi perdesaan merupakan backward
linkages dari kegiatan ekonomi di perkotaan) dalam suatu ‘sistem wilayah
pengembangan ekonomi’. Peningkatan keterkaitan tersebut memerlukan
58
perluasan dan diversifikasi aktivitas ekonomi dan perdagangan di pedesaan
yang terkait dengan pasar di perkotaan.
f.
Pembangunan perdesaan di dorong melalui : pemberdayaan masyarakat
mandiri,
pengembangan
agropolitan
terutama
bagi
kawasan
yang
berbasiskan pertanian; peningkatan kapasitas SDM di perdesaan dalam
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya; pengembangan jaringan
infrastruktur penunjang kegiatan produksi di kawasan perdesaan dan kotakota Kecamatan terdekat.
g. Secara geografis wilayah Kabupaten Badung, berada di pesisir pantai
Samudera Indonesia dan secara umum wilayah Indonesia terletak pada
pertemuan tiga lempeng tektonik yang rawan gempa dan tsunami. Oleh
karena itu, kebijakan pembangunan kawasan pemukiman dan fasilitas
umum diarahkan untuk mengembangkan kemampuan dan penerapan
sistem deteksi dini, sosialisasi dan diseminasi informasi secara dini
terhadap ancaman kerawanan bencana alam kepada masyarakat. Hal ini
dapat memberikan perlindungan terhadap manusia dan harta benda
dengan perencanaan yang peduli terhadap bencana alam.
7. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang mantap dan mampu bersaing di
pasar bebas
a. Perekonomian berorientasi dan berdaya saing global. Untuk itu dilakukan
transformasi bertahap dari perekonomian berbasis keunggulan komparatif
SDA menjadi perekonomian yang berkeunggulan kompetitif. Interaksi antar
wilayah didorong dengan membangun keterkaitan sistem produksi,
distribusi dan pelayanan antar wilayah yang kokoh. Upaya tersebut
dilakukan
dengan
mengelola
secara
berkelanjutan
peningkatan
produktivitas daerah melalui penguasaan, penyebaran, penerapan dan
penciptaan (inovasi)
iptek menuju ekonomi berbasis pengetahuan;
mengelola secara berkelanjutan kelembagaan ekonomi yang melaksanakan
praktik terbaik dan kepemerintahan yang baik, dan mengelola secara
berkelanjutan SDA sesuai kompetensi dan keunggulan daerah.
b. Perekonomian dikembangkan berlandaskan prinsip demokrasi ekonomi
yang memperhatikan kepentingan daerah sehingga terjamin kesempatan
berusaha dan bekerja bagi seluruh masyarakat dan mendorong tercapainya
penanggulangan kemiskinan. Pengelolaan kebijakan perekonomian perlu
memperhatikan secara cermat dinamika globalisasi, mengutamakan
59
kelompok masyarakat yang masih lemah dan menjaga kemandirian
perekonomian daerah.
c. Kelembagaan ekonomi dikembangkan sesuai dinamika kemajuan ekonomi
dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintah yang baik di
dalam menyusun kerangka regulasi dan perijinan yang efisien, efektif dan
non diskriminatif; menjaga, mengembangkan dan melaksanakan iklim
persaingan usaha secara sehat dan perlindungan konsumen; mendorong
pengembangan standarisadi produk dan jasa untuk meningkatkan daya
saing; merumuskan strategi dan kebijakan pengembangan teknologi sesuai
dengan pengembangan ekonomi nasional, meningkatkan daya saing
UMKM di berbagai wilayah sehingga menjadi bagian integral dari
keseluruhan kegiatan ekonomi dan memperkuat basis ekonomi di daerah.
d. Peranan pemerintah daerah yang efektif dan optimal diwujudkan sebagai
fasilitator, regulator, sekaligus sebagai katalisator pembangunan di berbagai
tingkat guna efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, terciptanya
lingkungan usaha yang kondusif yang berdaya saing, dan terjaganya
keberlangsungan mekanisme pasar.
e. Struktur perekonomian diperkuat dengan prioritas sektor pariwisata sebagai
motor penggerak yang didukung oleh kegiatan industri kecil dan pertanian
yang menerapkan praktik terbaik dan ketatakelolaan yang baik, agar
terwujud ketahanan ekonomi yang tangguh, sektor pariwisata menjadi
primadona Pendapatan Asli Daerah (Pajak Hotel dan Restoran).
f.
Pengembangan iptek untuk ekonomi diarahkan pada peningkatan kualitas
dan kemanfaatan iptek dalam rangka mendukung daya saing secara gobal.
Hal ini dilakukan untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berbasis
pengetahuan,
serta
pengembangan
kelembagaan
untuk
keterkaitan
fungsional sistem inovasi dalam mendorong pengembangan kegiatan
usaha.
g. Investasi diarahkan untuk mendukung terwujudnya pertumbuhan ekonomi
secara berkelanjutan dan berkualitas dengan mewujudkan iklim investasi
yang menarik; meningkatkan peran swasta sebagai mitra usaha dan
meningkatkan kualitas infrastruktur.
h. Peningkatan efisiensi, modernisasi, dan nilai tambah sektor primer terutama
sektor pertanian dalam arti luas dan industri kerajinan didorong agar
mampu bersaing di pasar lokal, regional dan internasional. Hal ini
merupakan faktor strategis karena berkenaan dengan pembangunan
pedesaan, pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan. Semua ini
60
harus dilaksanakan secara terencana dan cermat untuk menjamin
terwujudnya transformasi seluruh elemen perekonomian daerah ke arah
lebih maju dan lebih kokoh di era globalisasi.
i.
Kepariwisataan dikembangkan sebagai motor penggerak kegiatan ekonomi,
perluasan kesempatan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pengembangan kepariwisataan diarahkan dengan meningkatkan 1) sarana
dan prasarana pariwisata 2) menata obyek dan daya tarik wisata dengan
mempertimbangkan lingkungan alam dan budaya, 3) meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia pariwisata, dan 4) meningkatkan promosi pariwisata.
j.
Pembangunan pertanian dalam arti luas diarahkan untuk : 1) meningkatkan
kuantitas dan kualitas produksi pertanian dalam arti luas (tanaman
pangan/hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan)
untuk menjamin ketahanan pangan bagi penduduk dan memenuhi
kebutuhan pariwisata; 2) meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten
Badung melalui peningkatan pendapatan petani dan pengembangan upaya
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani, serta meningkatkan
akses petani kepada sumber-sumber pembiayaan, teknologi, dan informasi
pasar, serta pemberian insentif; 3) mengembangkan produk unggulan
daerah Kabupaten Badung melalui penyediaan sarana produksi dengan
pola kemitraan untuk meningkatkan pendapatan petani dan daerah; 4)
memberdayakan subak, kelompok nelayan dan peternak; 5) mencegah alih
fungsi lahan pertanian produktif dengan mengembangkan agrowisata dan
agropolitan.
k. Peningkatan ketahanan pangan diarahkan untuk menjaga ketahanan dan
kemandirian
pangan
daerah
dengan
mengembangkan
kemampuan
produksi dalam negeri yang didukung kelembagaan ketahanan pangan
yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan pangan di tingkat rumah
tangga, baik dalam jumlah maupun mutu dan gizinya, yang didukung oleh
sumber-sumber pangan yang beragam sesuai dengan keragaman lokal.
l.
Pembangunan industri diarahkan untuk mewujudkan industri kerajinan yang
berdaya saing baik di pasar nasional maupun internasional dengan struktur
industri yang sehat dan berkeadilan. Penguasaan usaha akan disehatkan
dengan meniadakan praktik-praktik monopoli dan berbagai distorsi pasar
lainnya melalui penegakan persaingan usaha yang sehat dan prinsip-prinsip
pengelolaan usaha yang baik dan benar (good corporate governance).
Struktur industri dalam hal skala usaha akan diperkuat dengan : 1)
mengembangkan UMKM dan koperasi dengan memberikan kemudahan
61
dalam akses produksi, distribusi, permodalan, dan pemasaran melalui
penerapan teknologi tepat guna agar dapat menyerap pertumbuhan tenaga
kerja;
2)
meningkatkan
pemerataan
dan
pemeliharaan
sarana
pembangunan antar pedesaan, Kecamatan, dan perkotaan sehingga
membangkitkan sektor riil serta meningkatkan kesempatan kerja.
m. Perdagangan diarahkan untuk memperkokoh sistem distribusi yang efisien,
efektif dan menjamin kepastian berusaha untuk mewujudkan : 1)
berkembangnya
kelembagaan
perdagangan
yang
efektif
dalam
perlindungan konsumen dan persaingan, 2) pemantapan sistem yang makin
efisien, efektif, dan transparan, serta 3) persaingan yang sehat.
n. Sektor keuangan dikembangkan agar senantiasa memiliki kemampuan di
dalam memberikan akses permodalan bagi pengusaha dan kelompok
masyarakat yang masih lemah
melalui
peningkatan kinerja lembaga
keuangan, bukan bank seperti Lembaga Perkreditan Desa (LPD), koperasi
simpan pinjam, serta kelembagaan keuangan lainnya dan menciptakan
iklim investasi yang kondusif di Kabupaten Badung.
8. Mewujudkan lingkungan yang asri dan lestari
a. Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup perlu penerapan
prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan secara konsisten di segala
bidang. Pembangunan ekonomi diarahkan pada pemanfaatan lingkungan
yang ramah lingkungan sehingga tidak mempercepat terjadinya degradasi
dan pencemaran lingkungan serta pemanasan global. Pemulihan dan
rehabilitasi kondisi lingkungan hidup diprioritaskan pada upaya untuk
meningkatkan daya dukung lingkungan dalam menunjang pembangunan
berkelanjutan.
b. Kebijakan pengelolaan lingkungan hidup perlu didukung oleh peningkatan
kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup; penegakan hukum lingkungan
yang adil dan tegas, sistem politik yang kredibel dalam mengendalikan
konflik; SDM yang berkualitas, penerapan etika lingkungan; serta asimilasi
sosial budaya yang
semakin mantap,
sehingga lingkungan dapat
memberikan kenyamanan dan keindahan dalam kehidupan. Selanjutnya
cara pandang terhadap lingkungan hidup yang berwawasan etika
lingkungan perlu didorong melalui internalisasi ke dalam kegiatan produksi
dan konsumsi, menanamkan nilai dan etika lingkungan dalam kehidupan
sehari-hari, serta pendidikan formal.
62
c. Sumber daya alam (SDA) terbarukan seperti hutan, pertanian, perikanan,
dan perairan, harus dikelola dan dimanfaatkan secara rasional, optimal,
efisien, dan bertanggungjawab dengan mendayagunakan seluruh fungsi
dan manfaat secara seimbang. Pengelolaan SDA terbarukan yang sudah
berada dalam kondisi kritis, diarahkan pada upaya untuk merehabilitasi dan
memulihkan
daya
dukungnya,
dan
selanjutnya
diarahkan
pada
pemanfaatan jasa lingkungan sehingga tidak semakin merusak dan
menghilangkan kemampuannya sebagai modal bagi pembangunan yang
berkelanjutan. Hasil atau pendapatan yang berasal dari pemanfaatan SDA
terbarukan diinvestasikan kembali guna menumbuhkembangkan upaya
pemulihan. Rehabilitasi dan pencadangan untuk kepentingan generasi
sekarang maupun generasi mendatang.
d. Pengelolaan sumber daya air diarahkan untuk menjamin keberlanjutan daya
dukungnya dengan menjaga kelestarian fungsi daerah tangkapan air dan
keberadaan air tanah; mewujudkan keseimbangan antara pasokan dan
kebutuhan melalui pendekatan demand management yang ditujukan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunan dan konsumsi air dan
pendekatan supply management yang ditujukan untuk meningkatkan
kapasitas dan keandalan pasokan air; memperkokoh kelembagaan sumber
daya air untuk meningkatkan keterpaduan dan kualitas pelayanan terhadap
masyarakat.
e. Cakupan dan prospek sumber daya kelautan sangat luas, maka arah
pemanfaatannya harus dilakukan melalui pendekatan multisektor, integratif
dan komprehensif agar dapat meminimalisasi konflik dan tetap menjaga
kelestariannya. Di samping itu, mengingat kompleksnya permasalahan
dalam pengelolaan sumber daya laut dan pesisir, maka pendekatan
keterpaduan dalam kebijakan dan perencanaan menjadi prasyarat utama
dalam menjamin keberlanjutan proses ekonomi, sosial dan lingkungan.
Kebijakan dan pengelolaan pembangunan kelautan harus merupakan
keterpaduan antara sektor lautan dan daratan serta menyatu dalam strategi
pembangunan
daerah
sehingga
kekuatan
darat
dan
laut
dapat
dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat.
B. Tahapan dan Prioritas RPJP Tahun 2005 - 2025
Untuk
mencapai
sasaran
pokok
sebagaimana
tersebut
diatas,
pembangunan jangka panjang membutuhkan tahapan dan skala prioritas dalam
63
perencanaan pembangunan jangka menengah. Tahapan dan skala prioritas yang
ditetapkan harus berkesinambungan dari periode ke periode berikutnya. Adapun
tahapan dan prioritasnya adalah sebagai berikut :
1. RPJMD ke-1 ( Tahun 2005 – 2010 )
RPJMD ke-1 diprioritaskan untuk :
a. revitalisasi nilai-nilai adat, budaya, agama dan lembaga tradisional lainnya.
b. peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, dengan capaian umur harapan
hidup 72 tahun, mengurangi rumah tangga miskin hingga 50%, menurunkan
tingkat pengangguran dan pengarusutamaan gender.
c. peningkatan Indek Pembangunan Manusia, Indek Kinerja Pembangunan
serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. pendataan, penertiban dan pengendalian kependudukan, meningkatkan
deteksi dini terhadap ancaman ketentraman, keteriban serta menegakkan
supremasi hukum.
e. meningkatkan profesionalitas, disiplin, keterbukaan dan pengawasan serta
optimalisasi peran DPRD dalam penyelenggaraan pemerintahaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f.
pembangunan
sarana prasarana
wilayah
dan
infrastruktur
meliputi
pembangunan Pusat Pemerintahan terdiri dari Pura, Kantor Bupati beserta
Sekretariat Daerah, Gedung DPRD dan Gedung SKPD; pemeliharaan
jaringan irigasi, jalan dan jembatan dalam kondisi mantap, melanjutkan
pembangunan Terminal Tipe A Mengwi dan pengelolaan transportasi
umum; Meningkatkan jangkauan pelayanan air bersih berkisar 55%-60%.
g. pertumbuhan ekonomi berkisar 5,0 - 6,0% untuk meningkatkan PDRB
dengan sektor unggulan perdagangan, hotel dan restoran yang didukung
oleh pertanian dalam arti luas, UMKM dan koperasi.
h. tersedianya RTRW Kabupaten, RDTR untuk 6 Kecamatan serta RTR
Kawasan Strategis Kabupaten sebagai pedoman pemanfaatan dan
pengendalian ruang untuk mendukung terwujudnya lingkungan yang asri
lestari.
64
2. RPJMD ke-2 ( Tahun 2010 – 2015 )
Sebagai kelanjutan RPJMD ke-1, maka RPJMD ke-2 diprioritaskan untuk :
a. revitalisasi dan optimalisasi nilai-nilai adat, budaya, agama dan lembaga
tradisional lainnya.
b. peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, dengan capaian umur harapan
hidup 72,5 tahun, mengurangi rumah tangga miskin hingga 65%,
menurunkan tingkat pengangguran dan pengarusutamaan gender.
c. peningkatan Indek Pembangunan Manusia, Indek Kinerja Pembangunan
serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. pendataan, penertiban dan pengendalian kependudukan didukung dengan
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, meningkatkan kemampuan
aparat menghadapi ancaman ketentraman, ketertiban dan bencana serta
menegakkan supremasi hukum.
e. meningkatkan profesionalitas, disiplin, keterbukaan dan fungsi pengawasan
serta optimalisasi peran DPRD dalam penyelenggaraan pemerintahan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f.
peningkatan aksesibilitas melalui pengembangan jaringan jalan baru,
peningkatan jalan, jembatan, irigasi dan jangkauan pelayanan air bersih
80%.
g. pertumbuhan ekonomi berkisar 6,0 - 6,5% untuk meningkatkan PDRB
dengan sektor unggulan perdagangan, hotel dan restoran yang didukung
oleh pertanian dalam arti luas, UMKM dan koperasi.
h. pemanfaatan rencana tata ruang melalui implementasi struktur ruang dan
pola ruang dengan ruang terbuka hijau minimal 40% dari luas wilayah serta
meningkatnya kualitas hutan dan vegetasi penutupan daerah aliran sungai
(DAS) minimal 30% dari luas DAS.
3. RPJMD ke-3 ( Tahun 2015 – 2020 )
Sebagai kelanjutan RPJMD ke-2, maka RPJMD ke-3 diprioritaskan untuk :
a. revitalisasi, optimalisasi dan pelestarian nilai-nilai adat, budaya, agama dan
lembaga tradisional lainnya.
b. peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, dengan capaian umur harapan
hidup 73 tahun, mengurangi rumah tangga miskin hingga 75%, menurunkan
tingkat pengangguran dan pengarusutamaan gender.
c. peningkatan Indek Pembangunan Manusia, Indek Kinerja Pembangunan
serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
65
d. pendataan, penertiban dan pengendalian kependudukan didukung dengan
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, meningkatkan kemampuan
aparat menghadapi ancaman ketentraman, ketertiban dan bencana serta
menegakkan supremasi hukum.
e. meningkatkan
meningkatkan
profesionalitas,
pengawasan
disiplin,
melekat,
dedikasi,
keterbukaan
dan
fungsional,
masyarakat
dan
optimalisasi peran DPRD dalam penyelenggaraan pemerintahaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f.
peningkatan aksesibilitas melalui pengembangan jaringan jalan baru,
peningkatan jalan, jembatan, irigasi dan jangkauan pelayanan air bersih
90%.
Meningkatkan
peran
serta
masyarakat
dalam
pengelolaan
persampahan dan penanggulangan bencana alam.
g. pertumbuhan ekonomi berkisar 6,5 - 7,0% untuk meningkatkan PDRB
dengan sektor unggulan perdagangan, hotel dan restoran yang didukung
oleh pertanian dalam arti luas, UMKM dan koperasi.
h. pemanfaatan rencana tata ruang melalui implementasi struktur ruang dan
pola ruang dengan ruang terbuka hijau minimal 40% dari luas wilayah serta
meningkatnya kualitas hutan dan vegetasi penutupan daerah aliran sungai
(DAS) minimal 30% dari luas DAS.
4. RPJMD ke-4 ( Tahun 2020 – 2025 )
Sebagai kelanjutan RPJMD ke-3, maka RPJMD ke-4 diprioritaskan untuk :
a. pelestarian nilai-nilai adat, budaya, agama dan lembaga tradisional lainnya.
b. peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, dengan capaian umur harapan
hidup 74 tahun, mengurangi rumah tangga miskin hingga 90%, menurunkan
tingkat pengangguran dan pengarusutamaan gender.
c. peningkatan Indek Pembangunan Manusia, Indek Kinerja Pembangunan
serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. pendataan, penertiban dan pengendalian kependudukan didukung dengan
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, meningkatkan kemampuan
aparat menghadapi ancaman ketentraman, ketertiban dan bencana serta
menegakkan supremasi hukum.
e. meningkatkan
meningkatkan
profesionalitas,
pengawasan
disiplin,
melekat,
dedikasi,
keterbukaan
dan
fungsional,
masyarakat
dan
optimalisasi peran DPRD dalam penyelenggaraan pemerintahaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
66
f.
peningkatan pelayanan aksesibilitas melalui pengembangan jaringan jalan
baru, peningkatan jalan, jembatan, irigasi dan jangkauan pelayanan air
bersih 100%. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
persampahan
dan
penanggulangan
bencana
alam.
Mewujudkan
permukiman dan perumahan yang aman, sehat dan serasi serta bebas dari
pencemaran lingkungan.
g. pertumbuhan ekonomi berkisar 7,0 - 7,5% untuk meningkatkan PDRB
dengan sektor unggulan perdagangan, hotel dan restoran yang didukung
oleh pertanian dalam arti luas, UMKM dan koperasi.
h. pemanfaatan rencana tata ruang melalui implementasi struktur ruang dan
pola ruang dengan ruang terbuka hijau minimal 40% dari luas wilayah serta
meningkatnya kualitas hutan dan vegetasi penutupan daerah aliran sungai
(DAS) minimal 30% dari luas DAS.
Pada periode ini diharapkan akan terwujud masyarakat Kabupaten Badung
damai dan sejahtera berlandaskan falsafah Tri Hita Karana.
67
Download