evolusi manusia

advertisement
EVOLUSI MANUSIA
• Buku ke 2 Darwin sempat menggemparkan
dunia ilmu pengetahuan. : The Descent of
Man “
– *Pemikirannya tentang manusia yang berasal dari
kera yang mengalami “ struggle of life” sehingga
berkembang menjadi manusia.
• Teori Hugo de Vries
Catatan:
Burung tidak
menyukai kupu Danaida
, Kupu jenis Papilio
meniru kenampakan
Danaida agar tidak
dimakan burung.
Evolusi tidak dapat berlangsung
hanya karena seleksi alam saja,
tetapi juga diperlukan penyesuaian
.
Mutasi adalah perubahan species
secara drastis karena terjadi
perubahan gen atau kromosom sel.
Kromosom dan gen adalah bagian sel
makhluk hidup yang menurunkan
warisan sifat dari induk kepada
keturunannya.
Mis : Mutasi pada
kupu-kupu
• Teori Fisher:
Terjadinya mutasi didorong oleh
adanya seleksi alam.
Menurut HJ Miller sinar X dapat
mempengaruhi gen shg terjadi mutasi.
Di dalam gen inilah terdapat DNA dan
RNA yg mrpk materi dasar kehidupan
dan evolusi.
Danaida
Kesimpulan 3.1
• 1.Berbagai faktor yang mendorong terjadinya
evolusi :
a. Pewarisan sifat
b. Seleksi alam
c. Kemampuan adaptasi
d.Mutasi gen
2. Ke 3 faktor di atas berpengaruh secara
bersama, tidak satu per satu.
3. Evolusi buatan: Evolusi cepat yg disebabkan
karena buatan manusia (laboratorium).
Misalnya persilangan tumbuhan atau hewan.
2. Pandangan Agama Terhadap Evolusi
• Teori Penciptaan :
Semua makhluk hidup diciptakan oleh Sang Khalik
tanpa perkecualian.
Kitab Suci Perjanjian Lama mengilustrasikan penciptaan
jagad raya beserta isinya berlangsung selama 6 hari
berurutan.
Penganut paham penciptaan menolak teori bahawa makhluk
hidup berasal dari 1 sel purba apalagi teori Darwin bahwa
manusia berasal dari kera melalui “manusia kera” sebagai
perantaranya.
Teori Penciptaan
Teori Penciptaan
Sains
1. Sang Khalik
menciptakan
manusia.
2. Manusia tidak
mengalami evolusi krn
sdh diciptakan seperti
apa adanya.
1. Semua kehidupan yang
ada di bumi terjadi
melalui proses evolusi.
2. Manusia adalah
salah satu makhluk
hidup di bumi .
3. Kesimpulan : Maka
dari itu tidak ada bukti
manusia itu berevolusi.
3. Kesimpulan:
Ada bukti bahwa
manusia berevolusi.
• Pencarian bukti untuk
mendukung teori Darwin
sampai pada penemuan
berbagai fosil manusia
kera yg dianggap mata
rantai antara kera dan
manusia.
• 1856 ditemukan fosil
manusia di lembah
Neander-Jerman,
dinamakan Homo
neanderthalensis.
Tarsier/Tarsius
Gibbon & Chimpanzee
Lucy The Hominid
Lucy was only 3 feet 8
inches (1.1 m) tall,
weighed 29 kilograms
(65 lb) and looked
somewhat like a Common
Chimpanzee, but the
observations of her
pelvis proved that she
had walked upright and
more in the manner of
humans.
Homo neanderthalensis
Cro-magnon man
• 1890 Eugene Dubois
menemukan fosil
tengkorak kepala di Trinil
(tepi Bengawan Solo),
diberi nama
Pithecanthropus erectus.
• 1924 ditemukan fosil-fosil manusia kera di
Africa Selatan dan diberi nama
Australopithecines
australopithecines
• 1927 Franz Weidenreich
menemukan tengkorak
dan tulang-tulang di
sebuah gua dekat Peking.
Species ini diberi nama
Sinanthropus pekinensis.
Tingginya seperti
manusia biasa tapi
otaknya separuh otak
manusia.
• Penemuan lain manusia
Rhodesia dan manusia
“Solo”, wajah spt
gorilla otak sebesar
otak manusia jaman
skg, dinamakan Homo
sapiens.
Homo habilis
1959 Dr Leakey
menemukan
tengkorak dan
alam sederhana
di Tanganyika,
diyakini sbg mata
rantai yg
menghubungkan
manusia kera dan
manusia. Homo
habilis.
• Penemuan fosil-fosil tsb ditolak oleh
penganut “Penciptaan” sbg bukti yg
mendukung Teori Darwin.
Alasan :
Perkiraan Masa hidup fosil-fosil
tsb tidak sesuai dengan masa hidup
manusia kera dan manusia. Shg
Australopithecines tidak dapat
dianggap sbg nenek moyang H.sapiens.
Hasil penelitian :
H.erectus diduga masih hidup sampai
27.000-53.000 th y.l. Sedangkan
manusia Jawa purba masih hidup
sekitar 30.000 th y.l. Berarti manusia
Jawa purba hidup pada masa yg
bersamaan dengan H.sapiens dan
Neanderthal. Jadi tidak benar
keduanya merupakan nenek moyang
H.sapiens.
Ada minimal 12 species menyerupai manusia dalam kurun waktu 5000 tahun
terakhir
Contoh (R) Evolusi jaman Sekarang
• Para ahli biologi evolusioner
mengatakan hasil penelitian
mereka, yang membandingkan
genom dari 50 orang Tibet dan 40
orang Han, menunjukkan bahwa
orang Tibet cepat mengembangkan
kemampuan unik untuk bertahan
hidup pada ketinggian di atas 13
ribu kaki, di mana tingkat oksigen
sekitar 40 persen lebih rendah dari
pada permukaan
Penelitian mengatakan bahwa orang Tibet
berevolusi untuk beradaptasi dengan ketinggian
yang sangat menakjubkan setelah memisahkan
diri dari Han sekitar 2.750 tahun yang lalu.
Download