Press Release Untuk Disiarkan Segera Menengok

advertisement
Press Release
Untuk Disiarkan Segera
Menengok Pemberdayaan Dompet Dhuafa di Kasepuhan Sinar Resmi
Menjaga Ketahanan Pangan, Menjaga Warisan Budaya
Kebutuhan pangan negeri ini tergolong masih belum sepenuhnya mandiri. Pasalnya,
kebutuhan pangan masih bergantung dari impor. Ini bisa dilihat dari angka impor
pangan yang selalu melonjak dari tahun ke tahun. Harga beras impor lebih murah dari
beras produk lokal. Lebih ironis, Indonesia negara pengimpor 50 persen beras yang
diperdagangkan di pasar dunia.
Sebagai upaya membantu pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan di
negeri ini, Dompet Dhuafa, lembaga zakat bergerak dalam bidang kemanusiaan,
berupaya merealisasikan kedaulatan pangan melalui Program Pertanian Sehat
Indonesia (PSI). Program ini secara aplikatif melakukan pendampingan
(pemberdayaan) masyarakat petani kecil dan pemasaran produk pertanian ramah
lingkungan. Berbagai program pemberdayaan pertanian pun telah digulirkan di
antaranya Bank Benih, Klaster Mandiri, Lumbung Desa, Pemulihan Ekonomi, dan
Pemberdayaan Petani Sehat.
Terkait program Bank Benih (Leuit Benih), Dompet Dhuafa menginisasi di Kasepuhan
Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa
Barat. Dalam program tersebut, Dompet Dhuafa mendampingi masyarakat
Kasepuhan dalam melakukan pendataan 62 benih lokal dan membukakan lahan
khusus untuk penanaman benih. Tak hanya itu, kini 3 unit leuit (lumbung padi) telah
berfungsi sebagai tempat penyimpanan padi. Di lahan seluas 7.200 meter persegi,
Dompet Dhuafa memulai pelestarian benih lokal.
“Bank Benih menjadi cara kita wujudkan kedaulatan pangan dan pelestarian benih
lokal, demi kesejahteraan masyarakat. Sebagai model desa adat berdaulat pangan,
Kasepuhan Sinar Resmi juga layak untuk dikembangkan menjadi kawasan destinasi
wisata budaya pertanian berbasis komunitas adat,” ujar Ketua Dewan Pembina
Dompet Dhuafa, Parni Hadi saat berkunjung ke Kasepuhan Sinar Resmi pertengahan
Januari ini.
Bank Benih menjadi penting sebagai fokus perhatian seluruh lapisan masyarakat agar
anak bangsa esok lusa mandiri di bidang pangan, tidak terjajah dan merasa asing
dengan pangan lokal. Sejatinya, Kasepuhan Sinar Resmi Sukabumi dapat menjadi
contoh tentang komitmen terhadap penjagaan benih lokal dan sistem pertanian
secara umum.
Selain program Bank Benih, di tahun 2015 Dompet Dhuafa pun melanjutkan program
pemberdayaan di kawasan yang terkenal dengan kearifan lokal ini. Agrobudaya
menjadi program pemberdayaan yang dipilih guna melestarikan benih padi lokal dan
budaya. Di antara kegiatan Agrobudaya di Kasepuhan Sinar Resmi, Dompet Dhuafa
pun berikhtiar dengan menyediakan sarana pendukung destinasi wisata budaya
pertanian, dengan membangun sebuah Wisma Agrobudaya (Guest House).
Di Kasepuhan Sinar Resmi, tradisi menjaga benih lokal yang unggul telah ditunjukkan
hampir 5 abad secara turun temurun. Sebanyak 62 benih padi lokal masih
dipertahankan kelestariannya dan menjadi sumber pangan warganya selama ini.
Tidak pernah selama periode berabad tersebut, warga Kasepuhan kekurangan
pangan dan selama masa itu pula benih lokal ini dijaga kemurniaan benihnya secara
sukarela oleh setiap warganya.
Kasepuhan yang dihuni sekitar 630 kepala keluarga ini memang memiliki masyakarat
yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. Kasepuhan tersebut memiliki kepala
adat yaitu Abah Asep Nugraha sebagai Ketua Adat Kasepuhan Sinar Resmi. “Di
Kasepuhan Sinar Resmi, kebiasaan hidup sehari-hari warga selalu bercermin kepada
hukum adat,” ia mulai menjelaskan.
“Kami menjaga kekhasan lokal sebagai komunitas desa adat yang Kami sebut
Kasepuhan. Keberadaan Kasepuhan sebagai desa adat tidak terlepas dari akar
sejarah yang panjang. Lebih dari 10 generasi Kami pertahankan.” Abah Asep
melanjutkan tata nilai yang telah dianut bukan hanya terkait aspek sosial-budaya
semata, tetapi terintegrasi pula dengan aspek-aspek lainnya seperti sistem ekonomi,
lingkungan, pertanian dan sebagainya.
Bila panen tiba, warga Kasepuhan dengan sadar ‘menyetor’ hasil panen ke leuit. Bila
ada warga yang gagal panen, melalui leuit ini pula kebutuhan konsumsi dipenuhi
dengan mudah. Tidak heran bila Dompet Dhuafa merasa perlu melakukan
pendampingan untuk menjaga kelestarian dan kemurnian warisan yang dihasilkan
masyarakat Indonesia dengan mengusung gagasan Bank Benih.
Tentang Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa adalah lembaga nirlaba milik masyarakat indonesia yang berkhidmat
mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat,
Infaq, Shadaqah, Wakaf, serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan,
kelompok, perusahaan/lembaga). Selama 20 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah
memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan ummat dalam bidang sosial,
kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.
Untuk Informasi press release, dapat menghubungi :
Public Relation Dompet Dhuafa
Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C 26-28, Jl Ir H Juanda No 50, Ciputat
U.P : Corcom Dompet Dhuafa, Yogi Acmad Fajar (085223305087)
Telp. 021 741 6050
www.dompetdhuafa.org @Dompet_Dhuafa
Download