Pertemuan 2 Manajemen Investasi

advertisement
Manajemen Investasi
ANGGIA PARAMITA PUTI KENCANA, SE, MSM
UNIVERSITAS GUNADARMA
Organisasi dan Fungsi Manajemen Investasi
 Manajemen Investasi selaku manajemen profesional
berfungsi membantu para investor untuk mencapai tujuan
target investasi mereka dengan memberikan jasa pelayanan
mengelola beragam sekuritas atau surat berharga seperti
saham, obligasi dan aset lainnya seperti properti.
 Lingkup jasa manajemen investasi :
 Melakukan analisa keuangan
 Pemilihan aset dan pemilihan saham
 Implementasi perencanaan
 Melakukan pemantauan terhadap investasi
Organisasi dan Fungsi Manajemen Investasi
 Dengan mempekerjakan Manajer Investasi, kegiatan usaha
dari Manajemen investasi terdiri dari :
 Melakukan penelitian
 Menjalankan fungsi pesanan dan perdagangaan (dealing)
 Penyelesaian transaksi
 Pemasaran
 Melakukan audit internal
 Mempersiapkan laporan bagi nasabah
Organisasi dan Fungsi Manajemen Investasi
 Pengelolaan industri manajemen investasi melibatkan banyak
pihak yaitu :
 Karyawan pemasaran; membawa nasabah datang pada
industri ini.
 Staff kepatuhan; untuk memastikan dipenuhinya semua
peraturan yang berlaku oleh perusahaan
 Auditor Internal; untuk melakukan audit internal serta
melaksanakan fungsi pengawasan internal
 Bagian keuangan; bertugas membukukan transaksi
keuangan
 Ahli komputer dan karyawan pendukung
lainnya; untuk mencatat setiap transaksi serta evaluasi
keuangan dari ribuan nasabah.
Hubungan Manajer Investasi dengan Klien
 Perusahaan manajemen investasi seringkali bertindak sebagai
agen atau perantara dari para pemilik saham dan
perusahaan.
 Telah menjadi suatu kepercayaan umum bahwa manajemen
investasi selaku agen harus memiliki kemampuan untuk
secara aktif memantau kinerja perusahaan yang sahamnya
dimiliki oleh nasabahnya.
 Fokus bisnis pada industri manajemen investasi adalah
manajer yang bertugas untuk menginvestasikan dan
mendivestasikan investasi nasabahnya.
Hubungan Manajer Investasi dengan Klien
 Penasehat investasi dari suatu perusahaan manajemen
investasi yang tersertifikasi harus mengelola investasi
nasabahnya sesuai dengan kebutuhan serta profil risiko
masing-masing nasabah, dimana penasehat keuangan akan
merekomendasikan bentuk investasi yang tepat bagi
nasabahnya tersebut.
Menentukan Kebijakan Investasi
 Proses Investasi
Menentukan Kebijakan Investasi
 Langkah kedua dalam proses manajemen investasi adalah
membuat pedoman kebijakan untuk memenuhi sasaran
invetasi. Penetapan kebijakan dimulai dengan keputusan
alokasi aktiva/aset.Yaitu investor harus memutuskan
bagaimana dana institutsi sebaiknya didistribusikan terhadap
kelompok-kelompok aktiva utama yang ada. Kelompok
aktiva utama umumnya meliputi saham, obligasi, real estate,
dan sekuritas-sekuritas luar negeri.
Menentukan Kebijakan Investasi
 Beberapa kendala yang ditemui dalam menentukan kebijakan
investasi :
 Kendala dari klien; pembatasan dana yang
diinvestasikan pada kelompok aktiva tertentu atau ingin
mempertahankan tingkat diversifikasi dan keamanan
tertentu.
 Peraturan; peraturan pembatasan terhadap kelompok
aktiva yang dapat diinvestasikan oleh institusi keuangan.
 Implikasi dari laporan pajak & keuangan
 Persyaratan pembuatan laporan keuangan turut
mempegaruhi cara yang dipilih investor institusi dalam
menetapkan kebijakan investasi.
Menentukan Kebijakan Investasi
Beberapa point penting yang perlu diketahui dalam
menentukan kebiajakan invetasi
 Alokasi aset
Berbagai golongan aset adalah obligasi, properti, derivatif
dan komoditi, dimana manajer investasi dibayar jasanya
untuk melaksanakan penempatan investasi pada berbagai
asset ini. Berbagai golongan aset ini memiliki dinamika pasar
yang berbeda-beda dan saling mempengaruhi satu sama
lainnya, sehingga penempatan dana investasi pada berbagai
aset tersebut dapat membawa pengaruh signifikan pada
performa investasi.
Menentukan Kebijakan Investasi
 Investasi jangka panjang
Sangatlah penting untuk memperhatikan bukti kinerja imbal
hasil jangka panjang terhadap aset investasi yang berbedabeda dan melakukan investasi pada jangka waktu tersebut
guna mendapatkan hasil investasi terbaik. Misalnya pada
suatu jangka waktu yang panjang ( misalnya diatas 10 tahun )
pada beberapa negara , saham menghasilkan imbal hasil yang
lebih tinggi dibandingkan obligasi, dan obligasi menghasilkan
imbal hasil yang lebihy besar dibandingkan memegang tunai.
Menurut teori keuangan hal ini disebabkan oleh risiko yang
lebih besar pada saham ( lebih bergejolak ) daripada obligasi
yang lebih berisiko dibanding tunai.
Menentukan Kebijakan Investasi
 Diversifikasi
Manajer pengelola dana dengan memperhatikan latar
belakang alokasi aset, akan mempertimbangkan untuk
melakukan diversifikasi aset sesuai profil risiko nasabahnya
dan membuat daftar perencanaan penempatan investasi yang
sesuai. Daftar tersebut akan menunjukkan persentase
penempatan dana pada masing-masing saham atau obligasi.
Teori diversifikasi portofolio ini diperkenalkan oleh Harry
Max Markowitz dan efektivitas dari diversifikasi ini
membutuhkan manajemen korelasi antara imbal hasil dan
tingkat pengembalian modal, isu internal terhadap
portofolio bersangkutan, korelasi silang antara tingkat
pengembalian.
Terimakasih
Download