Modul Kewarganegaraan [TM13]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Etika
Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan
di Perguruan Tinggi
Fakultas
Program Studi
Teknik
Teknik Industri
Tatap Muka
Kode MK
12
Disusun Oleh
Dr. Rais Hidayat
Abstract
Kompetensi
Good Governance: Konsep dan
Implementasinya





Menjelaskan pengertian dan konsep
good governance
Menjelaskan prinsip-prinsip good
governance
Mengetahui aplikasi good governance
di Indonesia
Mengetahui struktur organisasi dan
manajemen perubahan dalam good
governance
Mengetahui good governance dalam
kerangka otonomi daerah
Pengertian, Konsep dan Karakteristik
Good Governance
Menjelaskan Pengertian Good Governance.
Pemerintah atau “Government” dalam bahasa ingris diartikan sebagai “the
authoritative direction and administration of the affairs of men/women in a nation, state, city,
etc” (pengarahan dan administrasi yang berwenang atas kegiatan orang-orang dalam
sebuah negara, negara bagian, kota, dan sebagainya). Ditinjau dari sisi simantik, kebebasan
governance
berarti
tata
pemerintahan
dan
good
governance
bermakna
tata
kepemerintahaan yang baik.
Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan yang solid
dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien,
penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik
maupun secara administratif menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal dan
politican framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha.
Good governance pada dasarnya adalah suatu konsep yang mengacu kepada
proses pencapaian keputusan dan pelaksanaannya yang dapat dipertanggungjawabkan
secara bersama. Sebagai suatu konsensus yang dicapai oleh pemerintah, warga negara,
dan sektor swasta bagi penyelenggaraan pemerintahaan dalam suatu negara.
Good Governance diIndonesia sendiri mulai benar – benar dirintis dan diterapkan
sejak meletusnya era Reformasi yang dimana pada era tersebut telah terjadi perombakan
sistem pemerintahan yang menuntut proses demokrasi yang bersih sehingga Good
Governancemerupakan salah satu alat Reformasi yang mutlak diterapkan dalam
pemerintahan baru. Akan tetapi, jika dilihat dari perkembangan Reformasi yang sudah
berjalan selama 15 tahun ini, penerapan Good Governance di Indonesia belum dapat
dikatakan berhasil sepenuhnya sesuai dengan cita – cita Reformasi sebelumnya. Masih
banyak ditemukan kecurangan dan kebocoran dalam pengelolaan anggaran dan akuntansi
yang merupakan dua produk utama Good Governance
2012
2
Kewarganegaraan
Dr. Rais Hidayat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Konsep Good Governance
Secara konseptual, pengertian kata baik (Good) dalam istilah kepemerintahaan yang
baik (Good Governace) mengandung dua pemahaman :
1. Nilai yang menjungjung tinggi keinginan/kehendak rakyat, dan nilai-nilai yang
dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam mencapai tujuan (nasional)
kemandirian, pembangunan berkelanjutan, dan keadilan social.
2. Aspek fungsional dari pemerintah yang
efektif
dan efesien dalam
pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan tersebut.
Selanjutnya lembaga administrasi negara mengemukaan bahwa good governance
berorientasi pada:
1. Orientasi ideal negara yang diarahkan kepada pencapaian tujuan nasional.
2. Pemerintahan yang berfungsi secara ideal, yaitu secara efektif dan efesien
dalam melakukan upaya pecapaian tujuan nasional.
Orientasi pertama mengacu pada demokratisasi dalam kehidupan bernegara dengan
elemen-elemen konstitusinya:
1. Legitimacy (apakah pemerintah dipilih oleh dan dapat kepercayaan dari
rakyatnya). Accountability scaring of human right, autonomy, and devolution
of power and assurance of civian control.
2. Bergantung pada sejauh mana struktur serta mekanisme politik dan
administrasinya berfungsi secara efektif dan efesien.
Kunci utama memahami good governance adalah pemahaman atas prinsip-prinsip di
dalamnya. Bertolak dari prinsip-prinsip ini akan didapatkan tolak ukur kinerja suatu
pemerintahan. Baik-buruknya pemerintahan bisa dinilai bila ia telah bersinggungan dengan
semua unsur prinsip-prinsip good governance. Menyadari pentingnya masalah ini, prinsipprinsip good governance diurai satu persatu sebagaimana tertera di bawah ini:
1. Partisipasi Masyarakat
Semua warga masyarakat mempunyai suara dalam pengambilan keputusan,
baik secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan sah yang
mewakili
kepentingan
mereka.
Partisipasi
menyeluruh
tersebut
dibangun
berdasarkan kebebasan berkumpul dan mengungkapkan pendapat, serta kapasitas
untuk berpartisipasi secara konstruktif.
2. Tegaknya Supremasi Hukum
Kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa pandang bulu, termasuk
di dalamnya hukum-hukum yang menyangkut hak asasi manusia.
2012
3
Kewarganegaraan
Dr. Rais Hidayat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Transparansi
Tranparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Seluruh proses
pemerintahan, lembaga-lembaga dan informasi perlu dapat diakses oleh pihak-pihak
yang berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat
dimengerti dan dipantau.
4. Peduli pada Stakeholder
Lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus berusaha
melayani semua pihak yang berkepentingan.
5. Berorientasi pada Konsensusnya
Tata pemerintahan yang baik menjembatani kepentingan-kepentingan yang
berbeda demi terbangunnya suatu konsensus menyeluruh dalam hal apa yang
terbaik bagi kelompok-kelompok masyarakat, dan bila mungkin, konsensus dalam
hal kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur.
6. Kesetaraan
Semua warga masyarakat mempunyai kesempatan memperbaiki atau
mempertahankan kesejahteraan mereka.
7. Efektifitas dan Efisiensi
Proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga membuahkan hasil
sesuai kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber-sumber
daya yang ada seoptimal mungkin.
8. Akuntabilitas
Para pengambil keputusan di pemerintah, sektor swasta dan organisasiorganisasi masyarakat bertanggung jawab baik kepada masyarakat maupun kepada
lembaga-lembaga yang berkepentingan. Bentuk pertanggung jawaban tersebut
berbeda satu dengan lainnya tergantung dari jenis organisasi yang bersangkutan.
9. Visi Strategis
Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jauh ke
depan atas tata pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, serta
kepekaan akan apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan
tersebut. Selain itu mereka juga harus memiliki pemahaman atas kompleksitas
kesejarahan, budaya dan sosial yang menjadi dasar bagi perspektif tersebut.
2012
4
Kewarganegaraan
Dr. Rais Hidayat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Karakteristik Dasar Good Governance
Ada tiga karakteristik dasar Good Governance:
1. Diakuinya semangat pluralisms artinya, pluralitas telah menjadi sebuah keniscayaan
yang tidak dapat dielakan sehingga mau tidak mau, pluraritas telah menjadi suatu
kaidah yang abadi.
2. Namun juga mengakui eksistensi agama lama dengan memberinya hak hidup,
berdampingan, dan saling menghormati.
3. Tegaknya prinsip demokrasi. Demokrasi bukan sekedar kebebasan dan persaingan,
demokrasi juga merupakan suatu pilihan untuk bersama-sama membangun dan
memperjuangkan perikehidupan warga dan masyarakat yang semakin sejahtera.
Prinsip-Prinsip Good Governance
Prinsip dasar yang melandasi perbedaan antara konsepsi pemerintahan
(governance) dengan pola pemerintahan yang tradisional adalah terletak pada
adanya tuntutan yang demikian kuat agar peranan pemerintah dikurangi serta
peranan
masyarakat
(termasuk
dunia
usaha
masyarakat/organisasi non-pemerintahan) semakin
dan
lembaga
ditingkatkan
dan
swadaya
semakit
terbuka aksesnya.
UNDP (1997) mengemukaan bahwa karakteristik atau perinsip yang harus
dianut dan dikembangkan dalam praktik penyelenggaraan keperintahan yang baik,
meliputi:
1. Partisipasi (Participation)
2. Aturan Hukum (Rule Of Law)
3. Tranparasi (Transparency)
4. Daya Tanggapan (Responsiveness)
5. Berorientasi Konsensus (Consensus Orientation)
6. Berkeadilan (Equity)
7. Efektif dan efesiensi (Effectiveness and Effeciency)
8. Akuntabilitas (Accountability)
9. Fisi startegis (Strategic Vision)
2012
5
Kewarganegaraan
Dr. Rais Hidayat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sepuluh Prinsip Good Governance adalah :
1. Akuntabilitas: Meningkatkan akuntabilitas para pengambil keputusan dalam segala
bidang yang menyangkut kepentingan masyarakat.
2. Pengawasan:
Meningkatkan
upaya
pengawasan
terhadap
penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dengan mengusahakan keterlibatan swasta dan
masyarakat luas.
3. Daya tangkap: Meningkatkan kepekaan para penyelenggaraan pemerintahan
terhadap aspirasi masyarakat tanpa kecuali.
4. Profesionalisame:
Meningkatkan
kemampuan
dan
moral
penyelenggaraan
pemerintahan agar mampu memberi pelayanan yang mudah, cepat, tepat dengan
biaya terjangkau.
5. Efiseiensi dan efektifitas: Menjamin terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat
dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal & bertanggung
jawab.
6. Transparansi: Menciptakan kepercayaan timbal-balik antara pemerintah dan
masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan didalam
memperoleh informasi.
7. Kesetaraan: Memberi peluang yang sama bagi setiap anggota masyarakat untuk
meningkatkan kesejahteraannya.
8. Wawasan kedepan: Membangun daerah berdasarkan visi & strategis yang jelas &
mengikuti-sertakan warga dalam seluruh proses pembangunan, sehingga warga
merasa memiliki dan ikut bertanggungjawab terhadap kemajuan daerahnya.
9. Partisipasi:
Mendorong
setiap
warga
untuk
mempergunakan
hak
dalam
menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan, yang menyangkut
kepentingan masyarakat, baik secara langsung mapun tidak langsung.
10. Penegakan hukum: Mewujudkan penegakan hukum yang adil bagi semua pihak
tanpa pengecualian, menjunjung tinggi HAM dan memperhatikan nilai-nilai yang
hidup dalam masyarakat.
2012
6
Kewarganegaraan
Dr. Rais Hidayat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Implementasi Good Governance di
Indonesia
Implementasi good governance di Indonesia dilator bealakangi oleh kedua hal yang
sangat mendasar:
A. Tuntutan Ekternal
Pengaruh
globalisasi
telah
memaksa
kita
untuk
menerapkan
good
governance. Good governance telah menjadi ideology baru negara dan lemabaga
donor internasioanl dalam mendorong negara-negara anggotanya menghormati
prinsip-prinsip ekonomi pasar dan demokrasi sebagai prasyarat dalam pergaulan
internsioanl. Istilah good governance memulai mengemukan di Indonessia pada
akhir Tahun 1990-an seiring dengan interkasi antara pemerintah Indonesia dengan
negara-negara luar dan lembaga-lembaga donor yang menyoroti kondisi objektif
sintuasi perkembangan enonomi dan politik.
B. Tuntutan Internasional
Masyarakat melihat dan merasakan bahwa salah satu penyebab terjadinya
krisis multimensinal saat ini adalah terjadinya abuse of power yang terwujud dalam
bentuk KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dan suatu demikian rupa mewadah
dalam segala aspek kehidupan.
1. Implemetasi good governance pada sector public
2. Implementasi good governance dalam organisasi kepemerintahan akan
membantu penerapan good gevernance di sector swasta
2012
7
Kewarganegaraan
Dr. Rais Hidayat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Struktur Organisasi dan Manajemen
Perubahan dalam Good Governance
Penyelengaraan public good governance di Indonesia akan menunjuk kepada
sekumpulan nilai (cluster of values), yang notabene sudah lama hidup dan berkembang di
masyarakat Indonesia.
Sekumpulan nilai yang dimaksud adalah sebelas nilai good govenance yakni:
1. Checkand balances
2. Dezentralization
3. Effectiveness
4. Effiency
5. Equity
6. Human rights protection
7. Integrity
8. Participation
9. Prularism
10. Predictability
11. Rule of law
12. Transparacy
Struktur organisasi dalam Good Governance
a. Memelihara kesadaran yang tinggi akan urgensi
b. Penyusunan penata organisasi
c. Perubahan struktur organisasi
Manajemen Perubahan
Untuk mencapai keberhasilan dalam perubahan ada beberapa hal yang diperlukan, yaitu:
1. Menetapak strategi, pentingnya dan tahapan perubahan
2. Mengembangkan semangat kerja sama tim yang tinggi
3. Mengembangkan strategi komunikasi untuk penyampaian visi, misi program
perubahan, sehingga anggota dapat termotivasi.
2012
8
Kewarganegaraan
Dr. Rais Hidayat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Memperdayakan setiap anggota organisasi sesuai dengan kompetensi, minat dan
bakat.
Good Governance Dalam Kerangka
Otonomi Daerah
Dalam rangka pengembangan Good Governance di daerah, prinsip-prinsip
fundamental yang menompang tegaknya good govenace harus diperhatikan dan diwujudkan
tanpa ketercuali. Penyelengaraan otonomi daerah pada dasarnya akan betul-betul
terealisasi dengan baik apabila dilaksanakan dengan memakai prinsip-prinsip Good
Governance. Bahkan sebenarnya otonmi daerah dengan berbagai seluk buluknya
meberikan ruang yang lebih kondusif bagi penciptanya Good Govenance.
2012
9
Kewarganegaraan
Dr. Rais Hidayat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Arwiyah, Yahya dan Runik Machproh, 2014. Sivic Education di Perguruan Tinggi
Indonesia. Bandung: Alfabeta.
2. Dwiyatmi, sri Harini, (ed), 2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
3. Ghazali,A. Muchtar dan Abdul Majid, 2014. Pendidikan Kewarganegaraan dan
Pancasila. Bandung: Interes Media Foundation.
4. Juliardi,
Budi,
2014.
Pendidikan
Kewarganegran
untuk
Perguruan
Yogyakarta: aradigma.
5. Nugroho Arissetyanto, Dkk, 2015, “Etika Berwarganegaraan”, Graha Ilmu.
2012
10
Kewarganegaraan
Dr. Rais Hidayat
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tinggi.
Download