1454-3044-1-RV - E

advertisement
Peran Kepemimpinan dalam Kepuasan Kerja Karyawan dalam Sebuah Perusahaan
Dedy Syahyuni
Abstrak
Leadership is a capability that is owned by someone to influence other in order to achieve
the objective of the organization or company. Leadership is also a process influencing other and
done continuously. So Leadership is one thing that must remain in the process of planning,
implemetation, setting and goal achievement in organization.
In addition to serving to achieve company goals, leadership is also impacting many other
fields within the company,one of them is job satisfaction. In some cases, the existence of the
workers who got a good compensation and rewards from the company but suffered demotivation
and decreased job satisfaction due to poor levels of leadership from his superiors. The purpose of
this study was to determine the relationship between the leadership with job satisfaction
Keyword: Job Satisfaction, Influence, Leadership
Dalam era perubahan yang sangat
Pendahuluan
Kepemimpinan adalah salah satu
cepat seperti sekarang, kedudukan pemimpin
kemampuan dari sekian banyak kemampuan
menjadi sangat penting. Pemimpin bukan
yang melekat dalam diri seseorang. Setiap
hanya harus bias mengelola dan mengatur
orang pasti mempunyai kemampuan dalam
kelompok atau perusahaan akan tetapi
memimpin baik memimpin suatu kelompok
pemimpin
atau
perubahan
diri
sendiri.
Kemampuan
dalam
juga
harus
yang
terjadi
peka
terhadap
dilingkungan
memimpin suatu kelompok lebih sulit
sekitarnya bahkan lingkungan yang lebih
dibandingkan memimpin diri sendiri dan
besar seperti lingkup internasional. Internet
semakin besar kelompok
dan globalisasi adalah dua buah agen yang
maka semakin
sulit memimpinnya. Hal ini terjadi karena
sangat
semakin banyaknya faktor
perubahan tersebut. Internet membuat segala
yang harus
diperhatikan oleh seorang pemimpin.
besar
dan
berpengaruh
dalam
hal menjadi dekat, jelas, akurat memaparkan
secara luas dan informasi dapat didapatkan
secara cepat dan tanpa ada yang bisa
membendungnya.
Meski
Pelaksanaan
pencapaian
organisasi ini dilakukan mulai dari dari
demikian
tingkat
tahap
perencanaan
kepemimpinan yang dimiliki setiap orang
pelaksanaan
dan
atau
bertanggung
jawab
setiap
tujuan
pemimpin
berbeda
beda
sampai
evaluasi.
atas
dengan
Pemimpin
keberhasilan
kadarnya. Ada orang yang hanya dapat
pencapaian tujuan tersebut,
memimpin kelompok kecil saja dan hanya
dikatakan sukses tidaknya suatu perusahaan
peka terhadap permasahalan kecil saja akan
dalam
tapi ada juga orang yang mampu memimpin
pencapaian laba yang besar ditentukan oleh
kelompok besar seperti sebuah bangsa.
tingkat
Terlepas dari itu semua kepemimpinan
pemimpin di perusahaan tersebut.
adalah
hal
yang
pasti
dimiliki
oleh
seseorang.
visi
dan
kepemimpinan
misi
dari
atau
seorang
Pemimpin bukan hanya bertanggung
jawab dalam membawa perusahaan dalam
Kepemimpinan terbentuk dari banyak
hal
mencapai
jadi dapat
seperti
faktor
yang
misi tetapi juga memiliki kewajiban untuk
membentuk seseorang menjadi pemimpin
membawa organisasi atau perusahaan sukses
atau orang tua dan keluaraga yang secara
secara
tidak
dimaksud
sengaja
lingkungan
pencapaiaan laba atau pencapaian visi dan
mengembangkan
sifat
utuh.
Tentu
adalah
saja
sukses
yang
bukan
hanya
pada
kepemimpinan, lingkungan pendidikan dan
pencapaian laba yang besar saja akan tetapi
lain sebagainya.
pada tingkat baik buruknya organisasi
Secara
sederhana
kepemimpinan
melakukan perubahan bahkan juga pada
adalah kemampuan yang dimiliki oleh
bagaimana tingkat kepuasan dari para
seseorang
karyawannya
untuk
mempengaruhi
dan
dankesejahteraan
yang
menggerakkan orang lain untuk melalukan
dirasakan oleh para karyawannya . Tujuan
tujuan pribadi atau organisasi. Dalam sebuah
perusahaan yang tercapai juga harus diikuti
organisasi atau perusahaan, kemampuan ini
oleh tercapainya kepuasan dari semua pihak
dipakai untuk mencapai tujuan dasar dari
yang terlibat dalam perusahaan baik stock
organisasi seperti yang tertuang dalam visi
holder dan juga stake holder dalam hal ini
dan misi organisasi.
khususnya para karyawan sebagai pihak
yang
sehari
hari berkecimpung dalam
pekerjaan perusahaan.
Pada era perubahan seperti sekarang
ini,
Karyawan tidak dapat di paksa dalam
pimpinan
diposisikan
sudah
atau
tidak
bias
memposisikan
lagi
dirinya
mengerjakan pekerjaannya, karyawan harus
sebagai orang yang hanya memberikan
diperlakukan secara adil dimana setiap jerih
perintah atau komando saja akan tetapi
payah
harus
pemimpin juga harus mencontohkan kepada
mendapatkan penghargaan, karyawan juga
semua orang yang dipimpinnya. Pemimpin
harus juga dapat merasakan kegunaan dari
tidak lagi hanya bertangung jawab pada
pencapaian tujuan perusahaan baik tujuan
pekerjaan saja akan tetapi juga bertanggung
pencapaian visi dan misi atau tujuan dalam
jawab atas jalannya etika dan budaya
meraih keuntungan besar bagi dirinya dan
perusahaan. Pemimpin yang dapat menjadi
bagi perusahaan. Meski demikian para
panutan dan contoh yang baik adalah hal
karyawan juga perlu ditata dengan baik
yang kini menjadi tuntutan dari para
melalui peraturan yang baik dan adil,
karyawan pada pimpinannya.
yang
mereka
berikan
peningkatan kemampuan dan modernisasi
peralatan
dan
merupakan
perlengkapan
beberapa
pekerjaan
halyang
harus
diperhatikan.
Kini pimpinan tidak bisa
meminta
karyawan untuk datang tepat waktu disaat
pimpinan datang selalu telat. Pemimpin juga
tidak bisa meminta karyawan untuk kerja
Pencapaian tujuan perusahaan harus
produktif disaat pemimpin hanya berdiam
dilaksakan secara menyeluruh, bukan hanya
diri. Pemimpin harus memberikan contoh,
hasil yang harus tercapai akan tetapi
memberikan keteladanan, ikut bekerja dan
bagaimana cara pelaksanaannya juga harus
atau setidaknya mencoba memahami dan
diperhatikan dengan baik. Etika dan budaya
menyelami semua bagian dan langkah
organisasi yang jelas dan tertata dengan baik
langkah dalam setiap pekerjaan dalam
di dalam perusahaan harus terjaga dengan
pencapaian
baik dan hal ini juga termasuk hal yang
perubahan juga adatasi pada perubahan
harus diperhatikan oleh pimpinan sehingga
lingkungan.
perusahaan dapat berjalan dengan lancer dan
sinergis.
tujuan
perusahaan
atau
Pimpinan kini tidak bisa berdiam diri
dan mengangap dirinya eksklusif. Kedekatan
diantara pemimpin dan bawahan harus
mendapatkan perhatian dari semua pihak.
akan membentuk pimpinan dan bawahan
Jarak atas kesenjangan diantara pemimpin
menjadi pekerja dengan baik sehingga
dan bawahan akan membuat komunikasi
tingkat
menjadi tidak berjaan dengan baik, bahkan
efisiensi dapat terjaga dengan baik. Budaya
jarak
atau
membuat
kesenjangan
kesenjangan
produktivitas,
efektivitas
dan
tersebut
dapat
organisasi dan komunikasi yang baik akan
emosional
dalan
membuat arah pencapaian tujuan organisasi
menilai suatu fenomena dalam perusahaan.
menjadi jelas.
Komunikasi hanya berjalan searah
Selain dari itu, dengan adanya iklim
saja dimana pimpinan hanya memberikan
yang kondusif tersebut, maka pimpinan
perintah
yang
dapat menyerap aspirasi yang lahir dari para
menunggu komando. Bawahan tidak akan
bawahan, ide dan kreativitas baik dari para
memberikan masukan atau laporan yang
karyawan dari level bawah sampai tinggi
bersifat nyata dan atau berdasarkan atas
akan membuat perusahaan semakin baik
kerelaan pemberian infomasi karena saluran
dalam menyikapi perubahan khususnya dari
informasi tidak ada yang memncukupi untuk
para
hal tersebut. Semua informasi hanya bersifat
operasional karena mereka adalah bagian
formalitas, hanya sebagai laporan resmi.
yang
Laporan hanya sebatas hanya pada laporan
lingkungan.
sajasedangkan
bawahan
lapisan luar saja bahkan terkadang laporan
pekerja
pemasaran
langsung
Selain
dan
berhubungan
dari
itu,
komunikasi
dengan
adanya
dibuat bertujuan membuat pimpinan senang,
kesamaan
sehingga tingkat objektifitas menjadi sangat
seimbang dan kepekaan pimpinan, pimpinan
tergangu. Hal ini terjadi karena tidak adanya
juga dapat melihat tingkat beban perkerjaan
kesamaan emosional dari pimpinan dan
dari para karyawan dan bagaimana tingkat
bawahannya.
kebahagiaan atau bahkan tingkat stress yang
Dengan adanya kesamaan emosional
emosional,
dengan
bagian
yang
ada. Dengan adanya data atau masukan yang
atau kedekatan yang baik diantara pimpinan
baik
tersebut
maka
dan bawahan akan membuat iklim kerja
mengambil keputusan yang berhubungan
yang kondusif dan lambat laun akan
dengan pekerjaan atau pencapaian tujuan
membentuk budaya organisasi yang baik
perusahaan
pula. Budaya organisasi yang baik tersebut
tersebut dapat berupa memperbaiki standar
dengan
pimpinan
baik.
dapat
Peruabahan
operasi dan prosedur kerja (SOP), Perbaikan
sifat-sifat yang dibawa sejak lahir. Menurut
sistem dan pemutakhiran alat dan lain
teori sifat, hanya individu yang memiliki
sebagainya
sifat-sifat tertentulah yang bisa menjadi
pemimpin. Teori menegaskan ide bahwa
Tinjauan Pustaka
beberapa individu dilahirkan memiliki sifat-
Pengertian Kepemimpinan
sifat
Menurut Robbins dan Judge dalam
tertentu
yang
secara
alamiah
menjadikan mereka seorang pemimpin.
Wibowo (2015:280) Kepemimpinan adalah
2. Teori Perilaku
kemampuan mempengaruhi suatu kelompok
Teori
menuju
Behaviorist Theories.Teori ini lebih terfokus
pencapaian
sebuah
visi
atau
serangkaian tujuan”.
perilaku,
lebih
dikenal
dengan
kepada tindakan-tindakan yang dilakukan
Menurut Kretner dan Kinicki dalam
pemimpin dari pada memperhatikan atribut
Wibowo (2015:280) “Kepemimpinan adalah
yang melekat pada diri seorang pemimpin.
Kepemimpinan
Dasar
adalah
sebagai
proses
pemikiran
dimana seseorang individu memepengaruhi
kepemimpinan
orang lain untuk mencapai tujuan bersama”.
seseorang
Menurut
Sunyoto
(2013:24),
teori
ini
merupakan
ketika
melakukan
suatu
kelompok
pengarahan
adalah
perilaku
kegiatan
ke
arah
Kepemimpinan merupakan aktivitas yang
pencapaian tujuan .
utama yang mana tujuan organisasi dapat
3. Teori Situasional
dicapai . pada umumnya kepemimpinan
Teori
didefiniskan sebagai suatu kelompok untuk
pembawaan yang harus dimiliki seorang
mencapai tujuan dalam situasi tertentu.
pemimpin adalah berbeda-beda, tergantung
dari
beberapa
Sutikno
contoh
teori
situasi
Keefektifan
Teori-Teori Dalam Kepemimpinan
Menurut
situasional
mengatakan
yang
sedang
kepemimpinan
bahwa
dihadapi.
seseorang
Ada
ditentukan oleh kemampuan “membaca”
kepemimpinan,
situasi yang dihadapi dan menyesuaikan
(2014:25)
diantaranya sebagai berikut:
gaya kepemimpinannya agar cocok dengan
1. Teori Sifat
tuntutan situasi.
Dalam teori sifat penekanan lebih pada sifatsifat umum yang dimiliki pemimpin, yaitu
Fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan menurut Rivai
Pelimpahan wewenang kepada bawahan
dalam Torang (2014:71) secara operasional
untuk membuat dan mengambil keputusan
membedakan
merupakan tujuan dari fungsi delegasi.
lima
fungsi
pokok
kepemimpinan, yaitu :
Namun bawahan yang menerima delegasi itu
1. Fungsi Instruktif
adalah orang yang dapat dipercaya serta
Fungsi instruktif mengindikasikan seorang
memiliki kesamaan prinsip, persepsi dan
pemimpin hanya melakukan komunikasi
aspirasi.
satu arah yang berarti bahwa pemimpinnya
5. Fungsi Pengendali
adalah pihak yang menentukan apa, dan
Fungsi pengendali dapat diimplementasikan
dimana
dalam
perintah
itu
dilaksanakan.
bentuk
bimbingan,
pengarahan,
kepemimpinan yang efektif memerlukan
koordinasi, dan pengawasan. Fungsi ini
kemampuan
untuk
menggerakan
dan
dimaksudkan agar seorang pemimpin dapat
memotivasi
orang
lain
mau
mengarahkan,
agar
melaksanakan perintah.
mengatur,
dan
mengkoordinasikan aktivitas bawahannya.
2. Fungsi Konsultatif
Fungsi konsultatif mengindikasikan seorang
Pengertian Gaya Kepemimpinan
pemimpin hanya melakukan komunikasi
Menurut Davis dan
dalam
seorang pemimpin berkonsultasi dengan
kepemimpinan
bawahannya yang mengetahui sebagai hal
sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari
yang terkaitdengan keputusan yang akan
seorang
diambil (sebagai bahan pertimbangan).
kemampuannya
3. Fungsi Partipasi
Perwujudan tersebut biasanya membentuk
Fungsi partisipasi bertujuan untuk lebih
suatu pola atau bentuk tertentu. Keduanya
mengaktifkan
menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin
melibatkan
mereka
dengan
dalam
jalan
pengambilan
secara
(2014:200)
“Gaya
satu arah, sebelum mengambil keputusan
bawahan
Sudaryono
Newstrom
mengandung,
pemimpin,
yang
dalam
keseluruhan
pengertian
menyangkut
memimpin.
seperti
yang
keputusan. Namun pemimpin tetap berada
dipersepsikan atau diacu oleh bawahan
dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan
tersebut
pelaksana.
kepemimpinan”.
4. Fungsi Delegasi
dikenal
sebagai
gaya
Macam – Macam Gaya Kepemimpinan
Menurut Kurt Lewin, dkk. dalam
bekerja secara optimal. Pemimpin hanya
bertugas memberikan tanggapan
yang
diajukan
jika ada
Herlambang (2014: 98) membedakan ada
pertanyaan
kepadanya.
tiga gaya kepemimpinan sebagai berikut :
Pemimpin dengan gaya laissez faire disebut
1. Gaya kepemimpinan yang autocratic
juga dengan seorang liberator.
atau otoriter.
Pemimpin menentukan semua kebijakan,
kemudian
memberikan
petunjuk
Pengertian Kepuasan Kerja
untuk
Menurut
Badriyah
(2015:227)
“
penerapannya. Hanya pememimpinlah yang
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor
perlu
menyeluruh
yang sangat penting untuk mendapatkan
dilaksanakan.
hasil kerja yang optimal. Ketika seseorang
Pemimpinlah yang menentukan langkah-
merasakan kepuasan dalam bekerja, ia akan
langkah
berupaya
memiliki
tentang
apa
wawasan
yang
dan
perlu
interaksi
yang
perlu
semaksimal
mungkin
dengan
dilaksanakan.
segenap kemampuan yang dimilikinya untuk
2. Gaya kepemimpinan yang democratic
menyelesaikan tugas pekerjaan. Dengan
atau demokratis.
demikian, produktivitas dan hasil kerjanya
Pemimpin menyarankan kepada anggota
akan meningkat secara optimal. Akan tetapi,
kelompok
mengembangkan
dalam kenyataannya, di Indonesia dan
keputusannya sendiri. Anggota kelompok
beberapa negara lain, kepuasan kerja secara
diberikan kebebasan melakukan kegiatan
menyeluruh
dan berinteraksi satu sama lain, pemimpin
maksimal.
hanya
untuk
memberikan
wawasan
kepada
belum
Menurut
mencapai
Colquitt,
dkk
tingkat
dalam
anggota kelompok tentang tugas kelompok
Wibowo (2015:131), diantara para ahli lain
yang harus dikerjakan dan langkah yang
memberikan pengertian tentang kepuasan
harus diambil.
kerja
3. Gaya kepemimpinan Laissez faire.
penekanan pada sudut pandang masing-
Gaya
memberikan
masing. Diantaranya menyatakan bahwa
kepada
kepuasan kerja adalah tingkat perasaan
kelompok.Dukungan fasilitas dan sumber
menyenangkan yang diperoleh dari penilaian
daya sudah tersedia dan anggota diminta
pekerjaan seseorang atau pengalaman kerja.
kepemimpinan
kebebasan
ini
penuh
atau
job
satisfication
dengan
Menurut
Sunyoto
(2013:15)
penting dalam menentukan kepuasan kerja.
“kepuasan kerja adalah keadaan emosional
Autonomy
yaitu,
yang
seseorang
diberikan
menyenangkan
menyenangkan
atau
dimana
para
tidak
hingga
sejauh
kebebasan
mana
untuk
karyawan
mengatur pekerjaan. Task variety yaitu,
memandang pekerjaanny. Dari berbagai
sejauh mana seseorang memiliki pekerjaan
pandangan
tersebut
yang
disimpulkan
bahwa
kiranya
beragam
yang
memerlukan
hakikatnya
keterampilan yang beragam pula. Task
kepuasan kerja adalah merupakan tingkat
identity yaitu, sejauh mana seseorang terlibat
perasaan senang seseorang sebagai penilaian
dalam penyelesaian suatu pekerjan. Task
positif
significance
terhadap
pada
dapat
pekerjaannya
dan
lingkungan pekerjaanya.
yaitu,
pentingnya
suatu
pekerjaan yang dilakukan seseorang bagi
orang lain. Yang terakhir , feedback yaitu,
Faktor – Faktor Kepuasan Kerja
Berikut
yang
mengenai pelaksanaan pekerjaan, sejauh
mempengaruhi kepuasan kerja dan sekaligus
mana dia telah melakukan dengan baik atau
dapat dipakai untuk mengukur kepuasan
tidak.
kerja
2. Gaji
menurut
beberapa
Robin
faktor
adanya masukan yang diterima seseorang
dalam
Badeni
(2014:44) adalah :
Jumlah bayaran yang didapat seseorang
1. Pekerjaan itu sendiri
sebagai akibat dari pelaksanaan kerja.gaji
Isi pekerjaan yang dilakukan seseorang yang
dapat meningkatkan kepuasan kerja apabila
mungkin
dengan,
gaji yang diterima seseorang dirasakan dapat
kemampuan, minat, dan lain-lain. Dalam
memenuhi kebutuhan, memenuhi keadilan
teorinya Herzberg bahwa sumber kepuasan
internal, dan memenuhi keadilan eksternal.
kerja
mana
Keadilan internal adalah gaji yang diterima
tantangan,
seseorang dirasakan sesuai dengan tingkat
terdapat
berkaitan
pekerjaan
kesesuaian
dengan
tersebut
menimbulkan
sejauh
memiliki
perkembangan
diri,
usaha
yang
dan
dilakukan,
keahlian
pengalaman
yang
pengakuan, dan tanggung jawab. Sedangkan
dimilki,
ahli lain mengatakan bahwa autonomy , task
dibandingkan
variety, task identity, task significance, dan
keadilan
feed back merupakan unsur-unsur yang
merasakan jumlah yang diterima sebanding
orang
eksternal
lain.
adalah
yang
Kemudian,
pegawai
dengan apa yang diterima pihak lain dalam
kebersihan tempat kerja, dan
pekerjaan yang sama di perusahaan .lain
melihat bahwa aspek-aspek di atas menjadi
3. Rekan Sekerja
sumber kepuasan kerja.
Teman-teman
berinteraksi
yang
di
yang
senantiasa
dalam
pekerjaan.Rekan
mudah
pelaksanaan
sekerja
yang
Metode Penelitian
menyenangkan dapat berupa rekan kerja
Penelitian ini merupakan penelitian deskritif
yang member dorongan, membantu, dan
kualitatif,
lain-lain.
fenomena sesuai dengan kaidah teori yang
4. Atasan
berlaku. Data diperoleh berdasarkan hasil
Atasan seseorang yang senantiasa memberi
kajian dari beberapa sumber literatur pustaka
perintah atau petunjuk dalam pelaksanaan
baik dari buku atau dari jurnal ilmiah
kerja.
sebagai bahan acuan juga hasil observasi.
Cara-cara
atasan
dapat
tidak
yang
Hasil
seseorang.
interprestasikan secara deskriptif. Untuk
5. Promosi
lebih
berkembang
seseorang
berikut
adalah
di
metode
penelitian yang dipakai penulis:
1. Studi Literatur
terdapat
Studi literatur dilakukan dengan membaca
kemungkinan yang besar untuk naik jabatan
buku literatur tentang budaya organisasi,
atau tidak, proses kenaikan jabatan kurang
kepemimpinan, kepuasan kerja, manajemen
terbuka atau terbuka. Setiap orang tentu saja
dan organisasi, selain itu juga melakukan
menginginkan perkembangan diri.
rujukan elektronik dari internet.
dapat
kenaikan
dapat
jelasnya
selanjutnya
jabatan,
seseoang
melalui
dapat
penelaahan
memamarkan
menyenangkan atau menyenangkan bagi
Kemungkinan
dari
mencoba
merasakan
2. Observasi
6. Lingkungan Kerja
Observasi dilakukan dalam bentuk observasi
Kenyamanan tempat kerja dan ketersediaan
non perilaku yaitu dengan mengambil data-
berbagai sarana yang dibutuhkan dalam
data sekunder yang terdapat di internet baik
melaksanakan pekerjaan. Kenyaman dapat
dari situs yang berkaitan dengan budaya
berkaitan dengan penerangan yang cukup,
organisasi, kepemimpinan dan kepuasan
ventilasi
yang
memberikan
kesegaran,
kerja baik dari dalam negeri dan dari luar
perusahaan
sehingga
peruabahan
atas
negeri, kemudian menganalisa data tersebut.
adaptasi bisa dilakukan secara menyeluruh.
Pelaku penting atau motor perubahan
dalam perusahaan adalah para pemimpinnya.
Hasil dan Pembahasan
Dimasa keterbukaan seperti saat ini maka perubahan
Pemimpin
dapatharus
terlihat
peka
dengan
terhadap
cepatperubahan
dan jelas. Perubahan berjalan
tantangan yang datang atas perubahan yang
yang terjadi dilingkungan perusahaan baik
terjadi diluar negeri juga
memberikan
tingkat lokal dan global dan membawa
dampak pada perusahaan. Oleh karena itu
perusaaan dan para karyawannya kearah
setiap
perubahan,
bagian
dari
perusahaan
harus
adaptasi
sehingga
laba
memahami bahwa perubahan dan adaptasi
perusahaan dan tujuan organisasi tercapai.
adalah hal yang mutlak dilakukan.
Perubahan dan tidak dapat dilakukan atau
Perubahan tidak dapat dilakukan
berjalan
tanpa
ada
kepekaan
tersebut.
secara parsial karena perubahan lingkungan
Pemimpin yang tidak peka akan perubahan
tidak berjalan secara perlahan dan secara
tidak dapat memberikan arahan dalam
satu persatu, perubahan berjalan secara
perubahan atau adaptasi bahkan mungkin
global dan memberikan efek yang besar
pemimpin yang tidak peka tidak mengangap
seperti selera pasar atau pola pelayanan dan
pentingnya perubahan yang sesunguhnya
hal ini akan berdampak pada efektif dan
harus dilakukan.
efisiensi
encapaian
tujuan
perusahaan.
Bukan
hanya
kepekaan
dalam
Perubahan dalam perusahaan tidak hanya
melihat dan menilai peruabahan yang terjadi
bisa dilakukan hanya dalam memperbaiki
di
salah satu bagian saja akan tetapi perubahan
pemimpin juga harus bisa mengerakkan
atau
adaptasi
harus
lingkungan
perusahaan
akan
tetapi
dilakukan
secara
perusahaan dan semua pihak yang ada
menyeluruh
karena
pencapaian
tujuan
didalamnya
organisasi
harus
dilakukan
secara
perubahan tersebut. Untuk itu dibutuhkan
menyeluruh. Oleh karena itu perubahan atau
pemimpin yang dapat mentransformasikan
adaptasi dalam upaya pencapaian tujuan
pemikiran
perusahaan bukan hanya permasalahan yang
perusahaan dalam gerak secara sinergis.
harus dipikirkan oleh pimpinan saja tetapi
Akan tetapi untuk dapat mengerakkan semua
oleh
pihak dalam perusahaan, pemimpin terlebih
semua
pihak
yang
ada
dalam
untuk
dan
bergerak
keputusan
kearah
pimpinan
dahulu
harus
dapat
diterima
oleh
bawahannya.
Kedekatan
emosional
antara
Jayapura,
Numberi
menyatakan,
Kondisi
teraktualisasi
dalam
(2013
:
kerja
keamanan
153)
(yang
dan
pimpinan dengan bawahan dan kecilnya
keselamatan kerja, jam kerja, fasilitas kerja,
kesenjangan
suasana kerja) dapat meningkatkan kepuasan
hubungan
social
diantara
mereka menentukan keberhasilan perubahan
kerja.
ini. Pemimpin yang tidak memberikan
contoh
yang
baik
tidak
akan
Dapat terlihat kepuasan kerja dapat
dapat
tercapai karena beberapa hal salah satunya
memberikan efek yang maksimal, seperti
adalah suasana kerja yang baik. Suasana
contoh pemimpin yang tidak atau kurang
kerja adalah kondisi dimana karyawan
paham akan prosedur kerja atau kendala
merasakan keadaan yang aman dan nyaman.
pekerjaan tidak akan mudah mengerakkan
Untuk membuat suasana kerja yang baik
karyawan untuk bekerja dengan efektif dan
dibutuhkan rekan kerja yang baik dan saling
efisien. Hal ini terjadi karena pimpinan tidak
membantu dan juga pimpinaan yang baik
mengetahui permasalahan atau kendala yang
mendorong karyawan untuk lebih baik.
karyawan hadapi. Arahan pimpinan akan
Hubungan diantara pada karyawan dan
tidak sesuai dengan kebutuhan bahkan
karyawan dengan pimpinan harus berada
tuntutan dan ancaman yang diberikan tidak
dalam keadaan baik pula.
akan menyelesaikan permasalahan bahkan
Oleh karena itu gaya atau cara kepemimpinan dalam memi
mugkin akan muncul ketidak puasan dari
perpaduan gaya kepemimpinan yang baik
karyawan karena kebijakan yang tidak baik
dan pemberian motivasi yang baik akan
atau setidaknya kurang tepat tersebut.
memberikan tingkat kinerja yang baik pula.
Arahan atau petunjuk dari pimpinan
juga harus dilakukan
dengan cara yang
Kinerja yang baik dari para karyawan
akan
perlahan
berdampak
positif bagi
baik. Kesamaan emosional dan Komunikasi
perusahaan. Pencapaian tujuan perusahaan
yang baik dapat memberikan kesamaan
yang diharapkan akan dapat lebih baik
pandangan dan cara berpikir dalam sebuah
terlaksana dan pekerjaan akan terlaksana
organisasi sehingga ada kesamaan padangan
dengan efektif dan efisien. Perubahan dan
kondisi
Berdasarkan
adaptasi yang diinginkan akan terlaksana
penelitian di PT Bank Papua Kantor Pusat
seperti yang diharapkan dan diprediksikan
kerja
yang
baik.
sehingga perusahaan dapat meningkatkan
dapat mempengaruhi kinerja dan kepuasan
nilai kompetitif dihadapan para pesaing atau
kerja juga dapat meningkatkan kinerja.
perusahaan sejenis dalam lingkungannya.
Jadi kinerja adalah hal yang penting
Dalam peneilitian yang lain oleh
Muttaqien (2014 : 30) secara bersama-sama
dalam pencaian tujuan perusahaan. Akan
kepemimpinan
tetapi kinerja tidak hanya dipengaruhi oleh
berpengaruh dalam rangka meningkatkan
gaya kepemimpinan dan motivasi saja,
kepuasan kerja pegawai. Walau lebih lanjut
setidaknya menurut penelitian pada Bank
Muttaqien (2014 : 32) menyatakan variabel
Kalsel. Menurut Mardiani (2015 : 277)
Kepemimpinan lebih kecil dibandingkan
Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan
dengan nilai variabel Kompensasi. Hal
signifikan terhadap kinerja pegawai Bank
tersebut berarti bahwa variabel kompensasi
Kalsel. Jadi kepuasan kerja juga masupakan
mempunyai pengaruh dominan terhadap
salah satu dari terciptanya keinerja pegawai
kepuasan
atau
kepemimpinan memberikan dampak atau
karyawan.
Lebih
lanjut
dalam
penelitian itu dinyatakan, Mardiani (2015 :
267)
Artinya
semakin
tinggi
dan
Kompensasi
kerja.
Meski
sangat
demikian
pengaruh pada kepuasan kerja.
tingkat
Dapat terlihat dari beberapa hasil
kepuasan kerja yang dirasakan pegawai,
penelitian diatas bahwa kepuasan kerja dapat
maka akan semakin meningkatkan kinerja
memberikan dampak positif pada tingkat
yang ditunjukkan pegawai.
kinerja yang baik dan kepuasan kerja
Dalam penelitian yang lain juag
dipengaruhi oleh kepemimpinan baik secara
disampaikan bahwa, Menurut Amaliyah,
sendiri atau dengan bantuan variable lain
Bambang dan Heru
(2014 : 7) Terdapat
seperti motivasi dan kompensasi. Akan
pengaruh signifikan pada variabel gaya
tetapi dapat juga dikatakan bahwa secara
kepemimpinan transformasional terhadap
signifikan atau tidak signifikan bahwa
motivasi
Terdapat
kepemimpinan secara langsung atau tidak
hubungan yang signifikan yang menyatakan
langsung memberikan dampak perubahan
bahwa motivasi juga dipengaruhi pleh gaya
pada kepuasan kerja.
kepemiminan. Jadi dapat terlihat bahwa
Kesimpulan dan Saran
kepemimpinan
Berdasarkan
kerja
karyawan.
dapat
mempengaruhi
motivasi dan kepemimpinan dan motivasi
pembahasan
diatas
didapatkan bebrapa kesimpulan, yaitu :
maka
1.
Dimasa keterbukaan pada saat ini
pemimpin
tidak
dapat
1.
lagi
dalam perusahaan harus menyadari
menyembunyikan informasi oleh
arti penting dari pola dan atau gaya
karena itu keterbukaan informasi
kepemimpinan yang dipakai dalam
dan kesamaan pola dan cara dalam
sebuah bagian.
berkomunikasi merupakan hal yang
2.
penting.
2.
Harus
ada
upaya
menerus
Komunikasi
yang
baik
dapat
yang
membaik
terus
dan
berkelanjutan akan perbaikan gaya
memberikan kesamaan pandangan
kepempinpian
dan cara berpikir dalam sebuah
yang baik dari pimpinan.
organisasi sehingga ada kesamaan
3.
Pemimpin dari segala level di
3.
Perusahaan
dan
komunikasi
harus
berupaya
padangan dan cara bekerja yang
meningkatkan
tertuang dalam budaya organisasi.
selain dari upaya yang dijalankan
Gaya kepemimpinan dan karakter
oleh pimpinan.
bahwaan
menentukan
bentuk
4.
kepuasan
kerja
Perlu adanya peneliitna lanjutan
kerjasama diatara pimpinan dan
akan
hubungan
orang yang bekerja sama dalamm
komprehensif
sebuah oragnisasi dan pola yang
peningkatan
baik akna memberikan dampak
karyawan.
yang
akan
kepuasan
lebih
upaya
kerja
yang baik bagi perusahaan.
4.
Ada hubungan yang positif dan
searah diantara kepemipinan yang
baik
dengan
kepuasan,
kinerja
karyawan.
Dan saran yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Amaliyah, Farisa Nuril. Bambang Swasto. Heru Susilo. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transformasional Terhadap Kepuasan Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja
Karyawan Sebagai Variabel Mediasi. Malang. Jurnal Administrasi Bisnis Volume 14 No
1. Universitas Barwijaya
Badeni. 2014. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Bandung. ALFABETA
Badriyah, Mila. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung. CV. Pustaka Setia
Herlambang, Susatyo. 2014. Perilaku Organisasi. Yogyakarta. Gosyen Publishing
Mardiani, Any. Maya Sari Dewi. 2015. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Pegawai Bank Kalsel. Banjarmasin. Jurnal Wawasan Manajemen
Volume 3 No 3. Universitas Lambung Mangkurat.
Muttaqien, Fauzan. 2014. Pengaruh Kepemimpinan dan Kompensasi Terhadap kepuasan Kerja
Karyawan OutSourcing Pada PT BRI (persero), tbk Cabang Lumajang. Lumajang. Jurnal
WIGA Volume 4 No. 1. STIE Widya Gama
Numberi, Agustinus. Margono Setiawan. 2013. Pengaruh Kondisi Kerja, Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Tenaga Kerja Outsourcing (Studi Pada PT Bank Papua Kantor Pusat
Jayapura). Malang. Jurnal Aplikasi Manajemen. Volume 11 No.1. Universitas Brawijaya
Sudaryono. 2014. Leadership : Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta Pusat. Lentera Ilmu
Cendekia
Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuesioner, dan Proses Analisis Data, Perilaku Organisasi.
Yogyakarta. CAPS (Center for Academic Publishing Service).
Sutikno, Sobry. 2014. Pemimpin dan Kepemimpinan. Lombok. Holistica
Tampi, Bryan Johannes. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia, TBK (Regional Sales Manado). Manado .
Jurnal Acta Diurna. Volume III No 4. Universitas Sam Ratulangi
Torang, Syamsir. 2014. Organisasi dan Manajemen. Bandung. ALFABETA
Wibowo. 2015. Perilaku dalam Organisasi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Download