PERKEMBANGAN PENYAKIT DI MASYARAKAT

advertisement
Pertanyaan minggu ini
1.
Apa yang melatar belakangi munculnya
upaya pemberantasan penyakit?
1.
Sebutkan manfaat upaya pemberantasan
penyakit!
1.
Disiplin ilmu apa yang berkaitan dengan
upaya pemberantasan penyakit?
PERKEMBANGAN
PENYAKIT DI
MASYARAKAT
Sub Materi
Keberadaan penyakit di masyarakat
 Proses kejadian penyakit
 Besar penyakit di masyarakat
 Distribusi penyakit
 Kekebalan dan daya tahan masyarakat

KEBERADAAN PENYAKIT DI
MASYARAKAT
Saat ini di masyarakat selalu ada penyakit
menular dan tidak menular
Dari mana asal-usul penyakit tersebut?
Penyakit tidak menular
karena ulah manusia sendiri
Lain halnya dengan
penyakit menular
1.
Penyakit-penyakit dari fauna (hewan liar,
ternak piaraan, serangga, dsb)
2.
Beberapa diaggap karena perbuatan
manusia
teori terjadinya penyakit secara spontan dan
teori miasma (penyakit dari racun rawa atau
orang serta binatang yang mati) sekarang
tidak dapat diterima lagi
orang menjadi sumber penyakit:
Innapparent Infection
Subclinical Infection
Penderita (Case)
Carrier

INNAPPARENT INFECTION ialah orang yang telah terkena
infeksi
(kemasukan bibit penyakit) tetapi gejala dan tanda
penyakitnya tidak terlihat meskipun telah melewati masa
inkubasinya, namun pemeriksaan laboratoris menunjukan
perubahan (positif).

SUBCLINICAL INFECTION ialah orang yang telah terkena infeksi
tetapi gejala dan tanda penyakitnya belum tampak karena masa
inkubasinya belum selesai, sedangkan pemeriksaan laboratoris
kemungkinan besar sudah positif.

PENDERITA (CASE) ialah orang yang telah mempunyai gejala dan
tanda penyakitnya, serta pemeriksaan laboratorisnya jelas positif.

CARRIER ialah orang yang pernah sakit tetapi gejala dan tanda
penyakitnya tidak tampak lagi, namun di tubuhnya masih
mengandung kuman maka laboratioris tetap positif.
Konsep Iceberg Phenomena
( Fenomena Gunung Es )
mungkin karena :
1. Adanya inapparent infection
2. Adanya carrier penyakit
3. Menderita sakit tetapi ringan, sehingga tidak berat
4. dll.
PROSES KEJADIAN PENYAKIT
Setiap penyakit pasti timbul melalui proses
kejadian, yang umumnya relatif tetap
Secara garis besar proses kejadian penyakit
tersebut digolongkan menjadi :
Communicable Disease Atau Transmitted
Disease
Non Communicable Disease
Pada proses kejadian penyakit (Khususnya
yang menular) terdapat beberapa
komponen yang penting, yaitu :

Sumber Penyakit (Source Of Infection),
terdiri dari :
– Makhluk hidup
– Benda mati

Penjamu (Host), terdiri dari :Orang atau
binatang lain yang masih sehat
PENYEBAB PENYAKIT (AGENT), yang dapat terdiri
dari :
–
–
–
–
–
–
Biologik, berupa Virus, kuman, jamur dan parasit.
Juga dapat berupa pula serangga, dsb.
Sosio-psikologik, misalnya suasana perang, bencana
alam.
Heriditer, yaitu melalui genetik yang cacat.
Degenerasi, karena proses penuaan.
Defisiensi, Karena kekurangan zat-zat tertentu.
Non biologic (benda mati), berupa fisik, khemik,
traumatic, radiasi, racun, dsb.
PERANTARA (TRANSMITTER), yang dapat terdiri
dari :
–
–
Makhluk hidup, yaitu serangga (Vektor), molusca,
hewan, bahkan juga manusia.
Benda mati (vehicle), berupa makanan, minuman,
hasil produksi, dsb.
LINGKUNGAN (ENVIROMENT), terdiri dari :
–
–
–
Fisik (alam), misalnya tanah, udara, dan air.
Fisik dan atau sosial, berupa kumpulan manusia
atau masyarakat.
Biologik, yang dapat berupa flora dan fauna.
COMMUNICABLE DISEASE (PENYAKIT MENULAR), dapat
timbul karena :
– AIR BORNE INFECTION (infeksi lewat udara), yaitu agent
dihamburkan ke udara lewat batuk, bersin, dsb. Lalu langsung
dihirup host, dapat pula jatuh ke debu (transmiter) dulu, baru
dihirup host.
– FOOD AND WATER BORNE INFECTION (infeksi lewat makanan
dan minuman), yaitu agent jatuh ke air, sayur, dsb, kemudian
diminum atau makan oleh host. Juga dapat agent langsung
menempel pada tangan (transmiter) lalu ke makanan dan terus
ke host. Dapat pula ke lingkungan (air, dsb) lalu menempel ke
makanan karena lewat alat yang dicuci dengan air yang
terkontaminasi, baru masuk ke host.
– INSECT BORNE INFECTION (infeksi lewat serangga), agent
dihisap serangga (transmiter), lalu ditularkan ke host. Dapat
pula dari lingkungan lalu dibawa vektor ke vehikel (transmiter)
berupa makanan baru masuk ke host.
– CONTACT BORNE INFECTION (infeksi lewat kontak), terjadi
karena ciuman, berhubungan seks, bersinggungan, dsb. Agent
langsung ke host tetapi dapat pula agent melekat pada sprei,
pakaian, dsb (lingkungan). Kemudian pindah ke host.
– PENETRATION (BLOOD) BORNE INFECTION (infeksi lewat
penetrasi (darah), yaitu agent masuk ke kulit host karena
menumpang pada suntikan, gigitan, dsb (transmiter). Dan juga
dapat terjadi agent (larva cacing) ke lingkungan dulu lalu
langsung aktif menembus kulit host, atau mampir hidup dulu di
siput, dsb. Kelingkungan lagi baru ke host.
NON COMMUNICABEL DISEASE (PENYAKIT TIDAK
MENULAR), terjadinya :






Kongenital (Heridity) (keturunan/ bawaan
Degeneration Process (proses degenerasi
Food Borne Process (proses lewat makanan), dapat berupa :
– Deficiency (defisiensi),
– Intoxication (keracunan
Air Borne Process (Proses Lewat Udara
Penetration Borne Process (Proses Lewat Penetrasi
Contact Borne Process (Proses Lewat Kontak), Dapat Berupa:
Psychogenic (Kejiwaan
Traumatic (Kekerasan)
c. Irritation (Iritasi)
d. Radiation (Radiasi)
a.
b.
Jadi suatu penyakit dapat timbul tidak
hanya dengan 1 (satu) cara saja, tetapi
dapat juga lebih
BESAR PENYAKIT DI MASYARAKAT
Besar atau tingkat penyakit sebelum program
pemberantasan dilaksanakan dan selama perjalanan
program harus dapat diketahui dengan baik.
Tujuannya ialah untuk dapat mengevaluasi hasil
kegiatan tersebut. Umumnya metode yang digunakan
ialah memakai parameter epidemiologi yang berupa
angka insidens dan prevalens.

TIDAK TERJANGKIT,
yaitu bila pada suatu daerah tersebut tidak ditemukan
penderita penyakit yang bersangkutan, atau dahulunya
ada tetapi telah hilang dalam beberapa tahun
belakangan.

EPIDEMI,
yaitu keadaan suatu daerah yang dahulu tidak ada
penyakit yang bersangkutan kemudian timbul penyakit
tersebut, atau sebelumnya selalu ada (endemis)
kemudian meningkat signifikan (> 2-3 X) dalam waktu
yang relatif singkat.

PANDEMI,
yaitu suatu epidemik yang telah meluas ke seluruh
regional yang luas di dunia ini.

ENDEMI, yaitu terjadi bila daerah tersebut sepanjang
waktu selalu ada penyakit yang bersangkutan.
– MESO ENDEMI : Bila penyakit terebut diderita kurang
dari 25 % jumlah penduduknya.
– HIPER ENDEMI : Bila penderita telah mencapai
sekitar 25-75 % jumlah penduduk.
– HOLO ENDEMI : Bila lebih dari 75 % jumlah
penduduk telah terkena penyakit tersebut
DISTRIBUSI PENYAKIT DI
MASYARAKAT
Sebagai akibat interaksi banyak faktor, tiap penyakit akan
mempunyai tingkatan dan ciri-ciri khas, sehingga dapat
digolongkan dan didistribusikan sesuai ciri tersebut.
Usaha ini harus dijalankan dengan baik agar dapat
dijalankan secara efektif dan efisien
Penggolongan penyakit dapat bermacam-macam sesuai
dengan sudut pandang, yaitu berdasarkan :
Jenis
penyakit tersebut,
misalnya kholera asiatika dan elthor, malaria tropika dan
vivax, dsb
Berat-ringan
penyakit,
misalnya ada anemi berat dan ringan, influensa berat dan
ringan, dsb
Besar-kecilnya
angka penyakit,
yaitu menurut angka parameter atau endemisitasnya
Kecenderungan
angka penyakit,
yaitu melihat naik-turunnya angka penyakit dalam kurun
waktu beberapa tahun.
Distribusi penyakit di masyarakt yang paling mudah ialah
dilihat secara epidemiologik, yaitu melihat distribusinya
berdasarkan karakteristik :
Perseorangan,
misalnya : penyakit kelamin terutama pada
golongan dewasa (15-45 tahun ), DHF pada golongan
anak
Tempat,
misalnya : kholera terutama di dataran rendah
dekat pantai, penyakit gondok di pegunungan
Waktu,
misalnya : DHF angkanya tinggi pada musim
hujan, tetapi malaria justru menjelang musim kemarau.
Ternyata angka, berat, dan distribusi
penyakit yang ada pada suatu daerah dapat
berubah-ubah.
Contohnya : pada daerah yang sebelumnya bebas
malaria atau kholera. Kemudian terjangkit.
– Mula-mula semua golongan umur dapat terkena,
intensitas penyakit cukup berat, merata ke seluruh
daerah
– Setelah endemis, kebanyakan yang sakit adalah anakanak, dan kurang pada golongan dewasa karena jadi
kebal. Pada golongan dewasa penderitanya juga tidak
begitu parah.
– Daerah sekitarnya lama-lama juga tertular penyakit
ini, dengan pola yang hampir sama
Seolah-olah gambaran penyakit tersebut
“bergeser”.
Keadaan ini akan jelas bila terlihat dengan SPOTMAP, yaitu peta yang diberikan tanda tiap ada
penderita baru.
Dan dilakukan dari tahun ke tahun.
Jadi perubahan penyakit dapat berupa :
perubahan angka, karakteristik perseorangan,
waktu maupun tempatnya.
PENGARUH PERUBAHAN
MASYARAKAT
Perkembangan masyarakat dari zaman ke zaman
akan menimbulkan perubahan yang sangat besar.
Ternyata perubahan ini juga diikuti oleh
perubahan POLA PENYAKIT (gambaran distribusi
penyakit secara menyeluruh) di masyarakat.
Perubahan tersebut antara lain disebabkan :

Perubahan bentuk masyarakat,

Terbentuknya kota-kota,

Kemajuan trasportasi,


Kemajuan industri,
Perubahan sikap masyarakat.
Pada program pemberantasan penyakit, yang penting
adalah dapat

Memperkirakan masyarakat yang dihadapi kira-kira
macam apa,

Bagaimana pola penyakitnya. Gambaran skematis di atas
hanya sebagai ancar-ancar.

Sesuiakan program pemberantasan penyakit apa saja
yang harus dilaksanakan

Sampai seberapa jauh intensitas kegiatannya akan
dilakukan
KEKEBALAN DAN DAYA TAHAN
MASYARAKAT
dalam tubuhnya ada KEKEBELAN DAN DAYA
TAHAN
Ada beberapa macam kekebalan di dalam tubuh, yaitu :

KEKEBALAN ALAMI, yaitu kekebalan yang memang ada secara
alami, sehingga kuman menjadi tidak patogen terhadap manusia.
Contoh : penyakit difteri ayam tidak dapat menyerang manusia.

KEKEBALAN AKTIF, yaitu kekebalan akibat pernah menderita
penyakit tersebut, atau telah diimunisasi dengan vaksin-nya.
Contoh :
Pernah menderita campak, atau pernah diimunisasi
dengan vaksin campak.

KEKEBALAN PASIF, yaitu kekebalan yang didapat dari ibu sewaktu
masih di kandungan (lewat darah plasenta), atau mendapat suntik
zat kebal berupa gamma globulin.
Contoh :
janin mendapat kekebalan terhadap tetanus (pada ibu
yang diimunisasi tetanus) Atau mendapat suntikan serum anti
tetanus.
Selain kekebalan, yang juga penting adalah daya
tahan tubuh, hal ini dapat dicapai dengan
kecukupan :
Gizi baik,
Hidup teratur
Kehidupan jiwa yang tenteram (tidak tegang)
Kebersihan perseorangan yang cukup
Olah raga dan atau rekreasi yang cukup dan
teratur
 Menghindari bahan-bahan penganggu kesehatan





KEKEBALAN MASYARAKAT (HERD
IMMUNITY), yaitu kekebalan masyarakat
secara menyeluruh terhadap penyakit ybs
dan tidak sama dengan kekebalan individu
Imunisasi 80-90 % sudah dianggap cukup bila :

Teknis benar

Vaksin poten

Umur pemberian tepat

Kondisi bayi waktu imunisasi relatif baik
Terima kasih
Download