Modul A di sini

advertisement
Modul A:
Pengantar Praktek
Sur ve y La pa n g
Materi dalam Modul A : Pengantar Praktek :

Sekilas Mengenai ArcGIS




Mengenal Peta Kemampuan Tanah dan Unsur-Unsur Kemampuan Tanah
Mengenal Peta Penggunaan Tanah dan Unsur-Unsur Penggunaan Tanah
Mengenal Peralatan Kerja
Mengenal Metode Pengambilan Data
Pengantar
Survey lapang merupakan salah satu cara dalam pengambilan data dan prosedur yang harus
dilakukan dalam pembuatan peta tematik. Selain survei, kita juga membutuhkan tools atau
peralatan yang diperlukan dalam menunjang proses survei serta software penunjang dalam
pengolahan data hasil survei. Adapun uraian materi adalah sebagai berikut:





Sekilas Mengenai ArcGIS
Mengenal Peta Kemampuan Tanah. Kemampuan tanah didefinisikan sebagai karakteristik fisik
tanah yang menggambarkan potensi tanah untuk tanaman.
Mengenal Peta Penggunaan Tanah. Penggunaan tanah didefinisikan sebagai wujud tutupan
permukaan bumi, baik yang merupakan bentukan alami maupun buatan manusia.
Mengenal Peralatan Kerja.
Mengenal Metode Pengambilan Data. Pengambilan data merupakan cara-cara atau upaya yang
dilakukan untuk memperoleh informasi terhadap objek yang dimaksud.
A.1. Sekilas Mengenai ArcGIS
ArcGIS merupakan salah satu software yang digunakan dalam proses pembuatan peta
disamping software lain yang banyak beredar dan digunakan sebagai media dalam sistem informasi
geografis (SIG). Penggunaan ArcGIS menjadi semakin penting karena selain dapat menampilkan
tampilan yang lebih atraktif, juga dapat menampung database yang cukup banyak sehingga
keperluan akan tampilan dan management data dapat terpenuhi.
ArcGIS menyediakan aplikasi yang scalable – bisa disesuaikan dengan kemampuan dan
kebutuhan penggunanya – yang bisa diimplementasikan bagi single users maupun multiusers dalam
aplikasi desktop, server, dan internet. ArcGIS 9.x merupakan kumpulan produk-produk software GIS
(Geographic Information System) untuk membangun suatu aplikasi GIS yang lengkap. ArcGIS 9.x
dapat dibagi menjadi beberapa bagian:
 ArcGIS Desktop
: aplikasi GIS berbasis desktop.
 ArcGIS Engine
: berbagai komponen untuk membuat aplikasi GIS sendiri.
 Server GIS
: kumpulan aplikasi GIS berbasis server (ArcSDE, ArcIMS, ArcGIS Server).
 Mobile GIS
: aplikasi GIS untuk mobile device (ArcPAD).
ArcGIS desktop adalah salah satu bagian dari ArcGIS 9.x yang digunakan untuk pemetaan, analisis,
editing, manajemen data, visualisasi dan geoprocessing. ArcGIS Desktop terdiri dari beberapa
aplikasi : ArcMap, ArcCatalog, ArcToolbox, ArcGlobe, ArcScene, ModelBuilder. ArcGIS Desktop
mempunyai tiga level fungsional : ArcView, ArcEditor, dan ArcInfo – yang bisa disesuaikan sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan pengguna.
Perbandingan kemampuan level ArcView, ArcEditor, ArcInfo.
ArcGIS bisa mengakses data dalam berbagai format dan menggunakan multi-database dan data filebased secara bersamaan. Data file-based yang didukung ArcGIS antara lain : coverages, shapefile,
Grids, TIN, citra, dan lain-lain. Selain itu, seiring dengan kemajuan teknologi, ArcGIS
mengembangkan format geodatabase untuk penyimpanan data spasial. Geodatabase menggunakan
teknologi relational database untuk manajemen data spasial sehingga berbagai kelebihan RDBMS
(Relational DataBase Management System) bisa diterapkan dalam manajemen data spasial.
Ada dua tipe Geodatabase: Personal Geodatabase dan Multiusers Geodatabase. Personal
Geodatabase digunakan untuk menyimpan data yang relatif kecil (max.2GB), menggunakan
database Microsoft Access, single-user editing. Multiusers geodatabase membutuhkan ArcSDE dan
bekerja dengan berbagai macam model DBMS (IBM DB2, Informix, Oracle, dan SQL Server), kapasitas
penyimpanan yang sangat besar, multiusers editing.
ArcGIS Desktop memiliki tiga aplikasi yang sering digunakan : ArcCatalog, ArcMap, ArcToolbox.

ArcCatalog : berfungsi untuk mengakses dan mengatur manajemen data (data spasial dan nonspasial) dengan mudah. Pengguna bisa mencari data yang diinginkan, menampilkannya, melihat
atau membuat metadatanya. ArcCatalog juga bisa mengkoneksikan database eksternal (Ms
Access, SQL Server, Oracle, dan sebagainya) dengan data yang telah dimiliki.

ArcMap : didesain untuk menampilkan data, editing, pencetakan peta kualitas tinggi, dan
melakukan analisis spasial.

ArcToolbox : berisi tools (alat-alat) untuk berbagai macam geoprocessing serta konversi antarformat data.
A.2.
Mengenal Peta Kemampuan Tanah dan Unsur-Unsur Kemampuan Tanah
Kemampuan tanah adalah karakteristik fisik tanah yang menggambarkan potensi tanah
untuk tanaman. Peta kemampuan tanah adalah peta yang menggambarkan karakteristik tanah yang
menggambarkan potensi tanah untuk media tumbuh tanaman. Yang disajikan pada peta
kemampuan tanah bukan klasifikasi kemampuan tanah, tetapi berisi unsur-unsur kemampuan tanah.
Adapun unsur-unsur pembentuk karakteristik fisik tanah adalah lereng, kedalaman efektif tanah,
tekstur, faktor erosi, faktor drainase dan faktor pembatas. Lereng merupakan unsur yang utama,
yang akan mempengaruhi unsur kemampuan tanah lainnya yaitu kedalaman efektif, tingkat erosi
dan drainase. Berikut adalah pengertian dari unsur-unsur pembentuk karakteristik fisik tanah:
Lereng adalah sudut yang dibentuk oleh permukaan tanah dengan bidang horizontal dan dinyatakan
dalam persen (%) yang menunjukan perbandingan antara beda tinggi (antara kedua ujung lereng)
dengan jarak proyeksi lereng.
Kedalaman Efektif adalah tebalnya lapisan olah tanah dari permukaan tanah sampai bahan induk
atau sampai batas kedalaman tanah, di mana perakaran tanaman tidak bisa menembusnya. Batas
kedalaman efektif tanah ini bisa berupa bahan induk padas, cat clay,gambut dan atau yang lain.
Tekstur adalah keadaan halus kasarnya tanah yang terjadi kerana perbedaan perbandingan
(komposisi) kandungan fraksi pasir, debu dan liat. Berdasarkan komposisinya membentuk sifat tanah
yang berbeda yang dapat dirasakan bila ditekan di antara ibu jari dan telunjuk.
Drainase menunjukan lama dan seringnya tanah dalam kondisi jenuh air atau menunjukkan
kecepatan perpindahan air dari permukaan tanah dengan cara meresap atau mengalir.
Erosi adalah pengikisan lapisan tanah oleh suatu kekuatan atau aksi yang mengakibatkan terangkat
atau terkikisnya lapisan tanah ke tempat lain. Erosi bisa terjadi pada daerah berlereng lebih dari 3%.
Disamping kelima unsur kemampuan tanah di atas, disuatu wilayah mungkin masih akan ditemukan
adanya faktor pembatas yang lain. Faktor pembatas lain tersebut di antaranya adalah :
Gambut adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan bahan organik. Gambut tidak diamati
teksturnya tapi diamati tingkat kematangan dan kedalamannya.
Tutupan batuan adalah kerikil atau batu-batuan yang tersebar di permukaan atau di bawah
permukaan tanah sedemikian rupa sehingga mempersulit penggarapan tanah.
Pengaruh air asin adalah adanya kandungan garam dalam tanah yang dicirikan adanya rasa asin
pada tanah atau adanya tanaman indikator air asin seperti bakau, bluntas, sonneration sp, acanthes
sp, avicennia sp.
Pengaruh keasaman adalah tingkat keasaman dalam tanah yang dicirikan adanya rasa asam sampai
dengan tidak berasa pada tanah.
Berikut ini adalah contoh peta kemampuan tanah yang telah diolah dan disajikan dalam
layout peta kemampuan tanah. Untuk pembahasan lebih lanjut akan diberikan pada modul praktek
selanjutnya.
A.3.
Mengenal Peta Penggunaan Tanah dan Unsur-Unsur Penggunaan Tanah
Berbicara mengenai penggunaan tanah maka tidak akan bisa lepas dari aktivitas manusia
yang ada di permukaan bumi. Tema penggunaan tanah merupakan tema yang sering Anda jumpai
karena banyak dibutuhkan dalam penyajian informasi spasial oleh berbagai instansi. Penggunaan
tanah didefinisikan sebagai wujud tutupan permukaan bumi, baik yang merupakan bentukan secara
alami maupun buatan yang terkait erat dengan aktivitas manusia yang ada di dalamnya.
Secara garis besar penggunaan tanah dapat dikategorikan menjadi dua kelompok besar yang
terdiri dari penggunaan tanah perdesaan dan penggunaan tanah perkotaan. Dikatakan penggunaan
tanah perkotaan apabila suatu wilayah penggunaan tanahnya didominasi oleh penggunaan tanah
non pertanian. Sedangkan penggunaan tanah perdesaan apabila sebagaian besar wilayahnya
didominasi oleh penggunaan tanah pertanian dan kehutanan. Wilayah pemetaan penggunaan tanah
perkotaan adalah daerah yang terdapat dalam wilayah administrasi Kota, ibukota Kabupaten dan
kota kecamatan yang telah memiliki rencana detail tata ruang. Sedangkan wilayah pemetaan
penggunana tanah perdesaan merupakan daerah yang terdapat dalam wilayah administrasi
Kabupaten.
A.3.1. Penggunaan Tanah Perdesaan
Berikut ini adalah beberapa pengertian dari unsur-unsur penggunaan tanah yang ada dalam
penggunaan tanah perdesaan:
Tanah Pemukiman adalah tanah yang digunakan untuk lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian penduduk dan sarana – sarana penunjangnya.
Tanah Pertambangan adalah areal tanah yang digunakan untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi
bahan tambang yang terkandung didalamnya dengan cara terbuka dan atau tertutup.
Tanah Persawahan adalah areal tanah pertanian yang digenangi air secara periodik dan atau terus
menerus dengan tujuan tertentu, ditanami padi dan atau diselingi dengan tanaman lain.
Tegalan adalah areal pertanian tanah kering yang dimanfaatkan untuk tanaman semusim dan
tanahnya diolah terus menerus untuk mempertahankan kesuburan.
Tanah Kebun atau Kebun Campur adalah areal tanah pertanian yang dimanfaatkan untuk menanam
rupa-rupa jenis tanaman keras, tanaman semusim, dan atau kombinasi dari tanaman-tanaman
tersebut serta satu tanaman dengan tanaman lainnya tidak ada yang mendominasi.
Tanah Perkebunan adalah areal tanah pertanian yang ditanami tanaman keras dengan jenis tanaman
tertentu yang dikelola secara khusus.
Padang/Sabana/Stepa adalah areal tanah yang hanya ditumbuhi oleh tumbuhan rendah dari
keluarga rumput dan semak rendah.
Hutan adalah areal tanah yang ditumbuhi oleh tumbuhan dan atau pepohonan yang tajuk daunnya
dapat saling menutupi / bergesekan.
Perairan adalah areal tanah yang secara dominan digenangi air secara permanen alami dan atau
buatan dengan tujuan tertentu.
Tanah Terbuka adalah areal tanah yang tidak digarap karena tidak subur/tandus dan atau menjadi
tidak subur/rusak setelah digarap serta tidak ditumbuhi oleh tumbuhan.
A.3.2. Penggunaan Tanah Perkotaan
Berikut ini adalah beberapa pengertian dari unsur-unsur penggunaan tanah yang ada dalam
penggunaan tanah perkotaan:
Tanah Permukiman adalah tanah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian
Emplasemen adalah areal tanah yang digunakan untuk bangunan dan fasilitasnya, yang
dimanfaatkan untuk mendukung fungsi komunitas tersebut.
Tanah Perusahaan adalah tanah yang digunakan untuk suatu badan hukum dan atau badan usaha
milik pemerintah maupun swasta untuk kegiatan ekonomi yang bersifat komersial bagi pelayanan
perekonomian dan atau tempat transaksi barang dan jasa
Tanah Industri adalah tanah yang digunakan untuk suatu kegiatan ekonomi berupa proses
pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi dan atau setengah jadi menjadi barang jadi.
Tanah Pergudangan adalah areal tanah yang digunakan bagi penyimpanan barang.
Tanah Jasa adalah tanah yang digunakan untuk suatu kegiatan pelayanan sosial dan umum bagi
masyarakat kota yang dilaksanakan oleh badan dan atau organisasi kemasyarakatan, pemerintah
maupun swasta.
Tanah Terbuka adalah tanah yang berada di dalam wilayah perkotaan yang belum atau tidak
digunakan untuk pembangunan perkotaan
Taman adalah tanah yang tidak dibangun dan berfungsi sebagai ruang terbuka dan atau tanaman
Perairan adalah areal tanah yang digenangi air secara permanen baik buatan maupun alami
Irigasi adalah saluran yang digunakan untuk mengalirkan air pasokan (input) untuk keperluan
tertentu
Jalan adalah tanah yang digunakan sebagai sarana transportasi
Drainase adalah saluran yang digunakan untuk mengalirkan air buangan (output) untuk keperluan
tertentu
Bendungan adalah bangunan bendung dengan pintu air yang dibangun dengan tujuan tertentu.
Berikut ini adalah contoh peta penggunaan tanah yang telah diolah dan disajikan dalam
layout peta penggunaan tanah. Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai penggunaan tanah akan
diberikan pada modul praktek selanjutnya.
A.4.
Mengenal Peralatan Kerja untuk Survei Penggunaan Tanah dan Kemampuan Tanah
Pengambilan data melalui pengukuran pada dasarnya terbagi atas metode survei kadastral
dan metode survei foto udara dan citra satelit. Untuk metode survei kadastral menggunakan alat
survei pengukuran dimulai dari yang sederhana seperti pita ukur (meetband), theodolit hingga yang
modern atau sudah berupa data digital seperti EDM (Electronic Distance Measurement), dan GPS
(Global Positioning System). Sedangkan metode survei dengan menggunakan foto udara atau citra
satelit menggunakan data citra atau foto udara pada lokasi yang akan di survei. Penggunaan citra
satelit atau foto udara bertujuan untuk mempermudah pekerjaan dengan metode survei kadastral
sehingga pekerjaan lapangan lebih efisien, hemat dan mudah dilakukan.
Alat survei untuk pembuatan peta tematik penggunaan tanah dan kemampuan tanah
biasanya menggunakan GPS dan kompas sebagai penunjuk arah dan lokasi serta bor tanah untuk
pengambilan sample unsur-unsur kemampuan tanah. Dengan alat tersebut posisi pengambilan data
dapat diketahui dan diplot pada peta dasar. Beberapa jenis peta tematik menggunakan peralatan
khusus untuk pengambilan data dapat Anda lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.3. Peralatan Survei Khusus
Jenis Peta
Peta kemampuan tanah
Peralatan survei
- GPS, kompas
- Bor tanah
Peta lereng
- GPS, kompas
- Abney level
Peta kerusakan lingkungan
- GPS, kompas
- Uji kimia cepat (chemical test kit)
- dan sebagainya
A.4.1. Penggunaan Alat Survei GPS
Istilah GPS sebenarnya adalah sistem navigasi dengan bantuan satelit yang dikembangkan oleh
Amerika Serikat. Di dalam sistem GPS itu sendiri terdiri dari satelit GPS, stasiun kontrol dan alat
penerima sinyal oleh pengguna (lihat gambar di bawah). Namun kegunaannya telah berkembang
menjadi alat survei pengukuran dan pemetaan. Penggunaan GPS untuk survei pengukuran dan
pemetaan membutuhkan alat penangkap sinyal (receiver) yang lebih teliti dibandingkan dengan GPS
untuk navigasi ditambah metode penghitungan pasca pengambilan data (post processing).
Sistem kontrol :
- Memancarkan informasi dan
sinyal
- Menyimpan dan menjaga
informasi waktu
- Menerima dan menyimpan data
yang ditramsmisikan oleh
stasiun pengontrol
Sistem kontrol :
-
Sinkronisasi waktu
Prediksi orbit
Injeksi data
Monitor kesehatan
satelit
Pengguna :
- Pengamatan sinyal GPS
- Hitung posisi dan
kecepatan
- Menerima informasi
waktu
Gambar 1.3. Skema Sistem GPS
Untuk kepentingan survei pemetaan, GPS merupakan alat yang handal sebagai penunjuk lokasi
dan arah. Secara umum istilah GPS yang digunakan merujuk pada alat penerima sinyal (receiver).
Alat ini mempunyai spektrum penggunaan yang luas, mulai dari tingkat akurasi, jenis alat, dan
sebagainya. Berikut ini adalah hal – hal yang harus Anda pertimbangkan dalam memilih GPS.
Tabel 1.4. Spektrum Penggunaan Alat GPS
Penggunaan Alat GPS
Jenis penerima sinyal
Tipe
Ukuran
Ketelitian
Kriteria
-
Single freqency
Dual frequency
Navigasi
Geodesi
Praktis (handheld)
Cukup besar
Lebih dari 5 m
1–5m
Di bawah 1 m
Kecenderungan pemakaian alat penerima GPS adalah :
-
Ukuran semakin mengecil atau praktis;
-
Harga semakin murah;
-
Ketelitian semakin tinggi;
-
Terintegasi dengan aplikasi lain seperti mini komputer, komunikasi dan multi media. GPS juga
sudah terintegrasi dengan berbagai peralatan (gadget) seperti telepon genggam, komputer, jam
tangan dan sebagainya.
Saat ini GPS mulai menjadi kebutuhan, tidak saja untuk kepentingan pemetaan tetapi juga
sebagai alat navigasi yang sudah mulai memasyarakat. Berikut ini keuntungan yang kita peroleh dari
penggunaan GPS
-
Cocok untuk segala jenis platform seperti mobil, kereta, pesawat, kapal laut, satelit berorbit
rendah, dan lain – lain;
-
Dapat menentukan posisi, kecepatan dan waktu secara instan (real time) dalam keadaan diam
(statik) maupun bergerak (kinematik);
-
Memberikan posisi yang bereferensi ke satu global datum;
-
Prinsip penentuan posisi yang digunakan relatif mudah;
-
Ketelitiannya sangat tinggi;
-
Tersedia untuk semua orang dimana saja di bumi pada setiap saat;
-
Pemakainnya tidak ditarik biaya;
-
Sistem yang tidak tergantung cuaca;
-
Dengan kemajuan di bidang elektronika, alat penerima sinyal GPS (GPS receiver) akan menjadi
semakin kecil ukurannya dan semakin murah harganya;
-
Program – program untuk pemrosesan datanya semakin banyak tersedia dan juga semakin
canggih;
-
Pengumpul data (surveyor) tidak dapat ‘memanipulasi’ data pengamatan;
-
Telah banyak merek GPS yang beredar di pasaran untuk kepentingan pemetaan seperti Garmin,
Magellan, Trimbel, Leica, dan sebagainya.
Beberapa negara telah dan mulai mengembangkan sistem navigasi dari satelit antara lain
GLONASS dari Rusia dan Galileo dari konsorsium Eropa. Dalam waktu tidak terlalu lama Jepang, RRC
dan India akan menyusul meluncurkan satelit navigasi. Ini akan menguntungkan pengguna karena
akan ada banyak pilihan dan kualitas data akan semakin baik.
A.4.2. Penggunaan Alat Survei Bor Tanah
Dalam melakukan survei kemampuan tanah, penggunaan bor tanah menjadi sangat penting
karena alat ini merupakan alat utama dalam pengambilan sample unsur-unsur kemampuan tanah.
Ada beberapa jenis bor tanah yang dapat digunakan untuk pengambilan unsur-unsur kemampuan
tanah, tetapi yang sering kita gunakan dalam pengambilan sample tanah adalah bor tanah jenis ulir
ataupun bor tanah yang biasa digunakan dalam pembuatan biopori. Bor tanah digunakan untuk
mengetahui dan mengukur kedalaman efektif tanah, ketebalan gambut, serta untuk mengambil
sample tanah yang digunakan untuk menentukan tekstur tanah.
Selain alat tersebut, dalam survei kemampuan tanah juga kadang digunakan Abney Level
untuk mengetahui tingkat kelerengan pada lokasi sample yang diambil, akan tetapi dengan
berkembangnya teknologi pemetaan sekarang ini, penggunaan Abney level sudah tidak terlalu
mutlak diharuskan karena pada saat kelapangan kita sudah menggunakan peta kelas lereng yang
dapat dengan mudah dibuat dengan berbagai sumber data. Dibawah ini terdapat beberapa
tambahan peralatan yang biasa digunakan dalam survei.
-
Kompas Geologi, adalah alat untuk menentukan arah geografis di lapangan
-
Altimeter adalah alat untuk menentukan ketinggian tempat dari permukaan laut
-
Teropong Medan adalah alat optik untuk membantu melihat sesuatu benda atau obyek di
lapangan dari jarak jauh.
-
Daftar Isian pemetaan tematik adalah formulir yang berisi berbagai jenis data yang harus diamati
dan dicatat di lapangan.
Berikut ini adalah contoh bor tanah yang sering digunakan dalam pengambilan sample
unsur-unsur kemampuan tanah:
A.5.
Mengenal Metode Pengambilan Data
Salah satu metode pengambilan data dalam pemetaan tematik yang sering kita jumpai
adalah metode survei atau pengamatan ground check. Metode ini adalah mengamati keadaan atau
mengetahui kebenaran di lapang sehingga sering disebut dengan ground truth. Pengamatan ground
check biasanya menggunakan unit contoh (sample) sebagai unit pengamatan. Jenis pemetaan
tematik yang menggunakan metode ground check antara lain pemetaan penggunaan tanah,
pemetaan tanah kritis dan pemetaan ekosistem pesisir.
Prosedur yang digunakan dalam pengamatan ground check adalah sebagai berikut :
1. Penyiapan wilayah kerja pemetaan (area of interest)
2. Penentuan kriteria unit contoh (sample)
3. Delineasi unit contoh
4. Pembuatan jalur jelajah ground check
5. Pengambilan data lapang
Langkah-langkah kegiatan pengambilan data lapang dalam rangka ground check adalah
sebagai berikut :
a. Pengamatan Posisi
Tindakan awal yang Anda lakukan adalah menandai titik awal pemetaan yang biasanya dimulai
dari tanda alam yang relatif permanen seperti :
-
Tugu trianggulasi
-
Persimpangan atau lekukan sungai
-
Persimpangan jalan yang kedudukannya telah diyakini
-
Tanda alam lainnya.
b.Pengamatan pada Titik Sampel
Saat tiba di lokasi unit sample, yang kita lakukan adalah pengambilan data dengan
menggunakan alat penentu letak lokasi yang populer dengan nama GPS (Global Positioning System).
Data koordinat yang tampak pada GPS tersebut kemudian diterapkan pada peta kerja untuk
menentukan posisi pada peta. Selanjutnya dicatat data di lapang atau langsung di-entry bila selalu
membawa komputer jinjing. Untuk peta berskala menengah dan kecil pengamatan lapang dapat
menggunakan metode ground check dimana hanya lokasi sampel saja yang harus diamati.
Sedangkan untuk peta berskala besar menggunakan kombinasi metode ground check dan sensus
sistematis dimana untuk daerah yang padat harus dilakukan survei lebih sering.
Download