tugas ipa perkembangbiakan hewan secara generatif

advertisement
TUGAS IPA
PERKEMBANGBIAKAN HEWAN SECARA GENERATIF
ANGGOTA KELOMPOK :
1. ANNISA SALIZA
2. REGYTA ANUGRAH MAHAPUTRI SAMUEL
3. TYAS AYU FADILLAH
4. WIRA YUDA KHOIRUL A
5. WIWID SEKAR U
6. YOHANES JUAN BAGUS SIMORANGKIR
Perkembangbiakan pada hewan juga terjadi baik secara aseksual maupun seksual. Hewan
tingkat rendah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Sedangkan hewan tingkat tinggi
hanya bereproduksi secara seksual saja.
A. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan
Perkembangbiakan aseksual pada hewan umumnya terjadi pada hewan tingkat rendah/Avertebrata. Reproduksi aseksual
artinya reproduksi yang terjadi tanpa didahului dengan peleburan dua sel kelamin yang berbeda jenisnya. Reproduksi aseksual
pada hewan ada lima jenis, yaitu pembelahan biner, pembelahan ganda, pembentukan tunas, regenerasi, dan partenogenesis.
1. Pembelahan biner, terjadi pada makhluk hidup uniseluler, yaitu dari golongan Monera dan Protista. Pada pembelahan biner,
dari satu individu membelah secara langsung menjadi dua sel anak. Pembelahan biner terdiri dari lima jenis, yaitu pembelahan
ortodoks, melintang, membujur, miring, dan strobilasi. Pembelahan biner secara ortodoks/umum terjadi pada Amoeba dan
mikroorganisme lain dari golongan Rhizopoda. Pembelahan biner secara melintang terjadi pada Paramecium. Pembelahan
dengan tipe membujur contohnya pada Euglena. Tipe pembelahan miring terjadi pada Dinoflagellata. Sedangkan pembelahan
biner tipe strobilasi menghasilkan individu baru dari bagian tubuh induk yang lepas, contohnya pada cacing pita (Taenia
sp).Gambar Perkembangan amoeba
2. Pembelahan ganda, yaitu pembelahan berulang, sehingga dalam sekali pembelahan dari satu individu dapat dihasilkan lebih
dari dua individu. Contoh hewan yang dapat melakukan pembelahan ganda adalah Plasmodium.
3. Pertunasan atau budding, yaitu pembentukan tunas kecil yang serupa dengan induk. Tunas ini kemudian memisahkan diri
dan menjadi individu baru. Contohnya pada Hydra, ubur-ubur pada saat berbentuk polip, dan hewan dari golongan Porifera.
Selain bereproduksi dengan tunas, Porifera juga dapat melakukan reproduksi secara seksual.Gamber Perkembangbiakan Hydra
dengan Tunas
4. Fragmentasi, individu baru terbentuk dari bagian tubuh induk yang terbagi-bagi/terputus baik sengaja atau tidak. Setiap
bagian tumbuh dan berkembang membentuk bagian yang belum ada sehingga menjadi individu baru yang utuh. Contoh
hewan yang melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah cacing tanah, bintang laut, dan Planaria. Fragmentasi bukan
merupakan cara reproduksi yang utama, karena dalam kondisi normal Planaria bereproduksi secara seksual.
1
2
Gambar perkembangan amoeba
Gambar perkembangbiakan hydra dengan tunas
dan kelahiran embrio dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu vivipar, ovipar, dan ovovivipar.
GAMBAR FRAGMENTASI MAMALIA
5. Partenogenesis, individu baru terbentuk dari telur yang tidak dibuahi. Hewan yang mengalami
partenogenesis adalah serangga, misalnya lebah madu
Gambar Fragmentasi Planaria
5. Partenogenesis, individu baru terbentuk dari telur yang tidak dibuahi. Hewan yang mengalami
partenogenesis adalah serangga, misalnya lebah madu.
B. Perkembangbiakan Seksual pada Hewan Tingkat Tinggi
Perkembangbiakan secara seksual pada hewan melibatkan alat reproduksi, sel kelamin/gamet jantan dan
gamet betina, serta proses pembuahan atau fertilisasi. Pembuahan pada hewan ada dua jenis, yaitu
pembuahan yang terjadi di dalam tubuh induk betina dan pembuahan yang terjadi di luar tubuh.
Pembuahan di dalam tubuh induk betina disebut fertilisasi internal. Sedangkan pembuahan di luar tubuh
induk betina disebut fertilisasi eksternal.
Pembuahan eksternal biasanya terjadi pada hewan yang hidup di dalam air, misalnya katak dan ikan.
Jumlah sel telur dan sperma yang dihasilkan sangat banyak, sehingga dapat memperbesar peluang
terjadinya pembuahan. Pembuahan eksternal dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe acak dan tipe
sarang. Pada tipe acak, proses pelepasan sel telur dan sperma di lakukan di sembarang tempat. Sedangkan
pada tipe sarang, ada tempat tertentu untuk melepaskan sperma dan sel telur, sehingga peluang
terjadinya pembuahan lebih besar. Pada fertilisasi internal, pembuahan yang terjadi dalam tubuh induk
betina. Jadi sperma dari induk jantan harus dimasukkan ke dalam tubuh betina melalui kopulasi.
Pembuahan eksternal biasanya terjadi pada hewan yang hidup di dalam air, misalnya katak dan ikan.
Jumlah sel telur dan sperma yang dihasilkan sangat banyak, sehingga dapat memperbesar peluang
terjadinya pembuahan. Pembuahan eksternal dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe acak dan
tipe sarang. Pada tipe acak, proses pelepasan sel telur dan sperma di lakukan di sembarang tempat.
Sedangkan pada tipe sarang, ada tempat tertentu untuk melepaskan sperma dan sel telur, sehingga
peluang terjadinya pembuahan lebih besar. Pada fertilisasi internal, pembuahan yang terjadi dalam
tubuh induk betina. Jadi sperma dari induk jantan harus dimasukkan ke dalam tubuh betina melalui
kopulasi.Pada saat kawin (kopulasi), katak jantan akan naik ke punggung katak betina. Dengan
jarinya, katak jantan menekan katak betina sehingga katak betina mengeluarkan sel telur ke dalam
air. Saat keluarnya telur, katak jantan akan mengeluarkan spermanya. Terjadilah pembuahan sel telur
di dalam air dan akan berkembang menjadi zigot.
3. Reproduksi pada Reptilia
Umumnya reptilia bersifat ovipar, walaupun ada sebagian yang ovovivipar. Pada reptilia jantan, alat
kelaminnya terdiri dari sepasang testis, epididimis dan vas deferens. Memiliki alat kelamin khusus
yang disebut hemipenis dan dikeluarkan melalui kloaka saat kawin. Sedangkan re
telur akan dierami hingga menetas. Embrio di dalam telur memerlukan suhu tertentu untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Alat kelamin burung jantan terdiri dari sepasang testis.
Sperma yang dihasilkan testis a ptilia betina memiliki alat kelamin terdiri dari sepasang ovarium dan
oviduk. Telur bermuara di oviduk. Pada reptil ovovivipar telur akan menetas dalam oviduk.
Gambar a. alat kelamin jantan reptil, b. alat kelamin betina reptil
4. Reproduksi pada Burung
Burung berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar). Umumnya kan menuju vas
deferens dan kloaka. Sedangkan alat kelamin betina pada burung terdiri dari
ovarium kiri dan oviduk.Gambar a. alat kelamin jantan pada burung, b. alat kelamin
betina pada burung
Saat kawin, kloaka jantan dan betina saling mendekat sehingga ketika sperma
keluar dari kloaka jantan akan langsung masuk ke kloaka betina sehingga sel telur
dapat dibuahi.
Telur burung mempunyai struktur sebagai berikut.
a. Cangkang telur, terbuat dari zat kapur yang berpori untuk keluar masuknya udara. Di
sebelah dalam cangkang terdapat dua buah membran yang pada salah satu ujungnya
tidak saling melekat, sehingga terbentuk rongga udara.
b. Albumen (putih telur), berupa cairan kental berwarna putih bening yang berfungsi
sebagai cadangan makanan dan melindungi embrio dari guncangan.
c. Kuning telur, terdapat di bagian tengah albumen. Pada kuning telur ini terdapat calon
embrio. Agar kuning telur tetap pada posisinya, maka terdapat kalaza yang berfungsi
menjaga posisi kuning telur.
Pada saat telur dierami, embrio mulai tumbuh. Kuning telur dan putih telur
diserap melalui pembuluh darah yang terbentuk mengelilingi kuning telur.
Bagian-bagian yang berperan dalam mendukung pertumbuhan embrio adalah
sebagai berikut.
a. Amnion, merupakan cairan ketuban yang terdapat pada suatu kantung tempat
tumbuhnya embrio.
b. Alantois, merupakan tempat penyimpanan hasil ekskresi, mengangkut O2 ke
dalam embrio dan CO2 keluar dari embrio.
c. Tali pusat, yaitu bagian yang menghubungkan kuning telur dengan alantois.
5. Reproduksi pada Mamalia
Mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan anak (vivipar). Proses
pembuhannya berlangsung di dalam tubuh induk betina (fertilisasi internal). Setelah
dilahirkan, anak hewan mamalia menyusu kepada induknya. Meskipun demikian,
ada beberapa jenis mamalia yang tidak melahirkan anaknya, tetapi bertelur.
Contohnya adalah platipus (Ornithorynchus anatinus).
Semua hewan Mamalia memiliki alat reproduksi yang hampir serupa. Untuk
mempelajarinya, amatilah alat reproduksi tikus berikut ini.
Tikus jantan mempunyai sepasang testis yang berfungsi untuk
menghasilkan sperma. Sperma dikeluarkan melalui saluran sperma
yang disebut vas deferens. Untuk memasukkan sperma ke dalam
tubuh hewan betina, digunakan penis.
Tikus betina mempunyai sepasang ovarium yang berfungsi untuk
menghasilkan sel telur atau ovum. Sel telur yang telah dilepaskan dari
ovarium (ovulasi) keluar melalui saluran telur dan akhirnya sampai di
uterus. Jika sel telur ini dibuahi oleh sperma, akan terbentuk zigot
yang akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Tikus mampu
mengandung lebih dari satu embrio. Namun tidak semua Mamalia
memiliki kemampuan seperti ini. Setiap embrio memperoleh nutrisi
dan oksigen dari plasenta yang dihubungkan melalui tali pusat. Jika
sudah tiba masa lahirnya, embrio lepas dari uterus dan dikeluarkan
melalui vagina.
Download