Reproduksi - WordPress.com

advertisement
SISTEM REPRODUKSI
Alat Reproduksi
 Pada laki-laki:
a. Testis
Berjumlah sepasang, dikelilingi oleh pembungkus yang disebut skortum.
Fungsi: a. Menghasilkan sel spermatozoa.
b. Menghasilkan hormon testosteron (hormon yang mempengaruhi tanda
kelamin sekunder pada laki-laki).
b. Epididimis
Saluran berkelok-kelok yang berfungsi menampung sperma yang sudah masak untuk sementara.
c. Glandula seminalis
Berupa kelenjar yang berfungsi menghasilkan semen
Semen berfungsi sebagai media sperma dalam melakukan pergerakan.
d. Vasdeferent( saluran sperma)
e. Penis/batang zakar
Merupakan alat kopulasi (peristiwa masuknya penis ke dalam vagina untuk
menyalurkan sperma).
Fugsi: memasukkan sperma ke dalam vagina.
Saluran uretra pada penis berfungsi ganda yaitu untuk mengeluarkan urin dan untuk pelepasan cairan
semen.
f. Skrotum ( kantung akar), berfungsi untuk termoregulator/ pengatur suhu dan melindungi penis
 Pada Wanita
a. Ovarium/indung telur
Jumlah sepasang di kiri dan kanan rongga perut bagian bawah.
Fungsi :- menghasilkan ovum/sel telur
- menghasilkan hormon estrogen yaitu hormon yang mempengaruhi tanda kelamin sekunder pada
wanita.
- Proses pelepasan ovum dari ovarium disebut ovulasi.
b.Tuba falopi/saluran telur/oviduct
Jumlah sepasang yaitu kanan dan kiri dengan panjang ±12cm
Berupa pipa yang ujungnya berbentuk corong (corong oviduct)
Fungsi: tempat terjadinya pembuahan.
c. Corong oviduct
Dilengkapi dengan rumbai/silia.
Fungsi: menangkap ovum setelah dikeluarkan dari ovarium.
d. Uterus/rahim
 Fungsi: sebagai tempat tumbuh kembangnya embrio sampai menjadi janin yang
siap dilahirkan.
 Dinding uterus tersusun dari 3 lapisan jaringan yaitu:
Lapisan luar (serosa)
Lapisan tengah (myometrium)
Lapisan dalam (endometrium)
e. Vagina
Merupakan alat kopulasi perempuan
Fungsi: a. menerima penyaluran sperma (alat kopulasi)
b. jalur keluarnya janin
c. mengeluarkan endometrium yang meluruh saat menstruasi
 Pertumbuhan dan perkembangan sel telur dan sperma
Pertumbuhan sperma di dalam testis disebut spermatogenesis
spermatogonium
spermatosi
t
spermatosit
primer
sekunder
spermatid
diferensiasi
sperm
a
Pertumbuhan dan perkembangan sel telur dalam ovrium: oogenesis
ovum
oosit sekunder
oogonium
oosit primer
Badan kutub
primer
Badan kutub
sekunder
a. Ukuran ovum lebih besar dari tiga sel yang lainnya.
b. Ketiga badan kutub sekunder (kutub korpuskel) tidak berkembang dan akan diserap oleh dinding ovarium.
 Pembuahan dan menstruasi
Pematangan telur
dinding rahim menebal
Jika terjadi pembuahan
untuk pelekatan (implantasi)
embrio
kehamilan
jika tidak terjadi pembuahan
Dinding rahim (endometrium)
akan luruh
menstruasi
Sel telur yang telah masak akan dilepaskan dari ovarium, dan menuju ke oviduk/ tuba valopi. Bila
kebetulan ada sperma yang masuk dan membuahi sel telur maka akan terjadi pembuahan tetapi bila tidak
ada sperma yang masuk maka sel telur akan meluruh bersama sengan luruhnya dinding rahim dan
pembuluh darah dan terjadilah menstruasi. Ovulasi terjadi pada hari ke 4 setelah menstruasi hari pertama.
Sedangkan siklus menstruasi terjadi 28 hari (±1 minggu).
Fase/siklus menstruasi (biasanya 28 hari)
1.Tahap menmstruasi (haid/datang bulan)
a. hari ke-1 sampai ke-7
b. luruh dan dikeluarkannya dinding rahim (endometrium) dari dalam tubuh
2.Tahap praovulasi
a. hari ke-7 sampai ke-13
b. merupakan masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium
3.Tahap ovulasi
a. terjadi sekitar hari ke-14
b. yaitu keluarnya sel telur dari ovarium
4.Tahap pasca ovulasi
a. hari ke-15 sampai ke-28
b. yaitu masa kemunduran sel telur apabila tidak terjadi pembuahan
c. lapisan endometrium menjadi lebih tebal.
Proses kehamilan:
Tuba falopi
Ovarium
melepaskan
zigot
Sel telur+
zigot
sperma
pembuahan
menuju
uterus
Zigotetumbuh
embrio
s
implantasi
sperma
Sel telur yang telah dibuahi akan tumbuh menjadi zigot. Zigot membelah menjadi 2, 4,8,6,32 dst. Selanjutnya
zigot akan tumbuh menjadi embrio yang akan menempel di dalah dinding rahim (uterus). Di tempat ini embrio
akan berkembang selama 40 minggu untuk menjadi bayi. Fase ini disebut fase kehamilan / gestasi.
Di dalam uterus embrio dikelilingi oleh cairan amnion/ ketuban, karion, yang berfungsi melindungi embrio dari
goncangan. Sedangkan bagian yang menempel pada dinding rahim akan menebal dan berkembang menjadi
plasenta/ ari ari yang dilengkapi dengan tali pusat.
 Amnion (air ketuban): melindungi embrio dari guncangan dan memberi keleluasaan
bagi embrio untuk tumbuh dan bergerak.
 Alantois: merupakan membran pembentuk tali pusar. Berfungsi membawa darah fetus
dari dan ke plasenta.
 Korion: membran terluar yang akan tumbuh menjadi plasenta.
 Plasenta: 1. memberi zat makanan dari induk ke embrio.
2. membuang zat sisa dari embrio ke darah induk.
3. melindungi embrio dari racun dan kuman.
4. memberikan sistem kekebalan tubuh dari ibu ke janin.
 Perkembangan embrio di dalam rahim:
 Usia 4 minggu: pertumbuhan telinga dan mata sudah tampak
 Usia 8 minggu: sudah mirip bayi tapi kepala masih terlihat besar. Mata, telinga,tangan, hidung jari tangan
dan kaki sudah terlihat.
 Usia 10 minggu: panjang janin sekitar 6cm.
 Usia 6 bulan: perkembangan dan pertumbuhan telah sempurna.
 Usia 8 bulan: panjang janin sekitar 40cm.
 Usia 9 bulan: janin siap dilahirkan
Terjadinya bayi kembar
a. Kembar identik: zigot membelah menjadi dua dan masing-masing tumbuh menjadi dua individu.
individu
zigot
individu
b. Kembar fraternal: dua ovum masak bersamaan dan masing-masing dibuahi oleh satu sperma.
c. Kembar siam: sebuah zigot membelah menjadi dua, tetapi pebelahannya belum sempurna dan masing
masing tumbuh menjadi individu, sehingga terbentuk dua individu yang memiliki organ yang
masih bersatu.
 Kalainan da penyakit pada system reproduksi:
 Gonore (GO)
a. Penyebab: Bakteri Neisseria gonorhoeae
b. Gejala:
1. pada laki-laki – sakit saat kencing
- alat kelamin bagian luar membengkak
- keluar nanah pada saluran kencing terutama pagi hari
2. pada wanita – nyeri pada perut bagian bawah dan kadang disertai keputihan
- alat kelamin sakit/gatal
- rasa sakit atau panas saat kencing
c. Cara penularan: hubungan seksual dengan penderita.
d. Cara pencegahan: menjaga kebersihan badan, tidak berhubungan sek dengan penderita, peningkatan
iman dan taqwa
 Sipilis
a. Penyebab: bakteri Treponema pallidum
b. Gejala: timbul luka yang tidak nyeri di penis, bibir kemaluan atau leher rahim, pembesaran getah bening,
infeksi dapat berlanjut menyerang semua jaringan.
c. Cara penularan: hubungan seksual dengan penderita.
d. Pencegahan: kebersihan badan, tidak berhubungan sek dengan penderita, peningkatan iman dan taqwa
 Endometriosis
a. Penyebab: tumbuhnya endometrium di luar rahim.
b. Gejala: nyeri haid 1-2 hari, mual, muntah, sakit kepala, dan sakit perut hebat.
c. Pencegahan: menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh
 Herpes
a. Penyebab: virus herpes simpleks
b. Gejala: pegal-pegal pada otot, pembengkakan kelenjar di lipatan paha, gatal/terasa terbakar pada alat
kelamin, timbul bintik-bintik berisi air di atas kulit kelamin dengan warna, kemerahan
c. Penularan: hubungan seksual dengan penderita.
d. Pencegahan:kebersihan badan, tidak berhubungan sek dengan penderita, peningkatan iman dan taqwa
 AIDS (Acquired Immuno Deficiency Sundrom)
a. Penyebab: infeksi virus HIV
b. Gejala: penurunan kekebalan tubuh
c. Penularan: Hubungan seksual dengan penderita, transfusi darah yang tercemar HIV, penggunaan jarum
suntik, tato tindik, dll yang dapat menimbulkan luka dan tercemar HIV, penularan ibu hamil kepada janinnya
d. Pencegahan: penyebaran informasi tentang AIDS, diskusi dan seminar tentang AIDS, meningkatkan
komunikasi sehat dalam keluarga, menghindari free sex, meningkatkan iman dan taqwa
 Kandidiasi pada vagina
Keputihan yang disebabkan jamur Candida albican
 Kutil kelamin
Terdapat kutil disekitar kemaluan yang disebabkab Virus Human papilomavirus (HPV)
Download