sistem urogenital

advertisement
SISTEM
UROGENITAL
MAS BAYU SYAMSUNARNO
18 MEI 2015
L/O/G/O
SISTEM UROGENITAL
SISTEM
URINARIA
SISTEM
GENITALIA
• membuang bahan yang tidak
diperlukan tubuh
• SISTEM EKSRESI
• berkembang biak
• organ utama: Testis & Ovarium
• SISTEM REPRODUKSI
EKSRESI
Proses penyingkiran limbah metabolik dari hasil
metabolisme
Fungsi Utama
Filtrasi
Reabsorpsi
glomerular
tubular
(penyaringan (penyerapan
cairan tubuh) cairan tubuh)
Sekresi
tubular
(ampas dan
substansi
lainnya)
Ekskresi
EKSKRESI
• Organ utama: Ginjal
• Metanefros
(veterbrata yg lebih
berkembang dari ikan)
• Mesonefros
• Pronefros
(embrio&larva)
EKSKRESI
Mesonefros
EKSKRESI
Badan Malphigi
Menyaring ampas
metabolik yang
terdapat dalam
darah
Hasil buangan: air
, karbondioksida,
nitrogen
Teleostei:
ammonia
Elasmobranchi:
Urea
Tubuli Ginjal
Reabsorpsi
glukosa, K+, NaCl,
HCO3-
OSMOREGULASI
• Ikan harus mengatur
keseimbangan antara air
dan garam dalam
jaringannya ketika
beradaptasi ke tempat baru
• Merupakan pengaturan
tekanan osmotik cairan
tubuh agar proses fisiologis
berjalan normal
• Organ: ginjal, insang, kulit,
membran mulut dan organ
khusus
isotonik
hipertonik
hipotonik
OSMOREGULASI-IKAN
AIR TAWAR
Tekanan difusi osmotik
internal > tekanan osmotik
eksternal, terjadi:
 air masuk ke tubuh dan
garam-garam tubuh keluar
 pengenceran cairan tubuh
 tekanan osmotik internal
menurun
 fungsi fisiologis abnormal
Cara ikan teleostei mempertahankan osmolaritas cairan tubuh::
 Meningkatkan absorbsi garam dari media hidup melalui
insang dan saluran pencernaan
 Meningkatkan peranan protein pada membran sel sebagai
sistem pompa ion
 Meningkatkan energi untuk transport aktif
OSMOREGULASI-IKAN
AIR TAWAR
• Bersifat hipertonik kehilangan garam, air
berlebih
• Tubuli ginjal bersifat impermeabil terhadap air
• Kelebihan air  air seni dan glomerulus
jumlahnya banyak dan besar (agar garam tubuh
tidak dapat keluar dan sekaligus memompa air
seni sebanyak-banyaknya)
• Air seni berisi asam urikat, kreatin, kreatinin dan
ammonia
• Kehilangan garam dapat dipenuhi dari makanan
OSMOREGULASI-IKAN
AIR LAUT
Tekanan osmotik internal < tekanan
osmotik eksternal, terjadi:
 kehilangan air melalui kulit dan
insang (30 - 60%)
 garam-garam masuk ke tubuh
 tekanan osmotik internal naik
 fungsi fisiologis abnormal
 minum air laut (7 - 35 % bobot tubuh per hari), diserap melalui saluran
pencernaan  Garam meningkat harus dihilangkan
 Osmoregulasi, air haruslah ditahan:
 Ginjal menahan air, volume air seni sangat sedikit (1- 2% bobot per hari)
 Glomerulus mempunyai jumlah yang sedikit diameter kecil, beberapa
ikan tidak mempunyai glomerulus (Tetraodontidae)
Tidak ada tubuli distalis
OSMOREGULASI-IKAN
AIR LAUT
• Bersifat hipotonik kelebihan garam, dehidrasi
• Tubuli ginjal berfungsi penahan air
• Nitrogen  urea dan ammonia dibuang lewat
insang
• Air seni berisi kreatin, kreatinin, senyawa
nitrogen dan TMAO (Trimethylamine N-oxide)
OSMOREGULASI-ELASMOBRANCHI
• Bersifat hipertonik  urea dan TMAO
• Tekanan osmotik internal > osmotik eksternal  air berdifusi
melalui internal
• Air keluar melalui urin
• urea dan TMAO sebagian besar diserap kembali di tubuli ginjal
• Kelenjar NEKTRAL yg berfungsi u/ mengeluarkan Na +
• Penyerapan air melalui insang dan kulit
OSMOREGULASI
Bagaimana sistem osmoregulasi yang terjadi pada
ikan Diadromus?.
anadromus
Katradomus
Estuari
ikan yg hidupnya di air
laut tetapi memijah
pada air tawar.
ikan yg hidupnya di air
tawar tetapi memijah
pada air laut.
ikan yg hidupnya di air
payau atau pasang
surut
Ikan Sidat (Anguilla sp.)
Ikan Salmon (Onchorynchus sp.)
Ikan Glodok (Periothalmus monodon)
OSMOREGULASI
Air Seni
Garam
Volume air seni yg
dikeluarkan
dipengaruhi oleh
sistem endokrin
Volume garam yg
dikeluarkan
dipengaruhi oleh
sistem endokrin
Hormon
Kapsul Bowman
Mempengaruhi ginjal dgn
penaikan atau penurunan
tekanan darah yg mengubah
laju penyaringan sehingga
mengubah jumlah cairan
eksresi
Tubuli Ginjal
Mengubah permeabilitas
dan laju penyerapan
kembali terhadap
substansi tertentu
OSMOREGULASI-Hormon
Hormon prolaktin
• Berperan di dalam
pengendalian
keseimbangan
hidromineral pada ikan
teleostei air tawar
• Menurunkan
permeabilitas membran
• Mempertahankan sodium
pada osmoregulasi
permukaan
Hormon Kortisol
• Merangsang peningkatan
kepadatan sel chlorida
• Berhubungan dengan
perubahan mekanisme
adaptasi
• Mempertahankan
homeostasi air laut pada
ikan anadromus
REPRODUKSI
• Kemampuan ikan dalam mempertahankan
spesiesnya dalam kepunahannya
• Ovarium (betina) dan testis (jantan)
REPRODUKSI
ovum
testis
Memanjang dan kompak
Longitudinal dan sepasang
(Lamprey tunggal)
Oogenesis
spermatogenesis
Berat bisa mencapai 70%
dari bobot tubuh
Berat mencapai 12% atau
lebih dari bobot tubuh
Muda = keputihan; Matang
= Kekuningan
Motil dan tergantung pada
substrat serta suhu
PUTIH KEKUNINGAN DAN
HALUS
Tipe Reproduksi
Sinkronisasi
total
Sinkronisasi
kedua
Asinkronisasi
• Oosit berkembang pada stadia yg sama
• Ikan yg memijah hanya sekali dalam setahun
• Terdapat dua stadia, oosit besar yg matang
& oosit yg kecil tanpa kuning telur
• Ovarium terdiri dari berbagai tingkat stadia
oosit
REPRODUKSI
Eksternal
•
•
•
•
•
Curah hujan
Suhu
Sinar matahari
Tumbuhan
Ikan jantan
Faktor yang
mempengaruhi reproduksi
Internal
• Kondisi tubuh
• Hormon reproduksi
(hormon steroid &
gonadotropin)
• Gonadotropin I (GtH I)
• Gonadotropin II (GtH II)
REPRODUKSI-CIRI SEKSUAL
Ciri Seksual Primer
• Ciri seksual pada ikan yang ditandai dengan adanya
organ yang langsung berhubungan dengan reproduksi
• Testis dan salurannya pada ikan jantan
• Ovarium dan salurannya pada ikan betina
Ciri Seksual Sekunder
• Tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk
membedakan ikan jantan dan betina
REPRODUKSI-CIRI SEKSUAL
1. Ciri seksual sekunder tidak berhubungan
dengan dengan proses reproduksi:
Bentuk tubuh (betina lebih besar)
Sirip ekor lebih panjang pada ikan jantan
cinggir putri (Xiphophorus helleri)
Warna tubuh lebih cemerlang pada jantan
(Ex: Lepomis humilis)
Ikan sepat siam (Trichogaster pectoralis)
memiliki panjang sirip punggung yang
melebihi pangkal ekor
Ikan Cupang (Betta Sp)
Ikan Seribu (Lebistes reticulatus)
Sirip ekor
lebih lebih
panjang pd
♂ cinggir
putri
(Xiphophor
us helleri)
Lepomis
humilis: Warna
tubuh lebih
cemerlang
pada jantan
REPRODUKSI-CIRI SEKSUAL
2. Ciri seksual sekunder merupakan organ
tambahan pada pemijahan:
 Gonopodium pada ikan seribu jantan (Lebistes
reticulatus)
 Modifikasi sirip dada heteorchir pada ♂ Xenodexia
untuk memegang gonopodium pada kedudukannya
sehigga memudahkan masuk ke oviduct betina
 Tenaculum (semacam clasper yang terdapat pada
bagian atas kepala) pada ikan Chimera jantan
 Ovipositor pada ikan Rhodes amarus dan
Careproctus
Tenaculum
(semacam
clasper yg
terdapat pd
bagian atas
kepala) pada
ikan Chimera ♂
Lebistes reticulatus
Ovipositor pada ikan
Rhodes amarus betina
Careproctus reinhardti
REPRODUKSI
Berdasarkan perkembangan ovarium dan atau
testis dapat menentukan jenis hermaproditnya
Hermaprodit
Hermaprodit
sinkroni
Protandri
Golongan ikan yg
golongan ikan yang
gonadnya terdapat
mengalami
sel kelamin jantan
perubahan dari jenis
dan betina dapat
kelamin jantan
matang secara
menjadi betina
bersamaan (Serranus
(Sparatus auratus)
cabrilla)
Hermaprodit
Protagini
golongan ikan yang
mengalami
perubahan dari jenis
kelamin betina
menjadi jantan
(Monoprerus albus)
REPRODUKSI
• Gonokhorisme: kondisi seksual berganda
yaitu pada ikan tahap juvenil gonadnya
tidak mempunyai jaringan yang jelas
status jantan atau betina
Gonokhoris tidak berdiferensiasi: keadaan
tidak stabil dan dapat terjadi interseks yang
spontan (Anguilla anguilla & Salmo gairdneri)
Gonokhoris berdiferensiasi: sejak dari muda
sudah ada perbedaan antara jantan dan
betina yg sifatnya dari larva sampai dewasa
SIKLUS REPRODUKSI
• Tingkah laku reproduksi ikan merupakan
siklus yang berkala dan teratur
• Kegiatan reproduksi beberapa jenis ikan
hanya sekali dalam hidupnya (Salmon
(Onchorhynchus), Sidat (Anguilla sp.))
• Kebanyakan ikan mengalami reproduksi
tahunan, beberapa ikan bereproduksi lebih
dari sekali Ex: Ikan seribu (Lebistes
reticulatus) dan Ikan mujair (Oreochromis
niloticus)
Tingkah Laku Pemijahan
Pra pemijahan: aktivitas mencari
makan, ruaya, pembuatan sarang
dan sekresi feromon
Pemijahan: sentuhan tubuh,
gerakan eksotik, gerakan
pembelitan, dan penyimpanan telur
Pasca pemijahan: penutupan
sarang, menjauhi sarang dan lainlain
Thank You!
L/O/G/O
Download