HAM - E-learning UPN JATIM

advertisement
Semenjak terjadinya perang dunia ke 2 dan dibentuknya
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) 1945, Hak Asasi
Manusia telah menjadi sebuah perdebatan yang sangat
hangat dan penting. Di dunia Barat Hak Asasi Manusia
dikenal dengan istilah “Right of Man”, sebagai ganti dari
“Natural Right”. Sesungguhnya istilah Right of Man
tidaklah dapat mengadopsi “Right of Women”, oleh
karena itu istilah Right of Man oleh Franklin Delano
Roosevelt diganti dengan istilah “Human Right” karena
istilah ini lebih universal
Kata “Hak Asasi Manusia” mempunyai
dua artian, arti yang pertama yang
menyangkut dengan Hak, dan arti yang
kedua menyangkut dengan yang
mempunyai Hak itu, yaitu Manusia dari
segala etnis, ras, agama, suku, jenis
kelamin laki-laki atau perempuan,
miskin atau kaya.
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki
manusia sejak manusia itu dilahirkan. Hak asasi dapat
dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat
kita sebagai manusia yang bila tidak ada hak
tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai manusia.
Hak ini dimiliki oleh manusia semata – mata karena ia
manusia, bukan karena pemberian masyarakat atau
pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu tidak
tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat
lain, atau Negara lain. Hak asasi diperoleh manusia
dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan hak yang tidak dapat diabaikan.
Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang
mempunyai martabat yang tinggi. Hak asasi
manusia ada dan melekat pada setiap manusia.
Oleh karena itu, bersifat universal, artinya
berlaku di mana saja dan untuk siapa saja dan
tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini
dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri
dan martabat kemanusiaanya juga digunakan
sebagai landasan moral dalam bergaul atau
berhubungan dengan sesama manusia.
Kesadaran akan hak asasi manusia , harga diri ,
harkat dan martabat kemanusiaannya, diawali
sejak manusia ada di muka bumi. Hal itu
disebabkan oleh hak – hak kemanusiaan yang
sudah ada sejak manusia itu dilahirkan dan
merupakan hak kodrati yang melekat pada diri
manusia. Sejarah mencatat berbagai peristiwa
besar di dunia ini sebagai suatu usaha untuk
menegakkan hak asasi manusia.
Miriam Budiardjo memandang bahwa Hak Asasi Manusia adalah
Hak yang dimiliki manusia yang dibawanya semenjak sebelum ia
dilahirkan kedunia. Dan ini merupakan suatu hak yang asasi yang
dimiliki manusia tanpa memandang perbedaan Suku, Ras, Agama
atau Jenis
Dari Comite Hak Asasi Manusia PBB dalam Teaching Human
Right, United Nation, Jan Materson memandang bahwa Hak
Asasi Manusia sebagai mana yang dikutip oleh Burhanuddin Lopa
adalah, “Human right could be genetally defined as those right
which are inherent in our nature and without which we cannot
live as human being”, jadi Jan Materson memandang bahwa Hak
Asasi Manusia adalah Hak-hak asli yang dimiliki manusia, yang
tanpanya manusia tidak dapat hidup sebagai mana mestinya.
Undang-undang No; 39 Tahun; 1999 pasal; I ayat; 1
mendefinisikan Hak Asasi Manusia sebagai mana
berikut: Hak Asai Manusia adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum dan Pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia
oSesungguhnya Hak Asasi Manusia tidak dapat diberikan,
dibeli dan diwariskan, dari generasi kegenerasi, namun
Hak Asasi Manusia itu terlahir seiring dengan lahirnya
manusia itu sendiri.
oHak Asasi Manusia adalah hak setiap manusia, tanpa ada
perbedaan jenis, Suku, Ras, Agama, Keturunan,
Pandangan Politik, atau Suku Bangsa.
oHak Asasi Manusia tidak mungkin untuk dilanggar, dan
seorangpun tidak boleh membatasi hak-hak orang lain.
Dan setiap mausia mempunyai hak-hak asasinya
walaupun negara dimana ia tinggal membuat suatu
undang-undang yang tidak memihak kepada Hak Asasi
Manusia.
Filosof Yunani, seperti Socrates (470-399 SM) dan
Plato (428-348 SM) meletakkan dasar bagi
perlindungan dan jaminan diakuinya hak – hak
asasi manusia. Konsepsinya menganjurkan
masyarakat untuk melakukan sosial kontrol
kepada penguasa yang zalim dan tidak mengakui
nilai – nilai keadilan dan kebenaran. Aristoteles
(348-322 SM) mengajarkan pemerintah harus
mendasarkan kekuasaannya pada kemauan dan
kehendak warga negaranya.
Inggris sering disebut–sebut sebagai negara
pertama di dunia yang memperjuangkan hak
asasi manusia. Tonggak pertama bagi
kemenangan hak-hak asasi terjadi di Inggris.
Perjuangan tersebut tampak dengan adanya
berbagai dokumen kenegaraan yang berhasil
disusun dan disahkan. Dokumen-dokumen
tersebut adalah sebagai berikut :
Pada awal abad XII Raja Richard yang dikenal adil
dan bijaksana telah diganti oleh Raja John
Lackland yang bertindak sewenang–wenang
terhadap rakyat dan para bangsawan. Tindakan
sewenang-wenang Raja John tersebut
mengakibatkan rasa tidak puas dari para
bangsawan yang akhirnya berhasil mengajak Raja
John untuk membuat suatu perjanjian yang
disebut Magna Charta atau Piagam Agung.
Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 yang prinsip
dasarnya memuat pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi
manusia lebih penting daripada kedaulatan raja. Tak seorang
pun dari warga negara merdeka dapat ditahan atau dirampas
harta kekayaannya atau diasingkan atau dengan cara apapun
dirampas hak-haknya, kecuali berdasarkan pertimbangan
hukum. Piagam Magna Charta itu menandakan kemenangan
telah diraih sebab hak-hak tertentu yang prinsip telah diakui
dan dijamin oleh pemerintah. Piagam tersebut menjadi
lambang munculnya perlindungan terhadap hak-hak asasi
karena ia mengajarkan bahwa hukum dan undang-undang
derajatnya lebih tinggi daripada kekuasaan raja.
* Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati
kemerdekaan, hak, dan kebebasan Gereja Inggris.
* Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk
memberikan hak-hak sebagi berikut :
 Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan
menghormati hak-hak penduduk.
 Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang
tanpa bukti dan saksi yang sah.
 Seseorang tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan
bersalah tanpa perlindungan negara dan tanpa alasan
hukum sebagai dasar tindakannya.
 Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah
terlanjur ditahan, raja berjanji akan mengoreksi
kesalahannya.
Generasi ke-dua dari perkembangan Hak Asasi Manusia
ditandai dengan munculnya Bill of Right pada tahun 1628 M
di Inggris, yang kelahirannya sedikit banyak dipengaruhi oleh
Magna Charta. Dokumen ini berisi tentang pembatasan hakhak raja, dan penghapusan hak raja untuk mengutus pasukan
sesuka hatinya. Hingga muncullah pandangan tentang
Persamaan Hak dihadapan hukum (Equality before the law),
pandangan inilah yang mendorong munculnya Negara Hukum
dan Negara Demokrasi
Kemunculan Bill of Right kemudian dilanjutkan
dengan adanya Deklarasi Kemerdekaan Amerika
Serikat (The American Declaration of
Independence) pada 04 Juli 1776 M, yang
diantaranya terdiri dari Persamaan, bahwa setiap
manusia dimuka bumi ini terlahir dalam keadaan
sama, bebas, dan mempunyai hak atas hidup dan
memperoleh penghidupan yang layak dan berhak
atas kebahagiannya.
Deklarasi kemerdekaan Amerika gaungnya sampai ke
Prancis, hingga muncullah Declaration des Droits de
l’Homme et du Citoyen atau Declaration of the Rights
of Man and of the Cityzen di Prancis pada 04 Agustus
1776 M, yang intinya mencakup lima hak-hak dasar
manusia, yaitu; Propiete, Liberte, Egalite, Securite,
dan Resistence a l’opression. Deklarasi ini lahir pada
awal kemunculan Revolusi Prancis, dengan tiga hak
dasar manusia Liberte, Egalite, Fraternite.
Puncak dari perkembangan Hak Asasi Manusia adalah
dengan disahkannya Universal Declaration of Human
Right oleh PBB pada 10 Desember 1948, yang
menetapkan hak-hak dasar manusia dan asas
kebebasan, persamaan, kepemilikan harta benda,
hak untuk menikah, hak untuk bekerja, dan
kebebasan beragama yang termasuk didalamnya
kebebasan untuk pindah agama.
Fokus utama dari HAM, pada awal kemunculannya adalah
dalam ranah Hukum dan Politik saja. Namun pada
perkembangannya berkembang merambah keranah Sosial,
Ekonomi, Politik dan Pendidikan. Dan pada tahap selanjutnya
yang merupakan tindak lanjut dari apa yang ada sebelumnya,
yang menggabungkan antara hak Ekonomi, Sosial, Politik dan
Hukum dalam suatu wadah yang disebut The Right of
Development, namun yang terjadi adalah ketidak seimbangan
antara hak yang satu dan yang lainnya. Dan pada tahap yang
keempat, muncullah deklarasi HAM untuk region Asia yang
disebut dengan Declaration of The Duties of Asia, pada tahun
1983.
Kelahiran Piagam Madinah tidaklah lepas dari
adanya hijrah Nabi Muhamad SAW dari Makkah
ke Madinah, dan merupakan kepanjangan dari
dua perjanjian sebelumnya yaitu bai’at aqabah 1
dan 2. Dan setelah hijrahnya Nabi ke Madinah,
maka muncullah masyarakat Islam yang damai,
tentram dan sejahtera di Madinah yang dipimpin
oleh Nabi Muhammad SAW, yang terdiri dari
Muhajirin dan Anshar, dan beberapa kabilah arab
dari Yahudi dan kaum musyrik Madinah
Piagam madinah sendiri terdiri dari 70 pasal, dan
ditulis dalam 4 tahapan yang berbeda. Pada
penulisan pertama terdapat 28 pasal, yang
didalamnya mengatur hubungan antara kaum
muslimin sendiri. Pada penulisan yang kedua ada
25 pasal yang mengatur hubungan antara umat
Islam dan Yahudi. Dan penulisan yang ketiga terjadi
setelah terjadinya perjanjian Hudaibiyah pada
tahun ke-2 Hijrah, yang merupakan penekanan
atau pengulangan dari pasal pertama dan kedua.
Sedangkan pada tahap yang keempat ini hanya
terdapat 7 pasal dan mengatur hubungan antara
kabilah yang memeluk Islam.
Berikut ini adalah teks Piagam Madinah yang ditulis pada tahap
pertama yang terdiri dari 18 pasal :
Umat Islam adalah umat yang satu, berdiri sendiri dalam bidang
akidah, politik, sosial, dan ekonomi, tidak tergantung pada
masyarakat lain.
Warga umat ini terdiri atas beberapa komunitas kabilah yang
saling tolong-menolong.
Semua warga sederajat dalam hak dan kewajiban. Hubungan
mereka didasarkan pada persamaan dan keadilan.
Untuk kepentingan administratif, umat dibagi menjadi sembilan
komunitas; satu komunitas muhajirin, dan delapan komunitas
penduduk Madinah lama. Setiap komunitas memiliki system
kerja sendiri berdasarkan kebiasan, keadilan, dan persamaan.
Setiap komunitas berkewajiban menegakkan keamanan internal.

Setiap komunitas diikat dalam kesamaan iman. Antara warga
satu komunitas dan komunitas lain tidak diperkenankan saling
berperang; tidak boleh membunuh dalam rangka membela orang
kafir, atau membela orang kafir dalam memusuhi warga
komunitas muslim.
 Umat Islam adalah umat Allah yang tidak terpecah belah.
 Untuk memperkuat persaudaraan dan hubungan kemanusiaan
diantara umat Islam, warga muslim menjadi pelindung bagi
warga muslim lainnya.
 Orang Yahudi yang menyatakan setia terhadap masyarakat Islam
harus dilindungi. Mereka tidak boleh dianiaya dan diperangi.
 Stabilitas umat adalah satu. Satu komunitas berperang,
semuanya berperang.
 Apabila satu komunitas berperang maka komunitas lain wajib membantu.
 Semua warga wajib menegakkan akhlak yang mulia.
 Apabila ada golongan lain yang bersekutu dengan Islam dalam berperang,
maka umat Islam harus saling tolong-menolong dengan mereka.
 Oleh karena orang Kuraisy telah mengusir Muhajirin dari Mekah, maka
penduduk Madinah, musyrik sekalipun, tidak boleh bersekutu dengan
mereka dalam hal-hal yang dapat membahayakan penduduk muslim
Madinah.
 Jika ada seorang muslim membunuh muslim lain secara sengaja, maka
yang membunuh itu harus diqisas (dihukum setimpal), kecuali ahli waris
korban berkehendak lain. Dalam hal ini seluruh umat Islam harus bersatu.
 Orang yang bersalah harus dihukum. Warga lain tidak boleh membelanya.
 Jika terjadi konflik atau perselisihan yang tidak dapat dipecahkan dalam
musyawarah, maka penyelesaiannya diserahkan kepada Nabi Muhammad
SAW.
 Semua kesalahan ditanggung sendiri. Seorang tidak diperkenankan
mempertanggungjawabkan kesalahan teman (sekutu)-nya.
Pada hakikatnya Piagam Madinah itu mempunyai empat rumusan
utama, yang merupakan inti dari keseluruhan pasal yang ada, yaitu;
1. Persatuan umat Islam dari berbagai kabilah menjadi umat yang
satu.
2. Menumbuhkan sikap toleransi dan tolong-menolong antara
komunitas masyarakat yang baru.
3. Terjaminnya kemanan dan ketentraman Negara, dengan
diwajibkannya setiap individu untuk membela Negara.
4. Adanya persamaan dan kebebasan bagi semua pemeluk agama,
dalam kehidupan sehari-hari bersama masyarakat muslim.
Konsep HAM yg terkandung dalam piagam Madinah ialah :
Persamaan, manusia adalah sama dalam segala segi kehidupan
bermasyarakat, trmasuk di muka hukum dan diranah politik
Kebebasan beragama bagi setiap pemeluk agama
Hak Ekonomi
Hak hidup, bagi setiap individu
Hak Asasi Manusia yang dimaksud oleh Piagam
Madinah adalah Persamaan antara setiap
individu manusia dalam segala segi kehidupan
bermasyarakat, dan juga kebebasan manusia
dalam beragama dan hormat-menghormati
antar pemeluk agama, Hak-hak politik yang di
tandai dengan adanya persamaan hak antara
setiap manusia di muka hukum dan social
politik.
Download