Islam dan Demokrasi - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
www.mercubuana.ac.id
Islam dan Demokrasi
Rusmulyadi, M.Si.
Tradisi Demokrasi dalam Islam
• Ajaran tauhid yang diajarkan Nabi Muhammad
membawa dampak sosial, budaya dan politik,
karena menawarkan agama tauhid, persamaan
derajat manusia dan keadilan
• Dalam ajaran tauhid, setiap orang harus
tunduk pada Allah, bukan kepada manusia.
Manusia bukanlah sumber kebenaran
melainkan tidak lebih dari hamba-Nya semata
• Doktrin tauhid la ilaaha illa Allah (tiada tuhan
selain Allah) adalah bentuk manifestasi
penolakan terhadap segala bentuk loyalitas
kelompok dan kesewenang-wenangan para
elite Makkah saat itu. Prinsip inilah yang
melandasi pembentukan masyarakat Madani
generasi muslim awal, yang punya implikasi
komitmen manusia kepada Allah SWT sebagai
satu-satunya tujuan hidup dan sumber nilai.
• Setelah 13 tahun Nabi Muhammad SAW membangun
landasan tauhid sebagai dasar tatanan masyarakat di
Mekkah, Allah SWT memberinya petunjuk untuk
hijrah ke Yatsrib. Sesampai di sana, oleh beliau,
Yatsrib diubah namanya menjadi Madinah (kota). Di
Madinah itulah, Nabi Muhammad SAW beserta
kelompok-kelompok masyarakat, secara konkret
meletakkan dasar-dasar masyarakat madani dengan
merumuskan ketentuan hidup bersama, yaitu Mitsaq
al-Madinah (Piagam Madinah).
• Ada dua landasan kehidupan bernegara yang
diatur dalam piagam Madinah, yaitu:
– Semua pemeluk Islam adalah satu umat walaupun
berbeda suku
– Hubungan antara masyarakat muslim dan
nonmuslim diddasarkan pada prinsip: (i)
bertetangga baik; (ii) saling membantu dalam
menghadapi musuh bersama; (iii) membela
mereka yang teraniaya; (iv) menasehati; (v)
kebebasan beragama.
• Piagam Madinah secara tidak langsung, adalah
sebuah pernyataan atau proklamasi untuk
mendirikan dan membangun sebuah
komunitas negara-kota yang beradab (Al
Madinah Al Munawarah), sebagai lawan
terhadap masyarakat jahiliyah di Makkah.
Dalam dokumen itu, umat manusia pertama
kalinya, diperkenalkan wawasan kebebasan,
keadilan, pluralism dan toleransi.
• Nabi Muhammad dalam menyelesaikan
persoalan kemasyarakatan dan persoalan yang
mempunyai dampak luas pada masyarakat
senantiasa bertindak secara demokratis, yaitu
dengan cara bermusyawarah atau dengan cara
yang melibatkan partisipasi orang lain.
Prinsip Demokrasi dalam Islam
• Keadilan
Keadilan, yang dalam Al-Qur’an dinyatakan
terutama dengan istilah ‘adl dan qisth, seperti dikatakan
Yusuf Ali adalah suatu istilah yang serba meliputi, yang
bisa mencakup semua jenis kebaikan dalam pemikiran
kefilsafatan. Tetapi karena akarnya dalam iman dan
taqwa, keadilan dalam Islam bersemi dalam nurani yang
paling dalam dan lebih hangat dan manusiawi. Keadilan
ini terkait erat dengan konsep ihsan, yaitu keinginan
berbuat baik untuk sesama manusia secara semurnimurninya dan setulus-tulusnya.
• Keterbukaan
Iman kepad Allah, yang menumbuhkan rasa aman
dan kesadaran mengemban amanat ilahi itu,
menyatakan diri ke luar dalam sikap terbuka, percaya
kepada diri sendiri (karena tawakal hanya kepada Allah)
dan karena ketenteraman yang diperoleh dari orientasi
hidup hanya kepada Allah. Dan karena tauhid, maka
salah satu wujud nyata ialah sikap tidak memutlakkan
sesama manusia ataupun sesama makhluk, sehingga
tidak ada alasan untuk takut kepada sesama manusia
dan makhluk itu
• Musyawarah
Tauhid membawa konsekuensi, agar segala
perkara antar manusia diselesaikan dengan cara
musyawarah, yang dengan sendirinya adalah suatu
proses timbal balik antara para pesertanya, dengan hak
dan kewajiban yang sama. Deskripsi mengenai
masyarakat orang beriman sebagai masyarakat
musyawarah sedemikian mengesankannya bagi orangorang muslim pertama, sehingga surat dalam al-Qur’an
yang memuat deskripsi itu disebut Syura atau
Musyawarah
Terima Kasih
Rusmulyadi, M.Si.
Download