Markus 6:30–32

advertisement
i2. 1
Warta Advent On-line (WAO)
25 Mei 2007
1
Salam sejahtera,
Senang dapat hadir kembali di hadapan Anda pembaca setia WAO setelah minggu
yang lalu kita tidak dapat bertemu sehubungan dengan hari libur di Indonesia.
Kiranya Anda senantiasa dalam keadaan baik-baik saja ditemui WAO edisi 25 Mei
2007 ini.
Mari sejenak kita tinggalkan rutinitas pekerjaan kita dan beristirahat sambil
membaca WAO yang kali ini hadir dengan renungan yang ditulis oleh Bapak
Chester Walean, yang mengajak kita untuk sejenak beristirahat dari letih setelah
bekerja enam hari lamanya. “Marilah, beristirahatlah seketika” demikian judul
renungan kali ini mengutip ajakan Yesus kepada murid-murid-Nya setelah lelah
dalam kegiatan dan pekerjaan mereka pada saat itu.
Renungan kali ini
mengingatkan kita akan pentingnya beristirahat di mana Yesus sendiri pun
mengajarkan pentingnya beristirahat.
Seperti biasa, editorial WAO yang selalu hadir dengan mengangkat kejadiankejadian aktual dan hangat, kali ini hadir dengan judul “The People Who Make
News”. Jangan lewatkan pula lanjutan dari tulisan/artikel bersambung yang kian
memasuki bagian yang penting bagi pertumbuhan kerohanian kita.
Nantikan selalu WAO dan beritahukan kepada sahabat atau keluarga anda untuk
berlangganan WAO secara rutin dengan mengunjungi website kami di
http://www.wartaadvent.org atau dapat mengirimkan permohonan anda ke alamat
redaksi. Masukan dapat dikirimkan kepada redaksi WAO dengan alamat
[email protected]
atau
kunjungi
website
kami
di
http://www.wartaadvent.org
dan mengisi buku tamu yang tersedia. Edisi-edisi
sebelumnya (pertama hingga terakhir) dapat juga di-download dari situs kami
tersebut dan tersedia dalam dua format file yaitu MS_Word dan Adobe_PDF. Di
website ini pun dapat di-download file perhitungan waktu matahari terbenam dalam
format Excel. Juga Artikel Musik, Artikel Kesehatan (CELEBRATIONS) dan
pelajaran Sekolah Sabat dengan bahasa yang mudah dimengerti dalam format
MS_Word.
GAMBAR SAMPUL
1 Di manapun Kita, marilah ke
tempat yang sunyi, supaya kita
sendirian, dan beristirahatlah
seketika
RENUNGAN
4 Marilah Beristirahatlah
Seketika!
EDITORIAL
6 The People Who Make News
DARI REDAKSI
2 Pengantar Edisi 25 Mei 2007
KOLOM TETAP
13 Jadwal Buka/Tutup Sabat
(Sunset)
8 Terjemahan SDA BC/RN
KOLOM PEMBACA
3 Edisi minggu lalu
ARTIKEL ROHANI
Bila Anda mempunyai pertanyaan atas tulisan/artikel WAO, baik pada edisi ini
maupun edisi-edisi sebelumnya, silahkan kirimkan pertanyaan Anda kepada redaksi
melalui email ke [email protected]
Mudah–mudahan edisi WAO minggu ini membawa berkat bagi kita semua. Amin
-Tim Redaksi WAO
PENTING!
- Redaksi berhak menentukan tulisan dan/atau berita untuk dimuat atau
tidak dengan/tanpa pemberitahuan kepada sumber/pengirim berita.
- Redaksi berhak memeriksa keaslian dari tulisan/sumber tulisan/berita.
- Redaksi berhak mengedit kata atau kalimat dalam berita untuk tujuan
mempertegas makna, kesantunan bahasa dan tujuan positif lainnya.
- Foto/gambar yang masuk menjadi hak WAO.
Warta Advent On-line (WAO)
25 Mei 2007
11 Sebuah Tinjauan Konsep
Manajemen Melalui Pendekatan
Alkitabiah – BAB 10 Bag-3
Manajemen Yang Melayani
Dalam Abad ke XXI
14 Bab-4 Bag-IV – Berhala Modern
“Berhala Musik”
PENDALAMAN ALKITAB
9 Perkataan Roh Nubuat –
Kelompok 144.000-Umat
Tebusan Manusia. Pemahaman
Tujuh Malapetaka di Wahyu 16
BERITA ADVENT SEJAGAT
17 Panti Asuhan ADDA – Kunjungan
PA & Pathfinder Bekasi
2
:: Media Penyejuk & Penjernih ::
Edisi 11 Mei 2007
Penasehat
Pdt. Berlin Samosir
Penanggung Jawab
Philip C. Wattimena
Pemimpin Redaksi
Bonar Panjaitan
Dewan Redaksi
Pdt. Berlin Samosir
Philip C. Wattimena
Bonar Panjaitan
Wilhon Silitonga
Jeffrey E.R. Kiroyan
Frederik J. Wantah
Dr. Richard A. Sabuin
Samuel Pandiangan
Dr. Samuel Simorangkir
Yusran Tarihoran
Albert Panjaitan
Pdt. Sweneys Tandidio
Willy Wuisan
Dr. Eddy Lukas
Wayne Rumambi
Tata Letak:
Janette Sepang
Samuel Pandiangan
Wilhon Silitonga
Webmasters:
Yusran Tarihoran
Albert Panjaitan
Lucky Mangkey
Nielson Assa
Tapson Manik
Kontributor Khusus:
Dr. Albert Hutapea
Dr. Ronny Kountur
Dr. Jonathan Kuntaraf
Dr. Kathleen Kuntaraf-Liwidjaja
Max W. Langi
Dr. Herbert A. Legoh
Hans Mandalas
Joice Manurung
Edy Nurhan
Pieter Ramschie
Dr. Rudolf Sagala
Dr. H.S.P. Silitonga
Andrey Sitanggang
Dirjon Sitohang
Dr. E.H. Tambunan
Joppy Wauran
Kirim berita ke:
[email protected]
Website:
www.wartaadvent.org
Berlangganan:
[email protected]
Warta Advent On-line (WAO)
25 Mei 2007
3
R E N U N G A N
“ Marilah beristirahatlah seketika! ”
Oleh Chester Walean
Y
esus mengutus murid-murid-Nya berdua-dua
untuk memberitakan tentang pertobatan dan
mereka mengusir banyak setan dan juga
mengolesi banyak orang sakit dengan minyak
dan menyembuhkan mereka.
Murid-murid kemudian datang kepada Yesus dan
mengemukakan pengalaman yang menyenangkan dan yang
tidak menyenangkan, kesukaan mereka atas hasil
pekerjaannya dan dukacita mereka atas kegagalan,
kesalahan-kesalahan mereka dan kelemahan-kelemahan
mereka. Yesus melihat bahwa mereka memerlukan lebih
banyak lagi petunjuk. Yesus melihat bahwa mereka telah
letih dan memerlukan istirahat. Yesus merasa perlu untuk
pergi ke suatu tempat untuk mengasingkan diri, di mana Dia
akan memberikan petunjuk untuk pekerjaan yang akan
datang.
Markus 6:30–32
Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan
Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang
mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Ia berkata kepada
mereka: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita
sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang
begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi,
sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka
berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan
perahu ke tempat yang sunyi.
Warta Advent On-line (WAO)
Istirahat yang dimaksudkan oleh Yesus bukanlah istirahat
untuk menyenang-nyenangkan diri sendiri. Itu juga bukan
untuk mencari kepelisiran.
Dekat Betsaida, di bagian utara danau itu terdapat pohonpohon yang menghijau yang menyambut kedatangan Yesus
dan murid-muridnya untuk mengasingkan diri sejenak di
tempat itu. Jauh dari lalu lintas yang ramai, dan hiruk-pikuk
serta keresahan kota. Pemandangan alam adalah suatu
keteduhan bagi mereka yang memberikan suatu perubahan
yang memperbaiki hati mereka. Di sinilah mereka dapat
mendengarkan ucapan Kristus tanpa mendengar gangguan
teriakan amarah, jawaban dan tuduhan ahli Taurat serta orang
Farisi. Di sini mereka dapat menikmati suatu saat persekutuan
yang amat berharga di dalam lingkungan Tuhan.
Di tempat ini mereka berbicara mengenai pekerjaan Allah dan
segala kemungkinan yang lebih besar untuk memajukan
pekerjaan itu. Yesus membentangkan lebih jelas lagi
keindahan kebenaran itu. Mereka diberi semangat oleh kuasa
surga dan digerakkan dengan pengharapan dan keberanian.
Undangan yang diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya
juga diberikan kepada umat-umat Tuhan akhir zaman ini.
Setiap hari kita disibukkan dengan aktifitas yang sangat
menyita waktu dan tenaga kita. Kita juga disibukkan dalam
tugas pekerjaan kerohanian. Hamba Tuhan E.G. White
menasehatkan kita dalam Kerinduan Segala Zaman halaman
392:
25 Mei 2007
4
“
penghidupan keluarga. Bahkan kita
melakukannya
juga
untuk
pekerjaan
Tuhan,
sehingga
kadangkala kita tidak memiliki
waktu untuk bersama-sama dengan
keluarga.
Tidaklah bijaksana jika kita
selalu berada di bawah tekanan
pekerjaan
dan
ketegangan
perasaan,
walaupun
melayani
keperluan rohani manusia, karena
dengan demikian ketaatan pribadi
dilalaikan, dan kuasa pikiran jiwa
dan tubuh terlalu dipaksakan.
Penyangkalan
diri
adalah
keharusan bagi murid-murid
Kristus, dan pengorbanan harus
diadakan; tetapi pemeliharaan
diri haruslah dilakukan supaya
jangan
sampai
karena
semangat yang berlebihan itu,
Setan mengambil kesempatan
atas
kelemahan
manusia,
sehingga pekerjaan Allah dinodai.”
Pagi-pagi benar, waktu hari masih
gelap, Yesus bangun dan pergi ke
taman yang sunyi dan berdoa.
Yesus mengundang kita, “Marilah
ke tempat yang sunyi”
Kita patut bersyukur karena kita boleh menerima undangan
Tuhan untuk datang kepada-Nya. Saya ingin mengajak kita
untuk menyadari bahwa undangan Yesus ini adalah untuk
kita sekarang ini. Kita disibukkan dengan tugas pekerjaan
setiap hari bahkan dalam suatu situasi di mana kita
diharuskan untuk lembur. Bisa jadi setiap sabat kita diliputi
dengan ketegangan perasaan seperti yang disebutkan Ny. E.
G. White tadi karena aktifitas gereja yang padat.
Di
dalam
kesunyian
dan
ketenangan,
kita
akan
mendapatkan ketenangan jiwa dan
itu akan lebih memperjelas suara
Tuhan yang akan masuk dalam
jiwa kita.
Mazmur 46:10
“Diamlah dan ketahuilah bahwa
Akulah Allah.” Di tengah-tengah
keriuhan orang banyak, dan
ketegangan hidup yang amat hebat,
jiwa yang sudah disegarkan itu
akan dilingkari dengan suasana damai dan tenang. Hidup akan
menghembuskan wewangian dan akan menunjukkan kuasa
Ilahi yang akan sampai ke hati manusia.
Yesus mengundang kita saat ini, “Marilah beristirahatlah
seketika!” Jawablah panggilan Tuhan maka kita akan diliputi
suasana damai dan tenang.
Dikisahkan seorang kaisar mempunyai banyak kuda. Untuk
mengurus kudanya ini dia mempekerjakan seseorang yang
bertugas mengurus semua kudanya.
Pada suatu ketika dia berkata kepada si penjaga kuda, “Jika
kamu dapat menunggang kuda ini dan mengelilingi tanah
kekuasaanku maka seberapa besar tanah yang dapat kamu
jelajahi maka semua itu akan aku berikan kepadamu!
Segera saja dia melompat ke atas punggung kuda dan
mengendarai kuda itu secepat mungkin untuk sedapat
mungkin melewati tanah kekuasaan dari kaisar itu. Pada saat
dia lapar dan haus dia tidak mau berhenti bahkan malam
yang gelap pun tidak diindahkannya karena dia
menginginkan untuk mendapatkan seluas-luasnya tanah
yang dijanjikan oleh kaisar. Demikianlah dia mengelilingi
area milik kaisar itu siang malam tanpa berhenti.
Setelah dia merasa sudah menguasai tanah yang cukup luas,
berhentilah dia dan kudanya. Tapi pada saat itu dia merasa
sangat kelelahan dan sepertinya akan mati. Dia pun bertanya
kepada dirinya, “Kenapa saya memaksakan diri saya dengan
sekuat tenaga untuk menguasai seluas mungkin tanah
tersebut? Sekarang saya hampir mau mati dan yang saya
butuhkan hanyalah sebidang tanah 2x1 meter untuk
menguburkan diri saya.
- CHESTER WALEAN
Jemaat Taman Harapan, Jakarta
Wakil Departemen Sekolah Sabat, Wakil
Departemen Pathfinder, Wakil Departemen Musik
Istri: Ellen Walean-Montolalu
Hidup kita bisa jadi sama seperti penjaga kuda itu. Kita
menganggap sedang melakukan suatu tugas untuk dapat
membantu perusahaan yang nantinya akan membantu
Warta Advent On-line (WAO)
25 Mei 2007
5
E D I T O R I A L
THE PEOPLE WHO MAKE
NEWS.
.N
yang membuat London the world’s favorite stock exchange
masuk kategori Builders & Titans.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Senin (7/5)
mengadakan reshuffle (perombakan) Kabinet Indonesia Bersatu
dengan memberhentikan dan menggantikan lima anggota
kabinetnya serta menukar posisi dua lainnya. Tujuan
perombakan ini selain untuk meningkatkan teamwork di internal
kabinet, juga untuk menempatkan the right man on the right
place ungkap Presiden.
m
ajalah Time terbitan May 14, 2007 memuat
berita pada sampul kulit depan dengan judul
“The Most Influential People in The World”
yang dituangkan dalam daftar “The Time 100.” Bagaimana
caranya majalah Time memilih orang yang sangat
berpengaruh dalam dunia? Menurut Richard Stengel,
Managing Editor majalah tersebut bahwa inti dari The Time
100 adalah suatu ide bahwa masing-masing individu berjasa.
Melalui karakter, terobosan serta impian mereka telah
mengubah dunia dan membuat sejarah. Setelah menyeleksi
kami membagi masing-masing individu ke dalam lima
kategori: (1) Leaders & Revolutionaries, (2) Builders &
Titans, (3) Artists & Entertainers, (4) Scientists & Thinkers,
(5) Heroes & Pioneers.
Dari daftar “The Time 100” kita ambil satu contoh wanita
dari setiap kategori: Angela Merkel (52) adalah Chancellor
yang dijuluki Iron Lady from Germany mirip Margaret
Tatcher dari Inggris masuk kategori Leaders &
Revolutionaries; Oprah Winfrey (53) adalah figur
internasional yang menciptakan new dreams for South
Africa’s young women masuk kategori Heroes
&
Pioneers; Elizabeth Blackburn (44) adalah
seorang ahli biologi dari University of
California, San Francisco yang menggunakan
the power of pond scum to fight cancer masuk
kategori Scientists & Thinkers; Nora Roberts
(56) adalah penulis novel terkemuka dunia
yang menemukan the way to millions of
women’s hearts masuk kategori Artists &
Entertainers; serta Clara Furse (49) adalah
CEO dari London Stock Exchange (LSE)
Warta Advent On-line (WAO)
Ketujuh anggota kabinetnya yang dirombak masing-masing yang
baru (lama) adalah: Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa
(Yusril Ihza Mahendra), Menteri Komunikasi dan Informatika
Mohammad Nuh (Sofyan Djalil), Menteri Perhubungan Jusman
Syafei Djamal (Hatta Rajasa), Menteri Hukum dan HAM Andi
Mattalata (Hamid Awaluddin), Menteri Negara Pembangunan
Daerah Tertinggal Mohammad Lukman Edy (Saifullah Yusuf),
serta Jaksa Agung Hendarman Supandji (Adulrahman Saleh).
Perombakan ini telah mengakomodasi usulan dari kalangan DPR,
DPD, gubernur, parpol dan profesional termasuk desakan dari
masyarakat, walaupun tidak semuanya diikuti. Di lain pihak,
perombakan ini bukanlah akhir dari usaha pemerintah
mengoreksi diri seperti penilaian masyarakat bahwa belum
optimalnya kinerja anggota kabinetnya selama dua setengah
tahun pertama dalam usaha mensejahterahkan rakyat. Olehnya,
masukan dan gagasan dari berbagai pihak dibutuhkan, bukan
hanya sekedar mencari kesalahan dan kelemahan pemerintah.
Selaku kepala negara yang dipilih oleh rakyat tentu SBY tak mau
namanya dikenang dalam sejarah sebagai seorang pemimpin yang
gagal. Peluang SBY terbuka ketika stabilitas politik semakin
membaik melalui pemilu secara demokrasi yang cukup adil dan
damai. Di bawah kepemimpinan SBY stabilitas keamanan
umumnya semakin kondusif dengan diredamnya antara lain kasus
di Maluku dan Sulawesi Tengah. Hal ini diikuti dengan stabilitas
ekonomi semakin membaik pula antara lain melalui pertumbuhan
ekonomi sekitar 6%, kurs mata uang rupiah stabil berkisar
Rp.9.000,- per satu dolar AS serta ditekannya angka inflasi dan
menurunnya suku bunga bank.
Walaupun SBY dan kabinetnya akhir-akhir ini mendapat
kritikan dan kecaman dari berbagai pihak antara lain
perombakan kabinet belum menyentuh bidang ekonomi,
namun karisma sebagai pemimpin bangsa yang
mendapat mandat dari rakyat masih dimilikinya.
Masa kerja dua setengah tahun mendatang
dapat dimanfaatkan demi untuk
25 Mei 2007
6
mensejahterahkan
rakyat seperti
antara lain menciptakan
lapangan kerja,
meningkatkan taraf
kemakmuran, mengatasi masalah
perpajakan, perburuhan, pendidikan,
pertanahan, peradilan, investasi, birokrasi dan
korupsi. Keberhasilan dalam membenahi sektor-sektor
tersebut dapat membuat SBY dan kabinetnya meraih suksesi
dan semakin kokoh dalam kepemimpinannya.
Pendeta Johnny Lubis (JL), Ketua Uni Indonesia Kawasan
Barat (UIKB) kini namanya sedang ramai diperguncingkan
di kalangan anggota GMAHK. Mengapa namanya menjadi
berita hangat? Pasalnya, belum habis masa jabatannya
selaku pucuk pimpinan di UIKB, anggota GMAHK
dikagetkan dengan khabar yang beredar bahwa JL kini
terpilih menjadi Gembala Jemaat di New Jersey, AS.
Akibatnya, timbul berbagai spekulasi tentang dirinya; ada
yang menyangka bahwa dia sengaja dimutasikan, dan ada
pula yang masih meragukan apakah dia mau menerima
jabatan tersebut.
Setiap orang memiliki kebutuhan-kebutuhan baik berupa
tangible needs yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berwujud
seperti barang dan uang, maupun intangible needs yaitu
kebutuhan-kebutuhan yang tak berwujud seperti jasa dan
cinta. Menurut Abraham Maslow lewat teorinya yang
dikenal dengan Maslow’s Hierarchy of Needs bahwa ada
lima kategori needs yang dimulai dari tingkatan terendah
sampai tertinggi dalam bentuk piramida: (1) Physiological
Needs, (2) Safety Needs, (3) Social Needs, (4) Esteem
Needs, (5) Self Actualization Needs.
di AS yang diusulkan oleh jemaat
kemudian mendapat persetujuan dari
konferens. Pertimbangan lain ialah kedua
anak dari JL kini bermukim di AS bahkan telah
memiliki cucu. Jadi, dorongan cinta-kasih selaku
orang tua terhadap anak-cucu dan sebaliknya menjadi
salah satu motivasi mengapa JL mau menjadi Gembala Jemaat
di AS.
Abraham Maslow menyadari bahwa lima kategori dalam
Maslow’s Hierarchy of Needs dirasa belum sempurna. Olehnya,
Abraham Maslow memodifikasi dan mengkombinasi dengan
teorinya yang lain yang disebut Maslow’s B-Values. Dari lima
kategori needs semula, sekarang menjadi enam kategori needs
dengan masuknya Spiritual Needs. Dalam piramida, nampak
posisi Spiritual Needs berada pada puncak teratas, walaupun
Spiritual Needs juga boleh diaplikasikan pada semua tingkatan.
Kategori ke-enam ini yaitu Spiritual Needs antara lain seperti (a)
Need to feel close to God, (b) Need to prayer, (c) Need to
meditate, (d) Need to purity. Jadi, apapun karakter, terobosan,
impian seorang pemimpin, penguasa, pengusaha, taipan,
ilmuwan, pahlawan, perintis atau artis agar dikenal dunia dan
dicatat dalam sejarah, belumlah lengkap tanpa terpenuhi Spiritual
Needs-nya.
-TIM Redaksi
Seseorang yang telah mencapai puncak karir dalam suatu
organisasi merasa kebutuhan-kebutuhan (needs) telah
terpenuhi, sehingga dia dikategorikan pada tingkatan
tertinggi Self Actualization Needs. Dalam kasus JL, secara
struktur organisasi GMAHK bahwa jabatan Ketua Uni
adalah yang tertinggi di Indonesia. Jadi, adalah wajar
kalau JL mau melamar menjadi Gembala Jemaat di
AS, tanpa menghiraukan lagi apakah jabatan
tersebut secara struktur organisasi lebih rendah.
Di AS banyak pendeta yang lebih menyukai
menjadi Gembala Jemaat ketimbang
bekerja di tingkat daerah (konferens), uni,
divisi, bahkan GC. Alasannya, selaku
Gembala Jemaat mereka merasa lebih
leluasa mengatur jam kerja sendiri alias
tidak mau terikat dengan jam kantor
sementara sistem pengupahan yang
diterima dari organisasi relatif sama.
Bagi JL sendiri melihat bahwa peluang
untuk menjadi Gembala Jemaat di AS
tidak selalu ada, apalagi kalau tawaran
tersebut datang langsung dari konferens.
Di samping itu menjadi Gembala Jemaat di
AS tidak semudah seperti menjadi Gembala
Jemaat di Indonesia. Selain banyak
peminatnya (pelamarnya), juga tugasnya
menantang baik internal maupun eksternal serta
kriterianya (persyaratannya) semakin ketat.
Pengecualian ada beberapa pendeta yang berdomisili
Warta Advent On-line (WAO)
25 Mei 2007
7
TERJEMAHAN BIBLE COMMENTARY & ROH NUBUAT
Diterjemahkan Bebas Oleh Marline Sepang - Philipines
Sebab segala
sesuatu yang
ditulis dahulu,
telah ditulis
untuk menjadi
pelajaran bagi
kita, supaya kita
teguh
berpegang
pada
pengharapan
oleh ketekunan
dan
penghiburan
dari Kitab Suci.
R o m a 15 : 4
4. Pelajaran Bagi Kita. Bisa berarti
“penuntun bagi kita (bandingkan 1 Kor.
10:11; 2 Tim. 3:16). Paulus menekankan
sifat alamiah dari Perjanjian Lama (PL)
yang kekal. Sekalipun pewahyuan
selanjutnya yaitu Perjanjian Baru (PB)
sedang dalam pemunculannya, PL tetap
terus memegang tempat sebagai petunjuk
dan penuntun moral.
Teguh. Yun. Hupomonē
“ketabahan” atau “keteguhan” (lihat Roma
5:3).
Penghiburan. Yun. paraklēsis
“dorongan” atau “sumber kekuatan atau
penghiburan.” Hal ini membawa berkat-berkat di mana
“Allah yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan”
merupakan penyebab ditulisnya Kitab Suci.
Penghiburan dari Kitab Suci. Bisa berarti
“penghiburan yang dibawa oleh Kitab Suci” atau
“penghiburan yang berasal dari Kitab Suci.
Sesuai dengan tata-bahasa Yunaninya, adalah
mungkin bahwa kata-kata tersebut hanya
berhubungan dengan “penghiburan.” Dengan
begitu, bagian ayat ini dapat diterjemahkan
sebagai “oleh karena itu, lewat keteguhan
dan melalui penghiburan yang diberikan
oleh Kitab Suci, kita bisa memiliki
pengharapan.”
Pengharapan. Kitab Suci menginspirasikan pengharapan
bagi mereka yang menanggung penderitaan oleh karena Allah
dan demi saudara-saudara mereka. Ketabahan yang seorang
Kristen sanggup perlihatkan dan penghiburan yang ia terima
dalam penderitaannya meneguhkan dan menguatkan
pengharapannya tersebut. Tentang hubungan antara ketabahan
dan pengharapan, lihat Rom 5:3–5; 1 Tes. 1:3.
K u t i p a n T u l i s a n Mrs. E.G. W h i t e
(Gopel Workers, hal. 39)
“Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh
damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita
penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan
dunia” (Yoh. 16:33). Kristus tidak gagal, ia juga tidak hilang
harap; dan oleh itu, para pengikut-Nya harus memanifestasikan
suatu iman dari sifat alamiah yang sama perihal ketabahan
menanggung [penderitaan]. Para pengikut-Nya haruslah hidup
sebagaimana Ia hidup dan bekerja seperti halnya Ia bekerja oleh
sebab mereka bergantung kepada-Nya, bergantung kepada Sang
Sokoguru-Pekerja yang Agung.
Semangat, kekuatan, dan keteguhan haruslah
dimiliki oleh para pengikut Kristus. Walaupun
kelihatannya ada banyak ketidakmungkinan yang
menghalangi jalan para pengikut Kristus, mereka,
melalui rahmat[-Nya] harus maju ke depan.
Gantinya bersusah karena kesulitan-kesulitan,
mereka diajak untuk menaklukkan kesusahankesusahan tersebut. Tidak ada yang dapat membuat
mereka kehilangan harap—gantinya, mereka harus
berharap untuk segala sesuatu. Melalui rantai emas
kasih-Nya yang tiada banding, Kristus telah
mengikat para pengikut-Nya kepada takhtah Allah.
Adalah merupakan tujuan-Nya agar pengaruh
terbesar di alam semesta, yaitu yang berasal dari
sang Sumber segala kuasa, menjadi bagian para
pengikut-Nya. Mereka akan memiliki kuasa untuk
bertahan terhadap kejahatan—kuasa yang dunia tak
dapat, juga kematian, atau neraka tak bisa miliki—
kuasa itulah yang akan memampukan mereka untuk
menaklukkan, sebagaimana Kristus telah
menaklukkan.
Marline Sepang
Kontributor WAO, Manila
Warta Advent On-line (WAO)
25 Mei 2007
8
PENDALAMAN
ALKI TAB
PERKATAAN ROH NUBUAT
MELALUI RASUL YOHANES DALAM WAHYU 6:12-7:17; 14
KELOMPOK 144.000—UMAT TEBUSAN MANUSIA
PERKUMPULAN KHUSUS UMAT ALLAH YANG MENANG
Oleh Pdt. Hotma S. P. Silitonga, M.A., M.Th., Ph.D.
Spesialis Pendalaman—Pemahaman Alkitab, Lektor Kepala bidang Filsafat Teologi DikNas RI
TINDAKAN DISIPLIN ALLAH YANG MAHAKASIH MELALUI TUJUH
MALAPETAKA ALKITABIAH DIILUSTRASIKAN DALAM WAHYU 16-18
Pendahuluan
Pemahaman Tujuh Malapetaka di Wahyu 16
Bacalah dengan teliti dan seksama Wahyu 16. Tindakan
disiplin Allah yang Mahakasih melalui tujuh malapetaka ini,
enam di antaranya yaitu malapetaka pertama sampai kelima
dan ketujuh diambil dari model Mesir. Satu malapetaka
yaitu yang keenam diambil dari model Babilon. Kalau
sepuluh tulah terhadap Mesir dan dikeringkannya sungai
Efrat di Babilon memiliki makna harfiah di zaman
Perjanjian Lama, maka di zaman Perjanjian Baru dan
modern ini, tujuh malapetaka di Wahyu 16 tidak boleh
dipahami dengan makna harfiah, melainkan haruslah dengan
makna rohani. Mengapa demikian? Di zaman Perjanjian
Lama, Mesir dan Babilon adalah benar-benar kerajaan yang
berkuasa di bumi ini secara harfiah dan geografis.
Sedangkan di zaman Perjanjian Baru dan khususnya di
zaman akhir, Mesir dan Babilon adalah sistem kekuasaan
dunia yang memiliki makna rohani, yaitu sifat dan tabiat
Mesir dan Babilon (Wahyu 11:8; 17:1-18).
Jangan Anda salah mengerti!
Tujuh malapetaka di Wahyu 16 ini
memang benar-benar akan terjadi—INI
ADALAH REALITA bukan fiktif.
Namun manifestasinya terhadap bangsabangsa yang tidak mengenal Allah
bukanlah terjadi secara harfiah seperti yang
tertulis di ayat tersebut karena pernyataan
Firman Allah di kitab Wahyu kebanyakan
bersifat lambang.
Apalagi Wahyu 16
adalah
sebuah
penglihatan
yang
ditunjukkan kepada Yohanes di abad
pertama dalam bentuk alat peraga
berdasarkan apa yang ada di alam.
Salah satu contoh nyata dan jelas
adalah sungai Efrat yang “kering airnya” di
Wahyu 16:12. Perlu ditegaskan bahwa
ilustrasi ini diambil berdasarkan sungai
Efrat yang ada secara harfiah dan geografis
di Timur Tengah. Namun, makna sungai
Efrat di ayat ini tidaklah patut dipahami
secara harfiah dan geografis, karena sungai
Efrat yang dimaksudkan adalah gambaran
Warta Advent On-line (WAO)
tentang sifat dan tabiat Babilon rohani. Demikian juga makna
“timur” sehubungan dengan raja-raja yang datang bukanlah raja
Koresy secara harfiah sebagai raja Medo-Persia dari timur.
Karena Raja itu adalah Yesus Kristus, “yaitu keturunan Daud,
[yang digambarkan bagaikan] bintang timur yang gilang
gemilang” (Wahyu 22:16). Hal ini sesuai pernyataan orang
majus yang datang mencari tempat kelahiran Yesus sebagai
Raja, katanya: “Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan
kami datang untuk menyembah Dia” (Matius 2:2).
Berdasarkan pengertian Alkitabiah ini, maka “bisul
yang jahat dan berbahaya” di malapetaka pertama (16:2), “air
laut menjadi darah” di malapetaka kedua (16:3), “air sungai dan
mata-mata air menjadi darah” di malapetaka ketiga (ayat 4),
“matahari menghanguskan manusia dengan api” di malapetaka
keempat (ayat 9), “kegelapan di takhta binatang” di malapetaka
kelima (ayat 10), “Harmagedon” di malapetaka keenam (ayat
16) dan “hujan es seberat seratus pon” di malapetaka ketujuh
(ayat 21) patutlah ditafsirkan dengan makna rohani juga.
25 Mei 2007
9
YANG PASTI SECARA HARFIAH BANGSA-BANGSA
YANG TIDAK MENGENAL ALLAH INI AKAN
MENGALAMI MALAPETAKA secara badani namun
khususnya dan YANG TERPENTING DITEKANKAN
ADALAH
PENDERITAAN
SECARA
BATIN
SEBAGAIMANA YANG DINYATAKAN DI WAHYU
14:9-11. Fokus dari pekabaran Firman Allah yang disebut
INJIL YANG KEKAL adalah pembinaan tabiat atau
MORAL BATIN ATAU BUDAYA HIDUP. Hal-hal secara
lahir adalah realita krisis dunia yang menimpa semua
manusia sejak Kejadian 3—Baca dan simak pekabaran kitab
Pengkhotbah.
Cobalah bandingkan dengan penderitaan Yesus
Kristus yang mati dan berkorban di bukit Golgota demi
kepentingan manusia yang berdosa. Memang penderitaan
jasmani Juruselamat manusia itu sangat hebat dan berat.
Namun penderitaan yang lebih berat lagi dan lebih utama
adalah penderitaan batinnya. Itulah sebabnya Yesus berseru
dengan suara nyaring: “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?
Artinya:
Allah-Ku,
Allah-Ku,
mengapa
Engkau
meninggalkan Aku?” (Markus 15:34; Matius 27:46;
Mazmur 22:2-6). Bandingkan juga dengan penderitaan
Ayub (Ayub 3, 6-7, 9-10, 12-14, 16-17, 19, 21, 23-24, 2631). Demikianlah juga suasana penderitaan bangsa-bangsa
yang tidak mengenal Allah melalui tujuh malapetaka di
Wahyu 16.
Berdasarkan himbauan Allah melalui Pekabaran
Tiga Malaikat, Allah menyatakan:
Takutlah akan Allah [maksudnya Percayalah akan
Allah]. Apakah yang patut manusia lakukan se-umur
hidup?
Muliakanlah Allah [maksudnya hanya Allah yang
patut ditinggikan dan dihormati], karena telah tiba saat
penghakiman-Nya [yaitu Hari
Raya
Grafirat
International yang sudah berlangsung sejak tahun 1844
Masehi]. Kalau begitu, BUDAYA HIDUP YANG
BAGAIMANAKAH
YANG
PATUT
DIBINA
SEUMUR HIDUP?
Sembahlah Allah [sebagai Pencipta] yang telah
menjadikan [alam, yaitu] langit dan bumi dan laut
dan semua mata air [yang meterai Allah dan cap
pengesahannya tersurat di hukum tentang Hari Sabat
TUHAN Allah yaitu hari ketujuh di Keluaran 20:8-11]
(Wahyu 14:7).
Dengan kata lain, “TUHAN itu Allah kita, hanya
Dialah TUHAN! [Oleh sebab itu], Kasihilah TUHAN,
Allahmu [sebagai Pencipta alam dan manusia], dengan
segenap hatimu [aspek rohani] dan dengan segenap jiwamu
[aspek pikirani] dan dengan segenap kekuatanmu [aspek
jasmani dan sosial]” (Ulangan 6:4,5).
Inilah proses
pengenalan sejati yang Allah inginkan terjadi di dalam diri
umat manusia sebagai bukti nyata dalam menyimak makna
Pekabaran Tiga Malaikat. Atas dasar itu, umat manusia
memiliki makna hidup sejati, karena “Inilah hidup yang
kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satusatunya Allah yang benar melalui pengenalan akan Yesus
Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3).
Umat manusia yang mengalami penderitaan ketujuh
malapetaka di Wahyu 16 adalah orang-orang “yang
memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah
patungnya [Wahyu 13],” yaitu yang memiliki sifat
Warta Advent On-line (WAO)
“Babilon” yang mengandalkan diri (16:2,19). Mereka adalah
orang-orang yang “telah menumpahkan darah orang-orang
kudus dan para nabi” (16:6). Mereka juga adalah orang-orang
yang “tidak bertobat dan memuliakan Allah [sebagai Pencipta]”
(16:9,11). Mereka mengandalkan alam, misalnya: bumi, laut,
mata air, matahari, angkasa dan manusia yang hanya ciptaanNya gantinya Allah Sendiri sebagai Pencipta.
Itulah sebabnya, karena mereka tidak memuliakan
Allah Yang Mahakuasa sebagai Pencipta alam, namun
bersahabat dengan Iblis atau Satan yang menentang Allah
(Wahyu 12:7-9), yang juga adalah ciptaan-Nya, maka melalui
kuasa “roh-roh setan yang najis” (16:14), alam jadi tak
bersahabat. Sehingga berbagai jenis malapetaka terjadi di alam
ini, apakah itu di “bumi” (16:2), atau di “laut” (16:3), atau di
“sungai dan mata air” (16:4), atau melalui sinar “matahari”
(16:8), atau di “takhta binatang [misalnya: istana atau kantorkantornya maupun rumah-rumahnya]” (16:10), atau “di seluruh
dunia” (16:14) dan di “angkasa” (16:17). Dengan kata lain,
cita-cita mereka sebagaimana keinginan manusiawi dan duniawi
untuk “damai dan aman” hanyalah semu belaka, karena tidak
lama setelah itu “tiba-tiba mereka ditimpa kebinasaan,” yaitu
pada saat datangnya Yesus Kristus ke dua kali (1 Tesalonika
5:3).
Berdasarkan kenyataan ini, penderitaan ketujuh
malapetaka secara jasmani tidaklah membinasakan umat
manusia secara keseluruhan dan tuntas pada waktu itu
melainkan hanya sebagian kecil saja, karena jika tidak
demikian, maka tidak ada lagi maknanya kedatangan Yesus
yang ke dua kali yang “membinasakan mereka karena tidak
percaya” (Yudas ayat 5). Dengan demikian, penderitaan batin
karena ketujuh malapetaka inilah yang mencakup secara
keseluruhan terhadap semua umat manusia zaman akhir yang
tidak mengenal Allah.
Peristiwa inilah yang secara nyata dan sebenarnya akan
terjadi sehubungan dengan malapetaka keenam dan ketujuh,
yang secara rinci dijelaskan lebih luas di Wahyu 17-19. Garis
besar urutan peristiwa di Wahyu 16:12-21 yang dihubungkan
dengan pasal 17-19 dapat dipahami sebagai berikut:
1.
Peristiwa di Wahyu 16:13-15 pada dasarnya terjadi
bersamaan dengan diberitakannya Pekabaran Tiga
Malaikat di Wahyu 14:6-11 di seluruh dunia. Dengan
demikian, hal ini adalah pekabaran tiga malaikat
tandingan yang bersifat palsu. Hal ini berlangsung
sebelum tujuh malapetaka dicurahkan.
2.
Peristiwa di Wahyu 16:12 dan ayat 16-21 pada
dasarnya adalah pertentangan akhir antara yang benar
dan salah sebelum kedatatangan Yesus ke dua kali,
yaitu “Harmagedon” yang rincian peristiwanya
diperluas di Wahyu 17-18. Inilah situasi di malapetaka
keenam dan ketujuh sebelum Kedatangan Yesus yang
ke dua kali.
3.
Peristiwa yang terjadi di Wahyu 19, pada dasarnya
berhubungan erat dengan kedatangan Yesus yang ke
dua kali. Yesus disebut sebagai “Yang Setia dan Yang
Benar yang menghakimi dan berperang dengan adil”
(19:11). Yesus juga diberi gelar “Firman Allah” dan
juga “Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan”
(19:13,16). Hal ini terjadi tidak terlalu lama setelah
Harmagedon di malapetaka keenam dan ketujuh
berlangsung.
25 Mei 2007
-Pdt. Hotma S. P. Silitonga, M.A., M.Th., Ph.D.
Kontributor Khusus WAO
10
ARTIKEL ROHANI-PENGEMBANGAN DIRI
Sebuah
Tinjauan
Konsep
Manajemen
Melalui
Pendekatan
Alkitabiah
m a n a j e m e n yang
melayani
oleh DR. Nico J.J. Koroh, MBA
B A B 10 – B a g i a n 3
Manajemen
yang
M e l a y a n i dalam
Tantangan Manajemen yang Melayani dalam
Milenium Ketiga
D
rucker mengemukakan bahwa kebutuhan final
dari kepemimpinan yang efektif adalah
mendapatkan kepercayaan. Bila tidak demikian,
seorang pemimpin tidak mendapatkan pengikut,
karena definisi dari pemimpin adalah seseorang yang
mempunyai pengikut. Untuk mempercayai seorang
pemimpin, hal ini tidak berarti bahwa ia harus disukai. Dan
bukan pula berarti bahwa orang harus senantiasa sependapat
dengan sang pemimpin. Kepercayaan adalah suatu pendirian
bahwa seorang pemimpin senantiasa berkata yang benar,
atau satunya kata dengan perbuatan.
Pemimpin harus memiliki integritas. Tindakan dan
keyakinannya harus serasi atau paling tidak, ada kecocokan.
Kepemimpinan yang efektif tidak berdasarkan kepintaran;
tetapi yang terutama adalah memiliki konsistensi (Drucker
1992:122-123).
Rasul Paulus telah membuktikan kurang lebih 2000
tahun yang lalu bahwa ia seorang pemimpin yang senantiasa
berkata yang benar, sehingga ketika dia dihormati, diumpat,
dipuji dan dianggap sebagai penipu, namun kata Rasul
Paulus, ia tetap dipercaya. Dengan kata lain, sesuai dengan
rumusan manajemen modern, ialah seorang pemimpin yang
memiliki integritas yang tinggi. Sebagaimana visi dan misi
yang sudah penulis jelaskan sebelumnya bahwa dasar visi
dan misi itu tidak akan berubah, demikian pula nilai-nilai
dan prinsip Alkitabiah dalam kehidupan manajerial manusia
tidak akan berubah, sebab Allah tidak pernah berubah dari
dahulu sampai sekarang bahkan di waktu mendatang.
Orang Kristen yang memiliki visionary character
atau karakter visionaris tidak akan pernah lepas dari
Warta Advent On-line (WAO)
A b a d XXI
pandangan Alkitabiahnya, bahwa, dunia ini hanyalah bersifat
sementara, dan sebagaimana sudah dibahas, nilai-nilainya pun
bersifat sementara, dan mudah berubah sesuai dengan
pertumbuhan dan perubahan nilai-nilai materi dan sosial
manusia. Namun, Allah telah menyerahkan kepada manusia
tanggung jawab atas ciptaan-Nya, dengan demikian, nilai-nilai
apa pun yang dikembangkan manusia, baik nilai-nilai sosial,
atau pun nilai-nilai materi, seyogianya harus dapat
dipertanggung jawabkan kepada Allah sebagai sang pencipta.
Di dalam aplikasinya sebagaimana yang sudah dikemukakan,
maka nilai-nilai manajerial itu harus senantiasa mengacu kepada
prinsip-prinsip Alkitabiah. Bagaimana pun, dari sejarah
manusia telah terbukti bahwa manusia tidak memiliki
kesanggupan untuk memperbaiki atau mengadakan regenerasi
nilai-nilai sosial ataupun nilai-nilai materinya. Justru yang
terjadi adalah kecenderungan menurunnya kadar dari nilai-nilai
tersebut.
Kehidupan kekristenan bukan sekedar suatu nilai
kehidupan yang terdiri dari kelemahlembutan, kesabaran,
penurut dan keramahan. Kesan dari nilai kehidupan yang
demikian memang esensial, namun di samping itu, dibutuhkan
pula keberanian, usaha keras, kekuatan dan pemeliharaan. Jalan
yang sempit dan kehidupan tanpa pamrih tanpa memikirkan diri
sendiri menandai liku-liku perjalanan kehidupan Kristus. Untuk
mengikuti jalan tersebut dibutuhkan lebih dari sekedar
kelemahlembutan, kesabaran, keramahan, atau menunggu
dengan semangat yang loyo sampai jalannya menjadi lincin,
rata, serta semua halangan tersingkirkan. Tetapi seseorang yang
memiliki stamina yang prima, serta ilham yang menyulut
semangat dan energi, hati yang hangat dengan kasih Kristus,
dan tangan yang kuat untuk melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan Tuhan (White - MH , 1905:497-501) Sebab, di
25 Mei 2007
11
dalam kenyataan kehidupan manajerial, banyak yang tidak
memiliki tujuan yang pasti dan strategi yang konsisten.
Hal itu menyebabkan implikasi program tidak
efektif dan efesien. Wujud dari implikasi talenta kristiani
adalah seseorang yang berlandaskan moral yang kuat,
integritas yang tidak dapat dirayu, disuap ataupun diancam.
Allah menghendaki agar manusia menggunakan setiap
peluang yang tersedia untuk melaksanakan pekerjaannya,
dan menggunakan seluruh kekuatan yang ada untuk meraih
keberhasilan, serta tetap menyatukan hati pada kesucian, dan
tanggung jawab pelayanan. E. G. White selanjutnya
mengemukakan bahwa banyak orang Kristen yang
sebenarnya memiliki kompetensi tinggi untuk meraih
keberhasilan dengan gemilang, tetapi ternyata hanya
mencapai hasil yang minimal, dan hanya puas dengan
tingkat pencapaian standar rendah, karena tingkat
penempatan dirinya hanya sedemikian. Padahal Kristus telah
membayar dengan harga yang tak ternilai untuk menebus
manusia dari dalam dosa.
Dari sisi pelayanan, contoh manajemen yang
melayani dari Yusuf setelah terjual sebagai budak ke tanah
Mesir oleh saudara-saudaranya, boleh menjadi model
bagaimana dia dapat menyesuaikan diri dengan nilai-nilai
yang sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dianutnya tanpa
mengorbankan nilai-nilai tersebut. Padahal ia telah
mengalami penderitaan batin yang sangat berat. Dapat
dibayangkan bagaimana ia sebagai seorang pemuda berumur
tujuh belas tahun, yang oleh karena kelicikan saudarasaudaranya, ia terbuang, kemudian dijual menjadi seorang
budak (baca ceritera dan kasus ini dalam Firman Allah,
Kejadian 39-41) di tanah Mesir, yang di kala itu merupakan
suatu negeri dengan lingkungan budaya yang sangat modern.
Sebagai budak, kemudian ia dibeli oleh Potifar, kepala
pengawal istana Firaun, dan di situlah ia melayani selama
sepuluh tahun, tetapi dia pun tetap melayani Allahnya
dengan setia. Pahit getir pengalaman hidupnya telah
menempa dia dari seorang anak kesayangan, menjadi
seorang pria yang dewasa dan penuh pengertian, berani, dan
tenang. Tidak heran jika dia dapat melewati berbagai ujian
berat di dalam kehidupannya, termasuk ujian mental dan
moral, akan tetapi, ia tetap dapat mempertahankan nilai-nilai
luhur keagamaannya yang telah bertumbuh kuat di dalam
jiwanya sejak dalam kehidupan keluarganya semasa kecil.
Oleh karena itu, walaupun ia berada di tengah-tengah suatu
kebudayaan modern, sekuler, dan berhala itu, Yusuf tetap
berkiblat pada nilai-nilai luhurnya sehingga ia tetap dapat
membedakan, mana yang baik, dan mana yang jahat. Dan
baginya, warna dosa tetap hitam. Itulah sebabnya iapun
tidak tergoda walaupun dirayu oleh istri cantik dan genit dari
Potifar, bahkan rela menerima penjara sebagai akibatnya.
Barangkali para eksekutif muda ingin bertanya apa
sebenarnya kiat yang dimiliki Yusuf?
Mari kita baca salah satu ayat dalam Firman Allah
Kejadian 39:2: “Tetapi Tuhan menyertai Yusuf, sehingga ia
menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya;
maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.” Jadi,
kunci kemampuan manajemen yang melayani dari Yusuf
adalah karena Tuhan menyertai dia. Kunci atau kiat
keberhasilan ini memang merupakan janji Tuhan, sama
seperti apa yang dikemukakan dalam Mazmur 1:1-3,
“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat
orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan
yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang
Warta Advent On-line (WAO)
kesukaannya
ialah Taurat
Tuhan, dan
merenungkan
Taurat itu siang dan
malam. Ia seperti
pohon, yang ditanam
di tepi aliran air, yang
menghasilkan
buahnya pada
musimnya, dan yang
tidak layu daunnya; apa
saja yang diperbuatnya
berhasil.”
Di dalam
lingkungan yang
super-modern di
masa sekarang,
apalagi di dalam
lingkungan
hiper-modern di
masa mendatang,
keadaan lingkungan dan godaan
seperti apa yang pernah dialami oleh
Yusuf akan semakin kuat dan bahkan berlipat
ganda. Salah satu contoh yang paling sederhana
saja adalah pertumbuhan dan perkembangan media
interaktif seperti internet dewasa ini. Di tahun enam
puluhan, pornografi hanya tersaji secara terbatas dan mungkin
secara diam-diam melalui media tertentu seperti film, bioskop,
majalah, atau bacaan tertentu, yang secara umum masih dapat
diawasi secara ketat oleh keluarga, pemerintah dan lembagalembaga lainnya. Pengawasan dan pembatasan seperti itu akan
menjadi sangat sulit bahkan mungkin mubazir dewasa ini,
apalagi di masa mendatang. Sebab, pada dasarnya, melalui
internet, seseorang dapat saja dijangkau kapan saja, dan di mana
saja, selama orang tersebut memiliki perangkat komputer dan
tersambung dengan jaringan telepon bahkan melalui jaringan
seluler (seperti telepon genggam). Bahkan sekarang ini, sedang
dikembangkan teknologi untuk dihubungkan dengan jaringan
listrik. Revolusi dan perkembangan bidang teknologi,
khususnya teknologi informasi atau yang lebih dikenal dengan
information technology atau IT, jauh lebih maju dan lebih
dahsyat dibandingkan dengan perkembangan ilmu dan
teknologi lainnya. Yang lebih dahsyat lagi, teknologi IT ini
merebak dalam berbagai hal yang menyangkut hampir seluruh
bagian kehidupan manusia, termasuk bidang sosial budaya,
ekonomi, politik, teknologi, pendidikan, kesehatan, dll dan ini
semakin nyata dalam abad milenium ketiga ini, di mana
kemampuan daya cipta manusia mengembangkan IT cenderung
tidak terbatas. Hampir setiap hari kita dapat menyaksikan
temuan-temuan baru yang berhubungan dengan IT ini.
Barangkali perkembangan yang paling maju adalah kemampuan
IT tampil sebagai media pendidikan nonformal dan formal
sekaligus. Contohnya ialah melalui situs-situs internet,
seseorang yang sudah dapat menggunakan komputer, apakah ia
seorang dewasa, ataupun anak-anak, dapat mengakses berbagai
program pendidikan , program di luar pendidikan, program
komersial dan program-program lainnya yang ditawarkan baik
secara gratis ataupun harus membayar.
Dengan demikian, maka seseorang yang hanya
memiliki sikap mental yang mudah terpengaruh, nilai-nilai
kristianinya akan mudah berubah, dan sangat mungkin
25 Mei 2007
12
visionary character juga dengan mudah mengalami erosi di
abad milenium ini. Sebab utamanya adalah bahwa semua
perkembangan dan pertumbuhan teknologi, apalagi
teknologi informasi yang mewujudkan suatu lingkungan
hipermodern tersebut, akan membawa suatu konsekuensi
pada persepsi nilai-nilai pribadi seseorang.
Sebagaimana sudah penulis jelaskan sebelumnya,
transformasi nilai-nilai kehidupan di zaman hipermodern,
tidak hanya masuk melalui media elektronika, tetapi masuk
melalui merebaknya Gaya Hidup Global melalui
perdagangan, transportasi, dan parawisata, sehingga secara
keseluruhan menyebabkan transaksi nilai-nilai kehidupan
dan budaya manusia di seluruh muka bumi ini. Drucker
mengemukakan bahwa, tantangan yang terbesar bagi bisnis
Amerika di tahun 90-an, khususnya dalam perusahaanperusahaan yang besar adalah management people. Atau
bagaimana mengelola dan mengendalikan manusia. Dan
secara keseluruhan, kita belum siap untuk itu (Drucker
1992:157).
Hal ini disebabkan oleh lingkungan di mana
manusia itu bekerja, mengalami proses perubahan nilai-nilai
kehidupan dengan sangat cepat. Perubahan lingkungan
tersebut, bukan saja disebabkan oleh perubahan-perubahan
drastis dari lingkungan fisik, akan tetapi teristimewa,
perubahan yang sangat cepat dari nilai-nilai kehidupan,
sebagaimana telah penulis kemukakan sebelumnya. Dari
sisi perubahan teknologi, manusia memiliki kemampuan
untuk beradaptasi yang luar biasa. Bahkan budaya pun dapat
berdaptasi dengan budaya yang lain. Ketika produk Pizza
Hut diperkenalkan di Jakarta, banyak ahli pemasaran
mengatakan bahwa besar kemungkinan, makanan sejenis ini
sulit untuk diterima oleh budaya bangsa Indonesia. Ternyata
tidak demikian. Demikian pula dengan Mc Donald dan KFC
(Kentucky Fried Chicken). Hal ini disebabkan oleh pada
dasarnya, budaya setempat cepat beradaptasi dengan budaya
asing. Sama halnya pula dengan masuknya berbagai produk
teknologi informasi yang baru dan canggih, di mana
ternyata, teknologi tersebut dengan mudah diserap oleh
budaya setempat.
Akan tetapi, dapatkah nilai-nilai sebuah kemajuan
teknologi langsung dapat diterima oleh nilai-nilai budaya
setempat, atau nilai-nilai kerohanian dan moral setempat?
hal ini tentu merupakan masalah yang berbeda.
Dari pembahasan yang telah dikemukakan di atas,
ada suatu kecenderungan bahwa nilai-nilai kerohanian dan
moral dapat saja berubah, dan hal itu akan bergantung pada
manusia itu sendiri. Sebab, pada akhirnya, dialah yang
merupakan titik penentu untuk menerima, atau menolak
suatu nilai yang baru. Kemudian, dia juga yang akan
menentukan apakah nilai-nilai tersebut akan disesuaikan
dengan nilai yang sudah ada dalam dirinya atau membentuk
suatu nilai yang baru.
-bersambung
Jadwal Terbit/Terbenamnya Matahari
Sumber http://www.wartaadvent.org
JUMAT
25-May
LOKASI
SABAT
26-May-2007
Day Length
2007
TERBENAM
Sabang
18:48
Medan
18:31
Pematangsiantar
18:28
Pekanbaru
18:15
Padang
18:17
Jambi
18:03
Palembang
17:56
Bndr. Lampung
17:51
Anyer-Carita
17:47
Jakarta
17:43
Puncak
17:42
U N A I
17:39
Bandung
17:39
Cirebon
17:35
Cilacap
17:32
Semarang
17:28
Solo
17:25
Surabaya
17:18
Jember
17:13
Denpasar
18:06
Mataram
18:02
Ende
17:40
Kupang
17:30
Pontianak
17:43
Pangkalan Bun
17:29
Palangkaraya
17:21
Banjarmasin
18:17
Balikpapan
18:11
Tarakan
18:15
Makassar
17:54
Kendari
17:44
Palu
17:59
Gorontalo
17:49
Manado
17:43
UNKLAB
17:42
Ternate
18:32
Ambon
18:22
Sorong
18:14
Tembagapura
17:45
Biak
17:54
Jayapura
17:33
Merauke
17:25
Kuala Lumpur
19:18
Singapore
19:07
Manila
18:19
A I I A S
18:18
Andrews Univ.*
20:08
GC*
19:22
Loma Linda*
18:50
Seattle*
19:51
Delft*
20:43
Edison, NJ*
19:16
MATAHARI
BEREM
TERTERBIT
-BANG
BENAM
6:23
12:35
18:48
6:13
12:22
18:31
6:12
12:20
18:28
6:06
12:11
18:15
6:13
12:15
18:17
6:01
12:02
18:03
5:58
11:57
17:56
6:00
11:55
17:51
5:59
11:53
17:47
5:55
11:49
17:43
5:55
11:48
17:42
5:53
11:46
17:39
5:53
11:46
17:39
5:49
11:42
17:35
5:49
11:40
17:32
5:42
11:35
17:28
5:41
11:33
17:25
5:33
11:26
17:18
5:31
11:22
17:13
6:26
12:16
18:06
6:22
12:12
18:02
6:00
11:50
17:40
5:54
11:42
17:30
5:36
11:39
17:43
5:31
11:30
17:29
5:21
11:21
17:21
6:20
12:18
18:17
6:08
12:09
18:11
5:57
12:06
18:15
6:03
11:59
17:55
5:49
11:46
17:44
5:55
11:57
17:59
5:40
11:44
17:49
5:31
11:37
17:43
5:31
11:37
17:42
6:22
12:27
18:32
6:26
12:24
18:22
6:09
12:11
18:14
5:52
11:49
17:45
5:50
11:52
17:54
5:34
11:34
17:33
5:44
11:35
17:25
7:01
13:10
19:18
6:56
13:01
19:07
5:26
11:52
18:19
5:27
11:53
18:19
5:16
12:42
20:09
4:47
12:05
19:23
4:41
11:46
18:51
4:20
12:06
19:52
4:34
12:39
20:45
4:32
11:54
19:17
12:25
12:18
12:16
12:08
12:04
12:02
11:58
11:50
11:48
11:48
11:46
11:46
11:45
11:46
11:43
11:45
11:43
11:44
11:41
11:40
11:40
11:39
11:35
12:07
11:58
12:00
11:57
12:03
12:17
11:51
11:55
12:04
12:08
12:11
12:11
12:09
11:55
12:04
11:53
12:03
11:59
11:40
12:16
12:11
12:53
12:52
14:53
14:35
14:10
15:32
16:10
14:44
PENTING: Daftar waktu terbit, berembang, dan terbenamnya
matahari ini diolah berdasarkan daerah waktu tunggal. Untuk kotakota yang menerapkan daylight savings time pada musim tertentu
(*), diingatkan untuk merubah waktu terbit, berembang, dan
terbenamnya matahari sesuai dengan perubahan yang dilakukan
DR. NICO J.J. KOROH, MBA
Dosen Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBII, Jakarta
Warta Advent On-line (WAO)
25 Mei 2007
13
A R T I K E L
R O H A N I
BERHALA
Modern
Oleh Pdt. E. Gultom
Bab 4 - Bagian IV
6.
BERHALA MUSIK
Pemusik dunia disembah oleh jutaan orang sekarang
ini. Musik sudah merupakan sembahan dari manusia.
Musik sudah menjadi berhala bukan saja bagi orang
duniawi tetapi bagi orang si pemelihara hari Sabat juga.
Memang Tuhan senang mendengar musik dan lagu
untuk memuliakan nama-Nya. Mazmur 33:2,
“Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi,
Bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali.”
Bernyanyi dan menggunakan alat musik adalah berkenan
kepada Tuhan. Akan tetapi musik sudah diselewengkan bukan
lagi untuk Tuhan tetapi untuk kepujian diri dan manusia.
Musik dan lagu dalam kebaktian harus benar-benar disaring
dan dipilih dengan nada dan rythme yang bernafas pemujaan
kepada Allah si Pencipta kita.
“Suara manusia yang melagukan musik untuk Allah keluar
dari hati yang penuh rasa syukur dan terima kasih, jauh lebih
berharga bagi Allah daripada suara yang paling merdu dari
semua alat musik yang pernah ditemukan oleh tangan
manusia.” 63) Manusia berdosa menginginkan merdunya
suara dan enak didengar sesuai dengan keinginan hati yang
berdosa dan memuaskan nafsu hati dan perasaan. Tetapi
Tuhan melihat hati yang penuh dengan syukur dan
penghargaan akan kasih dan rahmat-Nya, pemujaan kepada
Dia yang patut disembah. Maka Tuhan berkata: Amos 5:23
”Jauhkanlah daripadaKu keramaian nyanyianmu, lagu
gambusmu tidak mau Aku dengar.”
Lebih jauh dikatakan bahwa musik bisa menjadi alat Setan
untuk membawa manusia jauh dari Tuhan. “Sebagaimana
masa yang lalu begitu juga masa yang akan datang. Setan akan
membuat musik menjadi satu jerat dengan cara yang salah
dalam penggunaannya.” 64)
Dalam pertemuan orang muda ada suara penyanyi dan bunyi
alat-alat musik orang Kristen yang berkumpul di sana, tetapi
apa yang engkau dengar adalah lagu-lagu populer dari orang
yang berpikiran dangkal yang cocok untuk ruangan dansa,
malaikat meninggalkan tempat itu, kesedihan terpantul pada
wajah mereka dan mereka pun menangis. Hal ini berulangulang saya lihat terjadi di tengah-tengah orang yang
memelihara hari Sabat.” 65)
Warta Advent On-line (WAO)
”Suara panjang yang melengking-lengking dan suara dari
suara ganjil yang sering dibuat dalam pertunjukkan musik,
tidak disenangi oleh malaikat. Malaikat hanya menyenangi
lagu-lagu yang sederhana, lagu pujian dalam nada yang biasa
nada yang alami.” 66)
Dalam perbaktian menyanyi yang benar dan yang diperkenan
oleh Tuhan untuk hormat dan kemuliaan nama-Nya saja,
bukan untuk mencari kepujian bagi diri sendiri atau
mendambakan pujian orang lain, atau tepuk tangan dari para
pendengar. Kalau lagu dan musik itu bernafas rohani dan
ditujukan bagi Tuhan serta kesaksian atas kebaikan dan kasih
Allah bagi manusia, maka marilah itu kita buat benar-benar
bagi Dia bukan bagi si penyanyi atau si pelaku. Tidak perlu
tepuk tangan. Karena tepuk tangan tidak pantas bagi Yesus
Tuhan kita, tetapi adalah penyembahan (Maz. 95:6) atau
pujian kata: AMEN dan HALELUYA, PUJI TUHAN.
Yang menggoda para pendengar lagu dan musik itu untuk
bertepuk tangan adalah karena mereka hanya menikmati
merdunya lagu itu, keterampilan dan kepintaran dalam
bernyanyi atau memainkan alat musik akan tetapi TIDAK
MENGERTI kata dan kesaksian serta isi dari lagu itu sendiri.
Untuk itu dihimbau bagi semua penyanyi agar:
1. Menyanyikan lagu pujian itu dalam bahasa yang
dapat dimengerti oleh para pendengar
2. Mengungkapkan dengan jelas kata lagu itu agar dapat
dimengerti oleh pendengar dan
3. Menghayati isi lagu itu,
4. Maka orang akan terjamah hatinya dengan spontan
dan ikut terbawa dihadirat Tuhan dan tidak lain ia
akan berkata: Amen, dan Puji Tuhan.
25 Mei 2007
14
Tidak jarang orang terjamah hatinya oleh kuasa kata dan lagu
itu sehingga melakukan penyerahan dan mengalami
pertobatan.
Menyanyi sambil menggerakkan tubuh,menjadi
kurang khidmat
”Menyanyi sama dengan beribadah kepada Allah... Tiap
perkara aneh dan mencolok dalam menyanyi merusak
keseriusan dan kekhidmatan ibadah.... Pergerakan tubuh hanya
sedikit menguntungkan..... ketika para pelayan yang mengaku
wakil Kristus keliru dalam menyampaikan Kristus, seperti
membuat gerakan tubuh dalam gerak isyarat yang
merendahkan jiwa, kasar dan tidak kudus.... hal ini tidak akan
mengangkat pikiran dan hati mereka yang menyaksikan hal
itu.” 67)
Saudara U, tidak sadar bahwa banyak yang tadinya terhibur
menjadi jijik. Pikiran beberapa orang menjadi tidak khidmat
dan menjadi riang oleh melihat gerakan-gerakan menjijikkan
yang dibuat saat menyanyi. Sdr.U sedang mempertontonkan
kemampuan dirinya...... menjadi bahan tertawaan, sehingga
kesolehan dan kekhidmatan yang tersimpan dalam pikiran
menjadi hilang.” 68) Pengaruh gerakan tubuh sementara
menyanyi perlu diperhatikan karena dapat menimbulkan
dampak yang menghilangkan kekhidmatan dan pengaruh yang
mengagungkan kebesaran Tuhan.
“Musik telah mengambil tempat di mana seharusnya
digunakan untuk berdoa. Musik telah merupakan berhala bagi
banyak orang yang mengaku pemelihara hari Sabat hari
perbaktian Kristen.” 69) Sudah waktunya sekarang bagi kita
mengadakan perubahan, pembaruan dalam memuji Tuhan
dengan lagu dan musik kita.
Warta Advent On-line (WAO)
7. BERHALA KEPLESIRAN, HIBURAN (AMUSEMENT)
Dunia modern sekarang ini telah dilanda oleh jenis hiburan.
Penemuan baru dalam segala jenisnya telah menciptakan
beraneka ragam hiburan. Dan hiburan itu membius manusia
sehingga lupa apa arti dan tujuan hidup yang sebenarnya.
Kenikmatan dunia yang bersifat sementara saja, itu telah
didewakan sekarang ini dan melenyapkan keinginan dan
pengetahuan akan perkara yang kekal. “Setan menciptakan
keplesiran/hiburan dan mode untuk menyerap perhatian
sehingga tidak mampu melakukan meditasi dan renungan.” 70)
Kita harus lebih berhati-hati akan pengaruh hiburan zaman
modern sekarang ini. Kita mendapat amaran dari Tuhan
melalui tulisan yang diilhamkan itu yang mengatakan:
“Hiburan itu cenderung membawa kita jatuh ke dalam dosa.”
71)
dan “Hiburan membuat hati nurani menjadi kebas (tidak
peka terhadap dosa.” 72)
Sementara kita harus benar-benar mempersiapkan diri untuk
tahan berdiri pada hari kedatangan Kristus, maka kita harus
menjaga dan menghindari semua hal yang mengotori hati dan
angan-angan kita dengan apa yang kita lihat, kita dengar dan
yang kita rasa.
”Salah satu jalan yang terburuk yang dapat mengurangi
kekuatan dan tenaga hidup ialah melihat acara-acara gambar
wayang atau televisi yang merangsang dan membuat terharu
akan perasaan hati. Juga membaca cerita-cerita dongeng dan
yang lucu. Perkara ini tidaklah merupakan makanan yang
sehat bagi otak dan pikiran kita” 73)
Selanjutnya: “Bioskop adalah satu tempat keplesiran yang
paling berbahaya. Gantinya menjadi sekolah kesusilaan justru
25 Mei 2007
15
itulah tempat untuk berkembangnya kebejatan ahlak. Tidak
ada pengaruh di negeri kita yang lebih kuat untuk meracuni
angan-angan, merusak kesan rohani dan menumpulkan selera
untuk kesenangan yang tenang serta kehidupan yang
sederhana selain daripada: keplesiran dalam tontonan di
bioskop” 74)
Benarlah apa yang dikatakan oleh Nabi Yesaya 33:15 “Orang
yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur,
yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan
tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup
telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana
penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan
melihat kejahatan,” Mazmur 119:37 “Lalukanlah mataku
dari pada melihat hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan
jalan-jalan yang Kautunjukkan!” Bukankah di acara televisi
itu banyak yang hampa dan yang tidak mendidik kepada
kebenaran dan kesucian? Mata kita harus diarahkan kepada
hal yang lain yang mempunyai pengaruh yang meninggikan
dan menguduskan.
Ditegaskan kembali bahwa: ”Hiburan-hiburan mempunyai
kecenderungan untuk melemahkan kesukaan terhadap
perkara-perkara yang suci dan memperkecil kesukaan dalam
melayani pekerjaan Tuhan.” 75) Sebaliknya, untuk
meningkatkan kesukaan kita akan perkara yang suci dan
memperbesar kesukaan kita dalam melayani pekerjaan Tuhan
maka kita harus sangat berhati-hati dengan apa yang menjadi
hiburan kita yang paling tepat dan sesuai dengan kehendak
Tuhan.
Adalah merupakan keperluan kita yang terbesar dan terpenting
dan yang paling mendesak sekarang ini yaitu Baptisan Roh
Kudus. Kita ingin dipenuhi oleh Roh Kudus. Apa penghalang
dari baptisan itu harus dapat kita mengerti dan singkirkan.
Malaikat Laodikea itu, tidak tahu sama sekali. Ia buta dan
tidak merasakan penghalang dari baptisian Roh Kudus itu.
Karena ia juga merasa cukup baik dan tidak perlu ada nasehat
dan teguran maka ia tidak mau diperbaiki. Tetapi kesaksian
Roh Suci menegaskan bagi kita yang hidup di zaman modern
ini, zaman yang penuh dengan keplesiran ini berkata:
“Keplesiran/hiburan telah membuat penghalang bagi
bekerjannya Roh Kudus melebihi semuanya, dan membuat
sakit hati Tuhan.” 76)
Memiliki pikiran kudus dan suci seperti Yesus adalah satu hal
yang mustahil kita miliki kalau dengan usaha kita sendiri,
akan tetapi oleh kuasa Roh Kudus itu dapat diciptakan dalam
diri kita, asal saja kita mau menempatkan diri kita pada alur
jalan dan tempat di mana kita disuruh Tuhan berdiri. Sebab
janji Tuhanlah yang berkata: Yehezkiel 36: 26, 27 “Kamu
akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam
batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang
keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan
Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat
kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang
pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.”
Hati yang baru dan pikiran/perasaan seperti yang terdapat
dalam Yesus Kristus itu akan menghindari semua jenis
hiburan, tontonan dan keplesiran yang tidak meningkatkan
kekuatan pikiran dan perasaan serta kesukaan dalam
melakukan kehendak Tuhan sekarang ini. Dijelaskan kembali:
“Salah satu jalan yang terburuk yang dapat mengurangi
kekuatan dari tenaga hidup ialah: melihat acara-acara
gambar wayang, atau televisi yang merangsang dan membuat
terharu akan perasaan hati. Juga membaca cerita dongeng
dan yang lucu-lucu. Perkara ini tidaklah merupakan makanan
yang sehat bagi otak dan pikiran kita.” 73)
Hindarilah semua tontonan dan hiburan yang pengaruhnya
membuat kita kasar dan kejam. Nabi Yesaya berkata: Yesaya
33:15 “Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara
dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang
mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang
menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana
penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan
melihat kejahatan,” Bukankah banyak di acara televisi
ditayangkan tentang kekerasan, pembunuhan yang sadis,
amoral, perampokan, pemerkosaan, penipuan, dan perlombaan
dalam berbagai sport, pertandingan mencari kejuaraan dengan
biaya jutaan dollar? Bagaimana pendapat orang tentang
peranan Televisi dewasa ini? Hiburan dan tontonan yang
paling digemari oleh dunia sekarang ini adalah perlombaan
mencapai kedudukan nomor satu. Segalanya diperlombakan,
diperebutkan dengan roh-kompetisi yang sangat tinggi. Ingin
yang terutama, ingin menjadi nomor satu, nama yang terkenal
yang dipuja dan dipuji. Semuanya itu membuat hati manusia
tidak sedia menghadapi hari kedatangan Yesus pada hari
kiamat.
Keplesiran penghalang melebihi semuanya bagi pekerjaan
Roh Kudus. Apakah keplesiran/hiburan yang diminati oleh
para malaikat Jemaat Laodikea itu sekarang ini? Jenis hiburan
apakah yang memusnahkan pengaruh suci dari Roh Kudus
dipikiran para pemimpin Jemaat?
Kita berbicara tentang hiburan, maka kita juga terlibat dalam
tontonan di layar televisi. Jenis tontonan apa yang kita minati
dan yang mematikan pengaruh Roh Kudus dalam menciptakan
pikiran yang halus dan sopan, mulia dan agung seperti pikiran
Juruselamat kita Kristus. Sekiranya Yesus hidup pada zaman
kita sekarang ini, apakah juga Yesus akan duduk bersama kita
menonton hiburan yang kita gemari itu? Sesungguhnya kita
diminta agar mempunyai pikiran dan perasaan seperti yang
ada dalam Kristus. Filipi 2:5 “Hendaklah kamu dalam
hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus.”
Warta Advent On-line (WAO)
25 Mei 2007
b e r s a m b u n g
-Pdt. E. Gultom
Chief Editor Indonesia Publishing House (IPH)
16
BERITA ADVENT SEJAGAT
PANTI ASUHAN ADDA
Kunjungan PA & Pathfinder Bekasi
Oleh David John
ADDA demikian nama panti asuhan
mulailah saya bertanya kepada ibu
membantu ibu ?
yang dikelolah oleh seorang ibu yang
Marsiah dan staffnya.
Ibu Marsiah: Saya dibantu 7 orang staff
sederhana. Ketika PA & Pathfinder
Bekasi tiba di Panti Asuhan ADDA
Tanya
: Sudah berapa lama panti
Tanya
: Bagaimana dengan keamanan
ini saya bertanya-tanya, kira-kira apa
asuhan ini berada di
dalam perbaktian di sini ?
arti nama ini yang begitu singkat.
sini?
Iring-iringan
mobil
rombongan
Ibu Marsia: Sudah sekitar 25 tahun.
Ibu Marsia: Di sini aman untuk berbakti
GMAHK Bekasi memasuki panti
sebelum
berada
di
karena kami sudah ada duluan
asuhan
tsb,
terlihat
di sini sebelum yang lainnya,
halaman parkir yang tidak
jadi tidak ada masalah.
terlalu luas, kami disambut
oleh
Ibu
Marsiah,
Tanya
: Berapa jumlah
penanggung
jawab
anak seluruhnya yang ada di
sekaligus pengelolah panti
sini ?
asuhan ADDA. Ketika
Ibu Marsia: Sekitar 50 orang.
mata saya tertuju kepada
tulisan yang ada di atas
Tanya
: Bagaimana
pintu ruangan kantor di
dengan sekoleh mereka ?
situ tertulis tulisan yang
cukup
jelas
”PANTI
Ibu Marsia: Mereka disekolah
ASUHAN ADDA” dan di
dari panti ini, Ada yang SD dan
bawah tulisan tersebut
SMP
tertulis ”Anugerah Datang
Dari Allah” kepanjangan
Tanya
: Bagaimana dengan
Pathfinder Membawakan Lagu Spesial
dari
tulisan
ADDA.
biaya hidup mereka ?
Melihat
kepanjangan
tulisan ini saya dapat
Ibu Marsia: Bantuan
dari
memastikan bahwa ini adalah panti
Karang Apel ini panti ini
pengunjung-pengunjung yang
asuhan orang Kristen. Untuk lebih
berada di daerah Pintu tol
berbelas kasihan kepada kami,
memastikan hal tersebut saya
Bekasi Timur, karena
dari gereja-gereja seperti saat
mencoba untuk mengintip ruangan
kena penggusuran proyek
ini dan alumni-alumni panti
kantor ADDA di situ tergantung
jalan tol Bekasi Timur,
beberapa gambar Yesus Kristus.
dan
memdapat
Ya....benar, ini panti asuhan orang
pergantian, kami pun
Kristen. Sebelah kanan dari panti ini
pindah
ke
daerah
ada sebuah ruang perpustakaan
Karang Apel dekat
ukuran sekitar 4 x 6 meter2 dengan
perumahan
beberapa rak buku yang belum terisi
Alamanda
penuh.
Regency. Ketika
kami menempati
Karena merasa penasaran dengan
tempat ini masih
keberadaan panti ini, ketika melihat
sangat sepi dan
Ibu R. Tambunan, kepala Sekolah
kami berada di
SMP Advent XIV Bekasi sedang
tengah
sawah,
berbincang-bincang dengan Ibu
sekarang tempat
Marsiah saya mendekati mereka
ini sudah termasuk
untuk mencari tahu lebih banyak lagi
tempat yang cukup
tentang panti asuhan ini. Untuk
padat.
Pathfinder Memimpin Acara
memenuhi rasa penasaran saya,
Tanya
: Berapa
orang
yang
Warta Advent On-line (WAO)
25 Mei 2007
17
Pembagian Souvenir Kepada Anak-anak
Panti ADDA
yang sudah berhasil,
bahkan
sudah
ada
alumni yang sudah
menjadi dosen dan
pendeta.
Tanya
: Bagaimana
mengumpulkan
anakanak di panti ini.?
Staff
: Banyak cara untuk
mengumpulkan mereka,
salah
salah
satu
contohnya
adalah
melalui titipan jemaat
(gereja Bethani) dari
Kalimantan Barat di
mana
kehidupan
keluarga yang berat bagi
mereka.
Karena acara perbaktian sudah mau
mulai kamipun tidak banyak tanya
lagi. PA & Pathfinder Bekasi yang
dikoordinir oleh Sdri Inge Tauran
mengadakan kunjungan ini adalah
dengan tujuan untuk mengadakan
perbaktian
bersama
serta
memberikan wawasan kepada anakanak Pathfinder untuk melihat dari
Ketua PA Bekasi Menyerahkan
Bantuan
Kepada
Marsia
Warta
AdventIbu
On-line
(WAO)
Anak-anak Panti ADDA Ikut Kuis Alkitab
dekat kehidupan teman-teman mereka
di panti asuhan ADDA.
membagi-bagikan souvenir kepada anakanak panti. Respon disampaikan oleh ibu
Marsiah yang menyatakan sangat berbahagia
dikunjungi oleh teman-teman yang sebaya
dengan anak-anak di sini, pintu panti asuhan
terbuka lebar, setiap saat kami siap
menerima bapak, ibu, dan adik-adik
sekalian, jangan segan-segan mengunjungi
kami kembali. Doa tutup dilayangkan oleh
Pdtm.Denny Komaling.
Pada kesempatan ini juga PA &
Paftfinder Bekasi bermain bersama
dengan anak-anak panti dalam kuis
Alkitab, nyanyi bersama bahkan
melakukan energiser bersama yang
dipimpin oleh Pathfinder Bekasi.
Renungan tutup Sabat disampaikan
oleh Pdtm. R. Simbolon, sebelum
renungan disampaikan Pdt .N.Sinaga
Pada kesempatan terakhir PA & Pathfinder
melayangkan
doa
buka
untuk
membagikan makanan kecil kepada anakrenungan tutup Sabat. Setelah itu
anak Panti asuhan beserta semua staff dan
ketua jemaat Bekasi bapak L.
Hutagaol
menyampaikan
sepatah kata mewakili
GMAHK
Bekasi
menyampaikan
sangat berbahagia
dapat
berbakti
dan
bermain
bersama dengan
anak-anak
di
sini,
jika
memungkinkan
kami akan datang
kembali
untuk
berbakti dan berbagi
rasa dengan anak-anak
Lagu Spesial Anak-anak Panti ADDA
di sini. Inqe Tauran
mewakili jemaat Bekasi
menyampaikan
berturut-turut:
dana bantuan operasional, pakaian
layak pakai, indomie, minyak
seluruh pengunjung untuk dicicipi bersama.
goreng, peralatan sekolah,
Setelah makan kamipun meminta izin untuk
buku bacaan dan buku
permisi pulang sambil bersalam-salaman.
Amanat kepada orang
Kiranya Tuhan selalu memberkati anak-anak
muda
kepada
panti
panti asuhan ini dan ibu Marsiah beserta
asuhan yang diterima
dengan staff. Dan panti ini juga kelak boleh
langsung
oleh
ibu
menjadi biji mata Tuhan.
Marsiah
pada
kesempatan yang sama
Inqe memintaan bantuan
adik-adik Patfinder untuk
25 Mei 2007
18
Download