File

advertisement
Organizing
pada Industri
Pangan
dengan
Metode Riset
Operasional
Dr. Ervina
Organizing
Pengaturan terhadap:
1. aspek perencanaan dan produksi
2. pembagian tugas-tugas (manusia, mesin,
biaya)
Diperlukan
 formulasi tujuan yang jelas dan mungkin
dicapai, petunjuk pelaksanaan kerja,
 pembagian tugas dan pendelegasian
 persyaratan keterampilan, penyebaran
beban pekerjaan dan tanggung- jawab
untuk mendapatkan hasil pengaturan
yang baik
Beberapa persoalan
Organizing di IP
 Menentukan
jumlah bahan baku dan
jadwal produksi
 Menugaskan karyawan
 Mengendalikan persediaan
 Memecahkan masalah jaringan
Contoh Penugasan
Catering Asri mempunyai 3 rekanan untuk
pembuatan kue jajan pasar utk risoles,
arem-arem dan cupcake.
Masing-masing produk dipesan sebanyak
500 pieces
Produk
A (jam)
B (jam)
C (jam)
Risoles
4
8
2
Arem-arem
4
7
3
Cupcake
3
6
1
Persoalan Penugasan
Siapa yang perlu ditugasi untuk membuat
masing-masing produk
Tugas dan Diskusi
 Berikan
contoh kasusnya pada industri
pangan!
Contoh Perencanaan Bahan
Baku dan Jadwal Produksi
(MRP)
 Sebuah
perusahaan mebel memerlukan 7
jenis bahan baku yang terdiri dari 3
kualitas (1,2,3).
 Setiap bahan memerlukan waktu
persiapan masing-masing.
 Biaya yang terlibat adalah biaya setup,
biaya simpan, biaya produksi
Persoalan Bahan Baku dan
Jadwal produksi
 Manajer
ingin melakukan persiapan
proses dan jadwal produksi sehingga
dapat diketahui rencana kebutuhan
bahan untuk waktu 4 bulan ke depan
 Berikan
contoh kasusnya pada industri
pangan!
Contoh: Persediaan
 PT
Asri menghadapi masalah pengadaan
kayu. Kebutuhan kayu untuk pembuatan
kursi selama setahun adalah 3600 lembar.
Biaya untuk melakukan sekali pemesanan
adalah Rp 200.000. Biaya simpan
perlembar adalah RP 25.000 pertahun.
Harga perlembar kayu adalah Rp
100.000.
Persoalan persediaan
 Perusahaan
ingin mengetahui berapa kali
perusahaan harus memesan kayu untuk
memenuhi kebutuhan setahun atau
berapa banyak kayu harus dipesan
setiap kali pemesanan, agar biaya yang
dikeluarkan minimal!
 Informasi
yang akan didapat
1. pada tingkat persediaan ada berapa
perusahaan harus memesan lagi
2. jumlah unit yang harus dipesan setiap kali
memesan
3. jumlah minimum persediaan yang harus
ada
 Berikan
contoh kasusnya pada industri
pangan!
Contoh: Jaringan
 PT
Asri yang memproduksi mebel memiliki
pabrik di Jakarta dan Jogja dan kantor
cabang pemasaran di Palembang,
Makasar, dan Denpasar.
Dari/Ke
Pal
Mak
Den
Pasokan
Jakarta
10
12
8
300
Jogja
7
10
14
500
Permintaan
150
300
350
Persoalan Jaringan
 Perusahaan
ingin mengetahui berapa
banyak produk ayng harus dikirim dari
Jakarta dan Jogja ke Palembang,
Makasar, dan Denpasar agar biaya kirim
minimum
 Berikan
contoh kasusnya pada industri
pangan!
Download