teknologi komunikasi dan proses interpersonal 1

advertisement
13
Modul ke:
Fakultas
Teknik
Program Studi
Teknik Industri
Psikologi Industri
Teknologi Komunikasi Dan Proses
Interpersonal 2
Dr. Arif Zulkifli ST
Komunikasi
• Komunikasi menurut Robbins (2003) adalah
perpindahan dan pemahaman makna. Hanya
lewat perpindahan makna dari satu orang ke
orang lain informasi dan gagasan dapat
dihantarkan. Namun komunikasi lebih dari
sekedar menanamkan makna. Komunikasi harus
juga difahami.
• Adapun komunikasi dalam pengertian model
komunikasi perceptual menyatakan bahwa
komunikasi adalah proses di mana penerima
menciptakan makna sendiri dalam benak mereka.
Komunikasi pada Atasan dan Bawahan
Komunikasi ke Bawah
• Komunikasi ke bawah dalam sebuah organisasi
berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan
berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang
berotoritas lebih rendah. Biasanya kita
beranggapan bahwa informasi bergerak dari
manajemen kepada para pegawai; namun dalam
organisasi kebanyakan hubungan ada pada
kelompok manajemen (Davis, dalam Pace &
Faules, 2005).
Jenis informasi yang biasa dikomunikasikan
dari atasan kepada bawahan
• informasi mengenai bagaimana melakukan
pekerjaan
• informasi mengenai dasar pemikiran untuk
melakukan pekerjaan
• informasi mengenai kebijakan dan praktikpraktik organisasi
• informasi mengenai kinerja pegawai
• informasi untuk mengembangkan rasa
memiliki tugas (sense of mission).
Metode Komunikasi
•
•
•
•
Tulisan saja
Lisan saja
Tulisan diikuti lisan
Lisan diikuti tulisan
Metode Komunikasi
No
Situasi
3
Penyampaian informasi yang memerlukan
tindakan segera pegawai
Informasi yang memerlukan tindakan pegawai
pada waktu mendatang
Penyampaian informasi yang bersifat umum
4
Penyampaian arahan atau perintah perusahaan
1
2
5
6
7
Penyampaian informasi mengenai perubahan
kebijakan perusahaan yang penting
Penyampaian kemajuan kerja kepada penyelia
langsung anda
Promosi kampanye keamanan
Pemberian pujian kepada pegawai atas prestasi
kerjanya
9 Pemberian teguran atas kelalaian kerjanya
Penyelesaian perselisihan di anatara para pegawai
10
mengenai masalah kerja
8
Paling
Efektif
Lisan diikuti
tulisan
Paling tidak
Efektif
Tulisan saja
Lisan saja
Tulisan saja
Lisan diikuti
tulisan
Lisan diikuti
tulisan
Lisan diikuti
tulisan
Lisan diikuti
tulisan
Lisan diikuti
tulisan
Lisan saja
Lisan saja
Lisan saja
Tulisan saja
Lisan saja
Lisan saja
Lisan saja
Lisan saja
Tulisan saja
Tulisan saja
Tulisan saja
Keterangan
• Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa metode lisan
diikuti tulisan dinilai paling efektif dalam enam dari sepuluh situasi
dan tidak pernah dinilai tidak sesuai untuk situasi apapun. Situasi
yang memerlukan tindakan segera tetapi kemudian diikuti oleh
tindak lanjutnya, yang bersifat umum dan memerlukan
pendokumentasian, dan yang meliputi hubungan-hubungan
antarpersonal yang positif, tampaknya paling baik ditangani oleh
metode lisan diikuti tulisan.
• Metode lisan saja dinilai paling efektif dalam situasi yang mencakup
teguran dan mendamaikan perselisihan, tapi paling tidak efektif
dalam enam situasi lainnya, meskipun empat dari enam situasi juga
dinilai paling efektif untuk kombinasi metode lisan diikuti tulisan.
Hal ini menunjukkan bahwa metode lisan diinginkan tetapi tidak
hanya lisan saja.
• Metode tulisan saja dinilai paling efektif bila diperlukan informasi
untuk tindakan yang akan datang, bila informasinya umum, dan bila
tidak diperlukan kontak pribadi. Metode tulisan diikuti lisan tidak
dinilai paling efektif atau paling tidak efektif bagi setiap situasi.
Komunikasi ke Atas
• Komunikasi ke atas dalam sebuah organisasi berarti bahwa
informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah
(bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (supervisor).
• Esensi komunikasi ke atas adalah suatu permohonan atau
komentar yang diarahkan kepada individu yang otoritasnya
lebih besar, lebih tinggi, atau lebih luas.
• Komunikasi digunakan untuk memberi umpan balik kepada
atasan, menginformasikan mereka mengenai kemajuan
tujuan, dan meneruskan masalah-masalah yang ada.
Komunikasi ke atas menyebabkan para manajer menyadari
perasaan para karyawan terhadap pekerjaannya, rekan
sekerjanya, dan organisasi secara umum. Manajer juga
mengandalkan komunikasi ke atas untuk mendapatkan
gagasan mengenai bagaimana segala sesuatu dapat
diperbaiki
Alasan mengapa komunikasi ke atas
terlihat sulit:
• Kecendrungan bagi pegawai untuk
menyembunyikan pikiran mereka
• Perasaan bahwa supervisor dan manajer tidak
tertarik kepada masalah pegawai
• Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke
atas yang dilakukan pegawai
• Perasaan bahwa supervisor dan manajer tidak
dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa
yang disampaikan pegawai.
Komunikasi dalam Industri dan Organisasi
• Menurut Jewell dan Siegal (1998) komunikasi organisasi adalah suatu
alat di mana aktivitas anggota-anggota sistem sosial organisasi
dikoordinasikan. Komunikasi dapat membentuk jalinan pengertian
antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, sehingga apa yang
dikomunikasikan dapat dimengerti, dipikirkan dan akhirnya
dilaksanakan.
• Apabila organisasi tidak dapat melaksanakan komunikasi yang baik,
maka semua rencana-rencana, instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk,
sasaran-sasaran, motivasi-motivasi dan sebagainya, hanya tinggal di
atas kertas, atau menjadi simpang siur dan kacau balau sehingga tujuan
industri dan organisasi kemungkinan tidak akan tercapai.
• Komuniksi yang tidak lancar dapat menimbulkan dampak buruk,
berupa: timbulnya sentimen-sentimen, perasangka-prasangka dan
ketegangan di kalangan para anggota organisasi dan konflik-konflik di
antara bermacam-macam tingkatan dalam organisasi. Sedangkan
keuntungan-keuntungan dari komunikasi yang baik dalam organisasi
adalah: kelancaran tugas-tugas lebih terjamin, biaya-biaya dapat
ditekan, dapat meningkatkan partisipasi dan pengawasan dapat
dilaksanakan dengan baik
Dimensi Komunikasi
• Komunikasi Internal
• Komunikasi Eksternal
Komunikasi Internal
• Komunikasi internal adalah komunikasi antar
manajer dengan komunikan yang berada
dalam organisasi, yakni para pegawai dan
berlangsung secara timbal balik.
• Komunikasi internal terbagi atas tiga arus
komunikasi
– Komunikasi vertikal
– Komunkasi Horizontal
– Komunikasi Diagonal
Komunikasi Vertikal
• Adalah komunikasi dari atas ke bawah, dan dari bawah
ke atas, yaitu komunikasi dari pimpinan ke bawahan
dan dari bawahan ke atasan. Dalam proses komunikasi
vertikal, pemimpin memberikan instruksi, petunjuk,
pengarahan, informasi, penjelasan kepada bawahan.
• Sebaliknya bawahan memberikan laporan, gagasan,
saran dan sebagainya kepada pimpinan. Komunikasi
vertikal dapat dilaksanakan secara langsung antara
manajer sebagai pimpinan tertinggi dengan seluruh
karyawan, dapat juga melalui kepala biro, kepada
bagian atau seksi
Komunikasi Horisontal
• komunikasi secara mendatar, misalnya: antara
anggota staf dengan anggota staf, karyawan dengan
karyawan, dan sebagainya. Komunikasi horisontal
seringkali berlangsung tidak formal.
Tujuan Komunikasi Interaktif
• Task coordination. Kepala departemen dapat melakukan pertemuan
bulanan untuk mendiskusikan bagaimana masing-masing
departemen memberikan kontribusi untuk tujuan masing-masing
sistem
• Problem solving. Anggota dari salah satu departemen dapat
berkumpul untuk mendiskusikan bagaimana mereka akan
menangani ancaman masalah keuangan; mereka dapat
menggunakan pemikiran karyawan
• Information sharing. Anggota departemen dapat bertemu dengan
anggota-anggota departemen lain untuk memberikan kepada
mereka data baru
• Conflict resolution. Anggota dari salah satu departemen dapat
bertemu untuk mendiskusikan konflik yang ada di dalam
departemen atau antar departemen.
Komunikasi Diagonal
• Komunikasi diagonal atau komunikasi silang (cross
communication); adalah komunikasi antara pimpinan
seksi dengan pegawai seksi lainnya.
Komunikasi Eksternal
• Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjadi antara
manajer atau pejabat lain yang mewakili di luar organisasi.
Komunikasi eksternal terdiri dari dua jalur yakni komunikasi
dari organisasi ke khalayak dan dari khalayak ke organisasi
• Komunikasi dari organisasi ke khalayak atau publik pada
umumnya bersifat informatif, setidaknya adanya hubungan
batin. Hal ini sangat penting dalam rangka memecahkan
masalah yang tidak terduga sebelumnya, misalnya saja
adanya berita surat kabar yang tidak sesuai dengan
kenyataan. Komunikasi ini dapat dilakukan melalui mass
media seperti surat kabar, majalah, radio, telepon, televisi,
poster dan sebagainya.
• Komunikasi dari khlayak ke organisasi adalah proses umpan
balik yang dikehendaki oleh manajer maupun umpan balik
secara spontanitas dari komunikan.
Download