Sasaran dan Rencana Kinerja Tahun 2013

advertisement
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan Rahmat, Taufik, dan
Hidayah-Nya hingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintaha (LAKIP) Direktorat
Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil Tahun 2013 ini dapat diselesaikan.
Laporan Akuntabiltas Kinerja ini disusun dengan tujuan menginformasikan capaian kinerja Direktorat
Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil selama Tahun 2013. Capaian Kinerja (Performance Results) 2013
tersebut dibandingkan dengan Penetapan Kinerja (Performance Plan) Tahun 2013 sebagai tolak ukur
keberhasilan tahunan organisasi.
Disadari bahwa LAKIP Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil Tahun 2013 ini masih banyak
kekurangannya,oleh karena itu saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Akhirnya atas
perhatian dan bantuan semua pihak terhadap terselenggaranya program dan kegitan Direktorat
Pendayagunaan Pulau Pulau Kecil serta tersusunnya laporan ini diucapkan terimakasih
Jakarta, 20 Januari 2014
Direktur Pendayagunaan Pulau Pulau Kecil
Ir. Rido Miduk Sugandi Batubara, M. Si
IKHTISAR EKSEKUTIF
Pembangunan kelautan dan perikanan yang telah dilaksanakan selama ini telah membawa hasil
yang cukup menggembirakan. Namun demikian, perubahan tatanan global serta nasional yang
berkembang dinamis menuntut percepatan pembangunan kelautan dan perikanan nasional secara
nyata. Untuk mewujudkan hal tersebut, telah diterbitkan Undang-undang No. 17 tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang salah satu misinya menyatakan :
Mewujudkan Indonesia menjadi Negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasis
kepentingan nasional.
Oleh karena itu, sesuai dengan fungsi pembangunan kelautan dan perikanan dibidang sumber
daya alam dan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
diarahkan untuk mengoptimalkan segenap potensi yang ada dalam rangka mewujudkan pembangunan
nasional dengan Visi : Indonesia Penghasil Produk Kelautan dan Perikanan Terbesar 2015, dan
Misi : Mensejahterakan Masyarakat Kelautan dan Perikanan. Terdapat 4 sasaran strategis untuk
mewujudkan visi dan misi adalah sebagai berikut : memperkuat kelembagaan dan SDM secara
terintegrasi, mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan, meningkatkan
produktivitas dan daya saing berbasis pengetahuan, dan memperluas akses pasar domestik dan
internasional.
Mengacu pada Renstra yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, maka
Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil sebagai salah satu unit teknis yang
membidangi kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil harus mendukung terhadap pencapaian sasaran
strategis yang telah di tetapkan KKP. Salah satunya adalah mengelola sumberdaya kelautan dan
perikanan secara berkelanjutan. Guna mewujudkan hal tersebut maka dijabarkan sasaran strategis
dalam bentuk butir-butir untuk mencapai tujuan yaitu : Konservasi kawasan dan jenis biota perairan
yang dilindungi dikelola secara berkelanjutan, dan pulau-pulau kecil dikembangkan menjadi pulau
bernilai ekonomi tinggi. Kedua butir tujuan tersebut diharapkan dapat mendukung dalam pencapaian
yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Sebagai unit teknis eselon II pada Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil,
Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau kecil melakukan berbagai kegiatan yang mendukung
pencapaian visi dan misi KKP. Berdasarkan Renstra yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Nomor 6 tahun 2010 tentang Renstra Menteri Kelautan dan Perikanan, maka sasaran strategis
pembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2014 yang sesuai dengan tupoksi Direktorat
Pendayagunaan Pulau-pulau kecil adalah Pulau-pulau kecil dikembangkan menjadi pulau bernilai
ekonomi tinggi, berdasarkan tujuan yang akan dicapai yaitu Mengelola Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan secara Berkelanjutan.
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil pada tahun 2013
adalah Tercapainya 60 pulau kecil yang dikelola melalui pemetaan potensi, fasilitasi penyediaan
infrastruktur, fasilitasi perbaikan lingkungan, mitigasi dan adaptasi bencana, serta 5 pulau diantaranya
terfasilitasi investasi,. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka disusun indikator-indikator yang sesuai
guna memudahkan pencapaian target. Indikator sasaran tersebut meliputi; (1) jumlah pulau kecil yang
diidentifikasi dan dipetakan potensinya termasuk pulau-pulau kecil terluar, (2) jumlah pulau kecil yang
terfasilitasi infrastrukturnya secara terintegrasi termasuk pulau-pulau kecil terluar, (3) jumlah pulau
kecil yang terfasilitasi perbaikan lingkungan, mitigasi dan adaptasi bencana, (4) jumlah pulau kecil
yang terfasilitasi kegiatan investasi.
Pelaksanaan kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian sasaran yang telah ditetapkan,
diharapkan dapat menimbulkan dampak yang cukup besar terhadap peningkatan kesejahteraan di
wilayah pulau-pulau kecil termasuk pulau-pulau kecil terluar sehingga mendukung pencapaian visi dan
misi yang ditetapkan KKP.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tugas Pokok dan Fungsi
Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau yang membentang dari
Sabang sampai Merauke. Pulau-pulau kecil tersebut tersebar dan terisolir dengan kondisi sarana dan
prasarana yang kurang memadai. Berdasarkan hasil toponimi dan verifikasi oleh Tim Nasional
Pembakuan Nama Rupabumi, Indonesia memiliki kurang lebih 13.466, yang sebagian besar
merupakan pulau-pulau kecil dan 92 diantaranya adalah pulau-pulau kecil terluar.
Pulau-pulau kecil memiliki potensi sumberdaya alam yang dapat didayagunakan untuk
mengakselerasi pertumbuhan ekonomi karena memiliki sumberdaya hayati tinggi, dan jasa lingkungan.
Pengelolaan pulau-pulau kecil tersebut menuntut suatu koordinasi lintas sektor, terutama dari para
pemangku kepentingan (stakeholders) yang meliputi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Dunia
Usaha, Perguruan Tinggi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat secara horisontal (antar sektor) dan
keterpaduan secara vertikal (dalam satu sektor).
Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil merupakan unit teknis dari Direktorat Jenderal
Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Kementeriaan Kelautan dan Perikanan, yang memiliki tugas
dan fungsi terkait dengan pengelolaan pulau-pulau kecil. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor: PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan bimbingan teknis,
serta evaluasi di bidang pendayagunaan pulau-pulau kecil, serta mempunyai fungsi :
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pendayagunaan pulau-pulau kecil;
2. Penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pendayagunaan
pulau-pulau kecil;
3. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pendayagunaan pulau-pulau kecil;
4. Pelaksanaan evaluasi di bidang pendayagunaan pulau-pulau kecil;
5. Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga direktorat.
Secara struktur organisasi, Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil terdiri dari 4 (empat) Sub
Direktorat, 8 (delapan) seksi dan 1 (satu) Sub Bagian Tata Usaha seperti terlihat pada flow chart
dibawah ini :
1. Sub Direktorat Identifikasi Pulau-pulau Kecil mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta
pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi pulau-pulau kecil, serta
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang identifikasi pulau-pulau kecil;
b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan dibidang identifikasi pulau-pulau kecil;
c. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang identifikasi
pulau-pulau kecil;
d. Penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang identifikasi pulau-pulau kecil;
e. Penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang identifikasi pulaupulau kecil.
Subdit Identifikasi Pulau-pulau Kecil terdiri dari :
a. Seksi Identifikasi Potensi Pulau-pulau Kecil yang mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria
serta bimbingan teknis, evaluasi dan laporan di bidang identifikasi potensi pulau-pulau kecil,
dengan uraian tugas sebagai berikut:
1. Menyusun rencana kegiatan Seksi Identifikasi Potensi Pulau-pulau Kecil;
2. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program di bidang identifikasi potensi pulaupulau kecil;
3. Menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan di bidang identifikasi potensi pulau-pulau
kecil;
4. Menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang identifikasi potensi pulau-pulau kecil;
5. Menyiapkan bahan bahan sosialisasi di bidang identifikasi potensi pulau-pulau kecil;
6. Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait;
7. Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi di bidang identifikasi potensi pulau-pulau
kecil;
8. Menyiapkan dan menyusun laporan kegiatan bulanan Seksi Identifikasi Potensi Pulaupulau Kecil.
b. Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta bimbingan teknis, evaluasi
dan laporan di bidang data dan informasi pulau-pulaukecil dengan uraian tugas sebagai berikut
:
1. Menyusun rencana kegiatan dan program Seksi Data dan Informasi Pulau-pulau Kecil;
2. Menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan di bidang data dan informasi pulau-pulau
kecil;
3. Menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang data dan informasi pulau-pulau kecil;
4. Menyiapkan bahan sosialisasi di bidang data dan informasi pulau-pulau kecil;
5. Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait;
6. Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi di bidang data dan informasi pulau-pulau
kecil;
7. Menyiapkan bahan penyusunan database dan penyajian informasi di web kementerian
Kelautan dan Perikanan;
8. Menyiapkan dan menyusun laporan kegiatan bulanan Seksi Data dan Informasi Pulau-pulau
Kecil.
2. Sub Direktorat Sarana dan Prasarana Pulau-Pulau Kecil mempunyai tugas
Melaksanakan
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sarana dan prasarana pulau-pulau
kecil, serta menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, di bidang sarana dan prasarana pulau-pulau kecil;
b. Penyusunan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang sarana dan prasarana pulau-pulau kecil;
c. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, di bidang Sarana dan
Prasarana pulau-pulau kecil;
d. Penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang sarana dan prasarana pulau-pulau
kecil;
e. Penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang sarana dan prasarana
pulau-pulau kecil.
Subdit Sarana dan Prasarana Pulau-pulau kecil terdiri dari:
a. Seksi Sarana Pulau-pulau Kecil, mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta bimbingan
teknis, evaluasi dan laporan dibidang sarana pulau-pulau kecil, dengan uraian tugas sebagai
berikut:
1. Menyusun rencana kegiatan dan program Seksi Sarana Pulau-pulau Kecil;
2. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program di bidang sarana pulau-pulau kecil;
3. Menyiapkan bahan dan data untuk kegiatan penyusunan kebutuhan sarana pulau-pulau
kecil;
4. Menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang sarana pulau-pulau kecil;
5. Menyiapkan bahan sosialisasi di bidang sarana pulau-pulau kecil;
6. Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait;
7. Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi di bidang sarana pulau-pulau kecil;
8. Menyiapkan dan menyusun laporan kegiatan bulanan Seksi Sarana Pulau-pulau Kecil.
b. Seksi Prasarana Pulau-pulau Kecil mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta bimbingan
teknis, evaluasi dan
laporan di bidang prasarana pulau-pulau kecil, dengan uraian tugas
sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kegiatan dan program Seksi Prasana Pulau-pulau Kecil;
2. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program di bidang prasarana pulau-pulau
kecil;
3. Menyiapkan bahan dan data untuk kegiatan penyusunan kebutuhan prasarana pulau-pulau
kecil;
4. Menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang prasarana pulau-pulau kecil;
5. Menyiapkan bahan sosialisasi di bidang prasarana pulau-pulau kecil;
6. Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait;
7. Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi di bidang prasarana pulau-pulau kecil;
8. Menyiapkan dan menyusun laporan kegiatan bulanan Seksi Prasarana Pulau-pulau Kecil.
3. Sub Direktorat Pengelolaan Ekosistem Pulau-Pulau Kecil mempunyai tugas
melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta
bimbingan teknis, evaluasi di bidang pengelolaan ekosistem pulau-pulau kecil, serta
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan ekosistem pulau-pulau kecil;
b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan ekosistem pulau-pulau kecil;
c. Penyiaapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, di bidang pengelolaan ekosistem
pulau-pulau kecil;
d. Penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengelolaan ekosistem pulau-pulau
kecil;
e. Penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pengelolaan
ekosistem pulau-pulau kecil.
Subdit Pengelolaan Ekosistem Pulau-pulau Kecil terdiri dari :
a. Seksi Mitigasi dan Adaptasi Pulau-pulau Kecil mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, dan kriteria, serta bimbingan teknis,
evaluasi dan laporan di bidang mitigasi dan adaptasi pulau-pulau kecil dengan uraian tugas
sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kegiatan dan program Seksi Mitigasi dan Adaptasi Pulau-pulau Kecil;
2. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program di bidang mitigasi dan adaptasi
pulau-pulau kecil;
3. Menyiapkan bahan sosialisasi di bidang mitigasi dan adaptasi pulau-pulau kecil;
4. Menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang mitigasi dan adaptasi pulau-pulau kecil;
5. Menyiapkan data dan informasi mitigasi dan adaptasi pulau-pulau kecil;
6. Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait;
7. Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi di bidang mitigasi dan adaptasi pulau-pulau
kecil;
8. Menyiapkan dan menyusun laporan kegiatan bulanan Seksi Mitigasi dan Adaptasi Pulaupulau Kecil.
b. Seksi Rehabilitasi Pulau-pulau Kecil mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi
dan laporan di bidang rehabilitasi pulau-pulau kecil dengan uraian tugas sebagai berikut:
1. Menyusun rencana kegiatan dan program Seksi Rehabilitasi Pulau-pulau Kecil;
2. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program di bidang rehabilitasi pulau-pulau
kecil;
3. Menyiapkan bahan sosialisasi di bidang rehabilitasi pulau-pulau kecil;
4. Menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang rehabilitasi pulau-pulau kecil;
5. Menyiapkan data dan informasi rehabilitasi pulau-pulau kecil;
6. Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait;
7. Menyiapkan bahan dalam rangka monitoring dan evaluasi di bidang rehabilitasi pulaupulau kecil;
8. Menyiapkan dan menyusun laporan kegiatan bulanan Seksi Rehabilitasi Pulau-pulau Kecil.
4. Sub Direktorat Investasi dan Promosi Pulau-Pulau Kecil mempunyai tugas
melaksanakan
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang investasi dan promosi pulau-pulau kecil,
serta menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang investasi dan promosi pulau-pulau kecil;
b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang investasi dan promosi pulau-pulau kecil;
c. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang investasi dan
promosi pulau-pulau kecil;
d. Penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang investasi dan promosi pulau-pulau
kecil;
e. Penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang investasi dan
promosi pulau-pulau kecil.
Subdit Investasi dan Promosi Pulau-pulau Kecil terdiri dari :
a. Seksi Promosi Investasi Pulau-pulau Kecil mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta bimbingan
teknis, evaluasi dan laporan di bidang Promosi pulau-pulau kecil, dengan uraian tugas sebagai
berikut :
1. Menyusun rencana kegiatan dan program Seksi Promosi Investasi Pulau-pulau Kecil;
2. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program di bidang promosi investasi pulaupulau kecil;
3. Menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan di bidang promosi investasi pulau-pulau kecil;
4. Menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang promosi investasi pulau-pulau kecil;
5. Menyiapkan bahan sosialisasi di bidang promosi investasi pulau-pulau kecil;
6. Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait;
7. Menyiapkan bahan dalam rangka monitoring dan evaluasi di bidang promosi investasi
pulau-pulau kecil;
8. Menyiapkan dan menyusun laporan kegiatan bulanan Seksi Promosi Investasi Pulau-pulau
Kecil.
b. Seksi Fasilitasi Investasi Pulau-pulau Kecil mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta bimbingan
teknis, evaluasi dan laporan di bidang fasilitasi investasi pulau-pulau kecil, dengan uraian tugas
sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kegiatan dan program Seksi Fasilitasi Investasi Pulau-pulau Kecil;
2. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program di bidang fasilitasi investasi pulaupulau kecil;
3. Menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan di bidang fasilitasi investasi pulau-pulau kecil;
4. Menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang penyiapan fasilitasi investasi pulau-pulau
kecil;
5. Menyiapkan bahan sosialisasi di bidang fasilitasi investasi pulau-pulau kecil;
6. Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait;
7. Menyiapkan bahan dalam rangka monitoring dan evaluasi di bidang fasilitasi investasi
pulau-pulau kecil;
8. Menyiapkan dan menyusun laporan kegiatan bulanan Seksi Fasilitasi Investasi Pulau-pulau
Kecil.
B. Keragaman SDM Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil
Jumlah Personil secara keseluruhan pegawai di lingkungan Direktorat Pendayagunaan Pulaupulau Kecil sampai Desember 2013 sebanyak 51 orang dengan perincian sebagai berikut:
PNS : 51 orang,
CPNS : 0 orang
Pegawai yang sudah memasuki batas usia pensiun: 0 orang.
Pendistribusian pada unit eselon III pegawai tersebut dapat dilihat pada grafik dan table berikut
ini:
N
O
1
2
3
4
5
6
Tabel 1. Jumlah Personil Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil
UNIT KERJA ESELON
PELAK JUML JUML PEGAWAI
AH
AH
BUP 2013
II III IV SANA
PNS
CPNS
2013
Direktur PPK
1
1
0
0
Subdit IP
1
2
8
11
0
0
Subdit SP
1
2
6
9
0
0
Subdit PE
1
2
8
11
0
0
Subdit INPRO
1
2
8
11
0
0
Tata Usaha
1
7
8
0
0
TOTAL
1
11
9
11
11
8
Gambar 1.
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT PENDAYAGUNAAN PULAU-PULAU KECIL
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Visi Dan Misi
Berdasarkan Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan, telah ditetapkan visi dan
misinya sebagai berikut: Visi Kementerian Kelautan dan Perikanan “Visi pembangunan kelautan
dan perikanan adalah pembangunan kelautan dan perikanan yang Berdaya saing dan berkelanjutan
untuk
kesejahteraan
masyarakat.”
dan
Misi
Kementerian
Kelautan
dan
Perikanan
“Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Meningkatkan Nilai
Tambah dan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Memelihara Daya Dukung dan Kualitas
Lingkungan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan”
Pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia hendaknya diarahkan untuk
mewujudkan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil yang bersih, indah, produktif dan
bermanfaat untuk memenuhi berbagai kebutuhan masa kini dan bagi generasi mendatang. Untuk
itu diperlukan upaya dan kemampuan dalam pemahaman karakteristik ekosistem pesisir, laut dan
pulau-pulau kecil, kesadaran dalam pemeliharaan, serta pemanfaatan sumber daya kelautan dan
perikanan secara bijaksana dan berkelanjutan (sustainable development). Mencermati peluang,
tantangan dan potensi yang dimiliki kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil tersebut, serta
mengacu pada Visi dan Misi Kementerian Kelautan dan Perikanan, maka dirumuskan Visi
Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, yaitu: “Pengelolaan kelautan,
pesisir dan pulau-pulau kecil secara optimum dan lestari bagi kesejahteraan masyarakat.”
Berdasarkan visi dan misi Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
tersebut diatas, Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil mempunyai Visi: “Menjadikan
Pulau Kecil Bernilai Ekonomi Tinggi”, maka untuk mencapai visi tersebut, disusun misi
Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil, yaitu tujuan pendayagunaan Pulau-pulau kecil
adalah dalam rangka “Mendayagunakan potensi pulau-pulau kecil secara terintegrasi dan
Berkelanjutan”.
B. Sasaran dan Rencana Kinerja Tahun 2013
Sasaran Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil Tahun 2010-2014 adalah
“Tercapainya 200 pulau kecil yang dikelola melalui pemetaan potensi, fasilitasi penyediaan
infrastruktur, fasilitasi perbaikan lingkungan, mitigasi dan adaptasi bencana, serta 25
diantaranya terfasilitasi investasi”.
Pencapaian sasaran tersebut dapat dicapai apabila didukung oleh kebijakan yang konsisten dan
juga didukung dengan anggaran yang cukup.
Tahun 2013 sasaran Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil yang tertuang dalam
dokumen penetapan kinerja, adalah “Tercapainya 60 pulau kecil yang dikelola melalui
pemetaan potensi, fasilitasi penyediaan infrastruktur, fasilitasi perbaikan lingkungan,
mitigasi dan adaptasi bencana, serta 5 diantaranya terfasilitasi investasi”.
Pengukuran Pencapaian sasaran tersebut melalui 4 (empat) indikator kinerja, yaitu
sebagai berikut :
Indikator 1 :
Jumlah pulau kecil yang diidentifikasi dan dipetakan potensinya termasuk pulaupulau kecil terluar, dengan target sebanyak 60 pulau
Indikator 2 :
Jumlah pulau kecil yang terfasilitasi infrastrukturnya secara terintegrasi
termasuk pulau-pulau kecil terluar, dengan target sebanyak 60 pulau
Indikator 3 :
Jumlah pulau kecil yang terfasilitasi perbaikan lingkungan, adaptasi berbasis
mitigasi, dengan target sebanyak 30 pulau
Indikator 4 :
Jumlah pulau kecil yang terfasilitasi kegiatan investasi, , dengan target sebanyak
5 pulau
Untuk mencapai sasaran Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil tersebut di atas,
beberapa strategi yang ditempuh, yaitu sebagai berikut:
Strategi 1 :
Identifikasi Potensi dan Pemetaan Pulau-pulau Kecil, termasuk Pulau-pulau
Kecil Terluar
Strategi 2:
Fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana di pulau-pulau kecil, termasuk pulaupulau kecil terluar
Strategi 3 :
Fasilitasi perbaikan Lingkungan, Mitigasi dan Adaptasi Bencana di pulau-pulau
Kecil
Strategi 4 :
Fasilitasi Kegiatan investasi di pulau-pulau kecil
Berikut ini disampaikan tabel Renstra Pembangunan Pulau-pulau Kecil Tahun 2010 –
2014 (tabel 2), Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil
(tabel 3), Rencana Kinerja Tahun 2013 (tabel 4), Penetapan Kinerja Tahun 2013 (5).
Tabel 2. Renstra Pembangunan Pulau-pulau Kecil Tahun 2010 - 2014
No
Kegiatan/
Sub
Kegiatan
1. Pendayagun
aan PulauPulau Kecil
Sasaran
Tercapainya
200 pulau
kecil yang
terkelola
melalui
pemetaan
potensi,
fasilitasi
penyediaan
infrastruktur,
fasilitasi
perbaikan
lingkungan,
mitigasi dan
adaptasi
bencana serta
25
diantaranya
terfasilitasi
investasi
Indikator
Jumlah
pulau kecil
yang
diidentifikas
i dan
dipetakan
potensinya
termasuk
pulau-pulau
kecil terluar
Jumlah
pulau kecil
yang
difasilitasi
penyediaan
infrastuktur
secara
terintegrasi
termasuk
pulau-pulau
kecil terluar
Jumlah
pulau kecil
yang
terfasilitasi
perbaikan
lingkungan
dan adaptasi
berbasis
mitigasi
Jumlah
pulau kecil
yang
terfasilitasi
investasi
Target
Out
put
Unit
Kerja
2010
2011
2012 2013
2014
20
pulau
30
pulau
60
pula
u
60
pula
u
30
pulau
20
pulau
30
pulau
60
pula
u
60
pula
u
30
pulau
20
pulau
25
pulau
30
pula
u
30
pula
u
30
pulau
5
Pulau
5
pulau
5
pula
u
5
pula
u
5
pulau
Direkt
orat
Penda
yagun
aan
Pulaupulau
Kecil
Tabel 3. Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil Tahun
2010 - 2014
NO
SASARAN
1
Tercapainya 200 pulau kecil
yang dikelola melalui
pemetaan potensi, fasilitasi
penyediaan infrastruktur,
fasilitasi perbaikan lingkungan,
mitigasi dan adaptasi bencana,
serta 25 diantaranya
terfasilitasi investasi
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
1 Jumlah pulau kecil yang
diidentifikasi dan dipetakan
potensinya termasuk pulaupulau kecil terluar
2 Jumlah pulau kecil yang
difasilitasi penyediaan
infrastuktur secara terintegrasi
termasuk pulau-pulau kecil
terluar
SUMBER DATA
Laporan hasil
survey identifikasi
dan pemetaan
Laporan
perkembangan
kegiatan
penyediaan
Infrastruktur
melalui APBN
(Pusat dan DAK)
Tabel 4. Rencana Kinerja Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil
Tahun 2012
Sasaran Strategis
Tercapainya 60 pulau
kecil yang dikelola
melalui pemetaan
potensi, fasilitasi
penyediaan infrastruktur,
fasilitasi perbaikan
lingkungan, mitigasi dan
adaptasi bencana, serta 5
diantaranya terfasilitasi
investasi
Indikator Kinerja
Target
1. Jumlah pulau kecil yang
diidentifikasi dan dipetakan
potensinya termasuk pulaupulau kecil terluar
60 pulau
2. Jumlah pulau kecil yang
terfasilitasi infrastrukturnya
secara terintegrasi termasuk
pulau-pulau kecil terluar
60 pulau
3. Jumlah pulau kecil yang
terfasilitasi perbaikan
lingkungan dan adaptasi
berbasis mitigasi
30 pulau
4. Jumlah pulau kecil yang
terfasilitasi kegiatan investasi
5 pulau
Tabel 5. Penetapan Kinerja Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil
No.
Sasaran Strategis
1.
Tercapainya 60 pulau
kecil yang dikelola
melalui pemetaan
potensi, fasilitasi
penyediaan
infrastruktur, fasilitasi
perbaikan lingkungan,
mitigasi dan adaptasi
bencana, serta 5
diantaranya terfasilitasi
investasi
Indikator Kinerja
Target
Jumlah pulau kecil yang
diidentifikasi dan
dipetakan potensinya
termasuk pulau-pulau
kecil terluar
Jumlah pulau kecil yang
terfasilitasi
infrastrukturnya secara
terintegrasi termasuk
pulau-pulau kecil terluar
60 pulau
Jumlah pulau kecil yang
terfasilitasi perbaikan
lingkungan dan adaptasi
berbasis mitigasi
30 pulau
Jumlah pulau kecil yang
terfasilitasi kegiatan
investasi
5 pulau
Tahun 2013
Anggaran
60 pulau
219.364.599.000
Pada pertengahan tahun 2013, penetapan kinerja 2013 mengalami perubahan dan penyesuaian
sehubungan dengan adanya penggunaan metode balanced scorecard (BSC). Selanjutnya sesuai dengan
Tapja Direktorat
Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil
yang ditandatangani
antara
Direktur
Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil dan Direktur Jenderal KP3K ditetapkan sebagai berikut :
1)
Target Kinerja Tahun 2013
Target Kinerja Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil Tahun 2013 dikelompokan ke dalam
4 (empat) perspektif Balanced Scorecard (BSC), yakni:
a) Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder);
b) Perspektif Masyarakat (Costumer)
c) Perspektif Internal (InternalProcess); dan
d) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth)
Pada tahun 2013, Target Kinerja Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil adalah sebagai
berikut :
Tabel 6. Target Kinerja Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil Sesuai BSC
SASARAN STRATEGIS
URAIAN IKU
TARGET
TAHUN
2013
STAKEHOLDER PERSPECTIVE
1. Meningkatnya kesejahteraan
masyarakat kelautan dan perikanan
CUSTOMER PERSPECTIVE
1.
Pertumbuhan PDB Perikanan (%)
7
2. Meningkatnya Pengelolaan SDKP
2.
yang Berkelanjutan
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
Jumlah Pulau-Pulau Kecil Termasuk
Pulau Kecil Terluar Yang Dikelola (Pulau)
60
3. Tersedianya Kebijakan di Bidang
PPK Sesuai Kebutuhan
1.
Jumlah Kebijakan Publik Bidang PPK
1
2.
Jumlah Draft Peraturan Perundang
undangan Bidang PPK
1
4. Terkelolanya Wilayah Laut, Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil Yang
Terpadu dan Berkelanjutan
1.
Jumlah Pulau-Pulau Kecil Yang Dikelola
Bekerjasama Dengan Pihak Lain (Pulau)
7
LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE
5. Tersedianya SDM Dit. PPPK yang
Kompeten dan Profesional
1.
Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon
III dan IV di Dit. PPPK (%)
60
6. Tersedianya Informasi Dit. PPPK
Yang Valid, Handal, Dan Mudah
Diakses
7. Terwujudnya Good Governance &
Clean Government Dit. PPPK
1.
Service Level Agreement Dit. PPPK (%)
70
1.
100
2.
Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas
Internal Dan Eksternal Pemerintah (APIEP)
Yang Ditindaklanjuti Dibandingkan Total
Rekomendasi di Dit. PPPK (%)
Tingkat Kualitas Akuntabilitas Kinerja Dit. PPPK
3.
Nilai Inisiatif Anti Korupsi Dit. PPPK
7,5
4.
Nilai Penerapan RB Dit. PPPK
75
12.
Persentase Penyerapan DIPA Dit. PPPK (%)
8. Terkelolanya Anggaran Dit. PPPK
secara optimal
Nilai AKIP A
˃ 95
Gambar 2.
STAKEHOLDER
PERSPECTIVE
PETA STRATEGI DIREKTORAT PENDAYAGUNAAN PULAU-PULAU KECIL
SS1. Meningkatnya
Kesejahteraan
Masyarakat KP
LEARN &
GROWTH
PERSPECTIVE
INTERNAL PROCESS
PERSPECTIVE
CUSTOMER
PERSPECTIVE
MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN
SS2.
Meningkatnya
Pengelolaan
SDKP yang
berkelanjutan
PERUMUSAN
KEBIJAKAN
PELAKSANAAN KEBIJAKAN
SS4. Terkelolanya
wilayah laut, pesisir
dan pulau-pulau
kecil secara
terpadu dan
berkelanjutan
SS3.
Tersedianya
Kebijakan di
bidang PPK
Sesuai
Kebutuhan
HUMAN CAPITAL
SS5. Tersedianya
SDM DIT. PPPK
yang kompeten
dan profesional
INFORMATION CAPITAL
ORGANIZATION CAPITAL
SS6.
FINANCIAL CAPITAL
SS7. Terwujudnya
good governance
& clean
government di Dit.
PPPK
SS8. Terkelolanya
anggaran DIT.
PPPK
secara optimal 3
Tersedianya
informasi Dit.
PPPK yang valid,
handal dan
mudah diakses
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pelaksanaan suatu kinerja akan nilai baik atau buruk jika dilakukan pengukuran terhadap
kinerja yang telah dikerjakan. Pengukuran kinerja dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dari kinerja yang telah dilakukan terhadap perencanaan yang telah ditetapkan.
A. Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder Perspective)
1. Capaian Kinerja Pada Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder Perspective)
Capaian kinerja pada Pada Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder Perspective)
Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil merupakan capaian dari Sasaran Strategis
Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan .
Indikator kinerja yang digunakan adalah Pertumbuhan PDB Perikanan (%), dengan capaian
sebagai berikut :
Tabel 7.
Capaian Kinerja Pada Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder
Perspective)
Sasaran Strategis
Indikator
Target
Realisasi
Persentase
7
6,86
98,00%
Kinerja
STAKEHOLDER Pertumbuhan
PERSPECTIVE
PDB
Meningkatnya
Perikanan
Kesejahteraan
(%),
Masyarakat
Kelautan
Perikanan
dan
B. Perspektif Mayarakat Kelautan dan Perikanan (Customer Perspective)
1. Capaian Kinerja Pada Perspektif dan Perikanan (Customer Perspective)
Capaian kinerja pada Pada Perspektif Mayarakat Kelautan dan Perikanan (Customer
Perspective) Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil merupakan capaian dari Sasaran Strategis
Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan. Indikator kinerja yang digunakan
adalah Jumlah Pulau-Pulau Kecil Termasuk Pulau Kecil Terluar Yang Dikelola (Pulau).
Indikator jumlah pulau-pulau kecil termasuk pulau kecil terluar yang dikelola dihitung dari jumlah
pulau-pulau kecil termasuk pulau kecil terluar yang dikelola pada tahun 2013.
Adapun jenis pengelolaan pulau-pulau kecil termasuk pulau kecil terluar adalah:

Identifikasi potensi dan pemetaan pulau-pulau kecil;

Fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana pulau-pulau kecil;

Fasilitasi perbaikan Lingkungan, Mitigasi dan Adaptasi Bencana di pulau-pulau Kecil;

Fasilitasi Kegiatan investasi di pulau-pulau kecil
Capaian masing-masing jenis pengelolaan pulau-pulau kecil disampaikan secara ringkas dalam tabel
berikut ini :
Tabel 8.
Capaian Kinerja Pada Perspektif Mayarakat Kelautan dan Perikanan (Customer
Perspective)
Sasaran Strategis
Uraian
Target
Realisasi
%
Evaluasi
62
103 Sasaran
IKU
Jumlah
PulauPERSPECTIVE
Pulau
Kecil
Meningkatnya
Termasuk
Pengelolaan
Pulau
SDKP
yang Kecil
Terluar
Berkelanjutan
Yang
Dikelola
(Pulau)
CUSTOMER
Identifikasi potensi dan 60
pemetaan
pulau-pulau
tercapai
kecil
Fasilitasi
sarana
penyediaan 60
dan
117
prasarana
195 Sasaran
tercapai
pulau-pulau kecil
Fasilitasi perbaikan
Lingkungan, Mitigasi dan
Adaptasi Bencana di
30
33
110 Sasaran
tercapai
pulau-pulau Kecil
Fasilitasi Kegiatan
5
5
100 Sasaran
investasi di pulau-pulau
tercapai
kecil
2) Penjelasan tentang capaian Indikator Kinerja Jumlah Pulau-Pulau Kecil Termasuk
Pulau Kecil Terluar Yang Dikelola
Berikut ini disampaikan uraian pencapaian masing-masing jenis pengelolaan pulau-pulau kecil
termasuk pulau kecil terluar ,
a) Identifikasi potensi dan pemetaan pulau-pulau kecil
Kebutuhan data tentang potensi suatu pulau atau kawasan kepulauan secara menyeluruh dan
komprehensif merupakan hal penting bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk
mengambil keputusan dalam pengembangan potensi pulau-pulau kecil tersebut. Identifikasi dan
pemetaan potensi pulau-pulau kecil merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan data dan peta
potensi pulau-pulau kecil secara akurat.
Kegiatan Identifikasi Potensi dan pemetaan pulau-pulau kecil merupakan salah satu program
strategis KKP yang dinilai langsung oleh Unit Kerja Presiden Untuk Percepatan dan Pengawasan
Pembangunan (UKP4) sesuai Inpres No. 1 Tahun 2010 dan Inpres No. 14 Tahun 2011. Selain itu
kegiatan ini juga sesuai dengan amanat UU No. 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Pasal 15, bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah
mengelola data dan informasi mengenai wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
wajib
Selain itu
kegiatan pendataan juga diamanahkan dalam Pepres No. 85 Tahun 2007 tentang Jaringan Data
Spasial Nasional pada Pasal 6, yaitu kewajiban untuk melakukan pengumpulan, pemeliharaan dan
pemutakhiran data spatial.
Tujuan Identifikasi dan Pemetaan Potensi Sumberdaya Pulau-pulau Kecil adalah:
(1) Memberikan panduan dalam pelaksanaan kegiatan identifikasi dan pemetaan potensi
sumberdaya pulau-pulau kecil
(2)Membangun kesamaan persepsi dan tindakan bagi para pelaksana teknis, perencana dan
stakeholder dalam mengidentifikasi dan memetakan potensi serta menyusun rekomendasi
pemanfaatan ruang pulau-pulau kecil
Sasaran Identifikasi dan Pemetaan Potensi Sumberdaya Pulau-pulau Kecil adalah:
(1) Terarahnya kegiatan identifikasi dan pemetaan potensi sumberdaya pulau-pulau kecil oleh
pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.
(2)Tersedianya data dan informasi potensi sumber daya pulau-pulau kecil yang aktual dan
sistematis.
Berikut ini tabel rinci lokasi identifikasi dan pemetaan potensi pulau-pulau kecil tahun 2013:
Tabel 9. Lokasi Identifikasi dan Pemetaan Potensi Pulau-Pulau Kecil
NO
1
NAMA
PULAU
KECAMATAN
Ujungbatu
Singkil
Poat
3
KABUPATEN
Provinsi
Lintang
Bujur
97 23' 58,000" E
Aceh
2 20' 33,000" N
Pagimana
Aceh Singkil
Banggai
Kepulauan
Sulawesi Tengah
0 30' 3,000"
S 122 34' 16,000" E
Gersik
Selatnasik
Belitung
Bangka Belitung
3 0'
S 107 16' 15,600" E
4
Kuil
Selatnasik
Belitung
Bangka Belitung
2 59' 3,012"
S 107 7'
5
Bengkoang
Karimunjawa
Jepara
Jawa Tengah
5 44' 24''
S 110 24' 28''
E
6
Mantang
Mantang
Karimun
Kepulauan Riau
0 47' 08''
S 104 32' 51''
E
7
Pisang
Pesisir Utara
Lampung Barat
Lampung
5 7'
8
Makole
Pulau-pulau Batu Nias Selatan
Sumatera Utara
0 16' 1,200"
S
98 23' 6,936"
9
Marit
Pulau-pulau Batu Nias Selatan
Sumatera Utara
0 0'
9,000"
N
98 14' 46,000" E
10
Sapudi
7 6'
36,000" S 114 19' 47,000" E
Sabutung
Sumenep
Pangkajene Dan
Kepulauan
Jawa Timur
11
Nonggunong
Liukang
Tupabbiring
Sulawesi Selatan
4 45' 0,000"
12
Tangnga
Binuang
Polewali Mandar
Sulawesi Barat
3 28' 15,000" S 119 23' 33,000" E
13
Karemasang
Binuang
Polewalimandar
Sulawesi Barat
3 28' 23,988" S 119 24' 46,799" E
14
Bajo
Komodo
Manggarai Barat
NTT
15
Medang
Labuan Badas
Sumbawa
NTB
8 8'
16
Tanakeke
Mapakkasunggu
Takalar
Sulawesi Selatan
5 30' 36,000" S 119 17' 24,000" E
17
Semakau
Belakangpadang
Kota Batam
Kepulauan Riau
1 06' 09''
18
Kanalo Dua
Pulau Sembilan
Sinjai
Sulawesi Selatan
5 2'
22,000" S 120 23' 35,000" E
19
Kanalo Satu
Pulau Sembilan
Sinjai
Sulawesi Selatan
5 2'
36,000" S 120 23' 51,000" E
20
Puteangin
Tanete Rilau
Barru
Sulawesi Selatan
4 29' 14,000" S 119 34' 16,000" E
21
Tapan, Gili á
Maronge
Sumbawa
NTB
8 33' 43,163" S 117 49' 13,929" E
22
Tikus
Teluk Segara
Kota Bengkulu
Bengkulu
3 50' 21,000" S 102 10' 51,000" E
23
Mariri
Aru Tengah
Kepulauan Aru
Maluku
6 09' 05''
24
Temajo
Pontianak
Kunyit
Sei Kunyit
Pulaulaut
Kepulauan
Kotabaru
Kalimantan Barat 0 29' 55''
N 108 51' 04''
E
Kalimantan
Selatan
4 5' 15,000" S 116 2' 41,000" E
26
Bungintende
Bungku Selatan
Morowali
Sulawesi Tengah
3 8'
43,000" S 122 35' 32,000" E
27
Olohatu
Bungku Selatan
Morowali
Sulawesi Tengah
3 6'
56,000" S 122 34' 34,000" E
28
Bukide
Manganitu
Sangihe
Sulawesi Utara
3 33' 50,000" N 125 30' 31,000" E
29
Kabaruan
Kabaruan
Talaud
Sulawesi Utara
3 47' 20,000" N 126 47' 47,000" E
30
Kakorotan
Nanusa
Talaud
Sulawesi Utara
4 37' 37,000" N 127 9'
2
25
2,016"
55,200" E
14,988" S 103 50' 45,601" E
E
S 119 25' 58,000" E
23,370" S 117 23' 16,412" E
S 103 49' 26''
S 134 52' 50''
E
E
37,000" E
NO
NAMA
PULAU
31
Sara Besar
32
33
34
35
KECAMATAN
KABUPATEN
Provinsi
Lintang
Bujur
Sulawesi Utara
Karimata
Kepulauan
Pulau MayaTalaud Talaud
Karimata
Kayong Utara
3 56' 34,008" N 126 42' 50,400" E
Kemboleng
Marore
Sangihe
Sulawesi Utara
Breueh
Aceh Besar
Aceh Besar
Aceh
5 37' 11,000" N
Bukulimau
Belitung Timur
Bangka Belitung
2 48' 43,000" S 108 24' 11,000" E
Bengkayang
Kalimantan Barat 0 42' 32,000" N 108 51' 49,000" E
Kalimantan Barat 1 36' 18,000" S 108 53' 49,000" E
95 9'
12,000" E
Semesak
Manggar
Sungai Raya
Kepulauan
37
Bajopulau
Sape
Bima
NTB
8 34' 26,609" S 119 2'
38
Mapur
Bintang Pesisir
Bintan
Kepulauan Riau
1 0'
Bisa
Obi Utara
Halmahera Selatan Maluku Utara
1 13' 33,000" S 127 34' 52,000" E
40
Tagalaya
Tobelo
Halmahera Utara
Maluku Utara
1 44' 23,000" N 128 3'
41
Cemoro Kecil
Karimunjawa
Jepara
Jawa Tengah
5 49' 54,000" S 110 22' 42,000" E
42
Nyamuk
Karimunjawa
Jepara
Jawa Tengah
5 48' 52,000" S 110 11' 19,000" E
43
Bahuluang
Bontsikuyu
Kep. Selayar
Sulawesi Selatan
6 28' 55,000" S 120 25' 38,000" E
44
Kendawangan
Ketapang
Kalimantan Barat
2 43' 10,992" S 110 5'
45
Bawal
Cempedak
Bawah
Kendawangan
Ketapang
Kalambau
Pulau Sembilan
Kota Baru
Kalimantan
Kalimantan Barat
Selatan
4 9'
46
47
Tinjil
Cikeuisik
Lebak
Banten
6 57' 42,000" S 105 47' 35,000" E
48
Pekajang Kecik Lingga
Kepulauan Riau
1 12' 30,924" S 105 15' 57,744" E
49
Marsela
Maluku
8 8'
50
Nyangnyang
Babar Timur
Siberut Barat
Daya
Lingga
Maluku Barat
Daya
Mentawai
Sumatera Barat
1 49' 35,004" S
51
Deli
Cikeuisik
Pandeglang
Banten
7 0'
Kalukalukuang Liukan Kalmas
Pangkep
Sulawesi Selatan
5 12' 0,000"
S 117 39' 41,000" E
53
Penyalai
Kuala Kampar
Pelalawan
Riau
0 36' 2,999"
N 103 13' 12,000" E
54
Babi
Bayang
Pesisir Selatan
Sumatera Barat
1 19' 24,000" S 100 28' 29,000" E
55
Halang
Kubu
Rokan Hilir
Riau
2 11' 31,000" N 100 39' 27,000" E
56
Para
Sangihe
Sulawesi Utara
3 4'
57
Giliraja
Giligenting
Sumenep
Jawa Timur
7 13' 11,000" S 113 46' 48,000" E
58
Ra'as
Ra'as
Sumenep
Jawa Timur
7 8'
23,000" S 114 34' 11,000" E
59
Tonduk
Ra'as
Sumenep
Jawa Timur
7 9'
36,000" S 114 40' 12,000" E
60
Mursala
Tapian Nauli
Tapanuli Tengah
Sumatera Utara
1 38' 15,000" N
61
Lutungan
Baolan
Toli-toli
Sulawesi Tengah
1 2'
43,000" N 120 46' 27,000" E
62
Tumpangan
Toli-toli
Sulawesi Tengah
1 4'
26,000" N 120 40' 17,000" E
36
39
52
1,000"
10,321" E
N 104 49' 27,000" E
0,000"
E
49,200" E
10,000" S 122 53' 54,000" E
4 55' 7,000"
S 115 39' 26,000" E
39,000" S 129 52' 10,000" E
99 16' 4,079"
E
21,000" S 105 32' 42,000" E
36,000" N 125 30' 26,000" E
98 31' 33,000" E
b)
Fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana pulau-pulau kecil
Salah satu permasalahan yang sering ditemukan dalam pengembangan pulau-pulau kecil adalah
keterbatasan sarana dan prasarana dasar.
Untuk mendukung upaya pengembangan pulau-pulau kecil perlu dilakukan pembangunan prasarana
dan sarana dasar. Selain itu, pembangunan prasarana dan sarana bertujuan untuk meningkatkan
aksesibilitas, memperlancar aliran investasi dan produksi, dan menciptakan keterkaitan ekonomi antar
pulau.
Kegiatan fasilitasi bantuan sarana dan prasarana di pulau-pulau kecil merupakan upaya
pemerintah dalam mewujudkan masyarakat pulau-pulau kecil yang mandiri, yang tidak mengalami
ketertinggalan dalam hal pembangunan dibandingkan dengan pulau utamanya, sehingga diharapkan di
dalam pemanfaatannya dapat dijaga dan dikelola dengan sebaik-baiknya.
Penentuan lokasi dan jenis bantuan sarana dan prasarana yang akan diberikan sangat tergantung
pada kebutuhan masyarakat dan didukung oleh komitmen Pemerintah Daerah. Pemberian bantuan
sarana dan prasarana di pulau-pulau kecil dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan
mempertimbangkan kemampuan masyarakat dalam mengelola bantuan yang sudah diberikan serta
menyesuaikan rencana strategis yang sudah disusun oleh Pemerintah Daerah.
Bantuan sarana dan prasarana pulau-pulau kecil memerlukan adanya penguatan pengelolaan.
Kegiatan penguatan pengelolaan bantuan sarana dan prasarana bertujuan melakukan pembinaan
kepada kelompok masyarakat penerima bantuan dengan memberikan kegiatan penunjang yang dapat
mengembangkan pemanfaatan bantuan tersebut secara berkelanjutan dalam rangka meningkatkan
kehidupan sosial-ekonomi masyarakat di pulau-pulau kecil
Berikut ini capaian tahun 2013 melalui fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana di pulau-pulau
kecil, termasuk pulau-pulau kecil terluar:
Tabel 10. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pulau-Pulau Kecil
No
A
Lokasi
Jenis Bantuan
Pengadaan Desalinasi Air Laut di Pulau-pulau Kecil (12 Lokasi)
1
P. Balang Lompo, Kab. Pangkep, Prop. Sulawesi Selatan
desalinasi air laut
2
P. Sabu, Kab. Sabu Raijua, Prop. Nusa Tenggara Timur
desalinasi air laut
3
P. Kangge, Kab. Alor, Prop. NTT
desalinasi air laut
4
P. Biang, Kab. Nias Selatan, Prop.Sumatera Utara
desalinasi air laut
5
P. Bajopulau, Kab. Bima, Prop. NTB
desalinasi air laut
6
P. Gusung, Kab. Selayar, Prop. Sulawesi Selatan
desalinasi air laut
7
P. Salibabu, Kab. Kep. Talaud, Prop. Sulawesi Utara
desalinasi air laut
8
P. Balai, Kab. Aceh Singkil, Prop. NAD
desalinasi air laut
9
P. Mendaku , Kab. Sangihe, Prop. Sulawesi Utara
desalinasi air laut
10
SUPM, Prop. NTT
desalinasi air laut
11
P. Puteangin, Kab. Barru, Prop. Sulawesi Selatan
desalinasi air laut
12
P. Adonara, Kab. Flores Timur, Prop. NTT
desalinasi air laut
B
Pengadaan Sarana Pengembangan Usaha Perikanan di Pulau-pulau
Kecil
1
Pulau.Santimunan Kanan Kab. Kotabaru, Prop. Kalimantan Selatan
mesin katinting
6,5 HP (12 unit)
2
Pulau.Wermatang Kab. Maluku Tenggara Barat, Prop. Maluku
mesin katinting
6,5 HP (12 unit)
3
Pulau Moa dan Pulau Letti Kab. Maluku Barat Daya, Prop. Maluku
mesin katinting
6,5 HP (12 unit)
4
Pulau Rinca,Pulau Seraya,Pulau Longos Kab. Manggarai Barat, Prop.
NTT
mesin katinting
6,5 HP (41 unit)
5
Pulau Mare Kota Tidore Kep. , Prop. Maluku Utara
mesin katinting
6,5 HP (12 unit)
6
Pulau.Panjang Aia Bangih Kab. Pasaman Barat, Prop. Sumatera
Barat
mesin katinting 6,5
HP (12 unit)
7
Pulau.Kokudang Kab. Banggai Kep. , Prop. Sulawesi Tengah
mesin katinting 6,5
HP (12 unit)
8
Pulau.Karampuang Kab. Mamuju Prop. Sulawesi Barat
mesin katinting 6,5
HP (12 unit)
9
Pulau.Tereweng, Pulau Ternate Kab. Alor, Prop. NTT
mesin katinting 6,5
HP (24 unit)
Kab. Pangkep, Prop. Sulsel
mesin katinting 6,5
HP (204 unit), mesin
tempel DC 15 HP (24
unit)
10
Pulau Sarappo Keke,Pulau Polewali,Pulau Kalu-Kalukuang,Pulau
Balo-Baloang,Pulau Sabangko,Pulau Sagara,Pulau Sakuala,Pulau
Salemo,Pulau Sanane,Pulau Pandangan,Pulau Sapuka,Pulau
Santardo,Pulau Tampaang,Pulau Gondong Bali,Pulau Samtellu
Borong,Pulau Sarappo Lompo,Pulau Samatellu Pedda
C
Pembangunan Prasarana Jetty Apung di Pulau-pulau Kecil
1
P. Pieh, Kab. Padang Pariaman, Prop. Sumatera Barat
jetty apung
2
P. Kali Utara, Kab. Serang, Prop. Banten
jetty apung
3
P. Sebatik, Kab. Nunukan, Prop. Kalimantan Timur
jetty apung
4
P. Salahnama, Kab. Batubara, Prop. Sumatera Utara
jetty apung
5
P. Samalona, Kota Makassar, Prop. Sulawesi Selatan
jetty apung
6
P. Cingkuak, Kab. Pesisir Selatan, Prop. Sumatera Barat
jetty apung
7
P. Karabak Ketek, Kab. Pesisir Selatan, Prop. Sumatera Barat
jetty apung
8
Gili Tangkong, Kab. Lombok Barat, Prop. NTB
jetty apung
9
Gili Belek, Kab. Lombok Timur, Prop. NTB
jetty apung
10
P. Sebuku, Kab. Lampung Selatan, Prop. Lampung
jetty apung
D
Pengadaan Prasarana Pendukung Minawisata di Pulau-pulau
Kecil
1
P. Matak, Kab. Kep. Anambas, Prop. Kep. Riau
KJA Minawisata
E
Pengadaan Sarana Prasarana Pengembangan Minawisata di
Pulau-pulau Kecil
1
Pulau Kei Kecil, Kota Tual, Prop. Maluku
KJA Minawisata
2
Pulau Sanrobengi, Kab. Takalar, Prop. Sulsel
KJA Minawisata
3
Condong Barat, Kab. Lampung Selatan, Prop. Lampung
KJA Minawisata
4
Pulau Battoa, Kab. Polewalimandar, Prop. Sulbar
KJA Minawisata
5
Teluk Kabui, Kab. Raja Ampat, Prop. Papua Barat
KJA Minawisata
6
Pulau Piropok, Kab. Sumenep, Prop. Jawa Timur
KJA Minawisata
7
Pulau Kodingarengkeke, Kota Makassar, Prop. Sulawesi Selatan
KJA Minawisata
8
Pulau Kolepon, Kab. Merauke, Prop. Papua
KJA Minawisata
9
Pulau Salahnama, Kab. Batubara, Prop. Sumatera Utara
KJA Minawisata
10
Pulau Pramuka, Kab. Kep. Seribu, Prop. DKI Jakarta
KJA Minawisata
G
Pengembangan Sarana dan Prasarana Air Bersih di Pesisir dan
pulau-pulau Kecil Wilayah Barat
1
desalinasi air laut
2
Pulau Tuangku, Kab. Aceh Singkil, Prop. Nangroe Aceh
Darussalam
Pulau Geranting, Kota Batam, Prop. Kep. Riau
3
Pulau Matak, Kab. Kep. Anambas, Prop. Kep. Riau
desalinasi air laut
4
Pulau Mantang, Kab. Bintan, Prop. Kep. Riau
desalinasi air laut
5
Pulau Gin Kecil, Kab. Bintan, Prop. Kep. Riau
desalinasi air laut
6
Pulau Legundi, Kab. Pesawaran, Prop. Lampung
desalinasi air laut
7
Pulau Rangsang, Kab. Kep Meranti, Prop. Riau
desalinasi air laut
8
Pulau Tebing Tinggi, Kab. Kep. Meranti, Prop. Riau
desalinasi air laut
9
Pulau Kateman, Kab. Indragiri Hilir, Prop. Riau
desalinasi air laut
10
Pulau Ruku, Kab. Indragiri Hilir, Prop. Riau
desalinasi air laut
10
Pulau Sangkarayam, Kab. Indragiri Hilir, Prop. Riau
desalinasi air laut
11
Pulau Rimau Balak, Kab. Lampung Selatan, Prop. Lampung
desalinasi air laut
13
Pulau Pahawang, Kab. Pesawaran, Prop. Lampung
desalinasi air laut
14
Pulau Panjang, Kab. Pasaman Barat, Prop. Sumatera Barat
desalinasi air laut
15
Pulau Memong, Kab. Nias Selatan, Prop. Sumatera Utara
desalinasi air laut
16
Pulau Bukulimau, Kab. Belitung Timur, Prop. Bangka Belitung
desalinasi air laut
17
Pulau Kamujan, Kab. Jepara, Prop. Jawa Tengah
desalinasi air laut
18
Desa Atep Oki, Kab.Minahasa, Prop. Sulawesi Utara
desalinasi air laut
desalinasi air laut
19
Desa Kelantan, Kab. Langkat, Prop. Sumatera Utara
desalinasi air laut
20
Pulau Kabung, Kab. Bengkayang, Prop. Kalimantan Barat
desalinasi air laut
21
Pulau Tanjungsaleh, Kab. Kubu Raya, Prop. Kalimantan Barat
desalinasi air laut
22
Pulau Pelapisgenting, Kab. Kayong Utara, Prop. Kalimantan Barat
desalinasi air laut
23
Pulau Balikukup, Kab. Berau, Prop. Kalimantan Timur
desalinasi air laut
24
Pulau Maradapan, Kab. Kotabaru, Prop. Kalimantan Selatan
desalinasi air laut
25
Pulau Gili Tapan, Kab. Sumbawa, Pop. Nusa Tenggara Barat
desalinasi air laut
26
Pulau Kenawa, Kab. Sumbawa Barat, Pop. Nusa Tenggara Barat
desalinasi air laut
H
Pengembangan Sarana dan Prasarana Air Bersih di Pesisir dan
pulau-pulau Kecil Wilayah Timur
1
Pulau Nusa Ceningan, Kab. Klungkung, Prop. Bali
desalinasi air laut
2
Pulau Kukusan, Kab. Manggarai Barat, Pop. Nusa Tenggara Timur
desalinasi air laut
3
desalinasi air laut
4
Pulau Papagaran, Kab. Manggarai Barat, Pop. Nusa Tenggara
Timur
Pulau Komodo, Kab. Manggarai Barat, Pop. Nusa Tenggara Timur
5
Pulau Raijua, Kab. Sabu Raijua, Pop. Nusa Tenggara Timur
desalinasi air laut
6
Pulau Ternate, Kab. Alor, Prop. Nusa Tenggara Timur
desalinasi air laut
7
Pulau Solor, Kab. Flores Timur, Prop. Nusa Tenggara Timur
desalinasi air laut
8
Pulau Kembanglemari, Kab. Pangkep, Pop. Sulawesi Selatan
desalinasi air laut
9
Pulau Sapinggang, Kab. Pangkep, Pop. Sulawesi Selatan
desalinasi air laut
10
Pulau Kodingareng, Kota Makassar, Pop. Sulawesi Selatan
desalinasi air laut
11
Pulau Karumpa Lompo, Kab. Selayar, Prop. Sulawesi Selatan
desalinasi air laut
12
Pulau Tanakeke, Kab. Takalar, Pop. Sulawesi Selatan
desalinasi air laut
13
Pulau Battoa, Kab. Polewalimandar, Pop. Sulawesi Barat
desalinasi air laut
14
Pulau Salisingang, Kab. Mamuju, Pop. Sulawesi Barat
desalinasi air laut
15
Pulau Poat, Kab. Banggai, Pop. Sulawesi Tengah
desalinasi air laut
16
Pulau Molilis, Kab. Banggai Laut, Pop. Sulawesi Tengah
desalinasi air laut
17
Pulau Simatang, Kab. Toli Toli, Pop. Sulawesi Tengah
desalinasi air laut
18
Pulau Sainoa, Kab. Morowali, Pop. Sulawesi Tengah
desalinasi air laut
19
Pulau Paladan, Kab. Tojo Unauna, Pop. Sulawesi Tengah
desalinasi air laut
20
Pulau Wawonii, Kab. Konawe, Pop. Sulawesi Tenggara
desalinasi air laut
21
Pulau Maginti, Kab. Muna, Pop. Sulawesi Tenggara
desalinasi air laut
22
Pulau Manado Tua, Kota Manado, Pop. Sulawesi Utara
desalinasi air laut
desalinasi air laut
23
Pulau Mahengetang, Kab. Kep. Sangihe, Pop. Sulawesi Utara
desalinasi air laut
24
Pulau Batuwingkung, Kab. Kep. Sangihe, Pop. Sulawesi Utara
desalinasi air laut
25
Pulau Mare, Kota Tidore Kep, Pop. Maluku Utara
desalinasi air laut
26
Pulau Ponelo, Kab. Gorontalo Utara, Pop. Gorontalo
desalinasi air laut
27
Pulau Dullah, Kota Tual, Pop. Maluku
desalinasi air laut
28
Pulau Selaru, Kab. Maluku Tenggara Barat, Pop. Maluku
desalinasi air laut
c)
Fasilitasi perbaikan Lingkungan, Mitigasi dan Adaptasi Bencana di pulau-pulau Kecil
Beberapa kegiatan terkait dengan fasilitasi perbaikan lingkungan dan adaptasi berbasis
mitigasi antara lain:
1) Bimbingan teknis (bimtek) rehabilitasi ekosistem pulau-pulau kecil
Tujuan bimtek rehabilitasi ekosistem pulau-pulau kecil adalah:

Meningkatkan pemahaman dan kapasitas masyarakat pulau-pulau kecil mengenai rehabilitasi
ekosistem pulau-pulau kecil,

Perbaikan kondisi ekosistem pulau-pulau kecil.
(2)
Peningkatan kualitas lingkungan pulau-pulau kecil berbasis masyarakat
Tujuan dari peningkatan kualitas lingkungan pulau-pulau kecil berbasis masyarakat adalah:

Menumbuhkan kesadaran dan meningkatkan kesadaran masyarakat pulau-pulau kecil akan
pentingnya pengelolaan kesehatan dan sanitasli lingkungan pulau-pulau kecil.

Melakukan aksi bersih lingkungan dan perbaikan kondisi lingkungan pulau-pulau kecil bersama
masyarakat.
(3)Peningkatan ketahanan masyarakat pulau-pulau kecil terhadap bencana dan perubahan iklim
Tujuan dari peningkatan ketahanan masyarakat pulau-pulau kecil terhadap bencana dan
perubahan iklim adalah:

Meningkatkan pemahaman dan kapasitas masyarakat pulau-pulau kecil mengenai mitigasi
bencana dan adaptasi dampak perubahan iklim.

Meningkatkan kesiap siagaan masyrakat pulau-pulau kecil terhadap ancaman bencana dan
perubahan iklim.
Tabel 11. Lokasi Fasilitasi perbaikan Lingkungan dan Adaptasi
berbasis Mitigasi di pulau-pulau Kecil Tahun 2013
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Nama Pulau
Pulau Semujur
Pulau Kunyit
Pulau Tunda
Pulau Labengki
Pulau Sebuku
Pulau Buano
Pulau Tanakeke
Pulau Menui
Pulau Bajo Pulau
Pulau Saponda Darat
Pulau Pisang
Pulau Untung Jawa
Pulau Pagai Selatan
Pulau Payung Besar
Pulau Pari
Pulau Nusakambangan
Pulau Alor
Pulau Hiri
Pulau Makalehi
Pulau Bais
Pulau Genting
Pulau Mapur
Pulau Pekajang Kecik
Pulau Medang
Pulau Maratua
Pulau Breuh
Pulau Subi Kecil
Pulau Nusalembongan
Pulau Larat
Pulau Gersik
Pulau Sabira
Pulau Cempedak
Pulau Tobea
Bulan
April
April
Mei
Mei
Mei
Mei
Juni
Juni
Juni
Juni
Juli
Juli
Agustus
Agustus
Agustus
Agustus
Agustus
September
September
September
September
September
September
Oktober
Oktober
Oktober
Oktober
November
November
November
Desember
Desember
Desember
Triwulan
II
II
II
II
II
II
II
II
II
II
III
III
III
III
III
III
III
III
III
III
III
III
III
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
d) Fasilitasi Kegiatan investasi di pulau-pulau kecil
Bentuk fasilitasi investasi antara lain:

Pendampingan.

Rapat (pusat dan daerah).

Kunjungan daerah.

Promosi (pusat).

Bertemu dengan Pemda setempat.

Advice regulasi terkait investasi pulau-pulau kecil.
Kegiatan promosi investasi pulau-pulau kecil dapat dilakukan melalui kegiatan pameran,
talkshow, siaran pers maupun publikasi di media baik cetak, elektronik maupun berbasis web.
Selain promosi investasi, dilakukan pula akselerasi investasi pulau-pulau kecil melalui
koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi/Kabupaten/Kota, Dinas Pariwisata,
BKPMD dan BAPPEDA.
Tabel 12. Tabel Pulau Kecil Yang Terfasilitasi Kegiatan Investasi
NO KABUPATEN
1
Kab. Lombok Timur
KETERANGAN
Pembuatan Profil Pulau Pulau Kecil
Prospektif Investasi (Gili Kondo)
2
Kab. Sumbawa Barat
Gugus Pulau Gili Balo
3
Kab. Selayar
a. Pembuatan Profil Pulau Pulau Kecil
Prospektif Investasi (Pulau Pasi Gusung)
b. Penandatangan MOU antara Pemkab
(Bupati) dengan investor
4
Kab. Kep. Anambas
a. Pembuatan Profil Pulau Pulau Kecil
Prospektif Investasi (Pulau Bawah)
b. Penandatangan MOU antara Pemkab
(Bupati) dengan investor
5
Kab. Banggai
a. Pembuatan Profil Pulau Pulau Kecil
Kepulauan
Prospektif Investasi (Gugus Pulau Banyak
b. Penandatangan MOU antara Pemkab
(Bupati) dengan investor
C. Perspektif Internal (Internal Process Perspective)
1. Capaian Kinerja Pada Perspektif Internal (Internal Process Perspective)
Capaian kinerja pada Pada Persektif Internal (Internal Process Perspective) Direktorat Pendayagunaan
Pulau-pulau Kecil berasal dari dua capaian Sasaran Strategis sebagai berikut :
a) Tersedianya Kebijakan di Bidang PPK Sesuai Kebutuhan
Indikator kinerja yang digunakan adalah :
-
Jumlah Kebijakan Publik Bidang PPK
-
Jumlah Draft Peraturan Perundang-undangan di Bidang PPK
Tabel 13. Capaian Kinerja Pada Perspektif Internal (Internal Process Perspective) - Tersedianya
Kebijakan di Bidang PPK Sesuai Kebutuhan
Sasaran
Uraian
Strategis
IKU
INTERNAL
Jumlah
PROCESS
Kebijakan
PERSPECTIVE
Target
Realisasi
Persentase
Evaluasi
1
2
200
Target
Tercapai
Publik
Bidang PPK
Tersedianya
Kebijakan
Bidang
di Jumlah
PPK Draft
Sesuai
Kebutuhan
Peraturan
Perundangundangan di
Bidang PPK
1
1
100
Target
Tercapai
Penjelasan tentang capaian Indikator Kinerja Perspektif Internal (Internal Process
Perspective)
Kebijakan Publik Bidang PPK yang dihasilkan selama tahun 2013 antara lain :
i.
Peraturan Dirjen KP3K Nomor 08/PER-DJKP3K/2013 Tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Air Bersih Di Pulau-pulau Kecil
ii.
Peraturan Dirjen KP3K Nomor 09/PER-DJKP3K/2013 Tentang Pedoman Teknis Pemetaan
Potensi Sumber Daya Pulau-pulau Kecil
Sedangkan draft peraturan perundang-undangn bidang PPK adalah Revisi Perpres Nomor 78 Tahun
2005 mengenai Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT)
b) Terkelolanya Wilayah Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Yang Terpadu dan
Berkelanjutan
Indikator kinerja : Jumlah Pulau-Pulau Kecil Yang Dikelola Bekerjasama Dengan Pihak
Lain
Kerjasama kemitraan dalam mendukung pendayagunaan pulau-pulau kecil terkait kerjasama
program adopsi pulau bertujuan untuk mendukung percepatan pembangunan kelautan, pesisir, dan
pulau-pulau kecil secara berkelanjutan melalui pengelolaan pulau-pulau kecil terluar (PPKT) yang
melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholders) terkait.
Sebelum pelaksanaan program adopsi pulau terlebih dahulu dilakukan kesepakatan bersama
(KB) sebagai payung hukum perjanjian kerjasama (PKS). Ketentuan-ketentuan dalam perjanjian
kerjasama/nota kesepahaman ini dapat memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak, jenis
kegiatan/program yang akan dilaksanakan, pulau lokasi kegiatan, jangka waktu pelaksanaan program,
rencana anggaran biaya yang akan dialokasikan, serta mekanisme pelaksanaannya
Tujuan dari fasilitasi kerjasama kemitraan dalam mendukung pendayagunaan pulau-pulau kecil adalah:

Meningkatkan kerjasama kemitraan lintas sektor dalam pengelolaan pulau-pulau kecil termasuk
pulau-pulau kecil terluar (PPKT).

Sinkronisasi pengelolaan pulau-pulau kecil termasuk PPKT.
Tabel. 14. Capaian Indikator Kinerja Perspektif Internal (Internal Process Perspective)Jumlah Pulau-Pulau Kecil Yang Dikelola Bekerjasama Dengan Pihak Lain
Sasaran
Uraian IKU
Target
Realisasi
Persentase
Evaluasi
INTERNAL
Jumlah
7
9
128
Target
PROCESS
Pulau-Pulau
Strategis
Tercapai
PERSPECTIVE Kecil Yang
Terkelolanya
Dikelola
Wilayah Laut,
Bekerjasama
Pesisir dan
Dengan
Pulau-Pulau
Pihak Lain
Kecil Yang
Terpadu dan
Berkelanjutan
Tabel 15. Tabel Kerjasama Kemitraan Dalam Mendukung Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil
NO
MITRA
KERJASAMA
1.
Universitas
Hasanuddin
LOKASI
KERJASAMA
Pulau Sebatik, Kab. Nunukan,
Kalimatan Utara
PERKEMBANGAN KEGIATAN
2013
 Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Angkatan III melibatkan 50
Mahasiswa,
merupakan
KKN
Internasional bekerjasama Malaysia
dan dukungan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
 Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Angkatan IV melibatkan 20
Mahasiswa UNHAS dan 20 orang
residen rehabilitasi narkoba. KKN
NO
MITRA
KERJASAMA
LOKASI
KERJASAMA
PERKEMBANGAN KEGIATAN


2.
Institut
Pulau Subi Kecil Kab. Natuna
Pertanian Bogor dan Pulau Nusa kambangan Kab.
Cilacap, Jawa Tengah
ini merupakan kerjasama UNHAS
dengan Badan Narkotika Nasional
(BNN), dengan tujuan untuk
sosialisasi
dan
kampanye
pengurangan penggunaan Narkoba,
pendampingan residen rehabilitasi
narkoba untuk bersosialisasi ke
masyarakat.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Pulau Sebatik dilakukan
melalui penyadaran masyarakat,
bimbingan teknis dan programprogram pemberdayaan masyarakat
lainnya.
DIt.
PMPPU
melaksanakan
Bimbingan
Teknis
berupa
Implementasi Tehnologi Tepat
Guna dan Regenerasi Nelayan
2013
 IPB melaksanakan Kuliah Kerja
Profesi ( KKP) oleh 40 mahasiswa
FEMA IPB
 Dit.
PPK
melaksanakan
penanaman bibit mangrove dan
WC di lokasi Tracking mangrove
di Kawasan Segara Anakan.
 Dit. PPK melaksanakan dukungan
program fasilitasi dan akselerasi
investasi pulau-pulau kecil di
Kabupaten Cilacap.
 Dit. PPK memberikan Pembinaan
dan penguatan kegiatan bantuan
sarana prasarana berupa pembuatan
gazebo dan penerangan di lokasi
tracking mangrove di Kawasan
NO
MITRA
KERJASAMA
LOKASI
KERJASAMA
PERKEMBANGAN KEGIATAN
Segara Anakan

3.
Institut
Teknologi
Sepuluh
November
Di Pulau Maratua dan sekitarnya,
Kabupaten Berau, Kaltim dan
2013
Pulau Poteran, Kabupaten

Sumenep, JawaTimur



4.
5.
Yayasan
Kalpatma
Bersama dan
Kodam II
Sriwijaya
Pulau Batu Kecil Kabupaten
Lampung Barat, Lampung
Universitas
Diponegoro
Pulau Karimun Kecil, Kabupaten
Karimun, Kepulauan Riau
2013

ITS dan Wismar University telah
melakukan survey dan identifikasi
ke Pulau Poteran dan sekitarnya
dalam rangka pemetaan potensi
dan kebutuhan.
ITS - Wismar University - Pemkab
Berau melakukan survey dan
identifikasi ke Pulau Derawan dan
Pulau Maratua dalam rangka
pemetaan potensi dan kebutuhan.
Penandatanganan bantuan hibah
riset dari Wismar University
Jerman untuk mendukung Program
SIDI ITS
Penyusunan proposal riset dengan
USAID untuk pengembangan
energi terbarukan melalui program
clean energy development.
Penyusunan rencana aksi dan
sedang dilakukan identifikasi ke
Pulau Batu Kecil oleh Loka PSPSL
Serang untuk mengidentifikasi
kondisi terkini dan sebagai bahan
perumusan rencana pengembangan
pulau
Universitas Diponegoro menyusun
rencana pengembangan Pulau Karimun
Kecil dengan menghimpun berbagai data
dan informasi serta memadukan dengan
berbagai kebijakan dan masterplan
pengembangan Pulau Karimun Kecil yang
telah ada.
NO
MITRA
KERJASAMA
LOKASI
KERJASAMA
6.
Universitas
Gadjah Mada
Pulau Alor, mKab. Alor, NTT
7.
Universitas
Indonesia
Pulau Larat, Kab. Maluku
Tenggara Barat, Maluku
PERKEMBANGAN KEGIATAN
2013
 Pemberian beasiswa pascasarjana
UGM kepada 25 Pegawai Negeri
Sipil dari berbagai kedinasan di
Kabupaten Alor.
 UGM menggalang kemitraan
dengan berbagai pihak untuk
akselerasi pembangunan di Pulau
Alor, antara lain; Damas, BOPTN,
Lembaga
Pengelola
Dana
Pendidikan (LPDP), industri,
pemerintah daerah dan mitra
potensial lainnya.
 Pemberdayaan masyarakat melalui
Kuliah Kerja Nyata (KKN) –
Pembelajaran
Pemberdayaan
Masyarakat (PPM) melibatkan 60
mahasiswa
UGM
berbagai
disipilin ilmu
 Pelaksanaan kegiatan bersama saat
Upacara Bendera 17 Agustus 2013
di Kalabahi, Alor
2013
 UI dan Dit. PPK melaksanaan
Bimtek Peningkatan Ketahanan
Masyarakat
PPK
terhadap
Bencana dan Perubahan Iklim
 Tim Dosen UI melakukan
bimbingan teknis pengolahan hasil
perikanan melalui program dari
Direktorat Riset dan Pengabdian
Masyarakat (DRPM)
 Pelatihan
pembuatan
produk
rumput laut dan ikan dan
Manajemen Usaha bagi UKM
dengan fokus Pemasaran dan
Keuangan
D.
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learn And Growth Perspektive)
Capaian kinerja pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learn And Growth
Perspektive) Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil berasal dari empat sasaran strategis
yaitu :
-
Tersedianya SDM Dit. PPPK yang Kompeten dan Profesional
-
Tersedianya Informasi Dit. PPPK Yang Valid, Handal, Dan Mudah Diakses
-
Terwujudnya Good Governance & Clean Government Dit. PPPK
-
Terkelolanya Anggaran Dit. PPPK secara optimal
Penjelasan tentang capaian masing-masing sasaran strategis adalah sebagai berikut :
1. Tersedianya SDM Dit. PPPK yang Kompeten dan Profesional
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur sasaran Tersedianya SDM Dit. PPPK yang
Kompeten dan Profesional yaitu Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon III dan IV di Dit. PPK
dengan capaian kinerja sebagai berikut :
-
Tabel 16. Capaian Indikator Kinerja Tersedianya SDM Dit. PPPK yang Kompeten dan
Profesional
Sasaran
Uraian IKU
Target
Realisasi
Persentase
Evaluasi
Learn And
yaitu Indeks
60
60
100
Target
Growth
Kesenjangan
Strategis
Perspektive
Tersedianya
SDM Dit. PPPK
yang Kompeten
dan Profesional
Tercapai
Kompetensi
Eselon III
dan IV di
Dit. PPK
(%)
2. Tersedianya Informasi Dit. PPPK Yang Valid, Handal, Dan Mudah Diakses
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur sasaran Tersedianya Informasi Dit. PPPK
Yang Valid, Handal, Dan Mudah Diakses yaitu Service Level Agreement Dit. PPPK ,dengan capaia
kinerja sebagai berikut :
Tabel 17 Capaian
Kinerja Tersedianya Informasi Dit. PPPK Yang Valid, Handal, Dan Mudah
Diakses
Sasaran
Uraian IKU
Target
Realisasi
Persentase
Evaluasi
Service Level
70
70
100
Target
Strategis
Learn And
Growth
Agreement
Tercapai
Dit. PPPK
Perspektive
Tersedianya
Informasi Dit.
PPPK Yang
Valid, Handal,
Dan Mudah
Diakses
3. Terwujudnya Good Governance & Clean Government Dit. PPPK
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur sasaran Terwujudnya Good Governance &
Clean Government Dit. PPPK ,terdiri atas empat indikator dengan capaian kinerja sebagai berikut :
Tabel 18 Capaian Kinerja Terwujudnya Good Governance & Clean Government Dit. PPPK
Sasaran
Strategis
Uraian IKU
Target
Realisasi
Persentase
Evaluasi
Learn And
Growth
Perspektive
Terwujudnya
Good
Governance &
Clean
Government Dit.
Jumlah
Rekomendasi
Aparat
Pengawas
Internal Dan
Eksternal
Pemerintah
(APIEP)
Yang
Ditindaklanjut
i
Dibandingkan
Total
Rekomendasi di
Dit. PPPK (%)
100
100
100
Target
Tercapai
PPPK
Tingkat
Kualitas
Akuntabilitas
Kinerja Dit.
PPPK
Nilai Inisiatif
Anti Korupsi
Dit. PPPK
Nilai AKIP A
Nilai
Penerapan RB
Dit. PPPK
75
A
100
Target
Tercapai
7,5
7,5
100
Target
Tercapai
75
100
Target
Tercapai
4. Terkelolanya Anggaran Dit. PPPK Secara Optimal
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur sasaran Terkelolanya Anggaran Dit. PPPK
Secara Optimal yaitu Persentase Penyerapan DIPA Dit. PPPK (%)
Berdasarkan Renstra yang telah ditetapkan, Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil
memiliki satu sasaran yaitu tercapainya 60 pulau kecil yang dikelola melalui pemetaan potensi,
fasilitasi penyediaan infrastruktur, fasilitasi perbaikan lingkungan, mitigasi dan adaptasi bencana, serta
5 diantaranya terfasilitasi investasi. Berdasarkan pagu anggaran yang terdapat dalam DIPA tahun
anggaran 2013, Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil memiliki nilai sebesar Rp. 87.318.000,Adanya kebijakan realokasi dan Anggaran Pendapatan dan Biaya Perubahan (APBNP), pagu anggaran
menjadi Rp. 219.364.599.000,- Dan pada akhir tahun anggaran 2013 jumlah pagu yang terserap
sebesar : Rp.
218,702,545.000,- (99,70 %) dengan sisa dana yang tidak terserap sebesar Rp.
662.054.000,- (0,3 %).
Tabel 19. Capaian Kinerja Kegiatan Terkelolanya Anggaran Dit. PPPK Secra Optimal
Sasaran
Uraian IKU
Target
Realisasi
Persentase
Evaluasi
95
99,70
105
Target
Strategis
AND Persentase
LEARN
GROWTH
PERSPEKTIVE
Penyerapan
Tercapai
DIPA Dit. PPPK
(%)
Terkelolanya
Anggaran Dit.
PPPK secara
optimal
Tabel 20. Realisasi Anggaran Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil
No
1
2
3
Indikator
Kinerja
Identifikasi
potensi dan
pemetaan
pulau-pulau
kecil
Fasilitasi
penyediaan
sarana dan
prasarana
pulau-pulau
kecil
Fasilitasi
perbaikan
Lingkungan,
Target
(Pulau)
Realisasi Anggaran
Realisasi
Realisasi
(Pulau)
Pagu
62
6.208.099.000
6.199.851.702
99,87
60
117
193.444.095.000
193.173.379.945
99,86
60
33
30
Persenta
se
4.781.000.000
4.777.338.000
99,92
Mitigasi dan
Adaptasi
Bencana di
pulau-pulau
Kecil
Fasilitasi
5
5.118.000.000
5.101.650.398
Kegiatan
investasi
di
5
pulau-pulau
99,68
kecil
4
5
Layanan
Perkantoran
& NSPK
9.813.405.000
96,30
219.364.599.000
Total
9.450.324.955
218.702.545.000
99,70
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum, Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil telah melakukan berbagai
kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian sasaran yang ditetapkan. Hal ini dapat dibuktikan
dengan pencapaian rata-rata indikator sasaran diatas 100 %.
B. Saran
Berkenaan dengan capaian kinerja Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil tahun 2013, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain
1. Perlu didefinisikan pengertian pulau kecil termasuk pulau kecil yang dikelola, agar kegiatan
yang dilakukan di pulau-pulau kecil dapat memberikan manfaat dan output yang lebih luas.
2. Agar bantuan sarana dan prasarana yang diberikan kepada masyarakat pulau-pulau kecil dapat
memberikan manfaat bagi kemandirian masyarakat,perlu dilakukan kegiatan pembinaan dan
pendampingan pengelolaan bantuan sarana dan prasarana secara berkesinambungan.
Download