Modul Etik UMB [TM6] - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
ETIKA BISNIS
Pokok Bahasan
Fakultas
Program Studi
Fakultas Ekonomi dan
bisnis
Etik
Tatap Muka
06
Kode MK
Disusun Oleh
90004
Drs.Eddy Hermawan
Abstract
Kompetensi
Etika Bisnis
Agar mahasiswa mengetahui etika
bisnis
Pembahasan
Pengertian Etika, Etika Bisnis dan contohnya
Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yg berarti : kebiasaan/adat, akhlak,watak,
perasaan,
sikap,
cara
berpikir.
*Menurut Kamus Bahasa Indonesia (Poerwadarminta) etika adalah “ilmu pengetahuan tentang
akhlak
asas-asas
(moral)”
* Menurut Drs. O.P. SIMORANGKIR "etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam
berprilaku
menurut
ukuran
dan
nilai
yang
baik.
"
*Menurut Magnis Suseno, "Etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran.Yang memberi
kita
norma
tentang
contoh-contoh
bagaimana
etika
1.
dlm
Bersikap
3.
Lapang
kehidupan
Dewasa
Menggunakan
panggilan
5.
Menggunakan
pesan
Berbahasa
9.
Menggunakan
moralitas".
sehari-hari,yaitu
/
kekanak-kanakan
berkomunikasi
sebutan
bahasa
orang
yang
efektif
emosi
sebagai
yang
baik,
pakaian
yang
:
berbohong
dalam
mudah
Berinisiatif
8.
adalah
tidak
dada
Tidak
hidup
tidak
4.
7.
harus
Jujur
2.
6.
kita
yang
dan
/
pantas
efisien
emosional
pembuka
ramah
baik
dialog
dan
sopan
sesuai
keadaan
10. Bertingkah laku yang baik
Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini
berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan
perilaku bisnis (Velasquez, 2005).
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha
ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa
peraturan perundang-undangan
Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu
1. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul
mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam
perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas
aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai
keseluruhan.
3. Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu
tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan,
tindakan dan karakter individual.
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan,
industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan
hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di
masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang
lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis
seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988),
memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :

Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh
karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki
hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang
lain.

Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan
bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk
suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai
kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang
kokoh.
Contoh kasus etika bisnis:
1. Sebuah perusahaan pengembang di Lampung membuat kesepakatan dengan sebuah
perusahaan perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah pabrik. Sesuai dengan perjanjian
yang telah disepakati pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada pihak
perusahaan kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor menyesuaikan
spesifikasi bangunan pabrik yang telah dijanjikan. Sehingga bangunan pabrik tersebut tahan
lama dan tidak mengalami kerusakan. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor telah
mematuhi prinsip kejujuran karena telah memenuhi spesifikasi bangunan yang telah mereka
musyawarahkan bersama pihak pengembang.
2. Sebuah Yayasan Maju Selalu menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun
ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp.500.000,- kepada setiap siswa baru.
Pungutan sekolah ini diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar,sehingga setelah
diterima,mereka harus membayarnya. Kemudian pihak sekolah memberikan informasi ini
kepada wali murid bahwa pungutan tersebut digunakan untuk biaya pembuatan seragam
sekolah yang akan dipakai oleh semua murid pada setiap hari rabu-kamis. Dalam kasus ini
Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan mengikuti transparasi.
3. Pada tahun 1990 an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron adalah
perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu perusahaan dapat menikmati booming
industri energi dan saat itulah Enron sukses memasok enegrgi ke pangsa pasar yang bergitu
besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur
transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Dan data yang ada dari skilus bisnisnya,
Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming indutri energi,
akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy merchants dan bahkan Enron disebut sebagai
”spark spead” Cerita pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan yang
ada dipasar dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya Enron meninggalkan prestasi dan
reputasinya baik tersebut, karena melakukan penipuan dan penyesatan.. Sebagai perusahaan
Amerika terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada tahun 2001.
Berdasarkan referensi-referensi dan contoh diatas. saya sependapat etika bisnis adalah studi
yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah yang harus dipelajari oleh semua
perilaku bisnis. karena menurut saya dalam berbisnis sangat penting untuk beretika dan
melakukan persaingan yang sehat antar pelaku bisnis. kita dapat melihat di contoh diatas
pelaku bisnis yang menggunakan etika dalam berbisnis akan mengikuti transparansi, kejujuran,
dan nilai-nilai moral yang baik. sedangkan pada contoh ketiga ialah contoh kasus yang
melakukan penipuan dan penyesatan. sangat tidak bagus dan merusak nama dan citra
perusahaan.
oleh karena itu, sekali lagi menurut saya Etika Bisnis sangat diperlukan bagi semua pelaku
bisnis.
Dan pendapat saya tentan etika adalah : sikap seseorang dan kelompok masyarakat dalam
merealisasikan moralitas dalam kehidupan sehari-hari menurut ukuran dan berperilaku yang
baik.
Hal-hal Yang Harus Diketahui Dalam Menciptakan Etika Bisnis
a. Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi Peraturan
Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut,
seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah.
b. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena
persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta
memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.
c. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam
bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.
d. Memelihara Kesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa Memiliki terhadap
apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
e. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena
persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta
memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.
Pembahasan

II
:
Kebanyakan perusahaan yang berada disekitar kita hampir 45% tidak menggunakan
etika dalam menjalankan bisnisnya, sedangkan sisanya 55% sudah menggunakan etika
dalam menjalankan bisnisnya. Jadi bisa dikatakan bahwa hampir setengahnya produsen
atau perusahaan yang ada di sekitar kita melakukan pelanggaran etika.

Beberapa contoh dari bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan yang berada
di Indonesia adalah :
a. Anti nyamuk HIT yang menggunakan pestisida.
b. Semburan lumpur dan gas di Sidoarjo oleh Lapindo Branas karena tidak menggunakan
pengaman pada saat pengeboran.
c. Produksi rokok yang terus meningkat seiring dengan promosi iklannya yang menarik.
Seharusnya jika kita ingin Negara ini bersih dan sehat produsen rokok tidak membuat iklan
sebagus dan semenarik itu dan seharusnya iklan tersebut dibuat dengan akibat yang
ditimbulkan dari rokok itu sendiri.
d. Pemalsuan merk dagang palsu di Surabaya (Jawa Pos, mei 2009)
e. Susu dan makanan bayi yang terkontaminasi bakteri enterobacter sazakii yang dapat
menyebabkan radang selaput otak dan usus.
f. Telkomsel di duga melakukan Manipulasi iklan Talkmania.
g. Indomie mengandung zat methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat).
Ø Factor penyebab perusahaan atau produsen melakukan pelanggaran adalah:
a. Menurunnya formalism etis (moral yang berfokus pada maksud yang berkaitan dengan perilaku
dan hak tertentu.
b. Kurangnya kesadaran moral utilarian (moral yang berkaitan dengan memaksimumkan hal terbaik
bagi
orang
sebanyak
mungkin)
c. Undang – undang atau peraturan yang mengatur perdagangan, bisnis dan ekonomi masih
kurang
d. Lemahnya kedudukan lembaga yang melindungi hak – hak konsumen
e. Rendahnya tingkat pendidikan, pengetahuan serta informasi mengenai bahan, material
berbahaya
f. Pandangan yang salah dalam menjalankan bisnis (tujuan utama bisnis adalah mencari
keuntungan semata, bukan kegiatan social)
g. Rendahnya tanggung jawab social atau CSR (Corporate Social Responsibility)
h. Kurangnya pemahaman tentang prinsip etika bisnis
Ø Adapun upaya yang diharapkan untuk menghindari pelanggaran kode etik salah satunya bagi
para pengguna internet adalah:
a. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah
pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
b. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara
langsung dan negative masalah suku, agama dan ras(SARA), termasuk di dalamnya usaha
penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas
perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain.
c. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi Instruksi untuk melakukan
perbuatan melawan hukum(illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya.
d. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
e.Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang
memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
f. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar/ foto, animasi, suara atau bentuk materi
dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber
dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang
mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul
karenanya.
Daftar Pustaka
http://rannie-winoni.blogspot.com/2009/10/contoh-kasus-etika-bisnis.html
http://lailulromdhon.blogspot.com/2010/11/tiga-contoh-etika-bisnis.html
http://rosicute.wordpress.com/2010/11/23/pengertian-etika-bisnis/
http://andyhariman.blogspot.com/2010/01/pengertian-etika-bisnis.htm
Download